Anda di halaman 1dari 2

Nama : Elia Andi Ranigiyan

NIM : 51416291
Jurusan : Manajemen

1. Konsep Iman menurut agama saya (Kristen), dalam Ibrani 11:1 dikatakan “Iman
adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang
tidak kita lihat.”
Iman lahir ketika kita berharap pada Tuhan. Kita meyakini dan berharaplah pada Dia
akan segala hal, dari hal kecil sampai yang besar. Walaupun secara manusia itu tidak
bisa terjadi tapi kita tetap percaya bahwa itu bisa terjadi. Kita percaya bahwa Dia
sanggup. Maka itulah Iman. Iman yang berkuasa. Iman yang walau kecil tapi
powerfull. Seperti tertulis dalam Matius 17:20, “Ia berkata kepada mereka: "Karena
kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu
mempunyai iman i sebesar biji sesawi j saja kamu dapat berkata kepada gunung ini:
Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, k dan takkan ada
yang mustahil 1 bagimu.” Jika kita memiliki iman sebesar biji sesawi saja, kita bisa
memindahkan gunung.
Dengan Iman kita dapat beroleh kasih karunia, anugerah keselamatan (Efesus 2:8-9),
tanpa iman mustahil seseorang dapat berkenan kepada Allah (Ibr. 11:6). Dengan kata
lain, tanpa iman kita tidak mungkin masuk sorga. Artinya jelas, bahwa iman
adalah sarana, yang dengannya kita diselamatkan (Rm. 10:9).
Namun dengan demikian, bukan berarti dengan iman saja kita dapat mendapatkan
segala sesuatu tanpa berbuat apa-apa. Itu salah, sebab dalam Alkitab ditulis “Sebab
seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-
perbuatan adalah mati.” - Yakobus 2:26, “Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika
seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai
perbuatan. Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?” – Yakobus 2:14, “Kamu lihat,
bahwa iman bekerjasama y dengan perbuatan-perbuatan 1 dan oleh perbuatan-
perbuatan itu iman menjadi sempurna.” – Yakobus 2:22, dari ayat-ayat tersebut dapat
disimpulkan bahwa disamping kita memiliki iman kita juga perlu berusaha dan
melakukan tangung jawab kita.

2. Beriman, menurut saya beriman merupakan sikap/expresi/hasil/dampak dari iman


percaya kita pada Tuhan. Beriman berarti menyerahkan dan meletakan seluruh segi
kehidupan kita kepada Tuhan, dengan penuh keyakinan, tanpa rasa kawatir, bahwa
hidup kita pasti aman atau selamat bersama Tuhan. Dengan kata lain beriman berarti
kita percaya, jika kita beriman kepada Tuhan, berarti kita percaya kepada-Nya.
Beriman, berarti juga memiliki, melakukan, menunjukan dan membagikan kehidupan
Kristus yang ada didalam kita, kepada orang-orang disekitar kita. Melalui perbuatan,
tutur kata, pola hidup, cara berpikir, dan lain-lain yang menunjukan kasih Kristus.

3. Sampai saat ini, saya menilai hidup beriman yang saya lakukan masihlah kurang.
Karna terkadang sisi manusiawi saya masih muncul, saya masih mengandalkan
kekuatan saya sendiri, kawatir tentang sesuatu hal, malas untuk bersaat teduh saat
sudah lelah, sehingga membuat saya sulit untuk membagikan kasih Kristus yang ada
dalam diri saya pada orang-orang di sekitar saya.

4. Dalam Kristen, moralitas diartikan sebagai suatu upaya filosofi untuk tetap dapat
memelihara keberlangsungan hidup kemanusiaan itu sendiri atau lebih mudahnya
upaya untuk manusia mempertahankan kehidupannya tetap kudus dihadapan Tuhan.
Dalam agama Kristen, moral manusia di tempa dengan berbagai firman dan hukum
yang sudah di tuliskan didalam firman Tuhan. Dengan firman-Nya Tuhan
mengajarkan tentang bagaimana jalan hidup yang benar dan bagaimana cara
Nama : Elia Andi Ranigiyan
NIM : 51416291
Jurusan : Manajemen

mendapatkan jalan keselamatan. Dengan bermoral dan memiliki moral yang baik
manusia akan mejalankan setiap hukum Tuhan yang ada dengan penuh rasa tanggung
jawab, dan itu menjadi salah satu jalan mendapatkan keselamatan. Oleh iman kepada
Tuhan dan mengarahkan hati serta pandangan manusia kepada Tuhan manusia dengan
sendirinya akan membangun moral yang baik didalam hidupnya. Akan tetapi cobaan
akan selalu menghampiri setiap manusia, untuk mencobai imannya. Secara tidak
langsung setiap cobaan yang ada selain menguji iman manusia hal tersebutpun akan
mencobai pertumbuhan moralnya. Maka dengan iman yang baik, moral yang manusia
miliki akan tetap terjaga dan tetap bertumbuh terutama didalam Tuhan. Selain itu
dengan iman yang baik, moral manusia yang ada tetap terjaga dari cobaan yang
datang baik dari keluarga, lingkungan, dan lain-lain. Dengan iman yang ada manusia
harus belajar untuk menumbuhkan moralnya. Dalam firman-Nya, Tuhan selalu
mengajarkan tentang bagaimana agar manusia tetap memiliki moral yang baik. Salah
satunya dengan menjalankan 10 hukum Tuhan. Pada hukum yang ke-5 samapai
dengan yang ke-10 Tuhan menekankan agar manusia menjaga moral manusia dari
cobaan seperti yang ada tertulis :
a. Hormatilah Ayah dan Ibumu.
b. Jangan membunuh.
c. Jangan berzinah.
d. Jangan Mencuri.
e. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.

5. Dalam memperjuangkan moralitas sebagai orang yang beriman, saya berusaha untuk
menjaga kehidupan saya dengan cara berdoa, menyediakan waktu khusus dengan
Tuhan, membaca firman Tuhan, merenungkannya, dan berusaha untuk
mengaplikasikannya dalam kehidupan saya dengan orang-orang disekitar saya.
Disamping itu saya juga mengevaluasi setiap apa saja yang saya lakukan dalam
beberapa waktu. Saya juga selalu menerima kritik membangun yang diberikan
Bapak, Ibu, Keluarga, Pembimbing rohani, dan Orang-orang di sekitar saya.

Anda mungkin juga menyukai