Anda di halaman 1dari 3

PENTINGNYA IMAN, MORAL, DAN ETIS DALAM

KEHIDUPAN SEHARI-HARI SEBAGAI ORANG KRISTEN


Yohanes Tampe Malem Sinuraya, 1906376565

Kehidupan kita sebagai orang Kristen tidak luput dari berbagi hal seperti

iman, moral, dan kode etis. Berbagai hal tersebut sangat melekat dalam keseharian

orang Kristen yang digunakan sebagai landasan untuk mengetahui tentang

perbuatan yang baik dan buruk dengan tujuan menghindari dari perilaku yang buruk

dalam kehidupan kekristenan.

Iman merupakan landasan kehidupan atau poros yang sangat krusial dan

sangat penting dalam kehidupan Kristen. Iman adalah percaya. Iman adalah karunia

Allah, yang dikerjakan di dalam hati oleh Roh Kudus, yang menghidupkan dan

memandu semua kemampuan kita menuju satu tujuan. Kita harus berdoa untuk

memiliki iman, dan supaya iman kita bertumbuh. Iman kita juga akan diperkuat

dengan selalu mengingat janji-janji Kristus yang berulangkali diucapkan bahwa

doa-doa kita kepada Bapa, dalam nama-Nya, pasti akan dijawab kalau kita

memintanya dengan iman, dan percaya sewaktu kita memintanya. Iman adalah

bersandar atau mengandalkan Allah dalam segala sesuatu. Ada dalam Alkitab, Dan

mereka yang oleh imannya telah dijadikan baik dalam pemandangan Allah haruslah

hidup oleh iman, sambil mengandalkan Dia dalam segala sesuatu. Atau kalau

mereka mundur, Allah tidak akan berkenan kepada mereka (Ibrani 10:38).

Moral dalam iman kekristenan adalah standar hidup ilahi yang dapat

menuntun manusia ke perilaku yang benar seperti perintah Tuhan agar kita Kudus

sebab Dia Kudus. Salah satu yang menjadi penuntun seorang Kristen unutk

memiliki moral yang baik sudah tertera dalam sepuluh firman Allah yang
dituangnkan dalam dua loh batu. Di dalam moral terdapat hari nurani yang dapat

memberikan perintah atau larangan untuk melakukan sesuatu. Hati nurani dibagi

menjadi hati nurani retrospektif dan hati nurani prospektif. Hati nurani retrospektif

adalah perasaan yang akan dihasilkan bila kita sudah selesai dalam melakukan

sesuatu. Biasanya saat melakukan hal yang kita anggap salah kita akan merasa

gelisah. Sebaliknya jika kita merasa bahwa kita sudah melakukan hal yang benar,

kita akan merasa terpuji dan merasa tenang atas apa yang sudah kita lakukan.

Berbeda dengan hati nurani retropektif, hati nurani prospektif merupakan perasaan

yang timbul bila kita ingin melakukan sesuatu. Terkadang kita akan berpikir dua

kali dalam melakukan sesuatu untuk memastikan apa hal tersebut baik atau tidak

baik. Seperti contohnya mencontek, kita akan merasa panic atau gelisah karena kita

tahu bahwa perbuatan tersebut adalah perbuatan yang salah. Hati nurani pula

bersifat personal yang berarti bahwa kita tahu bahwa perbuatan yang kita lakukan

adalah perbuatan yang salah atau baik dengan sendirinya. Hati nurani bersifat

adipersonal artinya kita sebagai pendengar atau bisa dikatakan kita mendengar

suara Tuhan untuk mencegah sesuati atau melakukan sesuatu dalam hidup kita.

Etis sama artinya dengan etika. Etika dalam iman Kristen dapat merupakan

pengetahuan yang kita peroleh dari kita kecil dimulai di dalam keluarga. Di dalam

hidup, etika dalam Kristen bertugas untuk menyelidiki, mengoreksi, mengontrol,

dan mengarahkan tentang mana yang harusnya dilakukan dan mana yang tidak

boleh dilakukan. Tolak ukur untuk melakukan perbuatan baik bersumber pada titah

Yesus Kristus, dimana landasan untuk berbuat baik tertuang dalam Hukum. Etika

meliputi Hak, Kewajiban, dan Tanggung Jawab sebagai derajat untuk dapat hidup

bermartabat. Contoh hak dalam hidup kekristenan adalah bahwa manusia memiliki
hak untuk hidup, hak untuk menguasai lingkungannya, dan juga untuk mempunyai

keturunan. Manusia juga dibekali kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga

alam semesta, memberikan kasih sayang terhadap sesama dan juga menolong orang

yang lemah, miskin, dan tertindas. Etika juga dapat digunakan untuk pengambilan

keputusan. Sama dengan moral, etika juga berguna untuk menentukan apa yang

seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan. Etika dapat bersifat

universal seperti etika di meja makan, etika sopan santun, etika dalam berkendara,

dan sebagainya.

Berdasarkan dari penjabaran diatas, diketahui bahwa iman, moral, dan etika

berjalan saling beriringan untuk dapat menciptakan kehidupan yang lebih sejahtera

dan juga sesuai menurut dengan kehendak Allah untuk menunjukkan citra Allah

sebagai orang Kristen.

DAFTAR PUSTAKA
Betakore, J. (2017). “DASAR-DASAR IMAN KRISTEN: KARYA ALLAH “. BUKU AJAR MATA
KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN AGAMA KRISTEN, 29.

Anda mungkin juga menyukai