PEMBENTUKAN KEROHANIAN
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat dan
kasih-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Integritas Kristen ” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Pembentukan Kerohanian. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang ”Integritas Kristen” bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Christian Luwuk
sebagai Dosen Mata Kuliah.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
BAB I
Pendahuluan
Integritas berasal dari kata Latin "integer" yang mencakup aspek lahiriah,
moral, etika, dan karakter yang mulia. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia
menyebut integritas sebagai "kejujuran; mutu, sifat, atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki kemampuan yang
memancarkan kewibawaan". Integritas secara singkat dapat diartikan
sebagai satunya kata dengan perbuatan. Menurut Alkitab, kata Ibrani yang
diterjemahkan sebagai "integritas" dalam Perjanjian Lama berarti "kondisi
yang menjadi tidak bercela, kepenuhan, kesempurnaan, ketulusan,
kesehatan, kejujuran, keutuhan." Perjanjian Lama: Integritas merupakan
cermin karakter seseorang yang. Karakter terbentuk dari dan akibat
pergaulan seseorang dengan Tuhan, yang mengakibatkan sifat-sifat moral
Allah dimiliki orang tersebut. Perjanjian Baru: Integritas berkaitan dengan
kejujuran dan kepatuhan terhadap pola perbuatan yang baik. Yesus adalah
teladan sempurna dari seseorang yang memiliki integritas. Dia sepenuhnya
manusia dan sepenuhnya Allah pada saat bersamaan, dan Dia tergoda
dalam segala hal seperti halnya kita, tetapi Dia tidak pernah berdosa
(Ibrani 4:15); itulah definisi integritas Tidak berjalan menurut nasihat orang
fasik, tidak berjalan di jalan orang berdosa, dan tidak bergaul dan
bersekutu dengan pencemooh (Mazmur 1:1- 2). Takut akan Tuhan (Amsal
1:7). Mereka menyukai dan merenungkan firman Tuhan secara intensif,
berjalan di jalan yang benar dan menjauhkan diri dari kejahatan (Mazmur
1:2, 6). Memiliki ketulusan dan kejujuran (Kejadian 20:5).
Ketiga, integritas berarti dapat dipercaya, jujur dan setia. Kehidupan kita
akan menjadi dipercaya, apabila perkataan kita sejalan dengan perbuatan
kita; tentunya dalam hal ini yang kita pandang baik atau positif. Sebuah
pribahasa mengatakan “Kemarau setahun akan dihancurkan oleh hujan
sehari”, yang artinya segala kebaikan kita akan runtuh dengan satu kali
saja kita berbuat jahat.
Pembahasan
https://www.slideshare.net/sabda/integritas-kristen