Anda di halaman 1dari 2

Nama: Clara junisca gakur

Nim : 202141094

MK: filsafat dan logika

Dosen: Pdt. Dr. Denny Najoan, S.Th. M.Si

1. Berpikir kritis adalah sebuah proses pemikiran seseorang mengelola cara berpikirnya lebih
dalam, bukan cara berpikir keras, tetapi bagaimana kemampuan berpikir kritisnya diolah lebih
terperinci pemikirannya, sesuatu hal yang dibuat menjadi konkret.

2. -Kata ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ontos dan logos. Ontos artinya ada


dan logos artinya ilmu. Jadi disimpulkan bahwa ontologi merupakan ilmu yang membahas
tentang keberadaan atau merupakan sebuah ilmu yang membahas tentang hakikat dari segala
sesuatu yang ada baik itu berupa realitas fisik maupun metafisik.

- Secara etimologis, istilah epistemologi terdiri dari dua kata Yunani: episteme (pengetahuan)
dan logos (studi, diskusi, atau ulasan). Pada kenyataannya, asal-usul kata ini tidak terlalu banyak
membantu. Ada banyak cabang filsafat lain yang bisa dikategorikan sebagai sebuah diskusi
tentang kebenaran.

3. Dalil dalam ilmu pengetahuan sangat perlu di pelajari oleh mahasiswa karena pengetahuan ini
berkaitan dengan kehidupan seorang mahasiswa. Karena itu filsafat ilmu menjadi bagian penting
kurikulum di setiap perguruan tinggi ilmu pengetahuan memiliki ciri yaitu : ilmu bersifat
rasional, objektif, matematikal universal akumulatif, dan sebagainya. Ilmu dalil adalah suatu hal
yang di cari pada apa yang di cari berupa alasan dan lain hal. Pengertian ilmu pengetahuan
adalah usaha-usaha sadar untuk menyelidiki dan meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan.

4. 1. Lalu Yesus dihadapkan kepada wali negeri. Dan wali negeri bertanya kepada-Nya: "Engkaukah
raja orang Yahudi? n " Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya." (matius 27:11)

2. Alkitab atau firman Allah adalah benar (Mzm. 119:160).

 Yesus adalah kebenaran (Yoh. 14:6).

 Para rasul mengontraskan kebenaran kekristenan dengan dongeng (1Tim. 4:7).

 Keselamatan dikaitkan dengan pengetahuan (Yoh. 17:3) dan keyakinan (Yoh. 3:16).
 Iman yang menyelamatkan bersentuhan dengan realitas, paling tidak dengan kematian
dan kebangkitan Kristus (Rm. 10:9-10; 1Kor. 15:12-19). Iman kita mengandung unsur
objektif (fakta dari sebuah peristiwa) dan subjektif (pengalaman yang bermakna). 

3.1Korintus 1:5 “Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam
perkataan dan segala macam pengetahuan”.

Amsal 1:5 “baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian
memperileh bahan pengertian”.

Anda mungkin juga menyukai