Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ISWANTI WIDYA NINGSI

NIM : 20900118024

KELAS : PIAUD 1-2

Learning Log :

ILMU PENGETAHUAN DAN KEBENARAN ILMIAH

Pengertian ilmu dalam kamus bahasa Indonesia (Admojo, et.al., 1998:


324) adalah pengetahuan tenteang suatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan
gejala-gejala tertentu di bidang tersebut. Dengan demikian dapat disimpilkan
bahwa ilmu adalah sebagian pengetahuan yang mempunyai ciri, tanda, syarat
tertentu, yaitu sistematik, rasional, empiris, universal, objektif, dapat diukur,
terbuka, dan kumulatif. Berbeda dengan pengetahuan

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata bahasa inggris yaitu


knowledge. dalamEncyclopedia Philosopi dijelaskan bahwa definii pengetahuan
adalah kepercayaan yang benar. Sedangkan secara terminology akan
dikemukakan beberapa definisi tentang pengetahuan Menurut Amsal (2004)
pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu.pekerja tahu
tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, ingat, mengerti, dan pandai. Pengetahuan
itu adalah mind atau isi pikiran, dengan demikian pengetahuan merupakan
prosesdari usaha manusia untuk tahu. Dalam kamus filsafat dijelaskan bahwa
pengetahuan adalah proses kehidupan yang diktahui manusia secara langsung
dari kesadarannya sendiri. Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap
apa yang diketahui tentang suatu objek tertentu, termasuk dalam ilmu (Muchtar,
2014: 87).

Muchtar Latif (2014: 88) menjelaskan ada enam proses dari pengetahuan
menuju ilmu pengetahuan, yaitu : pertama, adanya masalah (problem). kedua,
adanya sikap (attitude). Ketiga, adanya metode (method). Keempat, adanya
aktifitas (activity). Kelima, adanya kesimpulan (conclusions). Keenam, adanya
beberapa pengaruh (effect). Keenam hal tersebut menjadi kesatuan yang tidak
terpisahkan dalam proses lahirnya ilmu.

Definisi ilmu pengetahuan diambil dalam kata bahasa inggris science,yang


berasal dari bahsa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti
mempelajari,mengetahui. ilmu pengetahuan adalah sebuah sarana atau definisi
tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam bahasa yang bisa dimengerti
oleh manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu.
Dengan demikian persoalan keilmuan pada dasarnya masalah yang terkandung
dalam ilmu adalah selalu harus merupakan suatu problema yang telah diketahui
atau yang ingin diketahuinya.

Dengan demikian, bentuk dari hasil kegiatan ilmu pengetahuan


mencakup dua hal, yaitu penjelasan terhadap suatu gejala yang di nyatakan
sebagai hukum bila gejalanya merupakan gejala alam, kemudian sebagai dalil bila
gejalanya merupakan gejala pikir atau gejala abstrak. Tujuan ilmu pengetahuan
dapat dibedakan menjadi dua macam alirannya, sebagai mana dikemukakan oleh
Darsono (2011), yaitu: 1). Berdasarkan pengembangan ilmu pengetahuan untuk
pengetahuan itu sendiri, yairu sebatas untuk memenuhi rasa keingintahuan
manusia. 2). Ilmu pengetahuan pragmatis. Aliran ini menyakini bahwa
pengembangan ilmu pengetahuan haruslah dapat memberikan manfaat bagi
manusia dalam memecahkan masalah kehidupan.

Sedangkan yang menjadi ciri-ciri ilmu pengetahuan menurut terminology


adalah: 1). Ilmu adalah sebagian pengetahuan yang bersifat koheren,
empiris,sistematis, dapat di ukur dan dibuktikan. 2). Ilmu menandakan seluruh
kesatuan ide yang mengacu keobjek atau alam objek yang sama dan saling
berkaitan secara logis karena itu koherensi sistematis adalah hakikat ilmu. 3).
Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing-masing
penalaran perorangan sebab ilmu dapat memuat di dalamnya diri sendiri. 4).
Metode-metode yang berhasil dan hasil yang terbukti harus terbuka kepada
semua pencari ilmu. 5). Ilmu memiliki metodologi sebab kaitan logis yang dicari
ilmu tidak dapat dicapai dengan mengabugkan tidak teratur dan tidak terarah
dari banyak pengamatan dan ide-ide yang terpisah. 6). Setiap ilmu yang
bersumber didalam kesatuan objek formalnya. Ilmu pengetahuan dikembangkan
manusia dan menemukan suatu nilai luhur dalam kehidupan manusia yang
disebut kebenaran ilmiah. Kebenaran ini dapat berupa asas-asas atau kaidah
yang berlaku umum atau unifersal mengenai pokok keilmuan yang bersangkutan.

Dalam kamus umum bahasa indonesiayang ditulis oleh Purdawarminta


ditemukan arti kebenaran, yakni: 1). Keadaan (hal dan sebagainya) yang benar
(cocok dengan hal atau keadaan yang sesungguhnya). 2). Sesuatu yang benar
(sumgguh-sungguh ada, betul-betul demikian hanya ada sebagianya). 3).
Kejujuran atau kelurusan hati. Sedangakan kebenaran pengetahuanya dapat
diartikan sebagai persesuaian antara pengetahuan dengan objeknya. Yang
terpenting untuk diketahui adalah bahwa persesuian yang dimaksud sebagai
kebenaran adalah yang imanen yakni kebenaranyang tetap tinggal didalam jiwa
dalam kata lain adalah keyakinan.

Manusia tidak dapat hidup dengan benar hanya dengan kebenaran-


kebenaran pengetahuan, ilmu dan filsafat, tanpa kebenaran agama. Kebenaran
dibedakan menjadi tiga hal, yaitu: 1). Kebenaran yang pertama berkaitan dengan
kualitas dengan pengetahuan. Artinya bahwa setiap pengetahuan yang dimiliki
oleh seseorang yang mengetahui suatu objek ditilik dari jenis pengetahuan yang
di bangun. 2). Kebenaran pengetahuan yang kedua berkaitan dengan sifat atau
karakteristik dari bagaimana cara atau dengan alat apakah seseorang
membangun pengeathuanya itu. 3). Kebenaran pengetahuan yang ketiga adalah
nilai kebenaran dan pengetahuan yang dikaitkan atau ketergantungan terjadinya
pengetahuan itu. Kebenaran meruapakn suatu hal yang mutlak diperlukan untuk
membuktikan suatu kebenaran dari teori ataupun pengetahuan yang diperoleh.
Namun kebenaran itu sendiri merupakan suatu bentuk dari rasaingin tahu setiap
individu. Jadi kebenaran merupakan persesuain antara pengetahuan dan
objeknya.

Hakikat kebenaran ilmiah, perbincangan tentang kebenaran dalam


perkembangan pemikiran filsafat sebenarnya sudah dimulai sejak plato melalui
metode dialog membangun teori pengetahuan yang cukup lengkap sebagai teori
pengetahuan yang cukup lengkap sebagai teori penegtahuan yang paling awal.
Kemudian dilanjutkan oleh aris aristoteles hingga saat ini, dimana teori
pengetahuan berkembang terus untuk mendapatkan penyempurnaa. Untuk
mengetahui ilmu pengetahuan mempunyai nilai kebenaran atau tidak sangat
berhubung erat dengan sikap dan cara memperoleh penegetahuan.

Secara tradisional teori-teori kebenaran sampai sampai saat ini antara


lain: 1). Teori kebenaran saling berhubungan (coherence theory of truth), 2).
Teori kebenaran berkesusaian ( correspondence theory truth), 3). Teori
kebenaran inherensi ( inherent theory of ruth), 4). Teori kebenaran berdasarkan
arti (semantic theory of truth), 5). Teori kebenaran sintaksis, 6). Teori
kebenarannondeskripsi, dan 7). Teori kebenaran logic yang berlebihan ( logical
superfluity of truth). Karena nilai itu sendiri, maka setiap subjek yang memiliki
pengetahuan akan memiliki persepsi dan pengertian yang amat berbeda satu
dengan yang lainya, dan disitu terlihat sifat-sifat dari kebenaran.

Sifat kebeanran dapat dibedakan menjadi tiga hal (muslih, 2005), yaitu:
1). Kebenaran berkaitan denagn kualitas pengetahuan. 2). Kebenaran dikaitkan
dengan sifat atau karasteristik. 3). Kebenaran dikaitkan atas ketergantungan
terjadinya pengetahuan. Jujun S. suriasumantri (2010), Louise Kattsof (2006),
Surajiyo (2010) dan Muchtar Latif (2014) menggunakan beberapa teori tentang
kebenaran ilmiah, yaitu :
Pertama, kebenaran koherensi (the coherence theory of truth). suatu
pernyataan dianggap benar bila pernyataan sebelumnya dianggap dengan benar,
Teori ini merupakan suatu usaha pengujian atas tes atas tes kebenaran. Kedua,
kebenaran korespondensi (the correspondence of truth). Berpikir benar
korespondensi adalah berpikir tentang terbuktinya sesuatu itu relevan dengan
sesuatu yang lain. Korespondensi relevan terbukti adanya kejadian sejalan atau
berlawanan arah antara fakta dengan fakta yang diharapkan (positivisme), antara
fakta dengan belief yang diyakini, yang sifatnya spesifik. Dengan kata lain, teori
ini menjelaskan bahwa suatu kebenaran atau suatua keaaan benar bila ada
kesesuaian antara arti yang dimaksud dengan pernyatan atau pendapat itu.
Ketiga, kebanaran performatif (the performance theory of truth). Ketika
pemikiran manusia menyatukan segalanyan dalam tampilan actual dan
manyatukan apapun yang ada dibaliknya, baik yang praktis, yang teoretik,
maupun yang filosofik. Teori ini menayatakan bahwa kebenaran diputuskan atau
dikemukakan oleh pemegang otoritas tertentu. Pemegang otoritas yang menjadi
rujukan bisa pemerintah, pemimpin agama, pemimpin adat, pemimpin
masyarakat, dan sebagainya. Keempat, kebenaran pragmatic (the pragmatic
theory of truth). Menurut William james, pragmatic berasal dari bahasa yunani
pragma, berarti tindakan atau action. Dari istilah practive dan pratical
dikembangkan dalam bahasa inggris. Pragmatism menguji kebnaran dalam
praktik yang dikenal para pendidik sebagai metode proyek atau metode problem
solving dalam pengajaran. Mereka akan merasakan kebenaran jika mereka
berguna dan mampu memecahkan masalah yang ada. Artinya sesuatu itu benar
jika mengembalikan pribadi manusia dalam keseimbangan dan keadaan tanpa
persoalan. Kelima,kebenaran structural (the structural theory of truth). Teori ini
menyatakn bahwa suatu teori dinyatakan benar jika teori itu berdasarkan pada
paradigm atau oerspektif tertentu, dan ada komunitas ilmuan yang mengakui
atau mendukung pradigma ini.

Anda mungkin juga menyukai