Anda di halaman 1dari 53

KAJIAN TEKS DAN APRESIASI KARYA IMAM JALALUDDIN AS-SUYUTHY

TARIKH AL-KHULAFA
MAKALAH

Diajukan Pada Diskusi Kelas Mata Kuliah: Bibliografi Sejarah Peradaban Islam

Pembimbing: 1.Agus Permana, M.Ag. 2. Yosef Mardiana, M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 6 Kelas III/A

Nama

Ade Selfi Yulyanti NIM 1135010004

Ahmad Tabroni NIM 1135010011

Aris Muhammad Z. NIM 1135010021

PROGRAM STUDI : SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

1
KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr. Wb

Pujis yukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat,
Hidayah dan Ridho-nya, sehingga kami sebagai penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
Tugas makalah yang berjudul “Kajian Teks Dan Apresiasi Karya Imam Jalaluddin Al-
Suyuthy Tarikh Al-Khulafa ” Tugas ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
tugas pada semester ini. Dalam penyelesaian Tugas ini, kami mendapat beberapa hambatan
akan tetapi berkat izin Allah Yang Maha Kuasa kami dapat mengatasinya dengan baik,
dalam penyusunan Tugas ini kami mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,
maka dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada :

1. Tuhan Yang Mahaesa


2. Agus Permana, M.Ag. dan Yosef Mardiana, M.Pd.
3. Dan teman-teman yang telah ikut berpartisipasi dalam Pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan Tugas makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun
untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga apa yang telah disusun ini dapat berguna bagi masyarakat dan khususnya
bagi mahasiswa/mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dalam menunjang proses
belajar mengajar. Dan Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada
kita semua.

Bandung, September 2014

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... .... . 2

DAFTAR ISI..................................................................................................................…….3

A. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4
1. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 4
2. Masalah .................................................................................................................. 4
B. PEMBAHASAN ......................................................................................................... 5
1. Biografi ................................................................................................................. 5
2. Karya ...................................................................................................................... 6
3. Isi buku................................................................................................................... 6
C. PENUTUP ................................................................................................................. 43
1. Simpulan ..............................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................44

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kitab Tarikh Al-Khulafa karya Imam Jalaluddin As-Suyuthi ini merupakan
kitab yang berisikan tentang sejarah penguasa Islam atau para Khalifah yang terdiri
dari Khulafa’Urrasyidin, Dinasti Bani Umayyah dan Dinasti Bani Abbasiyyah.
Dimana dikitab ini dijelaskan secara rinci siapa-siapa saja pemimpin yang memimpin
Islam dari setelah wafatnya Rasulullah sampai Dinasti Bani Abbasiyyah.
Imam Jalaluddin As-Suyuthi sendiri lahir pada tahun 849 H tanggal 1 Rajab,
dan ia memiliki nama lengkap yaitu Abdur Rahman bin Abu Bakar bin Muhammad
bin Sabiq Al-Khudhari As-Suyuthi.
Dalam jurusan Sejarah Peradaban Islam, kami rasa sangat penting apabila kita
melakukan kajian tentang kitab Tarikh Al-Khulafa ini, seperti yang sudah disinggung
diawal tentu kitab ini, mempunyai kaitan tentang masa lalu sejarah khususnya Islam.
Dari pada itu disini kami sebagai penulis akan menyajikan hasil kajian kami tentang
kitab Tarikh Al-Khulafa, semoga kajian kitab yang kami laukan ini bermanfaat untuk
kedepannya.

B. Rumusan Masalah
1. Siapakan Imam Jalaluddin As-Suyuthi?
2. Apa saja karya-karya dari Imam jalaluddin As-Suyuthi?
3. Apa isi kitab Tarikh Al-Khulafa yang ditulis oleh Imam Jalaluddim As-Suyuthi?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Imam Jalaluddin As-Suyuthy


Nama lengkap Imam Jalaluddin As-Suyuthi adalah Abdur Rahman bin Abu
Bakar bin Muhammad bin Sabiq Al-Khudhari As-Suyuthi,gelar Jalaluddin atau Abu
Fadhl adalah nama gelar yang beliau dapatkan. Ia juga di beri nama Al-Khundhari,
nama ini di nisbahkan kepada Al-Khundhariyah yang artinya nama sebuah empat
yang ada di Baghdad. Dan yang terkenal dari nama beliau adalah nama As-Suyuthi,
nama ini dinisbahkan kepada As-Suyuthi, yang merupakan tempat hidup seluruh
leluhur atau nenek moyang serta ayahnya.
As-Suyuthi lahir di Kairo pada tanggal 1 Rajab tahun 849 H. beliau dididik
oleh ayahnya dengan cara memberikan pendidikan kepada beliau dengan cara
menghafal Al-Qur’an. Pada usia As-Suyuhi yang masih berumur delapan tahun beliau
sudah mampu menghapal Al-Qur’an, hal ini sangat membuktikan bahwa beliau
mempunyai kehebatan, daya ingat yang kuat serta kemampuan dalam hal menghafal.
Selain menghafal Al-Qur’an As-Suyuthi juga menguatkan hagalannya dengan
menghafal dua ratus ribu hadits, yang hal ini sebagaimana telah dinyatakan dalam
kitabnya yang berjudul Tadribur Rawi.
Setelah kematian ayahnya pada saat ia berumur lima tahun maka sejak saat itu
tidak ada lagi orang yang mengajarinya atau mendidiknya, oleh karena itu beliau
belajar fiqh pada seorang syaikh yang hidup pada masa yang bernama Ilmuddin Al-
Bugini dan beliau tetap belajar kepadanya hingga sang guru wafat. Setelah kematiaan
gurunya As-Suyuthi melanjutkan belajrnya delam ilmu fiqh Asy-Syafi’i, ilmu ini dia
dapatkan dari putra gurunya yaitu Al-Bulqini. As-Suyuthi banyak sekali mendapat
pelajaran dari kitab madzhab Syafi’i dari sang guru, setelah itu, beliau melanjutkan
belajarnya kepada Asy-Syaraf Al-Manawi.
Kemudian setelah belajar dengan putra dari Al-Bugini, beliau juga selama
empat tahun belajar pada Al-Imam Taqiyuddim Al-Subki A-Hanafi, ia diajarkan
tentang hadits dan bahasa. Selama empat tahun beliau belajar Ilmu Ushul dan Tafsir
dari seorang pakar ilmu tersebut, yaitu al-Kaafiji. Beliau juga mengadakan sejumlah
rihlah (lawatan keilmuan), dimana beliau dating ke Yaman, Maroko dan India.
As-Suyuhti menyibukan diri untuk memberi fatwa, mengajar fiqh, hadits,
nahwu (ilmu tata bahasa Arab) dan bidang-bidang ilmu lainnya. Pada usianya yang

5
sudah mencapai empat puluh tahun, beliau menghentikan fatwa dan menasingkan diri
di rumah untuk sepenuhnya mengarang. Pekerjaan itu tetap ia kerjakan hingga beliau
wafat. Beliau wafat pada hari jum’at pagi tanggal 19 jumadil Ula 911 H, dan
dikuburkan di Qushun.

B. Karya-karya imam Jalaluddin As-Suyuthy


Karya-karya Imam Jalaluddin As-Suyuthi menulis kitab kurang lebih 500 kitab.
Beliau mempunyai keistimewaan dalam kecepatannya mengarang kitab, sehingga
muridnya, al-Dawudi, menceritakan: “ aku melihat Syaikh (Imam Jalaluddin As-
Suyuthi) menulis kitab dalam satu har sebanyak 3 bab”.
1. Dalam bidang tafsir dan yang berkaitan dengannya antara lain: Tafsir Jalalain
yang cukup terkenal termasuk di Indonesia, Ad-Durrul-Mantsur fit-Tafsir bi al-
Ma’tsur, Al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an, Al-Iklil fis Tinbath at-Tanzil.
2. Dalam bidang hadits dan yang berkaitan dengannya antara lain: Kasyfu al-
Mughattah fi Syarhi al-Muwattha, At-Tausyih’Ala Jami as-Sahih, Tadrib ar-Rawi,
Jami’ ash-Shaghir.
3. Bidang Ushul Fiqh dan ilmu bayan antara lain: Syarah Lam’u al-Isyraq, Al-
Kaukabus-Sathi’ fi Nuzhumi Jami’ al-Jawami;, ‘Uqud al-Juman fi al-Ma;ani wa
al-Bayan.
4. Bidang Fiqih antara lain: Al-Hawi Li al-Fatawa, Al-Azhar al-Ghaddhah fi
Hawasyi Ar-Raudhah, Al-Asybah wan Nazhair.
5. Dalam bidang bahasa antara lain: Syarah Alfiyah bin Malik, Ham’u al-Hawami’.
6. Dalam bidang tarikh (sejarah): Thabaqat al-Huffazh, Thabaqat an-Nuhat al-
Khulafa, Thabaqat al-Mufassirin, Thabaqat al-Ushuliyyin, dan Tarikh al-Khulafa
serta lainnya yang sangat banyak, yang tidak mungkin semua disebutkan di sini.

C. Isi Kitab Imam Jalaluddin Al-Suyuthy (Tarikh Al-Khulafa)


Kitab Imam Jalaluddin As-Suyuthi yang akan kami bahas ini berjudul Tarikh
Al-Khulafa atau dapat diartikan sebagai sejarah para pemimpin. Dikitab ini terbagi
menjadi beberapa bab. Yang terdiri dari:
Bab pertama Mukaddimah
Mukaddimah yang terdapat didalam kitab ini berisi beberapa hal, yaitu
1. Keterangan dan rahasia tentang tidak ditunjuknya pengganti Rasulullah

6
para sahabat bertanya, “wahai Rasulullah, tidaklah engkau menunjuk
pengganti yang memimpin kami sepeninggalmu nanti?” Rasulullah pun menjawab
“sesungguhnya jika aku menunjuk penggantiku, aku khawatir kalian akan
menetangpenggantiku itu dan Allah menurukan azab atas kalian.” (HR. Al-Hakim
dalam Al-Mustadrak)
Tetapi pada saat Rasulullah membangunn masjid beliau meletakan batu
pertama di masjid itu dan setelah itu beliau berkata kepada Abu Bakar, “ letakkan
batumu disamping batuku tadi”. Kemudian beliau berkata kepada Umar, “letakan
batumu dismping batu Abu Bakar”. Selanjutnya beliau berkata kepada Utsman,
“letakan batumu disamping batu Umar.” Kemudian beliau berkata, “mereka adalah
para khalifah setelah aku”. Hadits in diriwayatkan Al-hakim dalam kitabnya, Al-
Mustadrak, yang sudah dinyataan keshahihannya oleh Imam Al-Baihaqi dalam Ad-
Dalail.
2. Para khalifah berasal dari suku Quraisy
Abu Dawud Ath-Thayalisi dalam musnadnya berkata, Sakin bin Abdul Aziz
berkata kepada kami dari Yasir bin Salamah dari Abu Barzah bahwa Rasulullah
berkata, “para imam itu dari golongan Quraisy, jika mereka memimpin mereka adil,
jika mereka berjanji ,mereka tepati, dan jika dimintai kasih sayangnya, mereka akan
memberikan”. Hadits tersebut tersebut menunjukan bahwa bahwa yang berhak
menjadi khalifah adalah golongan Quraisy. Tapi tidak menjamin apabila ada orang
lain yang ingin menjadi pemimpin selain dari golongan Quraisy batal hukumnya.
3. Masa Khalifah Rasyidah
Imam Ahmad berkata, Bahz berkata kepada kami, Hammad bin Salamah
berkata kepada kami, Said bin Jamhan dari Safinah berkata, saya pernah mendengar
Rasulullah bersabda, “Masa khilafah itu akan berlangsung selama tiga puluh tahun,
setelah itu akan berbentuk monarki”. Ternyata apa yang telah disabdakan oleh
rasulullah benar-benar terjadi. Yang dimana manusia sepakat atas kepemimpinan
Khalifah selama tiga puluh tahun yaitu, Abu Bakar Ash-Shiddiq, kemudian Umar Bin
Khathab, kemudian Utsman Bin ‘Affan, kemudian Ali Bin Abi Thalib hingga terjadi
masalah tahkim di Siffin. Setelah masa kekhalifahan barulah kepemimpinan dalam
bentuk monarki yang dipimpin oleh dinasti Bani Umayyah dan dinasti Bani
Abbasiyyah.
4. Hadits-hadits yang mengingatan kekhilafahan Bani Umayyah

7
Ada beberapa hadis dapat diketahui tentang mengingat kekhalifahan Bani
Umayyah, namun ada juga hadits yang sanadnya lemah. Salah satu contoh tentang
haditsnya seperti berikut; Imam At-Tirmidzi berkata, Muhammad bin Ghaylan
berkata kepada kami, Abu dawud Ath-Thayalisi berkata kepada kami, Al-Qasim bin
Al-Fadhl Al-Madani berkata kepada kami dari Yusuf bin Saad, dia berkata: Ada
seorang laki-laki berkata dengan kasar kepada hasan bin Ali setelah dia menyatakan
tunduk atau mengakui Muawiyyah: Kau telah mencoreng-coreng wajah kaum
muslimin (maksudnya karena ia menyatakan tunduk atau mengakui orang yang
memerangi ayahnya yang berarti mencoreng orang yang berdiri dipihak ayahnya).
Hasan berkata, “Janganlah melecehkan dengan cara seperti itu, dan semoga Allah
memerikan rahmat kepadamu. Karena sesungguhnya Rasulullah melihat Bani
Umayyah dari atas mimbar, dan dia tidak menyukai mereka, setelah itu turun ayat,
“Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.” (Al-Kautsar
: 1).
5. Hadits-hadits yang memberi kaar gembira tentang kekhilafahan Bani
Abbas
Imam At-Tirmidzi berkata, Ibrahim bin Said Al-Jauhari berkata kepada kami,
Abdul Wahhab bin Atha’ berkata kepada kami dari Tsaur bin Yazid dari Makhul dari
Kuraib dari Ibnu Abbas dia berkata, bersabda Rasulullah kepada Abbas, “ Hari senin
besok, datanglah kamu menemuiku dengan anakmu, karena aku akan mendoakan
kamu dengan satu doa yang Allah akan memberikan manfaat kepadamu dan kepada
anakmu. Pada esok harinya kami menemui Rasulullah, dan dia memakaikan satu
pakaian pada kami berdua. Kemudian dia berdoa: Ya Allah ampunillah Abbas dan
anaknya ampunan lahir dan batin, ampunan yang tidak menyisakan dosa. Ya Allah
peliharalah dia dan anak-anaknya.” (HR. Imam At-Tirmidzi dalam Al-Jami’Ash-
Shahih). Ruzain Al-Abdari menambahkan di akhir hadits itu: “Dan jadikanlah
kekhalifahan tetap berada di atas pundaknya”. Dapat dikatakan bahwa hadits yang
dijelaskan diatas merupakan hadits yang paling baik yang diriwayatkan dalam
masalah ini.
6. Tentang selendang Nabi yang diterima secara bergantian oleh para
Khalifah hinga akhir masa.
Selendang Nabi yang telah menjadi milik Khalifah diwariskan secara
bergantian. Mereka biasa memakainya saat mereka duduk maupun saat
mereka sedang naik kendaraan. Selendang Nabi ini berada pada Al-

8
Muqtadir tatkala dia terbunuh, dan selendang itu berlumuran darah.
Banyak yang mengira bahwa selendang itu lenyap pada saat terjadi
penyerbuan besar-besaran oleh orang Tartar.
7. Point-point penting yang berserakan dalam berbagai buku biografi
Didalamnya dijelaskan catatan penting yang berisi tentang:
1. Di kalangan Bani Abbas ada sebutan Fatihah (pembuka), Wasithah (penengah)
dan Khatimah (penutup). Yang disebut Fatihah adalah Al-Manhur, Wasithah Al-
Ma’mun sedangkan Khatimah adalah Al-Mu’tadhid.
2. Semua khulafa’Bani Abbas adalah anak dari budak wania, kecuali As-Saffah, Al-
Mahdi dan Al-Amin.
3. Tidak seorang pun yang menjadi khalifah yang berasal dari keturunan Bani
Hasyim dengan ibu juga berasal dari Bani Hasyim kecuali Ali bin Abi Thalib,
anaknya Al-Hasan dan Al-Amin, sebagaimana yang dikatakan oleh Ash-Shuli.
4. Tidak ada yang memangku khaliah yang bernama Ali, kecuali Ali bin Abi Thalib,
dan Ali Al-Muktafi.
5. Adz-Dzahabi berkata, saya berkata: kebanyakan nama-nama para khalifah itu
tunggal, sedangkan yang ganda hanya sedikit, sedangkan yang diulang-ulang itu
banyak, seperti Abdullah, Ahmad, Muhammad. Sedangkan gelar semua khalifah
adalah tunggal, hingga Al-Mustashim, khalifah terakhir orang-orang Irak.
Kemudian baru setelah itu, gelar khalifah diulang-ulang oleh para khalifah di
Mesir.
6. Tak seorang pun yang memerintah setelah anak pamannya kecuali Al-Muqtafi
setelah Ar-Rasyid, dan Al-Mustansir setelah Al-Mu’tashim, sebagaimana
dikatakan oleh Adz-Dzahabi.
7. Adz-Dzahabi berkata, tidak ada tiga bersaudara yang menjabat sebagai khalifah
kecuali anak-anak Ar-Rasyid, yakni Al-Amin, Al-Makmun dan Al-Mu’tashim.
8. Dia menambahkan (Ads-Dzahabi) : sedangkan empat anak Abdul Malik menjadi
khalifah, dimana hal ini tidak ada bandimgannya kecuali dalam sistem
kekeluargaan.
9. Tidak ada seorang khlaifah pun yang menjadi khalifah saat ayahnya masih hidup
kecuali Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Abu Bakar Ath-Thai’bin Al-Muthi. Dia
diangkat menjadi khalifah karena ayahnya menderita lumpuh. Ayahnya
mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan pada anaknya.

9
10. Para ulama berkata, orang yang pertama kali memangku jabatan khalifah dan
ayahnya masih hidup adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
11. Bendera persatuan umat Islam terpecah pada saat pemerintahan As-Saffah.
Sedangkan Al-Manshur adalah khalifah yang pertama kali memberikan
kedudukan kepada orang-orang ahli nujum dan bekerja sesuai dengan ramalan
mereka.
12. Sedangkan khalifah terakhir yang mengatur sendiri urusan kemiliteran adalah Ar-
Radhi. Dia khalifah yang selalu berkhutbah dan melakukan shalat bersama dengan
rakyatnya. Dia adalah khalifah terakhir yang berkumpul dengan orang-orang yang
susah dan melarat, khalifah terakhir yang semua nafkahnya, biaya hidupnya,
hadiah-hadiahnya, bekal makanannya, minuman majlisnya, dan juga penjaga-
penjaganya berjalan sebagaimana yang dilakukan oleh para khalifah awal. Dia
adalah khalifah terakhir yang menggunakan model pakaian khalifah terdahulu.
13. Khalifah yang mengulang-ulang gelar Al-Munstanshir adalah pra khalifah yang
bekuasa setelah Al-Mu’tashim.
14. Dalam kitab Al-Awail karangan Al-Askari disebutkan: khalifah yang pertama kali
berkuasa pada saat ibunya masih hidup adalan Utsman bin Affan, kemudian Al-
Hadi, lalu Ar-Rasyid, Al-Amin, Al-Mutawakkil, Al-Muntashir, Al-Musta’in, Al-
Mu’tazz, Al-Mu’tadhid, dan Al-Muthi’.
15. Ash-Shuli berkata, tidak ada seorang perempuan pun yang lahir dari rahimnya dua
khalifah kecuali Walladah dan Khaizuran.
16. Orang-orang yang menyatakan sebagai khalifah dari Banu Ubaid ada empat belas.
Tiga di Maghrib dan yang sebelas lagi di Mesir.
17. Sedangkan orang-orang yang menamakan dirinya sebagai khilafah dari Bani
Umayyah di Maghrib. Mereka sangat jauh lebih baik dari Bani Ubaid dilihat dari
sii keislaman mereka, dari praktek suanh-sunah Rasul mereka, dari keadilan,
keutamaan, ilmu, dan jihad mereka.
18. Ada beberapa orang tedahulu yang mengarang buku sejarah para khalifah secara
ersediri. Diantaranya adalah Tarikh Al-khulafa’ tulisan seorang ahli nahwu yang
bernama An-Nafthawih.
19. Al-khatib dalam bukunya At-Tarikh meriwayatkan dengan sanadnya dari
Muhammad bin Ubadah, dia berkata, tidak ada seorang pun yang hafal Al-Qur’an
dari kalanan khalifah kecuali Utsman bin Affan dan Al-Makmun.

10
20. Ibnu As-Sa’I berkata, saya menghadiri pelantikan khalifah Azh-Zhahir. Dia dudk
di jendela kubah dengan memakai baju putih, dia memakai tutup kepala dan
dipundaknya ada selendang Rasulullah.

Bab kedua Khulafa’Urrasyidin

1. Abu Bakar Ash-Shiddiq


Nama lengakp beliau adalah Abdullah bin Abi Quhafah Utsman bin Amir bin
Ka’ab bin Sa’ad bin Taym bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib, Al-Qurasyi,
At-Tamimi. Abu Bakar memiliki gelar Atiq karena ia dianggap lepas dari neraka,
sebagaimana ini telah diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi.
Dalam perjalanan sejarah dia tidak pernah melakukan tindakan yang bodoh,
bahkan perilakunya yang sangat terhorat dan patut dicatat dalam tinta emas. Seperti,
sikapnya yang pada malam Isra’ yang konsisten serta jawaban-jawaban yang
dilomtarkan pada orang-orang kafir.
Abu bakar pernah menangis tersedu-sedu letika Rasulullah bersabda: dia
adalah hamba yang dipilhkan untuknya akhirat dan dunia, namun dia memilih akhirat.
Dia kokoh dan tidak goyah saat Rasulullah wafat. Dan khutbahnya Abu Bakar sangat
terkenal bisa menangkan hati tatkala manusia sedang gusar karena meninggalnya
Rasulullah.
Nama dan gelarnya
Ibnu katsir berkata, para ahli sejarah sepakat bahwa nama Abu bakarAsh-
Shiddiq adalah Abdullah bin Utsman, kecuali apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad
dari Ibnu Sirin yang menyebutkan dia bernama Atiq. Dan yang benar Atiq adalah
gelarnya.
Kelahiran dan pertumbuhannya
Dia lahir dua tahun dua bulan setelah Rasulullah. Dan wafat pada usia enam
puluh tiga tahun. Abu bakar tumbuh dan besar di Makkah. An-Nawawi berkata: Dia
termasuk tokoh Quraisy di masa Jahiliyah, orang yang selalu meminta nasehat dan
pertimbangannya, sanagt dicintai di kalangan mereka, sangat tahu kode etik yang ada
dikalangan mereka. Tatkala Islam datang, dia mngedepankan Islam atas nama yang
lain, dan dia masuk Islam dengan sempurna.
Abu Bakar orang yang paling bersih di masa jahiliyah
Ibnu Asakir meriwayatkan dengan sanadnya yang shahih dari Aisyah, dia
berkata: Demi Allah, Abu Bakar tidak pernah melantunkan satu syair pun di masa

11
jahiliyah dan tidak pula dimsa Islam. Dia dan Utsman tidak pernah meminum
minuman keras di zaman jahiliyah.
Gambaran tentang sifat Abu Bakar
Ibnu Saad meriwayatkan dari Aisyah bahwa seorang laki-laki berkata
kepadanya: coba sebutkan kepada saya gambaran tentang Abu Bakar! Kata Aisya: dia
adalah laki-laki dengan kulit putih, kurus, dan tidak terlalu lebar bentuk tubuhnya,
sedikit bungkut, tidak bisa untuk menahan pakaiannya turun dari pinggangya, tulang-
tulang wajahnya menonjol. Dan pangkal jemarinya datar.
Masuk islamya Abu bakar
Ibnu Asakir dari jalur Thariq Al-harits dari Ali, dia berkata: orang yang
pertama kli masuk Islam dari kalangan laki-laki adalah Abu Bakar. Furat bin As-Saib
bertanya: Apakah Abu Bakar atau Ali yang masuk Islam pertama kali? Dia berkata:
Demi Allah, Abu bakar telah beriman kepada nabi pada masa pendeta Bahira tatkala
dia datang menemuinya. Dan terjadi perslisihan ulama apakah dia ataupun khadijah
yang lebih dahulu masuk Islam.
Abu Nu’aim dan Ibnu Asakir meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata,
Rasulullah bersabda, “Tidak seorang pun yang saya ajak bicara mengenai Islam
kecuali dia akan selalu enggan dan mengingkari saya, dan dia menentang saya keculi
Ibnu Abi Quhafah (Abu Bakar), dimana setiap kali saya mengatakan sesuatu tentang
Islam dia selalu menerimanya denga konsisten dengan apa yang saya katakana.”
Persahabatan dan peristiwa yang diikuti
Para ualam berkata: Abu Bakar meneman Rasulullah dari sejak dia masuk
Islam hingga meninggal. Dia tidak pernah berpisah dengan Rasulullah baik pada di
satu tempat mauoun di suatu perjalanan. Abu Bakar selalu membantu Rasulullah
bukan hanya dalam satu peristiwa, dia memiliki jejak sejarah yang sanag indah dalam
peristiwa, dia kokoh diperang Uhud dan Huanin, dimana pada saat itu para sahabat
berceri berai dan lari.
Keberanian dan kepahlawanannya
Keberanian dan kepahlawanan Abu bakar memang sudah tidak diragukan lagi
sebagaimana tadi sudah dijelaskan diatas bahw pada saat perang Uhud dan perang
Hunain, Abu Bakar terus berjuang yang Diana para sahabat bercerai berai dan lari.
Inilah yang menjadi bukti bahwa Abu Bakar sangat pemberani. Al-Haitsam bin
Kulaib meriwayatkan dari Abu Bakar, dia berkata: tatkala Perang uhud, orang-orang

12
berlarian meninggalkan rasulullah, sedangkan saya adalah orang pertama yang
kembali untuk melindungi Rasulullah.
Kedermawanan Abu Bakar
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata, “Taka da harta
yang memberikan manfaat kepadaku lebih dari apa yang diberikan oleh Abu Bakar.”
Mendengar ucapan itu, Abu bakar menangis, dan dia berkata, Bukankah saya dan
harta saya hanya untukmu wahai Rasulullah?
Ibnu Katsir berkata: Juga diriwayatkan dari hadits Ali, Ibnu Abbas, Anas,
Jabir bin Abdullah dan Abu Said Al-Khudri. Al-khatib juga meriwayatkan dari Said
bin Al-Musayyab dengan sanad yang mursa. Dia menambahkan: Rasulullah
mempergunakan harta milik Abu Bakar sebagaimana dia mempergunakannya sendiri.
Itulah beberapa riwayat yang menjelaskan bahwa Abu Bakar adalah orang
yang sangat dermawan.
Kepandaian dan kecerdasan Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar merupakan sosok yang paling tahu tentang nasab orang-orang
Arab, apa lagi nasab kaum Quraisy, Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Ya’qub bin ‘Utbah
dari salah seorang pemuka kalangan Anhar, dia berkata: Jubair bin Muth’im adalah
orang yang paling tahu tentang nasab Quraisy dan keturunan Arab secara keseluruhan.
Dia berkata: saya mengambil silsilah nasab ini dari Abu Bakar Ash-Shiddiq. Dimana
dia adalah orang yang paing tahu tentang nasab orang Arab.
Abu Bakar juga merupakan orang yang paling paham tentang tafsir mimpi. Di
pernah menakwilkan mimpi pada zaman Rasulullah.
Sahabat paing utama dan paling baik
Seluruh ahlu sunnah sepakat bahwa Abu Bakar adalah orang yang paling baik
setelah Rasulullah, lal menyusul setelah itu Umar, Utsman, Ali dan semua orang yang
mendapat jaminan Rasulullah untuk masuk surga, mereka yang ikut dalam perang
Badar, yang terjun dala perang Uhud, kemudian mereka yang membaiat Rasulullah
pada Abi’at Ridhwan di bawah pohon pada saat Perjanjian Hudaibiyyah, kemudian
seluruh sahabat. Demikianlah, sebagaimana oleh Abu Manshur Al-Baghdadi.
Ayat-ayat yang berkenaan dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq
Allah berfirman, Dia adalah salah seorang dari dua orang ketika keduanya
berada didalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: ‘Janganlah kamu
berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita.’” (At-Taubah: 40). Kaum muslimin
sepakat bahwa sahabat yang disebutkan di dalam ayat ini adalah Abu Bakar.

13
Hadits-hadits yang mengungkapkan keutamaannya digandengkan dengan
keutamaan Umar
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri, dia berkata,
Rasulullah bersabda, “Tidak ada seorang Nabi pun kecuali dia memiliki dua orang
wazir (pembantu) di langit dan dua wazir di bumi. Adapun dua wazir saying di langit
adalah Jibril dan Mikail, sedangkan wazir saya di bumi adalahAbu Bakar dan
Umar.”
Hadits-hadits lain yang menyebutkan keutamaan Abu Bakar
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata saya
mendengar Rasulullah bersabda,
“barangsiapa yang menginfakan sepasang barang di jalan Allah, maka dia
akan dipanggil dari pintu surga: Wahai hamba Allah, ini adalah kebaikan, jika dia
merupakan ahlli shalat, maka dia akan dipanggil dari pintu shalat, dan jika ia
seorang ahli jihad, maka dia akan dipanggil dalam pintu jihad, dan jika dia ahli
sedekah, maka dia akan dipanggil dalam ointu sedekah, dan jika dia ahli puasa maka
dia akan dipanggil dalam pintu Rayyan.”
Abu Bakar berkata, “Lalu bagaimana orang yang dipanggil dari semua pintu
itu wahai Rasulullh, apakah dia akan dipanggil dari pintu-pintu itu satu persatu?
Rasulullah menjawab. “ya! Dan saya berharap bahwa kamu akan merupakan dalah
seorang dari mereka.”
Abu Daud dan Al-Hakim, dia menyatakan bahwa hadits ini adalah shahih,
meriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah bersabda, “Ketauhilah
wahai Abu Bakar bahwa engkau adalah orang pertama yang masuk surge dari
umatku.”
Perkataan para sahabat dan salafus saleh tentang keutamann Abu bakar
Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Umar bin Al-Khatab berkata, “Abu Bakar
adalah sayyid (pemimpin) kami.”
Ibnu Khaitsamah dan Abdullah bin Ahmad dalam Zawaid Az-Zuhd
meriwayatkan dari Umar bin Al-Khatab, sesungguhnya Abu Bakar adalah orang
selalu awal melakukan kebaikan.
Ayat-ayat dan hadits yang mengisyaratkan atas kekhilafahan dan pendapat
ulama mengenai hal ini
Abu Al-Qasim Al-Baghawi dalam sanad yang baik meriwayatkan dari
Abdullah bin Umar dia berkata, saya mendengar Rasulullah bersabda, “Di belakang

14
saya aka nada dua belas khalifah, sedangkan Abu Bakar hanya akan berkuasa dalam
waktu sebentar.” Semua ulama sepakat akan keshahihan hadits ini.
Para ulama mengambil kesimpulan tentang kekhilafahan Abu Bakar dari ayat-
ayat Al-Qur’an. Imam Baihaqi meriwayatkan dari Hasan Al-Bashru tentang firman
Allah, “Wahai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antar kamu yang murtad
dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan mereka mencintai-Nya.”
Dia berkata, demi Allah yang dimaksud adalah Abu Bakar dan para
sahabatnya. Yaitu tatkala orang-orang Arab murtad, Abu Bakar memerangi mereka
hingga mereka kembali dalam pangkuan Islam.
Pembaitannya sebagai khalifah
“Amma Ba’du. Wahai manusia! Sesungguhnya saya telah dipilih untuk
memimpin kalian dan bukanlah saya orang yang terbaik di antara kalian. Maka, jika
saya melakukan hal yang baik, bantulah saya. Dan jika saya melakukan tindakan
yang menyeleweng luruskanlah saya. Sebab kebenaran itu adalah amanah,
sedangkan kebohongan itu adalah penghianatan. Orang yang lemah di antara kalian
adalah kuat dalam pandangan saya hingga saya ambilkan hak-haknya untunknya,
sedangkan orang yang kuat di antara kalian adalah lemah di hadapanku hingga saya
ambil hak orang ain darinya, insya Allah. Dan tidak ada satu kaum pun yang
meninggalkan jihad di jalan Allah kecuali akan Allah timpakan kepadanya kehinaan.
Dan tidak pula penyebar kemaksiatan kepada satu kaum kecuali akan Allah timpakan
kepada mereka petaka. Taatlah kalian kepadaku selama saya taat kepada Allah dan
jika saya melakukan maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya maka tidak ada kewajiban
taat kalian kepadaku. Bangunlah untuk melakukan shalat, rahimakumullah.”
Hal-hal yang terjadi pada masa kekhilafahannya
Hal-hal yang penting yang terjadi di masa kekhilafahannya adalah: diteruskan
pengiriman tentara Usamah yang pernah disiapkan Rasulullah sebelum meninggalnya,
perang melawan orang-orang yang murtad dan pembangkang ynag tidak mau
membayar zakat, perang terhadap Musailamah Al-Kadzdzab, serta pengumpulan Al-
Qur’an.
Pengumpulan Al-Qur’an
Abu bakar berkata, sesungguhnya kau adalah anak muda yang pintar, yang
kami percaya seoenuhnya. Engkau adalah orang yang menuliskan wahyu untuk
Rasulullah. Oleh karena itu maka carilah ayat-ayat Al-Qur’an itu dan kumpulkanlah.

15
Abu Ya’la meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib dia berkata: orang yang
paling besar pahalanya dalam masalah Al-Qur’an adalah Abu Bakar karena Abu
Bakar adalah orang yang pertama kali menghimpun Al-Qur’an.
Hal-hal yang pertama kali dilakukan Abu Bakar
Di antaranya adalah: dia orang yang pertama kali masuk Islam, yang pertama
kali menghimpun Al-Qur’an, yang pertama kali menamakan Al-Qur’an sebagai
mushaf. Semua ini telah disebutkan sebelum ini. Dia juga adalah yang pertama kali
dinamakan khalifah.
Sepintas tentang kesabaran dan kerendahan hatinya
Ibnu Asakir meriwayatkan dari Anisah dia berkata, “Abu Bakar mampir di
tengah-tengah kita tiga tahun sebelum dia menjadi khalifah, dan setahun setelah dia
menjadi khalifah. Saat itulah wanita dikampung kami datang menemuinya dengan
kambing-kambingnya. Dia memeras susu kambing mereka.”
Sakitnya, wafatnya dan wasiatnya, serta menjadikan Umar sebagai Khalifah
Al-Waqidi dan Al-Hakim meriwayatkan dari Aisyah dia berkta, “Awal sakit
ayahku, Abu Bakar ialah pada saat dia mandi pada hari senin tanggal 7 Jumadil Akhir.
Kemudian dia merasa kedinginan seharian. Dia terserang demam selama lima belas
hari dan tidak bisa menghadiri shalat jamaah. Dia meninggal pada malam selasa
tanggal 22 Jumadil Akhir tahun ke 13 Hijriyah dalam usian 63 tahun.
Hadits-hadits yang diriwayatkan darinya
Imam An-Nawawi dalam kitabnya At-Tahdzib berkata, Abu Bakar
meriwayatkan hadits dari Rasulullah sebanyak seratus empat puluh dua hadit. Sebab
sedikitnya hadits yang dia riwayatkan dari Rasululah, padahal dia termasuk sahabat
yang paling lama menemami Rasulullah ialah karena dia meninggal tak lama setelah
Rasulullah meninggal, sebelum hadits-hadits itu menyabar dan sebelum adanya
perhatian yang demikian intens dari para tabiin untuk mendengarkannya, mecari dan
menghafalnya.
Tafsir yang berasal dari Abu Bakar
Abdul Qasim Al-Baghawi dari Ibnu Abi Mulaikah dia berkata, Abu Bakar
ditanya mengenai tafsiran satu ayat. Lalu dia berkata, “Bumi mana yang akan menjadi
pijakanku dan langit mana yang akan menaungiku jika saya mengatakan sesuatu
tentang Kitab Allah yang tidak Allah kehendaki maksudnya.”
Atsar Mauquf yang diriwayatkan dari Abu Bakar baik lewat perkataan,
keputusan, khutbah ataupun doa

16
Al-Lalakai meriwayatkan dari Ibnu Umar dia berkata, ada seorang laki-laki
datang menemui Abu Bakar lalu dia berkata, “Apakah zina itu ada sangkut pautnya
dengan qadar?”
Abu Bakar berkata, “Ya!” orang-orang itu berkata, “Allah mentakdirkannya
kepada saya, lalu dia menyiksa saya?
Abu Bakar berkata, “Wahai anak kotor! Andaikata saya punya orang maka
akan saya perintahkan dia untuk memukul hidungmu.”
Kata-kata yang menunjukan sangat takutnya Abu Bakar kepada Allah
Abu Ahmad Al-hakim meriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal dia berkata, Abu
Bakar memasuki sebuah kebun. Kemudia dia melihat seekor burung dibawah pohon.
Lalu dia menghela nafas dalam-dalam seraya berkata, “Alangkah bahagianya kamu
wahai burung, kamu makan dari pepohonan dan kamu bernaung dibawah pohon, dan
berjalan menempuh hidupmu tanpa ada yang akan menghisap perbuatan-
perbuatanmu. Alangkah senangnya jika Abu Bakar menjadi sepertimu.
Tentang tafsir mimpi
Said meriwayatkan dari ‘Amr bin Syarahbil dia berkata, Rasulullah bersabda,
“Saya bermimpi mengembalkan kambing-kambing hitam, lalu setelah itu saya
gembalakan kambing-kambing putih hingga kambing-kambing hitam tidak
kelihatan,” Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah, adapun kambing-kambing hitam,
mereka adalah orang-orang Arab yang masuk Islam dn mereka menjadi banyak.
Sedangkan kambing-kambing putih itu adalah orang-orang di luar Arab yang masuk
Islam hingga seakan-akan orang-orang Arab tenggelam di tengan mereka karena
saking banyaknya.”
Rasulullah kemudian bersabda, “Ya, demikian seperti ditafsirkan malaikat
pada waktu pagi menjelang fajar.”
Ragam masalah
Al-Baihadi meriwayatkan dalam Dalail An-Nubuwah dari Abdullah bin
Burairah dia berkata, Rasulullah mengutus Amir bin ‘Ash sebagai komandan dalam
sebuah ekspedisi perang. Ikut dalam ekspedisi itu antara lain Abu Bakar dan Umar.
Tatkala mereka sampai di medan tempur, ‘Amr memerintahkan kepada sebuah
pasukan untuk tidak menyalakan api. Mendengar perintah ini, Umar marah dan dia
mau mendatangi ‘Amr bin Ash. Namun Abu Bakar mencegahnya. Dia mengtakan
kepada Umar bahwa Rasulullah tidak akan menjadikan seseorang sebagai komandan
ucapan itu maka tenanglah Umar.

17
2. Umar Bin Khatab
Dia bernama Umar bin Khatab bin Nufal bin Abdul Uzzabin Rabban bin
Qurth bin Razzah bin Ady bin Ka’ab bin Luay. Amirul mukminin, Abu Hafsah Al
Quraisyi, Al Adawi, Al Faruq. Dia masuk Islam pada tahun keenam kenabian. Saat itu
ia berusia 27 tahun, sebagaimana ditulis oleh Adz-Dzahabi. Dia masuk islam tatkala
jumlah sahabat yang memeluk Isam berjumlah sekitar 40 orang laki-laki dan sebelas
wanita. Atau sebaagaimana yang disebutkan oleh riwayat lain, yaitu tiga puluh
Sembilan laki-laki dan dua puluh tiga wanita. Ibnu Majah dan Al-Hakim
meriwayatkan dari ibnu abbas, dia berkata: Tatkala Umar bin Khatab masuk islam,
jibril dating menemui Rasulullah dan berkata, “wahai Muhamad, para penduduk
langit sangat bersuka cita dengan masuk Islamnya Umar.
Sifat-sifat Umar
Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari Ubaid bin Amir dia berkata: Dia adalah seorang
laki-laki dengan kulit putih bbersih dengan kemerah-merahan, Postur tubuhnya tinggi,
kepalanya botak dan beruban.
Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari Ubaid bn Amir dia berkata: Umar berpostur
tinggi jauh melampaui umumnya manusia.
Dia juga meriwayatkan dari Ibnu Salamah bin Al-Akwa dia berkata: Umar
adalah laki-laki yang mampu menggunakan tangannya. Dalam buku Tarikh karangan
Ibnu Asakir yang diriwayatkan dari banyak jalur disebutkan bahwa ibu Umar bin
Khatab, yakni Hantamah binti Hisyam bin Al-Mughirah adalah saudari Abu Jahal bin
Hisyam. Dengan demikian, Abu Jahal adalah paman dari pihak ibunya.
Riwayat masuk Islamnya Umar
Imam Tirmdzi meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah berdo’a, “Ya
Allah, muliakanlah Islam dengan salah satu dua orang yang Engkau cintai, Umar bin
Khatab atau Abu Jahal bin Hisyam.”
Hijrahnya Umar bin Khatab
Ibnu Asakir meriwayatkan dari Ali dia berkata: Saya tidak menganal seorang
pun yang melakukan Hijrah kecuali dia akan melakukannya dengan cara sembunyi-
sembunyi kecuali Umar bin Khatab. Saat Umar akan melakukan hijrah dia
menyandangkan busur panahnya. , dia mengeluarkan beberapa anak panah yang dia
pegang di tangannya. Dia mendatangi Ka’bah, saat orang-orang Quraisy sedang

18
berada di halamannya. Dia melakukan thawaf sebanyak tujuh kali. Dia melakukan
shalat dua raka’at di makam Ibrahim. Kemudian dia memdatangi kelompok-kelompok
orang Quraisy satu demi satu sambil berkata, “Wahai wajah yang tidak bersinar,
barang siapa yang mau bunya kehilangan anaknya, dan anak menjadi yatim, atau istri-
istrinya menjadi janda, temuilah aku di belakang lembah itu.” Namun tidak ada
seorang pun yang mengakuinya.
Hadits-hadits tentang keutamaan Umar selain yang telah disebutkan para
riwayat hidup Abu Bakar
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurarah dia berkata,
Rasulullah bersabda, “Tatkala saya tidur, saya bermimpi di dalam surge, tiba-tiba
ada seorang yang mengambil wudlu di samping sebuah istana. Saya katakana, “siapa
pemilik istana ini?” mereka berkata, “ini milik Umar.” “saya ingat rasa cemburumu
wahai Umar,” lalu saya berbalik. Kemudian Umar menangis dan berkata, apakah
saya merasa cemburu kepadamu wahau Rasulullah?”
Perkataan sahabat dan para salaf tentangnya
Abu Bakar berkata, “Tidak ada seorang pun yang ada di muka bumi yang
lebih saya senangi dari pada Umar.”
Dikatakan kepada Abu Bakar saat dia sakit, “Apa yang akan kamu katakana
kepada Tuhanmu denngan menjadikan Umar sebagai penggantimu?”
Abu Bakar berkata, “Saya akan berkata kepada Tuhanku, saya telah
menjadikannya orang yang paling baik di antara mereka sebagai seorang yang
memimpin mereka.”
Muwafaqaat Umar
Ibnu Mardawih meriwayatkan dari Muhajid, dia berkata: setiap kali Umar
berpendapat tentang satu hal, maka turunlah wahyu.
Ibnu Asakir meriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib dia berkata: Sesungguhnya
di dalam Al-Qur’an terdapat pandangan yang asalnya merupakan pendapat Umar.
Karamah-karamah Umar
Al-Baihaqi dan Abu dan Abu Nu’aim, keduanya di dalam kitab Dalail An-
Nubuwah, Al-Lalaka’I dalam Syarhu Sunnah, Ad-Dayar’aquli dalam Al-Fawaid, Ibnu
Al-Arabi dalam Karamat Al-Awliya', Al-Khatib dalam perawi-perawi Malik dari
Nafi’ dari Umar dia berkata: Umar mengirim satu pasukan yang dipimpin oleh
seorang laki-laki bernama sariyyah, tatkala Umar sedang khutbah di atas mimbar dia
memanggil, “Wahai Sariyyah ke gunung! ke gunung! ke gunung!” kemudian setelah

19
itu datanglah utusan pasukan Islam menemui Umar. Umar menannyakan tentang
kondis pasukan.
Tentang Kekhilafahannya
Umar mengaku jabatan khilafah dengan wasiat dari Abu Bakar. Dia mulai
mengakui khilafah pada bulan Jumadil Akhir tahun tiga belas hijriyyah. Dia
menjalnkan tugas kekhalifahannya itu dengan sebaik-baiknya. Di masa
kekhilafahannya terjadi banyak penaklukan wilayah-wilayah. Pada tahun 14 H,
Damaskus ditakluka dengan jalan damai dan peperangan. Pembukaan kota Himsh dan
Baklabakka dengan cara damai, sedangkan Bashrah dan Ablah melalui peperangan.
Pada tahun ini pula Umar mengumpulkan manusia untuk melakukan shalat tarawih
dengan berjama’ah. Riwayat ini disebutkan oleh Al-Askari dalam kitabnya Al-Awail.
Pada tahun 15 H, Yordani ditaklukn dengan cara kekerasan kecuali wilayah
Thabarriyah yang dibuka dengan jalan damai. Pada ahun ini pula terjadi perang
Yarmuk dan Qadissiyah. Pada tahun 16 H kota Al-Madain dan Al-Ahwaj ditaklukan.
Pada saat itu Sa’ad melakukan shalat jum”at di di istana Kaisar Iran. Jum’at itu adalah
shalat yang pertma kali dilakukan di Irak. Ditahun itu juga terjadi perang Jalula
Yazdajir III anak kisra melarikan diri ke Ray di wilayah Utara Iran . pada tahun ini
pula ditaklukan kota Tikrit.
Sifat-sifat Umar
Ibnu Sa’ad dan Al-Hakim meriwayatkan dari Zirr dia berkata: Saya pernah
keluar dengan penduduk Madinah pada Hari Raya. Saya melihat Umar sebagai orang
tua yang berjalan tanpa menggunakan alas kaki, kepalanya botak dan berkulit sawo
matang. Posturnya sangat tinggi jauh melampaui orang-orang lain, seakan-akan ia
menunggangi binatang.
Tentang kekhalifahannya
Umar memangku jabatan Khilafah dengan wasiat dari Abu Bakar. Dia mulai
memangku khilafah pada bulan Jumadil Akhir tahun tiga belas Hijriah. Umar adalah
yang mengusir orang-orang Yahudi dari Hijaz ke Syam, dan mengusir orang-orang
Najran ke Kuah. Umar jugalah yang menempatkan Maqam Ibrahim pada posisinya
yang kita lihat hingga sekarang. Maqam Ibrahim saat itu menempel dengan Ka’bah.
Beberapa hal yang dilakukan pertama kali oleh umar
Al-Askari berkata: Umar adalah yang menamakan dirinya dengan Amirul
Mukmini, dia adalah orang yang pertama kali menulis peninggalan Islami diawalidari
Hijrah Rasulullah. Dia yang pertama kali mendirikan Baitul Mal, yang pertama kali

20
memerintahkan shalat tarawih secara jama’ah di bulan Ramadhan, yang pertama kali
mengawasi kondisi rakyatnya di malam hari, yang pertama kali memberi hukuman
kepada orang yang menghujat, yang pertama kali menyiksa peminum khamr dengan
delapan puluh deraan, yang pertama kali melarang kawin mut’ah, yang pertama kali
menjual ummul walad (ibu-ibu mantan budak yang melahirkan anak dari tuannya),
yang pertama kali mengumpulkan manusia untuk melakukan shalat jenazah secara
bersamaan dengan empat takbir,yang pertama kali membangun kantor-kantor
administrasi, da yang pertama kali membuka kota-kota besar.
Kisahtentang dan masalah-masalah yang dihadapinya
Disebutkan bahwa gelar Amirul Mukminin diberikan pertama kali oleh Al-
Mughirah bin Syu’bah. Ada juga yang mengatakan bahwa Umar berkata di hadapan
kaum mukminin: kalian adalah kaum mukminin dan saya adalah amir kalian. Maka
setalah itu dia dipanggil dengan sebutan Amirul Mukminin. Sebelumnya dia disebut
dengan khalifah-khalifah Rasululah. Mereka kemduain mengganti nama yang panjang
dengan sebutan Amirul Mukminin.
Sahabat yang meninggal di masa kekhilafahannya
‘Utbah bin Ghazwan, Al-‘Ala’ bin Al-Hadharami, Qais bin A-As-Sakan, Abu
Quhaah-ayah Abu Bakar Ash-Shiddiq dll.

3. Utsman Bin ‘Affan


Dia dilahirkan pada tahun keenam tahun gajah. Dia termasuk salah seorang
yang menerima Islam di awal perjalanan dakwah Islam. Melakukan dua kali hijrah.
Dia dilantik menjadi khalifah tiga hari setelah disemayamkannya Umar bin Khatab.
Pada masa khalifahannya, kota Ray ditakhlukan. Sebelunya pernah ditakhlukan,
namun lepas kembali. Pada tahun kedua puluh lima Hijriyyah, Utsman mencopot
Sa’ad bin Abi Waqqash dari jabatannya sebagai guernur dan penggantinya dengan Al-
Walid bin ‘Uqbah bin Mu’ith. Pada tahun kedua puluh enam Hijriyyah, Utsman
memperluas Masjid Haram. Pada tahun dua puluh tujuh, Mu’awiyah menyerang
Cyprus.
Hadits-hadits yang memberikan tentang Utsman bin Affan
Ibnu Asakir meriwayatkan dari Al-Hasan bahwa disebutkan di hadapannya
bagaimana perasaan malu Utsman. Dia berkata, “Jikasaya dia berada di sudut rumah
sedangkan pitunya saat itu tertutup kemudian dia menanggalkan pakaianya untuk
disiram air, maka dia aka mengangkat tulang punggungnya karena rasa malunya.

21
Tentang kekhilafahan Utsman bin Affan
Dia dilantik menjadi khalifah tida hari setelah disemayamkannya Umar bin
Khatab. Diriwayatkan bahwa orang-orang pada tiga hari itu mendatangi Abdur
Rahma bin “auf meminta nasehat dan pendapatnya. Saat itu tidak ada seorang pun
yang mengubah pendapat tentang Utsman.
Kisah menarik
Muawiyyah beberapa kali meminta kepada Umar bin Khatab untul menyerang
Cyprus dengan mengendarai kapal bersama pasukannya. Umar kemudian menulis
surat kepada “Amr bin Al-‘Ash agar dia menggambarkan bagaimana sebenarnya
kondisi lautan dan bagaimana pula orang yang akan mengarungi lauta itu. ‘Amr bin
Al-‘Ash menulis balik kepada Umar, “sesungguhnya saya melihat bahwa laut itu
adalah makhluk yang bear yang akan diarungi oleh makhluk yang kecil, jika dia diam
dan tenang dia akan mengguncang kalbu, dan jika dia bergerak dia akan mengerikan
otak. Dia akan menjadikan otak mengecil dan kejelekan akan semakin banyak.
Sedangakn mereka di dalam laut itu laksana ulat yang ada di kayu. Jika miring dia
akan tenggelam dan jika selamat dia akan terbelah.”
Hal-hal yang pertama kali dilakukan oleh Utsman
Utsman adalah orang yang pertama kali memberi tanah kepada siapa yang
berhak menerimanya. Dia adalah orang yang menjadikan binatang mendapat
perlindungan di ladang-ladang. Dia yang pertama kali merendahkan suaranya di saat
takbir. Dia yang pertama kali menaburkan bau harum di dalam masjid. Dia yang
pertama kali memerintahkan muadzdzin untuk mengumandangkan adzan sebanyak
dua kali pada hari Jum’at. Dan sekaligus memberikan bayaran kepada muadzin.
Tokoh-tokoh yang meniggal di masa kekhalifahannya
Suraqah bin Malik bin Ju’tsum, Jabbar bin Shakr, Hathib bin Abi Balta’ah,
‘Iyahdh bin Zuhir, Abu Usaid As-Saidi, Aus bin Ash-Shamit, Al-Harits bin Naufal,
Abdullan bin Hudzafah.

4. Ali bin Abi Thalib


Ali bin Abi Thalib dipanggil Abu Husein dan Abu Turab oleh Rasulullah. Ali
adalah salah satu dari sepuluh orang yang mendapat jaminan dari Rasulullah untuk
masuk surga. Dia adalah menantu Rasulullah karena Ali menikahi putrinya Fathimah.
Dia adaah salah seorang ulama Rabbaniyyin. Dia adalah seorang yang memeluk Islam

22
pertama kali. Bahkan Ibnu Abbas, Anas dan Zaid bin Arqam dan Salman Al-Farisi
menyatakan bahwa Ali adalah orang pertama kali masuk Islam.
Hadits-hadits tentang keutamannya
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Sa’ad bin Waqqash bahwa
Rasulullah meerintahkan Ali untuk menggantikannya sementara di Madinah pada saat
kaum muslimin akan menuju Perang Tabuk. Ali saat itu berkata, “Engkau tempatkan
aku bersama para wanita dan anak-anak di madinah?” lalu rasulullah bersabda,
“tidakkah engkau rela menjadikan laksana Harun di samping Musa di sisiku? Hanya
saja memang tidak ada Nabi setelahku.”
Pembaitan Ali sebagai khalifah dan masalah yang muncul setelah
pembaitannya
Ibnu Sa’ad berkata: Ali dibaiat sebagai khalifah sehari setelah terbunuhnya
Utsman di Madinah. Semua sahabat membiatnya sebagai khalifah. Disebutkan bahwa
Thalhah dan zubair membaiatnya dengan sangat terpaksa dan bukan dengan suka rela.
Kemudian keduanya keluar pergi menuju Makkah yang juga disertai Aisyah.
Mereka pergi ke Bashrah untuk menuntut mati pembunuh Utsman. Kabar ini sampai
kepada Ali, dia kemudian pergi menuju Irak dan berhasil menemui Thalhah, Zubair
dan Aisyah serta orang-orang yang menyertai mereka.
Peristiwa ini dikenal dengan perang Jamal yang terjadi pada tahun 36 H.
setelah itu muncul pemberontakan yang dilakukan oleh Muawiyah di Syam. Setelah
berita itu sampai kepada Ali maka dia meluncur menyambut para pemberontak dan
mereka bertemu di Siffin pada bulan Shafar tahun 37 H. perang antara dua pasukan
berlangsung selama beberapa hari.
Sekilas tentang riwayat hidup Ali, keputusan hukumnya dan ucapan-ucapanny
keputusan hukumnya dan ucapannya, Ali berkata, “Mengenai apakah saya
menerima wasiat dari Rasulullah untuk menjadi khalifah setelahnya, maka itu tidak
pernah saya terima. Demi Allah jika saya orang yang pertama kali menyatakan
kebenaran misi yang dia bawa, maka tidaklah mungkin bagi saya untuk menjadi orang
yang pertama kali berdusta kepadanya.
Tafir-tafsir Ali
penafsaran Ali terhadap Al-Qur’an sangat banyak. Untuk itu bisa dilihat dalam
kitab tafsir saya yang berjudul: Tafsir Al-Musnad yang saya riwayatkan dari sanad-
sanadnya.
Kata-kata yang penuh hikmah

23
Ali berkata “kemantapan hati adalah satu prasangka buruk.” Dia juga berkata,
“kerabat dekat adalah yang didekatkan oleh rasa cinta walaupun nasabnya jauh,
sedangkan orang jauh adalah yang dijauhkan oleh permusuhan meskipun dekat
nasabnya. Tidak ada satu pun yang lebih dekat dari pada tangan kepada jasad.
Sesungguhnya jika tangan rusak, maka dia akan dipotong, dan jika dia dipotong maka
akan terputus,” (Diriwayatkan oleh Abu Abu Nu’aim).
Tokoh yang meninggal di zamannya
Hudzaifah bin Al-Yaman, Zubair bin Al-Awwam, Thalhah, Zaid bin
Shawhan, Salman Al-Farisi, Hindun bin Abi Halah, Uways Al-Qarni, Khabbab bin
Al-Arat, dll.
Al-Hasan Bin Ali Bin Thalib
Al-Hasan Bin Ali Bin Thalib, Abu Muhammad, cucu Rasulullah dan khalifah
terakhir sebagaimana yang diucapkan Rasulullah. Sa’ad meriwayatkan dari ‘Imaran
bin Sulaiman dia berkata: Al-Hasan dan Al-Husein adalah dua nama dari nama-nama
penghuni, dan tidak ada seorang arab pun yang memakai nama tersebut di zaman
Jahiliyyah.
Al-Hasan dilahirkan pada pertengahan Ramadhan tahun ketiga Hijriah. Dia
sangat mirip dengan Rasulullah. Nama Al-Hasan diberikan oleh Rasulullah. Dia
diaqiqahi pada hari ketujuh dari hari lahirnya dan dipotong rambutnya. Rasulullah
memrintahkan untuk memberikan sedekah perak seberat rambut yang dipotongnya.
Al-hasan memiliki karakter yang demikian banyak. Dia adalah seorang sayyid,
seorang yang penyabar, sangat tenang pembawaannya, ajeg dalam sikapnya, pemurah,
akhlakny terpuji, tidak menyukai pertengkaran dan pertumpahan darah, banyak
kawin.
Al-Hasan memangku khilafah setelah ayahnya terbunuh. Dia dibaiat oleh
orang-orang Kuffah. Dia tinggal di Kuffah selama enam bulan dan beberapa hari.
Kemudian datanglah Mu’awiyyah menemuinya. Al-Hasan kemudian mengirimkan
utusan dan menyerahkan semua kekhilafahan kepada Mu’awiyyah, namun dengan
syarat khilafah setelah itu diserahkan kembali kepadanya, dan jangan sekali-kali dia
menuntut apa pun dari penduduk Madinah, Hijaz, dan Ira katas apa yang terjadi pada
masa pemerintahan ayahnya, dan hendak dia membayar hutang-hutangnya.
Mu’awiyyah menyetujui apa yang diisyaratkan. Lalu keduanya melakukan
perdamaian. Al-Hasan mengundurkan diri dari kursi khalifah pada bulan Rabi’ul

24
Awal tahun empat puluh satu Hijriyyah. Ada pula yang mengatakan pada bulan
Rabi’ul Akhir, ada pula yang mengatakan pada bulan Jumadil Ula.
Al-Hasan wafat di Madinah karena diracun. Orang yang meracuninya tak lain
adalah istrinya sendiri yang bernama Ja’dah binti Al-Asy’ats bin Qais, ia ditipu oleh
Yazid bin Mu’awiyyah dengan iminng-iming bahwa Yazid akan menikahinya.
Namun setelah Ja’dah menagih janji, Yazid malah mengingkarinya.

Bab ketiga Dinasti Bani Umayyah

Kekhalifahan pada masa Dinasti Bani Umayyah terdiri dari:

1. Mu’awiyah Bin Abu Sufyan


Mu’awiyah Bin Abu Sufyan, nama asli beliau adalah Mua’wiyah bin Abu
Sufyan bin Umayyah bin Abd as-Syams bin Abdu Manaf bin Qushay. Nama
panggilannya Abu Abdur Rahman Al-Umawi. Mu’awiyah dan ayahnya adalah
seorang mualaf yang masuk Islam karena hatinya merasa tertarik untuk masuk ke
islam pada saat pembukaan kota Makkah, ikut dalam perang Hunain. Dan
keislamannya baik hingga menjadi seorang penulis wahyu.
Dia meriwayatkan hadits dari Rasulullah sekitar seratus enam puluh tiga
hadits. Banyak hadits yang menyatakan bahwa keutamaan kepribadiannya, namun
dari hadits-hadits tersebut hanya sedikit yang bisa diterima. Yaibah dalam Mushafnya
dan Imam Ath-Thabarani dala kitabnya Al-Kabir meriwayatkan dari Abdul Malik bin
Umair dia berkata: Mu’awiyah berkata: sejak rasulullah Bersabda kepada saya,
“wahau Mu’awiyah, jika kamu menjadi raja, maka berbuat baiklah!” saya selalu
menginginkan jabatan kekhalifahan.
Mu’awiyah melakukan pemberontakan kepadaAli, dan dia menyatakan diri
sebagai khalifah kemudian dia juga meakukan pembenrontakan kepada Al-hasan dan
Al-Hasan pun mengundurkan diri. Kemudian Mu;awiyah menjadi khalifah pada bulan
Rabiul Awal atau Jumadil Ula, tahun 41 H. pada tahun ini pula Mu’awiyah
mengangkat Marwan bin Hakam sebagai gubernur Mekkah.
Pada zaman kekhalifahan Mu’awiyah ada beberapa tokoh penting yang
meninggal. Antara lain: Shafwan bin Umayyah, Hafshah, Ummu Habibah, Shafiyah,
Maimunah, Sawdah, Juwairiyah, ‘Aisyah Ummahadatul Mukminin, Labid Sang

25
Penyair, utsman bin Thalhah Al-Hajabi, ‘Amr bin Al-‘Ash, Abdullah bin Salam
mantan pendeta, Muhammad bin Maslamah, Abu Musa Al-‘Asyari, Zaid bin Tsabit,
Abu Bakrah, Ka’ab bin Malik, Al-Mughirah bin Syu’ban, Jarir Al-Bajali, Abu Ayyub
Al-Anshari, Fadhalah bin Ubaid, Abdur Rahman bin Abu Bakar, Jubair bin Muth’im,
Usamah bin zaid, ‘Amr bin Hazam, Hassan bin Tsabit, Hakim bin Hizam, Sa’ad bin
Abi Waqqash, Abu Al-Yasr, Qutsam bin Al-Abbas, Ubaidillah bin Al-Abbas, “Uqbah
bin Amir, dan Abu Hurairah yang meninggal pada tahun 59 H. dia pernah berdo’a,
“Ya Allah saya berlindung kepada-Mu dari enam tahun puluhan, dan kepemimpinan
anak-anak.” Kematiannya menunjukan bahwa do’anya terkabul. Dan masih banyak
lagi sahabt-sahabat yang lain.
2. Yazib bin Mu’awiyah, Abu Khalid Al-Umawi
Yazib bin Mu’awiya, Abu Khalid Al-Umawi, lahir pada tahun 25 H dan
mempunyai ibu yang bernama Maysun binti Bahdal Al-Kalbiyah. Pada tahun 63 H,
masyarakat Madinah melakukan pemerontakan dan tidak lagi mengakui Yazid
sebagai khalifah. Setelah mengetahui hal itu Yazid pun mengirim pasukan dalam
jumlah yang besar kepada penduduk Madinah dan memerintahkan mereka untuk
memerangi masyarakat Madinah. Selanjutnya Yazid memerintahkan pasukannya
untuk melanjutkan kearah Makkah dalam rangka memerangi pasukan Abdullah bin
Zubair. Mereka datanglah ke Madinah. Dan disitu terjadiah apa yang disebut dengan
peristiwa Harrah (satu tempat di sebelah Timur Madinah, Pent). Yang dimana
periatiwa ini menewaskan kalangan Quraisy dan Anshar yang berjumlah tiga ratus
enam orang laki-laki.
Al-Hasan pernah menyebutkan: Demi Allah, hamper saja tidak ada yang
selamat dalam peristiwa itu. Sejumlah sahabat Rasulullah dibunuh, kota Madinah
dihancurkan, seribu perawan dirusak kegadisannya. Rasulullah bersabda, “barang
siapa yang menakut-nakuti Madinah, maka Allah akan menanamkan rasa takut
kepadanya dan Allah, malaikat serta seluruh manusia akan melaknatnya.” (HR.
Muslim). Penyebab ketidaksetiaan penduduk Madinah adalah karena Yazid banyak
melakukan maksiat kepada Allah.
Beberapa tokoh yang meninggal pada masa pemerintahan Yazid selain yang
terbunuh bersama Al-Husein dalam Karbaa, dan mereka yang meninggal di peristiwa
Harrah antara lain adalah: Istri Rasulullah Ummu Salamah, Khalid bin ‘Arfathah,
Jarhad Al-Aslami, Jabir bin ‘Atik, buraidah bin Al-Hashib, Maslamah bin Makhlad,

26
‘Alqamah bin Qais, an-Nakha’I salah seorang yang sangat ahli dalam fikih, Masruq,
Al-Miswar bin Makhramah dan masih banyak lagi.
3. Mu’awiyah bin Yazid
Nama lain dari Mu’awiyah bin yazid Abu Yazid dan Abu Laila, dan banyak juga yang
memanggil beliau dengan nama Abu Abdur. Dia menjadi khalifah karena diriwatkan
oleh ayahnya, pada saat dia diangkat menjadi seorang khalifah dia sedang menderita
sakit sampai ia meninggal karena sakitnya yang bertambah parah. Di belum sempat
melakukan apa-apa saat menjadi khalifah bahkan menjadi imam shalat untuk
rakyatnya pun belum pernah ia lakukan.
4. Abdullah bin Zubair
Nama asli dari Adullah bin Zubair adalah Abdullah bin Zubair Al-‘Awwam
bin Khuwalid bin Asas bin Abdul ‘Uzza bin Qushay Al-Asadi. Dia panggi dengan
sebutan Abu Bakar, ada juga yang menyebut dengan nama Abu Khubaib. Dia lahir di
Madinah dua puluh bulan setelah hijrahnya Rasulullah. Saat kelahirannya, Rasulullah
menolesi langit-langit mulutnya dengan kurma yang telah ia kunyah lalu memberinya
nama Abdullah, dan dia diberi gelar Abu Bakar sesuai dengan kakeknya.
Di masa pemerintahan yang dipimpin olehnya tidak ada yang tidak tunduk
kecuali Syam dan mesir. Karena kedua wilayah itu menyatakn tunduk kepada
Mu’awiyah bin Yazid. Tetapi kondisi ini tidak bertahan lama karena saat Mu’awiyah
meninggal wilayah tersebut langsung tunduk kepada Abdullah bin Zubair. Namun,
setelah Marwan bin Al-Hakam memberontak, dia berhasil menakhlukan Syam
kemudian Mesir. Kondisi ini berlangsung sampai ia meninggal dan meriwayatkan
kepemimpinannya kepada anaknya yang bernam Abdul Malik.
Pada masa kekhalifahannya banyak orang terpandang yang meninggal, antara
lain: Usaid bin Hudhair. Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash, An-Nu’man bin Basyir,
Sulaimanbin Shurad, Jabirbin Samurah, Zaid bin Arqam, Adi bin Hatim, Abdullah bin
Abbas, Abu Waqid Al-Laitsi, Zaid bin Khalid Al-Juhani, Abul Aswad Ad-duali dan
yang lainnya.
5. Abdul Malik bin Marwan
Nama asli beliau adalah Abdul Malik bin Marwan bin Al-Hakim bin Abi Al-
‘Ash bin Umayyah bin Abdu Syams bin Abdi manaf bin Qushay bin Kilab. Dia
dilahirkan pada tahun 26 H. dia menjadi khalifah karena wasiat ayahnya pada masa
pemerintahan Abdullah bin Zubair dan dianggap tidak sah. Pada masa Ibnu Zubair ia
mampu menguasasi Mesir dan Syam, kemudian Irak dan wilayah-wilayah yang ada

27
disekitarnya hingga Abdullah bin Zubair terbunuh pada tahun 73 H. sejak kematian
Abdullah bin Zubair maka pemerintahan Abdul Malik bin Marwan dianggap sah.
Pada tahun 35 h, Abdul Malik bersama rombongan menunaikan ibadah haji.
Dan dia menobatkan Al-hajjaj sebagai gubernur. Pada tahun 37 H, harqalah
ditakhlukan. Abdul Aziz bin Marwan membongkar Masjid Jami’ Mesir dan
meluaskan ruangannya. Pada tahun 32 H, benteng Sinan ditakhlukan dari arah Al-
Mashishah. Di tahun ini terjadi perang Armenia dan Shinhajah di Maghrib. Pada
tahun 83 H, kota Wasith di bangun oleh Hajjaj. Pada tahun 84 H, kota Al-Mashishah
ditakhlukan, begitu juga pada lembah-lembah di Maghrib. Pada tahun 85 H, kota
Ardabil dan bardza’ah dibangun oleh Abdul Aziz bin hatim bin Nu’man Al-Bahali.
Pada tahun 86 H, benteng Bulaq dan Al-Akhram dibuka. Pada tahun ini terjadi
penyakit thaun yang dikenal dengan tha’un wanita Karena yang diserang pertama kali
adalah kalangan wanita. Pada tahun 86 H, ini khalifah Abdul malik meninggal dunia.
6. Al-Walid bin Abdul Malik
Dia bernama Al-Walid bin Abdul Malik, sering dipanggil dengan sebutan Abu
Al-Abbas. Asy-Sya’bi berkata; “kedua oranf tuanya terlalu memanjakannya. Sehinnga
dia tumbuh menjadi seorang remaja yang tidak memiliki kesopanan, etika dan ilmu.
Al-Walid menjadi khalifah atas dasar wasiat ayahnya. Dia naik ke kursi
khalifah pada bulan Syawal tahun 86 H. pada tahun 87 H, dia memulai proyek
pembangunan Masjid Jami’ Damaskus, kemudian dia memerintahkan pembangunan
dan pelebarab Masjid Nabawi.
7. Sulaiman bin Abdul Malik
Dia adalah seorang yang terbaik dari kalangan khalifah Bani Umayyah. Dia
menjadi khalifah karena wasiat dari ayahnya pada bulan Jumadil Akhir tahun 96 H.
dia meriwayatkan sebagian hadits dari ayahnya, dari Abdur Rahman bin Hunaidah.
Sedangakan orang yang meriwayatkan haditsnya adalah anaknya sendiri yaitu Abdul
Wahid dan Az-Zuhri. Diantara tindakan yang baik adalah dia menjadikan Umar bin
Abdul Aziz sebagai perdana menterinya. Dia banyak menikuti usulan Umar bin Abdul
Aziz dan dia banyak memecat orang-orang Al-Hajjaj dan melepaskan para tawanan
yang ada di Irak. Dia menghidupkan shalat di awak waktu setelah sebelumnya Bani
Umayyah mematikannya dengan mengakhiri waktu shalat.
Pada masa pemerintahannya beberapa daerah bisa ditakhlukan, antara lain;
Jurjan, Hishn Al-Hadid, Saradniyah, Syaqa (sebuah kota di Armenia), Thubristan dan
kota Slavia. Beberapa tokoh yang meninggal pada masa pemerintahannya adalah:

28
Qais bin Hazim, Mahmud bin Labid, Al-Hasan bin Al-Husein bin Ali, Kuraib
(mantan budak Ibnu Abbas), Abdur Rahman bin Al-Aswad An-Nakhai dan yang
lainnya.
8. Umar bin Abdul Aziz
Umar bin abdul Aziz sering dipanggil dengan Abu Hafsh. Umar dilahirkan di
Hulwan tahun 61 H, sebuah desa di Mesir. Diwajah Umar terdapat bekas luka karena
tendangan seekor binatang. Peristiwa itu terjadi pada saat dia masih kanak-kanak.
Pada saat ayahnya mengahapus darah yang mengalir di mukanya dia berkata, “Jika
kamu adalah orang yang erluka di kepalanya dari kalangan Umayyah, makan engaku
akan menjadi orang yang bahagia.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Asakir). Umar sebelum
menjadi khalifah pernah diangkat sebagai guberbur Madinag pada tahun 86 H hinggs
93 H, kemudian dia dipecat.
Ayyub berkata; “Dikatakan kepada Umar bin Abdul Aziz: Andaikata kau
dating ke Madinah, maka jika kamu mati, kamu pasti akan di kuurkan diliang ke
empat bersama rasulullah dan para sahabatnya.” Umar bin Abdul Aziz berkata, “Demi
Allah, jika Allah menyiksaku dengan semua siksaan kecuali neraka lebih aku suaki
darp pada Allah mengetahui bahwa aku merasa pantas untuk dikuburkan disamping
Rasulullah.”
Walid bin Hisyam berkata: “dikatakan kepadaku Umar bin Abdul Aziz pada
saat dia sakit, “Apakah engkau tidak akan berobat?” dia berkata, “saya tahu saat saya
diberi minum racun. Andaikata kesembuhanku hanya dengan mengusao daun
telingaku atau dengan didatangkan kepadaku mnyak wangi dan saya angkat ke
hidungku, maka saya tidak akan melakukannya.”
‘Ubaid bin hasan berkata, “pada saat menjelang kematiannya, Umar bin Abdul
Aziz berkata, “Keluarlah kalian dari ruangan ini!” kemudian Maslamah dan Fatimah
duduk di depan pintu. Orang-orang yang ada ditempat itu mendengar dia berkata:
“Selamat kepada wajah-wajah yang datang, bukan wajah manusia dan jin. Kemudian
dia membaca firman Allah yang artinya, “Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk
orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka)
bumi, dan kesudahan (yang baik) adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-
Qashash:83)
Kemudian suara tenang kembali, lalu mereka masuk kembali dan ternyata
mereka mendapatkan Khalifah Umar bin Abdul Aziz telah meninggal.
9. Yazid bin Abdul Malik bin Marwan

29
Yazid bin Abdul Malik bin Marwan lahir pada tahun 71 H, dia adalah seorang
bangsawan Umawi yang sering dipanggil dengan nama Abu Khalid. Abu Khalid
menjadi seorang khalifah setelah kematian Umar bin Abdul Aziz sesuai dengan
wasiat dari saudaranya Sulaiman.
Pada tahun 102 H, Yazid bin Muhallab melakukan pemberontakan pada
pemerintahan Yazid bin Abdul Malik. Yazid pun langsung mengirim pasukan
dibawah komando maslamah bin Abdul Malik bin Marwan. Yazid bin Muhallab pun
kalah dan dibunuh. Dia dibunuh di Al-‘Aqir sebuah tempat yang dekat dengan
Karbala.
10. Hisyam bin Abdul Malik
Hisyam bin Abdul Malik mempunyai sebutan bernam Abu Al-Walid. Dia lahir
pada tahun 70 H dan dia menjadi khalifah sesuai dengan wasiat dari saudaranya yaitu
Yazid. Hisyam mempunyai sifat yang keras akan kemauannya, tetapi dia juga
mempunyai pikiran yang cemerlang. Dia tidak pernah memasukan harta ke dalam
Baitul Mal sebelum disaksikan oleh empat puluh orang pembagi harta sedekah.
Kemudian dia mengambil hak nya dan memberikan kembali kepada orang-orang yang
berhak menerimanya.
Pada thun ketujuh pemerintahannya, kekaisaran Romawi berhasil dia taklukan
dengan kekuatan senjata. Pada tahun kedelapan pemerintahannya, Khanjarah bisa
taklukan dibawah pimpinan seorang panglima dan pahlawan perang yang sangat
pemberani yaitu Abdullah Al-Antaki, Abu Al-Husein. Dan pada tahun kedua bebelas
pemerintahannya, Harsyanah diserang dari sisi Malatya.
11. Al-Walid bin Yazid bin Abdul Malik
Nama aslinya adalah Walid bin Yazid bin Abdul Malik bin Marwan bin Al-
Hakam. Seorang pemimpin yang fasik dan mempunyai sebuatan Abu Al-Abbas. Dia
dilahirkan pada tahun 90 H. Saat ayahnya meninggal, tidak mungkin dirinya
menggantikan kepemimpinan ayahnya karena dia masih kanak-kanak. Yazid pun
menyerahkan kepemimpinanya kepada saudaranya yakni Hisyam bin Abdul Malik.
Sedangkan Al-Walid dijdikan sebagai putra mahkota setelah pemerintahan Hisyam.
Dan dia menerima kepemimpinan dari Hisyam pada bulan Rabiul Akhir tahun 125 H.
Al-walid adalah seorang peminum khamar dan banyak merusak aturan-aturan
Allah. Pada saat dia ingin melaksanakan ibadah haji dia mempunyai tujuan sendiri
yaitu ingin meminum khamar diatas Ka’bah. Karena sifat kefasikannya, banyak orang

30
yang membencinya dan melakukan pembenrotakan kepada pemerintahannya. Dan dia
pun terbunuh pada bulan Jumadil Akhir tahun 126 H.
12. Yazid An-Naqish, Abu Khalid, bin Al-Walid
Yazid An-Naqish, Abu Khalid, bin Al-Walid bin Abdul Malik diberi gelar An-
Naqish yang artinya “yang mengurangi” karena ia sering mengurangi gaji para
tentara. Dia berhasil duduk dengan tenang sebagai khalifah saat dia berhasil
membunuh anak pamannya yaitu Al-Walid bin Yazid.
Setelah Yazid berhasil membunuh Al-Walid dia berdiri di tengah massa dan
berpidato, “Amma Ba’du. Demi Allah, saya mengambil kekuasaan ini bukan karena
rakus dan tamak terhadap kerajaan dan dunia. Sesungguhnya saya telah menzhalimi
diriku sendiri andaikata Tuhannku tiada memberikan rahmat-Nya kepadaku. Saya
marah, Allah dan agama-Nya dilanggar. Saya akan ajak anda kembali kepada kitab
Allah dan Sunnah Nabi-Nya.
Yazid tidak menikmati kekhalifahannya. Dia meninggal pada tahun itu juga
yang tepatnya pada tanggal tujuh Dzul Hijjah. Dengan demikian, dia hanya
memerintah selama enam buan kurang. Saat meninggal dia berumur 35 tahun dan
diriwayatkan dia meninggal karena penyakit tha’un.
13. Ibrahim bin Al-Walid bin Abdul Malik
Ibrahim bin Al-Walid bin Abdul Malik mempunyai sebutan yaitu Abu Ishaq.
Dia menyatakan tunduk sebagai khalifah setelah saudaranya Yazid An-Naqish. Ada
dua pendapat yang menyatakan bahwa dia menjabat sebagai khaifah karena wasiat
dari saudaranya da nada juga yang menyabutkan dia menjabat sebagai khalifah
Karena tidak ada wasiat dari saudaranya itu.
Dalam Tarikh Ibnu Asakir disebutkan; Ibrahim mendengar dari Az-Zuhri, di
menceritakan dari pamannya, Hisyam: Ya’kub anaknya menisahkan dirinya.
Sedangkan ibunya adalah anak mantan budak yang dikawini ayahnya. Dengan
demikian dia adalah saudara Marwan dari pihak ibunya.”
Dia dicopot pada hari senin, tanggal 14 Shafar tanggal 14 tahun 129 H. Al-
madaini berkata; “Ibrahim tidak memiliki kekuasaan kepadanya, sebagian lagi
menyerahkan kegubernuran, sebagian lagi tidak mau tunduk kepadanya.
14. Marwan Al-Himar
Marwan Al-Himar adalah khalifah terakhir dari dinasti Bani Umayyah. Dia
dikenal dengan sebutan Abu Abdul Malik. Dia adalah anaknya Muhammad bin
Marwan bin Al-Hakam dan dia diberi gelar Al-Ja’di sebagai penisbatn kepada orang

31
yang mengajari tata karma yang bernama Al-Ja’ad bin Dirham. Sedangakn Al-Himar
(keledai) karena dia sangat penyabar dalam menghadapi musuh-musuhnya yang
memberontak.
Pada saat saat kekuasaannya banyak keadaan yang tidak stabil karena
banyaknya pemberontakan dari berbagai arah. Dia berkuasa sampai tahun 132 H.
pemberontakan dilakukan oleh Bani Abbas yang dipimpin oleh Abdullah bin Ali yang
tak lain adalah paman As-saffah. Melihat munculnya pemberontakan ini Marwan
segera berangkat untuk memadamkan pemberontakan tadi. Kedua pasukan bertemu di
dekat Maushil. Marwan kalah dalam pertempuran sengit tersebut lalu diapun kembali
ke Syam. Tetapi Abdullah mengerjanya dan membuat Marwan melarikan diri ke
Mesir. Namun pengejaran terus dilakukan oleh saudara Abdullah yang bernama
Shaleh. Keduanya bertemu di desa Bushir. Dan Marwan pun dibunuh pada bula Dzul
Hijjah tahun 132 H.

Bab keempat Dinasti Bani Abbasiyyah

Kekhalifahan pada masa Dinasti Bani Abbasiyyah terdiri dari:

1. As-saffah khalifah pertama Bani Abasiyyah


As-saffah, adalah khalifah pertama dari bani abasiyyah.Dia di kenal dengan
sebutan Abu AL-abas ,Abdullah bin muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin
Adbullah muthalib bin Hasyim.
Dia dilahirkan pada tahun 108 H,-ada pula yang mengatakan 104H-di Al-
Humaimah sebuah tempat didekat Al-Balqo’ .Dia di besarkan dan berkembang di
tempat itu,dan dibe’at menjadi khalifah di kufah. Sedangkan ibunya bernama Raithah
Al-Haritsiyyah.
Imam Ahmad meriwayatkan dalam musnad nya dari Abu sa’id Al-khuduri bahwa
rasululluh saw, bersabda
“Akan muncul penguasa dari kalangan keluargaku pada suatu zaman yang carut
marut dan penuh dengan fitnah .Dia di sebut AS-saffah dia suka memberi harta
dengan jumlah yang sangat banyak.”
Ibnu Jarrir Ath-thabari berkata;Awal mula kekhilaffahan bani Abasiyyah adalah
bahwa rosulalloh memberi tahu kepada Abas , pamannya , bahwa khilaffah akan ada

32
ditangan anak cucunya.sejak itu bani abas membayangkan datang nya khilaffah
tersebut”
Al-madaini meriwayatkan dari banyak perawi bahwa imam muhammad bin Ali
bin Adbullah bin Abas berkata”kita memiliki tiga waktu yang sangat istimewa
yaitu:matinya Yazid bin mu’awiyah,ujung seratus tahun dan huru hara di afrika.pada
saat itulah manusia menyeru kami untuk berkuasa .kemudian datang para pendukung
dari arah timur hingga kuda-kuda mereka menyerbu wilayah barat’’
Saat Yazid bin Abu muslim terbunung di afrika, dan orang orang babar
mengingkari janji muhammad, Al-imam mengutus seseorang ke .Dia memerintah kan
orang tersebut menyeru agar manusia agar rela menjdikan keluarga muhammad
sebagai pemimpin (khalifah) ,namun kala itu ia tak menyebutkan siapa keluarga
muhammad yang di maksud.
Lalu ia mengincar Abu muslim Al-khurasani dan yang lain nya serta menulis
berbagai surat kepada beberapa saksi yang ada.dan mereka menerima seruanya.tak
lama setelah itu muhammad meninggal.ia mewasiatkan agar anak nya ibrahim
menggantikan nya.peristiwa ini sampai ke telinga Marwan yang akibat nya ia di
penjarakan dan di bunuh.lalu ia serahkan masalah ini kepada saudara nya yang
bernama Abdullah yang tak lain adalah AS-Saffah.orang orang abasiyyah sepakat
menjadikan nya sebagai pemimpin mereka.
Dia di baiat sebagai pemimpin pada tanggal 3 Rabiul awal tahun 132 H.
Kemudian ia memimpin sholat jumat di kuffah setelah pelantikannyaa.dalam khutbah
nya ia berkata “segala puji bagi Allah yang telah menjadikan islam sebagai pilihan
bagi diri-nya. Dia agungkan dan muliakan dan telah memilihkan nya bagi nya. Dia
kuat kan kita dengan menjadikan kita sebabagi pemeluk Nya. Allah telah menjadikan
kita sebagai gua, benteng serta penyangga serta tiang nya.
Adz-Dzahabi berkata;’’dengan muncul nya daulah abasiyyah ini, maka
terpecahlah jama’ah kaum muslimin dan banyak melakukan pemberontakan .
pemberontakan itu terbentang dari Tahar (yang kini telah menjadi negara Afganistan)
Thibnah , sudan dan semua kerajaan kecil di Andalus (spanyol) Negeri-negeri ini
kemudian memisah kan diri dari kekhilaffahan.
As-saffah meninggal akibat penyakit cacar pada bulan Dzulhijjah tahun136 H.dia
telah mengangkat adik ,Abu ja’far, untuk mengantikan diru nya setelah
meninggal.pada tahun 134 H,dia pindah ke Ambar yang dijadikan sebagai pusat
pemerintahannya.

33
Beberapa hal tentang diri as-saffah di ungkapkan Ash-shuli; di antara perkataan
as-saffah ialah;
Sesungguh nya tatkala kekuatan demikian besar, maka akan sedikitlah sahwat dan
ke inginan. Dan hanya sedikit tindakan suka rela yang tidak menimbulkan
penghilangan hak-hak.
Sesungguh nya orang yang paling hina adalah orang yang menganggap bahwa
kekikiran adalah tekad dan sikap santun sebagai kehinaan.
Ash-shuli berkata: As-saffah adalah salah seorang yang sangat dermawan, dan ia
tak pernah menunda nunda apa yang pernah ia janjikan dan ia tak pernah meninggal
kan tempat duduk nya sebelum selesai memberi apa yang ia janjikan.
Beberapa tokoh penting yang meninggal pada zaman nya adalah: Zaid bin Aslm,
Abdulloh bin Abu bakar bin Hazm, Rabi’ah Ar-yi salah seorang fikih madinah,
Abdulloh bin Umar, Yahya bin Abi Ishaq Al-Hadhrami, Abdul hamid seorang penulis
yang sangat terkenal- dia terbunuh di Bushair bersama Marwan-, Manshur bin Al
mu’tamir serta Hammam bin Munabbih.
2. Al-Manshur Bin Abu Ja’far Abdullah
Al-Manshur sering di sebut juga dengan Abu ja’far. Dia bernama Abdullah bin
Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas. Ibunya bernama Salamah Al-barbariyah
seorng mantan budak yang di kawini oleh ayah nya. Dia lahir pada tahun 95 H. Dia
sempat bertemu dengan kakek nya namun dia tidak meriwayat kan apa-apa.dia
menjadi penguasa setelah kakak nya meninggal yaitu AS-saffah.dikarenakan menjadi
putra mahkota yang otomatis langsung menjabat
Di samping itu dia juga terknal pemilik akal yang sempurna , luas ilmu
pengetahuan nya dan ahli di bidang kejiwaan. Pada tahun 137 H. Ia resmi menjadi
khalifah. Pada tahun 138 H.peristiwa sejarah saat abdurahman bin muawiyah
berkuasa cukup lama kira2 di andalusia sampai 400 H. Pada tahun 140 H. Dia mulai
proyek pembangunan kota Bagdad. Pada tahun 141 H. Muncul gerakan Ar-Rawidiyah
yang mengatakan ringkarnasi. Pada tahun 143 H. Ulama-ulama islam mulai
melakukan penulisan tentang hadist rosul ,fiqih, dan tafsir. Pada tahun 145 H. Dua
orang bersaudara yakni muhammad dan ibrahim melakukan pemberontakan. Tetapi
Al-manshur bisa meredam nya. Pada tahun 146 H. Terjadi perang Cyprus. Pada tahun
147 H.al-manshur memecat paman nya yang mejadi putra mahkota dan ini mulai nya
perang persaudaraan. Pada tahun 148 H. Semua kerajaan kecil di kuasai oleh Al-

34
manshur. Pada tahun 149 H. Proyek pembangunan Bagdad selesai di bangun. Pada
tahun 150 H.tentara-tentara yang berasal dari khurasan menyatakan memisahkan diri
kekhalifahan bani abasiyyah di bawah pimpinan ustadzis. Pada tahun 151 H, Al-
manshur membangun jalan-jalan dan meratakan nya. Pada tahun 153 H, Al-mansyur
mewajibkan rakyat nya menggunakan kopeah panjang, mereka menggunakan
dedaunan dan ayu yang berwarna hitam.
Hadits-Hadits Yang Diriwayatkan Al-Manshur
Ash-shuhuli berkata: “A-manshur adalah yang paling pintar dalam masalah hadits
dan silsilah nya . Didalam kitab tarikh Dimasyq Ibnu asakir berkata:abu bakar bin
Muhammad bin abdul baqi berkata kepada kami: abu muhammad al-jauri berkata
keada kami,Abu ‘aqil Anas bin Salam Al-antharthusyi,berkata kepada kami , telah
berkata kepada saya ibrahim As-sulmi yang ia langsung dari al-makmun ,dari Ar-
Rasyid dari al-mahdi ,dari al-mansyur dari ayahnya, dari kakeknya dari ibnu abbas
bahwa rosulullah memakai cincin di jemari tangan kanan nya.
Tokoh-Tokoh Penting Yang Meninggal Di Zaman Nya
Beberapa tokoh penting yang meninggal dimasa Al-manshur adalah Ibnu Al-
muqoffa,suhail bin abi saleh, musa ‘uqbah (penulis kitab Al-maghazi), ‘Amar bin
‘ubaid (seorang tokoh mu’tazilah), Syibl bin ‘Abbad(salah seorang qori mekah) dan
banyak lagi.
3. Al-Mahdi : Abu Abdullah Muhammad Bin Al-Manshur
Dia bernama Al-mahdi Abu Abdilah bin Al-mansyur.dilahirkan di idzaj pada
tahun129 H.ada pula yng menyatakan dia lahir pada tahun 126 H.ibu nya bernama
Ummu Musa binti Al-mansyur Al-himyariyah. Ia terkenal sebagai sosok yang
pemurah dan terpuji,bentuk tubuh nya indah,menyayangi rakyatnya, memiliki aqidah
yang baik, selalu memburu orang-orang jindik dan berhasil membinasakan mereka
dengan jumlah yang cukup banyak.
Al-Mahdi adalah khilafah yang pertama yng memerintahkan ulama untuk
mengarang buku-buku dalam rangka menentang orang-orang zindiq dan orang
mulhib(ingkar). Dia meriwayatkan hadit dari ayah nya dan Ibnu mubarok bin
Fadhlah.sedangkan orang yang meriwayat kan hadits darinya di antaranya adalah:
Yahya bin Hamzah, Ja’far bin Sulaiman, adh-Dhab’i, Muhammad bin Abdullah Ar-
Raqasyi, Abu sufiyan bin Sa’id bin Yahya Al-Himyari. Pada tahun 159 H.Al-hadi
membi’at Musa Al-hadi sebagai putra mahkota. Pada tahun 160 H. Abad daerah India

35
,berhasil ditaklukan dengan kekuatan senjata. Pada tahun 161 H.ia memerintah agar
jalan-jalan di mekah segera di bangun. Pada tahun 163 H. Terjadi penaklukan besar
besaran di wilayah Romawi.pada tahun 166 H.Al-hadi pindah istana yang di sebut
dengan ‘Isabadz’. Pada tahun 167 H.ia memerintahkan agar memperluas masjid
Haram. Pada tahun 169 H.adalah kematian nya.dia meninggal akibat di seruduk kuda
dan mati seketika.
Hadits-Hadits Yang Di Riwayatkan Al-Hadi
Ash-shuli berkata; Ahmad bin Muhammad bin Saleh At-Tamar berkata kepada
saya, telah berkata kepada kami, Yahya bin Muhammad Al-Quraisyi, telah bekata
,kepad Ahmad bin Hisyam,telah berkata kepada kami Amad binAbdul Rohman bin
Muslim Al-Madaini- dia adalah perawi hadits yang terpercaya-dia berkata:saya
mendengar Al-Mahdi berkata saat khutbah,Syu’bah berkata kepada kami dari Ali bin
Zaid dari AbuNadhrah, dari abu sa’id Al-khuduri dia berkata; “rosulallah berkhutbah
di depan kami pada waktu ashar hingga menjelang matahari terbenam. Orang yang
hapal khutbah tersebut masih hapal hingga sekarang ,sedangkan orang yang lupa telah
melupakan nya. Nabi bersabda:
“sesungguh nya dunia adalah manis dan indah ( potongan hadits dari hadits yang
panjang).
4. Al-Hadi,Abu Muhammad, Musa Bin Al-Mahdi
Dia bernama lengkap Al-Hadi Abu Muhammad Musa bin Al-Mahdi bin Al-
Manshur.ibunya adlah seorang mantan budak asal Barbar yang bernam Khazuran. Ia
di lahirkan pada tahun 147 H.di Ray di angkat menjadi khaliffah setelah ayah nya
meninggal sesuai dengan wasiat ayah nya. Ash-shuli berkata: tidak ada seorang pun di
dunia ini yang melahikan dua orang anak menjadi khaliffah kecuali khazuran yaitu
Al-Hadi dan Ar-Rhasid
Hadits Hadits Yang Diriwayatkan Al-Hadi
Ash-shuli berkat:”Muhammad bin Zakariya berkata kepada saya dia berasal dari
Ghulab.telah berkata Muhammad bin Abdul Rahman Al-Maki kepada saya ,telah
berkata Qaswarah bin As-sakan Al-fahri kepada kami, Al-mathlab bin ‘Ukatsyah Al-
mari berkata kepada kami, “kami datang menemui Al-hadi sebagai saksi atau seorang
laki-laki yang mencela seseorang dari kalangan Quraiy, hingga ia menyebutkan
Rasulallah. Lalu Al-Hadi menempat kan kami dalam satu majlis yang di dalam nya
ada ahli fiqih di zaman itu.dia menghadirkan orang tersebut dan di jadikan saksi

36
atasnya. Kami melihat wajah Al-Hadi berubah,lalu ai menundukan kepalanya smbil
berkata:”saya mendengar ayah saya, Al-mahdi, meriwayatkan hadits dari ayah nya
Al-Mansyur,dari ayah nya Muhammad, dari ayah nya Ali dan ayah nya Abdullah bin
abbas dia berkata:”barang siapa yang merendah kan kaum Qurasy,dia akan direndah
kan oleh Allah. Sedang kan engkau wahi musuh Allah ,engkau tidak rela kepda
orang-orang Qurasy hingga engkau menyebut nama Nabi. Saya perintahkan :”penggal
lah mereka.
5. Ar-Rashid,Harun Abu Ja’far
Dia bernama Ar-Rashid Abu Ja’far bin Al-mahdi bin Al-Manshur Abdullah
bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas. Dia menjadi khaliffah dengan
pengangkatan ayah nya setelh meninggal saudaranya, Al-Hadi meninggal pada malam
sabtu 16 Rabiul awal tahun 170 H.
Peristiwa penting pada masa pemerintahannya
Pada tahun 175 H.Al-zubair mempropokasi bahwa Yahya akan memberontak
pemerintahan nya karena sumpah itu akhir nya Al-zubair mati karena Yahya tidak
terbukti. Pada tahun 176 H.kota Dabsah di buka. Pada tahun 179 H.Ar-Rashid
melakukan umroh di bulan ramadhan .dia berjalan dari mekah sampai Araffah. Pada
tahun 180 H. Terjadi gempa yang sangat dasyat menjatuhkan menara Alexsandria
Pada tahun 193 H. Ia melakukan perjalanan ke thusi dalam keadaan sakit sampai
meninggal.
6. Kisah Tentang Ar-Rashid,Semoga Allah Mengampuninya
Dia diakatakan suatu hari menyatakan perasaan cinta kepada seorang
budak.kemudian budak itu berkata:kamutak boleh menggauli ku karena aku pernah di
gauli pleh ayah mu.kemudian ia memberi tahu masalah ini kepada Abu Yusuf
sehingga Abu yusuf menyuruh mengklaim bahwa perempuan itu pendusta.kemudian
ia memenggal orang zindiq yang berhasil di tangkap nya meski dosa nya sangat
banyak tetapi beliau juga banyak jasa nya bagi peradaban Islam mudah mudahan
Allah mengampuninya.
7. Al-Amien Muhammad Abu Abdullah
Nama panggilan ia adalah Abu Abdullah bi Ar-Rasyid, dan ia mempunyai gelar Al-
Amien. Saat ayahnya meninggal ia diangkat menjadi khalifah. Al-Amien terbunuh di
bulan Muharram tahun 198, dan saat kematiannya dia berumur 27 tahun.
8. Al-Makmun Bin Abdullah Abu Al-Abbas

37
Beliau lahir pada tahun 170 H pada bulan Rabiul Awal yang bertepatan
dengan malam Jum’at. Ia mempelajari ilmu hadits dari ayahnya yang bernama
Hasyim, dari Ibad bin Al-Awam, dari Yusuf bin Athiyyah, dari Abu Mu;awiyah adh-
Dharir, dari Ismail bin ‘Aliyah, Hajjaj Al-A’war dan ulama-ulama lain di zamannya.
Dia adalah tokoh Bani Abbasiyyah yang paling istimewa dalam keauannya
yang kuat, kesabaran, keluasan ilmu, kecermelangan ide, kecerdikan, kewibawaan,
keberanian, dan ketoleranannya. Beberapa orang yang meriwayatkan hadits darinya
antara lain ialah Dharir, dari Ismail bin ‘Aliyah, Hajjaj Al-A’war dan ulama-ulama
lain di zamannya. Yaitu; anaknya sendiri Al-Fadhl, Yahya bin Aktsam, Ja’far bin
Abu Utsman Ath-Thayasili, Al-amir Abdullah bin Thahir, Ahmad bin Al-Harits asy-
Syi’I, Di’bil Al-Khuzai dan yang lainnya.
Pada tahun 201 H, dia mencopot saudaranya, Al-Mu’taman dari posisinya
sebagai putra mahkota dan melimpahkannya kepada Ali Ar-Ridha bin Musa Al-
Kazhim bin Ja’far Ash-Shidiq. Pada tahun 210 H, Al-Makmun menikah dengan
Buran binti Al-Hasan bin Sahl. Pada tahun 211 H, Al-Makmun memerintahkan agar
dikumandangkan bahwa dia berlepas diri dari siapa pun yang mengatakan bahwa
Mu’awiyah itu adalah seorang yang baik. Pada tahun 212 H, Al-Makmun menyatakan
dengan terang-terangan bahwa Al-Qur’an adalah makhluk disamping perkataannya
bahwa Ali lebih utama dari pada Abu Bakar dan Umar. Akibatnya kaum muslimin
merasa kesal dengan perkataan itu. Pada tahun 215 H, Al-Makmun berangkat untuk
menakhlukan Romawi. Pada tahun 218 H, Al-Makmun menguji para ulama tentang
pemdapat mereka apakah Al-Qur’an makhluk atau bukan.
9. Al-Mu’tashi, Billah, Abu Ishaq, Muhammad Ar-Rasyid
Beliau lahir pada tahun 180 H, Al-Mu’tashi dikenal sebagai lelaki yang
pemberani, kuat, memiliki kemauan yang keras, namun tidak berilmu. Dia dilantik
menjadi khaliafah pada bulan Rajab tahun 218 H, setelah meninggalnya Al-Makmun.
Pada tahun itu pula ia memindahkan ibu kota yang awalnya ada di Baghdad ke Surra
man Ra’a yang kemudian menjadi Samura.
Ash-Shuli meriwayatkan dari Ahmad bin Al-Khashib dia berkata: Al-
Mu’tashim berkata, “sesungguhnya Bani Umayyah saat berkuasa tidak seorang pun
dari Bani Abbas yang berkuasa dari satu wilayah. Sedangkan ketika kita kini
berkuasa, merekanjuga memiliki wilayah ke Andalusia. Al-Mu’tashi meninggal pada

38
hari kamis tanggal 19 rabiul Awa tahun 227 H. di telah berhasil menakhlukan
berbagai musuh di beberapa wilayah.
10. Al-Watsiq Billahi, Harun
Ia sering disebut dengan nama Abu Al-Qasim bin Al-Mu’tashi bin Ar-Rasyid.
Beliau dilahirkan pada tahun 190 H, tanggal 20 Sya’ban. Dia menjadi khalifah
berdasarkan dari riwayat ayahya. Dan dia dilantik menjadi khalifah pada tanggal 19
Rabiul Awal tahun 227 H.
Pada tahun 228 H, ia dinobatkan sebagai sultan. Pada tahun 231 H, dia
mengirimkan surat kepadanya untuk kembali menguji para imam dan para muadzin
dengan masalah kemakhlukan Al-Qur’an.
11. Al-Mutawakkil ‘Ala Allah
Beliau lahir pada tahun 205 H, kemuadia ia dilantik menjadi khalifah pada
tahun 232 H bulan Dzulhijjah setelah kematian Al-Watsiq. Al-Mutawakkil melakukan
satu hal yang sangat fantastik yaitu mengundang para hadits ke Samura. Dia
memberikan jaminan keamanan kepada mereka dan menghormati mereka dengan
penghormatan yang tinggi.
Pada tahun 238 H, orang-orang Romawi menyerang Dimyath dengan tiba-tiba.
Mereka melakukan pengrusakan dan pembakaran kota itu. Selain itu, mereka juga
menawan tiga ratus kaum wanita. Tahun 240 H, penduduk kota Khalaf mendengar
sebuah suara yang menggelegar dari langit-langit sehinggamenyebabkan kematian
para penduduk dalm jumlah yang besar. Pada tahun 241 H, binatang-binatang seakan
bergelombang di atas langit seperti laron yang uncul di malam hari. Pada tahum 242
H, terjadi gempa besar di Tunis serta daerah-daerah yang ada di sekitarnya. Peristiwa
serupa pun terjadi di Khurasan, Ray, Naisabur, thubristan, dan Ashfahan. Pada tahun
243 H, Al-Mutawakkil datang ke Damaskus, dia sangat tertarik dengan pemandangan
kota itu sehingga dia memrintahkan orang-orangnya untuk membangun sebuah istana
di darinya.
Al-Khathib berkata: Abu AL-Husein Al-Ahwazi telah mengabarkan kepada
kami, telah berkata kepada kami Muhammad bin Ishaq bin Ibrahim Al-Qadhi, telah
berkat kepada kami Muhammad bin Syja’Al-Ahmar dia berkata: saya mendengar Al-
Mutawakkil meriwayatkan hadits dari Yahya Aktsam dari Muhammad bin Abdul
Muthalib sari sufyan dari Al-A’masy dari Musa bin Abdullah bin Yazid dari Abdur
Rahan bin Hilal, dari Jarir bin Abdullah dari Rasulullah dia bersabda, “Barang siapa

39
yang tidak dikaruniai kelembutan hati, niscaya dia terhalang dari kebaikan.” (Hadits
semisal ini diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir yang tidak
diambil dari jalur selain Jarir).
12. Al-Muntashir Billah Muhammad, Abu Ja’far
Nama aslinya adalah Muhammad, sering dipanggil pula dengan Abu Ja’far
ataupun Abu Abdillah. Pada bulan Syawal tahun 247 H dia dilantik setelah kematia
ayahnya. Dia mencopot kedua saudaranya yaitu Al-Mu’tazz dan Al-Mu’ayyad dari
posisinya sebagai puta mahkota setelah keduanya ditetapkan sebagai putra mahkota
oleh Mutawakkil.
Al-Muntashir meninggal pada tanggak lima Rabiul Awwal tahun 248 H, pada
saat itu ia kurang lebih berumur enam puluh tahun. Dengan demikian, dia tidak
sempat mencicipi kenikmatan khalifah kecuali dalam batas waktu yang sangat singkat
yakni dalam hitungan bulan.
13. Al-Musta’in Billah, Abu Al-Abbas
Beliau lahir pada tahun 221 H, pada saat dia masih berusia dua puluh tahun
dia sudah dilantik sebagai khalifah. Masa kekuasaannya berlangsung hingga awal
tahun 151 H. saat ia berhasil membunuh Washif dan Bugha, orang-orang yang berasal
dari Turki kehilangan jejak. Ketika orang-orang mengetahui terbunuhnya washif dan
Bgha maka ia memutukan untuk pindah ke Samura di Baghdad, setelah itu orang-
orang Turki memutuskan untuk mengirim orang agar Al-musta’in kembali lagi ke
Baghdad dan mereka meyatakan kedudukannya terhadap semua kekuasaan yang ada
ditangannya. Setelah kejaidan itu maka timbulah peperangan beberapa kali antara dua
pasuka yang berseteru, karena cara ini dianggap merugikan maka akhirnya mereka
berusaha mencopot Al-Musta’in dengan jalan damai, akhirnya secara sukarela Al-
Muta’in mengundurkan diri pada tahun 251 H. Muata’in dikenal sebagai orang yang
berperilaku baik, memiliki sifat-sifat utama, fasih dalam berbicara dan mempunyai
wawasan yang cukup luas. Dia adalah orang yang pertama kali menggagas pakaian
dengan lengan yang lebar.
14. Al-Mu’taz Billah, Muhammad
Selain bernama Muhammad, ada pula yang menyebit Al-Mu’taz dengan
sebutan Zubair. Dia biasa dipanggil dengan Abu Abdillah bin Al-Mutawakkil bin Al-
Mu’tasyam bin Ar-Rasyid. Ia lahir pada tahun 252 H. Ia menjadi seorang khalifah
saat Al-Mus’ain menyatakan mundur dari kedudukannya sebagai khalifah.

40
15.Al-Muhtadi Billah
Dia bernama Muhammad bin Al-Watsiq bin Al-Mu’tashim bin Ar-Rasyid. Dia
dilantik sebagai khalifah pada akhir bulan rajab tahun 255 H. pada awalnya tidak ada
yang tunduk dengan kepemimpinan Al-Muhtadi, sehingga akhirnya Al-Mu’taz datang
dan dengan suka rela meyatakan penyerahan kekhalifahan kepadanya.
16. Al-Mu’tamid ‘Ala Allah, Abu Al-Abbas
Nama aslinya adalah Ahmad in Al-Mutawakkil bin Al-Mu’tashim bin Ar-
Rasyid. Ia dilahirkan pada tahun 229 H. ketika Al-Muhtadi terbunuh, Al-Mu’tamid
sedang verada dipenjara Jausaq. Kemudian mereka keluarkan dan diangkatlah sebagai
khalifah. Al-Mu’tamid mengsgkst saudaranya yakni Al-Muwaffaq Thalhah sebagai
penguasa wilayah timur. Akibat kepemimpinan Al-Mu’tamid yang befoya-foya dan
tidak meperhatikan nasib rakyatkya, maka rakyatnya tidak suka dan lebihmenyukai
saudaranya yaitu Thalhah.
Pada zaman pemerintahannya, terjadi pemberontakan dari orang-orang Zanj
yang memasuki Bashrah dan wilayah-wilayah lain di sekitarnya. Peristiwa ini
menyebabkan banyak menelan korban. Peperangan ini berlangsung sejak Al-
Mu’tamid menjadi khalifah tahun 256 samapi 270. Dan pada akhirnya komandan
pemberontak yaitu Yahbudz terbunuh.
Pada tahun 260 H, terjadi kenaikan harga yang sangat fantastic di Hijaz dan
Irak, dan ditahun ini pula Romawi berhasil mengambil wilayah Lu’luah. Pada tahun
261 H, Al-Mu’tamid melantik anaknya yaitu Ja’far dan diberi gelar Al-Mufawwih
Ilalah sebagai putra mahkota. Pada tahun 266 H, tentara Romawi sampai ke wilayah
Bakr dan mereka mereka melakukan pengrusakan-pengrusakan di wilayah tersebut.
Pada tahun 267 H, Ahmad bin Abdullah Al-Hijabi berhasil menguasai Khurasa,
Karman, dan Sajistan. Pada tahun 296 Al-Mu’tamid merasakan merasakan geram
dengan perilaku saudaranya, Al-Muwaffaq, yang pada tahun 264 telah melakukan
pemberontakan kepadanya, kemudian keduanya berdamani. Pada tahun 179 H,
kekuasaan Al-Mu’tamad semakin melemah ini terjadi dikarenakan adanya kekuatan
yang mengarah kepada Abu Al-Abbas bin Al-Muwaffaq serta adanya ketaatan
kentara kepadanya. Al-Mu’tamid meninggal pada tanggal 19 Rajab. Ia memerintah
selama dua puluh tuga tahun dan beberapa bulan setelah meninggalnya diangkatlah
Al-Mu’tadhid sebagai khalifah.
17.Al-Mu’tahid Billah, Ahmad

41
Beliau sering dipanggul dengan nama Abu Al-Abbas putra mahkota Al-
Muwaffaq bin Al-Mutawakkil bin Al-Mutashim bin Ar-Rasyid. Ia diahirkan pada
bulan dzulqa’dah tahun 242 H. dia dikenal sebagai khlifah yang sangat pemberani,
berwibawa, berpenampilan menyeramkan, kaya ide, memiliki kemampuan seks yang
luar biasa, selain itu dia adalah sosok yang penuh kasih saying dan lemah lembut.
Di awal tahun pemerintahannya dia dengan tegas melarang semua pedagang
buku untuk menjual buku-buku filsafat. Dia juga melarang tukang tebak dan tukang
ramah yang pandai menipu. Pada tahun 281 H, kota Mikwariyah, sebuah kota di
wilayah Romawi berhasil ditakhlukan. Pada tahun ini pula Al-Mu’tadhid
menghancurkan dar An-Nadwah di Makkah dan ia jadikan masjid di samping masjid
Al-Haram. Al-Mu’tahid menderita sakit parah pada bulan Rabiul Awwal tahun 289.
Kondisi fisiknya telah berubah karena terlalu banyak melakikan hubungan badan.
Kondisi badannya semakin hari semakin melemah hingga ia meninggal pada hari
senin 22 Rabiul Awwal.
18.Al-Muktafi Billah, Abu Muhammad
Al-Muktafi dilahirkan pada tangga 1 Rabiuk Awwal tahun 264 H. dia diangkat
ayahnya sebagai penggantinya pada saat ayahnya sedang sakit. Dia dilantik pada hari
Jum’at tanggal 19 Rabiul Awwal tahun 289 H. pada tahun ini muncul Yahya bin
Zakrawaih Al-Qirmithi melakukan pemberontakan sehingga terjadi perang antara
pasukannya dengan tentara khalifah, dan sampai akhirnya Yahya terbunuh pada tahun
290 H. pada tahun ini pula Antiocchia salah satu wilayah kekuasaan Romawi berhasil
ditakhlukan melalui perang yang sangat sengit. Al-Muktafi meninggal dalam usia
yang masih sangat muda, ia meniggal tahun 295 H tanggal 12 Dzulqa’dah.
19.Al-Muqtadir Billah, Abu Al-Fadhl
Dia dilahirkan pada tahun 282 H. Ia menjadi khalifah pada umur yang masih
sangat muda yaitu beumur 13 tahun. Karena banyak yang menganggap beliau masih
terlalu muda saat menjadi khalifah maka Al-Abbas bin Al-Hasan berencana untuk
menurunkan dia dari kursi khalifah. Rencana itu pun sampai ketelinga Al-Muqtadir,
maka ia segera melakukan tindakan pilitik dengan membujuk Al-Abbas agar dia tidak
melakukan itu. Dan akhirnya Al-Abbas menarik keputusannya itu.
Namun banyak yang tidak menyetujui kesepakatan itu, akhirnya terjadi
pemberontakan dan menyerabf Almuqtadir pada tangga 20 Rabiul Awwal tahun 296
H. setelah adanya kesepakatan akhirnya pemerintahan berjalan dibawah kekuasaan

42
Al-Muqtadir. Dia mengagkat Abu Al-Hasan Ali bin Muhammad Al-Furat sebagai
menterinya.
20. Al-Qahir Billah, Abu Manshur
Abu Manshur bernama Muhammad bin Al-Mu;tadhid bin Thalhah bin Al-
Mutawakkil. Dia diangkat menjadi khalifah pada tahun 320 H. tindakan pertama yang
di lalukan adalah mengusir keluarga Al-muqtadur dan menyiksa mereka. Pada tahun
321 H, tentara melakukan pemberontakan. Pada tahun ini pula dia memerintahkan
agar semua jenis music dan nyanian serta minuman keras dilarang. Pada tahun 322 H,
orang-orang Dailam muncul dan mereka banyak merampok harta penduduk.
Pada tahun ini tentara melakukan gerakan makar kepada Al-Qahir. Sebab Ibnu
Muqlat yang berada di dalam persembunyiannya selalu menakut-nakuti tindakan yang
mungkin akan dilakukah oleh Al-Qahir, akhirnya mereka melakukan pemberontakan,
mereka datang ke istana Al-Qahir tetapi al-Qahir berhasil ditangkap. Setelah peristiwa
itu mereka membaiat abu Al-Abbas Muhammad bin Al-Muqtadir sebagai khalifah.
21.Ar-Radhi Billah, abu Al’-Abbas
Nama aslinya adalah Abu Al-Abba Muhammad bin Al-Muqtadir bin Al-
Mu’tadhid bin tahlhah bi Al-Mutawakkil. Dia dilahirkan pada tahun 297 H. dan
dialntik sebagai khalifah saat Al-Qahir di copot sebagai khalifah. Pada athun 323 H,
Ar-Radhi bisa mnegndalikan pemerintahan dengan tenang. Pada tahun ini terjadi
peristiwa ini yang sangat bersejarah yaitu kejadian Syannabud. Peristiwa ini
merupakan kejadian yang ditandai dengan tobatnya Syannabud dari baca-bacaannya
yang menyimpang dari Al-Qur’an
Pada tahun 325 pemerintahan Ar-Radhi benar-benar goyah dan tak berdaya
sehingga kekuasaan khalifah sering berada ditangan para pemberontak. Pada tahun
329 H, Ar-Radhi sakit dan meninggal pada bulan Rabiul Akhir. Pada saat itu ia beusia
31 tahun.
22. Al-Mttadi Lillah, Abu Ishaq
Nama asli beliau adalah Al-Muttaqi Billah, abi ishaq, Ibrahim bin Al-Muqtadir
bin Al-Mu’tadhid bin Al-muwaffaq Thalhah bin mutawakkil. Ia dilantik sebagai
khalifah setelah kematian saudaranya yakni Ar-Radhi, dan ia dilantik pada umur 34
tahun. Pada tahun 330 H, Abu Al-husein Ali bin Muhammad Al-Baridi melakukan
pemberontakan karena terjadi kenaikan bahan makanan dan membuat kelaparan
dimana-mana. Pada tahun 331 H, orang-orang Romawi samapi ke Arrzan dan

43
Mayya.mereka melakukan pembunuhan dan oenawaran, kemudianmereka menyuruh
untuk menyerahkan saputangan yang ada di gereja Raha, mereka meyakini bahwa
yesus pernah menyeka wajahnya dengan sapu tangan itu. Mereka pun bersepakat dan
akhirnya menyerahkan sapu tangan itu dan melepaskan tawanan.
23. Al-Mustakfi Billah, Abu Al-Qasim
Abu Al-Qasim nama aslinya adalah Abdullah bin Al-Muktafi bin Al-
mu’tadhid. Dia dilantik sebagai khalifah setelah pencopotan Al-Mttaqi. Dia dilantik
pada bulan Shafar tahun 333 H.
Pada suatu ketika ada dua orang yang berasal dari Dailam maju menemui
khalifah. Khalifah mengulurkan tangannya kepada kedua orang itu karena dia
mengira bahwa kedua orang itu akan mencium tangannya. Namun perkiraan khalifah
itu salah mereka berdua malah menyeret Al- Mustakfi dengan menarik sorban yang
dipakinnya. Kemudian orang-orang Dailam datang dan menyerbu istana khalifah dan
melakukan perampokan hingga tidak ada satu pun yang tersisa. Al-Mustakfi sendiri
duduk sebagai khalifah hanya dalam waktu 1 tahun 4 bulan. Setelah ia dicopot
dihadirkan Al-fadhl bin Al-Muqtadir dan segera membaiatnya.
24. Al-Muthi’Lillah, Abu Al-Qasim
Nama asli beliau adalah Al-fadhl bin Al-Muqtadir bin Al-Mu’tadhid. Pada
tahun pemerintahannya terjadi kelaparn yang sangat luar biasa dahsyat di Baghdad
sehingga memaksa beberapa penduduk memakn bangkai dan kotoran binatang ternak.
Pada tahun ini terjadi konflik antara Mu’iz Ad-Daulah dan nashir Ad-Daulah bin
Hamdan, ia keluar untuk memeranginya.
Pada tahun 339 H, Hajar Aswad dibawa kembali ke tempatnya semula,
kemudian di dipatri dengan menggunakan perak sebagau pengikatnya. Pada tahun 341
H, ada orang yang menganut paham inkarnasi. Pada tahun 341 H, Al-Manshur Al-
‘Ubaid, penguasan Maghrib meninggal dunia di Al-Manshuriyah yang merupakan
kota yang baru dibangun. Pada tahun 343 H, orang-orang Khurasan mendoakan Al-
Muhti’dalam khutbahnya. Pada tahun 344 H, terjadi gempa yang sangat dahsyat di
Mesir dan menghancurkan rumah-rumah penduduk. Pada tahun 346 H, air laut
menyusut dan saat itu muncul di tengah laut gunung-gunung dan pulau-pulau yang
belum pernah terjadi sebelumnya. Pada tahun 347, gempa kembali melanda Qum,
Halwan dan wilayah-wilayah pegunungan. Pada tahun 350 H, Muiz membangun satu
bangunan yang megah di Baghdad, dan pada tahun ini pula diangkat Abu Al-Abbas

44
Abdullah bin Husein bin Asy-Syawariib untuk menjadi hakim agung. Pada tahun ini
Mu’iz memberlakukan hisbah. Pada tahun ini pula orang-orang Romawi berhasil
merampas kepulauan Kriti di wilayah Yunani. Pada tahun 364 Al-Muthi melakukan
perjalanan bersana ayahnya ke Wasith, dan dia meninggal di bulan itu.
25. Ath-Thai’Lillah, Abu Bakar
Pada saat ayahnya melakukan pengunduran diri dari khalifah ia menyerahkan
kepada anaknya yaitu Ath-Thai’lillah yang sudah berumur 43 tahun. Pada tahun 368
H, Ath-Thai memerintahkan penduduk agar setiap subuh, maghrib, dan isya’ ditabuh
genderang di muka rumsh ‘Ad-Daulah. Ath-thai dikenal sebagai orang yang condong
kepada Ali bin Abi Thalib, disaat kematiannya, dia diantar oleh para pembesar Negara
saat menuju tempat peristirahatan terakhirnya.
26. Al-Qadir Billah,Abu Al-‘Abbas
Nama aslinya adalah Ahmad bin Ishaq bin Al-Mutaqdir. Dia dilahirkan pada
tahun 336 H. dia dilantik sebagai khalifah setelah pengunduran diri Ath-Thai dari
jabatannya sebagai khalifah. Pada tahun 384 H, terjadi peristiwa yang ssangat tragis
yaitu dimana orang yang akan melakukan ibadah haji dihadang oleh orang-orang
Arab. Pada tahun 387 H dan 388 H terjadi satu peristiwa yang sangat menakjubkan
yaitu pada tahun itu ada 9 raja yang mati. Pada tahun 422 H, Al-Qadir Billah
meninggal dunia pada tanggal 11 Dzulhijjah hari senin, masa kekhalifahannya selama
41 tahun 3 bulan.
27. Al-Qaim Billahi, Abu Ja’far
Nama aslinya adalah Abdullah bin Al-Qadir, Dia dilahirkan pada tahun 391 H,
bulan Dzuhqa’dah. Dia menjadi khalifah setelah ayahnya meninggal. Pada tahun
pemerintahannya muncul pemberontak yang dilakukan oleh Abu Al-Futuh Al-Hasan
bin Ja’far Al-‘Alawi yang pada saat itu menjadi penguasa di makkah. Pada tahun 467
H, khalifah Al-Qaim Liamrillah meninggal dunia, ia meninggal pada malam kamis
tanggal 13 Say’ban. Ia meninggal disebabkan karena lubang hidungnya keluar darah.
Dia menutup hidungny yang berdarah itu dan kemudian tidur, pada saat tidur
sumbatannya di hidungnya lepas dan banyak mengalir darah dan tatkala bangun
kekuatannya sudah habis dan ia pun meniggal.
28. Al-Muqtadi Biamrillah, Abu Al-Qasim
Nama aslinya adalah Abdullh bin Muhammad bin Al-Qaim Biamrillah. Dia
dilantik menjadi khalifah setelah kakeknya meninggal, dan saat itu ia berumur 19

45
tahun. Dia dikenal dengan sosok yang taat beragama, memiliki perilaku yang baik,
jiwa yang kokoh kuat serta cita-cita dan keinginan yang tinggi. Pada tanggal 486 H, di
Damakus dikumandangkan khutbah untul Al-Muqtadi. Pada tahun 469 H, Abu Nashr
bin Al-Ustadz Abu Al-Qasam Al-Qusyairi datang ke Baghdad. Pada masa
kemimpinannya muncul pemberontakan yang dilakukan oleh saudaranya yang
bernama Barkiya Ruq bin malik Syah. Maka, dia pun diangkat sebagai sultan dengan
gelar Rukh Ad-Daulah. Peristiwa ini terjadi pada bulan Muharram tahun 487.
Keesokan harinya khalifah meninggal secara mendadak.
29. Al-Mustazhhir, Abu Al-‘Abbas
Nama aslinya Ahmad bin Al-Muqtadi Billah, ia dilahirkan pada bulan Syawal
tahun 420 H. dia dilantik sebagai khalifah pada saat kematian ayahnya. Di awal
pemerintahannya, Al-Mustazhhir Al-‘ubaidi pemimpin Syiah yang berkuasa di mesir
meninggal dunia, dan di tahun ini orang-orang romawi berhasil merebut Balansiyah.
Pada tahun 512 H, khalifah Al-Musrazhhir Billah meninggal dunia pada hari rabu
tanggal 13 Rabiul Awwal. Dia memerintah selama 25 tahun.
30. Al-Mustarsyid Billah, Abu Manshur
Abu Manshur bernama Al-Fadhl bin Al-Mustazhhir Billah. Dia dilahirkan
tahun 485 H bulan Rabiul Awwal. Dia dilantik menjadi khalifah saat ayahnya
meninggal dunia. Abu Manshur dikenal mempunyai sosok yang mempunyai
keinginan yang kuat, terkenal dengan ksatria yang ulung, dan memiliki pemikiran
yang cemerlang dan sangat berwibawa. Pada kepemimpinannya dia mampu
menstabilkan urusan khalifah dan mengaturnya dengan sebaik-baiknya. dia kembali
menghidupkan ruh khilafah dan mampu menetapkan aturan syariah. Ia terjun
langsung ke medan perang dan melakukan penyerangan ke Hullah, Mushil dan
Khurasan. Hingga akhirnya dia melakukan penyerangan ke hamadzab dan tertangkap
sebagai tawanan lalu di bawa ke Azerbaijan.
Pada tahun 524 H, di masa pemerintahannya ada awan gelap yang disertai api
turun menghujani wilayah Mushil dan membakar kota itu hingga banyak rumah yang
runtuh. Pada tahun ini pula Abu Manshur meninggal dunia.
31. Ar-Rasyid Billah, Abu Ja’far
Abu Ja’far bernama Manshur bin Al-Mustarsyid. Dia dilahirkan tahun 502 H.
dia dikenal sebagai orang yang fasih, wawasannya luar, dikenal sebagai penyair,
pemberani, murah hati, berperilaku baik dan mengedepannya keadilan. Ar-Rasyid

46
menderita sakit keras di Affahan. Pada saat itulah ada sekelompok orang yang
menemuinya. Orang-orang ini ternyata datang untuk membunuh Ar-Rasyid, namun
akhirnya mereka dibunuh secara keseluruhan. Kabar tentang kematiannya sampai ke
Baghdad, penduduk disana pun menyatakan bela sungkawa dengan tidak melakukan
aktiifitas selama seharian.
32. Al-Muqtafi Liamrillah, Abu Abdullah
Abu Abdullah bernama Muhammad bin Al-MUstazhhir Billah. Ia dilahirkan
tahun 489 H pada tanggal 22 Rabiul Awwal . saat dilantik menjadi khalifah ia
berumur 40 tahun. Ia diberi gelar oleh Rasulullah Al-Muqtafi karena ia melihat
Rasulullah dalam mimpinya, enam hari sebelum menjadi khalifah. Al-Muqtafi dikenal
sebagai sosok yang sangat pemurah, sangat senang dengan ilmu hadits dan setia
mendengarkan dari para ahlinya serta penuh perhatian terhadap ilmu pengetahuan dan
sangat memperhatikan para ulama.

33. Al-Mustanjid Billah, Abu Al-Muzhaffar


Al-Mustanjid Billah, Abu Al-Muzhaffarbin Al-Muqtafi. Dia dilahirkan tahun
508 H. dan dia dilantik sebagai khalifah pada hari ayahnya meninggal. Dia dikenal
dengan sosok khalifah yang adil dan penuh dengan kasih saying. Dia telah
membebaskan rakyat dari pajak di beberapa wilayah, bahkan di Irak bea cukai tidak
berlaku sama sekali.
Salah satu kisah yang menarik dari Al-Mustanjid, sebagaimana yang dikatakan
oleh Adz-Dzahabi ialah, bahwa sejak dia sakit ada sinar merah yang terus memancar
dilangit dan sinar tersebut bisa dilihat dari tembok-tembok.
34. Al-Musradhi’ Biamrillah, Al-Hasan
Ia dilahirkan pada tahun 536 H. khalifah yang satu ini dikenal sebagai pribadi
yang penyabar, hati-hati, dan lembut hatinya. Saat ia diangkat menjadi khalifah, ia
memberi hadiah kepada para pembesar negeri. Dalam khutbah-khutbah di Baghdad
namanya selalu disebut-sebut. Pada tahun 575 H, khalifah Al-Mustadhi meninggal
dunia pada akhir bulan Syawal.
35. An-Nashir Lidinillah, Ahmad
An-Nashir lahir pada hari senin tanggal 10 Rajab tahun 553 H. Beliau dilantik
menjadi khalifah setelah wafat ayahnya. Pada tahun 612 H, dibangin Darul Hadits Al-
Kamiliyah di Mesir. Sedangkan orang yang dipilih sebagai pemimpinnya adalah Abu

47
Al-Khatab bin Dihyah. Sejak masa pemerintahan Al-Makmun Ka’bah ditutup dengan
sutra warna putih, kemudian An-Nashir menggantinya dengan sutra hijau dn akhirnya
dengan sutra hitam, yang berlangsung samapi sekarang.
36. Azh-Zhahir Biamrillah, Abu Nashr
Nama aslinya yaitu, Muhammad bin An-Nashir Lidinillah. Dia dilahirkan
pada tahun 517 H. saat dilantik menjadi khalifah dia menggantikan ayahnya yang
sudah berumur 52 tahun. Sebagai khalifah dia sangat berpihak pada kepentingan
rakyat. Dalam kitabnya Al-Kamil, di berkata”Tatkala Azh-Zhahir diangkat sebagai
khalifah dia bertindak adil dan ihsan dan melakukan dua Umar, yakni Umar Bin
Khaththab dan Umar bin Abdul Aziz. Saat ia meniggal kebetulan terjadi gerhana
bulan dua kali dalam setahun di tahun kematiannya.
37. Al-Mustansir Billah, Abu ja’far
Dia dilahirkan pada bulan shafar tahun 588. Ibnu Najjar berkata, “Dia dilantik
setelah ayahnya meniggal tahun 623 H. dia dikenal sebagai khalifah yang memiliki
kemauan dan pemberani dalam mengahadapi musuh-muuhnya. Saat ia berkuasa,
orang Tatar bermaksud menyerang Baghdad, namun ketika pasukan sudah di tengah
jalan mereka bertemu dengan pasukan khalifah dan mereka hancur total. Beberapa
peristiwa penting yang terjadi saat kepemimpinannya ialah, pada tahun 628 H, Malik
Al-Asyraf, penguasa di Damaskus memerintahkan untuk membangun sekolah hadits
yang selesai pada tahun 630 H. Al-Mustanhir mrninggal pada hari Jum’at tanggal 10
Jumadil Akhir tahum 640 H.
38. Al-Musta’shim Billah, Abu Ahmad
Di dilahirkan pada tahun 609 H. dan dilantik menjadi khalifah setelh kematian
ayahnya. Al-Musta’shi, ada;ah seorang yang agamis, berpegang teguh dengan sunnah
sebagaimana ayah dan kakeknya. Pada tahun 647 H, di masa kekuasaanya, orang-
orang Eropa kembali berhasil mengambil alih Dimyah.
Al-Muwaffaq berkata menganai orang-orang Tartar ini, “jika kita berbicara mengenai
orang-orang Tartar, maka kita seakan-akan membicarakan satu masalah yang menelan
masalah yang lain, membicarakan sejarah yang seakan menghapus sejarah yang lain,
membicarakan satu hal bencana yang membuat bencana lain terasa kecil, satu
kejahatan yang memenuhi seluruh penjuru dunia.
39. Al-Mustanshir Billah, Abu Ahmad

48
Saat kekhalifahannya ia berhasil menakhlukan Al-Haditsah. Pada saat itulah
datang tentara Tartar. Kedua pasukan itu pun segera terlibat dalam pertempuran yang
sengit, sebagian kaum muslimin terbunuh saat pertemputan itu. Sedangkan khalifah
sendiri terbunuh sama peperangan itu.
40. Al-Mutanshir Billah ,Ahmad
Nama lengkap AL-Mutanshir Billah ,Ahmad, Abu Qosim bin Azh-zhair
Biamrillah Abu Nasr Muhammad bin AN-Nashir lidinillah ,Ahmad
Tanggal 13 Rajab Tahun 659 H di be’at oleh sultan Azh-Zahir.
Khaliffah berhasil menaklukan Al-haditsah dan Hita.
41.AL-Hakim Biamrillah, Abu Al-‘Abbas
Al-hakim Biamrillah ,Abu Al-Abbas,Ahmad bin Ali Al-hasan bin Abu Bakar,
Al-hasan bin Ali Al-Qubbi bin Khaliffah Al-Mutarshid Billah bin mutarzhir Billah.
Pada saat Bagdad diserang oleh tentara Tartar dia bersembunyi dan berhasil
menyelamat kan diri.
42.Al-Mustakfi Billah ,Abu Ar-Rabi;
Al-mustakfi Billah, Abu-Ar-Rabi’ bernama sulaiman bin Hakim Biamrillah.
Dia di lakhirkan pada pertengahan bulan Muharram tahun 684 H.kemudian pada
bulan jumadal Ula tahun 701 dia dilantik berdasarkan wasiyat Ayahnya.
43.Al-Watsiq Billah ,Ibrahim
Al-watsiq Billah , Ibrahim adalah putra mhkota Al-mutamsik Billah Abu
abdillah Muhammad bin Hakim Biamrillah Abu abbas Ahmad.
Kemudian kakek nya sendiri yang memba’at watsiq sebagai putra mahkota.
44.Al-Hakim Biamrrillah
Al-Hakim Biamrrillah ,Abu Abbasnama aslinya Ahmad bin Al-mustaqfi
Tatkalala ayah nya meninggal diQush dia menyatakan sebagai putra mahkota
45.Al-Mu’tadhid Billah Abu Al-fath
Al-Mu’tadhid Abu Al-Fath ,Abu Bakar bin Al-M.ustakfi ,Abu Bakar bin
Billah .dia dilantik menjadi kholiffah setelah kakak nya meninggal yang otomatis ia
menjadi kholiffah karena putra mahkota. Pada tahun 753 H.
46.Al-Mutawakkil ‘Alalah, Abu Abdullah
Al- mutawakkil ‘Alalah ,Abu Abdillah Muhammad bin Almutahdid adalah
sesepuh khaliffah masa kini. Dia menjadi khalifah setelah meninggal saudaranya
setelah keputusan ayah nya tahun 773 H.

49
47.Al-Watsiq Billah ,Umar
Al- watsiq billah ,Umar bin Ibrahim adalah putra mahkota Al-mustamsik bin
Hakim.dia dilantik menjadi khalifah setelah pencopotan saudara nya pada bulan Rajab
758 H ia menjadi khalifah pada tahun tersebut hingga meningeal pada tahun 788 H 9
sawal.
48.Al-Musta’in Billah ,Abu Al-Fadhl
Al-musta’inbillah ,Zkariya bin Ibrahim bin Al-mustamsik bin Al-Hakim
dilantik sebagai khaliffah setelah mati saudara nya pada tahun 791 H. setelah dicopot
kekhalifahannya dia berdiam diri dalam rumahnya hinnga menemui ajalnya.
49.Al-Mustai’n Billah, Abu Al-fadhl
Dia dilantik menjadi khalifah berdasarkan wasiat ayahnya. Pelantikannya
dilakukan pada Rajab 808 H. pada bulan Sya’ban, Syaikh meminta khalifah untuk
menyerahkan kesultanan kepadanya sebagaimana biasanya. Khalifah pun memenuhi
permintaan aku, namun dengan syarat dia harus tinggal dirumahnya dan bukan
dibenteng. Namun syaikh tidak disetujui syarat yang diminta oleh khalifah. Syaikh
pun menduduki kursi kesultanan secara paksa. Dia menggelari dirinya sebagai Al-
Muayyid dan dengan terang-terangan menyatakan bahwa khalifaha di copot dari
kekhalifahanya.
50. Al-Mu’tahid Billah, Abu Al-Fath
Al-Mu’tahid Billah, Abu Al-fath, nama aslinya ialah Daud bin Al-
Mutawakkil. Ia dilantik sebagai khalifahpada saat saudaranya telah meninggal. Al-
Mu’dtahid dianggap sebagai seorang khalifah yang hebat, memiliki prilaku yang baik,
cerdas, dan cerdik, selalu bergabung dengan ulama dan orang-orang yang memiliki
sift-sifat utama, serta mengambil manfaat dari ilmu mereka. Dia meninggal pada
Ahad Rabiul Awwal 845 H. saat meninggal murunya telah 70 tahun.
51. Al-Mustakfi Billah, Abu Ar’Rabi’
Dia diangkat sebagai khalifah berdasarkan wasiat saudaranya kandungnya.
Beliau adalah salah seorang khalifah yang memiliki nilai-nilai keshalehan. Dia sangat
taat beragama dan ahli ibadah. Dia meninggal pada jum’at akhir Dzulhijjah 854 H.
saat meninggalkan dia berusia 63 tahun.
52. Al-Qaim Biamrillah, Abu Al-Baqa
Dia dilantik sebagai khalifah pada saat peneninggal sauaranya. Dia dikenal
sebgai sosok yang sangat pemberani dan keras, namun dia tidak bisa mengakkan

50
kekhalifahan kecuali beberapa sisi saja. Khalifah mengangkat Inal sebagai sultan pada
bulan Rabiul Awwal. Dia bergelar Al-Aysraf. Setelah kejadian itu terjadi perseteruan
yang sengit antara khalifah dan Al-Aysraf. Pasalnya, kedua berbeda pendapat tentang
pengiriman pasukan tentara. Akhirnya khalifah diturunkan dari kursi khalifahannya
pada bulan Jumadil Akhir 859 H.
53. Al-Mustanjid Billah, Abu Al-Mahasin
Dia dilantik menjadi khalifah setelah saudaranya Al-Qaim Biamrillah. Yang
menjadi sultan saat itu adalah Al-Asyraf Inal. Diawal pengangkatannya sebagai
sultan, Azh-Zahir langsung didatangi oleh penguasa Syam Hatim. Ini terjadi karena
adanya kesepakatan antara dia dengan tentara yang ada di kalangan kesultanan.
Setelah mendengar kedatangan Hatim, Azh-Zhahir meminta khalifah, para hakim
yang empat dan tentara untuk datang ke benteng.
54. Al-Mutawakkil ‘Alallah, Abu Al-‘Izz
Dia dilahirkan pada tahun 819 H. dia dikenal sebagai seorang khalifah yang
rendah hati. Tingkah lakunya sangatmenyenagkan dan menyejukan dan wajahnya
selalu ceria ketika berjumpa dengan siapa saja. Selain itu kita juga dikenal sebagai
sosok yang memiliki wawasan yang luas, banyak menyibukkan diri dengan ilmu
pengetahuan. Ia meninggal pada hari rabu di akhir Muharram 903 H.
55. Daulah Umayyah di Andalusia
Khalifah pertama Bani Umayyah di Andalusia adalah Abdur Rahman bin
Mu’awiyah bin Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan. Dia dibaiat sebagai Amir saat
berada di Andalusia dalam statusnya yang sebagai pelarian. Ini terjadi pada 138 H.
setelah itu ia digantikan oleh anaknya yang bernama Hisyam bin Abu Al-Walid di
bulan Shafar 180 H. setelah Hisyam meninggal, ia digantikan oleh anaknya yaitu Al-
Hakam Abu Al-Mushaffar, setelah Al-Hakam meninggal, anaknya yang bernama
Abdur Rahman naik menjadi Amir, dan dia adalah orang pertama kali yang
mengangkat kerajaan Bani Umayyah di Andalusia.
Sepeninggalnya, dia digantikan oleh anakya bernama Muhammad yang meninggal
pada 273 H. kemudian dia digantikan oleh anaknya Al-Mundzir yang meniggal pada
Shafar 275 H. sepeninggalnya
Dia adalah seorang khalifah yang dikenal memiliki wawasan keilmuannya yang
sangat luas. Meniggal pada Rabiul Awwal 170 H.
56.Daulah kotor Al-‘Ubaidiyah

51
Orang yang pertama kali menjadi penguasa dinasti ini aghrib (maroko) adalah
orang yang bernama Al-Mahdi’Ubaidillah pada tahun 296 H. Dia meninggal tahun
322 H.
57. Daulah Bani Thanathana Al-‘Alawiyah Al-Hasaniyah
Diantara mereka ada yang menyatakan diri mendirikan khilafah. Yakni Abu Abdullah
Muhammad bin Ibrahim Thabathaba pada Jumaddil Ula 199 H. pada saat itu di
Yaman ada orang yang menyatakan diri sebagai Amirul Mukminin. Dia tak lain
adalah Al-Hadi Yahya bin Al-Husain bin Al-Qasim bin Thabathaba. Dia meninggal
pada Dzulhijjan 298 H.
58. Daulah Thabrastaniyah
Dinasti ini berhasil mendudukkan enam orang yang berkuasa secara bergiliran.
Tiga dari Bani Al-Hasan, sedangkan tiga yang lain berasal dari Bani Al-Husein. Yang
dari Bani Al-Hasan adalah Hisyam Ad-Da’I Ilalhaq bin Al-Hasan bin Zaid bin
Muhammad bin Ismail bin Al-Hasan bin Zaid bin Al-Jawad bin Al-Hasan bin Ali bin
Abi Thalib.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Imam Jalaluddin As-Suyuthi sendiri lahir pada tahun 849 H tanggal 1 Rajab,
dan ia memiliki nama lengkap yaitu Abdur Rahman bin Abu Bakar bin Muhammad
bin Sabiq Al-Khudhari As-Suyuthi.
Selain mempunyai kemampuan untuk menghafal beliau juga mempunyai
kemampuan atau keistimewaan dalam kecepatan menulis, dalam sehari beliau bisa
52
menulis kitab sebanyak tiga bab. Kitab yang sudah ia tulis kurang lebih berjumlah 500
kitab yang diantaranya membahas tentang bidang tafsir, hadits, ushul fiqh dan ilmu
bayan, bahasa, tarik (sejrah), dan fiqh.
Didalam kitab atau isi kitab yang kami kaji ini (kitab tarikh al-khulafa),
beirsikan yaitu penjelasan sejarah para pemimpin. Bab pertama berisi Mukaddimah,
bab kedua berisi Khulafa’urasyiddin, bab ketiga Dinasti Bani Umayyah dan dan bab
keempat Dinasti Bani Abbasiyyah.

DAFTAR PUSTAKA

As-Suyuthi, Imam. 2010. Tarikh Khulafa. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta

53

Anda mungkin juga menyukai