2.
3.
b.
2.
3.
4.
5.
Apa
perbedaan
antara
pengetahuan
priori
(pengetahuan pra-
6.
Epistemologi ilmu meliputi sumber, sarana dan tata cara menggunakan sarana
tersebut untuk mencapai pengetahuan (ilmiah) Akal, akal budi, pengalaman, atau kombinasi
antara akal dan pengalaman, intuisi merupakan sarana yang dimaksud dalam epistemologi.
Sehingga dikenal model epistemologi seperti rasionalisme, empirisme, kritisisme atau
rasionalisme kritis, positivisme, dan fenomologi dengan variasinya. Beberapa teori
pembenaran (justifikasi) Epistemik
1. Teori pembenaran Tradisional
a.
Teori koherentisisme, memandang bahwa yang diyakini tidak akan terlepas dari
lingkaran dari semua yang diyakini. Yang diyakininya: tampilan kaya akan
dihormati. Jajan di warung Tegal tidak mau.
b.
Naturalisme,
merupakan pem-benaran
epistemik
yang
lebih
dekat
ke
Pengertian axiologi
Yaitu teori tentang nilai, bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap
kebenaran atau kenyataan dalam kehidupan. Nilai tersebut wajib dipatuhi dalam kegiatan
kehidupan. Kekuasaan ilmu yang besar mengharuskan seorang ilmuwan mempunyai
landasan moral yang kuat. Dasar axiologis ilmu membahas tentang manfaat yang diperoleh
manusia dari pengetahuan yang didapatkannya. Ilmu bersifat netral, tidak rnengenal sifat
baik dan buruk, manusialah yang menjadi penentu. Netralitas ilmu terletak pada dasar
epistemologisnya, secara ontologis dan aksiologis harus mampu mcnilai antara baik dan
buruk.
Pandangan tentang nilai dikelompokkan menjadi dua, yaitu bersifat obyektif dan
subyektif. Nilai merupakan bagian dari keseluruhan keadaan metafisik alam semesta, bukan
hanya murni pengetahuan pribadi pada lingkungan manusia. Nilai berhubungan dengan
enghargaan. Nilai merupakan kuatitas suatu obyek atau barang yang hanya mempunyai
hubungan dengan subyek yang tahu ten-tang nilai. Max Scheler menampilkan 4 jenis values
(nilai) , yaitu (1) Nilai Sensual, seperti menyenangkan dan tidak menyenangkan (2) Nilai
hidup, seperti agung, hersahaja (3) Nilai kejiwaan, seperti nilai aestetis, nilai benar salah,
dan nilai intrinsik ilmu. (4) Nilai relegius, seperti yang suci, yang sakral.
Landasan aksiologis dari ilmu pengetahuan adalah analisis tentang penerapan hasilhasil temuan ilmu pengetahuan. Penerapan ilmu pengetahuan dimaksudkan untuk
memudahkan pemenuhan kebutuhan dan keluhuran hidup manusia, Kesimpulan yang
muncul dalam mendalami aksiologi ialah( Sri Suprapto, 1997) : 1). Suatu skala nilai-nilai,
asas-asas moral, dan aturan-aturan untuk bertindak. 2) Lebih mengutamakan hal-hal yang
bersifat spiritual/kerokhanian ataupun mental daripada yang bersifat inderawi atau
kebendaan dan 3) Lebih mengutamakan kebebasan moral daripada ketentuan alami. Lebih
mengutamakan hal yang umum daripada hal yang khusus.
Semua pengetahuan pada dasarnya mempunyai ketiga landasan tersebut. Yang
berbeda adalah materi perwujudannya serta sejauh mana landasan dari ketiga aspek
pengetahuan ini dikembangkan dan dilaksanakan. Noeng Muhadjir menyimpulkan ontologi,
epistemologi, dan aksiologi, guna menjangkau masa depan yang lebih prospektif.
Phenomena sensual, logik, ataupun moral yang tidak dapat disangkal memang dijiwai
dimensi plural pada substansi tunggal. Dengan bertikir retlektif menjadikan berfikir induktif
dan deduktif dipadukan. Kognisi, afek, dan psikomotor diganti kognisi, afek, dan amalan
dapat menjadikan tampilan psikologi lebih human. Pengembangan teknologi menjadikan
ilmu yang berorientasi pada hakikat obyektif ilmu dengan kepentingan subyektif manusia,
balk untuk menjangkau dataran sensual, logik, maupun moral menjadikan ilmu tampil
tunggal mendukung kepentingan manusia. Memadukan konsep dan praktik menjadi praxis
yang momot idee, nilai sensual, logik. Dan moral membuat ilmu menjadi tunggal.
Universitas Gadjah Mada