Anda di halaman 1dari 2

2.

Objek Kajian Ontologi

Objek telaahan ontologi adalah yang ada, yaitu ada individu, ada umum, ada terbatas, ad
a tidak terbatas, ada universal, ada mutlak, termasuk kosmologi dan metafisika dan ada s
esudah kematian maupun sumber segala yang ada, yaitu Tuhan Yang Maha Esa, pencipta
dan pengatur serta penentu alam semesta. Studi tentang yang ada, pada tataran studi fils
afat pada umumnya dilakukan oleh filsafat metafisika. Istilah ontologi banyak digunakan
ketika kita membahas yang ada dalam konteks filsafat ilmu.

Objek formal ontologi adalah hakikat seluruh realitas. Bagi pendekatan kualitatif, realotas
tampil dalam kuantitas atau jumlah, telaahannya akan menjadi telaah monisme,paralelis
me,dan pluralisme. Bagi pendekatan kualitatif realitas akan tampil menjadi aliran material
isme, idealisme, naturalisme, atau hilomorphisme.

Objek kajian ontologi antara lain :

a.Metode Dalam Ontologi

Lorens Bagus memperkenalkan tiga tingkat abstraksi dalam ontologi, yaitu abstraksi fisik
, abstraksi bentuk, dan abstraksi metafisik. Abstraksi fisik menampilkan keseluruhan sifat
khas sesuatu objek; abstraksi bentuk mendeskripsikan metafisik mengenai prinsip umum
yang menjadi dasar dari semua realitas. Abstraksi yang dijangkau oleh ontologi adalah a
bstraksi metafisik. Metode pembuktian dalam ontologi oleh Lorens Bagus dibedakan men
jadi dua yaitu; pembuktian apriori dan pembuktian aposteriori.

b. Metafisika

Metafisika merupakan cabang filsafat yang membicarakan tentang hal-hal yang sangat me
ndasar yang berada di luar pengalaman manusia. Metafisika mengkaji segala sesuatu seca
ra komprehensif. Menurut Asmoro Achmadi (2005: 14), metafisika merupakan cabang fil
safat yang membicqrakan sesuatu yang bersifat ‘keluarbiasaan’ (beyond natire), yang ber
ada di luar pengalaman manusia (immediate experience) . Menurut Achmadi, metafisika
mengkaji sesuatu yang berada di luar hal-hal yang biasa yang berlaku pada umumnya(kel
uarbiasaan), atau hal-hal yang tidak alami, serta hal-hal yang berada di luar kebiasaan at
au di luar pengalaman manusia.

Istilah metafisika berasal dari akar kata ‘meta’ dan ‘fisika’. Meta berarti ‘sesudah’, ‘selai
n’, atau ‘di balik’. Fisika yang berarti ‘nyata’, atau ‘alam fisik’. Metafisika berarti ‘sesud
ah’, ‘di balik yang nyata’. Dengan kata lain, metafisika adalah cabang filsafat yang mem
bicarakan ‘hal-hal yang berada di belakang gejala-gejala yang nyata’.

Ditinjau dari segi filsafat secara menyeluruh metafisika adalah ilmu yang memikirkan ha
kikat di balik alam nyata. Metafisika membicarakan hakikat dari segala sesuatu dari alam
nyata tanpa dibatasi pada sesuatu yang dapat diserap oleh pancaindra.

Menurut Aristoteles, ilmu metafisika termasuk cabang ilmu filsafat teoritis yang membah
as masalah hakikat segala sesuatu, sehingga ilmu metafisika menjadi inti filsafat. Aristote
les juga menjelaskan bahwa masalah-masalah yang metafisik merupakan sesuatu yang fu
ndamental dari kehidupan. Oleh karena itu, setiap orang yang sadar berhadapan dengan s
esuatu yang metafisik tetap tersangkut di dalamnya.

Tafsiran pertama yang diberikan oleh manusia terhadap alam ini adalah bahwa terdapat
wujud-wujud bersifat gaib( supernatural) dan wujud ini lebih tinggi atau lebih kuasa diba
ndingkan dengan alam nyata.

Pendapat kaum mekanistik melihat gejala alam termasuk makhluk hidup hanya merupaka
n gejala fisika semata. Sedangkan menurut kaum vitalistik, hidup adalah sesuatu yang un
ik yang berbeda secara substantif dengan proses tersebut diatas.

Menurut Conny Semiawan dkk. (2005: 158) memberikan pernyataan bahwa metafisika di
masukkan ke dalam ontologi filsafat ilmu. Dengan demikian, ontologi di dalam filsafat il
mu menyelidiki segala kemungkinan dari kenyataan yang terjadi.

c. Asumsi

Pendapat yang telah didukung oleh beberapa teori dan fakta yang dapat dibuktikan secar
a rasional. Berkenaan dengan pengkajian konsep-konsep, pengandaian-pengadaian. Denga
n demikian, filsafat ilmu erat kaitannya dengan pengkajian analisis konseptual dan bahas
a yang digunakannya, dan juga dengan perluasan serta penyusunan cara-cara yang lebih
ajeg dan lebih tepat untuk memperoleh pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai