dengan manusia biasa. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam al Qur’an surat
An-Nisa [4]: 163 yang artinya: Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu
kepadamu, sebagaimana telah memberikan wahyu kepada Nabi Nuh dan nabi-
nabi sesudahnya. Karena itu, tidak salah jika ada yang menyebut wahyu sebagai
yang bersifat trasendental seperti latar belakang penciptaan manusia dan hari
dipercaya dahulu utuk dapat diterima, pernyataan ini bisa saja selanjutnya dikaji
dengan metode lain. Sehingga agama dimulai dengan rasa percaya, dan lewat
dengan pengetahuan lain seperti ilmu. Ilmu dimulai dengan rasa tidak percaya,
dan setelah melalui proses pengkajian ilmiah, kita bisa diyakinkan atau tetap pada
pendirian semula.