Abstrak :
Faith is a belief or act of trust and self-denial so that one no longer relies on his own
wisdom and strength, but attaches himself to the power and words of He whom he believes
in. The methodology used in this study is the collection of material from several references or
book sources related to the title of this paper. This research yielded several findings,
including: (1) the meaning of the growth of the faith of children and adolescents (2) the role
of the Church in the growth of the faith of children and adolescents.
PENDAHULUAN
Tidak mudah untuk melukiskan kondisi pertumbuhan iman yang dialami anak dan
remaja masa kini. Terkadang pertumbuhan iman anak dan remaja tidak sesuai dengan
pertumbuhan iman yang diharapkan oleh gereja dalam hal ini para pembina. Adanya banyak
persoalan atau permasalahan yang dialami oleh para anak dan remaja, merupakan penyebab
utama mengapa mereka cenderung menjauhi setiap persekutuan, dikarenakan tidak
terselesaikanya persoalan yang mereka alami meskipun mereka giat mengikuti persekutuan.
Permasalahan ini tentunya akan berdampak pada pertumbuhan iman anak dan remaja. Karena
itu, gereja diharapkan mampu berperan secara aktif khususnya dalam proses pertumbuhan
iman anak dan remaja.
Adapun yang menjadi tujuan penulisan jurnal ini ialah guna mengetahui bagaimana
pertumbuhan iman yang dialami oleh anak dan remaja serta untuk mengetahui bagaimana
peran Gereja dalam pertumbuhan iman anak dan remaja.
Kemudian, yang menjadi manfaat penulisan jurnal ini ialah untuk menambah wawasan
atau pengetahuan bahwa sesungguhnya sangat dibutuhkan implementasi peran gereja dalam
pertumbuhan iman para anak dan remaja.
PEMBAHASAN
Iman adalah petualangan yang supernatural, dimana dalam Kitab Suci dinyatakan
bahwa “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-
lamanya. Artinya lewat Pembinaan Warga Gereja (PWG) , para pembina dapat
mengajarkan kepada anak dan remaja bahwa Yesus Kristus yang kita imani adalah Anak
Allah yang mempunyai kasih yang tidak berkesudahan, Ia mengasihi kita mulai dari
kandungan, masa anak-anak, remaja, dan bahkan sampai kakek-nenek dalam hal ini
sampai kita tua.
Bertumbuh dalam iman adalah tujuan setiap orang percaya, bertumbuh dalam iman
juga adalah kehendak Allah dalam hidup orang percaya. Pertumbuhan iman ini sesuai
dengan Firman Tuhan yang termuat dalam Efesus 4:11-13. Artinya bahwa lewat
pembinaan yang dilaksanakan para pembina terhadap anak dan remaja, diharapkan dapat
1
“3_Jurnal_PAK_ganjil_2016_2017_EXEMPLARY[1].Docx,” n.d.
2
“KAUM_PEREMPUAN_DAN_JABATAN_GEREJAWI_jurnal_S2_Rannu_B_5_ok[1].Doc,” n.d.
membentuk anak dan remaja yang terus beriman atau terus berpengharapan dalam situasi
dan kondisi apapun. Tetapi yang terkadang kita amati dalam kehidupan kita sehari-hari,
ialah cenderung iman anak dan remaja tidak mengalami pertumbuhan, dimana dengan
adanya banyak permasalahan atau persoalan yang mereka hadapi khususnya dalam
lingkup keluarga baik itu masalah kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya,
orang tua yang terlalu memaksakan kehendak kepada anaknya, bahkan orang tua yang
selalu membanding-bandingkan anaknya dengan anak orang lain. Tidak dapat kita
pungkiri bahwa karena anak dan remaja masih labil, maka biasanya mereka
menyangkutpautkan masalah yang mereka alami dengan persekutuan, salah satunya
mereka terkadang menjauhi setiap persekutuan seperti ibadah sekolah minggu, karena
mereka merasa bahwa masalah mereka sangat tidak bisa mereka hadapi bahkan tidak
bisa mereka selesaikan meskipun mereka giat mengikuti persekutuan.
Adapun beberapa wujud peran gereja dalam pertumbuhan iman anak dan remaja ialah :
Iman dan doa berjalan bergandengan tangan-dua sisi pada satu mata uang, doa adalah
ungkapan iman. Dengan demikian, doa yang benar adalah berdoa dengan iman, tidak
ada doa yang nyata tanpa iman, dan tidak ada iman yang nyata tanpa doa. Bahkan,
“kehidupan iman menyempurnakan doa dengan iman” doa tanpa iman adalah
“berdoa tanpa doa” dimana keinginan membebani gerobak doa, dan iman
menggerakkan roda-rodanya. Dalam hal ini para pembina mengajarkan kepada anak
dan remaja bahwa melalui doa maka mereka dapat berkomunikasi dengan Tuhan,
3
“4_Jurnal_Pascasarjana_PAK_2016_DISIPLIN_ASKETISME_DAN_HARMONI[1].Docx,” n.d.
melalui doa mereka menyampaikan segala pergumulan yang dihadapi, dan kita
meyakini bahwa melalui doa jugalah maka keajaiban (uluran tangan atau pertolongan
Tuhan) itu ada. Karena berada dibawah sayap-Nya (kasih-Nya) berarti berada
ditempat perlindungan dan persekutuan dengan Tuhan4
4
Rannu Sanderan and Yohanes Krismantyo Susanta, “Pemahaman Tentang Sayap Dalam Kitab Rut: Studi Kritik
Naratif” 2, no. 1 (2021): 12.
5
Rannu Sanderan, “INTUISI: Pendalaman Gagasan Hans-George Gadamer tentang Intuisi sebagai Supralogika,”
Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) 2, no. 2 (December 23, 2020): 114–125.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
Terdapat banyak masalah yang dialami oleh para anak dan remaja dalam usia emas
mereka, dimana masalah ini juga mempunyai dampak besar terhadap tumbuh atau tidaknya
iman yang mereka miliki. Dimana jika anak dan remaja bisa menghadapi masalah yang
mereka alami, maka tentu iman mereka akan terus bertumbuh. Tetapi sebaliknya jika mereka
tidak dapat menyikapi masalah yang mereka alami, maka bisa saja iman mereka tidak akan
mengalami pertumbuhan sesuai yang dihadapkan, hal ini dimulai dengan adanya sikap anak
dan remaja yang mulai menjauhi persekutuan.
Saran
Karena itu, kita selaku gereja dalam hal ini para pembina tidak boleh menutup mata
atau berdiam diri terhadap hal ini, melainkan kita perlu secepat mungkin mengambil
sebuah tidakan untuk membantu anak dan remaja untuk menyelesaikan setiap persoalan
yang mereka alami. Dengan demikian, nampaklah sebuah peran gereja dalam pertumbuhan
iman anak dan remaja, yang ditandai dengan adanya motivasi para pembina bagi anak dan
remaja untuk teguh pada iman, sehingga iman mereka dapat bertumbuh dan bahkan
berbuah.
DAFTAR PUSTAKA
Sanderan, Rannu. “INTUISI: Pendalaman Gagasan Hans-George Gadamer tentang Intuisi sebagai Supralogika.”
Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) 2, no. 2 (December 23, 2020): 114–125.
Sanderan, Rannu, and Yohanes Krismantyo Susanta. “Pemahaman Tentang Sayap Dalam Kitab Rut: Studi Kritik
Naratif” 2, no. 1 (2021): 12.
“3_Jurnal_PAK_ganjil_2016_2017_EXEMPLARY*1+.Docx,” n.d.
“4_Jurnal_Pascasarjana_PAK_2016_DISIPLIN_ASKETISME_DAN_HARMONI*1+.Docx,” n.d.
“KAUM_PEREMPUAN_DAN_JABATAN_GEREJAWI_jurnal_S2_Rannu_B_5_ok*1+.Doc,” n.d.