Anda di halaman 1dari 9

KESULITAN ATAU HAMBATAN MELAKUKAN WPDA

PADA REMAJA
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Kristen)

KELOMPOK 1
Penyusun :
1. Chrismanuel M Purba 1512623004
2. Febrina Pardede 1515623023
3. Fernando Oliver Corputty 1503623037
4. Gilchrist Obey 1503623079
5. Grace Paulina Simbolon 1522423035
6. Lovean Alexandria B. S 1515623027
7. Raynda Joanna A. M 1522423023
8. Rebecca Carsonia B 1521423023

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
JAKARTA
2024
I. PENDAHULUAN
Masa remaja adalah masa peralihan dan ketergantungan pada masa anak-anak ke
masa dewasa. Remaja dituntut untuk mandiri pada masa ini. Masa remaja adalah masa krisis
identitas atau masalah identitas ego remaja. Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha
untuk menjelaskan dirinya dan apa perannya dalam masyarakat.
Dalam usaha mencari kesinambungan dan identitas barunya, para remaja
menempatkan idola atau seseorang yang dianggap ideal sebagai pembimbing. Karena itu,
masa remaja adalah masa-masa yang berpotensi negative. Potensi negative berarti suatu tanda
bahwa seseorang masih hidup dalam keinginan-keinginan daging. Jika tidak ditangani dengan
benar, remaja akan mencoba melakukan apa yang dosa tawarkan baginya. Remaja juga
memiliki potensi yang positif sehingga harus diberi pembinaan dan pencerahan secara rohani.
Dengan begitu, remaja akan dapat melewati masa yang sangat sulit dalam hidupnya dengan
melayani Tuhan.
Banyak kesulitan yang terjadi ketika membina remaja dalam perkembangan
rohaninya. Memahami spiritualitas remaja pastinya selalu berkaitan dengan perkembangan
fisik dan emosinya yang sedang dalam masa transisi. Pada dasarnya, remaja sudah memiliki
iman sejak usia sangat dini, tetapi pada usia remaja iman itu harus dikembangkan agar
menjadi lebih dewasa.
II. PEMBAHASAN
Kesulitan dan Hambatan Tidak Melaksanakan WPDA

WPDA merupakan kepanjangan dari Waktu Pribadi Dengan Tuhan. Sebagai orang
Kristen, WPDA merupakan bagian yang paling penting dalam kehidupan sehari-harinya. Saat
melaksanakan WPDA, orang Kristen benar-benar menyediakan waktu secara khusus dan
focus untuk berkomunikasi dengan Tuhan.
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada
masa ini, remaja lebih mudah dipengaruhi oleh teman-temannya sehingga pengaruh orang tua
mulai melemah. Remaja pun mulai untuk berperilaku dan mempunyai kesenangan yang
berbeda dan bertentangan dengan keluarga. Bahkan saat sudah dalam tahap remaja, anak
akan lebih suka tinggal bersama dengan teman-temannya dibandingkan dengan keluarganya.
Peran orang tua pada perkembangan rohani anak merupakan hal yang sangat penting.
Sebagai keluarga, orang tua haruslah menjadi tempat perlindungan anak. Selain itu, orang tua
juga harus sangat berperan dalam spiritualitas remaja. Orang tua harus memiliki pendekatan
yang baik sehingga anak dapat berkembang khususnya secara rohani di tengah-tengah
keluarga. Orang tua yang tidak mampu membangun mezbah keluarga, akan menghancurkan
spiritualitas anak karena tidak adanya pertumbuhan rohani pada anak.
Berkembangnya rasa ingin tahu pada masa remaja mengakibatkan anak mulai kritis
dan mulai muncul rasa keraguan. Segala sesuatu bisa dipercayainya, jika sesuatu tersebut bisa
dibuktikan ataupun masuk akal, sehingga anak akan cenderung menganggap bahwa selama
ini kepercayaannya hanya ikut-ikutan (tradisi orang tua), tak masuk akal, dan hanya seperti
cerita dongeng. Ketidakmampuan untuk mengatasi hal ini akan menimbulkan masalah
khususnya pada keimanan Kristennya.
Keinginan untuk lebih bebas juga akan dialami pada masa remaja. Keberanian remaja
Kristen untuk hidup seperti selayaknya kehidupan Kristen di tengah dunia mulai memudar
karena menganggap Kristen merupakan golongan minoritas. Remaja dihadapkan pada pilihan
yang membuat bingung dan kacau. Antara mempunyai banyak teman dan ingin hidup bebas
atau menjadi orang Kristen yang baik. Di saat kebebasannya dan keinginannya sudah
terpenuhi, maka remaja Kristen akan malu untuk menyatakan dirinya sebagai orang Kristen
dan mulai meninggalkan kehidupan seorang Kristen yang sejati.
Remaja yang sedang berkembang tentunya akan mengalami berbagai pengalaman.
Kegagalan dalam hal ini menunjukkan ketidakmampuan dalam menjalani hidup dan jati diri
sebagai orang Kristen. Remaja memandang bahwa kegagalan adalah perbuatan dosa dan
hidup jauh dari Tuhan. Mereka berpikir bahwa tidak ada harapan dan Tuhan tidak lagi
menolong mereka.
Memasuki masa remaja, anak sudah mulai mengidolakan seorang tokoh yang tidak
jarang juga mereka jadikan panutan. Remaja membutuhkan figure dan keteladanan yang
dapat membangkitkan semangat remaja untuk hidup dalam sosial mereka. Pemilihan figure
yang tidak dilandasi dengan kebenaran Firman Tuhan akan menimbulkan makin
berkurangnya jati diri Kristen sejati pada kehidupan remaja.
Pengaruh lingkungan terhadap perkembangan rohani remaja dapat terjadi secara
sengaja ataupun tidak disengaja. Pengaruh lingkungan yang disengaja didapat remaja melalui
salah satunya dari pendidikan dan pengajaran. Dengan pendidikan rohani yang diajarkan baik
di sekolah ataupun di gereja, anak akan mengetahui betapa pentingnya mengembangkan
spiritualitasnya. Kurangnya monitoring progress spiritualitas anak saat melakukan kegiatan
pembelajaran dan sesi sekolah minggu, akan mengurangi kekonsistenan saat teduh/WPDA
setiap anak.
Pengaruh lingkungan yang tidak disengaja timbul melalui interaksi anak terhadap
lingkungan. Seperti pergaulan, hobi, rekreasi, dan lain sebagainnya. Lingkungan yang tidak
kondusif akan berpengaruh kepada perilaku remaja menjadi kurang baik. Remaja akan
cenderung mengikuti keinginan daging yang tidak disukai Tuhan.
Penyebab Kesulitan dan Hambatan Tidak Melaksanakan WPDA

1. MALAS.
One of seven deadly sins!
2. Gak ada usaha.
Kalaupun tidur telat, kalo niat saat teduh pasti tetap usaha bangun pagi untuk saat
teduh sejenak. kalau saat malam hari sudah merasa lelah dan berniat untuk saat teduh tetapi
malah ketiduran, itu sama saja menyisakan waktu, bukan menyediakan waktu untuk saat
teduh.
3. Mengutamakan kegiatan lain yang terasa lebih menarik.
Misal saat liburan, bangun-bangun langsung membuka gadget, bahkan untuk doa pagi
pun lupa.
4. Komitmen lemah.
a. Mau rajin saat teduh tetapi selalu kalah sama godaan.
b. Remaja kurang menyadari penyertaan tuhan dalam hidup mereka, sehingga mereka
kurang memiliki komitmen kuat untuk konsisten dalam melakukan saat teduh. Ingin saat
teduh , namun merasa perut harus diisi dulu sehingga saat teduh tertunda
Hal hal tersebut terjadi karena kurangnya hubungan pribadi dengan Tuhan. Para
remaja juga pasti berpikir bahwa hidup masih panjang sehingga saat saat inilah untuk
menikmati kehidupan.
Remaja mengganggap bahwa waktu pribadi dengan Tuhan tidak begitu penting ,
karena mereka tidak menyadari betapa besar penyertaan Tuhan.
Para remaja mengabaikan waktu pribadi dengan Tuhan karena mereka ada yang tidak
berada dalam keluarga harmonis. Sehingga dia berpikir bahwa Tuhan tidak memberikan
pertolongan. Itulah yang membuatnya tidak tertarik pada firman Tuhan dan mengabaikan
waktu pribadi dengan Tuhan.
Hal hal tersebut bisa terjadi juga karena kurangnya bimbingan pada diri mereka.
Sehingga mereka semakin jauh dengan Tuhan dan mereka merasa bahwa Tuhan tidak
ada disisi mereka.
Kondisi Ideal yang Diharapkan

Kondisi ideal yang diharapkan adalah para remaja Kristen mampu meluangkan waktu
pribadi dengan Allah (WPDA) atau saat teduh setiap pagi, mirip dengan ketekunan Tuhan
Yesus yang mencari tempat sepi untuk berdoa (Markus 1:35). Para remaja kristen dapat
dengan konsisten mentaati perintah Tuhan, membaca, merenungkan, dan mengaplikasikan
ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, mereka akan membangun
disiplin spiritual dan meneladani perilaku Tuhan Yesus sebagai manusia sejati.
Kondisi yang diharapkan pada remaja Kristen dalam menjalankan WPDA yaitu
memiliki ketenangan dalam hati, fokus dalam memperhatikan Firman Tuhan, serta kesediaan
untuk merenungkan dan menerapkan ajaran-ajaran Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
Diharapkan remaja Kristen mampu menyediakan waktu untuk Tuhan dimana mereka
menjalin komunikasi intim dengan Tuhan setiap harinya untuk mempersiapkan diri serta
pikiran dalam menjalani keseharian sesuai dengan ajaran-Nya.
Aturan, Norma, dan Ketentuan Dalam Meluangkan WPDA

Remaja merupakan tahap dimana manusia beralih dari masa anak-anak menuju
dewasa yang mengakibatkan perubahan fisik, kognitif dan psikologis. Masa remaja
merupakan penentu sikap dan juga karakter yang akan terbentuk ketika dewasa.
Oleh karena itu saat teduh sangat penting untuk dilakukan oleh remaja kristen untuk
menenangkan, memperkuat rohani, memperkuat relasi dengan Tuhan dan membantu remaja
untuk belajar mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan kehendak Tuhan dalam
berbagai keadaan.
Saat teduh melibatkan dua hal yaitu mendengarkan dan berbicara dengan Tuhan.
Dalam Matius 4: 4 dikatakan :
“Yesus menjawab, “Ada tertulis: 'Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap
firman yang keluar dari mulut Allah.”
Berdasarkan pada ayat diatas firman Tuhan merupakan asupan yang dibutuhkan oleh
rohani kita dan tentu saja harus dipenuhi layaknya kita memenuhi asupan tubuh kita dengan
makanan.
Dan untuk berbicara dengan Tuhan dapat Dilakukan dengan doa Kedua hal tersebut
haruslah dilaksanakan secara beriringan untuk membangun iman kita. (Roma 10 : 17)
Remaja kristen lebih sering berbicara dengan Tuhan dan sering mengabaikan bahwa
Tuhan juga ingin bicara melalui firmannya, yang menyebabkan pertumbuhan iman menjadi
tidak berkembang.
Maka dari itu untuk mencapai pertumbuhan iman yang maksimal berbicara dengan
Tuhan (Doa) dan mendengarkan Tuhan (Membaca Alkitab dan merenungkannya)
haruslah seimbang.
Solusi untuk Remaja Dapat Melakukan WPDA

1. Mengumpulkan Rasa Kerinduan Kepada Tuhan


Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau,
ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang
melihat Allah? Air mataku menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari
orang berkata kepadaku: “Di mana Allahmu?”
Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah-gulana; bagaimana aku berjalan maju
dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara
sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan.
– Mazmur 42:1b-4
Di sini, Daud mengekspresikan kerinduannya untuk memasuki rumah Allah. Bahkan,
dikatakan jiwanya begitu haus akan Tuhan, hingga siang malam ia menangis karenanya.
Malas saat teduh pada remaja bisa disebabkan karena para remaja kristen tidak lagi memiliki
kerinduan untuk dekat dengan Tuhan. Barangkali para remaja kristen sedang jauh dari Tuhan,
tidak lagi datang beribadah, atau tidak tertarik lagi dengan-Nya. Atau, para remaja kristen
lebih berfokus dan tertarik pada hal-hal duniawi, sehingga Tuhan ada di urutan kesekian
dalam prioritas hidup bagi para remaja kristen.
Untuk mengatasinya, sebagai remaja kristen bisa :
mengingat kebaikan-kebaikan Tuhan yang menolong dari berbagai kesulitan dan pergumulan
hidup membuat daftar syukur supaya Anda bisa kembali merasakan pekerjaan-pekerjaan
Tuhan dalam hidup meminta ampun atas kelalaian Anda, dan kembalikan fokus hati Anda
kepada Tuhan.
2. Jangan Hanyut Terbawa Arus
Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita
jangan hanyut dibawa arus. – Ibrani 2:1. Kadang-kadang, dalam perjalanan hidup rohani, kita
bisa terhanyut oleh hal-hal lain. Para remaja kristen saat ini lebih mayoritas malas saat teduh
karena sedang hanyut terbawa arus media sosial Contohnya, terlalu asyik update status, sibuk
mengikuti aktivitas blogger favorit , membuat vlog, atau bermain game.
Untuk mengatasi hal ini, para remaja kristen bisa :
menuliskan daftar doa yang ingin didoakan setiap hari. Tempel di dinding kamar, sehingga
tidak lupa. Kembalikan fokus dan jangan biarkan diri hanyut terbawa arus dunia ini.
Berikut hal-hal yang bisa kita doakan:
Agar hati memiliki kerinduan untuk kembali kepada-Nya, supaya tidak dihanyutkan oleh
perkara-perkara di dunia, supaya Tuhan melembutkan hati Anda, Selain itu, apa saja yang
bisa para remaja kristen lakukan untuk menumbuhkan kembali minat saat teduh?
3. Saat Teduh dengan Dukungan Berbagai Sumber
Sembari membaca firman Tuhan, para remaja kristen bisa melakukan pencarian dan
penyelidikan mengenai perikop yang mereka baca. Misalnya, siapa penulis kitab tersebut, apa
latar belakang penulisan kitab itu, kepada siapa tulisan tersebut ditujukan, dan apa inti atau
tema utamanya.
Tak hanya itu, para remaja kristen juga bisa membaca buku-buku pendukung yang dapat
membantu mereka untuk lebih semangat saat teduh. Variasikan momen saat teduh dengan
bantuan buku atau artikel. Namun, perlu diingat bahwa bagaimana pun juga firman Tuhan
tidak bisa digantikan dengan buku apa pun, baik buku rohani maupun renungan harian.
Alkitab tetap menjadi buku pertama yang harus Anda baca dan renungkan.
4. Catat Saat Teduh Anda
Mencatat saat teduh, bisa menambah semangat untuk menggali firman Tuhan lebih dalam,
selain itu dalam mencatat saat teduh, para remaja kristen bisa mengingat saat teduh yang
sudah dibaca, dan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Untuk mengatasi kurangnya saat teduh pada remaja kristen, berikut adalah beberapa cara
yang dapat dilakukan:
1. Pendidikan Agama Kristen
Meningkatkan pendidikan agama kristen bagi remaja, seperti mengajar nilai-nilai
kekristenan dan tujuan dari saat teduh. Ini akan membantu remaja memahami
pentingnya saat teduh dan meningkatkan iman dan kepercayaan mereka kepada
Tuhan.
2. Seminar Iman Kristen
Menghadirkan seminar iman kristen yang berkaitan dengan kehidupan remaja, seperti
dampak dari pergaulan bebas, masalah narkoba, dan pacaran menurut nilai-nilai
kekristenan. Ini akan membantu remaja mengetahui gaya hidup remaja kristen dan
meningkatkan iman dan kepercayaan mereka kepada Tuhan.
3. Pengajaran dan Bimbingan
Meningkatkan pengajaran dan bimbingan yang berlandaskan pada pemikiran teologi
bagi remaja. Ini akan membantu remaja menjawab setiap masalah yang dialami dan
membantu mengatasi kenakalan remaja kristen.
4. Komunitas Tumbuh Bersama (KTB)
Menghadirkan komunitas tumbuh bersama (KTB) yang dapat memberikan ruang
bertemu dan berkonsultasi bagi remaja. Ini akan membantu remaja mengembangkan
iman dan kepercayaan mereka kepada Tuhan.
5. Pelayanan Pastoral
Meningkatkan pelayanan pastoral yang berlandaskan pada pemikiran teologi bagi
remaja. Ini akan membantu remaja menjawab setiap masalah yang dialami dan
membantu mengatasi kenakalan remaja kristen.
6. Pengajaran dan Pendidikan
Meningkatkan pengajaran dan pendidikan yang berlandaskan pada Alkitab dan nilai-
nilai kekristenan. Ini akan membantu remaja memahami pentingnya saat teduh dan
meningkatkan iman dan kepercayaan mereka kepada Tuhan.
7. Bimbingan dan Pendukungan
Menyediakan bimbingan dan pendukungan yang cerdas dan tepat bagi remaja yang
mengalami kenakalan. Ini akan membantu remaja mengatasi kenakalan dan
membangun iman dan kepercayaan mereka kepada Tuhan.
8. Pengajaran dan Pendidikan
Meningkatkan pengajaran dan pendidikan yang berlandaskan pada Alkitab dan nilai-
nilai kekristenan. Ini akan membantu remaja memahami pentingnya saat teduh dan
meningkatkan iman dan kepercayaan mereka kepada Tuhan.
9. Konsultasi dan Bimbingan
Menyediakan ruang bertemu dan berkonsultasi bagi remaja yang mengalami
kenakalan. Ini akan membantu remaja mengatasi kenakalan dan membangun iman
dan kepercayaan mereka kepada Tuhan.
10. Media Sosial
Menggunakan media sosial untuk menarik minat remaja Kristen untuk melakukan
saat teduh. Dengan desain yang menarik dan pembawaan yang modern, remaja
Kristen dapat lebih menikmati saat teduh.
11. Doa dan Pengingat
Membantu remaja membuat doa saat teduh dan menggunakan pengingat untuk saat
teduh. Ini akan membantu remaja mengingatkan waktu saat teduh dan membuatnya
lebih tetap.
12. Motivasi dan Inspirasi
Menyediakan motivasi dan inspirasi bagi remaja untuk melakukan saat teduh. Ini akan
membantu remaja menjadi lebih terpercaya dan terpaksa melakukan saat teduh.
Kesimpulan

Remaja merupakan masa yang sangat penting untuk diperhatikan dan dipahami
khususnya dalam perkembangan spiritualitas iman. Banyak kesulitan yang dialami dalam
mengembangkan spiritualitas iman remaja karena pada dasarnya remaja cenderung memiliki
sikap yang lebih mengutamakan kebebasannya dan keingintahuannya akan dunia ini. Remaja
mudah tergoda pada hal-hal duniawi sehingga mereka akan perlahan-lahan dikuasai
keinginan daging. Lupa dengan perintah Tuhan dan mulai terbelenggu oleh dosa. Oleh karena
itu, remaja perlu dibimbing lebih lagi khususnya oleh orang tua dan pendidik (guru) supaya
mereka dapat makin menyadari kuasa Tuhan dalam hidupnya dan masa depannya dengan
mulai melaksanakan Waktu Pribadi Dengan Tuhan atau saat teduh dalam kehidupan sehari-
hari mereka.
Daftar Pustaka

Daniel, Nuhamara, 2008. Pendidikan Agama Kristen Remaja. Bandung: Jurnal Info
Media
Ubra, Luis. 1994. Materi Pokok Pendidikan Agama Kristen. Dirjen Bimas Kristen
Gainau, Markus S. 2016. Pendidikan Agama Kristen (PAK) Remaja. PT Kanisius
Rotto, M. Saat Teduh Sebagai Pembentuk Karakter Kristiani Terhadap Mahasiswa
Kristen Yang Mengalami Broken Home. Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Toraja
Winata, V, dkk. Perancangan Feeds Instagram Ajakan dan Bimbingan untuk
Melakukan Saat Teduh bagi Remaja Kristen. Universitas Kristen Petra, 2023.
https://www.researchgate.net/
Jzendrato. 2011. Saat Teduh. https://kristus-gembala.blogspot.com/2011/12/saat-
teduh.html?m=1.
Datu, Y. IMPLEMENTASI SAAT TEDUH SEBAGAI GAYA HIDUP
MAHASISWA TEOLOGI DALAM USAHA PEMBENTUKAN KARAKTER TAHAN UJI

TERHADAP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI. 2020. https://www.researchgate.net/

Kristiani, N. 2017. 4 Tips untuk Bersaat Teduh dengan Konsisten.


https://dwipekan.petra.ac.id/2017/03/06/4-tips-untuk-bersaat-teduh-dengan-konsisten/
Threesje Tolukun. (2020). Penyuluhan Dampak Minuman Alkohol Pada Remaja di
Keluarahan Koya Kecamatan
Tondano Selatan. Jurnal ilmiah wahana pendidikan. 6(4), 1140.
https://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP/article/download/3806/2759/. Diakses 7 April 2024
Spiritual Growth. 30 BIBLE VERSES ABOUT SPENDING TIME WITH GOD.
https://inthemirrorofgod.com/bible-verses-about-spending-time-with-god/

Anda mungkin juga menyukai