Anda di halaman 1dari 20

1

PERAN ORANGTUA SEBAGAI PENDIDIK DAN PEMBENTUK


KARAKTER SPIRITUALITAS REMAJA

Christa Siahaan
christabarita@gmail.com

2Djoys Anneke Rantung


Universitas Kristen Indonesia
Djoys.anneke@gmail.com

3Abstrak

Artikel ini berisi pembahasan tentang peran orangtua sebagai pendidik dan
pembentuk karakter spiritualitas remaja dalam pandangan Alkitab dan secara psikologis.
Pendidikan karakter spiritualitas remaja merupakan satu dari sekian banyak tujuan
pembelajaran PAK. Guru yang berperan dalam pengajaran PAK tidak hanya yang ada
dalam sekolah formal saja. Dalam sekolah informal ada guru yang paling dekat dengan
naradidiknya bahkan tinggal dalam satu rumah yaitu orangtua. Sebagai guru PAK
orangtua berperan dalam membentuk karakter spiritualitas remaja. Orangtua dikatakan
sebagai guru pertama dan utama dalam mengajarkan firman Tuhan kepada remaja.
Pengajaran yang diberikan hendaknya dapat membentuk suatu kepribadian yang khas
dari remaja. Inilah yang disebut sebagai pembentukan karakter spiritualitas.

Kata Kunci : Peran Orangtua, Pendidik, Karakter, Spiritualitas, Remaja

A. Pendahuluan remaja masih labil dan belum menemukan


jati diri yang sebenarnya. Karena itu butuh
Perkembangan karakter spiritual-
bantuan dari luar dirinya agar mereka
litas remaja akan bertumbuh dengan baik
memiliki konsep diri yang jelas dalam
bila ada campur tangan orang lain di luar
menuju kedewasaan secara jasmani dan
dirinya. Orang lain yang dimaksud adalah
pembina spiritualnya seperti guru rohani dan inilah yang disebut dengan
proses pembentukan karakter spiritualitas.
Pendidikan Agama Kristen (PAK),
orangtua dan pendeta dari gerejanya
B. Peran Orangtua dalam Pandangan
masing-masing. Dalam tulisan ini akan
Alkitab dan Psikologi
dipaparkan berbagai pendapat tentang
peran orangtua, pembentukan karakter Keluarga adalah salah satu dari tiga
spiritual, dan tentang remaja. Setiap lembaga di bumi ini yang menjadi
orangtua bertanggung jawab atas representasi Kerajaan Allah dan menjadi
generasinya masing-masing. Orangtua tempat yang paling aman dan nyaman bagi
yang takut akan Tuhan harus memiliki semua anggota keluarga. Keluarga sudah
prinsip hidup bahwa keturunannya ada sejak zaman purba kala, sejak manusia
haruslah menjadi manusia yang memiliki diciptakan oleh Allah dan di tempatkan di
karakter yang mulia dan terpuji. Anak Taman Eden. Keluarga adalah rancangan

95
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114

Allah bagi manusia, Allah membentuk cenderung untuk berbuat jahat.


keluarga dan memberkatinya supaya Perkembangan zaman terus meningkat,
mereka melahirkan keturunan untuk kejahatan pun terus bertambah. Setiap
memenuhi bumi (Kej. 1:26-28). Keluarga anggota keluarga butuh perlindungan,
menjadi tempat untuk melahirkan benih terlebih anak-anak dari keluarga tersebut.
Ilahi (Mal. 2:15) supaya melahirkan Anak dalam keluarga sangat rentan dengan
generasi yang kudus. Keluarga menjadi kejahatan, karena itu anak perlu dilindungi
objek perhatian Tuhan dalam melanjutkan dan diberikan pembekalan supaya mampu
rencana-Nya. Keluarga sebagai melindungi dirinya sendiri. Orangtua
manifestasi Kerajaan Allah ditandai adalah orang pertama yang
dengan hadirnya damai sejahtera dan memperhatikan seluruh tingkah laku
suasana surgawi. Suami menunjukkan setiap anak dalam keluarga. Setiap
kebapaan Allah dan istri mencitrakan orangtua hendaknya menyadari dan dapat
kelembutan dan kesetiaan Allah. Hanya memiliki pemahaman yang benar akan
kehidupan doa yang dapat menciptakan pentingnya peran mereka dalam
hubungan yang intim dengan Allah dan membentuk karakter anaknya menuju
kehidupan rohani menjadi bertumbuh. 1 kesempurnaan. Peran orangtua sangatlah
Suami dan istri yang disebut juga ayah dan dibutuhkan dalam memberikan pendidikan
ibu, akan melahirkan anak-anaknya sesuai karakter spiritual anak dalam keluarga.
dengan perintah Tuhan dalam Perjanjian
Lama. Merekalah (ayah dan ibu) yang 1. Peran Orangtua dalam Pandangan
disebut sebagai orangtua. Orangtua Alkitab
sebagai perpanjangan tangan Tuhan di a. Peran Orangtua dalam Perjanjian
dunia ini untuk membimbing dan Lama
melindungi setiap anak. Orangtua sebagai
guru utama dan pertama bagi anaknya Pengetahuan anak, kepribadian
dalam menciptakan anak yang taat akan anak dan kerohanian anak tidak terjadi
Tuhan, yang mengerti dan menjalankan dengan sendirinya dan tidak diturunkan
maksud-Nya serta menjauhi larangan- oleh orangtua, walaupun ada sifat bawaan.
Nya. Hal lain yang mepengaruhinya adalah
Keluarga pertama mengalami lingkungan di mana ia dibesarkan. Karena
kegagalan, karena mereka tidak taat itu orangtua dan para pendidik perlu sekali
kepada Allah. Karena ketidaktaatannya memberikan masukan kepada anak dan
maka mereka diusir dari Taman Eden, dan membimbing mereka agar dapat
mereka harus berjuang untuk memenuhi bertumbuh menjadi anak yang berkenan
segala kebutuhan hidupnya. Kesusahan kepada Allah. Anak yang berkenan di
mulai datang, pembunuhan pun terjadi. hadapan Allah adalah menunjukkan sikap
Kakak membunuh adiknya (Kej. 4). hormat terhadap orangtua, menjalankan
Kedamaian dan ketenangan sudah tidak fungsinya dengan baik, sebagai pelajar
ada. Anggota keluarga pun menjadi akan belajar dengan baik, sebagai teman
ancaman. Setiap anggota keluarga akan menjadi teman yang baik, dan bahkan
seharusnya saling melindungi, namun mampu menjadi warga yang baik juga.
yang terjadi adalah sebaliknya. Kejatuhan Menurut kitab Ulangan pasal 6 Allah
manusia kedalam dosa membuat manusia memerintahkan orangtua mengajari anak-

1
Sudiyono dan Ruth Purweni, Generasi Akhir
Zaman yang Dirindukan Tuhan (Yogyakarta:
Andi, 2017), 77-78.
96
Peran Orangtua Sebagai Pendidik dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja

anaknya untuk mengenal Tuhan dalam pengajaran secara turun-temurun. Jadi


segala aspek kehidupan. Perintah itu yang mengajarkan segala ketetapan Tuhan
disertai dengan cara pengajaran. Tuhan haruslah orangtua bukan gereja atau
memerintahkan orangtua untuk pemerintah sebagai lembaga lain yang
mengajarkan secara berulang-ulang, di turut juga menjadi pengajar bagi anak.
mana saja, kapan saja, dan dengan segenap Maka dapat dikatakan bahwa sudah ada
kemampuan, termasuk menjadi teladan. 2 ketetapan dari bapa leluhur untuk
Karena teladan yang diberikan orangtua mengajarkan ketetapan dan hukum Tuhan
jauh lebih keras berbicara dari seribu kata- secara turun temurun dari orangtua kepada
kata. Kebiasaan yang dilakukan dalam anak-anaknya, bukan kepada anak orang
suatu keluarga akan sangat lain.4 Bukan dari orangtua yang lain tetapi
memmengaruhi keadaan rohani seorang dari orangtua si anak itu sendiri. Cara
anak. mengajarkanpun disebutkan yaitu secara
Dalam kehidupan Israel atau dalam turun-temurun. Maka setiap orangtua akan
tradisi Ibrani, setiap aspek kehidupan mengajarkan kepada anaknya dan setelah
dijadikan sebagai isi pengajaran dalam anak dari keluarga tersebut punya anak,
mengasihi Tuhan. Pengajaran yang selalu maka ia pun harus mengajarkan kepada
dihubungkan dengan doa atau Syema anaknya. Ketetapan Tuhan akan diajarkan
dalam bahasa Ibrani, yang dilakukan pada secara turun-temurun. Pelaksanaan
malam dan pagi. Melalui hal itu anak akan pengajaran tentang ketetapan Tuhan
belajar di dalam komunitas kehidupan seperti siklus, tidak diam atau berhenti
dengan anak-anak lain di bawah hanya pada satu keturunan. Akan selalu
pengawasan orangtuanya. Dari lingkungan diajarkan turun-temurun dan orangtua
sekitarnya anak akan mendapat pengaruh, yang berperan untuk mengajarkannya.
baik dan buruk. Maka orangtua berperan Kitab Amsal memerintahkan
untuk selalu menyertai mereka belajar kepada para orangtua agar mendidik
langsung dari lingkungan sekitarnya. 3 anaknya sejak dini. Bila anak sejak dini
Tujuannya adalah supaya pengaruh baik sudah diajari untuk mengenal Tuhan,
dapat membangun kepribadian anak dan maka sampai dewasa tidak akan
hal yang buruk tidak mempengaruhi meninggalkan Tuhan. Karena
kebiasaan baik itu. Anak dalam masa bagaimanapun, orang yang mengenal
remajanya akan gampang diombang Tuhan yang hidup sesuai dengan ajaran-
ambingkan pengaruh luar jika tidak Nya, akan lebih beruntung. “Didiklah
mendapat bimbingan dari orangtua. Peran orang muda menurut jalan yang patut
orangtua sangat penting untuk mampu baginya, maka pada masa tuanyapun ia
mengarahkan mereka. tidak akan menyimpang” (Amsal 22:6). 5
Hal lain yang mendasari orangtua Setiap orangtua menginginkan anaknya
memiliki peran penting dalam membina menjadi pribadi yang unggul dan hebat.
karakter spiritual anaknya adalah Mazmur Anak yang berguna, menjadi teladan
78, di mana hukum taurat diberikan-Nya dalam perkataan dan perbuatan. Hidup
untuk diperkenalkan oleh keturunan dengan teratur dan membahagiakan
Yakub kepada anak-anak mereka. Artinya orangtua. Impian ini akan ditemukan
ketetapan-ketetapan Tuhan dijadikan dasar dalam diri anak yang orangtuanya peduli

2 4
Ibid., 80. Ibid., 3-4.
3 5
Susan S. Wiriadinata, Ardi Wiriadinata, dan John Susan S. Wiriadinata., Op.Cit, 7.
Sudarma, Mengasuh Anak Mengasihi Tuhan
(Jakarta: Gramedia, 2018), 2.
97
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114

pada pendidikan karakter spiritualnya. tentang kemurtadan yang demikian besar


Karena dengan melakukan kehendak-Nya sehingga bahkan orang benar seperti Nuh,
sajalah orang percaya akan beruntung Daniel, dan Ayub tidak dapat
(bnd. Josua 1:8 yang mengatakan: menyelamatkan anak mereka). 6
“Janganlah engkau lupa memperkatakan Pendidikan penting untuk
kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu mempersiapkan masa depan. Pendidikan
siang dan malam, supaya engkau bertindak akan menjauhkan orang dari kebodohan
hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis (Ams. 22:15). Selain itu, pendidikan akan
di dalamnya, sebab dengan demikian mengembangkan potensi yang terdapat di
perjalananmu akan berhasil dan engkau dalam diri seseorang. Pendidikan pada
akan beruntung”). masa muda merupakan investasi yang
Orangtua harus mengabdikan diri tepat, yang akan memberikan manfaat
mereka untuk memberi didikan disiplin besar di hari tua kelak (Ams. 22 : 6).
rohani kepada anak-anak mereka (bnd. Artinya pendidikan bukan hanya berguna
ayat Ams. 22:15; 13:24; Ams. 19:18; untuk seketika waktu saja, melainkan di
23:13-14; 29:17). Kata Ibrani untuk sepanjang hidup. Selain itu, pendidikan
"mendidik" berarti "mengabdikan". Jadi, memang lebih baik diberikan ketika
didikan Kristen bertujuan mengabdikan seseorang masih cukup muda, yakni ketika
anak-anak kita kepada Allah dan ia relatif lebih mudah berubah ke arah
kehendak-Nya. Hal ini akan tercapai yang lebih baik. Maka sepanjang hidup
apabila mereka jauh dari pengaruh- akan dia jalani sesuai dengan didikan yang
pengaruh jahat dunia dan dengan mengajar telah diterima. Didikan akan
mereka berperilaku saleh. Akar kata yang memampukan orang untuk memilih jalan
sama juga bisa berarti "memberi atau bijak dan bukan jalan kefasikan.
meningkatkan kegemaran akan"; orang- Kemampuan untuk memilih itulah yang
tua harus mendorong anak-anak mereka akan menentukan kesuksesan hidup. Tentu
agar mereka sendiri mencari Allah dan saja prilaku seseorang akan jauh berbeda
dengan demikian dapat menikmati bila orang tidak diberikan pendidikan pada
pengalaman-pengalaman rohani yang kesempatan yang paling baik di dalam
takkan mereka lupakan. "Ia tidak akan hidupnya, yaitu pada masa mudanya. Ini
menyimpang daripada jalan itu". Prinsip mencakup masa kanak-kanak sampai
umumnya ialah bahwa seorang anak yang mencapai taraf kematangan. Bila di dunia
telah dididik dengan benar tidak akan ini ada hal yang tidak bisa ditunda-tunda
menyimpang dari jalan saleh yang telah maka pendidikan anak adalah salah
diajarkan orang-tuanya. Akan tetapi, hal satunya. Namun perlu dipahami bahwa
ini bukan jaminan mutlak bahwa semua yang dimaksud dengan pendidikan bukan
anak dari orang-tua yang takut akan Allah sekadar memberi anak makan,
akan tetap setia kepada Allah dan firman- menyediakan pakaian dan ruang tidur yang
Nya. Ketika hidup di tengah masyarakat nyaman! Bahkan membentak atau
jahat di mana banyak umat Allah sendiri memasukkan anak ke sekolah Kristen pun
tidak setia, maka anak-anak dari orang-tua bukan sebuah pendidikan! Pendidikan
beriman dapat terpengaruh untuk berbuat mencakup tindakan mengajar, menasehati,
dosa dan menyerah kepada pencobaan (lih. mendisiplin anak, dsb. Mendidik adalah
Yeh. 14:14-20, di mana Allah berbicara sebuah upaya membentuk karakter hingga

6
Alkitab Sabda, https://alkitab.sabda.org/bible.
php?book=Ams&chapter=22#n5, diakses pada
tanggal 11 Juli 2019, pukul 17:50 WIB.
98
Peran Orangtua Sebagai Pendidik dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja

anak hidup takut akan Allah. Orangtua yaitu dengan memberikan teladan melalui
yang tidak mendidik anak berarti kehidupan sehari-hari. Metode
membiarkan mereka menjadi perusak pengajarannya dapat dilakukan dengan
dunia. Maka orangtua harus menyadari mendiskusikan firman tersebut.
bahwa masa untuk mendidik anak begitu
terbatas dan harus dimanfaatkan sebaik- b. Peran Orangtua dalam Perjanjian
baiknya. Apabila kesempatan emas itu Baru
bergulir begitu saja, tentu orangtua harus Orangtua diperintahkan oleh Allah
mempertanggungjawabkannya di hadapan untuk mendidik anaknya seperti yang
Tuhan.7 tertulis dalam Efesus 6 : 4, “Dan kamu,
Menurut Susan, dalam Alkitab bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah
Perjanjian Lama ada beberapa nats yang anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di
menjadi dasar dalam membina karakter dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” Dengan
spiritualitas anaknya. Orangtua diharuskan demikian orangtua berperan untuk
untuk mengajar dan aktif dalam menjadi guru rohani bagi anak-anaknya.
pengajaran mengenai firman Tuhan. Sebelum orangtua menjadi pengajar
Alkitab memerintahkan orangtua terlebih dahulu mereka harus hidup
mengajarkan kehendak Tuhan kepada beriman. Maka orangtua harus terlebih
anaknya. Bukan hanya memberi perintah dahulu mempelajari firman Tuhan,
tetapi metode mengajarkan juga “Usahakanlah supaya engkau layak di
dicantumkan, misalnya, 8 Orangtua harus hadapan Allah sebagai seorang pekerja
mengajar dengan teladan (Keluaran 6:5-8; yang tidak usah malu, yang berterus terang
31:12). memberitakan perkataan kebenaran itu”
1) Orangtua harus mengomunikasikannya (2Tim. 2:15). Semua orang percaya
secara verbal (Kel. 6:7 tentang syema, bertanggung jawab dalam mengajarkan
Ul. 11:18-19). firman Tuhan termasuk di dalamnya
2) Keluarga mendiskusikan secara mereka sebagai orangtua atau orang yang
informal apa yang terjadi sepanjang sudah dewasa. 9 Orangtua mempunyai
hari (Ul. 6:20-25). tanggung jawab dalam mengajarkan
3) Orangtua dapat mengajar anak ketika firman Tuhan dan peran mereka adalah
anak bertanya (Kel. 12:26; 13:14; Ul. sebagai pendidik.
6:21). Menurut Dennis Mccallum,
4) Orangtua dapat menggunakan bahan mengatakan bahwa, Injil harus toleran
ajar atau bahan visual sebagai contoh terhadap budaya yang dimiliki oleh para
(Ul. 6:9; 11:20). remaja. Remaja dalam budaya tradisional
5) Orangtua mengajarkan kepada mereka menerima saja ritual yang mereka harus
untuk berpartisipasi dengan merayakan lalui dalam sistem keyakinan masyarakat
kegiatan-kegiatan, hari raya sepanjang desanya tanpa mempertanyakan apa-apa.
tahun (Ul. 16:16). Budaya orangtua dan budaya anak-anak
Dalam menyampaikan pengajaran- mereka harus sama, supaya mereka tidak
nya orangtua perlu mengetahui metode berada pada dunia yang berbeda. Tindakan
dan cara yang tepat dalam mengajarkan ini harus menjadi strategi gereja agar tidak
firman Tuhan. Salah satu cara pengajaran terjadi pergeseran budaya. Mengenai
7 8
Alkitab Sabda, https://alkitab.sabda.org/ Susan S. Wiriadinata., Op.Cit, 4-5
9
commentary.php?book=20&chapter=22&verse=8, Sudiyono, Op.Cit., 328.
diakses pada tanggal 11 Juli 2019, pukul 18:10
WIB.
99
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114

orangtua menanamkan budaya kepada anggota keluarga. Persekutuan di tengah


anaknya didukung oleh 1 Korintus 7 : 17- keluarga Kristen bukan hanya sebagai
18 mengatakan, “Selanjutnya hendaklah persekutuan keluarga yang mendekatkan
tiap-tiap orang tetap hidup seperti yang diri antara sesama anggota keluarga tetapi
telah ditentukan Tuhan baginya dan dalam menjalin hubungan yang intim dengan
keadaan seperti waktu dipanggil Allah. Tuhan.
Inilah ketetapan yang kuberikan kepada
semua jemaat. Kalau seorang dipanggil 2. Peran Orangtua dalam Pandangan
dalam keadaan bersunat, janganlah ia Ilmu Psikologi
berusaha meniadakan tanda-tanda sunat Menurut Singih D. Gunarsah,
itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam orangtua teramat penting sebagai “tempat
keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau persemaian” dari benih-benih yang akan
bersunat.”10 Karena itu orangtua berperan tumbuh dan berkembang lebih lanjut.
dalam menanamkan karakter spiritual Anak yang baru dilahirkan berada dalam
anaknya melalui nilai budaya. Karena keadaan lemah, tidak berdaya, tidak bisa
seorang anak remaja tidak mungkin apa-apa, tidak dapat mengurus dirinya
menganut budaya orang lain dan sendiri, dan tidak bisa memenuhi
meninggalkan budayanya sendiri. kebutuhannya sendiri. Anak yang baru
Setiap orangtua Kristen harus dilahirkan ibarat kertas putih kosong yang
terlebih dahulu belajar supaya dapat masih polos, bagaimana kertas
menjadi pendidik rohani yang baik bagi dikemudian tergantung kepada orang yang
anak-anaknya. Orangtua harus menjadikan akan menulisinya. Orangtua menjadi
rumahnya sebagai tempat pendidikan dan penulis utama kertas kosong itu, langsung
mengajarkan perintah Allah bagi anak- atau tidak langsung, memberikan
anaknya. Rumah hendaknya tidak hanya perangsangan (stimulasi) melalui berbagai
sebagai tempat istirahat bagi anggota corak komunikasi antara orangtua dengan
keluarga dan sebagai tempat berlindung anak. Orangtua menjadi faktor terpenting
dari terik dan panas matahari. Tetapi juga dalam perkembangan dan mengembang-
sebagai lembaga pendidikan, sebagai kan kepribadian anak yang akan
tempat berkumpul untuk berdoa, menentukan corak dan gambaran
menyanyikan pujian kepada Tuhan, dan kepribadian setelah dewasa.12 Kepribadian
mempelajari firman Tuhan. Anak-anak seorang anak akan tergantung dari peran
adalah generasi penerus jemaat Tuhan, orangtua dalam membentuknya. Orangtua
maka mereka perlu diajarkan tentang yang akan menciptakan karya unik dalam
ketetapan Tuhan secara turun-temurun. diri anaknya termasuk anak yang sudah
Orangtua hendaknya mempergunakan remaja. Orangtua yang menjadi penulis
setiap kesempatan untuk mengajarkan utama harus memiliki konsep yang jelas
perintah Tuhan kepada anak-anaknya. 11 untuk dituliskan agar menjadi sebuah
Sebagai guru pertama dan utama orangtua maha karya dalam diri anaknya. Anak
yang bertanggung jawab mengajarkan menjadi cerminan karya orangtua karena
ketetapan Allah kepada keturunan merekalah yang menanamkan seluruh
berikutnya. Pendidikan agama diawali dari nilai-nilai kehidupan itu.
rumah dengan dimulainya belajar berdoa, Anak adalah subjek yang memiliki
mendoakan diri sendiri dan seluruh

10 12
Dennis Mccallum, Gereja Mengagumkan Sesuai Singgih D. Gunarsa dan Y Singgih D. Gunarsa,
Pola Perjanjian Baru, 363-365. Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga
11
Ibid., 329. (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016), 103-105.
100
Peran Orangtua Sebagai Pendidik dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja

potensi dan kemampuan untuk mengatakan bahwa orangtua memiliki


diaktualisasikan. Dalam proses peran yang sangat penting dan utama
perkembangannya, anak memerlukan dalam perkembangan kepribadian anak.
pendampingan serta kondisi yang Orangtua dalam mengasuh anak memiliki
menantang dan kondusif sehingga anak peran yang signifikan dalam
menjadi pribadi yang berkembang sesuai perkembangan personal anak.
dengan diri pribadinya yang unik. Perkembangan personal anak menyangkut
Orangtua memelihara pertubuhan fisik, seluruh aspek kepribadiannya yang akan
kesehatan anak, menginternalisasikan membentuk karakternya. Peran orangtua
nilai-nilai budaya, agama, kemanusiaan, dalam mendidik anak dikategorikan dalam
kemasyarakatan dan nilai-nilai luhur empat kelompok pola asuh, yaitu: (1)
lainnya. Melalui pendidikan di tengah authorative parenting atau pola asuh
keluarga terjadilah proses enkulturasi demokratis di mana dalam mendidik anak
secara informal. Keluarga secara tidak menempatkan anak setara dengan
langsung menjadi model yang ditiru oleh orangtua. (2) authoritarian parenting atau
anak. Pendidikan karakter diterima anak pola asuh otoriter yang membuat anak
secara tidak langsung melalui kehidupan sebagai objek yang dianggap tidak dapat
pribadi orangtua. Hal-hal yang dapat mengembangkan diri sendiri dan anak
diteladani anak misalnya, ketaatan dalam harus mendasari proses berpikir dan
hukum, aturan, menjalankan kaidah berperilaku sesuai dengan apa yang
agama, kesusilaan, semangat, dan motivasi dikehendaki dan orangtua menjadi pusat
hidup yang dipraktekkan orangtua dalam pembelajaran, menjadi panutan yang
kehidupan sehari-hari akan terekam secara dijadikan model oleh anak. (3) permissive
tidak langsung dalam pikiran anak. parenting atau pola asuh yang tidak
Kehidupan rumah tangga memiliki memiliki pedoman, sengaja atau tidak
pengaruh kuat terhadap kepercayaan diri, sengaja, melakukan pembiaran anak dalam
daya juang, motivasi, prestasi belajar, melakukan tugas-tugas perkembangannya.
kehidupan spiritual, konsep diri, harga (4) uninvolved parenting atau pola asuh
diri, kemandirian, tanggung jawab, pembiaran di mana anak menata
ketangguhan, dan harapan masa depan kehidupannya sendiri dan mengambil
anak. 13 Seluruh kehidupan keluarga dan keputusan sesuai dengan kemauan anak.14
aktivitas di dalamnya adalah di bawah Perkembangan sifat dan perilaku yang
pengawasan dan pengaruh orangtua. ditunjukkan oleh seorang anak merupakan
Perkembangan fisik dan psikis anak dalam produk dari pengasuhan orangtua.
keluarga juga menjadi tanggung jawab Dampak peran orangtua dalam mengasuh
orangtua. Orangtua mengambil peranan dan mendidik anak berlangsung sepanjang
penting dalam membentuk karakter anak hidup. Orangtua yang bijak akan dapat
termasuk salah satu darinya adalah menentukan pola asuh yang tepat untuk
karakter spiritualnya. Orangtua sangat membentuk karakter setiap anak di dunia
mempengaruhi perkembangan rohani ini. Orangtua di dunia ini tidak ada satu
melalui praktek rohani yang dilakukan di pun yang menginginkan anaknya menjadi
rumah dan kebiasaan persekutuan rohani manusia yang tidak patuh, untuk mencapai
lainnya. hasil yang maksimal dalam pola asuh
Menurut Grolnick, Santrock, maka perlu pemahaman psikologis ini
Eggen sebagaimana dikutip Nyoman dimiliki. Pemahaman yang kurang dalam

13 14
Nyoman, Op.Cit., 105. Ibid., 105-108.
101
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114

pola asuh anak akan berdampak pada hasil anaknya didukung oleh 1 Korintus 7:17-18
yang dicapai dalam pembentukan karakter mengatakan: “Selanjutnya hendaklah tiap-
anak. tiap orang tetap hidup seperti yang telah
Menurut Junihot, orangtua adalah ditentukan Tuhan baginya dan dalam
pemberi kasih sayang yang mendasar dan keadaan seperti waktu dipanggil Allah.
hal ini berpengaruh kuat pada Inilah ketetapan yang kuberikan kepada
perkembangan psikologi anaknya. semua jemaat. Kalau seorang dipanggil
Orangtua yang memiliki pemahaman yang dalam keadaan bersunat, janganlah ia
cukup tentang bagaimana mendidik anak, berusaha meniadakan tanda-tanda sunat
akan dapat menjalankan tugasnya dengan itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam
baik. Pengetahuan yang diperoleh dapat keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau
digunakan dengan optimal untuk membina bersunat.”16 Karena itu orangtua berperan
karakter anaknya. Hal-hal yang dalam menanamkan karakter spiritual
mendukung perkembangan psikologi anak anaknya melalui nilai budaya. Karena
yang perlu diketahui orangtua ada dua seorang anak remaja tidak mungkin
yaitu: (1) Penerimaan tanpa syarat. menganut budaya orang lain dan
Orangtua menerima anaknya bukan meninggalkan budayanya sendiri.
perangainya, karena itu seperti apapun
keadaannya anak akan selalu diterima C. Pembentukan Karakter
orangtua. (2) Stimulasi. Orangtua harus Spiritualitas Remaja
melibatkan diri dalam peningkatan 1. Pemahaman Mengenai Remaja
prestasi anak dalam segala aspek, yang
dapat dilakukan melalui audio, visual, dan Menurut KBBI remaja adalah anak
kinetik serta keterlibatan langsung dengan yang mulai dewasa. 17 Menurut Nyoman
sentuhan, merasai dan membaur. 15 Surna masa remaja adalah masa saat
Keberhasilan seorang anak tergantung seorang anak mengalami proses
kepada bagaimana orangtua perkembangannya. Remaja senantiasa
memperlakukannya di rumah. Anak akan mengeksplorasi pengalaman-pengalaman
dapat melalui proses pencapaian dengan baru dalam kehidupannya. Remaja
baik bila ada keterlibatan orangtua sebagai bereksperimen dan berhadapan dengan
stimulan. berbagai macam aturan dan orang-orang
Menurut Dennis Mccallum, yang berbeda. Pada masa remaja terjadi
mengatakan bahwa Injil harus toleran perubahan bentuk tubuh, perkembangan
terhadap budaya yang dimiliki oleh para emosional dan kecerdasan. Perkembangan
remaja. Remaja dalam budaya tradisional remaja perlu dikawal agar berhasil
menerima saja ritual yang mereka harus menjalaninya. Tugas ini tergantung pada
lalui dalam sistem keyakinan masyarakat keberhasilan orangtua, guru dan remaja itu
desanya tanpa mempertanyakan apa-apa. sendiri. 18 Remaja mulai mencari jati
Budaya orangtua dan budaya anak-anak dirinya untuk menuju kedewasaan dan
mereka harus sama, supaya mereka tidak dalam situasi inilah mereka disebut masih
berada pada dunia yang berbeda. Tindakan labil. Belum ada prinsip pemikiran yang
ini harus menjadi strategi gereja agar tidak jelas, belum dapat memutuskan dan
terjadi pergeseran budaya. Mengenai mengambil suatu kesimpulan yang tepat,
orangtua menanamkan budaya kepada karena itu mereka perlu pembimbingan.

15 17
Junihot, Op.Cit., 97-99. KBBI, 1389.
16 18
Dennis Mccallum, Op.Cit., 363-365. Nyoman Surna, Op.Cit., 132.
102
Peran Orangtua Sebagai Pendidik dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja

Menurut Junihot 19 masa remaja Gordon Allport (seorang psikolog) yang


disebut sebagai periode pubertas (latin) mengatakan ada 6 ciri perilaku remaja
yang artinya “menjadi dewasa” (becoming yang berkembang semakin dewasa dengan
adult). Usia remaja dimulai dengan usia keutamaan-keutamaan iman, cinta, dan
tiga belas tahun. Pada usia ini mulailah sifatnya yang teologis. Pembandingan ini
timbul kesadaran akan kebutuhan dihargai, kiranya dapat mendukung keabsahan ciri-
diajak bertukar pikiran, dan karena inilah ciri orang Kristen yang dewasa. Iman,
sering disebut masa transisi. Ada tiga hidup, harapan, dan cinta mengatur
tahapan asa remaja dengan ciri khas dan seseorang untuk selalu terbuka terhadap
tugas perkembangannya. Ketiga tahapan hidup, sadar dan yakin kepada diri sendiri,
itu adalah: mempunyai arah dan komitmen. Ke-6
a. Remaja awal, usia 13-15 tahun. Pada perilaku yang mencirikan bahwa remaja
usia ini terjadi perubahan suara, dan pemuda semakin menuju kedewasaan
bentuk, dan ukuran fisik. Mulai sadar adalah :
bahwa dirinya bukan lagi anak kecil - Rasa diri yang berkembang. Seorang
yang suka lari-larian. Cenderung pribadi yang semakin menuju
mencari teman dan membentuk kedewasaan mampu mengatasi dirinya
“geng”. Selalu ada cara untuk sendiri, ikut terlibat dengan orang lain,
membuat humor atau kegiatan yang mempunyai berbagai komitmen
lucu, penuh tantangan yang merupakan dengan orang lain, baik di bidang
kenikmatan bagi mereka. agama, politik, pekerjaan, pelajaran,
b. Remaja madya, berusia 15-17, pada keluarga ataupun dalam pergaulan.
usia ini akan timbul perasaan yang - Bergaul dengan orang lain dengan
diwarnai oleh perasaan gelisah, tidak hangat. Ingin akrab dengan orang lain,
aman, dan kurang pecaya diri. mempunyai keprihatinan terhadap
c. Remaja lanjut, berusia 18-21 tahun. kebutuhan orang lain, dan dapat
Umumnya para remaja mengalami memberikan cinta.
ketegangan atau kestabilan karena - Adanya penerimaan diri sendiri. Dapat
tidak takut lagi ditinggalkan oleh menanggapi kebutuhan-kebutuhan diri
teman-temannya. secara realistis sehingga mampu
Menurut teori perkembangan mengontrol dorongan-dorongan dalam
kognitif, Jean Piaget menyatakan remaja diri, mampu menghadapi frustasi,
sudah mampu berfikir secara formal- kekecewaan, dan berbagai macam
operasional yang ditandai dengan adanya keragu-raguan.
sikap-sikap yaitu: 1) deduktif hipotesis, - Memiliki persepsi. Memiliki gagasan
induktif ilmiah, serta memikirkan yang realistis sesuai dengan
kemungkinan-kemungkinan kemampuan, memiliki sikap dan
(probabilitas) dan reflektif; 2) pemikiran keterampilan sebagai hasil interaksi
remaja juga bersifat kombinatoris, atau dengan masyarakat, mampu
mengombinasikan berbagai informasi dan menyelesaikan tugas-tugas dengan
gagasan. baik dan bertanggungjawab, dan
Menurut seorang pendeta yang mampu memahami situasi dan
sekaligus adalah psikolog George Craft,20 keadaan ekonomi hidupnya.
yang punya pendapat yang sama dengan

19 20
Junihot, Op.Cit., 99-100 Charles M. Shelton SJ, Menuju Kedewasaan
Kristen (Yogyakarta, Kanasius,1988), 94-96.
103
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114

- Objektivitas diri. Memiliki wawasan - Menurut Maxwell pengertian karakter


dan rasa humor karena mampu sebenarnya jauh lebih baik
memahami dirinya secara murni, dibandingkan dengan sekedar
karena telah mengenal diri sendiri, perkataan. Lebih dari hal tersebut,
siapakah aku sesungguhnya. karakter merupakan pilihan yang dapat
Pemahaman akan diri sendiri ini akan menentukan sebuah tingkat
membangun interaksi dengan orang kesuksesan dari seseorang.
lain dan dunia luar. - Menurut Wyne pengertian karakter
- Mempunyai filsafat hidup yang menandai bagaimana teknis maupun
menyatu. Mampu mengembangkan cara yang digunakan dalam
filsafat hidup yang menyatukan memfokuskan penerapan dari nilai-
berbagai macam unsur yaitu nilai, nilai kebaikan ke dalam sebuah
tujuan dan pandangan-pandangan yang tingkah laku maupun tindakan.
membuat hidup lebih terarah. Memilih - Menurut Kamisa pengertian karakter
agama dan iman kepercayaan merupakan sifat kejiwaan, akhlak serta
merupakan tujuan dari arah hidup budi pekerti yang dimiliki seseorang
remaja dan pemuda. yang membuatnya berbeda
dibandingkan dengan orang lainnya.
2. Pemahaman Mengenai Karakter Berkarakater juga dapat diartikan
a. Secara Umum sebagai memiliki sebuah watak serta
kepribadian.
Dalam Kamus Besar Bahasa - Menurut Doni Kusuma pengertian
Indonesia (KBBI) pengertian karakter karakter adalah sebuah gaya, sifat, ciri,
adalah sifat-sifat kejiwaan, ahlak atau budi maupun karakteristik yang dimiliki
pekerti yang membedakan seseorang seseorang yang berasal dari
dengan yang lain. 21 Menurut Henk ten pembentukan atupun tempaan yang
Napel karakter (character) artinya watak, didapatkannya melalui lingkungan
tabiat, budi pekerti, perangai, sikap khas.22 yang ada di sekitar.
Karakter yang dimiliki seorang remaja - Menurut Gulo W. pengertian karakter
akan sangat mendukung dalam menggapai merupakan kepribadian yang dapat
masa depan yang dicita-citakannya. dilihat dari titik moral maupun tolak
Sesuatu yang khas dalam diri seorang etis, misalnya saja kejujuran
remaja yang membuatnya berbeda dengan seseorang. Biasanya karakter memiliki
yang lain menjadi satu faktor yang sangat hubungan pada sifat-sifat yang
penting diperhatikan. Maka perlu umumnya tetap.
diperhatikan pendidikan karakternya guna - Menurut W.B Saunders pengertian
mencapai harapan yang diinginkan dari karakter adalah sifat yang nyata serta
seorang remaja. berbeda yang mana ditunjukkan oleh
seseorang. Jarakter tersebut dapat
b. Menurut Para Ahli dilihat dari beragam macam atribut di
Menurut para ahli beberapa dalam tingkah laku seseorang.
pengertian karakter:23

21 22
KBBI, Edisi Kelima, (Jakarta: Badan Henk ten Napel, Kamus Teologi (Jakarta: BPK:
Pengembangan dan pembinaan bahasa Gunung Mulia, 1994), 73.
23
kementrian pendidikan dan kebudayaan, CV. Adi Khanza Savitra, Pengertian Karakter menurut
Perkasa, 2018), 754. para Ahli (28 September 2019): diakses 20
September 2019, https://dosenpsikologi.com/.
104
Peran Orangtua Sebagai Pendidik dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja

- Menurut Alwisol pengertian karakter - Menurut Pusat Bahasa Depdiknas


adalah penggambaran dari tingkah (2008) pengertian karakter merupakan
laku yang dilakukan dengan bawaan dari hati, jiwa, budi pekerti,
memperlihatkan serta menonjolkan kepribadian, sifat, tabiat, personalitas,
nilai, baik itu benar atau salah secara temperamen, dan watak. Berkarakter
implisit maupun eksplisit. Karakter dapat pula diartikan sebagai
tentu berbeda dengan sebuah kepribadian, bersifat, berperilaku,
kepribadian yang memang di berwatak, dan bertabiat.
dalamnya tidak menyangkut nilai sama - Menurut Thomas Lickona karakter
sekali. adalah objektifitas yang baik atas
- Menurut Soemarno Soedarsono kualitas manusia dan isi karakter itu
pengertian karakter merupakan sebuah sendiri adalah kebaikan-kebaikan
nilai yang sudah terpatri di dalam diri seperti, kejujuran, keberanian,
seseorang melalui pengalaman, keadilan, dan kasih sayang. Kebaikan-
pendidikan, pengorbanan, percobaan, kebaikan yang dinilai oleh masyarakat
serta pengaruh lingkungan yang dan agama. Melalui kebaikan itu
kemudian dipadupadankan dengan seseorang akan mengerti apa tugasnya
nilai nilai yang ada di dalam diri sebagai manusia yaitu berbuat
seseorang dan menjadi nilai intrinsik kebajikan, murah hati, tidak egois, adil
yang terwujud di dalam sistem daya dan jujur. Dengan kebajikan seseorang
juang yang kemudian melandasari akan bahagia dan sejahtera. Orang
sikap, perilaku, dan pemikiran yang berkarakter adalah orang yang
seseorang. melayani kepentingan umum dan
- Menurut Ryan & Bohlin pengertian melakukan banyak hal untuk
24
karakter merupakan sebuah pola masyarakat luas.
perilaku seseorang. Orang dengan Pendidikan karakter muncul sejak
karakter yang baik tentu saja akan tahun 1990-an di Amerika Serikat disaat
paham mengenai kebaikan, terjadinya penurunan kesadaran dan
menyenangi kebaikan, serta keruntuhan moral masyarakat, khususnya
mengerjakan sesuatu yang baik pula. moral kaum muda. Saat itu terjadi hal yang
Orang dengan perilaku yang memang memprihatinkan seperti meningkatnya
sesuai kaidah moral disebut sebagai kejahatan, bunuh diri dikalangan remaja,
orang yang berkarakter mulia. perceraian, aborsi, kebiasaan menyontek
- Menurut Drs. Hanna Djumhana dikalangan siswa, kebiasaan mencuri
Bastaman M.Psi pengertian karakter barang dari toko di kalangan remaja. Di
merupakan bentuk dari aktualisasi diri Indonesia pendidikan karakter ini sangat
serta internalisasi nilai serta moral perlu untuk mengatasi kerusakan moral
yang berasal dari luar menjadi satu ke masyarakat yang sudah berada pada tahap
dalam bagian kepribadiannya. mencemaskan. Perilaku yang
- Menurut Kemendikbud pengertian mencemaskan di kalangan kaum muda
karakter merupakan bentuk cara seperti mencontek, mengkonsumsi
berpikir serta berperilaku seseorang narkoba, tindakan kekerasan, pornografi,
yang nantinya akan menjadi ciri seks bebas, tidak peduli pada aturan, tidak
khasnya. peduli etika dan sopan santun.25

24 25
Thomas Lickona, Character Matters (Persoalan Saptono, Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter,
Karakter) (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), 15-16. (Jakarta: Erlangga, 2011), 17-19.
105
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114

Dari beberapa pengertian di atas Bagi orang Kristen spiritualitas itu adalah
dapat diambil suatu pemahaman mengenai tehnik-tehnik meningkatkan pengalaman
karakter yaitu hal-hal yang menyangkut rohani, tinggi rendahnya kadar
tentang sifat, kepribadian dari seseorang kerohanian, aktivitas atau kegiatan
yang menjadi ciri khasnya. Setiap orang kerohanian, dan gerakan asketisme,
tentunya berbeda-beda sifat dan pietisme, emosi keagamaan. 28 Dalam
kepribadiannya tergantung bagaimana membentuk karakter spiritualitas remaja
sikap hidup yang dijalaninya. Karakter itu hal di atas perlu dipahami oleh
adalah cara bertindak, berpikir, pembimbing spiritual remaja. Hal itu akan
berperilaku dan menjadi sifat atau memberi kemudahan dalam mengajarkan
kepribadian yang khas dari seseorang. hal-hal keagamaan kepada para remaja.
Karakter seseorang dapat dipengaruhi cara
berpikirnya, ketertarikannya kepada b. Prinsip-Prinsip Pengembangan
sesuatu, kebiasaan yang dilakukan dan Spiritualitas29
itulah menjadi ciri khasnya. Hal-hal dari 1) Sumber Spiritualitas
luar diri manusia dapat mempengaruhi
karakternya sehingga jika menginginkan Sumber daya rohani setiap orang
sesuatu yang baik hendaklah selalu Kristen adalah Yesus Kristus, yang
memikirkan yang baik dan berhubungan dinyatakan-Nya melalui kehadiran dan
dengan orang yang baik saja. Demikian kerja Roh-Nya yang kudus. Roh Allah saja
karakter yang dapat dilihat dalam diri yang akan memberi spiritualitas sejati
setiap orang. dalam hidup seseorang tetapi hal itu akan
diterima apabila seseorang itu membuka
3. Pemahaman Mengenai Spiritualitas diri. Menurut Schaeffer, spiritualitas sejati
dimulai dari kelahiran kembali oleh
a. Pengertian Spiritualitas kehadiran dan pekerjaan Roh Allah. Relasi
Dalam KBBI Spiritualitas artinya dengan Allah di dalam Yesus Kristus akan
adalah sumber motivasi dan emosi memerdekakan orang percaya dari kuasa
pencarian individu yang berkenaan dengan dosa, pemahaman akan semakin sempurna
hubungan seseorang Tuhan. 26 Menurut akan kedudukan sebagai anak-anak Allah
Henk ten Napel mengartikan spiritualitas (Roma 8:15-16; Gal. 4:6-7).
sebagai kerohanian (spirituality). 27
Menurut Samuel Sijabat, Spiritualitas 2) Landasan Spiritualitas
merupakan kekuatan yang semata-mata Landasan spiritualitas orang
bersumber dari manusia, sebagai upaya percaya adalah berakar dalam firman
dirinya untuk mendemonstrasikan hidup Allah (bnd. Mzm. 119; 2 Tim. 3:16-17;
yang berarti bagi sesamanya. Spiritualitas Yoh. 8:31-32). Mengapa demikian?
dimengerti sebagai keterkaitan batin Karena firman Allah memberikan
manusia dalam mengerti, menanggapi kemerdekaan dari kuasa dosa,
serta mengambil sikap dan keputusan kebebasasan dari kebodohan, dan
dalam realitas dan tujuan hidup manusia. kepicikan iman. Firman Allah
Spiritualitas (dari bahasa Latin) atau memberikan prinsip, nilai, dan tatanan
spirituality (Inggris) berarti keadaan tidak hidup sehari-hari, bagaimana kita hidup
berwujud material dari suatu substansi. secara bijaksana, menghadapi situasi
26 28
KBBI., 1590. Samuel B Sijabat, Strategi Pendidikan Kristen,
27
Henk ten Napel, Op.Cit, 296. 217-218.
29
Ibid., 219-225.
106
Peran Orangtua Sebagai Pendidik dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja

mujur maupun malang. Menurut kehidupan keempat dimensi alamiah ini


Lawrence, meski tidak ada dituliskan kata berhubungan secara eksplisit atau implisit.
spiritualitas dalam Alkitab namun berisi Filsuf Herb Shepherd menjabarkan
perkara-perkara hidup rohani Kristiani. kehidupan sehat yang seimbang di sekitar
empat nilai: perspektif (spiritual), otonomi
3) Bentuk atau Jenis Spiritualitas (mental), keterkaitan sosial, dan tonus
Dalam menghadapi realitas (fisik), George Sheehan menjabarkan
kehidupan, maka Kristus mengadakan empat peran: menjadi binatang yang baik
perubahan dalam hidup orang yang (fisik), ahli pertukangan yang baik
percaya kepadanya melalui spiritualitas (mental), teman yang baik (sosial), dan
yang creative spirituality (2 Kor. 5:17), orang suci (spiritual). Dimensi spiritual
spiritualitas siap tempur spirituality for adalah daerah yang amat pribadi dari
combat dalam realitas peperangan rohani kehidupan dan sangat penting. Dalam
(Ef. 6:11-13; 1 Pet. 5:8). meditasi penuh renungan harian dari kitab
suci, membuat perasaan diperbaharui,
4) Profesionalisme Spiritualitas diperkuat, dipusatkan dan memiliki
komitmen kembali untuk bekerja. 30
Memiliki sesuatu untuk diakui Spiritualitas menjadi salah satu dimensi
dare to profess something, mampu pembaharuan diri melalui perenungan.
membimbing lebih profesional dalam Dengan membaca Alkitab dan berdoa
melaksanakan praktek hidup setiap hari. seseorang akan mendapat kekuatan dalam
James Michael Lee mengatakan melakukan segala pekerjaannya.
spiritualitas yang perlu dikembangkan Spiritualitas
pada masa yang akan datang adalah yang
berani mendorong kita tampil lebih berani 4. Pemahaman Mengenai Karakter
mendemonstrasikan gaya hidup yang khas Spiritualitas
sebagai orang Kristen.
Dalam usaha untuk membantu
5) Sifat Spiritualitas anak menyelesaikan masalahnya maka
perlu pengenalan akan anak. Sebagai
Karena manusia pada umumnya usaha mengenal anak dapat dimengerti
bersifat dinamis maka demikian juga kadar tingkah laku anak, latar belakang
spiritualitasnya bersifat dinamis. Daya masalahnya, selanjutnya dapat diberi cara
spiritualitas orang Kristen akan semakin untuk menyelesaikan masalahnya.
berkembang saat menghadapi krisis-krisis Pemahaman mengenai kebutuhan anak
psikologis dan sosiologis dalam perjalanan turut juga mempengaruhi pengenalan
hidup, dalam mencapai tujuan akhir terhadap karakter spiritualitasnya.
(destiny of life). Menurut Singgih, salah satu dari hal-hal
Menurut Stephen R. Covey, umum yang perlu diperhatikan dari
spiritualitas adalah salah satu dari dimensi perkembangan anak yaitu “minat religi”.
pembaharuan diri. Dalam memelihara dan Anak remaja mempunyai minat terhadap
meningkatkan aset terbesar dalam diri religi (rohani), maka akan sangat baik bila
manusia ada empat dimensi alamiah yang diberikan dasar-dasar pegangan hidup bagi
memperbaharuinya. Keempat aspek yang sedang dibentuk. Selanjutnya perlu
tersebut adalah fisik, spiritual, mental, dan juga diajarkan bagaimana penyaluran
sosial emosional. Dalam filsafat
30
Stephen R. Covey, The 7 Habits of Higly
Effective People, 326-333.
107
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114

minat religi, apakah mengadakan D. Peran Orangtua dalam


penelaahan Alkitab, ikut bernyanyi dalam Pembentukan Karakter
koor, belajar mengaji. Bila hal ini telah Spiritualitas Remaja
dipahami maka dapat diperoleh gambaran Remaja merupakan subjek utama
yang jelas tentang masalah rohani anak dari penelitian penulis, dikatakan
dengan sebab akibatnya. Dengan adanya demikian karena tujuan dari tulisan ini
pengenalan masalah keinginan remaja adalah agar para remaja menjadi pribadi
maka dengan mudah dan cepat dapat yang dikehendaki Tuhan. Dalam istilah
mengetahui cara mengatasinya.31
khotbah Kristen dikatakan menjadi orang
Memahami karakter remaja bagi yang berkenan di hadapan Tuhan. Dalam
para pembinanya sangatlah perlu, karena membentuk mereka menjadi pribadi yang
dengan demikian akan dapat membantu berkenan di hadapan Tuhan maka ada
untuk membuatnya menjadi manusia yang orang yang terlibat di dalamnya. Sesuai
lebih baik. Para pembina remaja dapat dengan hakikat seorang remaja yang masih
menolong mereka untuk menemukan jati labil dan masih mencari jati diri maka
dirinya. Memahami spiritualitas remaja dibutuhkan pengaruh dari luar dirinya
bagi para pembinanya juga hal yang untuk dapat menjadikannya dewasa. Jika
memungkinkan menolong para pendidik sudah ada yang dapat mempengaruhi
Kristen ini untuk mengarahkannya mereka maka dibutuhkan alat untuk
semakin dekat kepada Tuhan. Karakter
mempengaruhinya. Orangtua adalah orang
spiritualitas remaja adalah cara berpikir yang sangat dimungkinkan dapat
atau berperilaku dari seorang remaja mempengaruhi mereka dan pembinaan
dalam hubungannya dengan Tuhannya. karakter spiritualitas yang menjadi
Melalui kedekatan seorang remaja dengan alatnya. Pertanyaannya adalah apakah
Tuhan akan tercipta sebuah mahakarya semua orangtua mengerti akan perannya
dalam dirinya. Allah akan berkarya dan adakah kurikulum yang jelas sebagai
melalui diri seorang remaja, alat untuk dipakainya? Orangtua adalah
menjadikannya manusia yang berguna. pendidik dan kurikulumnya adalah
Sebagaimana tugas dan panggilan seorang pendidikan karakter spiritualitas.
Kristen menjadi garam dan terang, Allah adalah pribadi pendidik yang
demikian seorang remaja dapat dibentuk
agung dan Kristus adalah guru agung umat
sesuai dengan panggilannya. Untuk dapat percaya. Dalam mendidik umat-Nya ada
mengembangkan karakter spiritualitas unsur pengajaran, ganjaran, disiplin, dan
remaja maka dirasa perlu memahami hukuman dan ini perlu dimiliki orangtua.
seperti apakah seorang remaja dalam Maka ajarlah anak-anak pada jalan yang
tumbuh kembangnya. Berikut akan dicoba benar. Berilah upah atau pujian ketika
mengambil suatu pengertian dan mereka berbuat yang benar. Bila mereka
pemahaman mengenai remaja itu untuk berbuat salah tegurlah dengan kasih dan
memudahkan para orangtua dan pendidik memberi pengertian. Kecenderungan
Kristen dalam melalukan pembinaan orangtua adalah menginginkan anak-
kepada mereka. anaknya menjadi anak yang berbakti dan
berguna bagi keluarga. Orangtua juga
berharap anaknya menjadi lebih baik
daripada orangtuanya, secara moral,
prestasi, ekonomi, dan kerohaniannya. 32

31 32
Singgih D Gunarsah, Op.Cit., 66. Sudiyono, Op.Cit., 87.
108
Peran Orangtua Sebagai Pendidik dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja

Hal itu akan terwujud dalam diri anak yang dahulu perlu diberikan pengertian apa itu
dari sejak muda telah diperkenalkan jalan pendidikan. Menurut Lawrence Cremin
yang harus ditempuh dalam menggapai sebagaimana dikutip oleh Thomas H.
cita-citanya dengan mencari kerajaan Grome mendefinisikan pendidikan sebagai
Allah. Memperkenalkan Tuhan sejak “usaha sengaja, sistematis, dan terus-
muda maka para remaja akan mencintai menerus untuk menyampaikan,
jalan dan kehendak Tuhan. Pengaruh menimbulkan, atau memperoleh
buruk tidak akan menjangkau remaja yang pengetahuan, sikap-sikap, nilai-nilai,
telah membentengi diri dengan iman keahlian-keahlian, atau kepekaan-
kepada Tuhan pemilik hidup ini. kepekaan, juga setiap akibat dari usaha
Budiono Adi Wibowo mengatakan itu.” Dalam pendidikan ada penanaman
bahwa dari segi tujuan pendidikan, dan pelajaran-pelajaran (sikap, nilai, keahlian,
peran remaja sebagai naradidik yang kepekaan, dll) kepada naradidik yang
sedang dipersiapkan untuk masa depan berdampak pada tumbuh kembang diri
adalah sesuatu yang wajar. Namun perlu naradidik sendiri. Pendidikan itu juga
diingat juga bahwa sudut pandang seharusnya dilakukan secara terus-
demikian menempatkan remaja sebagai menerus, berkesinambungan agar tali tidak
obyek dan kurang menempatkannya terputus dan naradidik mendapatkan
sebagai subyek.33 Pernyataan Wibowo ini pendidikan yang utuh.35
mengingatkan bahwa meskipun gereja Prinsip-prinsip pendidikan seperti
bertugas untuk menghantarkan remaja inilah yang perlu untuk diterapkan gereja
pada pemahaman-pemahaman dan kepada para remaja sebagai subyek
perjalanan menuju masa depan yang lebih pelayanan (naradidik). Dalam mendidik
baik bersama Allah, namun hal penting anak perlu punya kurikulum yang jelas.
yang harus diingat adalah remaja itu Pengajaran yang diberikan harus dapat
sendiri adalah para pembawa mempengaruhi anak remaja agar hidup
pengharapan. Remaja adalah subyek yang kudus di hadapan Tuhan. Ada beberapa
bisa membawa dunia pada kehidupan yang pengajaran Alkitab yang dapat diberikan
lebih baik di masa depan. Oleh sebab itu, kepada anak remaja seperti di bawah ini.
mereka harus dibekali oleh pendidikan Beberapa ayat Alkitab PL dan PB
iman yang baik sejak dini. mengatakan tentang hidup orang muda
Gereja sebagai tempat untuk atau kita sebut saja remaja : Kitab Mazmur
mendidik dan menumbuhkan iman remaja 119:9 Kitab ini mengatakan “Dengan
memiliki tugas pendidikan seperti sebuah apakah seorang muda mempertahankan
sekolah. Pendidikan berasal dari bahasa kelakuannya tetap bersih? Dengan
Latin educare yang berarti “menuntun ke menjaganya sesuai dengan firmanMu.
luar.” Thomas Groome menyebutkan Artinya adalah bagaimana seorang
bahwa ada tiga dimensi yang dapat dilihat percaya dapat menjaga kemurnian
dalam “menuntun ke luar,” yakni: 1) titik hidupnya, menolak pengaruh asusila yang
berangkat dari mana, 2) proses masa kini, menandakan lingkungan fasik di mana kita
dan 3) masa depan ke arah mana tuntunan tinggal? Selanjutnya bait ke-2 dari
dilaksanakan.34 Mazmur ini mencatat delapan cara yang
Jika orangtua memiliki peran berikut, masing-masing dalam satu ayat:
utama sebagai pendidik maka terlebih (1) Dengan membuat keputusan yang tidak

33 34
Budiono Adi Wibowo, Gereja Mendampingi Thomas H. Grome, Christian Religius Education
Remaja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002), (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011), 5.
35
252. Ibid., 29.
109
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114

bisa diubah untuk tetap setia kepada Ada Sebuah jawaban memuaskan
Firman Allah yang tertulis hingga akhir diberikan atas pertanyaan ini. Orang-orang
hidup di dunia ini; (2) dengan mencari muda akan berhasil mempertahankan
Tuhan dalam doa; (3) dengan menghafal kelakuan mereka bersih dengan
Firman Allah; (4) dengan mengharapkan menjaganya sesuai dengan firman Allah.
bimbingan dari Allah; (5) dengan bersikap Kehormatan firman Allah itulah yang
terbuka bagi kebenaran Allah; (6) dengan membuat firman itu memiliki kuasa seperti
bersukacita serta senang dengan perkataan itu dan dapat memberi manfaat bagi orang
Allah; (7) dengan mengamat-amati hasil per-orang dan masyarakat, yang
jalan-jalan Allah yang berlawanan dengan kebahagiaannya banyak ditentukan oleh
jalan dunia; (8) dengan tidak terlalu sibuk kelakuan orang-orang muda mereka.
untuk membaca dan mempelajari Firman Dengan demikian maka yang
Allah.36 dilakukan orang muda:
Sebuah pertanyaan berbobot yang a) Remaja harus menjadikan firman Allah
diajukan. Dengan cara bagaimana sebagai pedoman untuk mengakrabkan
angkatan yang akan datang akan menjadi diri denganNya, dan berusaha hidup
lebih baik daripada angkatan sekarang ini? sesuai dengan firman itu. Firman itu
Dengan apakah seorang muda mampu membersihkan hati remaja
mempertahankan kelakuannya bersih? dengan lebih baik daripada hukum-
Pembersihan menyiratkan bahwa ada yang hukum para penguasa atau ajaran-
tercemar. Di samping kebusukan atau ajaran moral para ahli filsafat.
kecemaran asali yang kita bawa ke dunia b) Remaja harus menjalankan pedoman
ini bersamaan dengan kelahiran kita (yang itu dengan cermat dan memetik manfaat
darinya kita belum dibersihkan sampai dari situ.
hari ini), ada banyak dosa khusus yang c) Remaja harus menaruh perhatian
menguasai orang-orang muda, yang dapat kepada jalan hidupnya, harus
mencemari jalan mereka, yakni nafsu mengujinya dengan firman Allah,
orang muda (2 Tim. 2:22). Dosa-dosa ini sebagai batu sentuhan dan norma, harus
akan menyakiti hati Allah dan memperbaiki yang tidak sesuai dan
mempermalukan diri mereka sendiri. mengarahkannya sesuai dengan peta
Orang-orang muda perlu membersihkan dan pedoman itu.
kelakuan mereka, supaya hati mereka Firman Allah tidak akan bekerja
diperbarui dan kehidupan mereka tanpa kecermatan kita dan memberikan
diubahkan kembali sepenuhnya, dijadikan perhatian kita terus-menerus pada firman
bersih, dan tetap bersih, serta luput dari itu dan jalan kita, supaya kita dapat
hawa nafsu duniawi yang membinasakan membandingkan keduanya bersama-sama.
dunia, supaya mereka memiliki hati nurani Kehancuran orang muda dapat disebabkan
yang murni dan nama yang baik. Hanya oleh hidup bebas (atau tanpa aturan sama
sedikit orang muda yang mau bertanya sekali) atau karena memilih pedoman yang
kepada diri sendiri, dengan cara salah. Biarlah mereka menempuh jalan
bagaimana mereka dapat memulihkan dan yang rata dan berjalan menurut aturan-
menjaga kesucian mereka. Itulah sebabnya aturan kitab suci, sehingga jalan mereka
Daud mengajukan pertanyaan itu kepada akan bersih, dan mereka akan memiliki
mereka. penghiburan serta kehormatan di dunia ini

36
Walter Lamp, Tafsiran Kitab Mazmur ( Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 1994), 134-136.
110
Peran Orangtua Sebagai Pendidik dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja

dan sampai selama-lamanya. remaja hidup dalam kebenaran firman-


Surat-surat Paulus. Paulus Nya karena Alkitab menyatakan
mengatakan bahwa: "Segala tulisan yang kesalahan, Alkitab memperbaiki kelakuan,
diilhamkan Allah memang bermanfaat dan mendidik kita dalam kebenaran firman
untuk mengajar, untuk menyatakan Allah. Oleh karena itu, identitas diri
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan remaja dan pemuda Kristen haruslah
dan untuk mendidik orang dalam benar-benar berdasar pada Alkitab.39
kebenaran" (2Tim. 3:16). Paulus berbicara Orangtua adalah sebagai guru
tentang Alkitab Perjanjian Lama dan utama dan pertama dalam pembentukan
Perjanjian Baru. Pengajaran merupakan karakter spiritualitas remaja.
sarana yang digunakan untuk memberikan Perkembangan fisik, sosial, intelek,
pengetahuan. Dalam Perjanjian Lama dan psikologi dan rohani adalah sasaran utama
Perjanjian Baru, Alkitab digunakan untuk dari perhatian dan pendidikan yang akan
mengajar. Taurat Tuhan dalam Perjanjian diberikan oleh orangtua kepada remaja.
Lama digunakan untuk mendidik bangsa Dalam menyampaikan pendidikan
Israel, sementara kitab-kitab dalam karakter tersebut memiliki tahapan-
Perjanjian digunakan untuk mengajar tahapan. Menurut Junihot ada tiga tahapan
jemaat Kristen mula-mula. Alkitab keterlibatan orangtua dalam
merupakan sumber dari semua perkembangan anak yaitu: (1) Keterlibatan
pengetahuan (Mzm. 19:7; Ams. 2:6).37 langsung dan interaksi dengan anak. (2)
Teguran dalam firman Allah Menyediakan peluang-peluang bagi
tujuannya adalah bahwa orang Kristen pengalaman berbeda. (3) Bekerja sama
yang bersalah ditegur atas dosa-dosa dengan orang lain atau pihak lain sebagai
mereka. Mereka dinyatakan bersalah. patner.40
Mazmur 19:11 dan Ibrani 4:12 Menurut Harianto GP orangtua
menegaskan fungsi Alkitab ini. memegang tanggung jawab utama dalam
Memperbaiki kelakuan atau koreksi keluarga dan anggota keluarga lainnya
merupakan sarana yang digunakan untuk hanya membantu dan sebagai pelengkap.
"meluruskan kembali" orang Kristen. Bertanggung jawab memberi teladan
Alkitab pertama-tama menegur pembaca kepada anak, mendidik mereka dalam
atas dosa mereka, lalu Alkitab kasih dan ajaran Tuhan (Ef. 6:4), dan dapat
menunjukkan bagaimana menghadapi menerima segala keadaan mereka. Sikap
dosa supaya mereka dapat kembali yang harus diambil orangtua adalah sikap
berjalan bersama Allah.38 tegas dalam mengajarkan dan
Mendidik orang dalam kebenaran mendisiplinkan anak (bnd. 1 Sam. 2:11-26
atau berlatih dalam kebenaran tentang kisah anak Eli), memiliki
(righteousness): sarana yang digunakan ketekunan (lih. Ul. 6:6-9), serta harus
untuk orang percaya dibentuk di jalan yang konsisten dalam pengajaran itu. 41 Prilaku
benar dalam hidupnya. Alkitab mengajar yang ditunjukkan remaja sebagai cerminan
orang kudus bagaimana berjalan dalam dari kualitas pendidikan yang diberikan
jalan kebenaran (Mzm. 23:3). Alkitab orangtua. Jika orangtua lemah dalam
menjadi sumber kekuatannya (Mat. 4:4; pengawasan terhadap remaja maka mereka
Kis. 20:32). Allah menghendaki supaya akan terpengaruh dengan keadaan di luar.

37 40
Nikolaus Hayon, Tema-tema Paulus (Bogor: Junihot, Op.Cit., 100.
41
Mardi Yuana, 1989), 64. Harianto GP. Pendidikan Agama Kristen dalam
38
Ibid., 65. Alkitab dan Dunia Pendidikan Masa Kini
39
Nikolaus Hayon, Op.Cit., 66. (Yogyakarta: Yayasan Andi, 2012), 70-71,
111
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114

Harapan akan anak yang membahagiakan berikut perlu diketahui yaitu (1)
dan menjadi kebanggan orangtua akan memberikan arahan yang jelas dan
tinggal harapan tanpa jadi kenyataan. mengurangi kebingungan remaja dan (2)
Menurut Dolores Leckey mengembangkan langkah demi langkah
sebagaimana dikutip oleh Harianto berisi petunjuk tindakan yang jelas, (3)
mengatakan bahwa keluarga sebagai membantu remaja memberi pemahaman
“laboratorium kerja rohani” yaitu menjadi mengapa mereka melakukan sesuatu yang
tempat belajar praktis dan konkret. Anak- diperintahkan dan mengapa hal itu
anak lebih banyak mengamati perilaku penting. (4) menyediakan struktur
orang-orang dewasa daripada belajar dari pelajaran agar tidak menyimpang, (5)
perkataan atau nasihat (menjadi kurikulum menjelaskan harapan dan menggabungkan
tersembunyi/hidden curiculum). Oleh penilaian dengan umpan balik, (6)
karena itu, kurikulum yang dipakai menyediakan sumber untuk mengurangi
orangtua harus diperjelas terutama kebingungan, frustasi dan waktu,
pengajaran mengenai siapa Allah dan apa mengurangi ketidakpastian, kejutan, dan
yang Dia ajarkan mengenai kehidupan.42 kekecewaan pendidik agar remaja dapat
Berkaitan dengan itu maka harus belajar maksimal.44
ada juga target yang dicapai, yaitu: Dengan memahami berbagai
Hubungan anak dengan Allah secara penjelasan di atas dapat dilihat bahwa
pribadi, sifat yang saleh: ketaatan, orangtua punya peranan penting dalam
kemurahan hati, kemurnian, kekudusan, pembentukan karakter spiritual remaja.
kerendahan hati, dan lain sebagainya. Harapan orangtua menjadi sumber
Kepribadian yang sehat: kebahagiaan kekuatan dan motivasi utama dalam
batiniah yang berdasarkan pada pendidikan karakter ini. Orangtua mejadi
kepercayaan diri sendiri dan Allah; rasa figur utama dan aktor pembentuk karakter
hormat kepada diri sendiri dan orang lain; spiritual remaja. Teladan yang disebut
kemampuan bertindak dengan penuh sebagai kurikulum tersembunyi adalah
tanggung jawab. Kemampuan untuk hidup pengajaran tanpa konsep dan aturan karena
efektif dengan orang lain dalam kelompok, itu orangtua harus berhati-hati dalam
keterbukaan, menunjukkan kesetiaan, sikapnya. Guna mensukseskan peran
pengertian, dan pengampunan. orangtua dalam pembentukan karakter
Kemampuan untuk berpikir kritis, spiritualitas remaja maka selanjutnya
terutama dalam menetapkan dan dilakukan penelitian.
mempertahankan tolak ukur serta nilai
yang baik. Kemampuan untuk bekerja E. Implikasi terhadap Pendidikan
kreatif dan menunjukkan diri sendiri Agama Kristen (PAK)
sebagai pribadi yang unik. Akal sehat dan Dalam dunia pendidikan saat ini
penilaian yang baik.43 baik pendidikan formal maupun non-
Menurut Jamie Mckenzie formal perlu melihat dan memahami
sebagaimana dikutip oleh Junihot betapa pentingnya suatu model atau
merumuskan enam poin penting yang metode yang dikembangkan dalam
perlu diperhatikan oleh seorang pendidik pendidikan karakter. Pendidikan Agama
dalam membelajarkan remaja. Jika Kristen adalah sebuah usaha yang bersifat
orangtua adalah sebagai pendidik maka hal pendidikan dan pembelajaran kepada

42 44
Harianto GP. Op.Cit., 73. Junihot, Op.Cit., 101.
43
Ibid., 74
112
Peran Orangtua Sebagai Pendidik dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja

seluruh warga jemaat secara bertahap Covey, Stephen R. The 7 Habits Of Higly
untuk mengenal Tuhan Yesus Kristus Effective People/7 Kebiasaan
sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, Manusia yang sangat Efektif.
yang dituliskan dalam Alkitab sebagai Tangerang Selatan: Binarupa Aksara
sumber utama pembelajaran, dengan Publiser, 2006.
demikian setiap peserta didik memiliki Gunarsah, Singgih D. dan Y Singgih D.
pengenalan yang benar akan Anak Allah, Gunarsah. Psikologi untuk
kedewasaan penuh, dan keteguhan iman Membimbing. Jakarta: BPK Gunung
dalam menghadapi berbagai persoalan. Mulia, 1995.
Landasan utama dari pendidikan karakter ________ dan Y Singgih D. Gunarsa,
untuk remaja adalah Alkitab. Maka Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan
sebagai guru pertama dan utama orangtua Keluarga. Jakarta: BPK Gunung
berperan mengajarkan Alkitab kepada Mulia, 2016.
remaja sebagai kurikulum pembentukan Grome, Thomas H. Christian Religius
karakter spiritualitasnya. Orangtua adalah Education. Jakarta: BPK Gunung
rekan sekerja guru PAK di sekolah dan Mulia, 2011.
sebaliknya dalam pembinaan karakter Griffiths, Michael. Gereja dan
spiritualitas remaja. Panggilannya Dewasa ini. Jakarta:
Pendidikan Agama Kristen adalah BPK Gunung Mulia, 1991.
sebuah usaha yang bersifat pendidikan dan Harianto GP. Pendidikan Agama Kristen
pembelajaran, peserta didik adalah semua dalam Alkitab dan Dunia
warga jemaat. Sumber utama materi dan Pendidikan Masa Kini, Yogyakarta:
kajian Pendidikan Agama Kristen adalah Andi, 2012.
dari Alkitab. Pendidikan Agama Kristen Hayon, Nikolaus. Tema-Tema Paulus.
bukanlah sekedar kegiatan biasa, akan Bogor: Mardi Yuana, 1989.
tetapi sebuah bentuk usaha sadar dari Junihot S. Psikologi Pendidikan Agama
lembaga gereja, sekolah, dan berbagai Kristen. Yogyakarta: Andi, 2016.
lembaga lainnya untuk mencapai KBBI, Edisi Kelima. Jakarta: Badan
tujuannya yang diharapkan dan Pengembangan dan pembinaan
memerlukan kesiapan dan perencanaan bahasa kementrian pendidikan dan
yang matang. Maka PAK harus dapat kebudayaan, CV. Adi Perkasa, 2018.
mengedukasi jemaat dalam seluruh Lamp Walter. Tafsiran Kitab Mazmur.
kategorial umur untuk mengenal Allah Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1994.
melalui pemberitaan Alkitab. Sejalan Denis McCallum, Gereja yang
dengan tujuan pendidikan dalam Mengagumkan Sesuai Pola
mengedukasi remaja maka orangtua dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Andi,
pembentukan karakter spiritual anaknya 2018.
juga perlu mempersiapkan diri dengan Lickona, Thomas. Character Matters
terlebih dahulu. (Persoalan Karakter). akarta: Bumi
Aksara, 2015.
F. Referensi Napel Henk ten. Kamus Teologi. Jakarta:
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, BPK. Gunung Mulia, 1994.
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Saptono. Dimensi-dimensi Pendidikan
Rineka Cipta, 2006. Karakter. Jakarta: Erlangga, 2011.
Baskoro, Danang. Menjadi Lebih Baik Sijabat, B. Samuel. Strategi Pendidikan
(Parenting Healing). Jakarta: Kristen. Yogyakarta: Andi, 1996.
Kompas Gramedia, 2018. Sudiyono dan Ruth Purweni. Generasi

113
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114

Akhir Zaman yang Dirindukan


Tuhan. Yogyakarta: Andi, 2017.
Surna, I Nyoman & Olga D. Pandeirot,
Psikologi Pendidikan 1. Jakarta:
Erlangga, 2014.
Wibowo, Budiono Adi. Gereja
Mendampingi Remaja. Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2002.
Wiriadinata, Susan S., Ardi Wiriadinata,
dan John Sudarma. Mengasuh Anak
Mengasihi Tuhan. Jakarta:
Gramedia, 2018.

114

Anda mungkin juga menyukai