Christa Siahaan
christabarita@gmail.com
3Abstrak
Artikel ini berisi pembahasan tentang peran orangtua sebagai pendidik dan
pembentuk karakter spiritualitas remaja dalam pandangan Alkitab dan secara psikologis.
Pendidikan karakter spiritualitas remaja merupakan satu dari sekian banyak tujuan
pembelajaran PAK. Guru yang berperan dalam pengajaran PAK tidak hanya yang ada
dalam sekolah formal saja. Dalam sekolah informal ada guru yang paling dekat dengan
naradidiknya bahkan tinggal dalam satu rumah yaitu orangtua. Sebagai guru PAK
orangtua berperan dalam membentuk karakter spiritualitas remaja. Orangtua dikatakan
sebagai guru pertama dan utama dalam mengajarkan firman Tuhan kepada remaja.
Pengajaran yang diberikan hendaknya dapat membentuk suatu kepribadian yang khas
dari remaja. Inilah yang disebut sebagai pembentukan karakter spiritualitas.
95
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114
1
Sudiyono dan Ruth Purweni, Generasi Akhir
Zaman yang Dirindukan Tuhan (Yogyakarta:
Andi, 2017), 77-78.
96
Peran Orangtua Sebagai Pendidik dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja
2 4
Ibid., 80. Ibid., 3-4.
3 5
Susan S. Wiriadinata, Ardi Wiriadinata, dan John Susan S. Wiriadinata., Op.Cit, 7.
Sudarma, Mengasuh Anak Mengasihi Tuhan
(Jakarta: Gramedia, 2018), 2.
97
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114
6
Alkitab Sabda, https://alkitab.sabda.org/bible.
php?book=Ams&chapter=22#n5, diakses pada
tanggal 11 Juli 2019, pukul 17:50 WIB.
98
Peran Orangtua Sebagai Pendidik dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja
anak hidup takut akan Allah. Orangtua yaitu dengan memberikan teladan melalui
yang tidak mendidik anak berarti kehidupan sehari-hari. Metode
membiarkan mereka menjadi perusak pengajarannya dapat dilakukan dengan
dunia. Maka orangtua harus menyadari mendiskusikan firman tersebut.
bahwa masa untuk mendidik anak begitu
terbatas dan harus dimanfaatkan sebaik- b. Peran Orangtua dalam Perjanjian
baiknya. Apabila kesempatan emas itu Baru
bergulir begitu saja, tentu orangtua harus Orangtua diperintahkan oleh Allah
mempertanggungjawabkannya di hadapan untuk mendidik anaknya seperti yang
Tuhan.7 tertulis dalam Efesus 6 : 4, “Dan kamu,
Menurut Susan, dalam Alkitab bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah
Perjanjian Lama ada beberapa nats yang anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di
menjadi dasar dalam membina karakter dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” Dengan
spiritualitas anaknya. Orangtua diharuskan demikian orangtua berperan untuk
untuk mengajar dan aktif dalam menjadi guru rohani bagi anak-anaknya.
pengajaran mengenai firman Tuhan. Sebelum orangtua menjadi pengajar
Alkitab memerintahkan orangtua terlebih dahulu mereka harus hidup
mengajarkan kehendak Tuhan kepada beriman. Maka orangtua harus terlebih
anaknya. Bukan hanya memberi perintah dahulu mempelajari firman Tuhan,
tetapi metode mengajarkan juga “Usahakanlah supaya engkau layak di
dicantumkan, misalnya, 8 Orangtua harus hadapan Allah sebagai seorang pekerja
mengajar dengan teladan (Keluaran 6:5-8; yang tidak usah malu, yang berterus terang
31:12). memberitakan perkataan kebenaran itu”
1) Orangtua harus mengomunikasikannya (2Tim. 2:15). Semua orang percaya
secara verbal (Kel. 6:7 tentang syema, bertanggung jawab dalam mengajarkan
Ul. 11:18-19). firman Tuhan termasuk di dalamnya
2) Keluarga mendiskusikan secara mereka sebagai orangtua atau orang yang
informal apa yang terjadi sepanjang sudah dewasa. 9 Orangtua mempunyai
hari (Ul. 6:20-25). tanggung jawab dalam mengajarkan
3) Orangtua dapat mengajar anak ketika firman Tuhan dan peran mereka adalah
anak bertanya (Kel. 12:26; 13:14; Ul. sebagai pendidik.
6:21). Menurut Dennis Mccallum,
4) Orangtua dapat menggunakan bahan mengatakan bahwa, Injil harus toleran
ajar atau bahan visual sebagai contoh terhadap budaya yang dimiliki oleh para
(Ul. 6:9; 11:20). remaja. Remaja dalam budaya tradisional
5) Orangtua mengajarkan kepada mereka menerima saja ritual yang mereka harus
untuk berpartisipasi dengan merayakan lalui dalam sistem keyakinan masyarakat
kegiatan-kegiatan, hari raya sepanjang desanya tanpa mempertanyakan apa-apa.
tahun (Ul. 16:16). Budaya orangtua dan budaya anak-anak
Dalam menyampaikan pengajaran- mereka harus sama, supaya mereka tidak
nya orangtua perlu mengetahui metode berada pada dunia yang berbeda. Tindakan
dan cara yang tepat dalam mengajarkan ini harus menjadi strategi gereja agar tidak
firman Tuhan. Salah satu cara pengajaran terjadi pergeseran budaya. Mengenai
7 8
Alkitab Sabda, https://alkitab.sabda.org/ Susan S. Wiriadinata., Op.Cit, 4-5
9
commentary.php?book=20&chapter=22&verse=8, Sudiyono, Op.Cit., 328.
diakses pada tanggal 11 Juli 2019, pukul 18:10
WIB.
99
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114
10 12
Dennis Mccallum, Gereja Mengagumkan Sesuai Singgih D. Gunarsa dan Y Singgih D. Gunarsa,
Pola Perjanjian Baru, 363-365. Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga
11
Ibid., 329. (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016), 103-105.
100
Peran Orangtua Sebagai Pendidik dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja
13 14
Nyoman, Op.Cit., 105. Ibid., 105-108.
101
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114
pola asuh anak akan berdampak pada hasil anaknya didukung oleh 1 Korintus 7:17-18
yang dicapai dalam pembentukan karakter mengatakan: “Selanjutnya hendaklah tiap-
anak. tiap orang tetap hidup seperti yang telah
Menurut Junihot, orangtua adalah ditentukan Tuhan baginya dan dalam
pemberi kasih sayang yang mendasar dan keadaan seperti waktu dipanggil Allah.
hal ini berpengaruh kuat pada Inilah ketetapan yang kuberikan kepada
perkembangan psikologi anaknya. semua jemaat. Kalau seorang dipanggil
Orangtua yang memiliki pemahaman yang dalam keadaan bersunat, janganlah ia
cukup tentang bagaimana mendidik anak, berusaha meniadakan tanda-tanda sunat
akan dapat menjalankan tugasnya dengan itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam
baik. Pengetahuan yang diperoleh dapat keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau
digunakan dengan optimal untuk membina bersunat.”16 Karena itu orangtua berperan
karakter anaknya. Hal-hal yang dalam menanamkan karakter spiritual
mendukung perkembangan psikologi anak anaknya melalui nilai budaya. Karena
yang perlu diketahui orangtua ada dua seorang anak remaja tidak mungkin
yaitu: (1) Penerimaan tanpa syarat. menganut budaya orang lain dan
Orangtua menerima anaknya bukan meninggalkan budayanya sendiri.
perangainya, karena itu seperti apapun
keadaannya anak akan selalu diterima C. Pembentukan Karakter
orangtua. (2) Stimulasi. Orangtua harus Spiritualitas Remaja
melibatkan diri dalam peningkatan 1. Pemahaman Mengenai Remaja
prestasi anak dalam segala aspek, yang
dapat dilakukan melalui audio, visual, dan Menurut KBBI remaja adalah anak
kinetik serta keterlibatan langsung dengan yang mulai dewasa. 17 Menurut Nyoman
sentuhan, merasai dan membaur. 15 Surna masa remaja adalah masa saat
Keberhasilan seorang anak tergantung seorang anak mengalami proses
kepada bagaimana orangtua perkembangannya. Remaja senantiasa
memperlakukannya di rumah. Anak akan mengeksplorasi pengalaman-pengalaman
dapat melalui proses pencapaian dengan baru dalam kehidupannya. Remaja
baik bila ada keterlibatan orangtua sebagai bereksperimen dan berhadapan dengan
stimulan. berbagai macam aturan dan orang-orang
Menurut Dennis Mccallum, yang berbeda. Pada masa remaja terjadi
mengatakan bahwa Injil harus toleran perubahan bentuk tubuh, perkembangan
terhadap budaya yang dimiliki oleh para emosional dan kecerdasan. Perkembangan
remaja. Remaja dalam budaya tradisional remaja perlu dikawal agar berhasil
menerima saja ritual yang mereka harus menjalaninya. Tugas ini tergantung pada
lalui dalam sistem keyakinan masyarakat keberhasilan orangtua, guru dan remaja itu
desanya tanpa mempertanyakan apa-apa. sendiri. 18 Remaja mulai mencari jati
Budaya orangtua dan budaya anak-anak dirinya untuk menuju kedewasaan dan
mereka harus sama, supaya mereka tidak dalam situasi inilah mereka disebut masih
berada pada dunia yang berbeda. Tindakan labil. Belum ada prinsip pemikiran yang
ini harus menjadi strategi gereja agar tidak jelas, belum dapat memutuskan dan
terjadi pergeseran budaya. Mengenai mengambil suatu kesimpulan yang tepat,
orangtua menanamkan budaya kepada karena itu mereka perlu pembimbingan.
15 17
Junihot, Op.Cit., 97-99. KBBI, 1389.
16 18
Dennis Mccallum, Op.Cit., 363-365. Nyoman Surna, Op.Cit., 132.
102
Peran Orangtua Sebagai Pendidik dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja
19 20
Junihot, Op.Cit., 99-100 Charles M. Shelton SJ, Menuju Kedewasaan
Kristen (Yogyakarta, Kanasius,1988), 94-96.
103
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114
21 22
KBBI, Edisi Kelima, (Jakarta: Badan Henk ten Napel, Kamus Teologi (Jakarta: BPK:
Pengembangan dan pembinaan bahasa Gunung Mulia, 1994), 73.
23
kementrian pendidikan dan kebudayaan, CV. Adi Khanza Savitra, Pengertian Karakter menurut
Perkasa, 2018), 754. para Ahli (28 September 2019): diakses 20
September 2019, https://dosenpsikologi.com/.
104
Peran Orangtua Sebagai Pendidik dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja
24 25
Thomas Lickona, Character Matters (Persoalan Saptono, Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter,
Karakter) (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), 15-16. (Jakarta: Erlangga, 2011), 17-19.
105
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114
Dari beberapa pengertian di atas Bagi orang Kristen spiritualitas itu adalah
dapat diambil suatu pemahaman mengenai tehnik-tehnik meningkatkan pengalaman
karakter yaitu hal-hal yang menyangkut rohani, tinggi rendahnya kadar
tentang sifat, kepribadian dari seseorang kerohanian, aktivitas atau kegiatan
yang menjadi ciri khasnya. Setiap orang kerohanian, dan gerakan asketisme,
tentunya berbeda-beda sifat dan pietisme, emosi keagamaan. 28 Dalam
kepribadiannya tergantung bagaimana membentuk karakter spiritualitas remaja
sikap hidup yang dijalaninya. Karakter itu hal di atas perlu dipahami oleh
adalah cara bertindak, berpikir, pembimbing spiritual remaja. Hal itu akan
berperilaku dan menjadi sifat atau memberi kemudahan dalam mengajarkan
kepribadian yang khas dari seseorang. hal-hal keagamaan kepada para remaja.
Karakter seseorang dapat dipengaruhi cara
berpikirnya, ketertarikannya kepada b. Prinsip-Prinsip Pengembangan
sesuatu, kebiasaan yang dilakukan dan Spiritualitas29
itulah menjadi ciri khasnya. Hal-hal dari 1) Sumber Spiritualitas
luar diri manusia dapat mempengaruhi
karakternya sehingga jika menginginkan Sumber daya rohani setiap orang
sesuatu yang baik hendaklah selalu Kristen adalah Yesus Kristus, yang
memikirkan yang baik dan berhubungan dinyatakan-Nya melalui kehadiran dan
dengan orang yang baik saja. Demikian kerja Roh-Nya yang kudus. Roh Allah saja
karakter yang dapat dilihat dalam diri yang akan memberi spiritualitas sejati
setiap orang. dalam hidup seseorang tetapi hal itu akan
diterima apabila seseorang itu membuka
3. Pemahaman Mengenai Spiritualitas diri. Menurut Schaeffer, spiritualitas sejati
dimulai dari kelahiran kembali oleh
a. Pengertian Spiritualitas kehadiran dan pekerjaan Roh Allah. Relasi
Dalam KBBI Spiritualitas artinya dengan Allah di dalam Yesus Kristus akan
adalah sumber motivasi dan emosi memerdekakan orang percaya dari kuasa
pencarian individu yang berkenaan dengan dosa, pemahaman akan semakin sempurna
hubungan seseorang Tuhan. 26 Menurut akan kedudukan sebagai anak-anak Allah
Henk ten Napel mengartikan spiritualitas (Roma 8:15-16; Gal. 4:6-7).
sebagai kerohanian (spirituality). 27
Menurut Samuel Sijabat, Spiritualitas 2) Landasan Spiritualitas
merupakan kekuatan yang semata-mata Landasan spiritualitas orang
bersumber dari manusia, sebagai upaya percaya adalah berakar dalam firman
dirinya untuk mendemonstrasikan hidup Allah (bnd. Mzm. 119; 2 Tim. 3:16-17;
yang berarti bagi sesamanya. Spiritualitas Yoh. 8:31-32). Mengapa demikian?
dimengerti sebagai keterkaitan batin Karena firman Allah memberikan
manusia dalam mengerti, menanggapi kemerdekaan dari kuasa dosa,
serta mengambil sikap dan keputusan kebebasasan dari kebodohan, dan
dalam realitas dan tujuan hidup manusia. kepicikan iman. Firman Allah
Spiritualitas (dari bahasa Latin) atau memberikan prinsip, nilai, dan tatanan
spirituality (Inggris) berarti keadaan tidak hidup sehari-hari, bagaimana kita hidup
berwujud material dari suatu substansi. secara bijaksana, menghadapi situasi
26 28
KBBI., 1590. Samuel B Sijabat, Strategi Pendidikan Kristen,
27
Henk ten Napel, Op.Cit, 296. 217-218.
29
Ibid., 219-225.
106
Peran Orangtua Sebagai Pendidik dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja
31 32
Singgih D Gunarsah, Op.Cit., 66. Sudiyono, Op.Cit., 87.
108
Peran Orangtua Sebagai Pendidik dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja
Hal itu akan terwujud dalam diri anak yang dahulu perlu diberikan pengertian apa itu
dari sejak muda telah diperkenalkan jalan pendidikan. Menurut Lawrence Cremin
yang harus ditempuh dalam menggapai sebagaimana dikutip oleh Thomas H.
cita-citanya dengan mencari kerajaan Grome mendefinisikan pendidikan sebagai
Allah. Memperkenalkan Tuhan sejak “usaha sengaja, sistematis, dan terus-
muda maka para remaja akan mencintai menerus untuk menyampaikan,
jalan dan kehendak Tuhan. Pengaruh menimbulkan, atau memperoleh
buruk tidak akan menjangkau remaja yang pengetahuan, sikap-sikap, nilai-nilai,
telah membentengi diri dengan iman keahlian-keahlian, atau kepekaan-
kepada Tuhan pemilik hidup ini. kepekaan, juga setiap akibat dari usaha
Budiono Adi Wibowo mengatakan itu.” Dalam pendidikan ada penanaman
bahwa dari segi tujuan pendidikan, dan pelajaran-pelajaran (sikap, nilai, keahlian,
peran remaja sebagai naradidik yang kepekaan, dll) kepada naradidik yang
sedang dipersiapkan untuk masa depan berdampak pada tumbuh kembang diri
adalah sesuatu yang wajar. Namun perlu naradidik sendiri. Pendidikan itu juga
diingat juga bahwa sudut pandang seharusnya dilakukan secara terus-
demikian menempatkan remaja sebagai menerus, berkesinambungan agar tali tidak
obyek dan kurang menempatkannya terputus dan naradidik mendapatkan
sebagai subyek.33 Pernyataan Wibowo ini pendidikan yang utuh.35
mengingatkan bahwa meskipun gereja Prinsip-prinsip pendidikan seperti
bertugas untuk menghantarkan remaja inilah yang perlu untuk diterapkan gereja
pada pemahaman-pemahaman dan kepada para remaja sebagai subyek
perjalanan menuju masa depan yang lebih pelayanan (naradidik). Dalam mendidik
baik bersama Allah, namun hal penting anak perlu punya kurikulum yang jelas.
yang harus diingat adalah remaja itu Pengajaran yang diberikan harus dapat
sendiri adalah para pembawa mempengaruhi anak remaja agar hidup
pengharapan. Remaja adalah subyek yang kudus di hadapan Tuhan. Ada beberapa
bisa membawa dunia pada kehidupan yang pengajaran Alkitab yang dapat diberikan
lebih baik di masa depan. Oleh sebab itu, kepada anak remaja seperti di bawah ini.
mereka harus dibekali oleh pendidikan Beberapa ayat Alkitab PL dan PB
iman yang baik sejak dini. mengatakan tentang hidup orang muda
Gereja sebagai tempat untuk atau kita sebut saja remaja : Kitab Mazmur
mendidik dan menumbuhkan iman remaja 119:9 Kitab ini mengatakan “Dengan
memiliki tugas pendidikan seperti sebuah apakah seorang muda mempertahankan
sekolah. Pendidikan berasal dari bahasa kelakuannya tetap bersih? Dengan
Latin educare yang berarti “menuntun ke menjaganya sesuai dengan firmanMu.
luar.” Thomas Groome menyebutkan Artinya adalah bagaimana seorang
bahwa ada tiga dimensi yang dapat dilihat percaya dapat menjaga kemurnian
dalam “menuntun ke luar,” yakni: 1) titik hidupnya, menolak pengaruh asusila yang
berangkat dari mana, 2) proses masa kini, menandakan lingkungan fasik di mana kita
dan 3) masa depan ke arah mana tuntunan tinggal? Selanjutnya bait ke-2 dari
dilaksanakan.34 Mazmur ini mencatat delapan cara yang
Jika orangtua memiliki peran berikut, masing-masing dalam satu ayat:
utama sebagai pendidik maka terlebih (1) Dengan membuat keputusan yang tidak
33 34
Budiono Adi Wibowo, Gereja Mendampingi Thomas H. Grome, Christian Religius Education
Remaja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002), (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011), 5.
35
252. Ibid., 29.
109
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114
bisa diubah untuk tetap setia kepada Ada Sebuah jawaban memuaskan
Firman Allah yang tertulis hingga akhir diberikan atas pertanyaan ini. Orang-orang
hidup di dunia ini; (2) dengan mencari muda akan berhasil mempertahankan
Tuhan dalam doa; (3) dengan menghafal kelakuan mereka bersih dengan
Firman Allah; (4) dengan mengharapkan menjaganya sesuai dengan firman Allah.
bimbingan dari Allah; (5) dengan bersikap Kehormatan firman Allah itulah yang
terbuka bagi kebenaran Allah; (6) dengan membuat firman itu memiliki kuasa seperti
bersukacita serta senang dengan perkataan itu dan dapat memberi manfaat bagi orang
Allah; (7) dengan mengamat-amati hasil per-orang dan masyarakat, yang
jalan-jalan Allah yang berlawanan dengan kebahagiaannya banyak ditentukan oleh
jalan dunia; (8) dengan tidak terlalu sibuk kelakuan orang-orang muda mereka.
untuk membaca dan mempelajari Firman Dengan demikian maka yang
Allah.36 dilakukan orang muda:
Sebuah pertanyaan berbobot yang a) Remaja harus menjadikan firman Allah
diajukan. Dengan cara bagaimana sebagai pedoman untuk mengakrabkan
angkatan yang akan datang akan menjadi diri denganNya, dan berusaha hidup
lebih baik daripada angkatan sekarang ini? sesuai dengan firman itu. Firman itu
Dengan apakah seorang muda mampu membersihkan hati remaja
mempertahankan kelakuannya bersih? dengan lebih baik daripada hukum-
Pembersihan menyiratkan bahwa ada yang hukum para penguasa atau ajaran-
tercemar. Di samping kebusukan atau ajaran moral para ahli filsafat.
kecemaran asali yang kita bawa ke dunia b) Remaja harus menjalankan pedoman
ini bersamaan dengan kelahiran kita (yang itu dengan cermat dan memetik manfaat
darinya kita belum dibersihkan sampai dari situ.
hari ini), ada banyak dosa khusus yang c) Remaja harus menaruh perhatian
menguasai orang-orang muda, yang dapat kepada jalan hidupnya, harus
mencemari jalan mereka, yakni nafsu mengujinya dengan firman Allah,
orang muda (2 Tim. 2:22). Dosa-dosa ini sebagai batu sentuhan dan norma, harus
akan menyakiti hati Allah dan memperbaiki yang tidak sesuai dan
mempermalukan diri mereka sendiri. mengarahkannya sesuai dengan peta
Orang-orang muda perlu membersihkan dan pedoman itu.
kelakuan mereka, supaya hati mereka Firman Allah tidak akan bekerja
diperbarui dan kehidupan mereka tanpa kecermatan kita dan memberikan
diubahkan kembali sepenuhnya, dijadikan perhatian kita terus-menerus pada firman
bersih, dan tetap bersih, serta luput dari itu dan jalan kita, supaya kita dapat
hawa nafsu duniawi yang membinasakan membandingkan keduanya bersama-sama.
dunia, supaya mereka memiliki hati nurani Kehancuran orang muda dapat disebabkan
yang murni dan nama yang baik. Hanya oleh hidup bebas (atau tanpa aturan sama
sedikit orang muda yang mau bertanya sekali) atau karena memilih pedoman yang
kepada diri sendiri, dengan cara salah. Biarlah mereka menempuh jalan
bagaimana mereka dapat memulihkan dan yang rata dan berjalan menurut aturan-
menjaga kesucian mereka. Itulah sebabnya aturan kitab suci, sehingga jalan mereka
Daud mengajukan pertanyaan itu kepada akan bersih, dan mereka akan memiliki
mereka. penghiburan serta kehormatan di dunia ini
36
Walter Lamp, Tafsiran Kitab Mazmur ( Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 1994), 134-136.
110
Peran Orangtua Sebagai Pendidik dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja
37 40
Nikolaus Hayon, Tema-tema Paulus (Bogor: Junihot, Op.Cit., 100.
41
Mardi Yuana, 1989), 64. Harianto GP. Pendidikan Agama Kristen dalam
38
Ibid., 65. Alkitab dan Dunia Pendidikan Masa Kini
39
Nikolaus Hayon, Op.Cit., 66. (Yogyakarta: Yayasan Andi, 2012), 70-71,
111
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114
Harapan akan anak yang membahagiakan berikut perlu diketahui yaitu (1)
dan menjadi kebanggan orangtua akan memberikan arahan yang jelas dan
tinggal harapan tanpa jadi kenyataan. mengurangi kebingungan remaja dan (2)
Menurut Dolores Leckey mengembangkan langkah demi langkah
sebagaimana dikutip oleh Harianto berisi petunjuk tindakan yang jelas, (3)
mengatakan bahwa keluarga sebagai membantu remaja memberi pemahaman
“laboratorium kerja rohani” yaitu menjadi mengapa mereka melakukan sesuatu yang
tempat belajar praktis dan konkret. Anak- diperintahkan dan mengapa hal itu
anak lebih banyak mengamati perilaku penting. (4) menyediakan struktur
orang-orang dewasa daripada belajar dari pelajaran agar tidak menyimpang, (5)
perkataan atau nasihat (menjadi kurikulum menjelaskan harapan dan menggabungkan
tersembunyi/hidden curiculum). Oleh penilaian dengan umpan balik, (6)
karena itu, kurikulum yang dipakai menyediakan sumber untuk mengurangi
orangtua harus diperjelas terutama kebingungan, frustasi dan waktu,
pengajaran mengenai siapa Allah dan apa mengurangi ketidakpastian, kejutan, dan
yang Dia ajarkan mengenai kehidupan.42 kekecewaan pendidik agar remaja dapat
Berkaitan dengan itu maka harus belajar maksimal.44
ada juga target yang dicapai, yaitu: Dengan memahami berbagai
Hubungan anak dengan Allah secara penjelasan di atas dapat dilihat bahwa
pribadi, sifat yang saleh: ketaatan, orangtua punya peranan penting dalam
kemurahan hati, kemurnian, kekudusan, pembentukan karakter spiritual remaja.
kerendahan hati, dan lain sebagainya. Harapan orangtua menjadi sumber
Kepribadian yang sehat: kebahagiaan kekuatan dan motivasi utama dalam
batiniah yang berdasarkan pada pendidikan karakter ini. Orangtua mejadi
kepercayaan diri sendiri dan Allah; rasa figur utama dan aktor pembentuk karakter
hormat kepada diri sendiri dan orang lain; spiritual remaja. Teladan yang disebut
kemampuan bertindak dengan penuh sebagai kurikulum tersembunyi adalah
tanggung jawab. Kemampuan untuk hidup pengajaran tanpa konsep dan aturan karena
efektif dengan orang lain dalam kelompok, itu orangtua harus berhati-hati dalam
keterbukaan, menunjukkan kesetiaan, sikapnya. Guna mensukseskan peran
pengertian, dan pengampunan. orangtua dalam pembentukan karakter
Kemampuan untuk berpikir kritis, spiritualitas remaja maka selanjutnya
terutama dalam menetapkan dan dilakukan penelitian.
mempertahankan tolak ukur serta nilai
yang baik. Kemampuan untuk bekerja E. Implikasi terhadap Pendidikan
kreatif dan menunjukkan diri sendiri Agama Kristen (PAK)
sebagai pribadi yang unik. Akal sehat dan Dalam dunia pendidikan saat ini
penilaian yang baik.43 baik pendidikan formal maupun non-
Menurut Jamie Mckenzie formal perlu melihat dan memahami
sebagaimana dikutip oleh Junihot betapa pentingnya suatu model atau
merumuskan enam poin penting yang metode yang dikembangkan dalam
perlu diperhatikan oleh seorang pendidik pendidikan karakter. Pendidikan Agama
dalam membelajarkan remaja. Jika Kristen adalah sebuah usaha yang bersifat
orangtua adalah sebagai pendidik maka hal pendidikan dan pembelajaran kepada
42 44
Harianto GP. Op.Cit., 73. Junihot, Op.Cit., 101.
43
Ibid., 74
112
Peran Orangtua Sebagai Pendidik dan Pembentuk Karakter Spiritualitas Remaja
seluruh warga jemaat secara bertahap Covey, Stephen R. The 7 Habits Of Higly
untuk mengenal Tuhan Yesus Kristus Effective People/7 Kebiasaan
sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, Manusia yang sangat Efektif.
yang dituliskan dalam Alkitab sebagai Tangerang Selatan: Binarupa Aksara
sumber utama pembelajaran, dengan Publiser, 2006.
demikian setiap peserta didik memiliki Gunarsah, Singgih D. dan Y Singgih D.
pengenalan yang benar akan Anak Allah, Gunarsah. Psikologi untuk
kedewasaan penuh, dan keteguhan iman Membimbing. Jakarta: BPK Gunung
dalam menghadapi berbagai persoalan. Mulia, 1995.
Landasan utama dari pendidikan karakter ________ dan Y Singgih D. Gunarsa,
untuk remaja adalah Alkitab. Maka Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan
sebagai guru pertama dan utama orangtua Keluarga. Jakarta: BPK Gunung
berperan mengajarkan Alkitab kepada Mulia, 2016.
remaja sebagai kurikulum pembentukan Grome, Thomas H. Christian Religius
karakter spiritualitasnya. Orangtua adalah Education. Jakarta: BPK Gunung
rekan sekerja guru PAK di sekolah dan Mulia, 2011.
sebaliknya dalam pembinaan karakter Griffiths, Michael. Gereja dan
spiritualitas remaja. Panggilannya Dewasa ini. Jakarta:
Pendidikan Agama Kristen adalah BPK Gunung Mulia, 1991.
sebuah usaha yang bersifat pendidikan dan Harianto GP. Pendidikan Agama Kristen
pembelajaran, peserta didik adalah semua dalam Alkitab dan Dunia
warga jemaat. Sumber utama materi dan Pendidikan Masa Kini, Yogyakarta:
kajian Pendidikan Agama Kristen adalah Andi, 2012.
dari Alkitab. Pendidikan Agama Kristen Hayon, Nikolaus. Tema-Tema Paulus.
bukanlah sekedar kegiatan biasa, akan Bogor: Mardi Yuana, 1989.
tetapi sebuah bentuk usaha sadar dari Junihot S. Psikologi Pendidikan Agama
lembaga gereja, sekolah, dan berbagai Kristen. Yogyakarta: Andi, 2016.
lembaga lainnya untuk mencapai KBBI, Edisi Kelima. Jakarta: Badan
tujuannya yang diharapkan dan Pengembangan dan pembinaan
memerlukan kesiapan dan perencanaan bahasa kementrian pendidikan dan
yang matang. Maka PAK harus dapat kebudayaan, CV. Adi Perkasa, 2018.
mengedukasi jemaat dalam seluruh Lamp Walter. Tafsiran Kitab Mazmur.
kategorial umur untuk mengenal Allah Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1994.
melalui pemberitaan Alkitab. Sejalan Denis McCallum, Gereja yang
dengan tujuan pendidikan dalam Mengagumkan Sesuai Pola
mengedukasi remaja maka orangtua dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Andi,
pembentukan karakter spiritual anaknya 2018.
juga perlu mempersiapkan diri dengan Lickona, Thomas. Character Matters
terlebih dahulu. (Persoalan Karakter). akarta: Bumi
Aksara, 2015.
F. Referensi Napel Henk ten. Kamus Teologi. Jakarta:
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian, BPK. Gunung Mulia, 1994.
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Saptono. Dimensi-dimensi Pendidikan
Rineka Cipta, 2006. Karakter. Jakarta: Erlangga, 2011.
Baskoro, Danang. Menjadi Lebih Baik Sijabat, B. Samuel. Strategi Pendidikan
(Parenting Healing). Jakarta: Kristen. Yogyakarta: Andi, 1996.
Kompas Gramedia, 2018. Sudiyono dan Ruth Purweni. Generasi
113
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 95-114
114