Abstrak
Pola asuh dalam keluarga adalah tugas pendidikan agama Kristen yang dilakukan
di dalam keluarga sebagai pembentukan karakter dan pertumbuhan iman terutama anak-
anak. Alkitab memberikan gambaran yang jelas bagaimana pola asuh dari keluarga-
keluarga baik menurut Alkitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Kehidupan
keluarga Ishak dimulai dari Abraham dan Sarah sebagai orangtua Ishak, kemudian Esau
dan Yakub sebagai anak-anak Ishak. Ada pola asuh yang baik dan ada pola asuh yang
tidak baik dari keluarga ini. Sesuatu yang baik yang dilakukan akan memberi dampak
yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, tetapi sesuatu yang buruk tentu
saja sebaliknya dari yang baik. Keluarga berperan penting dalam pembinaan nilai-nilai,
memberi dukungan afektif; berupa hubungan kehangatan, saling mengasihi, dan dikasihi,
mempedulikan, dan dipedulikan, memberikan motivasi, dan saling menghargai.
Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Indonesia, dengan metode penelitian yang
digunakan adalah library research. Untuk menjawab masalah dalam penelitian ini,
peneliti meneliti teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, bersumber dari
buku, artikel nasional, dan internasional dalam bentuk prosiding dan jurnal, dokumen,
dan sumber lainnya. Temuan penelitian ini adalah bahwa tujuan pola asuh keluarga yang
sesuai dengan pendidikan agama Kristen adalah menghasilkan keluarga-keluarga yang
berkarakter dengan nilai-nilai kasih dan kepedulian, memiliki motivasi, dan saling
menghargai.
Kata Kunci: Pendidikan Agama Kristen, Keluarga, Pola Asuh, Keluarga Ishak.
1
Keluarga,https://id.Wikipedia.org>wiki>
Keluarga, diakses pada tanggal 6 November 2019,
pukul 09:25 WIB.
63
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 63-76
nenek, paman, tante, saudara sepupu, dan dengan istri. Bahkan sampai kepada emosi
lain-lain. yang keluar. Perilaku ini umum terjadi di
Keluarga yang kuat didasarkan dalam setiap keluarga. Perilaku ini dapat
dengan memiliki karakter yang baik. bersifat membangun untuk perbaikan juga
Karakter ini didapatkan dari orangtua yang dapat berdampak kepada keretakan
memberikan teladan yang baik, keluarga.4
mengajarkan pendidikan karakter yang Keluarga yang matang secara
baik ke anak, maupun dari anak itu sendiri psikologis adalah keluarga yang telah
yang memiliki kemauan untuk melewati masa-masa sulit sampai terwujud
mengembangkan karakter yang baik. kerukunan dalam keluarga. Ribut sama
Orangtua mempunyai mempunyai harapan sekali bukan berarti bahwa pernikahan itu
agar anak-anak mereka tumbuh dan gagal. Ribut itu sendiri bukan tanda buruk.
berkembang menjadi anak yang baik, tahu Yang buruk adalah kalau keributan itu
membedakan apa yang baik dan yang tidak dibiarkan berarut-larut, sehingga akibatnya
baik. Anak tidak mudah terjerumus dalam rasa sakit hati dan benci semakin
perbuatan-perbuatan yang dapat membengkak dan merusak keutuhan
merugikan dirinya sendiri maupun rumah tangga. Kerukunan rumah tangga
merugikan orang lain.2 bukan sesuatu yang terjadi dengan
Keluarga adalah sumber stimulasi sendirinya. Kerukunan harus diusahakan
untuk mempengaruhi perkembangan anak. dan ini adalah tanggung jawab bersama
Peran orangtua dalam menciptakan anggota keluarga tersebut.5
suasana keluarga mempengaruhi Berdasarkan penjelasan diatas, kita
perubahan dan perkembangan anak. dapat mengetahui tentang keluarga.
Orangtualah yang dapat memastikan Keluarga adalah agen utama dalam
pertumbuhan anak, apakah penanganan Pendidikan Agama Kristen untuk
terhadap anak tersebut bersifat memberikan pengajaran kepada anak dari
membangun (konstruktif) atau merusak sejak dini. Ada begitu banyak pengajaran
(destruktif). Peran orangtua sebagai dari Alkitab Perjanjian Lama maupun dari
pendidik anak sampai dewasa dapat Perjanjian Baru, yang dapat kita ambil
memberi perubahan hidup anak yaitu untuk membangun keluarga yang matang
mental dan perilaku anak yang nantinya dan takut akan Tuhan. Keluarga para
akan dibawa ke kehidupan bermasyarakat. patriarkh (bapa-bapa leluhur) seperti
Karenanya pembinaan keluarga dilakukan Abraham, Ishak, dan Yakub, memberikan
terus menerus sepanjang jalur kehidupan pengaruh besar terhadap hidup segala
individu dalam keluarga. Jika dari masa keturunan dan anggota keluarganya. Kita
kecilnya seorang anak bertumbuh dengan dapat belajar pola asuh pengajaran dalam
sifat bertanggung jawab, besar kehidupan berkeluarga tokoh Alkitab
kemungkinan ia kelak akan menjadi orang tersebut untuk dijadikan teladan atau
dewasa yang bertanggung jawab.3 sebuah pembelajaran.
Menjalankan roda berkeluarga Pendidikan Agama Kristen adalah
bukanlah semudah membalikkan telapak pendidikan yang berpusat pada Alkitab.
tangan, sering terjadi kesalahpahaman Sejarah pendidikan agama Kristen dimulai
antara orangtua dan anak atau suami dari persekutuan Allah dan manusia dalam
2 3
Singgih D.Gunarsa dan Yulia Singgih D. Andar Ismail, Selamat Ribut Rukun (Jakarta: BPK
Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Gunung Mulia, 2012), 30.
4
Remaja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1986), 60. Ibid., 129.
5
Ibid., 129.
64
PAK Untuk Keluarga Menurut Pola Asuh Keluarga Ishak dalam PL
Perjanjian Lama. Bermula saat Tuhan telah satu-satunya jalan keselamatan bagi
memilih dan memanggil Abraham dari manusia yang berdosa. Kedua, pendidikan
jauh untuk melayani kehendak-Nya yang Kristen berpusat pada pengajaran Rasul
agung guna keselamatan seluruh umat Paulus. Setelah Tuhan Yesus memasuki
manusia. Bimbingan dan maksud Tuhan hidupnya, ia menjadi seorang hamba
itu perlu dijelaskan kepada anak cucunya. Tuhan yang terdorong oleh hasrat yang
Ishak meneruskan ajaran yang penting itu berapi-api untuk memasyhurkan nama
dan kemudian anaknya Yakub pula Tuhan Yesus. Ini terbukti dengan
menanamkan segala perkara ini ke dalam banyaknya ia mengajar orang Kristen
batin anak-anaknya. melalui surat-surat yang ia tulis, dan
Nabi Musa dipilih oleh Tuhan sampai saat ini masih dipakai orang
untuk membebaskan umat-Nya dari Kristen untuk belajar firman Tuhan.
penindasan. Kita dapat melihat bagaimana Ketiga, adalah jemaat mula-mula, sejak
peran Allah menuntun mereka selama mulai berdirinya jemaat Kristen ini
keluar dari Mesir, perjalanan di Padang menjunjung pendidikan agama. Di dalam
Gurun hingga akhirnya sampai di Tanah perkumpulan mereka berdoa, berbicara
Perjanjian. Demikianlah kita meninjau tentang pengajaran dan perbuatan-
masa demi masa, sambil menunjukkan perbuatan Tuhan Yesus, makan
perhatian kita kepada segala aspek sehidangan dan merayakan Perjamuan
pendidikan agama diantara bangsa Israel Suci. 7 Pada akhirnya, dari sejarah
tatkala sudah mendiami tanah perjanjian Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ini
itu. Di Israel segala sesuatu harus saling menjadikan sejarah lahirnya pendidikan
membantu dan bekerja sama untuk Kristen melalui pengajaran-pengajaran
mendidik anak-anak dan orang dewasa yang diterapkan pada masa itu yang
agar menjadi anggota-anggota persekutuan berpangkal pada pengajaran agama
agama. Seluruh pendidikan itu bersifat Yahudi, dan dijadikan pengajaran
agama, dimulai dalam masing-masing pendidikan Kristen sampai saat ini.
rumah tangga, dan diteruskan dalam Kata Pendidikan berasal dari kata
kebaktian-kebaktian umum dan di dalam didik yaitu mendidik, mengajar,
pengajaran tentang taurat Tuhan. 6 Jadi, membimbing atau menuntun bersumber
pendidikan Kristen itu bermula terbentuk dari bahasa Yunani, Pedagogi yaitu
dalam kehidupan orang Kristen membimbing, menuntun, dan membawa
berdasarkan pendidikan agama Yahudi. anak kearah yang lebih baik. Alkitab
Dalam Perjanjian Baru pendidikan menunjukkan kegiatan pendidikan dalam
Kristen pertama-tama berpusat pada Tuhan Perjanjian Lama, seperti: Lamath
Yesus. Di samping jabatan-Nya sebagai memukul dengan tongkat, Be’en artinya
Penebus dan Pembebas, Tuhan Yesus juga memahami, Alpah, mengenal dengan
menjadi seorang Guru yang Agung. Tuhan dekat, sedangkan dalam Perjanjian Baru
Yesus mengajar dimana saja dan kapan terdapat istilah seperti: Didasko, mengajar,
pun. Bahkan seluruh kehidupannya Paidemo, membimbing, Katekeo,
merupakan pengajaran sampai saat yang mengemukakan informasi. 8 Menurut
terakhir, karena justru dalam sengsara dan Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama
kematian-Nya Ia mengajar kita tentang adalah sistem atau prinsip kepercayaan
6 8
I.H.Enklaar dan E.G. Homrighausen, Pendidikan Jhon M. Nainggolan, Guru Agama Kristen
Agama Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia, Sebagai Panggilan dan Profesi ( Bandung: Bina
2011), 3-4. Media Informasi, 2010), 80.
7
Ibid., 5-8.
65
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 63-76
kepada Tuhan, atau juga disebut Dewa atau lengkapi orang-orang kudus bagi
nama lain sesuai ajaran kebaktian dan pekerjaan dan pelayanan, bagi
kewajiban yang berkaitan dengan pembangunan tubuh Kristus, sampai kita
kepercayaan tersebut. Kata “agama” semua telah mencapai kesatuan iman dan
berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti pengetahuan yang benar tentang Anak
“tradisi”, sedangkan kata lain untuk Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat
menyatakan konsep ini adalah religi yang pertumbuhan yang sesuai dengan
berasal dari bahasa Latin “re-ligare” yang kepenuhan Kristus” (Efesus 4:11–13).
berarti “meningkatkan kembali”. Ayat tersebut menunjukkan bahwa tujuan
Maksudnya dengan bereligi, seseorang mengajar adalah menjadikan murid
mengikat dirinya kepada Tuhan.9 dewasa dengan bertumbuh sesuai dengan
Agama Kristen di anut oleh kepenuhan Kristus.13
persekutuan iman Kristen (orang Kristen). Pendidikan Agama Kristen untuk
Kristen berasal dari bahasa Yunani Keluarga memberikan banyak pemahaman
Khristos yang diterjemahkan sebagai dengan belajar dari berbagai pengalaman
Mesias (Al Masih), Yang diurapi, abad 1 hidup beriman umat Allah dalam Alkitab
Masehi, masyarakat yang menyatakan yang dapat diteruskan oleh keluarga-
bahwa pengikut Yesus Kristus “seperti keluarga Kristen sampai masa kini.
Kristus” (Christlike), dan merujuk pada Keluarga Ishak adalah salah satu model
agama Kristen dan pengikutnya, umat bagaimana keluarga Kristen masa kini
Kristen. 10 Arti yang sedalam-dalamnya dapat meneruskan nilai-nilai kebaikan
dari PAK, bahwa dengan menerima terutama dalam pola asuh yang baik dalam
pendidikan itu, semua pelajar muda dan Pendidikan di keluarga. Keluarga Kristen
tua, memasuki persekutuan iman yang masa kini dapat belajar bagaimana pola
hidup dengan Tuhan sendiri, dan oleh asuh keluarga Ishak untuk meneruskan
dalam Dia mereka terhisap pula pada perintah Allah sebagai dasar kehidupan
persekutuan jemaat-Nya yang mengaku keluarga.
dan mempermuliakan Nama-Nya di segala
waktu dan tempat. 11 Pengertian B. Ishak
pendidikan agama Kristen menurut Martin Nenek moyang bangsa Israel
Luther adalah pendidikan yang melibatkan adalah Abraham, Ishak, dan Yakub.
warga jemaat untuk belajar teratur dan Abraham dan Sara adalah ayah dan ibu
tertib agar semakin menyadari dosa Ishak. Abraham artinya ‘Bapa orang
mereka serta bersukacita dalam firman beriman’. Ishak adalah anak yang
Yesus Kristus yang memerdekakan.12 dijanjikan Allah kepada Abraham. Sara
Tujuan pendidikan agama Kristen melahirkan Ishak pada umur 99 tahun.
adalah mendewasakan para murid Kristus. Dalam bahasa Ibrani Ishak adalah ‘yishaq’
“Dan ialah yang memberikan baik rasul- dan isaak. Kata yishaq berasal dari sahaq
rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita- yang berarti ‘bersuit’, ‘mengolok-olok’,
pemberita Injil maupun gembala-gembala ‘menikmati’ atau ‘mengejek’. Nama Ishak
dan pengajar-pengajar, untuk memper- diberikan karena Abraham tertunduk dan
9 12
Harianto, G.P., Pendidikan Agama Kristen dalam Paulus Lilik Kristianto, Prinsip & Praktek
Alkitab & Dunia Pendidikan Masa Kini Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta: ANDI,
(Yogyakarta: ANDI), 51. 2006), 6.
10 13
Ibid., 51. Kristianto, Op.Cit., 6.
11
Ibid., I.H. Enklarr, Pendidikan Agama Kristen,
26.
66
PAK Untuk Keluarga Menurut Pola Asuh Keluarga Ishak dalam PL
14 17
Abraham Park, Pelita Perjanjian Yang Tak Ibid., 108-109.
18
Terpadamkan (Jakarta: Grasindo, 2012), 107. Andrew Christian, Op.Cit.
15 19
Andrew Christian, Keluarga Ishak (12 maret Alkitab dan Kidung Jemaat, (Jakarta: Lembaga
2009),https://andrewchristian.wordpress.com/2009 Alkitab Indonesia, 2009), 28.
20
/03/12/47/, diakses pada tanggal 02 Mei 2018, Cristoph Barth dan Marie Claire Barth-Frommel,
pukul 17:00 WIB. Teologi Perjanjian Lama 1 (Jakarta: BPK Gunung
16
Abraham Park, Op.Cit., 108. Mulia, 2012), 69.
67
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 63-76
Tuhan. Firman Tuhan kepadanya: “Dua Esau telah memandang rendah hak
bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua kesulungannya (Kej. 25:31, 34).25
suku bangsa akan berpencar dari dalam Ketika Ishak sudah tua dan
rahimmu; suku bangsa yang satu akan matanya telah kabur, ia tidak dapat melihat
lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua lagi dengan jelas. Maka Ishak pun
akan menjadi hamba kepada anak yang menyuruh Esau membuat makanan yang ia
muda.”21 sukai, agar ia makan dan memberikan
Ketika Ishak berumur 60 tahun berkat anak sulung kepada Esau sebelum ia
Ribka melahirkan anak kembar laki-laki. mati (Kej. 27:4). Ribka mendengar hal
Keluarlah yang pertama warnanya merah, tersebut, sehingga di saat Esau berburu,
seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; Ribka menyuruh Yakub menyamar
sebab itu ia dinamai Esau. Sesudah itu menjadi Esau dan memberikan makanan
keluarlah adiknya dengan memegang tumit yang telah Ribka masak untuk diberikan
Esau, sehingga diberi nama Yakub (Kej. kepada Ishak. 26 Yakub yang telah
25:25-26). Di saat mereka telah besar, memperoleh hak kesulungan masuk lebih
Esau menjadi seseorang yang pandai dahulu ke dalam kemah ayah mereka
berburu dan suka tinggal di padang. Yakub daripada Esau, kakaknya, dan merampas
seorang yang tenang dan suka tinggal di pula berkat anak sulung (Kej. 5:5).27
kemah. Ishak sayang kepada Esau, sebab ia Ketika Esau mengetahui hal
suka makan daging buruan, sedangkan tersebut, ia merasakan kepedihan hati dan
Ribka sayang kepada Yakub.22 menaruh dendam kepada Yakub hingga
Abraham telah mencapai usia 175 Esau berencana ingin membunuhnya. Lalu
tahun dan telah tinggal di kemah yang Yakub disuruh ibunya pergi kepada
sama dengan keluarga Ishak selama 15 pamannya Laban di Haran untuk
tahun (Ibr. 11:9). Yakub yang suka tinggal melarikan diri dari Esau. Hingga akhirnya
di kemah (Kej. 25:27) menerima dengan Yakub menikah dengan anak pamannya
sungguh-sungguh pendidikan iman lewat Laban dan mempunyai 12 belas orang
Abraham, kakeknya, dan Ribka, ibunya anak. Kedua belas anak Yakub inilah
sehingga ia mendambakan berkat anak menjadi 12 suku bangsa Israel. Begitulah
sulung. Hingga pada suatu hari disaat garis besar riwayat singkat kehidupan
Yakub memasak bubur kacang merah, keluarga Ishak.
Esau meminta kacang merah tersebut
kepada Yakub karena Esau merasa 2. Masalah-Masalah dalam Keluarga
kelelahan pulang dari padang. 23 Yakub Ishak
yang sangat mendambakan hak Masalah adalah situasi di mana
kesulungan mengambil kesempatan dalam jawaban atau tujuan belum diketahui.
keadaan tersebut. Yakub akan memberikan Dalam pendidikan karakter seseorang akan
kacang merah tersebut dengan mengajukan dianggap memiliki keterampilan dalam
satu syarat, yaitu Esau harus menjual memecahkan masalah apabila ia memiliki
dahulu hak kesulungannya kepada Yakub 5 kondisi berikut ini, yaitu:
(Kej. 25:32). 24 Esau pun bersumpah dan - Memahami dengan jelas kondisi atau
menjual hak kesulungannya kepada Yakub situasi yang sedang terjadi.
demi sebuah makanan. Dengan demikian,
21 25
Alkitab dan Kidung Jemaat, Op.Cit., 29. Alkitab dan Kidung Jemaat, Op.Cit., 29.
22 26
Ibid., 29. Ibid., 31.
23 27
Abraham Park, Op.Cit., 111. Abraham Park, Op.Cit., 111.
24
Ibid., 111.
68
PAK Untuk Keluarga Menurut Pola Asuh Keluarga Ishak dalam PL
28
Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Pendidikan
Karakter: Internalisasi dan Metode Pembelajaran
di Sekolah (Jakarta: Kata Pena, 2017), 120-121.
69
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 63-76
baginya, maka pada masa tuanya pun ia pertumbuhan individu dengan baik.
tidak akan menyimpang dari pada jalan Pertumbuhan individu adalah proses
itu.” Ishak dan Ribka kurang mendidik pendewasaan seseorang dalam tahap-tahap
anak-anaknya dalam pengajaran yang perkembangannya secara sosial, kognitif,
benar. Esau anaknya yang pertama moral dan iman. Anak yang tidak
mengambil isteri dari bangsa kafir, dan hal mendapatkan kasih sayang secara utuh
itu menimbulkan kepedihan bagi Ishak dan akan mempunyai tahap perkembangan
Ribka, karena mereka tidak suka kepada yang kurang atau terlewati.
isteri-isteri dari Esau. 29 Ishak dan Ribka Keluarga seharusnya berperan
menyesali keputusan Esau untuk menikah penting di dalam pembinaan nilai-nilai,
dengan orang kafir. memberi dukungan afektif; berupa
hubungan kehangatan, saling mengasihi
3. Pola Asuh Pengajaran Keluarga Ishak dan dikasihi, mempedulikan dan
Ada pola asuh pengajaran yang dipedulikan, memberikan motivasi, dan
dapat diketahui dalam keluarga Ishak yaitu saling menghargai. Kemudian adanya
adanya pilih kasih antara Ishak dan Ribka pengembangan pribadi yang berupa;
kepada anak-anaknya. Ishak sayang kemampuan pola pikir dan emosi,
kepada Esau karena ia suka makan daging mengenal diri dan orang lain,
buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub melaksanakan peran. Keluarga juga
(Kej. 25:28). Dalam keluarga ini dapat berfungsi sebagai penanaman kesadaran
dikatakan, ada anak emas dan anak perak. atas kewajiban, hak dan tanggung jawab
Kesenjangan kasih sayang dari orangtua individu terhadap dirinya dan
30
terjadi dalam keluarga ini. lingkungan. Sehingga anak dapat
Ishak dan Ribka sebagai orangtua memilih jalan yang benar, supaya
tidak memberikan pola pengajaran yang dikemudian hari tidak akan ada penyesalan
baik kepada anak-anaknya. Mereka tidak di hati orangtua.
mengasihi anak-anaknya dengan sama rata
4. Metode Pengajaran Keluarga Ishak
atau seimbang. Sehingga anak-anaknya
tidak mendapatkan kasih sayang secara Di dalam Alkitab tidak ditulis
utuh dari kedua orangtuanya. Padahal secara langsung bagaimana metode
keluarga adalah agen utama tempat anak pengajaran yang dilakukan dalam keluarga
untuk mendapatkan perhatian dan kasih Ishak. Akan tetapi kita dapat
sayang dari ayah dan ibu. Akibat dari menyimpulkan metode pengajaran yang
kesenjangan kasih sayang ini diberikan itu secara berulang-ulang dan
menyebabkan ketidakmerataan kasih turun temurun. Isi pengajarannya berkaitan
dalam keluarga yang berakibat dengan nilai-nilai hidup yang sesuai
permusuhan di dalam keluarga (Kej. dengan kehendak Tuhan. Hal ini dapat kita
27:41-42). Hubungan kekeluargaan lihat dari kehidupan Yakub misalnya,
menjadi rusak dan tidak harmonis. Ini biarpun ia lari meninggalkan rumah
menjadi suatu kegagalan bagi orangtua ayahnya, Ishak, justru dalam
dalam membina keluarganya. persaingannya itu ia senantiasa mengingat
Kesenjangan kasih sayang yang keluarganya dan masih tetap mengatur
terjadi di keluarga mengakibatkan tingkah-lakunya menurut adat dan asas-
orangtua tidak bisa mendidik anaknya asas rumah tangga yang telah diajarkan
secara utuh. Anak tidak dapat mengalami
29 30
Andrew Christian, Op.Cit. Gunarsa, Op.Cit., 60.
70
PAK Untuk Keluarga Menurut Pola Asuh Keluarga Ishak dalam PL
31
I.H.Enklaar dan E.G. Homrighausen, Op.Cit.,
129.
71
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 63-76
perkembangan moral. Ini dapat dilihat dari asumsi tradisional. Ini adalah periode
bagaimana cara Yakub untuk mendapatkan dimana nilai-nilai individu akan
33
berkat anak sulung dari ayahnya, ia berkembang.
melakukan tipu daya terhadap ayahnya. Berdasarkan tahap-tahap perkem-
Ketika Esau mendengar berkat anak bangan tersebut, disimpulkan bahwa
sulungnya telah diambil Yakub, ia menjadi orangtua memegang kendali penuh agar
dendam kepada Yakub dan mengambil anaknya mengalami pertumbuhan individu
keputusan untuk membunuh Yakub. Dapat secara menyeluruh dari aspek psikososial,
simpulkan dari kedua hal ini bahwa Esau kognitif, moral, dan iman. Orangtua adalah
dan Yakub masih belum mendapatkan pemberi kasih sayang yang mendasar.
pengajaran tentang moral yang baik dari Orangtua berpengaruh kuat terhadap
kedua orangtuanya. Ini terbukti dengan perkembangan psikologi anaknya dari
Ishak dan Ribka tidak bisa menjadi teladan sejak kecil. Orangtua yang mengabaikan
yang baik bagi anaknya. Ribka sebagai anaknya akan menghalangi perkembangan
seorang ibu mengajarkan anaknya Yakub psikologi yang sehat. Hal yang mendukung
untuk menipu ayahnya dengan menyamar perkembangan psikologi anak yang perlu
menjadi Esau. Ishak yang meminta diketahui dan disikapi oleh orangtua
makanan kepada Esau sebelum maupun yang akan menjadi orangtua yaitu
memberkatinya. Ini menunjukkan Ishak menerima anak tanpa syarat dan
menganggap berkat istimewa itu setara memberikan stimulasi. 34 Jika orangtua
dengan makanannya. Tidak heran jika tidak melakukan hal ini dan tidak belajar
Esau menganggap ringan akan hak dari kehidupan keluarga Ishak, maka akan
kesulungannya dan menukarkannya berdampak buruk bagi anak dan keluarga.
dengan makanan, karena meniru dari
ayahnya.32 C. Relevansi bagi PAK Keluarga
Relevansinya bagi PAK keluarga
d. Tahap Perkembangan Iman adalah kita dapat belajar dari kehidupan
Pada segi tahap perkembangan keluarga Ishak bagaimana cara untuk
iman di keluarga Ishak kita dapat membentuk keluarga yang harmonis dan
menyimpulkan bahwa Ishak dan Ribka takut akan Tuhan. Keluarga adalah tempat
sudah berada dalam iman conjunctive yaitu pertama pembentukan kepribadian.
tahap iman yang dewasa. Esau dan Yakub Keluarga Kristen adalah pemberian Tuhan
pada saat itu tahap imannya berada pada yang tak ternilai harganya. Keluarga
iman individual-reflektif yaitu tahap iman memegang peranan penting dalam
pada masa akhir remaja dan awal dewasa. pengajaran agama Kristen. Keluarga
Mereka mulai mencari-cari jati diri iman mempunyai tempat yang mutlak dalam
mereka dengan permasalahan yang terjadi sejarah suci. Di dalam Alkitab kita
dalam keluarga mereka. Dalam tahap iman menyaksikan pentingnya keluarga yang
ini, fokus seseorang biasanya pada dipakai oleh Tuhan sebagai saluran dan
tanggung jawabnya sebagai seorang jalan keselamatan yang dirancangkan
dewasa terhadap komitmen dan Tuhan bagi umat manusia. Pendidikan
kepercayaannya sendiri meragukan, dalam keluarga merupakan dasar bagi
mempertanyakan, dan menolak asumsi- seluruh pendidikan lainnya dalam
32 34
Jarot Wijanarko, Intim - Orangtua - Anak, Junihot Simanjuntak, Psikologi Pendidikan
Keluarga Indonesia Bahagia, 80-81. Agama Kristen (Yogyakarta: ANDI, 2016), 98-99.
33
Pazmino, Op.Cit., 298.
72
PAK Untuk Keluarga Menurut Pola Asuh Keluarga Ishak dalam PL
masyarakat umat Tuhan pada Perjanjian Selain dari ketiga aspek tersebut,
Lama.35 ada berbagai metode penyampaian
“Apa yang kuperintahkan pendidikan agama Kristen dalam
kepadamu pada hari ini haruslah engkau Perjanjian Baru yang dapat digunakan
perhatikan haruslah engkau dalam PAK keluarga. Metode-metode
mengajarkannya berulang-ulang kepada tersebut yaitu memenangkan perhatian,
anak-anakmu dan membicarakannya menggunakan pertanyaan, menggunakan
apabila engkau duduk di rumahmu, apabila ilustrasi menggunakan ceramah dan
engkau sedang dalam perjalanan, apabila menggunakan model. Metode tersebut
engkau berbaring dan apabila engkau dapat dilihat dari Yesus Sang Guru Agung
bangun. Haruslah juga engkau dalam pengajaran serta pelayanan-Nya,
mengikatkannya sebagai tanda pada dan masih banyak lagi metode masa kini
tanganmu dan haruslah itu menjadi yang dapat dipakai dalam pengajaran.38
lambang di dahimu, dan haruslah engkau
menuliskannya pada tiang pintu rumahmu D. Refleksi Kritis
dan pada pintu gerbangmu” (Ul. 6:6-9). Keluarga Ishak telah menjadi
“Didiklah anakmu, maka ia akan sebuah pembelajaran bagi keluarga Kristen
memberikan ketentraman kepadamu, dan untuk membentuk keluarga yang utuh dan
mendatangkan sukacita kepadamu” (Ams. takut akan Tuhan. Berdasarkan cerita
29:17). Dari penulisan ayat ini, peranan kehidupan keluarga Ishak banyak hal yang
orangtua dalam keluarga tampak jelas dapat dijadikan pembelajaran bagi
dalam tanggung jawabnya untuk keluarga Kristen saat ini. Kegagalan Ishak
mengajarkan perintah Allah kepada dan Ribka dalam memberikan pendidikan
mereka. 36 Inilah yang menjadi dasar atau dan pembinaan bagi anaknya menjadi
cikal bakal bagi orangtua dalam bahan pertimbangan dalam keluarga kita.
mengajarkan PAK di dalam keluarga. Apakah kita juga menerapkan pola
Orangtua Kristen harus pengajaran seperti itu atau tidak ? Jika iya,
menerapkan tiga aspek mendidik anak alangkah baiknya kita mengubah pola
dalam keluarga yang sesuai pandangan pengajaran tersebut, dan jika tidak kita
Alkitab yakni: harus bersyukur karena telah memberikan
1. Aspek mengasuh, contohnya Abraham pola pengajaran yang tepat, tetapi kita juga
dalam mengasuh/merawat Ishak. harus mengambil hal-hal positif dari
2. Aspek mendidik/mengajar, contohnya keluarga Ishak apa yang dapat diterapkan
imam Eli yang salah dalam mendidik dalam keluarga kita.
anak-anaknya. Contoh ini memang Persoalan ini bukan hanya menjadi
salah, tetapi bisa dijadikan contoh persoalan keluarga saja, tetapi ini juga
bagaimana orangtua memang punya menjadi persoalan bagi gereja. Oleh sebab
kewajiban untuk mendidik anaknya, itu, maka sangat dibutuhkan pembinaan
namun tidak boleh salah mendidik. bagi keluarga Kristen. Kontribusi pertama
Orangtua harus mendidik anak- yang dapat diberikan gereja kepada
anaknya sesuai dengan kehendak pembinaan keluarga Kristen yaitu
Tuhan (1 Sam. 2: 22-25, 29). penerangan dan bantuan rohani kepada
3. Aspek memperlengkapi (Ef. 4:12).37
35 37
I.H. Enklaar, Op.Cit., 129-130. John Virgil Milla, Peranan Keluarga Dalam
36
Harianto GP, Pendidikan Agama Kristen dalam Pengajaran PAK Terhadap Pertumbuhan Rohani,
Alkitab & Dunia Pendidikan Masa Kini, (Jakarta: YAKI, 2012), 31.
38
(Yogyakarta: ANDI, 2012), 73. Ibid.,32.
73
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 63-76
orang muda yang menyiapkan diri bagi suka dan duka. Gereja juga harus
pernikahan kudus.39 memberikan perhatian kepada semua anak
Kaum muda ini biasanya menaruh keluarga jemaat agar rajin mengikuti
minat yang besar dalam persoalan kegiatan Sekolah Minggu dan pengajaran
pernikahan dan keluarga. Hendaknya Pendidikan Agama Kristen lainnya seperti
pendeta-pendeta memakai kesempatan katekisasi. Tetapi yang lebih penting dari
yang baik ini untuk memberikan semua ini adalah orangtua harus ditolong
penerangan yang tegas tentang wujud dan agar dapat membina rumah tangganya
fungsi pernikahan Kristen. Dalam hal ini, sehingga kasih Kristus memerintah di
pendeta juga harus menguraikan masalah- dalam keluarganya.43
masalah yang dapat terjadi dalam Orangtua harus menyadari bahwa
pernikahan, bahaya-bahaya dan pengajaran Pendidikan Agama Kristen
kemungkinan-kemungkinan hidup dalam dalam keluarga bukan hanya melalui
berkeluarga. Gereja juga harus berusaha sebuah perkataan saja. Pengajaran itu
membantu dan memimpin keluarga itu harus disertai dengan sebuah tindakan,
terus menerus, supaya keluarga muda itu karena “iman tanpa perbuatan pada
senang di dalam persekutuan jemaat yang hakekatnya adalah mati” (Yak. 2:14-26).
luas.40 Pengajaran kepada anak menuntut
Gereja dapat membentuk keteladanan dari orangtua. Suasana rumah
komunitas bagi keluarga-keluarga muda. dalam keluarga yang rukun juga
Dengan begitu keluarga dari sejak mempengaruhi sebuah pengajaran kepada
pernikahannya mendapatkan petunjuk dan anak-anak.
pertolongan dalam mengatur rumah Anak-anak yang di asuh dengan
tangganya, supaya suasana Kristen dalam pendekatan pola asuh positif akan
rumahnya terasa setiap hari, karena mereka berkembang dengan baik, memiliki
menimba kekuatan dan kesegarannya dari kemampuan baik, dan selalu merasa
Firman Tuhan dan dari doa dan nyanyian nyaman akan dirinya sendiri atas segala
mereka bersama. 41 Gereja juga harus hasil yang telah dicapainya. Pendekatan
bertanggung jawab terhadap pemimpin pola asuh positif akan mengembangkan
keluarga Kristen dalam baptisan kudus kebiasaan baik yang merupakan landasan
terhadap anak. Suami-istri tersebut harus positif dalam mengembangkan karakter
menerima pengajaran tentang baptisan positif anak. 44 Berbahagialah gereja jika
kudus anak. Ini menjadi kesempatan yang mempunyai banyak keluarga Kristen yang
baik bagi gereja untuk membicarakan sejati. Apa yang dipelajari anak dalam
dengan kedua orangtua tentang tugas dan keluarganya sejak kecil tidak akan hilang
tanggung jawab mereka dalam pendidikan begitu saja kemana pun ia pergi, sama
rohani anak-anaknya. Sebab itu sudah halnya seperti Yakub yang tetap
seharusnyalah pendeta menjadi sahabat memegang pengajaran yang ada dalam
karib bagi segala keluarga dalam keluarganya dimanapun ia berada. Jadi
jemaatnya.42 dasar-dasar hidup rohani manusia
Gereja perlu menawarkan diletakkan pada masa mudanya, yakni di
bantuannya kepada keluarga Kristen dalam dalam keluarganya sendiri.45
39 44
I.H. Enklaar, Op.Cit., 133. Hanny Muchtar Darta, Positive Characters With
40
Ibid., 134. Positive Parenting (Jakarta: Kompas Gramedia,
41
Ibid., 135. 2014), 14.
42 45
Ibid., 135. I.H. Enklaar, Op.Cit., 137.
43
Ibid., 136.
74
PAK Untuk Keluarga Menurut Pola Asuh Keluarga Ishak dalam PL
46
Junihot Simanjuntak, Op.Cit., 97.
75
Jurnal Pendidikan Agama Kristen SHANAN ISSN: 2549-8061
Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019 hal. 63-76
Mulia, 2016.
Barth, Cristoph dan Marie Claire Barth-
Frommel. Teologi Perjanjian Lama
1. Jakarta: Gunung Mulia, 2012.
Darta, H.M. Positive Characters With
Positive Parenting. Jakarta: Kompas
Gramedia, 2014.
Enklaar I.H. dan E.G. Homrighausen,
Pendidikan Agama Kristen. Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2011.
GP, Harianto. Pendidikan Agama Kristen
dalam Alkitab & Dunia Pendidikan
Masa Kini. Yogyakarta: ANDI,
2012.
Gunarsa, S.D dan Yulia Singgih D.
Gunarsa. Psikologi Perkembangan
Anak dan Remaja. Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 1986.
Ismail, Andar. Selamat Ribut Rukun.
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012.
Kristianto, P.L. Prinsip & Praktek
Pendidikan Agama Kristen.
Yogyakarta: ANDI, 2006.
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani.
Pendidikan Karakter: Internalisasi
dan Metode Pembelajaran di
Sekolah. Jakarta: Kata Pena, 2017.
Milla, J.V. Peranan Keluarga Dalam
Pengajaran PAK Terhadap
Pertumbuhan Rohani. Jakarta:
YAKI, 2012.
Nainggolan, J.M. Guru Agama Kristen
Sebagai Panggilan dan Profesi.
Bandung: Bina Media Informasi,
2010.
Park. Abraham, Pelita Perjanjian Yang
Tak Terpadamkan. Jakarta:
Grasindo, 2012.
76
77