Kejadian 1:27-29). Adam sebagai suami Hawa sekaligus ayah dari Kain
dan Habel; Hawa sebagai istri Adam sekaligus sebagai ibu Kain dan Habel;
Kain dan Habel sebagai anak-anak dari Adam dan Hawa; Inilah keluarga
ini pertama yang dibentuk oleh Allah. Selain keluarga kecil atau keluarga
inti, ada juga yang disebut keluarga besar, yaitu persekutuan hidup
antara ayah, ibu, dan anak-anak serta kakek, nenek, paman dan bibi, dan
lain-lain. Mereka beresal dari hubungan keluarga (kekerabatan) ayah
maupun keluarga (kekerabatan) ibu.
Keluarga Kristen adalah persekutuan hidup antara ayah, ibu, dan anakanak yang telah percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat secara pribadi serta meneladani hidup dan ajaran-ajaranNya
dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian ini dibangun dari pengertian
Kristen itu sendiri. Kristen artinya menjadi pengikut Kristus, yang
meneladani
hidup
dan
ajaran-ajaran
Kristus.
Pentingnya
Keluarga
dengan orang tua? Untuk mengetahui bentuk hubungan ini dapat dilihat
dalam Efesus 5:22-23; 6:1-4; Kolose 3:18-21. Berdasarkan ayat-ayat
tersebut bentuk hubungan dalam keluarga adalah sebagai berikut: 1)
Suami mengasihi istri dan tidak boleh berlaku kasar pada istrinya; 2) Istri
tunduk dan taat kepada suami dalam segala hal; 3) Orang tua mendidik
anak-anak di dalam ajaran dan nasihat Tuhan, serta tidak membangkitkan
amarah anak-anaknya; 4) Anak-anak menghormati dan menaati orang
tuanya.
Keluarga adalah suatu lembaga atau unit yang paling kecil dalam
masyarakat. Keluarga Kristen khususnya adalah miniatur dari keluarga
gereja. Sebuah keluarga adalah suatu tim dalam persekutuan hidup
bersama antara ayah, ibu, dan anak-anak. Persekutuan bersama dalam
keluarga bersifat dinamis dan harus dijaga keharmonisannya. Untuk
menjaga kebersamaan dalam keluarga maka perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut: 1) Menyembah dan melayani Tuhan bersama-sama di
gereja lokal; 2) Berdoa bersama-sama atau mezbah keluarga; 3)
Mengatur keuangan bersama-sama; 4) membuat dan menetapkan
rencana untuk masa depan bersama-sama; 5) Biasakan makan bersamasama; 6) Melaksanakan peran dan tanggung jawab masing-masing
dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan hubungan diatas setiap anggota keluarga memiliki tanggung
jawab masing-masing yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. 1)
Tanggung jawab suami terhadap istri antara lain: mengasihi dan
menyayangi istrinya; memelihara dan melindungi; menghargai dan
menghormati; memimpin seluruh anggota keluarga. 2) Tanggung jawab
istri terhadap suami antara lain: Penolong, teman dan sahabat bagi
suaminya; merawat dan mengatur seisi rumah; rendah hati untuk tunduk
pada suami; dan memperhatikan kecantikan pribadi lebih dari kecantikan
lahiriah. 3) Tanggung Jawab orang tua terhadap anak-anaknya antara lain:
merencanakan masa depan mereka; merawat dan memelihara mereka;
mengasuh dan mencukupi kebutuhan mereka; mengasihi mereka;
mengajar, mendidik, dan membimbing mereka; memberi teladan dan
bersaksi bagi mereka. 4) Tanggung jawab anak terhadap orang tua antara
lain: membantu orang tua dalam memelihara seisi rumah; mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan orang tua; dan belajar dibawah bimbingan
orang
tua.
Keluarga
Kristen
Sebagai
Teladan
dalam
Perbuatan
Baik
Keluarga
Saat
Ini
mengatur ibadah dalam keluarga; Berdoa setiap waktu kepada Allah bagi
seluruh anggota keluarganya dan juga bagi dirinya sendiri.
Epilog
Dr. Tim La Haye dalam bukunya yang berjudul You and Your Family,
memberikan diagram silsilah dua orang yang hidup pada abad 18. Yang
pertama adalah Max Jukes, seorang penyelundup alkohol yang tidak
bermoral. Yang kedua adalah Dr. Jonathan Edwards, seorang pendeta yang
saleh dan pengkhotbah kebangunan rohani. Jonathan Edwards ini menikah
dengan seorang wanita yang mempunyai iman dan filsafat hidup yang
baik. Melalui silsilah kedua orang ini ditemukan bahwa dari Max Jukes
terdapat 1.026 keturunan : 300 orang mati muda, 100 orang dipenjara,
190 orang pelacur, 100 orang peminum berat. Dari Dr. Edwards terdapat
729 keturunan : 300 orang pengkhotbah, 65 orang profesor di universitas,
13 orang penulis, 3 orang pejabat pemerintah, dan 1 orang wakil presiden
Amerika.
Berdasarkan diagram tersebut kita bisa melihat bahwa kebiasaan,
keputusan dan nilai-nilai dari generasi terdahulu sangat mempengaruhi
kehidupan generasi berikutnya. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli
psikologi dan pendidikan pada umumnya yang menyatakan bahwa
lingkungan dan agen yang banyak mempengaruhi pembentukan watak,
iman, dan tata nilai seseorang adalah keluarga asal (the family of origin).
Dengan kata lain, keluarga asal dianggap paling berperan dan berharga
dengan berbagai dinamika dan kondisi apapun. Karena itu, dalam Mazmur
78:5 dituliskan, Telah ditetapkan-Nya peringatan di Yakub dan hukum
Taurat diberi-Nya di Israel; nenek moyang kita diperintahkan-Nya untuk
memperkenalkannya kepada anak-anak mereka. Tuhan memerintahkan
agar para orangtua memperkenalkan kisah perbuatan-Nya yang ajaib
dalam sejarah Israel dan hukum-hukum-Nya kepada anak-anak mereka.
Hal ini bertujuan agar anak-anak hidup taat akan Tuhan dan menaruh
harapan kepada-Nya. Orangtualah penanggung jawab utama pendidikan
rohani bagi anak-anaknya. Tanggung jawab ini tidak dapat dialihkan
kepada para guru disekolah maupun sekolah minggu karena waktu yang
mereka miliki untuk bergaul dengan anak-anak di sekolah aupun di gereja
jauh lebih sedikit dibandingkan dengan waktu yang dimiliki oleh orangtua.
Dari uraian diatas, jelaslah bahwa karakter, tata nilai, dan cara beriman
kita muncul dan berkembang dari keluarga tempat dimana kita
dibesarkan dan bertumbuh. Selain itu betapa pentingnya kehidupan
keluarga yang baik, yang sesuai dengan prinsip Alkitab (2 Timotius 3:1617). Syarat ini diperlukan untuk membentuk generasi yang berkarakter
mulia sesuai dengan kehendak Allah.
*Khotbah
dalam
Ibadah
16
Tahun
Pernikahan
Pdt.
Senin, 22 Oktober 2012*
Tags:
Keluarga
Samuel
&
Ucapan
T.
Gunawan
Syukur
&
Istri
Keluarga
Hubungan
artikel
Log in or register to post comments
48020 reads