Anda di halaman 1dari 9

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA

E
C
EDISI MARET 2019

KHOTBAH
X
L BULANAN
DPA GBI

EXCELLENT GENERATION
PRIBADI YANG EXCELLENT
HIDUP KREATIF SEHINGGA BERDAMPAK
ANAK MUDA YANG BERDAMPAK

N
E
L
1
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI MARET 2019
EXCELLENT GENERATION
DANIEL 1:1-20

I. PENDAHULUAN
Pengertian Excellent adalah sesuatu yang : Baik sekali, Sangat baik, Unggul. Dengan demikian maka
Excellent Generation adalah Generasi Unggul atau generasi yang dalam sikap dan tingkah lakunya
memberikan keteladanan yang baik dan benar.
Generasi yang diunggulkan dalam berbagai aspek kehidupan serta menghasilkan sesuatu yang baik bagi
lingkungan dan juga bagi orang lain.
Daniel adalah sebuah kisah dalam Alkitab yang menceritakan kehidupan seorang anak muda yang excellent
dalam semua aspek kehidupannya. Dimana dalam dunia yang makin menggoda ini, bagaimanakah orang
beriman dapat berprinsip dan membedakan mana pilihan yang serasi dengan kehendak Tuhan?
Bangsa Yehuda dibuang ke tanah Babel, negeri yang menyembah berhala. Nebukadnezar tahu bahwa banyak
orang Israel yang berpotensi. Ia ingin memanfaatkan mereka untuk ambisi internasionalnya.

Raja tentu tidak ingin nasionalisme Israel tetap melekat. Itu membahayakan Babel. Maka Babel berusaha
'mencuci otak' mereka. Caranya? Mendidik mereka agar memiliki pola pikir Kasdim. Hal pertama yang Babel
lakukan adalah menanamkan budaya dan lnilai-nilai Kasdim. Dimulai dengan mengajarkan bahasa dan tulisan
Kasdim (ayat 4). Pengenalan aksara Kasdim akan mempercepat penyesuaikan diri mereka ldengan budaya
Kasdim. Kemudian Babel mengubah identitas mereka. Nama-lnama Yahudi mereka diganti dengan
nama-nama Kasdim. Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya berubah menjadi Beltsazar, Sadrakh, Mesakh, dan
Abednego (ayat 6-7). Hal terakhir adalah mengubah gaya hidup para tawanan. Mereka diberi santapan dan
minuman raja (ayat 5).

Sungguh menarik memperhatikan bahwa Daniel dan rekan-rekannya menyetujui nama baru mereka. Mereka
juga tidak menolak pendidikan yang diberikan. Namun ketika harus mengubah gaya hidup, mereka menolak!
Mereka tahu bahwa santapan itu telah dipersembahkan terlebih dulu kepada sesembahan Babel. Dan itu
bertentangan dengan iman mereka! Daniel tidak mau kompromi sedikit pun pada sesuatu yang membuat ia
melanggar perintah Tuhan. Ia harus lebih taat kepada Tuhan daripada kepada lmanusia. Keteguhan hati
seperti yang dimiliki Daniel dan keempat temannya menjadi teladan sekaligus teguran bagi kita. Coba
ingat-ingat kapan terakhir kita mengkompromikan iman lkita? Apa penyebabnya? Mari belajar dari Daniel.
Kisah Daniel menggambarkan mereka berani menentukan sikap hidup dan menyatakan kebenaran.

II. ISI
Dari kisah Daniel diatas dapat kita lihat seperti apa Excellent Generation itu yang dilakukan oleh seorang
Daniel dan teman-temannya ?
1. Jasmani Sehat (ayat 4). Artinya untuk melakukan yang excellent maka tubuh jasmani kita harus sehat
dan kuat. Karena kesehatan mendukung aktifitas yang kita kerjakan.
2. Rohani kuat. Ditandai dengan berketetapan tidak menajiskan diri (ayat 8).Daniel dan temen-temennya
tetap menjaga kekudusan dengan tidak mengikuti gaya hidup bangsa Kasdim baik pola makan dan
minuman yang memabukan.

3. Memiliki pengetahuan dan kompetensi di atas rata2 (ayat 17-19). Orang yang selalu memberikan yang
terbaik, maka akan membawa dampak bagi bagi lingkungan dan orang-orang yang ada disekitarnya.(8).
Karena keberadaannya membawa berkat bagi orang lain dan membawa perubahan bagi lingkungannya.
1. Di cari pekerjaan bukan mencari pekerjaan.
2. Dikhususkan untuk pekerjaan besar.

Dalam kisah Daniel, bahwa mereka hidup melayani raja Nebudkadnesar, tetapi itu bukan hal utama dalam
pelayanan mereka, karena yang utama dalam pelayanan mereka adalah melayani Raja alam semesta yaitu
Allah Bapa. Hal inilah mereka membawa dampak yang besar pada zaman raja Nebudkanesar.

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.org | (021) 42876134
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI MARET 2019

EXCELLENT GENERATION

BAGAIMANA CARANYA DANIEL MENJADI SEPERTI DANIEL?


1. Intim dengan Tuhan (6:11) 3x dalam sehari. Keintiman dengan Tuhan berdampak pada kehidupan Daniel
dan teman-temannya, yaitu:
• Mereka lebih Takut akan Tuhan, daripada peraturan yang dibuat raja Nebudkanesar
• Hidup Kudus dengan tidak menajiskan diri mereka dengan makanan dan minuman raja
• Mereka diberkati dengan Hikmat dan pengetahuan yang melebihi para penasehat atau orang-orang
berhikmat pada zaman itu.
2. Pola hidup yang sehat. (ayat 16).
• Pola makan dan minum yang sehat.
• Olah raga yg teratur
• Tidak begadang
• Hati selalu gembira
3. Memiliki kemauan untuk belajar (ayat 4).

III. PENUTUP
Sama seperti Daniel memiliki gaya hidup excellent, demikian setiap kita dipanggil untuk hidup excellent oleh
Tuhan.

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.org | (021) 42876134
2
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI MARET 2019
PRIBADI YANG EXCELLENT
KEJADIAN 24:1-20

I. PENDAHULUAN
Excellent dapat diartikan unggul, istimewa dan baik sekali. Jadi pribadi yang Excellent adalah seorang yang
unggul, istimewa, melakukan yang terbaik atau orang yang melakukan lebih dari yang diharapkan atau
diminta.

Hal ini tercermin dengan jelas dalam kehidupan Ribka. Dalam bagian Firman TUHAN yang kita baca Abraham
ingin mencari isteri untuk anaknya Ishak. Abraham tahu bahwa isteri Ishak akan menjadi bagian dari rencana
TUHAN. Itulah sebabnya maka, sangatlah penting untuk memastikan agar Ishak menikah dengan seorang
gadis yang tepat. Belajar dari Kisah Ribka, Istri Ishak (Anak dari Abraham). Abraham tidak akan mengijinkan
putranya menikahi perempuan dari Kanaan. Mengapa? Karena mereka memiliki Allah yang berbeda dan
mereka hidup dibawah hukum-hukum agama yang berbeda. Dalam pencarian yang dilakukan Eliezer, ditemui-
lah Ribka yang memiliki Pribadi yang Unggul.

Pengantin wanitanya haruslah berasal dari antara kerabatnya. Karena itu Abraham mengirimkan Eliezer
seorang hambanya yang setia untuk pergi ke negeri leluhurnya yaitu daerah Aram-Mesopotamia ke kota
Nahor untuk mencari calon pengantin perempuan. Ketika Eliezer akan memasuki kota itu, maka berhentilah
dia dekat suatu sumur, Eliezer berdoa kepada Tuhan, Allah tuannya Abraham agar ketika ia minta minum air
kepada salah seorang gadis , maka gadis itu akan melakukan hal yang lebih dari yang dimintanya, yaitu gadis
itu akan memberi air juga kepada unta-untanya. Eliezer menginginkan seseorang yang akan berbuat lebih
dan melampui harapannya, seorang pribadi yang Excellent. Ia berdoa agar gadis yang demikian akan dipilih
oleh Tuhan untuk Ishak.

Setelah Eliezer selesai berdoa, maka tampaklah Ribka berjalan menuju sumur untuk mengisi buyungnya.
Setelah Ribka mengisi buyungnya dengan air, Eliezer berlari menemui Ribka dan meminta minum. Ribka
berkata, “Minumlah, tuan,” maka segeralah diturunkannya buyungnya itu ke tangannya, serta diberinya dia
minum. Setelah memberi minum kepada Eliezer, Ribka menambahkan; “Baiklah untuk unta-untamu juga
kutimba air, sampai semuanya puas minum.” Lalu ia berlari lagi ke sumur untuk menimba lebih banyak air
dan menimba sampai cukup untuk semua unta. Eliezer hanya meminta minum untuk dirinya tetapi Ribka
bukan hanya memberi minum Eliezer, 10 untanya pun diberikan sampai puas, Rikha benar-benar seorang
pribadi yang Excellent.

II. ISI
Bagaimana supaya kita bisa menjadi pribadi yang Excellent?
1. Melakukan dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan
Ribka memberikan waktunya dan tenaganya untuk menolong seseorang yang benar-benar asing dan dia
mau melakukan jauh melebihi apa yang diminta kepadanya. Pada umumnya orang tidak bersedia untuk
berbuat sebanyak mungkin yang dapat mereka lakukan, apabila tidak mendapat balasan atau imbalan
apa-apa. Kalu seseorang mau melakukan sesuatu untuk seseorang yang dia kenal bisa saja dia punya
motivasi tertentu atau mengharapkan imbalan. Pada umumnya adalah demikian, kita biasanya akan
berbuat sesuatu kepada orang yang sudah berbuat baik kepada kita, semua orang bisa melakukan hal ini,
tetapi pribadi yang Excellent adalah pribadi yang menunjukkan sikap yang sama kepada siapa saja,
bahkan kepada orang yang baru dijumpai dengan tulus. Kalau kita punya sikap ini maka dimanapun,
kapanpun, dengan siapapun kita pasti dapat melakukan yang terbaik sehingga hidup kita menjadi berkat.

2. Melakukan dengan baik apa yang diharapkan orang lain


Dimanapun kita berada, sebagai pekerja, mahasiswa, pelajar tentu orang-orang disekitar kita punya
harapan atas kita. Sebagai karyawan pemimpin berharap anda bekerja dengan benar, ada aturan-aturan
yang sudah dibuat, sebagai contoh kita bekerja diminta masuk jam 08.00, diminta bekerja dengan target,
dll. Tetapi kalau yang standart saja masuk jam 08.00 kita tidak dapat penuhi, target tidak tercapai,
bagaimana mau memberi lebih dari yang diharapkan, bagaimana mau menjadi Excellent?

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.org | (021) 42876134
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI MARET 2019

PRIBADI YANG EXCELLENT

Disininal sering sekali kita malah tidak menjadi berkat tetapi menjadi batu sandungan. Yesus berkata
dalam Mat 5: 41 “Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia
sejauh dua mil”. Ini adalah harapan Tuhan bagi kita orang percaya, menjadi pribadi yang Excellent, tetapi
bagaimana kita dapat berjalan lebih (2 mil) sementara yang diminta (1 mil) kita tidak dapat penuhi.
Karena itu mulailah lakukan dengan baik hal-hal kecil atau hal-hal yang diminta dari saudara untuk anda
kerjakan, kerjakanlah dengan baik, baru kemudian kita dapat melakukan lebih. Kita harus mengerjakan
tugas-tugas apapun yang menjadi bagian kita dengan sungguh-sungguh sebelum kita dapat mengerja-
kan perkara-perkara besar yang akan dipercayakan kepada kita.

3. Melakukan segala sesuatu dengan segenap hati untuk TUHAN.


Dalam Kolose 3:23-24 dikatakan “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu
seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima
bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.” Kebenaran ini
mengajarkan kita agar melakukan apapun dengan sungguh-sungguh, dengan segenap hati dan kita
melakukannya untuk Tuhan. Mungkin ketika lakuakan yang terbaik tidak ada orang yang melihat atau
mengapresiasi kita, tetapi tetaplah lakukan yang terbaik,pasti Tuhan akan memberikan berkat bagi
orang-orang yang bersikap Excellent. Lakukan terus yang terbaik dalam pekerjaan, study, pelayanan dan
dalam apapun yang dapat kita lakukan. Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau
melakukan sesuatu yang lain, lakukan semuanya itu untuk kemuliaan Allah (1 Korintus 10:31). Kalau
kebenaran ini bekerja dalam hidup kita pastilah kita menjadi pribadi yang Excellent.

III. PENUTUP
Renungkanlah, ketika Ribka mengucapkan kata-kata: “Baiklah untuk unta-unta-mu juga kutimba air, sampai
semuanya puas minum,” saat itu juga sesuatu terjadi pada Ribka, dia dibawa masuk dalam rencana, dan
Ribka menjadi bagian dari rencana Allah. Ribka dapat suami yang mengasihi Tuhan, seorang yang diberkati,
karena Tuhan pasti tidak lupa memberkati orang-orang yang punya sikap yang Excellent dalam hidup ini.
Berkat lebih datang dari upaya lebih atau hidup yang Excellent.

TAMBAHAN ILUSTRSI ATAU CERITA YANG UNTUK MEMPERKAYA ISI

Kisah Nyata: Sang Tukang Ledeng yang Jadi General Manager di Mercedes Benz
Christopher L. Jr. mungkin nama yang cukup asing untuk kita dibanding nama – nama seperti Bill Gates atau
Steve Jobs. Namun kisahnya cukup menarik untuk kita simak dan pelajari, bagaimana kisahnya ini bisa
mengubah cara pandang kita mengenai pelayanan dalam usaha kita.

Suatu ketika Mr.Benz – sebut saja, membutuhkan tukang ledeng untuk memperbaiki kran dirumahnya karena
bocor. Si pemilik perusahaan otomotif legendaris Mercedes Benz ini mencoba menghubungi rekannya untuk
menanyakan apakah dia punya atau pernah memakai jasa tukang ledeng sebelumnya. Kebetulan temannya
ini pernah menggunakan jasa Chris dan merekomendasikannya kepada Mr. Benz. Tak menunggu waktu lama,
Mr.Benz langsung menelepon Chris, tentu saja mereka tidak saling mengenal kala itu. Benz menjelaskan
masalahnya dan meminta Chris untuk membantu memperbaiki saluran ledengnya secepatnya. Namun
kebetulan saat itu Chris sedang penuh pekerjaan yang harus diselesaikan dan meminta Benz bersabar untuk
menunggu sekitar 2 hari lagi. Satu hari kemudian, Christopher menelepon Benz dan mengucapkan terima
kasih karena telah bersedia menunggu selama 2 hari. Chris tidak tahu sedang berbicara dengan siapa dan
Benz, Pemilik perusahaan otomotif terbesar di Jerman ini sangat kagum dengan cara Chris melayani meski-
pun dia tidak tahu bahwa dia sedang diminta oleh “Bos Besar” Mercy.
Keesokan harinya Chris pun datang seperti yang dijanjikan. Masalah ledeng pun selesai, tapi ceritanya tidak
sampai disitu. Setelah membereskan pekerjaannya, Chris pun pamit dan meminta kepada Benz untuk meng-
hubunginya lagi jika ledengnya bermasalah lagi. Sampai disitu pun dia masih tidak tahu bahwa Benz adalah
bos mercy. Dua minggu kemudian, tidak disangka oleh Benz, Chris meneleponnya dan menanyakan kepada
Benz apakah ledengnya sudah benar-benar baik dan tidak bermasalah lagi. Benz pun terkejut dan terkagum.
Bagaimana mungkin seorang pekerja sekelas tukang ledeng bisa begitu memperhatikan konsumennya,
bahkan kepada konsumen yang tidak ia ketahui status dan nama besarnya. Dalam benaknya, Ini yang ia cari
untuk perusahaannya, pelayanan total dan tanggung jawab yang besar.

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.org | (021) 42876134
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI MARET 2019

PRIBADI YANG EXCELLENT

Berkat Pelayanan dan tanggung jawabnya, Chris dipekerjakan oleh Benz di perusahaannya. Sebagai apa?
tentu saja bukan sebagai tukang ledeng di Mercy. Dia diangkat sebagai General Manager Public Relation and
Satisfaction Consumer di Mercedes Benz. Kisah yang luar biasa dari seorang pekerja sederhana, namun
menjunjung tinggi nilai tanggung jawab besar. Bagaimana dengan Anda?

Sumber: brilliantcoachindonesia.com

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.org | (021) 42876134
3
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI MARET 2019
HIDUP KREATIF SEHINGGA BERDAMPAK
MARKUS 6:30-44

I. PENDAHULUAN
Kreatifitas adalah kemampuan menciptakan dan mewujudkan gagasan baru untuk meningkatkan nilai tambah
atau manfaat dari bahan-bahan yang sudah tersedia. Kreatifitas sangat dibutuhkan dalam upaya membuka
lapangan kerja baru karena kreativitas sebagai suatu acuan utama dalam memperoleh suatu pekerjaan yang
layak bagi kehidupan mendatang. Kreativitas juga menentukan pola pikir dan karakter seseorang. Tidak ada
hewan yang memiliki kemampuan mencipta seperti yang manusia miliki. Kreativitas memiliki peranan yang
sangat penting karena memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia. Kreativitas memberikan andil
yang sangat besar dalam setiap kesuksesan.
Berikut ini adalah beberapa manfaat kreativitas dalam kehidupan sehari-hari: meningkatkan keunggulan
kompetitif , meningkatkan produktivitas , mengatasi masalah , mengatasi kegagalan , mengatasi kebosanan.
Jadi dalam bidang apapun kreativitas sangat diperlukan.

II. ISI
Bagaimana supaya kita bisa hidup kreatif?
1. Menjaga kesimbangan kerja dan istirahat (ayat 30-32)
Sebagaimana manusia, kerja adalah bagian yang tidak terpisahkan dari hidup kita. Bahkan Firman Tuhan
mengatakan orang yang tidak bekerja janganlah ia makan (2 Tesalonika 3:10). Itulah sebabnya dalam
ayat 30 dikatakan murid-murid Yesuspun bekerja.(5) Tetapi yang menarik ketika orang begitu banyak
yang datang dan pergi mencari mereka tetapi justru Yesus meminta mereka mengasingkan diri ketepat
yang sunyi dan bersitirahat disana. Allahpun sebenarnya sudah memberi pola hidup seimbang antara
kerja dan istirahat dimana hari ketujuh Ia menguduskannya, karena pada hari itu Ia berhenti dari segala
perkerjaan penciptaan yang telah dibuat (Kejadian 2:1-3). Waktu istirahat adalah waktu untuk mengeval-
uasi apa yang sudah dikerjakan, sehingga bisa diperbaiki jika da hal yang keliru, atau ditingkatkan jika
suatu perkerjan itu sudah baik. Waktu istirahat atau Sabat juga adalah waktu dimana kita bersekutu
dengan Tuhan saat kita punya waktu berdiam diri, beristirhat maka biasanya akan muncul ide-ide kreatif
dari Tuhan atas kita. Pekerjaan dipertanggungjawabkan murid-murid kepada Yesus, tetapi Yesus tidak
mau mereka hanya bekerja, mereka haus punya waktu beristirahat. Tubuh kita butuh beristirahat, tetapi
yang terpenting juga adalah bersitirahat dengan Tuhan, lewat doa, perenungan akan Firman maka Tuhan
akan terus menuntun kita dengan hikmatnya sehingga kita tidak pernah kehabisan ide menjadi pribadi
yang kreatif.

2. Kreatifitas akan muncul kalau ada cinta (ayat 34)


Apa yang anda lakukan tidak sepenting bagaimana anda melakukannya. Yesus bukan sekedar melakukan
sesuatu, tetapi Yesus melakukan apapun selalu digerakkan oleh kasih atau cinta (ayat 34) (7). Ketika
cinta ada maka biasanya akan muncul kreatifitas, lihatlah orang yang lagi jatuh cinta, akan selalumene-
mukan cara-cara yang menarik, kreatif untuk membahagiakan pasasngan mereka. Ketika kita mencintai
pelayanan, keluarga, pekerjaan, maka muncul kreativitas. Sesulit apapun keluarga, pelayanan, pekerjaan
akan selalu ada jalan keluar ditengah masalah yang dihadapi selama kita masih memiliki cinta atas apa
yang anda kerjakan tersebut. Tetapi sebaliknya semua hal yang dikerjakan tanpa cinta akan terasa berat
dan pasti menjadi miskin ide, miskin kreatfitas.

3. Menjawab kebutuhan dengan sumber yang ada (ayat 37-38)


Ketika Yesus memerintahkan murid-muridnya untuk memberi orang banyak itu makan (5000 orang)
laki-laki, belum perempuan dan anak-anak maka murid-murid memberi respon bahwa tidak mungkin
memberi makan orang sebanyak itu. Bagaimana mereka mendapatkan makanan dengan waktu yang
singkat, pasti tidak ada rumah makan yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. Tetapi Yesus berkata, apa
yang ada padamu dan ternyata ditemukan 5 roti dan 2 ikan. Kemudian Yesus mengucapkan berkat atas 5
roti dan 2 ikan tersebut dan meeka semua makan sampai kenyang bahkan sisa 12 bakul. Hal menarik dari
peristiwa ini adakah pertanyaan Yesus, apa yang ada padamu? Dalam hal ini terllihat bahwa Yesus fokus
dengan apa yang mereka miliki, bukan apa yang mereka tidak miliki.

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.org | (021) 42876134
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI MARET 2019

HIDUP KREATIF SEHINGGA BERDAMPAK

Kita sering fokus dengan apa yang ada pada orang lain, kita lupa bahwa apa yang ada pada kita, talenta,
karunia, materi yang mungkin kita anggap kecil, tidak berguna, tetapi justru kreatifitas dering lahir dari
apa yang ada pada kita, apa yang ada disekitar kita. Kita sering meremehkan hal-hal kecil yang sebe-
narnya punya potensi besar jika dikembangkan. Orang-orang sukses, perusahaan-perusahaan besasr
kebanyakan dimulai, dirintis dari hal-hal sederhana yang mereka miliki. Karena itu bersyukurlah dengan
apa yang ada pada anda, pasti ada karena Tuhan pasti menciptakana kita dengan talenta, atau potensi.
Jangan mengeluh hanya karena membandingkan diri anda dengan apa yang orang lain miliki. Orang
menyadari bahwa mereka memiliki potensi unutk kreatif akan berkata sekalipun…, walaupun…saya
miskin, saya terbatas pasti saya bisa maju. Bukan orang yang berkata, coba kalau saya seperti dia, dll.
Ingat kreatifitas dimulai dari apa yang ada ditangan saudara, dalam diri saudara. Tuhan memakai Musa
dengan tongkat yang ada ditagannya, Elia bisa hidup dengan sedikit minyak dan sedikit tepung yang
dimiliki janda di Sarfat. Jangan pernah rendah yang sediit, kecil jika Tuha memberkati bisa membawa
Anda dalam kelimpahan.

III. PENUTUP
Kreatitas berarti memberi nilai lebih terhadap sesuatu, anda mungkin bisnis, pelayanan, kerja semua ini
membutuhkan cara-cara yang kreatif supaya anda diberkati bahkan berkelimpahan. Dengan menjadi pribadi
yang kreatif maka kita terus bergerak dan berdampak bagi generasi ini. Lihatlah dunia kerja, pelayanan,
pendidkan dan lain-lain. Kalau kita tidak reatif maka siap-siaplah tertinggal, digilas oleh perubahan karena
kreatifitas

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.org | (021) 42876134
4
KHOTBAH BULANAN DPA | EDISI MARET 2019
ANAK MUDA YANG BERDAMPAK
1 TIMOTIUS 4:12

I. PENDAHULUAN
Banyak anak muda hari-hari ini yang larut dalam gegap gempita dan kegembiraan yang ditawarkan oleh
dunia ini, sehingga banyak anak muda yang hidupnya jauh dari Allah, bahkan tidak mengenal Tuhan Allah.

Disinilah diperlukan peran anak-anak Tuhan yang bisa menjadi representasi Allah bagi mereka yang terhilang.
Menjadi garam dan terang bagi dunia ini adalah tugas setiap anak Tuhan dan orang percaya.

II. ISI
Bagaimana kita bisa menjadi generasi muda yang berdampak bagi dunia dan sesama?
1. Jadilah Teladan! (1 Timotius 4:12)
Perhatikan perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesucian kita. Kondisi generasi muda saat ini
sangat memprihatinkan. Orang percaya harus bisa dan tetap tampil beda dengan menjadi teladan
Perkataan kasar/kotor, perbuatan yang rusak, pelampiasan hawa nafsu melalui free sex, 80-90% dari
generasi muda saat ini sudah kehilangan kesucian baik pria dan wanita sebelum memasuki kehidupan
pernikahan. itulah gambaran generasi muda hari-hari ini.
Sungguh generasi yang begitu rusak bukan? Bagaimana dengan kita sebagai anak-anak Tuhan? Apakah
kita siap menjadi teladan dengan tampil beda?
Hiduplah sesuai dengan standar firman Tuhan. Sekalipun disebut kolot/kuno/tidak uptodate/tidak gaul.
Bila kita sama gelapnya dengan mereka yg hidup dalam keduniawian, bagaimana mereka dapat melihat
terang dalam hidup kita?

“Sedikit terang saja akan sangat berarti bila ditempatkan dalam kegelapan, karena terang di tempat
terang tidak akan berarti sama sekali”

2. Jadilah Kreatif dan Berkarya Nyata! (Daniel 1:19-20).


Bukankah generasi muda terkenal dengan kreatifitasnya, semangatnya dan ide-idenya?
Namun dari sekian banyak anak muda, hanya sedikit anak muda yang muncul memberikan pengaruh
bukan? mengapa? Karena banyak anak-anak muda lupa/kurang memaksimalkan potensi yang dimilikinya,
mereka sibuk/terjebak dengan berbagai kesenangan duniawi dimana akhirnya mereka menjadi generasi
penikmat bukan pencipta!

Bertanyalah pada diri kita saat ini.


Kreativitas dan karya apakah yang sudah anda berikan ?
Kini saatnya bagi generasi muda untuk berkarya dan memberikan ide serta pemikiran yang kreatif, karena
hikmat Tuhan ada dalam setiap kita.

3. Jadilah Generasi Yang Mengasihi Tuhan! (I Yoh 2:13-14).


Untuk mempengaruhi dunia yang gelap dan rusak ini, kita tidak bisa dan tidak sanggup dengan memakai
kekuatan sendiri.Generasi muda membutuhkan Tuhan yang adalah sumber kekuatan dan hikmat,
sehingga mereka harus hidup mengutamakan dan melekat kepada Tuhan.
Hiduplah melekat pada Tuhan.

“Setiap orang dapat memberikan pengaruh yang baik & buruk bagi dunia, namun pengaruh yang baik
hanya dihasilkan oleh sikap hati yang sungguh mengasihi Tuhan”

DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GEREJA BETHEL INDONESIA


www.dpagbi.org | (021) 42876134

Anda mungkin juga menyukai