Anda di halaman 1dari 1

Abraham Walter Bonar Hutabarar

XI-MIPA G

01

Essay :

1. Keluarga memiliki fungsi yang penting dalam pendidikan anak sebagai wadah utam bagi anak
untuk belajar baik Firman Tuhan maupun Akademis dan sosial. Keluarga harus bisa
memastikan bahwa anak sehat serta tercukupi kebutuhannya baik sarana maupun
prasarana. Keluarga juga bertanggung jawab dalam menanamkan nilai dasar-dasar moral
dan nilai-nilai sosial, keluarga harus memberikan anak kasih sayang serta arahan kepada
anaknya.
2. Keluarga memiliki fungsi sebagai pengawas bagi anak karena sebagai orangtua anak wajib
harus diawasi sampai dia bisa/siap untuk melepaskan diri, hal ini dilakukan agar anak tidak
jatuh ke jalan yang salah dan memiliki kesadaran untuk menjaga diri. Sebagai pengawas
orangtua telah menjalani hidup terlebih dahulu sehingga hal-hal yang mungkin dulu orang
tua salah lakukan bisa diperbaiki supaya anak tidak mengulangi kesalahan yang sama.
3. Keluarga menjadi tempat yang tepat bagi anak untuk menceritakan permasalahan dan
menjadi tempat untuk mencari cari solusi atau bantuan dalam menyelesaikan masalah yang
dia hadapi. Contoh: Seorang ibu dan kakak memberikan nasihat setelah adiknya bercerita
tentang permasalahannya di sekolah(pelajaran yang sulit untuk dipahami) sebagai orang
yang sudah menjalani terlebih dahulu ibu dan kakak memberikan bimbingan berupa
bantuan pribadi seperti mengajari materi yang sulit atau memberikan arahan cara
menyelesaikan masalah seperti menyarankan untuk mengikuti les.
4. Pola pendidikan orang tua yang paling ideal bagi anaknya adalah pola asuh otoritatif dimana
adanya hubungan antara tuntutan serta alasan mengapa anak harus mengikuti aturan yang
ada, dengan pola asuh ini anak jadi mengetahui alasan yang jelas mengapa dia harus
mematuhi peraturan yang ada sehingga tercipta hubungan yang baik antara anak dan orang
tua. Pola otoritatif ini juga mendorong anak untuk mandiri dalam membuat keputusan
karena adanya orangtua yang mau mendengarkan dan mempertimbangkan perasaan anak.
5. Keluarga merupakan tempat utama pendidikan anak dilakukan lalu sekolah hanya pembantu
kelanjutan pendidikan keluarga. Jadi apa yang dipelajari di keluarga itu juga yang akan
dilakukan disekolah, sehingga sekolah menjadi wilayah untuk pengembangan diri anak di
bidang sosial dan akademis. Di Sekolah apa yang dipelajari di keluarga itu jugalah yang akan
tercermin dari anak saat melakukan interaksi disekolah, jika sikap anak tidak benar maka
keluarga gagal dalam mendidik anak, karena nilai-nilai dasar, seperti cara bersikap dan lain-
lain, merupakan hal yang akan dilakukan di sekolah sebagai salah satu cara untuk
berinteraksi di bidang sosial. Pengembangan diri anak di bidang akademis juga merupakan
tanggung jawab sekolah karena tugas sekolah adalah mengarahkan anak untuk
mengembangkan dan mengerahkan kemampuannya dalam bidang akademis lalu mempoles
bagian-bagian yang mungkin masih kurang dari anak tersebut. Sekolah juga menjadi tempat
praktik bagi anak untuk melakukan apa yang telah dipelajari selama didik oleh keluarga.

Anda mungkin juga menyukai