Anda di halaman 1dari 20

Keluarga Dan

Sekolah Sebagai
Lembaga
Pendidikan
Pendahuluan
 Latar Belakang
 Lingkungan merupakan tempat dimana seorang anak
tumbuh dan berkembang, sehingga lingkungan banyak
berperan dalam membentuk kepribadian dan karakter
seseorang.
 Bagi kebanyakan anak, lingkungan keluarga merupakan
lingkungan ini yang mempengaruhi perkembangan anak,
setelah itu sekolah dan kemudian masyarakat.
 Keluarga dipandang sebagai lingkungan dini yang dibangun
oleh orangtua dan orang-orang terdekat.
 Setiap keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya,
dalam hal ini yang berbeda misalnya cara didik keluarga,
keadaan ekonomi keluarga.
 Setiap keluarga memiliki sejarah perjuangan, nilai-nilai, dan
kebiasaan yang turun temurun yang secara tidak sadar akan
akan membentuk karakter anak.
 Masalah
 Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan awal
bagi anak karena pertama kalinya mereka mengenal dunia
terlahir dalam lingkungan keluarga dan dididik oleh
orang tua.
 Sehingga pengalaman masa anak-anak merupakan faktor
yang sangat penting bagi perkembangan selanjutnya,
keteladanan orang tua dalam tindakan sehari-hari akan
menjadi wahana pendidikan moral bagi anak, membentuk
anak sebagai makhluk sosial, religius, untuk
menciptakan kondisi yang dapat menumbuh
kembangkan inisiatif dan kreativitas anak.
 Dengan demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa peran
kelurga sangat besar sebagai penentu terbentuknya moral
manusia-manusia yang dilahirkan.
 Pengertian
 Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga,
masyarakat dan pemerintah. Sekolah sebagi pembantu
kelanjutan pendidikan dalam keluarga, sebab pendidikan
yang pertama dan utama diperoleh anak adalah dalam
keluarganya.
 Peranan orang tua bagi pendidikan anak menurut Idris dan
Jamal (1992), adalah memberikan dasar pendidikan ,
sikap dan keterampilan dasar seperti, pendidikan agama,
budi pekerti, sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa
aman, dasar-dasar untuk mematuhi peraturan-peraturan,
dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan.
Hal yang penting dalam mendidik anak di
dalam keluarga:
1. Pembinaan karakter anak
2. Keluarga sebagai wahana pertama
dan
utama
3. Pola asuh mementukan keberhasilan
anak
4. Kesalahan keluarga dalam mendidik
anak
Hal yang penting dalam mendidik anak di dalam
keluarga
1. Pembinaan karakter anak yang dilakukan oleh
keluarga
 Secara etimologi pengasuhan berasal dari kata “asuh” yang
artinya, pemimpin, pengelola, membimbing. Oleh kerena
itu mengasuh disini adalah mendidik dan memelihara anak
itu, mengurus makan, minum, pakaiannya dan
keberhasilannya dari periode awal hingga dewasa.
 Pada dasarnya, tugas dasar perkembangan anak adalah
mengembangkan pemahaman yang benar tentang
bagaimana dunia ini bekerja. Dengan kata lain, tugas utama
seorang anak dalam perkembangannya adalah mempelajari
“aturan main” segala aspek yang ada di dunia ini.
2. Keluarga sebagai wahana pertama dan utama pendidikan
 Para sosiolog meyakini bahwa keluarga memiliki peran
penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa,
sehingga mereka berteori bahwa keluarga adalah unit yang
penting sekali dalam masyarakat, Oleh karena itu para
sosiolog yakin, segala macam kebobrokan masyarakat
merupakan akibat lemahnya institusi keluarga.
 Keluarga merupakan tempat yang paling awal dan efektif
untuk menjalankan fungsi departemen kesehatan ,
pendidikan adan kesejahteraan. Jika keluarga gagal untuk
megajarkan kejujuran, semangat, keinginan untuk menjadi
yang terbaik, dan menguasai kemampuan- kemampuan
dasar, maka akan sulit sekali bagoi institusi lain untuk
memperbaiki kegagalannya. Karena kagagalan keluarga
dalam membentuk karakter anak akan berakibat pada
tumbuhnya masyarakat yang berkarakter buruk atau tidak
berkarakter. Oleh karena itu setiap keluarga harus memiliki
kesadaran bahwa karakter bangsa sangat tergantung pada
pendidikan karakter anak di rumah.
3. Pola asuh menentukan keberhasilan pendidikan anak dalam
keluarga
 Keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai- nilai
kebijakan pada anak sangat tergantung pada jenis pola asuh
yang diterapkan orang tua pada anaknya. Pola asuh dapat
didefinisikan sebagai pola interaksi antara anak dengan
orang tua yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik dan
kebutuhan psikologis, serta norma-norma yang berlaku di
masyarakat.agar anak dapat hidup selaras dengan
lingkungannya.
 Beberapa macam contoh pola asuh :
• Pola asuh otoriter, yaitu mempunyai ciri, kekuasan orang tua
dominan, anak tidak diakui sebagai pribadi, control
terhadap tingkah laku anak sangat ketat, orang tua
menghukum anak juka tidak patuh.
• Pola asuh demokratis, kerjasama antara orang tua- anak,
anak diakui sebgai pribadi, ada bimbingan dan penngarahan
dari orang tua, control orang tua tidak kaku.
• Pola asuh permisif, mempunyai ciri, dominasi oleh anak,
sikap longgar atau kebebasan dari orangt tua, control dan
perhatian orang tua sangat kurang
4. Kesalahan keluarga dalam mendidik anak mempengaruhi
perkembangan kecerdasan emosi anak
 Kesalahan dalam pengasuhan anak akan berakibat pada
kegagalan dalam pembentukan karakter yang baik.
Beberapa kesalahan orang tua dalam mendidik anak dapat
mempengaruhi kecerdasan emosi anak, diantaranya adalah :
• Orang tua kurang menunjukan ekspresi kasih sayang
• Kurang meluangkan waktu untuk anak
• Orang tua bersikap kasar secara verbal, misalnya, menyindir
anak, mengecilkan anak dan berkata kata kasar
• Bersikap kasar secara fisik, misalnya memukul, mencubit
atau memberikan hukuman badan lainnya.
• Orang tua terlalu memaksa anak untuk menguasai
kemampuan kognitif secara dini
• Orang tua tidak menanamkan karakter yang baik
Fungsi pendidikan keluarga :
•Fungsi edukatif
•Fungsi sosialisasi anak
•Fungsi proteksi
•Fungsi afeksi
•Fungsi religius
•Fungsi ekonomi
•Fungsi rekreasi
•Fungsi biologis
Fungsi Pendidikan Keluarga
a. Fungsi edukatif adalah yang mengarahkan keluarga sebagai
wahana pendidikan pertama dan utama bagi anak agar
dapat menjadi manusia yang tangguh, maju dan mandiri
sesuai dengan tuntutan kebutuhan yang semakin tinggi.
b.Fungsi sosialisasi anak adalah keluarga memiliki tugas
untuk mengantarkan dan membimbing anak agar
dapat beradaptasi dengan kehidupan sosial ,sehingga
kehadirannya akan diterima oleh masyarakat luas.
c.Fungsi proteksi adalah keluarga sebagai wahana atau tempat
memperoleh rasa nyaman, damai dan tentram seluruh
anggota keluarganya.
d.Fungsi afeksi (perasaan) keluarga sebagai wahana untuk
menumbuhkan dan membina rasa cinta dan kasih sayang
antara sesama anggota keluarga dan masyarakat.
e.Fungsi religius keluarga sebagai wahana pembangunan
insan-insan beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, bermoral, berahlak dan berbudi pekerti luhur
sesuai dengan ajaran agamanya.
f.Fungsi ekonomi adalah keluarga sebagai wahana
pemenuhan kebutuhan ekonomi fisik dan materil yang
sekaligus mendidik keluarga untuk hidup efisien, ekonomis
dan rasional.
g.Fungsi rekreasi, keluarga harus menjadi lingkungan yang
nyaman, menyenangkan, cerah, ceria, hangat dan penuh
semangat.
h.Fungsi biologis, keluarga sebagai wahana menyalurkan
kebutuhan reproduksi sehat bagi semua anggota
keluarganya.
Cara sekolah membantu pendidikan
anak :
•Pengajaran yang mendidik
• Peningkatan dan pemantapan dengan
berbagai prodram
•Pengembangan perpustakaan
• Penigkatan program pengelolaan
sekolah
Cara sekolah dalam membantu pendidikan anak
1. Pengajaran yang mendidik
 Yaitu pengajaran yang serentak memberi peluang
pencapaian tujuan intruksional bidang studi dan tujuan-
tujuan umum pendidikan lainnya. Dalam upaya
mewujudkan pengajaran yang mendidik, perlu
dikemukakan bahwa setiap keputusan dan tindakan guru
dalam rangka kegiatan belajar mengajar akan membawa
berbagai dampak atau efek kepada siswa,
 Pemilihan kegiatan belajar yang etpat, akan memberikan
pengalaman belajar siswa yang efisien dan efekti untuk
mewujudkan pembangunan manusia seutuhya. Hal ini dapat
dilaksanakan dengan konsisten apabila guru memiliki
wawasan kependidikan yang tepat serta menguasai berbagai
strategi belajar mengajar sehingga mampu dan mau
merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan belajar
mengajar yang kaya dan bermakna bagi peserta didik.
2. Peningkatan dan pemantapan program bimbingan dan
penyuluhan (BP) di sekolah
 Seperti diketahui, bidang garapan program BP adalah
perkembangan pribadi peserta didik, khususnya aspek sikap
dan perilaku atau kawasan afektif.
 Dalam pedoman kurikulum disebutkan bahwa,
 Pelaksanaan kegiatan BP di sekolah menitikberatkan kepada
bimbingan terhadap perkembangan pribadi melalui
pendekatan perseorangan dan kelompok. Siswa yang
menghadapi masalah mendapat bantuan khusus agar
mampu mengatasi masalahnya. Semua siswa tetap
mendapatkan bimbingan karier.
 Pendidikan afektif dapat diawali dengan kajian tentang nilai
dan sikap yang seharusnya dikejar lebih jauh dalam
perwujudannya melalui perilaku sehari-hari.
3. Pengembangan perpustakaan sekolah
 Perpustakaan sekolah merupakan salah satu pusat sumber
belajar, yang mengelola bukan hanya bahan pustaka tetapi
juga berbagai sumber belajar lainnya. Perpustakan
diharapkan peranannya bisa lebih aktif dalam mendukung
program pendidikan. Dengan penyediaan berbagai
perangkat lunak yang didukung perangkat keras yang
memadai maka perpustakaan dapat menjadi “mitra kelas”
dalam proses belajar mengajar dan tempat pengkajian
berbagai pengembangan system instruksional.
 Suatu perpustakaan sekolah yang memadai akan dapat
mendorong siswa atau anak untuk belajar mandiri.
4. Peningkatan program pengelolaan sekolah
 Khususnya yang terkait dengan peserta didik, pengelola
sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan
seharusnya merupakan reflexi dari suatu masyarakat yang
beradab yang dicita-citakan oleh tujuan nasional. Gaya
kerja pengelola umumnya, akan berpengaruh bukan hanya
melalui kebijakannya tetapi juga aspek keteladanannya.
Kesimpulan
Kesimpulan
 Disamping peningkatan kontribusi dalam perannya masing
masing, Keluarga , sekolah, terhadap perkembangan peserta
didik, diprasyaratkan pula keserasian kontribusi ini, serta
kerjasama yang erat dan harmonis antar ketiga pusat
pendidikan anak tersebut. Berbagai upaya harus dilakukan,
program pendidikan dari setiap unsur sumber pendidikan
yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat diharapkan dapat
saling mendukung dan memperkuat antara satu dengan yang
lainnya.
 Misalnya, dilingkungan keluarga telah diupayakan berbagai
hal (perbaikan gizi, permainan edukatif, penanaman ahlak
baik dan sebagainya) yang menjadi landasan pengembangan
selanjutnya di sekola dan masyarakat. Dilingkungan
sekolah diupayakan berbagai hal yang lebih mendekatkan
sekolah dengan orang tua siswa ( seperti membuat
organisasi orang tua dan guru).

Anda mungkin juga menyukai