Anda di halaman 1dari 11

Pelayanan “Hugging Children, God's Best Friend” Bagi Anak-Anak Yatim Di

Panti Asuhan “Ada Hari Esok”

Proposal Pelayanan

Oleh

SMA KRISTEN PETRA 3


JALAN KALIANYAR 43 SURABAYA
SURABAYA
2019/2020
A. Latar Belakang
Panti asuhan merupakan suatu bentuk lembaga sosial atau sebuah tempat
bernaung bagi anak-anak yang kehidupannya terlantar, yakni yatim piatu, dan
yang juga memiliki kekurangan terutama kekurangan secara materi. Di panti
asuhan ini. Mereka akan diasuh, kemudian diberikan bimbingan, diberikan
makanan dan juga pakaian, serta lebih diarahkan untuk dapat menjadi seseorang
yang mempunyai pribadi baik dan juga menerapkan pinsip yang mengutamakan
pertanggungjawaban. Seperti dengan adanya pendidikan tentang budi pekerti
dan juga kesantunan yang mutlak dan telah diajarkan di semua panti asuhan
pada umumnya, tidak hanya itu, anak-anak juga lebih diajarkan untuk dapat
mengasah suatu kreatifitas yang senada dengan kemampuan yang dipunyai oleh
mereka secara masing-masing. Tempat yang dapat dinilai tepat atau bisa sangat
populer untuk dapat membentuk perkembangan para anak-anak yang tidak
mempunyai keluarga ataupun anak-anak yang sedang tidak tinggal bersama
dengan keluarga. Anak-anak yang terdapat di dipanti asuhan, maka akan diasuh
oleh pengasuh yang menggantikan segala peran seorang orang tua di dalam
mengasuh, menjaga dan memberikan bimbingan kepada semua anak-anak yang
ada di panti asuhan tersebut agar dapat menjadi seorang manusia yang memiliki
pikiran dewasa dan berguna serta bertanggungjawab atas dirinya dan juga
terhadap semua masyarakat dikemudian hari.1
Panti asuhan yang menjadi tempat pelaksanaan pelayanan di panti
asuhan “Ada Esok Hari” yang lokasinya ada di Jl. Lebak Arum VI/75, Surabaya.
Melayani ±60 anak yatim piatu yang ada di panti asuhan tersebut dengan penuh
sukacita. Anggota dari panti asuhan “Ada Hari Esok” yakni merupakan anak-
anak mulai dari balita sampai dengan SMA yang berkumpul secara bersama-
sama untuk beribadah bersama. Bersukacita memuji Tuhan bersama dan
memberikan Firman Tuhan dengan cara yang menarik supaya mereka mengerti
dan mendoakan mereka satu-persatu, memberkati mereka, memeluk mereka

1
Agnatasia, engaruh Konsep Diri terhadap Penyesuaian Diri pada RemajaPenghuni Panti
Asuhan,Universitas S2umatera Utara, Medan, Tahub 2017.
dengan penuh kasih, memberikan kasih melalui doa membuat mereka
merasakan kasih Tuhan melalui kami.
Sungguh mengejutkan saat kami melihat anak-anak ini menangis
merasakan lawatan Tuhan yang luar biasa. Tidak terkecuali semua menangis
dalam pelukan para pelayan Tuhan. Kami hanya bisa mensyukuri apa yang
sudah Tuhan buat dalam pelayanan ini. Dan kami menyadari semua ini terjadi
bukan karena kami hebat dalam pelayanan ini, tapi karena ada campur tangan
Tuhan yang melawat mereka.
Bapa di sorga begitu merindukan bukan hanya pertobatan orang dewasa
saja, melainkan juga pertobatan anak-anak. Dalam pesan-Nya kepada Petrus,
Yesus memerintahkan Petrus untuk menggembalakan juga doma-domba kecil ,
berdasarkan yang pertama adalah Mat 18:12-14, demikian juga Bapamu yang di
sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang, dan ysng
kedua adalah Yohanes 21:15, gembalakanlah domba-domba-Ku. Tuhan Yesus
mengajarkan agar kita tidak menganggap rendah anak-anak (Mat 18:14). Dia
tidak pernah merehkan 5 roti dan 2 ikan dari seorang anak kecil.2
Iman dalam Tuhan Yesus Kristus seharusnya merupakan iman yang
hidup, yang diwujudkan dalam sikap dan tindakan nyata dalam kehidupan
sehari-hari. Iman tanpa perbuatan adalah mati (Yakobus 2:17). Sikap dan
tindakan tersebut disebut dengan nilai-nilai (values) yang merupakan standar
yang ditetapkan Allah sendiri dalam firman-Nya, dan bukan standar yang
ditetapkan oleh manusia. Beberapa nilai kristiani yang harus ditanamkan pada
generasi berikutnya:3

a. Kebenaran (Truth) – kita harus memegang kebenaran dan mengajarkannya,


yaitu kebenaran berdasar pada Alkitab. Dalam kebenaran ini juga terletak

2
Jenius Cara Alkitab, Pentingya Pelayanan Anak, https://jeniuscaraalkitab.com/2010/11/18/pentingnya-
pelayanan-anak/, Diakses pada 18 Januari 2020, Pukul 20:82.
3
Petrus F. Setiadarma, Menanamkan Nilai-Nilai Kristiani kepada Anak dan Remaja,
https://petrusfs.com/2010/05/22/menanamkan-nilai-nilai-kristiani-kepada-anak-dan-remaja/, Diakses
pada 18 Januari 2020. Pukul 20:29.
integritas dan kejujuran, yaitu adanya keselarasan antara apa yang dikatakan
dan dilakukan (Matius 5:37).

b. Kesalehan (Righteousness) – di sini, setiap orang percaya harus hidup


berfokus dan berpusat pada Allah Bapa dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Kesalehan berbicara tentang hubungan atau relasi kita dengan Allah dan
kesederhanaan hidup. Ayub telah hidup dalam kesalehan, bergaul karib
dengan Allah, sejak dia berusia remaja (Ayub 29:4).

c. Kekudusan (Holiness) – ini merupakan syarat seseorang dapat melihat Allah


dan masuk menghadap hadirat-Nya (Matius 5:8). Orang Kristen telah
dipisahkan dari dunia yang gelap ini untuk tujuan khusus, yaitu sebagai
garam dan terang. Kekudusan mencakup baik pikiran, perkataan, maupun
perbuatan.

d. Kesetiaan (Faithfulness) – sifat setia sangat diharapkan dimiliki oleh setiap


orang percaya. Kesetiaan orang Kristen harus didasarkan pada kesetiaan
Allah sendiri, yang dengan senantiasa menyertai kita. Hanya orang yang
setia sampai mati yang akan memperoleh mahkota kehidupan (Wahyu
2:10b). Kesetiaan kepada Tuhan ini juga harus ditunjukkan dengan kesetiaan
atau loyalitas dalam gereja lokal, kepada pasangan, dan hal lain yang
dikehendaki Tuhan.

e. Keutamaan (Excellency) – semangat untuk memberikan yang terbaik kepada


Tuhan dan sesama tentunya diilhami oleh Allah sendiri yang telah
memberikan pemberian yang terbaik, yaitu Anak-Nya Yang Tunggal, bagi
dunia (Yakobus 1:17). Kaidah Emas (Golden Rule) yang diajarkan oleh
Tuhan Yesus Kristus sendiri harus terus kita pegang.

f. Kasih (Love) – ini merupakan ciri kehidupan umat kristiani yang selalu
dinantikan oleh orang-orang di sekitar kita. Kasih agape yang dinyatakan
dengan kesediaan untuk menerima orang lain, mengampuni yang bersalah,
dan menyalurkan berkat Tuhan bagi mereka yang membutuhkan. Semua
orang percaya diperintahkan untuk menyatakan kasih ini, yaitu mengasihi
Tuhan dan sesama (Matius 22:37-39).

Untuk dapat menanamkan semua nilai di atas, aspek-aspek


perkembangan yang dimiliki oleh anak dan remaja perlu dipahami. Ada aspek
perkembangan fisik, moral (Lawrence Kohlberg), mental (Jean Piaget), psiko-
sosial (Erik Erickson), dan iman (James Fawler). Untuk perkembangan iman,
James Fawler telah mengelompokkan tahapan perkembangan dengan baik. Jika
kita memahaminya, proses penanaman nilai tersebut akan menjadi lebih mudah.

1. Intuitive Projective Faith (0 -- 6 tahun)


Iman diperoleh dari orang tua; berpikir tentang Allah; penuh imajinasi dan
fantasi; meniru iman orang lain; gambaran tentang Allah diserupakan dengan
orang tuanya; mewarisi tradisi tentang Allah dan iman.

2. Mythic Literal Faith (6 -- 12 tahun)


Iman diperoleh dari cerita-cerita; pentingnya keanggotaan kelompok untuk
identitas diri; berpegang pada cerita, aturan dan nilai otoritas, cerita diserap
secara harafiah dan faktual; figur otoritas mengendalikan perspektif pribadi.

3. Synthetic Conventional Faith (12 -- remaja lanjut)


Iman diperoleh dari kelompok; gerakan pertama menuju iman pribadi;
memilih kepercayaan, nilai, dan sifat-sifat bagi diri sendiri; pilihan tidak
diambil secara reflektif/kritis; pemulihan tidak berasal dari norma
komunitas; figur otoritas tetap penting.

4. Individuative Reflective Faith (remaja lanjut -- dewasa)


Membentuk imannya sendiri; komitmen pribadi akan iman, nilai-nilai dan
tindakan; menjadi reflektif/kritis terhadap iman komunitas; diri sendiri
menjadi sumber otoritas kepemilikan; tidak menyukai ketegangan antariman
-- memilih satu untuk menyelesaikan ketegangan.

5. Conjunctive Faith (dewasa)


Iman yang dewasa dan terbuka; mampu menggandeng perspektif yang
berbeda; mampu memandang kebenaran dari berbagai sudut; terbuka
terhadap berbagai pandangan yang masih misteri; terbuka untuk kebenaran
dan tradisi lain.

6. Universalizing (dewasa lanjut)


Iman yang dalam dan konsisten; tidak lagi berpusat pada diri sendiri;
memandang dunia melalui pengalaman dan iman orang lain; menghargai
orang lain dengan kasih Tuhan Pencipta; minat transendental terhadap satu
komunitas.

Berikut ini adalah kiat-kiat menanamkan nilai-nilai kristiani pada anak


dan remaja.

1. Anak (0 -- 12 tahun)
a. Memberikan teladan tentang nilai-nilai iman kristiani di atas.
b. Menyediakan bahan-bahan cerita dalam media cetak atau elektronik.
c. Menetapkan aturan-aturan dengan prinsip punishment and reward.
d. Menyediakan diri untuk menjadi ‘sumber’ jawaban atas pelbagai
pertanyaan mereka, dengan terus belajar dan menyederhanakan jawaban
sesuai tingkat pemahaman anak-anak.
e. Mengajak dan melibatkan anak-anak dalam pelbagai program pelayanan
di gereja atau masyarakat sesuai dengan kemampuan mereka.

2. Remaja (12 tahun -- remaja lanjut)


a. Memaparkan segala sesuatu secara terbuka, termasuk mengakui
kesalahan dan mencoba memperbaikinya.
b. Menyediakan bahan-bahan pembinaan rohani, seperti buku renungan
remaja, dsb.
c. Mengizinkan mereka bergabung dengan kelompok pergaulan yang baik
dan terarah.
d. Menyediakan diri untuk menjadi tempat curhat mereka.
e. Memberikan argumentasi yang jelas terhadap segala hal yang
diperbolehkan atau dilarang.
f. Mengizinkan Tuhan sendiri "mengajar" mereka.

Tentunya kiat-kiat di atas harus didahului oleh doa yang dinaikkan terus-
menerus bagi mereka. Doa Ibu Monica berhasil membawa pertobatan yang
radikal dalam kehidupan Agustinus. Ada kuasa yang mengubah dan
memperbarui dalam doa.

B. Sasaran Pelayanan
Sasaran pelayanan di panti asuhan “Ada Hari Esok” adalah anak-anak
dan remaja, yang merupakan semua keluarga yang ada di dalam lembaga panti
asuhan “Ada Hari Esok, untuk rincian umurnya bagi anak-anak adalah (0-12)
tahun dan untuk remaja adalah (12-remaja lanjut).

C. Tujuan Dan Manfaat Pelayanan


1. Tujuan Pelayanan
Ingin memberikan persembahan pelayanan yang terbaik bagi Tuhan
karena Tuhan Yesus juga sudah memberikan persembahan yang terbaik bagi
saya, yaitu diri-Nya sendiri, sampai mati di kayu salib. Serta memabangkitan
motivasi semua anak yang ada di panti asuhan “Ada Hari Esok” untuk
memberikan persembahan pelayanan yang terbaik bagi Tuhan Yesus.

2. Manfaat Pelayanan
a. Selalu bersyukur atas karya Kristus dalam hidup kita. Dari penghayatan
akan kasih dan pengorbanan Kristus itulah motivasi rohani berakar,
bertumbuh, dan terwujud dalam ungkapan syukur, yang diungkapkan
dalam bentuk pelayanan kepada anak-anak yang merupakan teman dari
Tuhan.

b. Selalu mencintai Tuhan Yesus, Karena dengan cinta merupakan motivasi


untuk melayani, Yesus bertanya kepada Petrus, "Simon anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku?" dan pertanyaan ini diulang hingga tiga
kali. Petrus menghayati cintanya kepada Yesus sehingga ia menjadi
hamba Tuhan yang begitu hebat dan setia. Ia bahkan menjadi martir.
Sehingga dengan melakukan pelayanan ini kami akan selalu mencintai
Tuhan Yesus serta dapat memberikan motivasi tehadap anak-anak dari
panti asuhan “Ada Hari Esok” untuk mencintai Tuhan Yesus.

D. Nama Dan Jadwal Pelayanan


1. Nama Pelayanan:
Pelayanan “Hugging Children, God's Best Friend” Bagi Anak-Anak Yatim
Di Panti Asuhan “Ada Hari Esok”

2. Jadwal Pelayanan:
Pelayanan ini dilaksanakan pada hari, tanggal, 2020

E. Pembiayaan
Anggaran dana yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk pemberian konsumsi 60pcs : 600.000
2. Untuk air mineral : 300.000
3. Lain-lain : 200.000 -
: 1.100.000
F. Indikator Keberhasilan Pelayanan
Pelayanan ini dikatakan menuai keberhasilan jika memberikan hasil-hasil
sebagai berikut ini:

1. Anak-anak panti asuhan “Ada Hari Esok” merasa tidak layak melayani
Tuhan yang sudah mengasihinya, bahkan sampai mati di kayu salib.

2. Anak-anak panti asuhan “Ada Hari Esok” merasa "bersalah" tidak dapat
melayani Tuhan dengan baik seperti pelayanan Tuhan kepada dirinya. Ia
tetap merasa penuh dosa dan gagal melakukan firman Tuhan dalam hidupnya
dan dalam hidup warga jemaatnya.

3. Semua anak-anak dari panti asuhan “Ada Hari Esok” termotivasi secara
rohani, motivasi rohani inilah yang membuat mereka dikuatkan lagi untuk
melayani Yesusnya, demi Yesus ..., ya demi Yesus aku relakan semua ...,
bila perlu sampai pengorbanan darah, sampai mati ... demi Yesus ...

G. Sumber Referensi
Agnatasia, Pengaruh Konsep Diri terhadap Penyesuaian Diri pada RemajaPenghuni Panti
Asuhan,Universitas S2umatera Utara, Medan, Tahub 2017.

Petrus F. Setiadarma, Menanamkan Nilai-Nilai Kristiani kepada Anak dan Remaja,


https://petrusfs.com/2010/05/22/menanamkan-nilai-nilai-kristiani-kepada-anak-dan-remaja/,
Diakses pada 18 Januari 2020. Pukul 20:29.

Jenius Cara Alkitab, Pentingya Pelayanan Anak,


https://jeniuscaraalkitab.com/2010/11/18/pentingnya-pelayanan-anak/, Diakses pada 18
Januari 2020, Pukul 20:82.

H. Data Para Pelayanan


Nama Kelompok:

Anda mungkin juga menyukai