Anda di halaman 1dari 29

Mewujudkan Gereja

Ramah Anak
Gereja Sebagai Representasi Kehadiran Allah Di Dunia, Gereja
Sebagai Jalan Pertumbuhan dan Pedewasaan Iman Anak
KenapaANAK?

INVESTASI
Asset Gereja, Asset Negara, Asset Dunia
RAMAH ANAK

RAMAH : kbbi
1. Baik hati dan menarik budi bahasanya

2. Manis tutur kata da sikapnya

3. Suka bergaul dan menyenangkan dalam pergaulan

Ramah Lingkungan (Pemasaran):


Sesuai dengan kaidah dan aturan Lingkungan
Tidak merusak Lingkungan
Dalam batas toleransi dengan mempertimbangkan
kelangsungan lingkungan itu

Paham dengan kaidah


UP GRADE dan UP TO DATE
Terukur dan terarah
Pendahuluan
Pendidikan anak tidak lepas dari rencana Allah yang telah menciptakan
manusia termasuk anak. Secara teologis, Allah sendiri memelihara,
memperdulikan, melindungi dan membela anak. Kemudian gereja
sebagai representasi kehadiran Allah di dunia seharusnya memberikan
teladan pelaksanaan kehendak Allah terhadap anak, sehingga
gereja seharusnya menjadi gereja yang ramah anak.
------------------------------------
Gereja yang ramah kepada anak adalah gereja yang memberi
pemenuhan kebutuhan anak. Implementasi teologia anak
terwujud lewat gereja yang menjadi ramah anak, yang
dilaksanakan untuk memenuhi aspek rohani, fisik, psikis, dan sosial
anak.
Didalam realita saat ini, dapat dilihat bagaimana kehadiran gereja untuk menyambut
anak sebagai generasi penerus gereja tampaknya kurang
mendapat perhatian yang khusus. Bahkan terbilang se-adanya saja. Hal ini
tentu saja dipicu dari berbagai aspek luar dan dalam gereja. Pendidikan PAK
Anak yang minim yang di sertai pengajar/guru yang tidak memiliki latar belakang
mendidik anak (pengajaran menghimpun psikologi, moral, rohani).

Catatan:
Atau mungkin pemahaman bahwa anak tidak dianggap sebagai sesuatu yang tidak
penting, yang tidak berkontribusi untuk gereja, bahkan anak dianggap masih kecil untuk
dapat terlibat dalam pelayanan dan anak dianggap sebagai penganggu dalam ibadah
orang dewasa. karena padangan bahwa anak masih polos dan belum mengerti apa-apa
menjadikan anak tidak mendapat keadilan HAK nya sebagai seorang anak, anak sering
dituntut untuk diam, dan duduk manis seperti orang dewasa.
ANAK

Anak adalah ciptaan Allah, yang dicipta


kanmenurut gambar dan rupa
Allah. Allah memberkati ciptaan
-Nya.
Berkat bagi manusia disampaikan dengan
atas semua mahluk yang” lain
“Dibanding dengan janji berkat
jelas dalam
Kejadian 1:28.
Berkat itu berupa perintah untuk beranakcucu
dan bertambah banyak. Para ahli
Perjanjian Lama, memahami berkat
kata sebagai kuasa untuk bertambah dan bertumbuh. Semua yang Dia
pandang sungguh amat baik, Dia
-citakan
cita untuk bertambah bertumbuh.
dan

SebagaigambardanrupaAllah,anakseharusnya
menerimaperlakuanyangbaik. Termasuk didalamnya
“Perlindungan
anak” salahsatunyayaitu“Orang dewasa
telahmendapatkan
bebanuntukmenjadijuru
bicaraanakyangtidakdapatberbicarauntukdirimerekasendiri.Anaksebagaipribadiyangrentandan
terabaikan
. Haliniterbuktidaribanyaknyakasuskejahatanyangtelah bahkan akan
terjadi.
Anak dan masalahnya “Pada dasarnya dikarenakan hakikat keberadaan anak yang belum dan tidak
mampu melindungi diri sendiri.”
Anak sebagai ciptaan Allah diberikan kepada orang tua sebagai berkat. Anak merupakan mahluk
sosial yang membutuhkan pertumbuhan dan perkembangan dan pada masa inilah terjadi
perubahan yang kadang-kadang dapat menimbulkan masalah. Hak anak-anak pun sering kali
diabaikan dan ini juga terjadi di tengah-tengah gereja. Gereja seringkali mengatakan bahwa "kami
adalah Gereja Ramah Anak", namun pada praktiknya gereja juga masih sering mengabaikan
hakhak anak dan kedudukan anak sebagai jemaat yang utuh di gereja. Gereja memfasilitasi anak
dengan mengadakan pelayanan sekolah minggu dan menganggap itu sudah cukup untuk anak
anak. Pemikiran menaruh anak di sekolah minggu agar tidak mengganggu jalannya kebaktian
orang dewasa pun masih berkembang di masyarakat. Pada kebaktian umum, anak-anak
sering dianggap mengganggu apabila anak yang ikut kebaktian umum itu tidak bisa
duduk tenang dan manis.

SECARA UMUM:
Pada kenyataannya masih banyak anak yang belum mendapatkan hak-haknya tersebut
secara maksimal. Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), pengaduan
kasus pelanggaran hak anak yang mereka terima hampir selalu bertambah setiap tahunnya; tahun
2017 berjumlah 4.309 kasus, kemudian tahun 2018 mencapai 4.622 kasus, selanjutnya tahun
2019 berjumlah 4.579 kasus dan tahun 2020 mencapai 4.885 kasus. Banyaknya pengaduan kasus
pelanggaran hak anak yang mereka terima didominasi kasus Anak Berhadapan dengan Hukum
(ABH), keluarga dan pengasuhan alternatif, pornografi dan siber. Sementara, untuk tahun 2020
dalam bidang pendidikan saja terjadi 445 kasus yang mereka tangani. Jumlah ini meningkat
drastis jika dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya, yaitu 327 kasus pada tahun 2017 dan 338
kasus pada 2018.6 Maraknya kasus yang terjadi menunjukan bahwa anak belum sepenuhnya
mendapatkan hak-haknya.
------------------
Gereja Ramah Anak
Apa artinya gereja yang ramah anak?

“Brewster”
Gereja yang ramah anak
adalah gereja yang memiliki
keberpihakan pada anak dan
memberikan advokasi demi
peningkatan keberpihakan
pada anak.

Gereja yang berpihak pada


anak adalah gereja yang
memberi perhatian terhadap
pertumbuhan
anak secara holistik dan juga
memberi pembelaan terhadap
kepentingan anak.
GEREJA RAMAH ANAK

Gereja yang ramah adalah gereja yang bertanggung jawab dan memberi keberpihakan kepada
jemaat, secara khusus dalam hal ini adalah anak. Di mana gereja memerhatikan kebutuhan anak.
Secara mendasar anak harus dipenuhi kebutuhan fisik, psikis, spiritual dan sosialnya. Lebih jauh
dijelaskan tentang kebutuhan itu oleh Ivone Palar sebagai berikut:

“Pertumbuhan secara holistik atau menyeluruh di mana anak bertumbuh dan


berkembang secara fisik, psikologis, sosial dan rohani. Yesus sebagai contoh
anak yang mengalami pertumbuhan secara holistik, di mana dikatakan: “Dan
Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya,
dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia” Lukas 2:52.
------------
“Anak diciptakan menurut gambar dan rupa Allah
artinya dibentuk penuh secara rohani – menyenangkan Allah,
dibentuk secara penuh secara mental – bijaksana,
dibentuk penuh secara sosial – menyenangkan orang,
dibentuk penuh secara fisik – dengan kelebihan khusus.” Gereja
ramah anak berbicara mengenai gereja (pengikut Kristus)
yang sungguh mengedepankan kepentingan atau kebutuhan
anak secara menyeluruh, berdasarkan teladan Yesus Kristus.
Gereja menjadi salah satu penanggung jawab pertumbuhan anak, maka menjadi gereja yang ramah anak harus
memperhatikan pertumbuhan rohani, psikis, fisik dan sosial anak.

“Gereja diwajibkan oleh Tuhan untuk membina hubungan integritas maksimal,


kejujuran dan kepercayaan.Pelayan anak-anak harus bekerja dalam ke-rangka
kebijakan yang baik dan praktek yang akan menjamin bahwa anak-anak dijaga
dan dipelihara secara fisik dan emosional serta spiritual.”

Pelayanangereja harus secara menye-luruh, bukan semata-mata masalah rohani saja melainkan,
gereja harus memberi perhatian terhadap kebutuhan yang lain juga. Anak sebagai bagian dari
gereja, maka kebutuhan yang sama dengan orang dewasa juga harus dipenuhi oleh gereja.

Pendampingan anak-anak usia Sekolah Dasar di hari Minggu, merupakan


suatu kesempatan yang baik di mana anak-anak dapat bertemu dengan
sesama teman, dan dengannya diupayakan juga pendampingan untuk
bertemu dengan Yesus. Bertemu dengan Yesus memprasyaratkan
bahwa seluruh ikhtiar pendampingan pada hakikatnya berupa sebuah
“Biarkanlah anak-anak itu,
janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku;
sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya
Kerajaan Sorga”

-Matius 19:14-

upaya menghantarkan anak-anak untuk mengenal pribadi Yesus dan


menjadikan Yesus sebagai sahabat mereka.
Gereja tampak sangat menyambut kehadiran anak-anak melalui dasar ayat tersebut.
Tetapi anak-anak yang diharapkan oleh gereja adalah “mereka yang tidak seperti anak-anak”.
Maksudnya, gereja umumnya menyatakan diri mereka ramah anak, dan anggota jemaatnya
berbicara tentang keinginan memiliki banyak anak dalam gereja. Akan tetapi, pada saat yang
sama, banyak jemaat yang menunjukkan bahwa mereka sebenarnya tidak ingin anak-anak hadir
dalam ibadah, yang adalah pusat dari kehidupan gereja. Mereka mengekspresikan pelarangan anak-anak ini
melalui gaya ibadah “khusus orang dewasa” dan melalui kata-kata serta pandangan
tidak setuju yang mereka berikan kepada anak-anak yang berisik dan mengganggu. Dengan kata
lain, jemaat menginginkan anak yang duduk tenang dan bersikap layaknya orang dewasa dalam
ibadah.
Hal Penting Mewujudkan Gereja Ramah Anak

Tidak Membuat Pembedaan (Non-diskriminasi)


Ragam pembedaan baik itu fisik, mental, latarbelakang, status sosial dan lain sebagainya.
Pembedaan harus dijauhkan, karena dapat berakibat fatal bagi anak, dapat menjatuhkan mental sehingga
menjadi tidak percaya diri dan menyalahkan diri sendiri maupun keluarganya. Kasih & Perhatian
Kasih dan perhatian adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Bill Wilson “Anak-anak mudah dijangkau melalui
hubungan yang positif dan penuh kasih. Kasih adalah yang paling mudah dirasakan, anak-anak biasanya tahu apakah
orangtua mereka benar-benar mengasihi mereka atau tidak. Kasih orangtua tidak bisa digantikan dengan materi.
Pengajaran
Setiap anak sama nilainya dengan orang dewasa. Seorang anak juga sudah dapat mengerti firman Tuhan sebab dari
sejak masa anak, mereka sudah perlu diajar tentang pertobatan. “Anak-anak seperti orang dewasa
adalah orang berdosa yang membutuhkan juruselamat.” Gereja tidak boleh membeda-bedakan dalam
pengajaran baik anak maupun orang dewasa. Anak kecil juga dapat mengerti tentang pertobatan sebab di
hadapan Tuhan setiap jiwa yang bertobat seluruh malaikat bersukacita, Lukas 15:10.
Khotbah yang Berorientasi Anak
Pelayanan anak sama pentingnya dengan pelayanan kelompok lainnya. Brewster mengatakan, “Khotbah anak-anak
bisa menjadi jalan yang penting untuk melibatkan anak-anak dan membuat mereka dengan pasti mendengarkan
cerita atau pesan dengan mudah dimengerti.” Berkhotbah dengan daya berpikir anak-anak juga penting agar
mereka dapat mengerti firman Tuhan. Gereja bukan hanya mengkhotbahkan hal-hal pertumbuhan iman pribadi
jemaat, tetapi etika hidup sebagai jemaat dalam keluarga, gereja dan masyarakat. “Melalui khotbah dalam berbagai
kesempatan pendeta perlu memberikan pengertian kepada jemaat muda untuk ikut ambil bagian dalam pelayanan
anak, untuk mendukung semua program pembinaan anak dan pembinaan orangtua.”

Menyediakan Fasilitas Bagi Anak


Keterbatasan ruang di gereja sering menjadi kendala dalam mengembangkan pelayanan, khususnya pelayanan
anak. Anak butuh aktifitas dan bergerak. Banyak Sekolah Minggu mengalami kesulitan melakukan pembinaan
karena sekolah Minggu merupakan kelas gabungan anak dari berbagai tingkat usia (dari anak Balita sampai
anak besar). Padahal pembinaan baru efektif jika dibagi secara lebih khusus dalam kelompok sesuai dengan
usia dan kemampuan anak. Pembagian kelas semacam ini, hendaknya diusahakan sejak awal kegiatan
SekolahMinggu, bukan hanya dibagi saat bercerita saja.
Melengkapi Guru (Pelayan Anak)
Salah satu hal yang juga penting untuk memberi yang terbaik bagi anak adalah peran guru atau
pelayan anak. Guru memiliki tanggung jawab besar untuk menolong anak bertumbuh dalam
iman dan kasih kepada Tuhan dan sesama, seperti dikatakan berikut ini:
Mereka yang melayani anak seharusnya menjadi model, teman dekat dan pengaruh orang
dewasa akan mempertajam persepsi anak dalam hidupnya.
Cara pandang anak tentang diri mereka dibentuk oleh orang sekitarnya.
Keluarga, teman dan guru yang sering berhubungan dengan anak memiliki tanggung
jawab besar mendorong anak tumbuh dalam kasih dan kepercayaan dengan sesama
dan juga dengan Tuhan.
Menyediakan Kurikulum Berdasarkan Usia; Kurikulum ASM HKBP & Buku Nyanyian ASM HKBP
Maksudnya anak-anak dapat menanggapi dalam iman dan dapat mengalami realita yang belum
disingkapkan dalam firman oleh karena itu kita dapat menemukan cara untuk
mengkomunikasikan firman Allah dengan penuh makna.”pelayan anak dalam menyusun
kurikulum, harus melihat kebutuhan anak dan sesuai usia anak. “Guru sebaiknya dimonitor
untuk memastikan bahwa yang mereka ajarkan itu benar dan cocok bagi usia anak-anak yang
mereka ajar.” Dibuat semenarik mungkin dan memberi kreatifitas bagi anak. “Perencanaan
kurikulum gereja sebaiknya digabungkan dengan aktifitas berarti yang memungkinkan anak
berpartisipasi dan sukses berkompetisi dalam pengalaman yang menyangkut pertumbuhan dan
pengembangan mental.” Melalui kurikulum yang baik anak menjadi aktif dalam belajar dan
mampu mengembangkan diri dengan benar dalam kompetisi di dunia ini.
Mendoakan Anak
David High seorang yang peduli dengan pelayanan anak, ketika melihat penderitaan yang dialami
anak-anak berkata, “Jika hati kita tidak berteriak mohon belas kasihan bagi mereka, dan jika hati
kita tidak terbeban dengan kenyataan hidup yang menimpa mereka, maka hati kita telah dingin
dan membatu. Sudah waktunya kita berlutut dan dengan kerendahan hati memohon kepada
Allah untuk melunakkan hati yang keras dan dingin ini, serta menciptakan suatu hati yang baru
yang penuh dengan kasih di dalam kita”. Gereja yang mendoakan anak adalah gereja yang
mengenal kehendak Allah, sungguh mengasihi anak dan mau yang terbaik untuk anak.
DOKUMEN HKBP BERBICARA TENTANG PELAYANAN KEPADA A
AGENDA

PODA TOHONAN HAGURUON


PASAL 4
PODA TOHONAN PADNDITA
PASAL KE IV

PODA TOHONAN BIBLEVROW


PASAL KE-4

Anda mungkin juga menyukai