Anda di halaman 1dari 18

BAB II

CINTA, KASIH DAN CINTA KASIH

A. Pengantar

Masyarakat yang menganut agama katolik diajarkan oleh gereja tentang cinta,

kasih dan cinta kasih. Hal tersebut terlihat jelas dengan adanya ajaran dan

pemahaman akan bahasa cinta, kasih dan cinta kasih. Sebagai umat katolik,

selayaknya kita memahami secara mendalam mengenai cinta, kasih, dan cinta

kasih. Pada bab II ini kita akan mendalami cinta, kasih dan cinta kasih. Ketiganya

terlihat sama yang dapat dilihat melalui contoh tindakan konkret. Padahal jika

melihat dari segi pengertianya tampak jelas bahwa cinta, kasih dan cinta kasih

berbeda.

B. Cinta

1. Pengantar

Cinta sering dikaitkan dengan banyak hal. Banyak orang

membutuhkan cinta. Kata orang tanpa cinta ibarat nasi tanpa garam.

Tidak akan ada habisnya apabila kita membahas soal cinta. Dalam kitab

suci dijelaskan bahwa Tuhan Yesus cinta dengan manusia.


2. Pengertian

a. Menurut KBBI1

Cinta adalah suatu perasaan suka dan sayang kepada semua makhluk.

b. Menurut Para Ahli2

Para ahli berpendapat bahwa :

1) Zick Rubin

Menurut Zick Rubin, cinta adalah perbuatan yang ditunjukan

seseorang kepada orang lain dan mengandung nilai yang istimewa serta

berpengaruh kepada piiran dan tingkah laku.

2) Liebowitz

Menurut Liebowitz, cinta merupakan gejolak positif yang dirasakan

seseorang dan dari situ terdapat elemen penting yaitu perhatian orang yang

dicintai.

c. Menurut W.J.S. Poerwardarminta3

1
Pengertian ini diambil dari https://kbbi.web.id/cinta, tanggal 17 Juni 2022 pukul 12.01 WIB
2
Berbagai sudut pandang para ahli mengenai pengertian cinta diambil dari https://www.gramedia.com/best-
seller/apa-itu-cinta/, tanggal 17 Juni 2022 pukul 12. 13 WIB

3
Vergilius Seto Adi Purwono, Logika Cinta Sebagai Dasar Orientasi Hidup Manusia (Magelang: SMA Seminari
Menengah Mertoyudan, 2017), 13
Cinta adalah sesuatu hal yang selalu teringat dan terpikir dalam

hati dan pikiran yang mengandung harapan dan suka akibat tersentuh

oleh perasaan.

d. Menurut Oxford Leaner’s Pocket Dictionary 4

Dalam Kamus Besar Bahasa Inggris dijelaskan bahwa “Love is

strong feeling of deep affection for somebody or something and

strong feeling of enjoyment that something give you. Person or thing

that you like very much”. Bila diterjemahkan kedalam Bahasa

Indonesia, Cinta adalah afeksi mendalam kepada seseorang atau

benda dan perasaan suka secara mendalam dari hal nikmat yang

diberikan kepada orang lain serta cinta diartukan perasaan suka pada

seseorang atau benda.

e. Menurut remaja katolik dan seminaris

3. Faktor Cinta

Timbulnya cinta Tuhan terhadap remaja katolik dan seminaris tidak terlepas

dari faktor internal dan eksternal yang mendukung dan menghambat remaja

katolik dan seminaris. Dengan demikian, bagaimana bisa cinta Tuhan hadir?

Bagaimana bisa cinta Tuhan terhambat? Berikut jawabanya:

a. Faktor Pendukung

Cinta Tuhan selalu hadir didalam diri remaja katolik dan seminaris. Hal ini

didukung dengan adanya faktor – faktor pendukung baik internal ataupun

4
Vergilius Seto Adi Purwono, Logika Cinta Sebagai Dasar Orientasi Hidup Manusia (Magelang: SMA Seminari
Menengah Mertoyudan, 2017), 13
eksternal yang ada didalam diri remaja katolik dan seminaris. Faktor pendukung

tersebut diantaranya:

1) Relasi yang Baik

Sebagai makhluk sosial tentunya kita memerlukan manusia yang lain.

Mengapa demikian? Sebab dalam pengertian makhluk sosial sendiri

dijelaskan bahwa makhluk sosial adalah sesama makhluk yang

membutuhkan orang lain. Maka bisa dikatakan bahwa dengan adanya

kebutuhan sosial seseorang dapat menimbulkan relasi. Relasi manusia

yang baik, dapat digambarkan dengan relasi yang mendukung seseorang

dapat berkembang. Cinta Tuhan hadir kepada remaja katolik serta

seminaris melalui orang sekitar. Orang sekitar mereka menghadirkan

cinta Tuhan melalui tindakan yang secara tidak langsung berpengaruh

terhadap dirinya.

2) Keluarga

Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama yang didapatkan

oleh manusia ketika mereka lahir ke dunia. Keluarga sangat berperan

penting dalam mewujudkan hadirnya cinta Tuhan kepada remaja katolik

dan seminaris. Setiap anggota keluarga menyalurkan cinta Tuhan dalam

bentuk yang berbeda - beda tergantung kadar atau tatanan nilai didalam

keluarga. Kelurga yang menghadirkan cinta Tuhan kepada remaja katolik

dan seminaris tentunya keluarga yang baik. Keluarga yang mampu

menjadi tempat pendidikan untuk anggota keluarga khususnya remaja


katolik dan seminaris agar mereka dapat bertumbuh dan merasakan cinta

Tuhan didalam diri mereka.

3) Konsolasi

Konsolasi adalah suatu keadaan batin yang dialami seseorang yang

dapat digambarkan dalam bentuk haus akan cinta Tuhan. Keadaan

konsolasi yang dialami manusia khususnya remaja katolik dan seminari.

Mereka rindu akan cinta Tuhan maka mereka berusaha untuk

menghadirkan cinta Tuhan didalam dirinya. Cara inilah yang membuat

cinta Tuhan dapat hadir didalam diri remaja katolik dan seminaris.

4) Berdoa

Berdoa merupakan sarana komunikasi antara manusia dengan Tuhan.

Doa dapat membantu hadirnya cinta Tuhan didalam diri manusia

khususnya remaja katolik dan seminaris. Dalam doa, cinta Tuhan dapat

benar - benar dirasakan karena hanya dia dan Dialah yang berada disatu

lingkup didalam doa. Menjalin komunikasi layaknya sahabat

seperjalanan. Ini tentu dapat mendukung hadirnya cinta Tuhan didalam

diri remaja katolik dan seminaris.

b. Faktor Penghambat

Ketika remaja katolik dan seminaris tidak merasakan cinta Tuhan didalam diri

mereka, pastinya hal tersebut dipengaruhi atau disebabkan karena adanya faktor –

faktor penghambat cinta Tuhan hadir didalam diri mereka. Faktor – faktor tersebut

diantaranya :
1) Relasi yang tidak baik

Relasi yang tidak baik merupakan sebuah lingkungan yang

mengajarkan hal – hal negatif yang dapat menghambat kemajuan

seseorang atau merusak diri seseorang. Relasi yang tidak baik dapat

digambarkan dalam sebuah relasi dimana Remaja katolik dan seminaris

berada disebuah relasi yang berisi orang – orang toxic (toxic

realitionship). Menurut penulis, relasi yang tidak baik atau relasi toxic

dapat menghambat proses hadirnya cinta Tuhan didalam diri remaja

katolik dan seminaris walau terkadang tidak dapat dirasakan.

2) Desolasi

Disolasi adalah situasi dimana diri seseorang merasa jauh dari Tuhan.

Hal ini dapat digambarkan dengan batin yang menolak Tuhan. Menurut

penulis, ketika remaja katolik dan seminaris merasa jauh dari Tuhan,

terkadang mereka tidak merasakan adanya cinta Tuhan didalam diri

mereka. Mereka hanya merasa bahwa Tuhan tidak mencintai mereka.

Padahal dalam ayat kita seci dijelaskan bahwa Tuhan mencintai manusia.

Remaja katolik dan seminaris adalah manusia. Manusia yang dicintai

Tuhan seperti yang telah tersabda didalam kitab suci.

4. Ciri – Ciri Remaja Katolik dan Seminaris Yang Merasakan Cinta

Tuhan.5

Cinta Tuhan selalu ada di kehidupan kita. Terkadang kita tidak paham

bagaimana manusia mengalami cinta Tuhan terkhusus remaja katolik dan

seminaris karena topik yang kita bahas dalam karya tulis ini menyusur pada
5
https://www.gramedia.com/best-seller/apa-itu-cinta, diakses pada tanggal 17 Juni, pukul 12. 40 WIB
remaja katolik dan seminaris. Bagaimana ciri - ciri remaja katolik yang

mengalami cinta Tuhan? Berikut jawabanya :

a. Senang Berada Didekatnya

Ciri -ciri ini dapat digambarkan ketika remaja katolik dan

seminaris yang selalu mengucap syukur dalam segala situasi.

Mereka merasakan dengan dekatnya mereka dengan Tuhan,

mereka merasakan bahwa Tuhan mencintai mereka.

b. Menjalin Komunikasi Dengan Baik

Doa adalah bentuk komunikasi antara manusia dan Tuhan.

Melalui doa, manusia dapat mencurahkan atau menceritakan apa

yang menjadi permohonan dan perasaan yang dia mohonkan dan

dia rasakan. Adanya cinta Tuhan dalam diri remaja katolik dan

seminaris dapat terciri melalui komunikasi dalam bentuk doa

yang baik. Komunikasi yang baik disini berarti remaja katolik

dan seminaris tidak lupa untuk berdoa karena berdoa merupakan

sarana komunikasi kepada Tuhan. Apabila komunikasi tidak

berjalan dengan baik, menurut penulis remaja katolik dan

seminaris tidak merasakan bahwa mereka dicintai oleh Tuhan.

c. Merasa Selalu Rindu

Setiap daripada kita pasti pernah merasakan perasaan rindu.

Baik rindu dengan keluarga, pasangan, teman atau siapapun yang

kita sayangi. Ketika remaja katolik dan seminaris merasakan

bahwa dirinya dicintai oleh Tuhan, maka mereka akan rindu


terhadap Tuhan karena mereka sadar bahwa tanpa adanya cinta

Tuhan, mereka tidak dapat merasakkan kebaikan.

5. Jenis – Jenis Cinta6

Kata “cinta” dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Sudut pandang akan

cinta dapat kita lihat melalui jenis – jenis cinta. Jenis – jenis cinta diantara lain:

a. Epithymia

Epithymia merupakan jenis cinta yang didefinisikan dalam

bentuk mencintai secara sensual dan hadir karena adanya

penggunaan alat indra (pendengaran, pengelihatan, mencium dan

meraba). Melalui penggunaan alat indra, timbulah daya tarik dan

nafsu seksual pun bangkit. Hal tersebut biasa diartikan dengan

libido.7

b. Eros

Jenis cinta yang satu ini tingkatanya lebih tinggi dari pada

epithymia. Perbedaan pada tingkatan tersebut dapat dibedakan

dengan epithymia melibatkan libido dan nafsu seksual sedangkan

eros berdasarkan perasaan orang yang ingin selalu didekat, berada

disisi, dan selalu dengan orang yang dicintainya.

Hal ini digambarkan pada orang yang sedang mengalami jatuh

cinta. Ia merasakan sebuah kesatuan dengan orang yang

dicintainya. Hal itu juga mendorong timbulnya perasaan untuk

6
Vergilius Seto Adi Purwono, Logika Cinta Sebagai Dasar Orientasi Hidup Manusia (Magelang: SMA Seminari
Menengah Mertoyudan, 2017), 15 - 17.

7
Libido adalah nafsu birahi bersifat naluri.
memiliki orang yang dicintainya semakin membesar. Akibatnya

timbulah rasa kecemburuan atau tidak memperbolehkan orang

yang dicintainya dimiliki oleh orang lain.

c. Storge

Storge adalah jenis cinta dari orang tua terhadap anaknya.

Dalam diri orang tua, rasa cinta anak ditumbuhkan dalam dua

aspek, yaitu pemeliharaan dan tanggung jawab. Bentuk cinta yang

satu ini sudah dikenalkan dan dipraktekan oleh orang tua ketika

anaknya lahir, seperti memberikan asi kepada anak.

Melalui tindakan cinta dari orang tua kepada anak, akan

terbangung rasa mencintai antar anggota keluarga. Rasa ini hadir

secara alami berdasarkan pada keterikatan hubungan darah.

C.S.Lewis menyebut storge sebagai afeksi.8

d. Philia

Jenis cinta ini merupakan cinta persahabatan dimana manusia

tidak mempunyai komitmen untuk pacaran atau menikah, tidak

menuntut unsur seksual tetapi dilandasi oleh kesamaan pikiran,

selera, hobi dan kepentingan lain.

e. Agape

Jenis cinta ini merupakan cinta yang timbul atau berasal dari

Allah sendiri. Jenis cinta agape tidak menggunakan syarat9. Agape

ditunjukan pada pemberian diri yang tidak memiliki keuntungan


8
A.Setyawan, SJ. Cara Menguji Ketulusan Hati, 55

9
A. Setyawan, SJ. Cara Menguji Ketulusan Hati, 59
atau kerugian. Penyair Khalil Gibran yang berasal dari Libanon

menggambarkan karya yang ia buat berasal dari cinta10. Cinta

sungguh menjadi unsur utama dalah hidup yang dapat

menginspirasi.

6. Tahap - tahap Perkembangan Cinta11

Sebagai makhluk hidup (manusia), kita tentu mengalami fase

pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini mempengaruhi bagaimana cinta itu

tumbuh didalam diri kita. Berikut tahap - tahap perkembangan cinta yang

dialami manusia:

a. Cinta Kanak - kanak

Tahap perkembangan cinta ini merupakan tahap perkembangan

cinta yang paling dasar. Hal ini digambarkan dalam kepribadian

kanak - kanak dimana merema belum mampu membalas kebaikan

yang diterimanya dari orang lain dan hanya meminta untuk diberi.

b. Cinta Diri Sendiri (Narcisistik)

Tahapan cinta ini dialami manusia setelah masa balita. Dengan

berpusat pada diri sendiri dan materialistik. Dalah tahapan ii,

seseorang akan mencintai apabila ia mendapat apa yang mereka

inginkan atau diminta. Ketika seseorang tersebut sudah mendapat apa

yang ia inginkan, ia baru akan mencintai orang yang telah memberi

segala keinginanya tersebut. Apabila orang tersebut tidak


10
Vergilius Seto Adi Purwono, Logika Cinta Sebagai Dasar Orientasi Hidup Manusia
(Magelang: SMA Seminari Menengah Mertoyudan, 2017), 17.
11
Vergilius Seto Adi Purwono, Logika Cinta Sebagai Dasar Orientasi Hidup Manusia
(Magelang: SMA Seminari Menengah Mertoyudan, 2017), 17 - 20.
memberikan, makan orang yang berharap tidak akan mencintai. Cinta

yang satu ini merupakan cinta yang bersyarat.

c. Cinta Puber

Cinta yang satu ini hampir sama dengan tahapan cinta diri

sendiri. Masih bersyarat, inging diperhatikan, dan berdasarkan sifat

ego. Namun, dalam cinta puber terdapat penambahan kematangan

yang dialami. Walau belum tetap atau labil, cinta ini sudah dapat

membagikan cinta.

d. Cinta Remaja

Tahapan cinta yang tingkatanya sudah mencapai adanya hasrat

untuk bermesraan dan ingin berdua. Cinta ini memiliki gaya yang

romantik, masih bersyarat, masih terdapat sifat egois, dan

memungkinksn untuk berpaling dari orang yang dicintai. Cinta ini

mulai melibatkan peran seksualitas sesuai perkembangan biologis

manusia. Cinta ini dapat meluap - luap dan apabila tidak dibimbing

makan perlu bimbingan dari orang yang lebih matang dan bijaksana.

e. Cinta Matang

Ketika manusia sudah melewati tahapan cinta remaja maka

dalam tahapan selanjutnya yaitu tahapan cinta matang, manusia

diminta untuk memilih sesuai dengan kemerdekaan dan suara hatinya.

Sifat dari cinta ini sudah tetap atau tidak ada lagi kelabilan. Hal ini

disebabkan karena sudah memilih. Ketika peran seksualitas sudah

berbicara, cinta akan diungkapkan melalui seksualitas dan memiliki


tujuan untuk memperoleh keturunan. Pada tahapan ini manusia akan

ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang dicintainya, dapat

berempati dan mampu memahami. Tahapan cinta ini akan melindungi

orang yang dicintainya. Namun dalam tahapan ini masih terdapat

kelemahan yang diantaranya masih mengalami tekanan dan rasa

takut. Takut apabila pilihan tidak sesuai dan otang yang dicintai akan

meninggalkan.

f. Cinta Dewasa

Manusia yang sudah berada di tahap cinta dewasa dapat

memberikan cintanya tangpa mengharapkan balasan. Artinya

cintanya tidak mengandung syarat. Ia mampu menahan tekanan dan

rasa frustasi demi tujuan cintanya. Namun, tahapan ini kerap kali

memikirkan hal duniawi, meski tidak begitu jelas. Merasakan bahwa

sisi rohani lebih penting daripada keintiman seks.

g. Cinta Mistik

Manusia yang berada ditahapan ini berarti manusia tersebut

sudah mencapai tahapan cinta yang tertinggi. 12 Manusia yang sudah

mencapai tahapan ini dapat digambarkan dengan manusia yang

mampu mencapai keseimbangan hidup, kedewasaan rasa, dan

keutuhan dalam pribadinya. Manusia dalam tahapan ini mampu

memberikan dirinya kepada Allah, sudah tidak memikirkan hal - hal

duniawi, dapat mencintai tanpa membeda - bedakan, senantiasa

berbuat baik, dan membagikan cintanya kepada sesama, ikhlas.


12
Philomena Agudo, FMM. Aku Memilih Engkau, 21
Rahmat Tuhan sangat berperan penting dalam dalam tahapan cinta

ini. Sebelum mencapai tahapan ini, orang terlebih dahulu matang

sebelum menanggapi rahmat Tuhan yang secara khusus disediakan

baginya.

7. Unsur Cinta13

a. Care

Manusia dalam menunjukan rasa cintanya dapat dilakukan

dengan cara memberi perhatian. Perhatian merupakn tindakan cinta

yang sederhana untuk menyalurkan rasa peduli dan memiliki.

b. Resposibility

Unsur cinta yang merupakan unsur untuk bertanggungjawab dan

siap untuk merespon.

c. Respect

Respect merupakan bentuk penghargaan atau penghormatan.

Dalam unsur ini, seseorang dibiarkan unruk tumbuh dan berkembang

sesuai dengan caranya dan kepentinganya. Tidak ada rasa

keterpaksaan dan eksploitasi kebebasan. Jika ada rasa cinta, maka kita

akan menyatu dengan keadaan dan pelaku dalam keadaan tersebut.

d. Knowledge

Unsur yang mendorong manusia untuk mengenal sehingga dapat

mencapai definisi mencintai yaitu mengenal (latar belakang, pribadi,

sifat dan karakter). Ketika sudah mengenal, maka kita dapat

13
Vergilius Seto Adi Purwono, Logika Cinta Sebagai Dasar Orientasi Hidup Manusia
(Magelang: SMA Seminari Menengah Mertoyudan, 2017), 22 - 24.
memahami dan dapat memutuskan apa yang menjadi keinginan kita

ketika terjadi sesuatu persoalan.

e. Give

Give merupakan unsur memberi. Cinta yang memberi merupakan

cinta yang paling tinggi. Pemberian tersebut tanpa mengharapkan

imbalan (ikhlas).

f. Take

Cinta berarti dapat menerima dengan apa adanya. Ketika kita

dapat saling menerima, proses mencintai akan lebih mudah dan dapat

saling mengembangkan kepribadian melalui usulan - usulan.

Cinta Tuhan Kepada Remaja Katolik Dan Seminaris

C. Kasih

1. Pengantar

Setelah kita membaca dan mendalami seputar apa itu cinta Tuhan yang

didefinisikan melalui definisi cinta sampai kepada bentuk - bentuknya, kita akan

mendalami seputar kasih.

2. Pengertian

Kita akan mendefinisikan kasih melalui :

a. Pengertian Dasar14

Kasih merupakan perasaan manusia yang timbul apabila manusia

terdapat rasa memiliki atau menyayangi.Dapat dijelaskan bahwa

14
https://abdulgani84.wordpress.com/2011/04/29/kasih/ , diakses pada 30 juli 2022 pkl 15.26
WIB
kasih berakar dari sebuah perasaan yang didasari rasa memiliki atau

menyayangi.

b. Menurut Gereja Katolik15

Pengertian kasih dalam Gereja Katolik dapat kita simak melalui

katekismus gereja katolik nomor 1822. Dalam KGK 1822, kasih

merupakan kebajikan ilahi dengan manusia yang mengasihi Allah

sama seperti mengasihi diri sendiri.

c. Menurut Remaja Katolik dan Seminaris

3. Faktor Kasih

Kasih Tuhan hadir di kehidupan kita sehari - hari. Menurut penulis, adanya

kasih Tuhan membuat manusia dapat merasakan sebuah kedamaian. Walau kasih

Tuhan selalu hadir di kehidupan kita, kadang kala kasih itu tidak terasa atau malah

selalu terasa. Kasih Tuhan yang tidak terasa atau terasa dapat dipengaruhi karena

adanya faktor pendukung dan penghambat munculnya kasih. Faktor - faktor

tersebut diantaranya :

a. Faktor Pendukung

1) Keluarga

Keluarga merupakan sebuah lingkungan dan tempat

pendidikan pertama ketika manusia dilahirkan didunia. Melalui

15
orang tua dan anggota keluarga yang lain, remaja katolik dan

seminaris dapat merasakan bahwa Tuhan mengasihi mereka.

2) Relasi yang sehat

Faktor ini tidak jauh berbeda dengan faktor pendukung

hadirnya cinta Tuhan didalam kehidupan remaja katolik dan

seminaris. Melalui relasi yang sehat, remaja katolik dan seminaris

dapat mengembangkan dirinya dalam hal bakat, emosi psikologis

dan ajaran - ajaran agama sehingga mereka dapat menyadari

bahwa Tuhan mengasihi mereka.

3) Gereja

Gereja merupakan tempat pendidikan atau penanaman ajaran agama katolik

untuk umatnya. Gereja selalu mengajarkan tentang nilai kasih. Umat katolik

khususnya remaja katolik dan seminaris pasti tidak terasa asing apabila belajar

dan mendalami nilai kasih. Menurut penulis, Gereja selalu menyadarkan remaja

katolik dan seminaris bahwa Tuhan selalu mengasihi mereka didalam keadaan

suka maupun duka

B. Faktor Penghambat

Kasih Tuhan kadang kala tidak terasa karena adanya faktor - faktor sebagai

berikut :

1) Kurang menyadari diri


Ketika penyadaran diri tentu sangat diperlukan untuk remaja katolik dan

seminaris. Sadar bahwa mereka sedang disini dan sekarang. Kesibukan kadang

kala tidak membuat semaja katolik dan seminaris sadar bahwa mereka dikasihi

Tuhan. Maka dari itu pentingnya penyadaran diri sebagai langkah merasakan

kasih Tuhan. Apabila remaja katolik dan seminaris tidak menyadari dirinya

sendiri, kasih Tuhan pasti akan tidak terasa didalam kehidupan mereka.

2) Malas Berdoa

Sebagai orang beriman, remaja katolik dan seminaris haruslah mereka berdoa.

Berdoa merupakan sarana untuk merasakan kasih Tuhan melalui rasa syukur atas

kehidupan yang telah dijalani. Ketika remaja katolik dan seminaris malas berdoa,

mustahil bagi mereka dapat merasakan kasih Tuhan. Dalam perintah yang tertulis

di dalam kitab suci bahwa manusia harus menjalin komunikasi dengan Tuhan.

Tuhan selalu mengasihi mereka namun mereka (remaja katolik dan seminaris)

kadan tidak ingin hadir kepada Tuhan.

3) Relasi yang tidak sehat

Relasi yang tidak sehat berlawanan dengan relasi sehat. Dalam lingkuo relasi

yang tidak sehat menawarkan ajaran dan perbuatan yang dapat menyimpang dari

jalan kebenaran. Remaja katolik dan seminaris menurut penulis kadang kala tidak

sadar akan perbuatan yang telah dilakukan dan disitu mereka juga tidak

merasakan kasih Tuhan. Mengapa demikian ? kalau kita berfikir secara logis,

ketika orang melakukan penyimpangan pasti mereka tidak memikirkan akan


kedepanya. Kasih Tuhan berguna untuk remaja katolik dan seminaris untuk

berfikir kedepan dan pastinya mengarahkan mereka kepada perbuatan yang baik.

4. Ciri – Ciri Remaja Katolik dan Seminaris yang Merasakan Kasih Tuhan

Ciri – ciri ini sama dengan ciri – ciri dimana Remaja Katolik dan

Seminaris merasakan cinta Tuhan.

5. Jenis – Jenis Kasih

1) Kasih Storge
Kasih Yang digambarkan dalam lingkup keluarga dengan adanya ikatan erat antara anggota
keluarga.
2) Kasih Filia (phileo)
Kasih yang berasal dari persaudaraan yang tingkatanya melebihi ikatan keluarga. Kita dituntut
untuk mengasihi sesame.
3) Kasih Eros
Kasih yang mengandung keromantisan. Cinta ini dapat digambarkan dengan sepasang suami
istri yang menimba bahtera rumah tangga.
4) Kasih Agape
Kaasih yang paling tinggi dari semua jenis kasih. Sifat dari kasih ini abadi, sempurna, penuh
pengorbanan dan tanpa syarat.
6. Tahapan – Tahapan Kasih
7. Unsur Kasih

Anda mungkin juga menyukai