Anda di halaman 1dari 4

LATAR BELAKANG

Naposobulung HKBP Cijantung seringkali berhadapan dengan keadaan lingkungan


yang bertolak belakang dengan kehidupan kekristenan. Naposobulung terlalu asik untuk
melakukan hal-hal yang mereka sukai, sehingga membuat Naposobulung lupa untuk menjaga
Hubungan Pribadi Dengan Tuhan (HPDT). Kondisi kehidupan Naposobulung HKBP
Cijantung dapat digambarkan dengan kisah Perumpamaan Anak Yang Hilang yang tercantum
dalam Lukas 15:11-32. Kisah tersebut menceritakan bagaimana sikap seorang Bapa
kepadanya anaknya yang sulung dan yang bungsu, serta bagaimana respon diri kedua anaknya
tersebut kepada Bapa nya. Berdasarkan kisah tersebut, Tuhan diumpamakan sebagai Bapa
dan sikap manusia diumpamakan sebagai seorang anak sulung maupun anak bungsu. Anak
sulung dan anak bungsu sama-sama memiliki situasi yang menjauh dari Sang Bapa. Seorang
anak bungsu yang secara jelas pergi meninggalkan Bapa nya karena tergoda dengan harta
kekayaan yang diberikan kepadanya. Hal yang sama terjadi dengan anak sulung walaupun ia
taat dan selalu dekat dengan Bapa nya dalam menjalani kehidupannya hatinya jauh dari Sang
Bapa, anak sulung tersebut mengharapkan suatu imbalan dari relasi yang telah dibangunnya.
Perumpamaan tersebut sesuai dengan hubungan pribadi Naposobulung HKBP Cijantung
dengan Tuhan, dimana Naposobulung memiliki sikap hati yang sama seperti anak sulung
maupun anak bungsu. Berdasarkan kondisi Naposobulung HKBP Cijantung tersebut,
dibutuhkan suatu pemahaman yang jelas dan mendalam dalam mengetahui relasi pribadinya
dengan Tuhan dalam menjalani setiap aktivitasnya. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui
kegiatan Retreat Naposobulung HKBP Cijantung.

TEMA DAN SUB TEMA:


Tema : “How Far I Go?” (Seberapa Jauh Saya?)
Sub Tema : “Naposobulung HKBP Cijantung memahami seberapa jauh relasinya dengan
Tuhan dan dengan sadar mau memperbaiki hubungan pribadinya dengan Tuhan.”

ALUR RETREAT:
1. Ibadah Pembuka
Jenis: Fellowship (Bersekutu memuji Tuhan)
Pokok Bahasan: Pada sesi pembuka ini, naposobulung akan diajak untuk bersama-sama
memuji Tuhan lewat doa dan lagu pujian.
Capaian:
Naposobulung dapat bersama-sama memuji Tuhan. Selain itu dapat memahami
naposobulung lainnya yang terdiri dari berbagai macam kalangan, akan tetapi mau
menyatukan hati dan pikirannya untuk mau bersama-sama memuji Tuhan dan mengetahui
kehendak Tuhan lewat setiap sesi yang akan dilaksanakan.
2. Sesi Retreat 1: Siapakah itu Tuhan?
Jenis sesi: Pemaparan materi (ceramah) satu arah
Pembicara:
Pokok bahasan: Sesi ini akan membahas dan membuka siapakah itu Tuhan yang
sebenarnya dan bagaimana cara Tuhan bekerja dalam kehidupan kita. Sesi ini bersifat satu
arah dan Naposobulung HKBP Cijantung dapat mengajukan 2-3 pertanyaan yang relevan
dengan topik yang diangkat. Sesi ini diharapkan dapat menghasilkan naposobulung yang
semakin yakin siapa Tuhan yang sebenarnya.
Capaian:
Sesi ini diharapkan dapat menghasilkan naposobulung yang memahami Tuhan secara utuh
dan selalu bertanya pada dirinya sendiri apakah Tuhan yang telah dipahaminya sudah
tinggal dalam kehidupan setiap pribadi naposobulung.
3. Sesi Retreat 2
Jenis sesi:
Pembicara:
Pokok bahasan: Sesi kedua akan membahas bagaimana respon naposobulung terhadap
Tuhan. Sebagai naposobulung yang telah memahami siapa itu Tuhan, selayaknya
naposobulung membangun relasi pribadinya dengan Tuhan. Oleh karena itu, pada sesi
kedua ini akan dijelaskan bagaimana naposobulung dapat memulai serta membangun
hubungan pribadinya dengan Tuhan serta apa aplikasi yang dapat diterapkan untuk
meningkatkan relasinya dengan Tuhan.
Capaian:
Naposobulung HKBP Cijantung dapat mengevaluasi diri terkait hubungan pribadinya
dengan Tuhan yang selama ini terjadi. Berdasarkan evaluasi tersebut, naposobulung
memahami pentingnya membangun relasi pribadi dengan Tuhan dan mau menerapkan
cara-cara yang ditelah diberikan untuk dapat meningkatkan hubungan pribadinya dengan
Tuhan.
4. Sesi Retreat 3
Jenis sesi:
Pembicara: Seseorang yang menekuni bidang teologi dan melayani pemuda
Pokok bahasan:
Sesi ketiga akan membahas tentang relasi dengan sesama yang merupakan hal yang
penting untuk dibangun. Pada sesi ini, akan dijelaskan bagaimana selayaknya setiap
naposobulung harus selalu hidup bersekutu antara satu dengan yang lainnya. Sesi ini
memaparkan bagaimana selayaknya sikap seorang naposobulung dengan teman-teman
disekitarnya serta selalu menopang satu sama lain untuk hidup sesuai dengan kehendak
Tuhan.
Capaian
Naposobulung memahami pentingnya persekutuan dalam kehidupannya. Melalui relasi
yang telah dibangun dengan teman-teman disekitarnya, setiap naposobulung saling
memancarkan kasih Kristus dalam membangun hubungannya dengan sesama.
5. Sesi Retreat 4
Jenis sesi: Sesi sharing/ diskusi. Setiap naposobulung akan dibagi dalam kelompok yang
terdiri dari 5 orang dan dipimpin oleh seorang pemimpin kelompok sharing.
Pembicara:
Pokok bahasan: Sesi keempat akan mengajak setiap naposobulung untuk berdiskusi
tentang pemahaman yang telah diterima dalam setiap sesi sebelumnya. Kemudian,
naposobulung akan menceritakan pergumulan pribadinya supaya saling memberikan
semangat dan doa kepada satu sama lainnya dalam menghadapi setiap pergumulannya.
Capaian:
Naposobulung HKBP Cijantung terbuka untuk mau menceritakan setiap pergumulan atau
keresahannya, serta saling mendoakan satu dengan yang lain supaya dapat terus
menghadapi setiap masalah yang terjadi dalam kehidupan masing-masing naposobulung.
6. Ibadah Penutup
Jenis: Ibadah Minggu
Pokok Bahasan: Ibadah Minggu akan menjadi ibadah yang menutup setiap sesi yang telah
dilaukukan. Pada sesi ini, setiap naposobulung akan diberikan Firman yang dapat
menguatkan naposobulung untuk dapat selalu menghadapi setiap pergumulannya, serta
mau berjalan bersama Tuhan dalam seluruh kegiatannya. Kemudian, naposobulung akan
diajak untuk membuat komitmen pribadi yang dapat meningkatkan relasi pribadinya
dengan Tuhan.
Capaian:
Naposobulung HKBP Cijantung siap untuk diutus untuk menjadi garam dan terang dunia
kepada lingkungan sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai