PERTEMUAN PERTAMA
GAGASAN POKOK:
Teks 2 Tesalonika 3:1-15 berbicara tentang ajakan Paulus kepada jemaat di Tesalonika
untuk senantiasa berdoa dan bekerja. Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, berdoa
dan bekerja adalah dua hal yang sangat penting dalam hidup. Kalau pun kita bertanya
hal mana yang paling penting, apakah berdoa atau bekerja? Tentu saja keduanya sangat
penting. Berdoa tanpa bekerja itu hanyalah khayalan mati atau dalam bahasa rasul
Yakobus; iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak. 2:26). Demikian pun bekerja tanpa
berdoa itu semacam tubuh tanpa roh (Yak.2:26). Ajakan Paulus untuk senantiasa berdoa
dan bekerja sesungguhnya merupakan ajakan bagi kita untuk menyadari kasih Allah yang
senantiasa tercurah setiap saat dalam hidup ini.
Paulus menghimbau kepada jemaat di Tesalonika agar dalam hidup ini, berdoa dan
bekerja haruslah seimbang. Bukan hanya bekerja dan lupa berdoa. Begitu pun sebaliknya
bukan hanya berdoa dan lupa bekerja. Tentang bekerja Paulus dengan keras mengatakan
bahwa; jika seorang tidak mau bekerja janganlah ia makan (3:10). Himbauan Paulus
memang cukup keras, karena ia melihat apa yang terjadi di tengah kehidupan jemaat di
Tesalonika. Banyak orang yang bermalas-malasan, tidak tertib hidupnya dan sibuk
dengan hal-hal yang tidak berguna (3:11). Paulus juga meminta mereka agar saling
menegur dan memperingati sesama yang tidak mau bekerja. Jika ada seseorang yang
tidak mau mendengarkan himbauan tersebut tegurlah terus ia sebagai saudara (3:15).
Demikan hal dengan kita sebagai pekerja buruh kelapa, bahwa seperti yang dihimbaukan
oleh Paulus kepada jemaat di Tesalonika, berdoa dan bekerja adalah dua hal yang sama
penting. Keduanya seimbang. Sebagai pekerja semestinya kita libatkan Tuhan dalam
seluruh pekerjaan kita. Berdoalah sebelum bekerja dan percayalah bahwa dalam bekerja
roh Allah senantiasa membimbing dan menuntun kita.
PROSES KATEKESE
1. Tanda Salib
P : Dalam Nama (+) Bapa, dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin.
2. Kata Pengantar
P : Bapa-bapa dan saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus. Dalam pertemuan pertama ini,
kita akan merenungkan sub tema Cinta Allah dalam Kesetiaan. Kita diajak untuk menyadari
betapa besar cinta dan kesetiaan Allah kepada kita dalam hidup dan kehidupan kita sehari-hari.
Sementara itu, pada pertemuan kedua, kita akan mendalami sub tema Allah Sang Penopang
Hidup. Melalui kedua sub tema yang akan direnungkan ini, umat Kristiani diharapkan dapat
menyadari panggilannya untuk untuk mewartakan nilai-nilai firman Allah di tengah kesibukan
kerja sehari-hari.
Marilah kita awali pertemuan kita ini dengan menyanyikan lagu pembuka.
PERTEMUAN KEDUA
Peserta menyadari dan memahami bahwa kasih Allah menopang kehidupan manusia
Peserta mengalami kasih Allah yang menopang kehidupan manusia
Metode : sharing rohani terkait kehadiran Allah dalam rutinitas pekerjaan para
buruh kelapa
GAGASAN POKOK
Teks ini berisikan ajaran Yesus tentang kekhawatiran dan kepercayaan kepada Allah. Yesus
mengajarkan kepada pengikut-pengikut-Nya untuk tidak khawatir tentang kebutuhan dasar
dalam hidup seperti makanan, minuman, atau pakaian. Sebaliknya, mereka diingatkan bahwa
Allah sungguh menopang kehidupan mereka dan Allah memperhatikan hidup mereka. Yesus
mengilustrasikan betapa Allah merawat makhluk-makhluk lain seperti burung-burung,
sehingga kita harus percaya bahwa Dia juga akan merawat kita. Jika Allah mengurus hal-hal
kecil, maka kita harus percaya bahwa Dia akan mengurus hal-hal yang lebih besar dalam
hidup kita. Kekhawatiran tidak akan pernah mengubah apa pun dalam hidup.
Yesus menekankan pentingnya mencari Kerajaan Allah terlebih dahulu dan menjadikan itu
sebagai prioritas utama dalam hidup. Ia mengajak para pengikutnya untuk hidup dengan
kepercayaan bahwa Allah akan memberikan apa yang diperlukan manusia. Barang siapa
percaya kepada Allah akan jauh dari kekhawatiran yang berlebihan.
Bertolak dari perikop injil Mat 6:25-34, kita diajak untuk menjauhkan segala kekhawatiran
akan hidup dengan tetap bersandar pada Allah sang penopang kehidupan yang selalu
memperhatikan kebutuhan umat-Nya. Kita diajak untuk pertama-tama terarah pada orientasi
hidup yang berpusat pada kerajaan Allah niscaya Allah akan menyertai setiap pekerjaan yang
kita lakukan.
PROSES KATEKESE
U : Amin.
3. Kata Pengantar
P: Bapak Ibu, Saudara/I, yang terkasih dalam Kristus. Pada pertemuan pertama kita, kita
memahami betapa besar dan setia cinta Allah kepada kita. Cinta-Nya adalah fondasi bagi iman
kita. Pada kesempatan ini, kita akan melanjutkan perjalanan kita untuk lebih mendalami karakter
Allah dengan tema “Allah Sang Penopang Hidup.” Ini adalah langkah penting dalam memahami
bagaimana Allah hadir dalam setiap aspek kehidupan kita. Seperti yang telah kita pelajari
sebelumnya, cinta-Nya adalah dasar dari segalanya, dan sekarang kita akan belajar lebih banyak
tentang bagaimana cinta-Nya juga merupakan penopang dan kekuatan kita.
4. Doa Pembuka
Ya Allah sang penopang hidup, kami bersyukur kepada-Mu atas anugerah hidup ini. Kami
bersyukur kepada-Mu atas segala penyertaan-Mu dalam seluruh usaha dan pekerjaan kami.
Karena kasih-Mu Engkau memberikan kami kekuatan yang menjauhkan kami dari segala
kekhawatiran. Bukalah hati kami bagi sabda-Mu, agar kami lebih memahami dan menyelami
betapa Engkau sungguh memperhatikan keperluan kami. Dengan pengantaraan Kristus Putera-
Mu, yang hidup dan berkuasa dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
U : Amin.
U : Dimuliakanlah Tuhan.
“Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak
kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu
pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada
pakaian?
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak
mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga.
Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena
kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir
akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa
memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak
berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke
dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang
akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya
itu.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan
kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai
kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
U : Terpujilah Kristus
Yesus menekankan pentingnya mencari Kerajaan Allah terlebih dahulu dan menjadikan
itu sebagai prioritas utama dalam hidup. Ia mengajak untuk hidup dengan kepercayaan
bahwa Allah akan memberikan apa yang diperlukan. Yesus menasihati kita untuk tidak
khawatir tentang hari esok atau masa depan, tetapi untuk mencari Kerajaan Allah terlebih
dahulu dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Yesus mengingatkan kita untuk tidak terlalu khawatir tentang kebutuhan dasar seperti
makanan dan minuman, karena Allah peduli terhadap kita. Yesus mengilustrasikan
betapa Allah merawat makhluk-makhluk lain seperti burung-burung, sehingga kita harus
percaya bahwa Dia juga akan merawat kita. Ini menekankan bahwa Allah mengurus hal-
hal kecil, sehingga kita harus percaya bahwa Dia akan mengurus hal-hal yang lebih besar
dalam hidup kita. Tidak ada gunanya memelihara kekhawatiran yang justru akan
berdampak buruk terhadap diri kita sendiri. Kekhawatiran membuat kita kehilangan suka
cita dan menderita sakit. Untuk menang terhadap kekhawatiran, kita harus mempercayai
Tuhan dengan segenap hati.
Kekhawatiran muncul dari rasa kurang percaya terhadap pemeliharaan Tuhan. Hal ini
terjadi apabila umat Allah kurang memahami kasih dan cara Allah bekerja dalam
kehidupannya. Kurang percaya ini muncul sebagai akibat dari mengandalkan kekuatan
sendiri, sehingga terperangkap ke dalam sistem pemikiran manusia yang terbatas dan
tidak sempurna. Kekhawatiran muncul sebagai akibat dari kebiasaan kita yang terlalu
memikirkan perkara-perkara duniawi.
7. Syering
P: Marilah Berdoa :
Ya Allah yang Mahakuasa, kami bersyukur kepada-Mu atas pengajaran tentang Engkau sebagai
Sang Penopang Hidup kami. Kami mengakui bahwa dalam kehidupan ini kami sering kali
dihadapkan dengan tantangan dan perasaan cemas. Kami berdoa agar Engkau membimbing kami
untuk selalu mengandalkan-Mu dalam segala hal. Ajarkan kami untuk melepaskan kekhawatiran
kami, sebagaimana Engkau telah mengajar dalam firman-Mu. Kami percaya bahwa Engkau
peduli kepada kami, dan Engkau akan menyediakan segala yang kami butuhkan. Bantu kami, ya
Allah, agar dapat hidup dengan penuh kepercayaan kepada-Mu, tahu bahwa Engkau adalah
penyokong hidup kami yang setia. Jadikan kami lebih peka terhadap kebutuhan sesama, seperti
yang telah Engkau ajarkan, dan untuk mencari kerajaan-Mu terlebih dahulu dalam hidup kami.
Kami bersyukur atas kasih dan kemurahan-Mu yang tak terbatas. Demi Kristus Tuhan kami.
U: Amin