Anda di halaman 1dari 10

TEMA UMUM: ALLAH SUMBER CINTA DAN KEKUATAN

PERTEMUAN PERTAMA

Sub Tema : Cinta Allah dalam Kesetiaan


Teks : 2 Tes. 3:1-15
Tujuan
 Agar peserta menyadari kesetiaan Allah dalam hidup.
 Agar peserta dapat menyadari dan memahami bahwa Allah senantiasa hadir dalam setiap
pekerjaan
Peserta : Para buruh kelapa di Dusun Baolokan, Desa Koting B, Kec. Koting.
Waktu : Pukul 17.30-18.45 WITA
Metode : Sharing rohani terkait pentingnya berdoa dan berkerja dalam rutinitas
pekerjaan para buruh kelapa
Sarana : Kitab Suci
Sumber bahan : Kitab Suci dan artikel-artikel terkait.

GAGASAN POKOK:

 Teks 2 Tesalonika 3:1-15 berbicara tentang ajakan Paulus kepada jemaat di Tesalonika
untuk senantiasa berdoa dan bekerja. Sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, berdoa
dan bekerja adalah dua hal yang sangat penting dalam hidup. Kalau pun kita bertanya
hal mana yang paling penting, apakah berdoa atau bekerja? Tentu saja keduanya sangat
penting. Berdoa tanpa bekerja itu hanyalah khayalan mati atau dalam bahasa rasul
Yakobus; iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak. 2:26). Demikian pun bekerja tanpa
berdoa itu semacam tubuh tanpa roh (Yak.2:26). Ajakan Paulus untuk senantiasa berdoa
dan bekerja sesungguhnya merupakan ajakan bagi kita untuk menyadari kasih Allah yang
senantiasa tercurah setiap saat dalam hidup ini.
 Paulus menghimbau kepada jemaat di Tesalonika agar dalam hidup ini, berdoa dan
bekerja haruslah seimbang. Bukan hanya bekerja dan lupa berdoa. Begitu pun sebaliknya
bukan hanya berdoa dan lupa bekerja. Tentang bekerja Paulus dengan keras mengatakan
bahwa; jika seorang tidak mau bekerja janganlah ia makan (3:10). Himbauan Paulus
memang cukup keras, karena ia melihat apa yang terjadi di tengah kehidupan jemaat di
Tesalonika. Banyak orang yang bermalas-malasan, tidak tertib hidupnya dan sibuk
dengan hal-hal yang tidak berguna (3:11). Paulus juga meminta mereka agar saling
menegur dan memperingati sesama yang tidak mau bekerja. Jika ada seseorang yang
tidak mau mendengarkan himbauan tersebut tegurlah terus ia sebagai saudara (3:15).
 Demikan hal dengan kita sebagai pekerja buruh kelapa, bahwa seperti yang dihimbaukan
oleh Paulus kepada jemaat di Tesalonika, berdoa dan bekerja adalah dua hal yang sama
penting. Keduanya seimbang. Sebagai pekerja semestinya kita libatkan Tuhan dalam
seluruh pekerjaan kita. Berdoalah sebelum bekerja dan percayalah bahwa dalam bekerja
roh Allah senantiasa membimbing dan menuntun kita.

PROSES KATEKESE

1. Tanda Salib
P : Dalam Nama (+) Bapa, dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin.

2. Kata Pengantar
P : Bapa-bapa dan saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus. Dalam pertemuan pertama ini,
kita akan merenungkan sub tema Cinta Allah dalam Kesetiaan. Kita diajak untuk menyadari
betapa besar cinta dan kesetiaan Allah kepada kita dalam hidup dan kehidupan kita sehari-hari.
Sementara itu, pada pertemuan kedua, kita akan mendalami sub tema Allah Sang Penopang
Hidup. Melalui kedua sub tema yang akan direnungkan ini, umat Kristiani diharapkan dapat
menyadari panggilannya untuk untuk mewartakan nilai-nilai firman Allah di tengah kesibukan
kerja sehari-hari.
Marilah kita awali pertemuan kita ini dengan menyanyikan lagu pembuka.

3. Lagu Pembuka (Madah Bakti No. 478)


4. Doa Pembuka
P : Marilah Kita Berdoa (hening sejenak).
Ya Tuhan yang Maha Kuasa, Kami bersyukur atas kesempatan untuk berkumpul dalam cinta dan
kesetiaan kepada-Mu. Terangilah hati dan pikiran kami. Biarkan cinta kami kepada-Mu menjadi
dasar bagi semua yang kami pelajari hari ini, dan semoga kami dapat mengambil inspirasi dari
kesetiaan-Mu yang abadi kepada umat-Mu. Bimbinglah kami dalam perjalanan kami untuk lebih
mendekat kepada-Mu melalui firman-Mu dalam pertemuan ini. Semoga kami dapat menggali
makna cinta dan kesetiaan yang dalam, dari Kitab Suci ini dan mengaplikasikannya dalam hidup
kami sehari-hari. Dengan perantaraan Yesus Kristus Putera-Mu, yang hidup bersama Dikau
dalam persekutuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
U : Amin.

5. Bacaan Kitab Suci (2 Tes. 3: 1-15)


P : Saudara-saudara marilah kita mendengarkan Sabda Tuhan.
3:1 Selanjutnya, saudara-saudara, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan
dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu, 3:2 dan supaya kami terlepas dari
para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan semua orang beroleh iman. 3:3 Tetapi Tuhan
adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat 3:4 Dan
kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami pesankan kepadamu, kamu lakukan dan akan
kamu lakukan. 3:5 Kiranya Tuhan tetap menujukan hatimu kepada kasih Allah dan kepada
ketabahan Kristus. 3:6 Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan
Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan
pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami. 3:7 Sebab kamu
sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di
antara kamu, 3:8 dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih
payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapapun di antara kamu. 3:9 Bukan
karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan
bagi kamu, supaya kamu ikuti. 3:10 Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami
memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. 3:11
Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak
bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. 3:12 Orang-orang yang demikian
kami peringati dan nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus, supaya mereka tetap tenang melakukan
pekerjaannya dan dengan demikian makan makanannya sendiri. 3:13 Dan kamu, saudara-
saudara, janganlah jemu-jemu berbuat apa yang baik. 3:14 Jika ada orang yang tidak mau
mendengarkan apa yang kami katakan dalam surat ini, tandailah dia dan jangan bergaul dengan
dia, supaya ia menjadi malu, 3:15 tetapi janganlah anggap dia sebagai musuh, tetapi tegorlah dia
sebagai seorang saudara.
P : Demikianlah Sabda Tuhan
U : Syukur kepada Allah

6. Pendalaman Sabda dan Penegasan


Rangkuman:
1. Dalam bacaan tersebut, Rasul Paulus meminta doa dari kita agar pesan Injil dapat dipahami
dan didalami oleh orang lain.
2. Paulus juga menekankan pentingnya kerja keras dan mengajak semua kita menjauhi perilaku
malas dalam hidup kita.
3. Rasul Paulus juga memberikan teladan serta panutan sebagai seorang pekerja keras.
4. Ia juga memberi instruksi kepada mereka yang malas bekerja bahwa mereka mesti mengubah
perilaku mereka agar tidak menjadi beban bagi orang lain.
5. Akhirnya Rasul Paulus menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan kesetiaan dalam
komunitas iman.
Renungan:
Pesan dari bacaan ini mengajak kita untuk memikirkan bagaimana kita menjalani hidup kita
sehari-hari. Kerja keras, kesetiaan terhadap ajaran Injil, dan dukungan terhadap sesama adalah
nilai-nilai yang penting dalam komunitas iman. Kita diingatkan bahwa perilaku kita bukan hanya
mencerminkan diri kita sendiri, tetapi juga mencerminkan iman kita kepada Tuhan. Selain itu,
kita harus waspada terhadap perilaku malas atau tidak bertanggung jawab yang bisa merugikan
diri sendiri dan orang lain. Penting untuk memberikan teladan yang baik dalam masyarakat dan
komunitas kita, bukan menjadi beban. Akhirnya, pesan ini mengajak kita untuk selalu menjaga
perdamaian dan kesetiaan dalam komunitas iman. Dengan cara ini, kita dapat membangun
lingkungan yang baik untuk memuliakan Tuhan.
7. Syering
(Peserta diajak untuk menyeringkan pengalaman satu sama lain)
8. Niat dan Permohonan
(Setelah merenungkan dan mensyeringkan pengalaman, peserta diajak untuk menyampaikan
doa-doa spontan secara pribadi kepada Allah sesuai tema. Doa ini bisa bersifat syukur, pujian,
permohonan dan penyesalan, pertobatan dan lain sebagainya. Doa ini ditutup dengan doa Bapa
Kami secara bersama-sama).
9. Doa penutup
P : Marilah Berdoa
Ya Tuhan yang penuh cinta dan setia, kami bersyukur atas kesempatan yang telah Engkau
berikan kepada kami sehingga hari ini kami dapat melaksanakan kegiatan kami guna memahami
lebih dalam tentang cinta-Mu dalam kesetiaan, sebagaimana yang Kau sampaikan melalui surat
kedua rasul Paulus kepada jemaat di Tesalonika tentang pentingnya kerja keras, dukungan dalam
komunitas, dan menjauhi perilaku malas. Berkati kami dengan kekuatan dan hikmat untuk
menerapkan ajaran-ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari kami. Bantulah kami menjadi teladan
yang baik bagi sesama dan jangan biarkan kami menjadi beban bagi orang lain. Dengan
perantaraan Yesus Kristus Putera-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam
persekutuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.
U : Amin.
10. Lagu Penutup (Madah Bakti No. 528)

11. Tanda Salib

PERTEMUAN KEDUA

Sub Tema : Allah Sang Penopang Hidup


Teks : Injil Matius 6:25-34
Tujuan Pertemuan

 Peserta menyadari dan memahami bahwa kasih Allah menopang kehidupan manusia
 Peserta mengalami kasih Allah yang menopang kehidupan manusia

Peserta : para buruh kelapa

Waktu : pukul 17.30-18.45 WITA

Metode : sharing rohani terkait kehadiran Allah dalam rutinitas pekerjaan para
buruh kelapa

Sarana : Kitab Suci

Sumber bahan : Kitab Suci dan Artikel-artikel terkait.

GAGASAN POKOK

 Teks ini berisikan ajaran Yesus tentang kekhawatiran dan kepercayaan kepada Allah. Yesus
mengajarkan kepada pengikut-pengikut-Nya untuk tidak khawatir tentang kebutuhan dasar
dalam hidup seperti makanan, minuman, atau pakaian. Sebaliknya, mereka diingatkan bahwa
Allah sungguh menopang kehidupan mereka dan Allah memperhatikan hidup mereka. Yesus
mengilustrasikan betapa Allah merawat makhluk-makhluk lain seperti burung-burung,
sehingga kita harus percaya bahwa Dia juga akan merawat kita. Jika Allah mengurus hal-hal
kecil, maka kita harus percaya bahwa Dia akan mengurus hal-hal yang lebih besar dalam
hidup kita. Kekhawatiran tidak akan pernah mengubah apa pun dalam hidup.
 Yesus menekankan pentingnya mencari Kerajaan Allah terlebih dahulu dan menjadikan itu
sebagai prioritas utama dalam hidup. Ia mengajak para pengikutnya untuk hidup dengan
kepercayaan bahwa Allah akan memberikan apa yang diperlukan manusia. Barang siapa
percaya kepada Allah akan jauh dari kekhawatiran yang berlebihan.
 Bertolak dari perikop injil Mat 6:25-34, kita diajak untuk menjauhkan segala kekhawatiran
akan hidup dengan tetap bersandar pada Allah sang penopang kehidupan yang selalu
memperhatikan kebutuhan umat-Nya. Kita diajak untuk pertama-tama terarah pada orientasi
hidup yang berpusat pada kerajaan Allah niscaya Allah akan menyertai setiap pekerjaan yang
kita lakukan.

PROSES KATEKESE

1. Lagu Pembuka (Madah Bakti No. 290)

2. Tanda Salib dan Salam

P : Dalam Nama (+) Bapa, dan Putera dan Roh Kudus.

U : Amin.

3. Kata Pengantar
P: Bapak Ibu, Saudara/I, yang terkasih dalam Kristus. Pada pertemuan pertama kita, kita
memahami betapa besar dan setia cinta Allah kepada kita. Cinta-Nya adalah fondasi bagi iman
kita. Pada kesempatan ini, kita akan melanjutkan perjalanan kita untuk lebih mendalami karakter
Allah dengan tema “Allah Sang Penopang Hidup.” Ini adalah langkah penting dalam memahami
bagaimana Allah hadir dalam setiap aspek kehidupan kita. Seperti yang telah kita pelajari
sebelumnya, cinta-Nya adalah dasar dari segalanya, dan sekarang kita akan belajar lebih banyak
tentang bagaimana cinta-Nya juga merupakan penopang dan kekuatan kita.

4. Doa Pembuka

P : Marilah Kita Berdoa (hening sejenak).

Ya Allah sang penopang hidup, kami bersyukur kepada-Mu atas anugerah hidup ini. Kami
bersyukur kepada-Mu atas segala penyertaan-Mu dalam seluruh usaha dan pekerjaan kami.
Karena kasih-Mu Engkau memberikan kami kekuatan yang menjauhkan kami dari segala
kekhawatiran. Bukalah hati kami bagi sabda-Mu, agar kami lebih memahami dan menyelami
betapa Engkau sungguh memperhatikan keperluan kami. Dengan pengantaraan Kristus Putera-
Mu, yang hidup dan berkuasa dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa.

U : Amin.

5. Bacaan Kitab Suci (Matius 6:25-34)

P : Saudara/I marilah kita mendengarkan Sabda Tuhan dari Injil

P : Tuhan beserta kita

U : Sekarang dan selama-lamanya

P : Inilah Injil Suci menurut Matius

U : Dimuliakanlah Tuhan.

“Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak
kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu
pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada
pakaian?
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak
mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga.
Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena
kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir
akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa
memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak
berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.

Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke
dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang
akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya
itu.

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan
kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai
kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

P : Demikianlah Sabda Tuhan

U : Terpujilah Kristus

6. Pendalaman Sabda dan Penegasan

 Yesus menekankan pentingnya mencari Kerajaan Allah terlebih dahulu dan menjadikan
itu sebagai prioritas utama dalam hidup. Ia mengajak untuk hidup dengan kepercayaan
bahwa Allah akan memberikan apa yang diperlukan. Yesus menasihati kita untuk tidak
khawatir tentang hari esok atau masa depan, tetapi untuk mencari Kerajaan Allah terlebih
dahulu dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
 Yesus mengingatkan kita untuk tidak terlalu khawatir tentang kebutuhan dasar seperti
makanan dan minuman, karena Allah peduli terhadap kita. Yesus mengilustrasikan
betapa Allah merawat makhluk-makhluk lain seperti burung-burung, sehingga kita harus
percaya bahwa Dia juga akan merawat kita. Ini menekankan bahwa Allah mengurus hal-
hal kecil, sehingga kita harus percaya bahwa Dia akan mengurus hal-hal yang lebih besar
dalam hidup kita. Tidak ada gunanya memelihara kekhawatiran yang justru akan
berdampak buruk terhadap diri kita sendiri. Kekhawatiran membuat kita kehilangan suka
cita dan menderita sakit. Untuk menang terhadap kekhawatiran, kita harus mempercayai
Tuhan dengan segenap hati.
 Kekhawatiran muncul dari rasa kurang percaya terhadap pemeliharaan Tuhan. Hal ini
terjadi apabila umat Allah kurang memahami kasih dan cara Allah bekerja dalam
kehidupannya. Kurang percaya ini muncul sebagai akibat dari mengandalkan kekuatan
sendiri, sehingga terperangkap ke dalam sistem pemikiran manusia yang terbatas dan
tidak sempurna. Kekhawatiran muncul sebagai akibat dari kebiasaan kita yang terlalu
memikirkan perkara-perkara duniawi.

7. Syering

(Peserta diajak untuk menyeringkan pengalaman satu sama lain)

8. Niat dan Permohonan

(Setelah merenungkan dan mensyeringkan pengalaman, peserta diajak untuk menyampaikan


doa-doa spontan secara pribadi kepada Allah sesuai tema. Doa ini bisa bersifat syukur, pujian,
permohonan dan penyesalan, pertobatan dan lain sebagainya. Doa ini ditutup dengan doa Bapa
Kami secara bersama-sama).
9. Doa Penutup

P: Marilah Berdoa :

Ya Allah yang Mahakuasa, kami bersyukur kepada-Mu atas pengajaran tentang Engkau sebagai
Sang Penopang Hidup kami. Kami mengakui bahwa dalam kehidupan ini kami sering kali
dihadapkan dengan tantangan dan perasaan cemas. Kami berdoa agar Engkau membimbing kami
untuk selalu mengandalkan-Mu dalam segala hal. Ajarkan kami untuk melepaskan kekhawatiran
kami, sebagaimana Engkau telah mengajar dalam firman-Mu. Kami percaya bahwa Engkau
peduli kepada kami, dan Engkau akan menyediakan segala yang kami butuhkan. Bantu kami, ya
Allah, agar dapat hidup dengan penuh kepercayaan kepada-Mu, tahu bahwa Engkau adalah
penyokong hidup kami yang setia. Jadikan kami lebih peka terhadap kebutuhan sesama, seperti
yang telah Engkau ajarkan, dan untuk mencari kerajaan-Mu terlebih dahulu dalam hidup kami.
Kami bersyukur atas kasih dan kemurahan-Mu yang tak terbatas. Demi Kristus Tuhan kami.
U: Amin

10. Lagu Penutup (Madah Bakti Keuskupan Maumere No. 801)

10. Tanda Salib

Anda mungkin juga menyukai