1. Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Jika ada
sakristi. 2. Pemandu perayaan ibadat sabda hendaknya lebih dari satu orang (redemtions Sacramentum, No 165) sebab kita adalah bagian dari umat yang menjalankan tugas di tengah umat beriman. 3. Pemandu perayan dari pembukaan sampai selesai Doa Pujian, berdiri di mimbar lektor. 4. Selama memandu perayaan, petugas berdiri atau duduk di kursi yang telah disiapkan sebelah kiri altar atau kanan altar sesuai situasi Kapel setempat.( tidak diperkenankan duduk ditengah altar atau di kursi Imam) 5. Sesudah Doa Pujian, pemandu maju ke Altar mempersiapkan komuni. 6. Doa Penutup sampai berkat penutup, pemandu kembali ke mimbar lektor. 7. Dalam perayaan ibadat sabda “lagu Kudus Tidak dinyanyiakan diganti dengan salah satu lagu Pujian (dari buku Puji Syukur). 8. Sebelum doa Penutup sebaikanya mengajak umat untuk mendoakan para Imam dan meningkatkan semangat dan mendorong anak-anak untuk bercita-cita menjadi Imam atau biarawan/wati. 9. P 1 : Pemandu , P 2 Pemandu/ komentator. Perhatakan bagian yang sudah dibagikan. 10. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Biasa. NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu 01. TANDA SALIB DAN SALAM (P1) P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U : Amin. P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita. U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA (P2)
P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Keduapuluh tiga dalam Masa Biasa. Bacaan-bacaan suci mengajak kita untuk saling peduli satu sama lain dengan saling mengingatkan terutama jika ada yang berbuat salah. Dalam bacaan pertama, kita akan dengarkan Sabda Tuhan kepada nabi Yehezkiel agar menegur mereka yang salah. Kalau pun orang lain tidak mengikuti teguran kita, setidak-tidaknya kita sudah berusaha membantunya. Rasul Paulus mengingatkan kita akan hukum cinta. Kepedulian kita terhadap sesama merupakan perwujudan nyata dari hukum cinta ini. Kita men-cintai sesama sehingga kita berusaha untuk mem-bantunya supaya dia selamat. Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan pesan Yesus untuk berani menegur sesama yang salah. Hal ini dapat dilakukan dengan menghargai dirinya sebagai saudara. Jika ia tidak mengikuti teguran kita, ia digolongkan ke dalam orang berdosa, karena ia tidak mencintai yang baik dan yang benar. Kita mohonkan semangat kerendahan hati agar kita semua dapat terbuka untuk menerima masukan atau teguran yang baik dari sesama kita. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN (P1)
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Tuhan, Terang dan Pedoman hidup kita. U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita. P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal. U : Amin. 04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Ya Tuhan yang mahakuasa dan kekal, kami bersyukur atas rahmat penebusan yang kami terima. Semoga kami selalu mengupayakan kesucian hidup kami. Bukalah hati kami agar selalu rendah hati menerima masukan atau teguran dari sesama kami, sehingga kami dapat dihantar kepada keselamatan kekal. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN (P2)
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. [Bacaan dibacakan dari Alkitab]
07. BACAAN PERTAMA (Yeh. 33:7-9)
L: Bacaan dari Kitab Yehezkiel. Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku. Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu. Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu. Demikianlah Sabda Tuhan. U : Syukur kepada Allah.
08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN
Refren (Mzm. 95:8) Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan, janganlah bertegar hati.
……09. BACAAN KEDUA (Rm. 13:8-10)
L: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma Saudara-saudari, janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat. Demikianlah Sabda Tuhan. U : Syukur kepada Allah. 10. ALLELUIA [2Kor. 5:19] P : Alleluia U : Alleluia P : Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus, * dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.. U : Alleluia
11. INJIL [Mat. 18:15-20]
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Matius. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Pada suatu hari, Yesus bersabda, "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." P : Demikianlah Injil Tuhan. U : Terpujilah Kristus.
12. RENUNGAN SINGKAT
Selamat pagi Bapak,ibu, saudara/i semua selamat hari minggu biasa yang ke-XXIII. Dalam bacaan hari ini kita telah mendengar hal yang sama dari bacaan pertama,kedua dan bacaan injil, Yesus menegaskan kepada kita semua bahwa sebagai mahluk sosial yang hidup bersama baik dalam keluarga, komunitas dan masyarakat kita wajib saling meneggur satu sama lain dalam perbuatan atau sikap yang tidak baik. ada sebuah cerita pendek tentang pengalan hidup sehari-hari “Disuatu Desa ada dua orang anak perempuan yang sudah berteman sejak kecil sampai sekarang, suatu ketika mereka sudah masuk Sekolah Menegah Atas dan disitu mulai terjadi kesalah pahaman karena salah satu dari mereka, kita katakana Si A meneggur Si B karena malas belajar dan kerjannya hanya main-main dan keluyuran, Si B merasa tidak terima karena ditegur oleh Si A kemudian terjadi pertengkaran hebat diatara mereka yang mengakibatkan persahabatan mereka hancur. Dan setiap harinya mereka tidak saling menenggur walaupun bertemu satu sama lain dan itu membuat hati masing-masing dari mereka tidak damai dan tenang” Bacaan-bacaan yang kita dengarkan Minggu ini mengajak kita untuk saling memperhatikan satu sama lain dalam kasih. Ketika sesama kita melakukan hal yang salah, kita tidak membiarkannya, tetapi kita menegurnya dengan penuh kasih, karena menurut Rasul Paulus, kasih itu tidak berbuat jahat. Kita menegur sesama dengan penuh kasih ketika kita melakukannya dengan cara yang menghargai dirinya, dengan maksud membantunya menjadi lebih baik dan tidak mempermalukannya. Mengapa? Karena pada gilirannya, kita juga akan mendapatkan perlakuan yang sama dari orang lain. Untuk itu, kita juga diajak untuk menjalani hidup kita dengan baik, karena dengan cara seperti itu, kita sudah memberikan contoh atau cara hidup yang baik bagi orang lain. Bapak ibu saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, mari kita melihat hati kita, karena hati adalah bagain terpenting dari dalam diri manusia, mari kita ubah hati kita untuk selalu mendengar, mendengar suara hati kita dan mendengarkan sesama yang peduli dengan kita. Kita semua sadar bahwa kemajuan zaman dengan segala ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, kadangkala membuat iman kita goyah. Orang merasa bahwa ilmu pengetahuan dan penelitian telah mampu menjawabi banyak persoalan hidupnya. Secara perlahan-lahan, orang meninggalkan imannya, mundur dan menghilang dari kegiatan rohani. Mungkin ia tidak menjadi orang jahat, atau mungkin ia menjadi orang yang malah lebih baik dari orang yang rajin beribadah. Namun demikian, ia bisa kehilangan imannya dan kehilangan Tuhan yang menjamin kehidupan kekalnya kelak. Selama bulan ini, Bulan Kitab Suci Nasional, kita diajak untuk mendalami Sabda Tuhan karena Sabda Tuhan adalah pedoman hidup kita. Mungkin selama ini kita kurang memberikan waktu untuk membaca Kitab Suci, maka saatnya sekarang kita mencoba membacanya baik secara sendiri-sendiri maupun bersama dengan anggota keluarga. Mungkin selama ini, Kitab Suci kita letakkan di bagian dasar dari tumpukan buku-buku, maka mulai bulan ini kita mencoba meletakkannya di bagian teratas agar kita dan anak-anak atau angggota keluarga kita yang lain bisa melihatnya dan bisa mem-bacanya. Ketika kita rajin membaca dan merenungkan Sabda Tuhan, maka kita akan menemukan banyak inspirasi darinya. Di zaman kini, ada banyak sekali kata-kata dan berita yang muncul di mana-mana, terutama di media sosial. Kita pasti rajin mencarinya, membaca-nya dan membahasnya. Mungkinkah kita pernah membaca Kabar Gembira yang ada dalam Kitab Suci kita? Tuhan merindukan agar kita datang dan berbicara dengannya. Semoga kita mampu memanfaatkan bulan ini dan selanjutnya untuk meningkatkan iman dan identitas kita sebagai seorang beriman yang mengikuti Yesus Kristus, Sang Sabda. Selamat membaca dan merenungkan Sabda Tuhan. 13. HENING SEJENAK
14. SYAHADAT (P2)
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 15. DOA UMAT P : Saudara-saudari yang terkasih, marilah menyam-paikan permohonan kepada Allah Bapa yang telah bersabda melalui Putera-Nya, Yesus Kristus, tuhan kita. Kita percaya bahwa Bapa yang Maharahim mendengarkan doa-doa kita dan menganugerahkan yang terbaik bagi kita. P : Bagi Gereja. Semoga Gereja diteguhkan, agar berani menyuara-kan peringatannya terhadap ketidakadilan dan kekerasan yang berkecamuk di tengah masyarakat. Marilah kita mohon… P : Bagi Masyarakat kita. Semoga semua yang mencari kebenaran dibimbing untuk mengenal dan berjumpa dengan Kristus, Sang Kebenaran sejati. Marilah kita mohon… P : Bagi kaum muda. Semoga Kaum Muda, Remaja dan anak-anak yang adalah masa depan gereja-Mu, diberkati agar mereka tetap setia pada iman mereka akan Kristus Yesus, meski dipengaruhi oleh tantangan zaman ini. Semoga mereka diteguhkan oleh Roh Kudus agar mereka teguh dan bertahan menjadi saksi cinta dan kasih di tengah-tengah dunia ini. Marilah kita mohon… P : Bagi Kita semua yang hadir di sini. Semoga hati kita selalu terbuka menerima Sabda Tuhan, dan kita berani untuk memberikan kesaksian tentang iman kita kepada sesama. Marilah kita mohon… P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut]. P : Bapa yang mahabaik, dengarkanlah doa-doa kami anak- anak-Mu. Kabulkanlah permohonan kami, demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. U : Amin
16. DOA PUJIAN (P1)
P :Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik kepada kita umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia datang melayani kita. Maka marilah kita memuji Dia dan berkata: Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati. U :Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati. P :Allah maha pengasih dan penyayang, Engkaulah penyelenggara segala hal dalam hidup kami. Dalam kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau mencipta-kan kami dan menganugerahi kami kehidupan. Maka kami memuji Engkau: U :Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati. P :Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika dalam perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau menyelamatkan kami dengan mengutus Putra-Mu dan Dia mengajarkan kami untuk mencintai. Engkau menyerahkan Dia bagi kami. Maka kami memuji Engkau. U :Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati. P :Dan betapa besar cinta dan kebaikan-Mu bagi kami. Engkau mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk me- nyempurnakan rencana penyelamatan-Mu dalam diri kami. Maka kami memuji Engkau. U :Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati. P :Setiap hari Engkau melimpahi kami dengan karunia dan berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas kami sehari-hari, yakni berbakti bagi-Mu dan melayani sesama lewat karya-karya kami. Maka kami memuji Engkau. U :Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati. P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] Menyusul Ritus Komuni.
17A. Cara A: DENGAN KOMUNI
Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak] 18A. BAPA KAMI Berdiri P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama- Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.
19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI
Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya sebagai berikut: P : Marilah kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang menyambut komuni, seraya setiap kali berkata: P : Tubuh Kristus. U : Amin. Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
P :Saudara-saudari terkasih, setiap jemaat bertanggung jawab atas sauadranya yang berdosa. Kita harus mengajak kembali saudara kita yang tersesat. Namun, semuanya itu harus kita lakukan dengan kelembutan hati, tanpa sikap benci, dan tidak menghakimi. Semuanya kita lakukan dalam Tuhan. Doa hendaknya selalu menyertai kita dalam proses mengembalikan saudara kita yang berdosa. Oleh karena itu, marilah kita selalu meneydiakan waktu untuk berdoa setiap hari. 21. DOA PENUTUP (P1) P : Marilah kita berdoa, Allah yang mahakuasa dan kekal, terima kasih untuk sapaan Sabda-Mu dalam ibadah ini. Semoga kami selalu berusaha untuk mendalami Sabda-Mu dalam hidup kami agar iman kami kepada-Mu semakin kokoh. Kuatkanlah kami agar kami tidak malu menampilkan identitas iman kami kepada-Mu dalam hidup harian kami. Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami. U : Amin
22. Pengumuaman dari Stasi
23. MOHON BERKAT TUHAN (P1)
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak] P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri] DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS. U : Amin. P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai. U : Syukur kepada Allah.
24. PENGUTUSAN (P1)
P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk saling berbagi dan saling menghidupkan. U : Amin.