Anda di halaman 1dari 15

IBADAH HARI MINGGU BIASA XXIII TAHUN A

MINGGU, 10 SEPTEMBER 2023

1. Para Petugas Liturgi berkumpul di sakristi. Jika ada


sakristi.
2. Pemandu perayaan ibadat sabda hendaknya lebih dari
satu orang (redemtions Sacramentum, No 165) sebab
kita adalah bagian dari umat yang menjalankan tugas
di tengah umat beriman.
3. Pemandu perayan dari pembukaan sampai selesai Doa
Pujian, berdiri di mimbar lektor.
4. Selama memandu perayaan, petugas berdiri atau duduk
di kursi yang telah disiapkan sebelah kiri altar atau
kanan altar sesuai situasi Kapel setempat.( tidak
diperkenankan duduk ditengah altar atau di kursi
Imam)
5. Sesudah Doa Pujian, pemandu maju ke Altar
mempersiapkan komuni.
6. Doa Penutup sampai berkat penutup, pemandu kembali
ke mimbar lektor.
7. Dalam perayaan ibadat sabda “lagu Kudus Tidak
dinyanyiakan diganti dengan salah satu lagu Pujian
(dari buku Puji Syukur).
8. Sebelum doa Penutup sebaikanya mengajak umat
untuk mendoakan para Imam dan meningkatkan
semangat dan mendorong anak-anak untuk bercita-cita
menjadi Imam atau biarawan/wati.
9. P 1 : Pemandu , P 2 Pemandu/ komentator. Perhatakan
bagian yang sudah dibagikan.
10. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong
kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang
menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan
lagu pembuka untuk masa Biasa.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM (P1)
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah,
dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA (P2)


P : Hari ini kita merayakan Hari Minggu Keduapuluh tiga
dalam Masa Biasa. Bacaan-bacaan suci mengajak kita
untuk saling peduli satu sama lain dengan saling
mengingatkan terutama jika ada yang berbuat salah.
Dalam bacaan pertama, kita akan dengarkan Sabda Tuhan
kepada nabi Yehezkiel agar menegur mereka yang salah.
Kalau pun orang lain tidak mengikuti teguran kita,
setidak-tidaknya kita sudah berusaha membantunya.
Rasul Paulus mengingatkan kita akan hukum cinta.
Kepedulian kita terhadap sesama merupakan perwujudan
nyata dari hukum cinta ini. Kita men-cintai sesama
sehingga kita berusaha untuk mem-bantunya supaya dia
selamat.
Dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan pesan Yesus
untuk berani menegur sesama yang salah. Hal ini dapat
dilakukan dengan menghargai dirinya sebagai saudara.
Jika ia tidak mengikuti teguran kita, ia digolongkan ke
dalam orang berdosa, karena ia tidak mencintai yang baik
dan yang benar. Kita mohonkan semangat kerendahan
hati agar kita semua dapat terbuka untuk menerima
masukan atau teguran yang baik dari sesama kita.
[hening sejenak]

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN (P1)


P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Tuhan,
Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan
kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh
berdosa. Oleh sebab itu, saya mohon kepada Santa
Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus
dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya
pada Allah, Tuhan kita.
P : [Dengan tangan terkatup] Semoga Allah yang
Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita,
dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN

05. DOA PEMBUKA


P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Ya Tuhan yang mahakuasa dan kekal, kami bersyukur
atas rahmat penebusan yang kami terima. Semoga kami
selalu mengupayakan kesucian hidup kami. Bukalah hati
kami agar selalu rendah hati menerima masukan atau
teguran dari sesama kami, sehingga kami dapat dihantar
kepada keselamatan kekal.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup
dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN (P2)


P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-kan
Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan
menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan
hidup kita.
[Bacaan dibacakan dari Alkitab]

07. BACAAN PERTAMA (Yeh. 33:7-9)


L: Bacaan dari Kitab Yehezkiel.
Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau
menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau
mendengar sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah
mereka demi nama-Ku. Kalau Aku berfirman kepada
orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! dan
engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan
orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat
itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan
menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari
padamu. Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang
jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak
mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi
engkau telah menyelamatkan nyawamu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN


Refren (Mzm. 95:8)
Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara Tuhan,
janganlah bertegar hati.

……09. BACAAN KEDUA (Rm. 13:8-10)


L: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma
Saudara-saudari, janganlah kamu berhutang apa-apa
kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling
mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya
manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Karena
firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan
mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun
juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak
berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih
adalah kegenapan hukum Taurat.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA [2Kor. 5:19]
P : Alleluia
U : Alleluia
P : Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri
Kristus, * dan mempercayakan warta perdamaian kepada
kita..
U : Alleluia

11. INJIL [Mat. 18:15-20]


P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus
Kristus menurut Matius.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Pada suatu hari, Yesus bersabda, "Apabila saudaramu
berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia
mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya
kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah
seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua
atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika
ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah
soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga
mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang
yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu
ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu
lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Dan lagi
Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di
dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan
mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam
Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT


Selamat pagi Bapak,ibu, saudara/i semua selamat hari
minggu biasa yang ke-XXIII. Dalam bacaan hari ini kita
telah mendengar hal yang sama dari bacaan pertama,kedua
dan bacaan injil, Yesus menegaskan kepada kita semua
bahwa sebagai mahluk sosial yang hidup bersama baik
dalam keluarga, komunitas dan masyarakat kita wajib
saling meneggur satu sama lain dalam perbuatan atau sikap
yang tidak baik. ada sebuah cerita pendek tentang pengalan
hidup sehari-hari
“Disuatu Desa ada dua orang anak perempuan yang sudah
berteman sejak kecil sampai sekarang, suatu ketika mereka
sudah masuk Sekolah Menegah Atas dan disitu mulai
terjadi kesalah pahaman karena salah satu dari mereka, kita
katakana Si A meneggur Si B karena malas belajar dan
kerjannya hanya main-main dan keluyuran, Si B merasa
tidak terima karena ditegur oleh Si A kemudian terjadi
pertengkaran hebat diatara mereka yang mengakibatkan
persahabatan mereka hancur. Dan setiap harinya mereka
tidak saling menenggur walaupun bertemu satu sama lain
dan itu membuat hati masing-masing dari mereka tidak
damai dan tenang”
Bacaan-bacaan yang kita dengarkan Minggu ini mengajak
kita untuk saling memperhatikan satu sama lain dalam
kasih. Ketika sesama kita melakukan hal yang salah, kita
tidak membiarkannya, tetapi kita menegurnya dengan
penuh kasih, karena menurut Rasul Paulus, kasih itu tidak
berbuat jahat. Kita menegur sesama dengan penuh kasih
ketika kita melakukannya dengan cara yang menghargai
dirinya, dengan maksud membantunya menjadi lebih baik
dan tidak mempermalukannya. Mengapa? Karena pada
gilirannya, kita juga akan mendapatkan perlakuan yang
sama dari orang lain. Untuk itu, kita juga diajak untuk
menjalani hidup kita dengan baik, karena dengan cara
seperti itu, kita sudah memberikan contoh atau cara hidup
yang baik bagi orang lain. Bapak ibu saudara-saudari yang
terkasih dalam Kristus, mari kita melihat hati kita, karena
hati adalah bagain terpenting dari dalam diri manusia, mari
kita ubah hati kita untuk selalu mendengar, mendengar
suara hati kita dan mendengarkan sesama yang peduli
dengan kita.
Kita semua sadar bahwa kemajuan zaman dengan segala
ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, kadangkala
membuat iman kita goyah. Orang merasa bahwa ilmu
pengetahuan dan penelitian telah mampu menjawabi
banyak persoalan hidupnya. Secara perlahan-lahan, orang
meninggalkan imannya, mundur dan menghilang dari
kegiatan rohani. Mungkin ia tidak menjadi orang jahat,
atau mungkin ia menjadi orang yang malah lebih baik dari
orang yang rajin beribadah. Namun demikian, ia bisa
kehilangan imannya dan kehilangan Tuhan yang menjamin
kehidupan kekalnya kelak.
Selama bulan ini, Bulan Kitab Suci Nasional, kita diajak
untuk mendalami Sabda Tuhan karena Sabda Tuhan adalah
pedoman hidup kita. Mungkin selama ini kita kurang
memberikan waktu untuk membaca Kitab Suci, maka
saatnya sekarang kita mencoba membacanya baik secara
sendiri-sendiri maupun bersama dengan anggota keluarga.
Mungkin selama ini, Kitab Suci kita letakkan di bagian
dasar dari tumpukan buku-buku, maka mulai bulan ini kita
mencoba meletakkannya di bagian teratas agar kita dan
anak-anak atau angggota keluarga kita yang lain bisa
melihatnya dan bisa mem-bacanya.
Ketika kita rajin membaca dan merenungkan Sabda Tuhan,
maka kita akan menemukan banyak inspirasi darinya. Di
zaman kini, ada banyak sekali kata-kata dan berita yang
muncul di mana-mana, terutama di media sosial. Kita pasti
rajin mencarinya, membaca-nya dan membahasnya.
Mungkinkah kita pernah membaca Kabar Gembira yang
ada dalam Kitab Suci kita? Tuhan merindukan agar kita
datang dan berbicara dengannya. Semoga kita mampu
memanfaatkan bulan ini dan selanjutnya untuk
meningkatkan iman dan identitas kita sebagai seorang
beriman yang mengikuti Yesus Kristus, Sang Sabda.
Selamat membaca dan merenungkan Sabda Tuhan.
13. HENING SEJENAK

14. SYAHADAT (P2)


P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan
iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan
mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa
yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari yang terkasih, marilah menyam-paikan
permohonan kepada Allah Bapa yang telah bersabda
melalui Putera-Nya, Yesus Kristus, tuhan kita. Kita
percaya bahwa Bapa yang Maharahim mendengarkan
doa-doa kita dan menganugerahkan yang terbaik bagi
kita.
P : Bagi Gereja. Semoga Gereja diteguhkan, agar berani
menyuara-kan peringatannya terhadap ketidakadilan dan
kekerasan yang berkecamuk di tengah masyarakat.
Marilah kita mohon…
P : Bagi Masyarakat kita. Semoga semua yang mencari
kebenaran dibimbing untuk mengenal dan berjumpa
dengan Kristus, Sang Kebenaran sejati. Marilah kita
mohon…
P : Bagi kaum muda. Semoga Kaum Muda, Remaja dan
anak-anak yang adalah masa depan gereja-Mu, diberkati
agar mereka tetap setia pada iman mereka akan Kristus
Yesus, meski dipengaruhi oleh tantangan zaman ini.
Semoga mereka diteguhkan oleh Roh Kudus agar mereka
teguh dan bertahan menjadi saksi cinta dan kasih di
tengah-tengah dunia ini. Marilah kita mohon…
P : Bagi Kita semua yang hadir di sini. Semoga hati kita
selalu terbuka menerima Sabda Tuhan, dan kita berani
untuk memberikan kesaksian tentang iman kita kepada
sesama. Marilah kita mohon…
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Bapa yang mahabaik, dengarkanlah doa-doa kami anak-
anak-Mu. Kabulkanlah permohonan kami, demi Kristus
Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

16. DOA PUJIAN (P1)


P :Saudara-saudari yang terkasih, Allah begitu baik kepada
kita umat-Nya. Dalam kebaikan-Nya itu, Ia datang
melayani kita. Maka marilah kita memuji Dia dan
berkata:
Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
U :Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P :Allah maha pengasih dan penyayang, Engkaulah
penyelenggara segala hal dalam hidup kami. Dalam
kebaikan-Mu yang tak terhingga, Engkau mencipta-kan
kami dan menganugerahi kami kehidupan. Maka kami
memuji Engkau:
U :Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P :Bapa, amat besarlah cinta-Mu kepada kami. Ketika dalam
perjalanan hidup ini kami jatuh, Engkau menyelamatkan
kami dengan mengutus Putra-Mu dan Dia mengajarkan
kami untuk mencintai. Engkau menyerahkan Dia bagi
kami. Maka kami memuji Engkau.
U :Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P :Dan betapa besar cinta dan kebaikan-Mu bagi kami.
Engkau mencurahkan Roh Kudus-Mu untuk me-
nyempurnakan rencana penyelamatan-Mu dalam diri
kami. Maka kami memuji Engkau.
U :Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P :Setiap hari Engkau melimpahi kami dengan karunia dan
berkat, sehingga kami dapat menunaikan tugas kami
sehari-hari, yakni berbakti bagi-Mu dan melayani sesama
lewat karya-karya kami. Maka kami memuji Engkau.
U :Ya Allah yang kekal, Engkau sungguh baik hati.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup
kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami
[nama pastor paroki setempat], kami melambung-kan
madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
Menyusul Ritus Komuni.

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI


Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain
korporale di atas altar dan kemudian mengambil Sakramen
Mahakudus dari tabernakel dan diletakkan di atas kain
korporale. Sesudah mempersiapkan segala yang perlu
untuk Komuni Kudus, para pemandu/pengantar bersama
para pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam
keheningan sesaat. Sesudah itu Pemimpin mengajak umat
untuk menyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri.
P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan Ekaristi,
pada perayaan ini kita memperoleh kesempatan
menyambut Komuni Kudus, maka dalam persatuan
dengan saudara-saudari se-paroki yang merayakan
Ekaristi, marilah kita menyiapkan hati di hadirat Tuhan.
[Hening sejenak]
18A. BAPA KAMI Berdiri
P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi,
maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas
bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada
hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun
mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah
kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam
damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI


Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat,
misalnya sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai,
Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus,
lalu menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil
berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.
U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.

---------------------------------------------------------------18B.

20. AMANAT PENGUTUSAN (P2)


P :Saudara-saudari terkasih, setiap jemaat bertanggung
jawab atas sauadranya yang berdosa. Kita harus mengajak
kembali saudara kita yang tersesat. Namun, semuanya itu
harus kita lakukan dengan kelembutan hati, tanpa sikap
benci, dan tidak menghakimi. Semuanya kita lakukan
dalam Tuhan. Doa hendaknya selalu menyertai kita dalam
proses mengembalikan saudara kita yang berdosa. Oleh
karena itu, marilah kita selalu meneydiakan waktu untuk
berdoa setiap hari.
21. DOA PENUTUP (P1)
P : Marilah kita berdoa,
Allah yang mahakuasa dan kekal, terima kasih untuk
sapaan Sabda-Mu dalam ibadah ini. Semoga kami selalu
berusaha untuk mendalami Sabda-Mu dalam hidup kami
agar iman kami kepada-Mu semakin kokoh. Kuatkanlah
kami agar kami tidak malu menampilkan identitas iman
kami kepada-Mu dalam hidup harian kami.
Demi Kristus, Dialah Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

22. Pengumuaman dari Stasi

23. MOHON BERKAT TUHAN (P1)


P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

24. PENGUTUSAN (P1)


P : Marilah pergi, kita diutus Tuhan untuk saling berbagi dan
saling menghidupkan.
U : Amin.

25. LAGU PENUTUP


***

Anda mungkin juga menyukai