RITUS PEMBUKA
ANTIFON
Tuhan, ku percaya akan kasih setia-Mu. Hatiku bergembira kar'na Engkau penyelamatku,
kubernyanyi bagi-Mu kar'na Engkau baik padaku. Tuhan, ku percaya akan kasih setia-Mu.
LITURGI SABDA
Ayat: Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.
HOMILI -duduk-
Kita baru saja mendengarkan salah satu bagian dari kotbah Yesus di atas bukit. Pada bagian ini
ada dua hal yang dibicarakan Yesus.
Pertama, berbuat dengan tulus. Pada bagian pertama, Yesus mengatakan agar para pendengar-
Nya melaku-kan sesuatu itu dengan sepenuh hati. Hal ini diwakili dengan pernyataan Yesus yang
mengatakan ketika orang meminta baju, mereka bisa beri juga jubah. Ketika orang minta
berjalan satu mil, mereka bisa berjalan dua mil. Yang ditekankan Yesus di sini adalah ketulusan
hati dalam membantu.
Kita tidak pernah bisa hidup sendirian. Kita selalu hidup bersama orang lain. Maka, kita tidak bisa
terhindarkan diri dari saling menolong. Yesus menginginkan agar kita memiliki kerelaan hati
untuk saling menolong. Ada saatnya kita menolong, tetapi akan tiba saatnya kita juga ditolong.
Kerelaan dan ketulusan hati untuk menolong sesama mesti menjiwai sikap kita.
Kedua, berdamai dengan diri. Pada bagian kedua, Yesus meminta para pendengar-Nya bukan
saja mencintai orang lain, melainkan mengasihi dan mendoakan yang menganiaya mereka. Inilah
ajaran khas Yesus. Mencintai orang yang mencintai kita adalah hal yang biasa dilakukan oleh
semua orang. Yesus meminta agar kita bukan hanya mengasihi tetapi juga mendoakan mereka
yang menganiaya kita. Ajaran Yesus ini memutuskan rantai kejahatan dan sekaligus
meningkatkan energi positif untuk bertumbuh.
Yesus mengajarkan kita untuk menguasai diri kita sehingga tidak terpengaruh dengan tindakan
negatif orang terhadap kita. Kita menjadi pemenang ketika kita tidak membalas kejahatan
dengan kejahatan, melainkan memutuskan rantai kejahatan dengan kebaikan. Hal ini tentu tidak
mudah. Namun, kalau setia kita melakukannya, dunia kita tidak akan
dipenuhi dengan energi negatif. Kejahatan akan berkurang dan kebaikan akan merajai hati setiap
orang. Mari kita berusaha bersama.
(hening sejenak)
SYAHADAT -berdiri-
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan
dengan mengucapkan Syahadat.
P. Aku percaya akan Allah...
P+U. Bapa yang Maha Kuasa, pencipta langit dan bumi. Dan akan Yesus Kristus, PuteraNya yang
tunggal, Tuhan kita. Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria. Yang
menderita sengsara, dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat dan dimakamkan.
Yang turun ketempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati. Yang naik ke
surga, duduk disebelah kanan Allah Bapa yang Maha Kuasa. Dari situ Ia akan datang mengadili
orang hidup dan mati. Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katholik yang Kudus, Persekutuan
para Kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin
(Umat berdiri, kata-kata yang dicetak miring diucapkan sambil membungkuk)
DOA UMAT -berdiri-
P. Karena percaya akan daya cipta cinta kasih, maka beranilah kita berdoa kepada Allah Bapa
dengan penuh harapan:
L. Bagi Gereja Allah: Semoga Allah Bapa membangkitkan dalam hati umat-Nya rasa syukur atas
segala anugerah yang kita terima dari pada-Nya, entah langsung entah melalui orang lain.
Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi para penderita sakit: Semoga Bapa mendampingi dan meneguhkan harapan para penderita
sakit agar mereka tidak merasa berjalan sendirian dan tetap bertekun menjalani hidup mereka
dengan penuh makna. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi saudara-saudari kita yang telah meninggal dunia: Semoga mereka yang semasa hidupnya di
dunia telah percaya kepada Allah Bapa yang Maha Pengasih, kini diperkenankan menikmati
kebahagiaan yang telah dijanjikan-Nya kepada semua umat-Nya. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi kita di sini: Semoga Allah Bapa melimpahkan kita semangat cinta kasih di dalam pergaulan
dengan sesama, sebagaimana Dia dengan kita melalui Yesus Putra-Nya dan Pengantara kita.
Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
P. Allah Bapa kami, Engkau menyayangi dunia dan memperhatikan kami masing-masing.
Kabulkanlah doa-doa kami dan teguhkanlah kami dalam kerajaan-Mu dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.
PERSEMBAHAN
KUDUS (dinyanyikan, PS 394)
Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah segala kuasa. Surga dan bumi penuh kemuliaan-Mu. Terpujilah
Engkau di surga. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.
BAPA KAMI -berdiri-
P. Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka beranilah kita berdoa
P+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan
ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan
janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
P. Tuhan, kami mohon, bebaskanlah kami dari segala yang jahat, sudilah memberi damai pada hari-
hari kami, supaya, kami yang telah dikuatkan oleh kelimpahan belaskasih-Mu, selalu bebas dari
dosa, dan aman dari setiap gangguan: sambil menantikan harapan yang membahagiakan dan
kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.
PENGUMUMAN -duduk-
AMANAT PENGUTUSAN
P. Saudara-saudari terkasih, Yesus meminta kita untuk mengasihi sesama kita, bahkan mendoakan
mereka yang memusuhi kita. Mari kita berjuang untuk mengasihi semua orang. Kita pun
berusaha agar semangat cintalah yang selalu hidup di dalam keluarga, komunitas, dan
lingkungan hidup kita. Tuhan pasti menolong kita untuk maksud yang baik ini.
DOA PENUTUP
P. Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, kami bersyukur karena telah mendengarkan Sabda-Mu dalam perayaan ini. Semoga
kami selalu berusaha menguduskan diri kami, agar hati kami layak menjadi Bait-Mu, tempat
Engkau bersemayam di dalamnya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
PENGUTUSAN
P. Marilah pergi, kita diutus.
U. Amin.