Anda di halaman 1dari 11

HARI MINGGU PALMA _ MINGGU SENGSARA

2 April 2023

CARA KETIGA: Upacara Masuk Sederhana


Dalam semua misa lain pada hari Minggu ini, apabila tidak dapat diadakan upacara masuk meriah,
peristiwa Tuhan memasuki Kota Yerusalem diperingati dengan upacara masuk sederhana. Waktu
Imam menuju ke altar dilagukan antifon pembuka dengan mazmurnya atau nyanyian lain yang
sesuai. Setelah tiba di altar, Imam menghormati altar, lalu menuju tempat duduk. Sesudah
membuat tanda salib, Imam memberi salam kepada umat. Kemudian misa dilanjutkan seperti biasa.
Dalam misa-misa yang lain, apabila tidak dilagukan nyanyian pembuka, Imam - sesudah tiba di
altar - menghormati altar, menyampaikan salam kepada umat, membacakan antifon pembuka, dan
melanjutkan misa seperti biasa.

LAGU PEMBUKA (PS 491-494; Mat 21:9 - umat berdiri -)


Segala Hormat Bakti [PS 494]
Ulangan: Segala hormat, bakti bagi-Mu penebus, dan anak pun bernyanyi: Hosanna Rajaku.
1. Kau Raja Bani Yakub, keturunan Daud, yang dalam nama Tuhan t'lah datang di dunia.
2. Himpunan malaikat di surga bermadah, seluruh alam raya berpadu menyembah.
3. Bersorak umat Allah menyambut datang-Mu; dan kami melambungkan pujian dan madah.
4. Di ambang Kau sengsara mereka bermadah, dan kini kami puji Kau yang dimuliakan.
5. Kau t'rima bakti umat, t'rimalah doaku. Kau Raja mahamurah, Kau sumber anug'rah.

ANTIFON PEMBUKA – Mat :21:9


Terpujilah Putera Daud! Terberkatilah Dia yang datang atas nama Tuhan! Terpujilah Yang Mahatinggi!

TANDA SALIB DAN SALAM (-umat berdiri-)


P. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
P. Semoga Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus beserta
kita.
U. Sekarang dan selama-lamanya

PENGANTAR (umat duduk / berdiri)


P. Saudara-saudari terkasih, sudah sejak awal masa Prapaskah kita menyiapkan diri dengan ulah
tobat dan karya amal kasih. Pada hari ini kita semua berkumpul dan bersama seluruh Umat Allah
mengawali misteri Paskah Tuhan kita, yakni sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya. Untuk
menggenapi misteri inilah Yesus memasuki Yerusalem, kota-Nya. Oleh karena itu, marilah dengan
penuh iman dan bakti kita mengiringi Tuhan sambil mengenangkan peristiwa yang menyelamatkan
itu. Dengan demikian kita memetik buah salib suci, yakni kebangkitan dan kehidupan.

DOA PEMBERKATAN DAUN PALMA (umat berdiri)


Kemudian, mengatupkan tangan di depan dada, Pemimpin mengucapkan doa berikut:
P. Marilah kita berdoa:
llah Bapa yang kekal dan kuasa, berkatilah  daun-daun palma ini. Perkenankanlah kami
mengiringi Putera-Mu Kristus Sang Raja dalam perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Kami mohon,
semoga kelak kami pun Engkau perkenankan memasuki Yerusalem surgawi berkat cinta kasih
Kristus. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang meraja bersama Bapa dalam persekutuan
Roh Kudus; Allah dahulu, kini dan sepanjang masa. Amin.
U. Amin.

Lalu Pemimpin memerciki daun palma dengan air suci tanpa mengucapkan apa-apa.
NYANYIAN SELAMA PEMIMPIN MEMERCIKI DAUN PALMA (PS 495) (khusus cara 3)

Ulangan: Kau, Kristus Raja pemenang, Kau Kristus Raja mulia. Ya Kristus, Kau Raja jaya s'lamanya.
1. Ber-so-rak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi,
beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita!
2. Da-tang-lah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
Ketahuilah bahwa Tuhanlah Allah.
3. Ma-suk-lah melalui pintu gerbangnya
dengan nyanyian syukur,
4. bersyukurlah kepada-Nya, pujilah nama-Nya.
Ke-mu-liaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Ku-dus:
5. seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang
segala abad. Amin.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 19:28-40


“Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.”
Dalam perjalanan ke Yerusalem, ketika Yesus dan murid-muird-Nya telah dekat kota dan tiba di
Betfage, yang terletak di bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya mendahului-Nya
dengan pesan, “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Di situ kamu akan menemukan seekor
keledai betina yang tertambat, dan anaknya ada di dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah
keduanya kepada-Ku. Jikalau ada orang menegur kamu, katakan saja, ‘Tuhan memerlukannya. Ia
akan segera mengembalikannya.'” Hal itu terjadi supaya terpenuhilah firman yang disampaikan oleh
nabi, ‘Katakanlah kepada putri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu! Ia lemah lembut dan
menunggangi seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.’ Maka pergilah kedua murid itu, dan
mereka buat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. Mereka membawa keledai betina itu
bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka, dan Yesuspun naik keatasnya. Orang
banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan; ada pula yang
memotong ranting-ranting dari pohon dan menyebarkannya di jalan. Dan semua orang yang
berjalan di depan dan di belakang Yesus, berseru, “Hosana bagi Putra Daud! Diberkatilah Dia yang
datang dalam nama Tuhan! Hosana di tempat yang mahatinggi!” Ketika Yesus masuk ke
Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu, dan orang berkata, “Siapakah orang ini!” Dan semua
menjawab, “Inilah Nabi Yesus dari Nazaret di Galilea!”
Inilah Sabda Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

HOMILI SINGKAT
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.
Saudara saudari yang dikasihi Tuhan, Injil ini di bacakan pada ibadah pemberkatan daun palma.
Dalam Injil tidak disebut secara khusus daun palma, yang disebut adalah “memotong ranting-
ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.” “ranting-ranting dari pohon-pohon” bisa
berbagai macam pohon, diperkirakan ada pula daun palma. Makna dari semuanya itu ialah mau
mengungkapkan kegembiraan, rasa hormat, menyanjung, mengelu-elukan Sang Raja Kristus, Sang
Nabi yang datang mengendarai keledai itu.”Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang
kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.”
Mereka juga berseru, ”Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,
hosana di tempat yang mahatinggi!” Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu
dan orang berkata: ”Siapakah orang ini?” Dan orang banyak itu menyahut: ”Inilah nabi Yesus dari
Nazaret di Galilea.”
Raja yang dielu-elukan itu memasuki kota Yerusalem. Pertama, Yerusalem, merupakan salah satu
kota tertua di dunia, sejak 3000 SM, terletak di sebuah dataran tinggi, 754 m di aatas permukaan
laut di Pegunungan Yudea antara Laut Tengah dan Laut Mati, dengan luas 125,1 km. Yerusalem
adalah suci bagi tiga agama Abrahamik utama: Yahudi, Kristen, dan Islam. Bagi Yesus, Yerusalem
adalah kota tujuan perjalananNya yang terakhir. Yesus dipersembahkan di Kenisah Yerusalem, Ia
berangkat dari Yerusalem menjelajah berbagai kota mewartakan Kabar Gembira, memanggil murid-
muridNya, menaklukkan bagitu banyak manusia menerima kehadiranNya dan percaya sebagai
Mesias Penyelamat. Mengadakan berbagai macam mujizat, mengajar hukum kasih, melakukan
berbgi macam kebaikan dan kembali ke Yerusalam untuk melaksanakan kehendak BapaNya,
menyelamatkan manusia, menderita sengsara, disalibkan di puncak Golgota di Yerusalam, wafat, di
makamkan dan pada hari ketiga bangkit. Kedua, Yerusalem adalah gambaran surgawi, penyaliban
Yesus di Yerusalam adalah perjalanan kemenangan, mengalahkan maut, menghantar manusia
menuju Yerusalem surgawi. Ketiga, Yerusalem adalah lambang dari manusia-manusia yang percaya
kepada Yesus, maka ada seruan “Yerusalem, Yerusalem, lihatlah rajamu. Hosana terpujilah. Kristus
raja mahajaya.” (MB 395). Bandingannya seperti kalau kita disebut “orang Yogya,orang Jakarta,
orang Lampung”, dst.
Perayaan Minggu Palem yang jatuh pada 2 April 2023, merupakan peristiwa iman bagi kita yang
tidak berada dan menyaksikan langsung Yesus yang mengendarai keledai itu, kita diajak untuk ikut
serta terlibat bersukacita menghormati Yesus yang memasuki kota Suci Yerusalem, yang kita
lambangkan dengan memasuki gereja. Ketika Yesus, Raja Damai memasuki Yerusalem
mengendarai keledai, nah, di sini kita, jika mau, menjadikan diri kita sebagai “keledai” yang siap
dan membiarkan untuk dikendarai Sang Raja. Di punggung, kita mengendong Yesus. Keledai itu
kecil dan kuat menggendong Yesus. Kita pasti kuat. Ketika kita menggendong Yesus, Roh Yesus
merasuki kita, merasuki hidup kita, kita mendapatkan aliran kekudisan dari padaNya.
Mari, kita merenungkan kehadiran Kristus di dunia dan mengenang jalan salib-Nya yang harus
dilalui hingga tiba di hari Paskah.
Mari, kita bangun kesetiaan dan ketaatan kepada Tuhan serta mengenang pengorbanan Kristus
untuk seluruh umat manusia.
Mari, kita pupuk kepedulian dan pengabdian terhadap sesama.
Dan terus mengembangkan spiritualitas yang ada dalam Yesus:
LOCORESA, Love, Compassion, Readiness, Sacrifice.
Hati Yesus menyertai, Tuhan memberkati, hati menjadi berseri-seri. Amin

(Setelah masuk liturgi Sabda, semua nyanyian menggunakan nyanyian Sengsara PS 479-490)

NYANYIAN PEMBUKA (PS 494)


1-5. Segala hormat, bakti, bagi-Mu, Penebus, dan anak pun bernyanyi: Hosanna Rajaku.
1. Kau Raja Bani Yakub, keturunan Daud, yang dalam nama Tuhan t'lah datang di dunia.
2. Himpunan malaikat di surga bermadah, seluruh alam raya berpadu menyembah.
3. Bersorak umat Allah menyambut datang-Mu, dan kami melambungkan pujian dan madah.
4. Di ambang Kau sengsara mereka bermadah, dan kini kami puji Kau yang dimuliakan.
5. Kau t'rima bakti umat, t'rimalah doaku. Kau Raja mahamurah, Kau sumber anugr'ah.

COLLECTA (Doa Persembahan)

P. Marilah kita berdoa: (hening sejenak)


P. Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau telah menyerahkan Juru Selamat kami yang telah menjadi
manusia dan direndahkan sampai wafat di salib sebagai teladan kerendahan bagi umat manusia.
Perkenankanlah, agar kami meneladani sengsara-Nya dan pantas untuk bangkit bersama Dia, yang
bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U. Amin.
LITURGI SABDA
Nyanyian yang digunakan setelah Liturgi Sabda hingga akhir adalah nyanyian sengsara

AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN


P. Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita.

BACAAN I (Yes 50:4-7)


"Aku tidak memalingkan wajahku dari cercaan, dan aku yakin takkan dipermalukan."
L. Bacaan dari Kitab Yesaya:
Tuhan Allah menganugerahkan kepadaku lidah yang fasih, supaya aku tahu menghibur orang yang
letih lesu. Setiap pagi Allah membuka telingaku, supaya aku mendengarkan sabda-Nya sebagai
murid. Tuhan Allah membuka telingaku, dan aku tidak melawan pun tidak mundur. Punggungku
kubiarkan dipukuli orang, daguku kuserahkan kepada yang mencabuti janggutku, dan aku tidak
memalingkan wajahku dari cercaan dan ludahan. Tuhan Allah menolong aku, dan penghinaan itu
takkan menggoncangkan daku. Hatiku tabah, sebab aku yakin, aku takkan dipermalukan.
L. Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN (PS 819)( Mazmur 22:8-9.17-18a.19-20.23-24)


Ref. Allahku, ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku?

Mazmur:
1. Semua yang melihat aku mengolok-olok, mereka mencibirkan bibir dan menggelengkan kepala!
Mereka bilang: “Ia pasrah kepada Allah! Biarlah Allah yang meluputkannya, biarlah Allah yang
melepaskannya! Bukankah Allah berkenan kepadanya?”
2. Sekawanan anjing mengerumuni aku; gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk
tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung.
3. Mereka membagi-bagikan pakaianku di antara mereka dan membuang undi atas jubahku. Tetap
Engkau, Tuhan, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
4. Maka aku akan memahsyurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji Engkau di tengah
jemaat: Hai kamu yang takut akan Tuhan, pujilah Dia! Hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah
Dia! Gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel.

BACAAN II (Flp 2:6-11)


"Yesus Kristus telah merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia."
L. Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi:
Saudara-saudara, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu
sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan
mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai
manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala
nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas
bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi
kemuliaan Allah, Bapa!

L. Demikianlah Sabda Tuhan


U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL (- umat berdiri - PS 965)

KISAH SENGSARA (Mat 27:11-54:66)

N. Inilah Kisah Sengsara Tuhan kita Yesus Kristus menurut Matius:


N. Sesudah ditangkap dan dihadapkan ke Mahkamah Agung Yahudi, Yesus lalu dihadapkan kepada
wali negeri, yakni Pilatus. Dan wali negeri bertanya kepada Yesus
R. Benarkah Engkau raja orang Yahudi?
N. Jawab Yesus:
Y. Engkau sendiri mengatakannya!
N. Tetapi atas tuduhan yang diajukan oleh imam-imam kepala dan kaum tua-tua terhadap diri-Nya,
Yesus tidak memberi jawab apa pun. Maka kata Pilatus kepada-Nya:
R. Tidakkah Engkau dengar betapa banyak tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?
N. Tetapi Yesus tidak menjawab sepatah kata pun, sehingga walinegeri itu sangat heran. Telah
menjadi kebiasaan bagi walinegeri untuk membebaskan seorang hukuman pada tiap hari raya
sesuai dengan pilihan rakyat. Pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal karena
kejahatannya, namanya Barabas. Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus bertanya kepada
mereka:
R. Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu: Barabas? Ataukah Yesus, yang disebut Kristus?
N. Pilatus sebenarnya tahu bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki. Ketika Pilatus
sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya:
R. Jangan engkau mencampuri perkara orang yang saleh ini, sebab dalam mimpi tadi malam aku
sangat menderita karena Dia.
N. Tetapi karena hasutan imam-imam kepala dan kaum tua-tua. rakyat bertekad meminta supaya
Barabaslah yang dibebaskan dan Yesus dihukum mati. Walinegeri menjawab dan bertanya lagi
kepada mereka:
R. Siapa di antara kedua orang ini yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?
N. Kata mereka:
R. Barabas!
N.Kata Pilatus kepada mereka:
R. Kalau begitu, apa yang harus kubuat dengan Yesus yang disebut Kristus?"
N. Mereka semua berseru:
R. la harus disalibkan!
N. Kata Pilatus:
R. Tetapi kejahatan apa yang telah dilakukan-Nya?
N. Namun semakin keras mereka berteriak,
R. Ia harus disalibkan!
N. Pilatus melihat bahwa segala usahanya percuma, malah sudah mulai timbul kekacauan Maka la
mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan rakyat. seraya berkata: Aku tidak bersalah
terhadap darah orang ini! Itu urusan kamu sendiri!
N. Dan seluruh rakyat itu menjawab:
R. Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami! Lalu Pilatus membebaskan
Barabas bagi mereka. tetapi ia menyuruh supaya Yesus didera; lalu ia menyerahkan Dia untuk
disalibkan. Para serdadu walinegeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh
pasukan berkumpul di sekeliling Yesus.
Mereka menanggalkan pakaian Yesus dan mengenakan sebuah mantel berwarna ungu pada-Nya.
Mereka mengenyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala Yesus. lalu memberi Dia
sebatang buluh dl tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya serta mengolok-
olok Dia dengan berkata:
R. Salam. hai raja orang Yahudi!
N. Mereka meludahi Yesus, lalu mengambil buluh itu, dan dengan buluh itu memukul kepala-Nya.
Sesudah mengolok-olok Dia, mereka menanggalkan mantol itu dari pada-Nya dan mengenakan
kembali pada-Nya pakaian-Nya sendiri. Kemudian mereka membawa Yesus keluar untuk disalibkan.
N. Ketika berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene. yang bernama Simon
Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. Maka sampailah mereka ke tempat yang
bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi Yesus minum anggur
bercampur empedu. Tetapi setelah mengecapnya. Yesus tidak mau meminumnya. Sesudah
menyalibkan Yesus, para serdadu membagi-bagi pakaian Yesus dengan membuang undi. Lalu
mereka duduk di situ menjaga Dia. Di atas kepala Yesus terpasang tulisan yang menyebut alasan
mengapa la dihukum, yaitu: 'Inilah Yesus Raja Orang Yahudi'. Bersama dengan Dia disalibkan dua
orang penyamun seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya. Orang-orang yang
lewat di situ, mengejek Yesus dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata:
R. Hai, Engkau yang mau merobohkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari,
selamatkanlah diri-Mu! Jika Engkau Putra Allah, turunlah dari salib!
N. Demikian juga imam-imam kepala bersama para ahli Taurat dan orang tua-tua mengolok-olok
Yesus dan berkata:
R. Orang lain diselamatkan-Nya. tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat la selamatkan Dia raja Israel?
Baiklah Ia turun dari salib. Barulah kami akan percaya kepada-Nya! la menaruh harapan-Nya pada
Allah, biarlah Allah menyelamatkan Dia jika Allah berkenan kepada-Nya! Karena la telah berkata,
'Aku adalah Putra Allah.”
N. Bahkan kedua penyamun yang disalihkan bersama dengan Yesus, menghinakan Dia juga. Mulai dari
jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah. itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah
Yesus dengan suara nyaring:
Y. Eli, Eli. lama sabakhtani!
N. Artinya, 'Allahku, ya Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Dakul' Mendengar itu, beberapa orang
yang berdiri di situ, berkata:
R. Ia memanggil Elia!
N. Dan segera seorang dari mereka datang mendekat. ia mengambil bunga karang, mencelupkannya
ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum.
Tetapi orang-orang lain berkata:
R. Jangan! Baiklah kita lihat apakah Elia datang menyelamatkan Dial
N. Yesus berseru lagi dengan suara nyaring, lalu menyerahkan nyawa-Nya.
.......Semua hening sejenak merenungkan wafat Tahan...... -berlutut-

(umat berdiri)
N. Dan lihat, tirai di Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Dan terjadilah gempa bumi;
bukit-bukit batu terbelah, kubur-kubur terbuka, dan banyak orang kudus yang telah meninggal,
bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur. lalu masuk ke kota suci.
dan menampakkan diri kepada banyak orang. Ketika menyaksikan gempa bumi dan apa yang telah
terjadi, kepala pasukan dan para prajurit yang menjaga Yesus, berkata:
R. Sungguh. orang ini adalah Putra Allah!
N. Adapula di situ banyak wanita yang memandang dari jauh, yaitu wanita-wanita yang mengikuti
Yesus dari Galilea untuk melayani Dia. Di antara mereka terdapatlah Maria Magdalena, Maria ibu
Yakobus dan Yusuf dan ibu anak-anak Zebedeus. Menjelang malam datanglah seorang kaya, yang
berasal dari Arimatea. yang bernama Yusuf; yang telah menjadi murid Yesus juga. Ia pergi
menghadap Pilatus dan meminta jenazah Yesus. Maka Pilatus memberi perintah supaya jenazah
Yesus diserahkan kepadanya. Lalu Yusuf menurunkan jenazah Yesus, mengapaninya dengan kain
lenan yang putih bersih, lalu membaringkannya di dalam kuburnya sendiri yang baru saja dia gali
dalam bukit batu. Sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pulanglah ia.
Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ, sambil duduk di depan kubur. Keesokan
harinya, yaitu sesudah hari persiapan. datanglah imam-imam kepala bersama dengan orang-orang
Farisi menghadap Pilatus. Kata mereka kepada Pilatus:
R. Tuan, kami ingat bahwa si penyesat itu, sewaktu ia masih hidup, berkata, 'Sesudah tiga hari Aku
akan bangkit.” Karena itu, perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga. Kalau
tidak, murid-murid-Nya mungkin datang mencuri jenazah-Nya, lalu mengatakan kepada rakyat, 'Ia
telah bangkit dari antara orang mati!' Penyesatan ini akan lebih buruk akibatnya daripada yang
sebelumnya!
N. Kata Pilatus kepada mereka:
R. Ini penjaga-penjaga bagimu; pergilah dan jagalah kubur itu sebaik-baiknya!
N. Maka pergilah mereka, dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu mereka memeteraikan kubur
Yesus dan mengatur penjagaannya.

N+(semua). Demikianlah Sabda Tuhan.


U. Terpujilah Kristus.

HOMILI SINGKAT
Saudara-saudari yang terkasih, kita baru saja kita mengenangkan Yesus yang disambut gempita
memasuki Yerusalem. Kita pun mendengarkan kisah sengsara Yesus. Ada kekontrasan antara
suasana perarakan yang gegap gempita dan kisah sengsara yang berakhir dengan kematian Yesus.
Mari kita renungkan satu dua poin dari bacaan-bacaan suci di hari ini. Pertama, dedaunan dan
ranting pohon menyambut Tuhan. Ada yang ironis dari penyambutan Yesus ini. Mereka menyebut
‘Hosanna’ yang berarti selamatkanlah kami! namun mereka menyambut seorang yang sederhana,
yang kelihatannya bukanlah seorang raja. Ia datang menunggang keledai yang merupakan
binatang yang sama sekali tidak cocok untuk lambang keperkasaan seorang raja. Dia pun disambut
dengan pakaian dan dedaunan. Bahkan ranting-ranting pohon juga dihamparkan untuk
menyambut-Nya. Hal ini tentu amat berbeda dengan sambutan raja lainnya yang amat gemilang
dengan panji-panji dan rombongan atau pasukan berkuda. Penyambutan ini sederhana sekali.
Namun, pesannya cukup mendalam. Dia bukanlah raja biasa, karena yang menyambutnya adalah
seluruh alam, termasuk alam yang kelihatannya tidak ada gunanya.
Penghamparan dedaunan dan ranting serentak memperlihatkan bahwa alam ciptaan pun
menyambut kedatangan-Nya. Kita, sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang istimewa, mesti menjadi
wakil dari semua ciptaan yang memelihara kesatuan Kerajaan Allah. Kita diminta untuk merawat
bumi kita sehingga bersama mereka, kita pun bisa memuji Tuhan, Sang Pencipta kita semua.
Perayaan Hari Minggu ini disebut juga dengan Minggu Palem atau Minggu Daun-daun. Hal ini
serentak mengingatkan kita bahwa kita pun mesti menghargai alam agar bersama mereka, kita pun
memuji Tuhan. Kedua, Yesus, raja yang melayani. Dalam bacaan Injil, kita mendengarkan kisah
sengsara Yesus. Hal ini agak kontras dengan warna di awal perayaan, yaitu suasana gegap
gempita. Dalam sekejap, suasana menjadi amat berbeda. Kita memulainya dengan gembira, dan
pada saat Injil, kita dibawa kepada penderitaan Tuhan.
Perayaan hari ini serentak menandai pekan suci, yang menghantar kita untuk masuk dalam misteri
sengsara, wafat, dan kebangkitan Tuhan. Sejak dari hari ini, fokus atau perhatian kita diarahkan
kepada misteri kudus ini. Kita diajak untuk merenungkan dengan sungguhsungguh bahwa Tuhan
kita adalah raja yang melayani kita. Dia berusaha untuk menyelamatkan kita, karena Dia amat
mencintai kita. Kita pun diajak untuk tidak takut menderita terutama ketika kita berjuang demi
kebaikan. Tuhan menderita demi kebaikan kita semua.
Semoga kita senantiasa dihibur oleh kisah ini, ketika kita mengalami penderitaan dan kesusahan di
dalam hidup kita. Tuhan memberkati.

HENING SEJENAK

AKU PERCAYA
(Umat berdiri, kata-kata yang dicetak miring diucapkan sambil membungkuk)
P+U. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi. Dan akan Yesus
Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita. Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh
perawan Maria. Yang menderita sengsara, dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat
dan dimakamkan. Yang turun ketempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati.
Yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang mahakuasa. Dari situ Ia akan datang
mengadili orang hidup dan mati. Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang kudus,
persekutuan para kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin

DOA UMAT (umat berdiri)


P. Bersama Yesus yang taat sampai wafat, tetapi dijunjung tinggi oleh Bapa-Nya, marilah kita
menghadap Bapa dan berdoa:
L. Bagi Gereja yang menderita: Semoga Bapa menabahkan mereka yang menderita, dihina, difitnah
karena imannya, agar mereka tetap berpengharapan bahwa sesudah cobaan akan datang
pembebasan. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi para pemimpin masyarakat: Semoga Bapa mendampingi para pemimpin masyarakat kami, agar
dengan tabah tetap memperjuangkan kesejahteraan umum dan tidak tergoda untuk mementingkan
kepentingan diri sendiri. Marilah kita mohon.
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi perdamaian dunia secara khusus di Ukraina: Semoga masyarakat dunia selalu berjuang untuk
menciptakan perdamaian dan kerukunan sehingga setiap orang memiliki kekuatan dan keberanian
untuk menentang perang, penindasan, ketidak-adilan, dan penghancuran. Marilah kita mohon, ….
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi sanak-saudara yang menderita: Semoga Bapa memberkati dan mendampingi saudara-saudari
kami yang sedang mengalami penderitaan agar dengan rela dan penuh iman mempersatukan
penderitaannya dengan penderitaan Kristus demi keselamatan sesama. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi kita sendiri yang berkumpul di sekitar altar ini: Semoga Bapa Yang Mahamurah mencurahkan
semangat Yesus Kristus Putra-Mu dalam diri kami, agar kami dapat saling membantu dalam
memanggul salib kehidupan kami sehari-hari dalam mengikuti jejak Putra-Mu. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
P. Allah Bapa kami di surga, demi cinta kasih-Mu, Engkau menghendaki kami menjadi putra dan putri-
Mu berkat jasa Yesus Kristus, Putra-Mu. Kami mohon terimalah dan kabulkanlah permohonan kami
dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

PERSEMBAHAN
LAGU PERSIAPAN PERSEMBAHAN (PS 482)
1. O Anakdomba Allah, tersembelih di salib, sabar setiap kala, walau ditimpa aib. Kau tanggung dosa
dunia, sengsara seluruhnya. Ampuni kami o Yesus.
2. O Anakdomba Allah, tersembelih di salib, sabar setiap kala, walau ditimpa aib. Kau tanggung dosa
dunia, sengsara seluruhnya. B'ri kami damai o Yesus.
3. Engkau pun direndahkan dengan mahkota duri. Dan wajah-Mu yang suci penuh berlumur darah.
Cela dan dosa-dosa hendak Engkau hapuskan seturut amanat Bapa.
4. Di kayu salib hina Engkau serahkan nyawa sebagai kurban silih kepada Allah Bapa. Ya Yesus, aku
sadar, betapa 'ku berdosa, ampuni hamba-Mu ini.

DOA PERSEMBAHAN (DOA PUJIAN)


P. Saudara-saudari terkasih, sungguh besar kasih Allah akan dunia ini. Ia telah mengaruniakan
PutraNya yang Tunggal untuk menyelamatkan manusia, agar setiap orang yang percaya kepada-
Nya, memperoleh keselamatan. Maka marilah kita berseru: Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
U. Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P. Kami memuji Engkau, ya Bapa, sebab Engkau mengutus Putra-Mu untuk menyelamatkan kami. Ia
telah menghampakan Diri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan
manusia, kecuali dalam hal dosa. Maka kami berseru:
U. Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P. Ia telah merendahkan Diri dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di salib. Maka kami berseru:
U. Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P. Ya Bapa, Putra-Mu telah menderita bagi kami dan telah meninggalkan teladan bagi kami, supaya
kami pun mengikuti jejak-Nya, yakni berani menderita demi kemuliaan nama-Mu dan demi
kebahagiaan sesama. Maka kami berseru:
U. Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.
P. Dengan demikian, ya Bapa, Engkau mempersiapkan kami, agar kami dapat merayakan Paskah
dengan pantas, dan merasakan kegembiraan Kebangkitan Putra-Mu terkasih. Maka kami berseru:
U. Sungguh besar kasih-Mu, Tuhan.

P. Ya Allah, semoga oleh penderitaan Putra Tunggal-Mu pendamaian-Mu dengan kami semakin
mendekat. Kami tidak mampu mencapainya dengan usaha kami sendiri, namun kami sudah
merasakannya, berkat kurban yang penuh daya ini dan karena belas kasih-Mu. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.

BAPA KAMI (PS 404) -berdiri-


P. Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
P+U. Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah
kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
P. Tuhan, kami mohon, bebaskanlah kami dari segala yang jahat, sudilah memberi damai pada hari-
hari kami, supaya, kami yang telah dikuatkan oleh kelimpahan belaskasih-Mu, selalu bebas dari
dosa, dan aman dari setiap gangguan: sambil menantikan harapan yang membahagiakan dan
kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
U. Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.

DOA DAMAI (TPE 2020) -berdiri-


P. Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah bersabda kepada para Rasul-Mu: Damai-Ku Kutinggalkan
bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu: janganlah memperhitungkan dosa kami, tetapi
perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan berilah damai dan kesatuan sesuai dengan kehendak-Mu,
Engkau yang hidup dan meraja sepanjang segala masa.
U. Amin.
P. Semoga damai Tuhan selalu beserta kita....
U. Sekarang dan selam-lamanya.
P. Marilah kita saling memberikan salam damai.

SAAT HENING

RITUS PENUTUP
AMANAT PENGUTUSAN
P. Saudara-saudari terkasih, Yesus pernah bersabda: “Berbahagialah orang yang dianiaya demi
kebenaran karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku
kamu dicela dan dianiaya, dan jika kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan
bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga”. Yesus sendiri telah memberi teladan bagi kita
semua dengan rela menderita sengsara demi kebenaran. Ia dicela, dianiaya, dan difitnahkan segala
kejahatan demi ketaatan-Nya kepada kehendak Bapa. Sebagai murid-murid-Nya, kita pun
sepantasnya meneladan Dia. Marilah kita senantiasa mohon kekuatan Allah agar tabah dan setia
menghadapi berbagai tantangan hidup.

DOA PENUTUP

P. Marilah kita berdoa:


Ya Tuhan, kami yang telah dipuaskan oleh anugerah suci ini bersujud memohon kepada-Mu:
Semoga sebagaimana berkat kematian Putra-Mu Engkau membantu kami mengharapkan apa yang
kami imani, demikianlah pula berkat kebangkitan-Nya Engkau membantu kami mencapai apa yang
kami tuju. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin

PENGUMUMAN

BERKAT-berdiri-
P. Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P. Tuhan sertamu
U. Dan sertamu juga
P. Saudara-saudari, menunduklah untuk menerima berkat.
P. Ya Bapa, sudilah memandang anak-anak-Mu yang berkumpul di sini. Sebab demi keselamatan
mereka, Tuhan kami Yesus Kristus tidak ragu-ragu menyerahkan diri ke tangan kaum penjahat dan
menderita siksaan salib. Dialah penyelamat kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.
P. Dan semoga berkat Allah yang Mahakuasa, turun atas Saudara dan menetap senantiasa, dalam
nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U. Amin.
PENGUTUSAN
P. Saudara-saudara, pergilah, Ibadat sudah selesai.
U. Syukur kepada Allah.

PERARAKAN KELUAR (PS 488)

1. Kepala yang berdarah, tertunduk dan sedih penuh dengan sengsara dan luka yang pedih, meski
mahkota duri, menghina harkat-Mu, Kau patut kukagumi: terima hormatku.
2. O wajah yang mulia, yang patut di sembah, dan layak menerima pujian dunia, sekarang diludahi
dihina, dicerca disiksa, dilukai: yang salah siapakah?
3. Syukur sebulat hati kubr'ikan pada-Mu, ya Yesus yang t'lah mati demi selamatku. Hendaklah 'ku
terhibur dengan tuntunan-Mu: pada-Mu 'ku berlindung di akhir hayatku.
4. Di saat aku mati, Kau tinggallah serta; di pintu maut nanti, ya Tuhan, datanglah! Di kala
kecemasan menghimpit hatiku, berilah kekuatan berkat sengsara-Mu.

Anda mungkin juga menyukai