Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah; NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U : Amin. P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita. U : Sekarang dan selama-lamanya. 02. KATA PEMBUKA P : “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.” Demikianlah Sabda Yesus dalam Injil hari ini. Yesus mengasihi kita hingga mengorbankan diri-Nya bagi keselamatan kita. Karena itu, ketika kita saling mengasihi, kita sebenarnya mengikuti perintah dan cara hidup-Nya. Dalam bacaan kedua, kita diingatkan lagi oleh Rasul Yohanes untuk saling mencintai. Ia menulis dengan amat jelas demikian, “setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.” Allah mengasihi semua ciptaan-Nya. Rasul Petrus, dalam bacaan pertama, disadarkan bahwa Allah tidak membeda-bedakan semua orang, ketika ia diutus untuk membaptis Kornelius yang merupakan seorang bukan Yahudi. Allah berkenan kepada siapa saja yang takut kepada-Nya. Marilah kita saling mengasihi, karena hanya dengan saling mengasihi, kita dapat merasakan kehadiran Allah di tengah-tengah kita. Kita berdoa, semoga semangat kasih tetap hidup dan kian kuat di dalam keluarga- keluarga kita semua. [hening sejenak] 03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita menjadi layak untuk perayaan Sabda ini. U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita. P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera kepada kita. U : Amin. 04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN 05. DOA PEMBUKA P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah Bapa yang mahakasih, Yesus Kristus Putra-Mu menjadikan kami sahabat-Nya, dan kami umat-Mu menjadi saudara satu sama lain. Kami mohon, ajarilah kami menaruh cinta kasih, yang memberi harapan akan masa depan kepada semua orang. Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. U : Amin. 06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. 07. BACAAN PERTAMA (Kis. 10:25-26,34-35,44- 48) L : Bacaan dari Kisah Para Rasul. Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur di depan kakinya, ia menyembah Petrus. Tetapi Petrus menegakkan dia, katanya: "Bangunlah, aku hanya manusia saja." Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.” Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengar- kan pemberitaan itu. Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga, sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus: "Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?" Lalu ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa hari lagi bersama-sama dengan mereka. Demikianlah Sabda Tuhan. U : Syukur kepada Allah. 08. MENYANYIKAN LAGU [Atau mendaraskan Mazmur Tanggapan berikut:] Refren (Mzm. 98:2b) Tuhan telah menyatakan keadlian-Nya, di hadapan para bangsa.
Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4 Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus. (Refren)
TUHAN telah memperkenalkan keselamatan
yang datang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa. Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel. (Refren)
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan
yang datang dari Allah kita. Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah! (Refren) 09. BACAAN KEDUA (1Yoh. 4:7- 10) L : Bacaan dari Surat Pertama Yohanes. Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah- tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak- Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pen- damaian bagi dosa-dosa kita. Demikianlah Sabda Tuhan. U : Syukur kepada Allah. 10. ALLELUIA (Yoh. 14:23) P : Alleluia, Alleluia, Alleluia U : Alleluia, Alleluia, Alleluia P : Siapa saja yang mengasihi Aku, ia akan menuruti Firman-Ku, Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya. U : Alleluia, Alleluia, Alleluia 11. INJIL (Yoh. 15:9-17) P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus bersabda, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat- sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain." P : Demikianlah Injil Tuhan. U : Terpujilah Kristus. [Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]
12. RENUNGAN SINGKAT
Tema tentang kasih merupakan tema utama dalam perjamuan terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya. Yesus memanfaatkan momen perjamuan tersebut untuk menjelaskan secara panjang lebar tentang kasih, dengan tujuan agar murid-murid-Nya mengingatnya sebaik mungkin. Dalam Injil hari ini, kita mendengar bahwa Yesus menutup pembicaraan-Nya dengan menegaskan, “Kasihilah seorang akan yang lain”. Setidak-tidaknya, ada dua hal yang ditekankan Yesus dalam pembicaraan ini. Pertama, kasih selalu mengutamakan orang lain. Orang yang mengasihi sesamanya, ia akan melakukan yang terbaik agar sesamanya itu menjadi lebih baik. Hal seperti ini sudah ditunjukkan oleh Yesus sendiri. Ia amat mencintai kita, sehingga Ia rela wafat bagi kita. Bahkan ketika Dia dicaci-maki dan dihina, Dia membalasnya dengan memohonkan agar Bapa mengampuni mereka semua. Kasih seperti ini memang tidak mudah. Tetapi kita bisa memulainya dengan mencintai anggota keluarga kita. Di dalam rumah tangga, kita upayakan agar anak-anak kita merasakan cinta yang hidup. Ketika suasana rumah kita menjadi suasana yang penuh dengan cinta yang tulus, maka kita sudah menghadirkan Allah di dalam keluarga kita, karena Allah adalah kasih. Kedua, kasih tidak merendahkan orang lain. Yesus menyatakan bahwa murid-murid-Nya adalah sahabat- sahabat-Nya. Mereka bukanlah hamba-hamba-Nya. Kasih selalu mengangkat dan menghargai martabat orang lain. Kalau pun orang lain melakukan kesalahan, martabatnya tetap dihargai. Kita semua dipanggil untuk saling melayani, namun tidak menjadikan yang satu sebagai hamba yang lain. Ketika orang lain membantu kita, memberikan pelayanan yang baik bagi kita, maka sudah selayaknya kita menyatakan terima kasih kita kepadanya. Itulah penghargaan kita kepadanya. Sebaliknya, ketika orang lain menghargai pekerjaan kita, kita tidak menjadi sombong melainkan menerimanya dengan rendah hati. Semoga pada akhirnya, kita semua saling mendukung sehingga cinta Tuhan itu hidup dan merajai hati kita semua. 13. HENING 14. SYAHADAT P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 15. DOA UMAT P : Saudara-saudari terkasih, Allah sangat mengasihi kita. Untuk menyelamatkan kita, Dia mengutus Yesus Putra-Nya agar kita bisa menemukan jalan menuju keselamatan kekal. Marilah kita menyam- paikan doa-doa permohonan kita kepada-Nya. P : Bagi para pemimpin Gereja dan pemimpin bangsa- bangsa. Semoga mereka senantiasa diteguhkan dalam upaya untuk menciptakan dunia yang penuh dengan kasih dan damai. Marilah kita mohon…. P : Bagi perdamaian dunia. Semoga mereka yang bertikai dan yang berperang, menemukan jalan damai dengan cara berdialog penuh saling menghargai sebagai sesama manusia. Marilah kita mohon…. P : Bagi para penderita dan mereka yang dikucilkan dari masyarakat. Semoga mereka mendapatkan penghiburan dan bantuan dari sesama yang peduli, sehingga mereka bisa merasakan cinta Tuhan yang hidup di tengah-tengah mereka. Marilah kita mohon…. P : Bagi kita semua. Semoga kita diteguhkan untuk tetap saling mengasihi meskipun terdapat banyak sekali tantangan bagi kita untuk membenci orang lain. Semoga semangat kebangkitan Tuhan, menguatkan kita sehingga kita pun selalu berupaya untuk mengasihi dengan lebih sungguh. Marilah kita mohon…. P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut]. P : Ya Bapa, masih banyak yang ingin kami sampaikan ke hadirat-Mu, namun kami yakin, Engkau sudah mengetahui semuanya. Semoga Engkau berkenan mengabulkan doa-doa kami ini, sebab semua ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U : Amin [Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan].
16. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari yang terkasih! Allah sungguh setia akan janji-Nya dengan membangkitkan Yesus, Ia telah membarui hidup kita, sehingga kita pantas hidup sebagai manusia baru. Sebagai orang yang telah diselamatkan, maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah Allah, alleluia, alleluia. U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. P : Bapa di surga, kami telah berdosa dan terpisah jauh dari-Mu. Tetapi Engkau berkenan mendekati kami, bahkan merangkul kami dalam cinta kasih kebapaanMu dan memperbaiki cacat cela kami. Maka kami berseru kepadaMu: U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. P : Kami menjadi domba yang tersesat dan tercerai- berai, karena mau mengikuti kehendak sendiri. Tetapi Engkau telah menghimpun kami kembali menjadi satu kawanan dan satu Gembala, yakni Kristus Tuhan. Maka kami berseru kepada-Mu: U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. P : Yesus Kristus, Putera-Mu, telah menyerahkan diri seutuhnya sebagai kurban penebusan atas dosa dan pelanggaran kami, sehingga kami layak menjadi putera-puteri-Mu. Maka kami berseru kepada-Mu: U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. P : Kebangkitan-Nya dari alam maut telah memberi kami harapan yang kokoh akan jaminan abadi dalam kehidupan bersama Dikau. Maka kami berseru kepada-Mu: U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia. P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Paskah]
17. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah kita sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama- Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. 18. KOMUNI BATIN Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut: P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak] P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan: P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. ▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali. ▪ Lalu diberi saat hening secukupnya. ▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu PASKAH
19. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH
DARI WABAH VIRUS CORONA Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia, pengharapan kami yang sejati, kasihanilah kami dan bebaskanlah kami dari segala kemalangan. Kami mohon, jauhkanlah kami dari virus, yang sedang mewabah di seluruh dunia ini, sembuhkanlah yang sakit, kuatkanlah yang sehat, topanglah mereka yang berjuang bagi kesehatan sesama. Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu, dan selamatkanlah kami dalam cinta kasih-Mu yang besar. Engkaulah, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa, dalam persekutuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin. Santa Maria, Bunda Penolong, doakanlah kami. Santo Yosep, Pelindung Gereja, doakanlah kami. Malaikat Agung Santo Mikael, Gabriel dan Rafael, doakanlah kami. Santo Sebastianus, doakanlah kami. Santo Carolus Borromeus, doakanlah kami. Santo Antonius Agung, doakanlah kami. Santo Damian dari Molokai, doakanlah kami. Para kudus Allah, pelindung dari wabah dan penyakit, doakanlah kami. Amin
20. AMANAT PENGUTUSAN
P : Saudara-saudari, Yesus bersabda, “Kasihilah seorang akan yang lain”. Itulah perintah yang menjadi amanat bagi kita semua. Amanat-Nya ini amat jelas dan tinggal kita laksanakan. Kita memulainya dari dalam rumah kita sendiri. Semoga Tuhan menguatkan hati kita untuk mencintai dengan lebih tulus. 21. DOA PENUTUP P : Marilah kita berdoa, Allah yang kuasa dan kekal, Engkau mengalahkan dosa dan kebencian dengan wafat dan kebangkitan- Mu. Ajarilah kami untuk selalu mematikan rasa benci kami dan membangkitkan api kasih kami, sehingga hiduplah di tengah kami Cinta Kasih sejati. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. U : Amin 22. MOHON BERKAT TUHAN P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak] P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri] DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS. U : Amin. P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai, alleluia, alleluia U : Syukur kepada Allah, alleluia, alleluia. 23. PENGUTUSAN P : Marilah pergi, kita diutus U : Amin. 24. LAGU PENUTUP ***