Anda di halaman 1dari 11

IBADAH SABDA HARI MINGGU VI PASKAH

MINGGU, 9 MEI 2021


Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga
mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan
semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja
dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk
nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk
kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka untuk masa Paskah;
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling
mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.”
Demikianlah Sabda Yesus dalam Injil hari ini. Yesus
mengasihi kita hingga mengorbankan diri-Nya bagi
keselamatan kita. Karena itu, ketika kita saling
mengasihi, kita sebenarnya mengikuti perintah dan
cara hidup-Nya.
Dalam bacaan kedua, kita diingatkan lagi oleh Rasul
Yohanes untuk saling mencintai. Ia menulis dengan
amat jelas demikian, “setiap orang yang mengasihi,
lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa
tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab
Allah adalah kasih.”
Allah mengasihi semua ciptaan-Nya. Rasul Petrus,
dalam bacaan pertama, disadarkan bahwa Allah
tidak membeda-bedakan semua orang, ketika ia
diutus untuk membaptis Kornelius yang merupakan
seorang bukan Yahudi. Allah berkenan kepada
siapa saja yang takut kepada-Nya. Marilah kita
saling mengasihi, karena hanya dengan saling
mengasihi, kita dapat merasakan kehadiran Allah di
tengah-tengah kita. Kita berdoa, semoga semangat
kasih tetap hidup dan kian kuat di dalam keluarga-
keluarga kita semua.
[hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah kita mengakui bahwa kita berdosa terutama
karena kita meragukan kehadiran Tuhan dalam
hidup kita. Kita mohon pengampunan agar hati kita
menjadi layak untuk perayaan Sabda ini.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : (dengan tangan terkatup) Semoga Allah memandang
dan memperhatikan kita. Semoga Ia menunjukkan
kerelaan hati-Nya serta memberikan pengampunan
dosa dan damai sejahtera kepada kita.
U : Amin.
04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN
05. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah Bapa yang mahakasih, Yesus Kristus Putra-Mu
menjadikan kami sahabat-Nya, dan kami umat-Mu
menjadi saudara satu sama lain. Kami mohon,
ajarilah kami menaruh cinta kasih, yang memberi
harapan akan masa depan kepada semua orang.
Demi Kristus, Tuhan kami dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa, bersama dengan Dikau, dalam
persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang
segala masa.
U : Amin.
06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk
mendengarkan Sabda Tuhan dan menerimanya
agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan
tongkat penuntun jalan hidup kita.
07. BACAAN PERTAMA (Kis. 10:25-26,34-35,44- 48)
L : Bacaan dari Kisah Para Rasul.
Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius
menyambutnya, dan sambil tersungkur di depan
kakinya, ia menyembah Petrus. Tetapi Petrus
menegakkan dia, katanya: "Bangunlah, aku hanya
manusia saja." Lalu mulailah Petrus berbicara,
katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa
Allah tidak membedakan orang. Setiap orang dari
bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang
mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.”
Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah
Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengar-
kan pemberitaan itu. Dan semua orang percaya dari
golongan bersunat yang menyertai Petrus,
tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia
Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain
juga, sebab mereka mendengar orang-orang itu
berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan
Allah. Lalu kata Petrus: "Bolehkah orang mencegah
untuk membaptis orang-orang ini dengan air,
sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus
sama seperti kita?" Lalu ia menyuruh mereka
dibaptis dalam nama Yesus Kristus. Kemudian
mereka meminta Petrus, supaya ia tinggal beberapa
hari lagi bersama-sama dengan mereka.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. MENYANYIKAN LAGU
[Atau mendaraskan Mazmur Tanggapan berikut:]
Refren (Mzm. 98:2b)
Tuhan telah menyatakan keadlian-Nya,
di hadapan para bangsa.

Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN,
sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib;
keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya,
oleh lengan-Nya yang kudus.
(Refren)

TUHAN telah memperkenalkan keselamatan


yang datang dari pada-Nya,
telah menyatakan keadilan-Nya
di depan mata bangsa-bangsa.
Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya
terhadap kaum Israel.
(Refren)

Segala ujung bumi telah melihat keselamatan


yang datang dari Allah kita.
Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi,
bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah!
(Refren)
09. BACAAN KEDUA (1Yoh. 4:7- 10)
L : Bacaan dari Surat Pertama Yohanes.
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita
saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah;
dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah
dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi,
ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-
tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-
Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup
oleh-Nya.
Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi
Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan
yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pen-
damaian bagi dosa-dosa kita.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
10. ALLELUIA (Yoh. 14:23)
P : Alleluia, Alleluia, Alleluia
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
P : Siapa saja yang mengasihi Aku, ia akan menuruti
Firman-Ku,
Bapa-Ku akan mengasihi dia,
dan Kami akan datang kepadanya.
U : Alleluia, Alleluia, Alleluia
11. INJIL (Yoh. 15:9-17)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus bersabda,
“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah
juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam
kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku,
kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku
menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam
kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu,
supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan
sukacitamu menjadi penuh.
Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling
mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak
ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang
yang memberikan nyawanya untuk sahabat-
sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau
kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.
Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab
hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya,
tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku
telah memberitahukan kepada kamu segala
sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan
kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih
kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya
kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu
tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa
dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah
perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan
yang lain."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

12. RENUNGAN SINGKAT


Tema tentang kasih merupakan tema utama dalam
perjamuan terakhir Yesus bersama murid-murid-Nya.
Yesus memanfaatkan momen perjamuan tersebut
untuk menjelaskan secara panjang lebar tentang
kasih, dengan tujuan agar murid-murid-Nya
mengingatnya sebaik mungkin. Dalam Injil hari ini, kita
mendengar bahwa Yesus menutup pembicaraan-Nya
dengan menegaskan, “Kasihilah seorang akan yang
lain”. Setidak-tidaknya, ada dua hal yang ditekankan
Yesus dalam pembicaraan ini.
Pertama, kasih selalu mengutamakan orang lain.
Orang yang mengasihi sesamanya, ia akan melakukan
yang terbaik agar sesamanya itu menjadi lebih baik.
Hal seperti ini sudah ditunjukkan oleh Yesus sendiri. Ia
amat mencintai kita, sehingga Ia rela wafat bagi kita.
Bahkan ketika Dia dicaci-maki dan dihina, Dia
membalasnya dengan memohonkan agar Bapa
mengampuni mereka semua.
Kasih seperti ini memang tidak mudah. Tetapi kita bisa
memulainya dengan mencintai anggota keluarga kita.
Di dalam rumah tangga, kita upayakan agar anak-anak
kita merasakan cinta yang hidup. Ketika suasana
rumah kita menjadi suasana yang penuh dengan cinta
yang tulus, maka kita sudah menghadirkan Allah di
dalam keluarga kita, karena Allah adalah kasih.
Kedua, kasih tidak merendahkan orang lain. Yesus
menyatakan bahwa murid-murid-Nya adalah sahabat-
sahabat-Nya. Mereka bukanlah hamba-hamba-Nya.
Kasih selalu mengangkat dan menghargai martabat
orang lain. Kalau pun orang lain melakukan
kesalahan, martabatnya tetap dihargai.
Kita semua dipanggil untuk saling melayani, namun
tidak menjadikan yang satu sebagai hamba yang lain.
Ketika orang lain membantu kita, memberikan
pelayanan yang baik bagi kita, maka sudah selayaknya
kita menyatakan terima kasih kita kepadanya. Itulah
penghargaan kita kepadanya. Sebaliknya, ketika
orang lain menghargai pekerjaan kita, kita tidak
menjadi sombong melainkan menerimanya dengan
rendah hati. Semoga pada akhirnya, kita semua saling
mendukung sehingga cinta Tuhan itu hidup dan
merajai hati kita semua.
13. HENING
14. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
15. DOA UMAT
P : Saudara-saudari terkasih, Allah sangat mengasihi
kita. Untuk menyelamatkan kita, Dia mengutus
Yesus Putra-Nya agar kita bisa menemukan jalan
menuju keselamatan kekal. Marilah kita menyam-
paikan doa-doa permohonan kita kepada-Nya.
P : Bagi para pemimpin Gereja dan pemimpin bangsa-
bangsa. Semoga mereka senantiasa diteguhkan
dalam upaya untuk menciptakan dunia yang penuh
dengan kasih dan damai. Marilah kita mohon….
P : Bagi perdamaian dunia. Semoga mereka yang
bertikai dan yang berperang, menemukan jalan
damai dengan cara berdialog penuh saling
menghargai sebagai sesama manusia. Marilah kita
mohon….
P : Bagi para penderita dan mereka yang dikucilkan
dari masyarakat. Semoga mereka mendapatkan
penghiburan dan bantuan dari sesama yang peduli,
sehingga mereka bisa merasakan cinta Tuhan yang
hidup di tengah-tengah mereka. Marilah kita
mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga kita diteguhkan untuk
tetap saling mengasihi meskipun terdapat banyak
sekali tantangan bagi kita untuk membenci orang
lain. Semoga semangat kebangkitan Tuhan,
menguatkan kita sehingga kita pun selalu berupaya
untuk mengasihi dengan lebih sungguh. Marilah kita
mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Ya Bapa, masih banyak yang ingin kami sampaikan
ke hadirat-Mu, namun kami yakin, Engkau sudah
mengetahui semuanya. Semoga Engkau berkenan
mengabulkan doa-doa kami ini, sebab semua ini
kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

16. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari yang terkasih!
Allah sungguh setia akan janji-Nya dengan
membangkitkan Yesus, Ia telah membarui hidup kita,
sehingga kita pantas hidup sebagai manusia baru.
Sebagai orang yang telah diselamatkan, maka
marilah kita memuji Dia dengan berseru:
Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Bapa di surga, kami telah berdosa dan terpisah jauh
dari-Mu. Tetapi Engkau berkenan mendekati kami,
bahkan merangkul kami dalam cinta kasih
kebapaanMu dan memperbaiki cacat cela kami.
Maka kami berseru kepadaMu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kami menjadi domba yang tersesat dan tercerai-
berai, karena mau mengikuti kehendak sendiri.
Tetapi Engkau telah menghimpun kami kembali
menjadi satu kawanan dan satu Gembala, yakni
Kristus Tuhan. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Yesus Kristus, Putera-Mu, telah menyerahkan diri
seutuhnya sebagai kurban penebusan atas dosa dan
pelanggaran kami, sehingga kami layak menjadi
putera-puteri-Mu. Maka kami berseru kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Kebangkitan-Nya dari alam maut telah memberi kami
harapan yang kokoh akan jaminan abadi dalam
kehidupan bersama Dikau. Maka kami berseru
kepada-Mu:
U : Pujilah Allah, alleluia, alleluia.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan
madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau
lagu Masa Paskah]

17. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan
merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati
dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah
kita sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
18. KOMUNI BATIN
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
PASKAH

19. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH


DARI WABAH VIRUS CORONA
Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia,
pengharapan kami yang sejati,
kasihanilah kami dan bebaskanlah kami
dari segala kemalangan.
Kami mohon, jauhkanlah kami dari virus,
yang sedang mewabah di seluruh dunia ini,
sembuhkanlah yang sakit,
kuatkanlah yang sehat,
topanglah mereka yang berjuang
bagi kesehatan sesama.
Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu,
dan selamatkanlah kami
dalam cinta kasih-Mu yang besar.
Engkaulah, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Bapa,
dalam persekutuan Roh Kudus,
kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Santa Maria, Bunda Penolong, doakanlah kami.
Santo Yosep, Pelindung Gereja, doakanlah kami.
Malaikat Agung Santo Mikael, Gabriel dan Rafael,
doakanlah kami.
Santo Sebastianus, doakanlah kami.
Santo Carolus Borromeus, doakanlah kami.
Santo Antonius Agung, doakanlah kami.
Santo Damian dari Molokai, doakanlah kami.
Para kudus Allah, pelindung dari wabah dan penyakit,
doakanlah kami. Amin

20. AMANAT PENGUTUSAN


P : Saudara-saudari, Yesus bersabda, “Kasihilah
seorang akan yang lain”. Itulah perintah yang
menjadi amanat bagi kita semua. Amanat-Nya ini
amat jelas dan tinggal kita laksanakan. Kita
memulainya dari dalam rumah kita sendiri. Semoga
Tuhan menguatkan hati kita untuk mencintai
dengan lebih tulus.
21. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Allah yang kuasa dan kekal, Engkau mengalahkan
dosa dan kebencian dengan wafat dan kebangkitan-
Mu. Ajarilah kami untuk selalu mematikan rasa
benci kami dan membangkitkan api kasih kami,
sehingga hiduplah di tengah kami Cinta Kasih sejati.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
22. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai, alleluia,
alleluia
U : Syukur kepada Allah, alleluia, alleluia.
23. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.
24. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 6 Mei 2021


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai