Anda di halaman 1dari 74

KAMIS PUTIH

01 April 2010

KESEJATIAN CINTA KRISTUS


BAGI KITA

I. RITUS PEMBUKA
1. Komentar
Umat beriman yang terkasih dalam Kristus, Tuhan!
Berhadapan dengan cinta Allah, manusia terbentur
dengan keterbatasan bahasa; manusia kehilangan kata-
kata dan membisu. Cinta adalah misteri yang tak dapat
ditangkap dan diselami akal budi manusia. Malam ini kita
menyaksikan Allah memproklamasikan diri-Nya sebagai
cinta yang tak pernah habis-habisnya mencintai manusia.
Ia tidak saja mengosongkan diri dan mengambil rupa
seorang manusia tetapi Ia merendahkan diri-Nya, menjadi
pelayan. Bahkan, Ia menyerahkan diri-Nya menjadi
makanan, menjadi korban pelunas dan silih dosa. Ia
menderita sengsara dan wafat di salib. Mari kita memuji
dan memuliakan Tuhan sambil menyanyikan kidung
pembuka.
2. Lagu Pembuka
3. Tanda salib dan Salam Pembuka
I : Dalam nama [ † ] BAPA dan PUTERA dan ROH
KUDUS
U: Amin
I : Tuhan bersamamu
1
U: Dan bersama rohmu
4. Kata Pembuka ajakan tobat
5. Tuhan kasihanilah kami
6. Lagu kemuliaan
(lonceng-lonceng Gereja dibunyikan selama lagu kemuliaan
dinyanyikan)

7. Doa pembuka
I : Marilah Berdoa:
Allah Bapa maha pengasih, malam hari menjelang
sengsara-Nya, Putera-Mu telah mempercayakan
perjamuan kudus kepada Gereja-Nya sebagai
lambang cinta kasih perjanjian baru. Kami mohon,
semoga kami dari misteri luhur ini dapat menimba
kekuatan untuk memenuhi cinta kasih sampai
sehabis-habisnya serta mencapai kehidupan yang
kekal. Demi Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan
pengantara kami………
U: Amin

II. LITURGI SABDA


1. Komentar Bacaan
Umat beriman yang terkasih dalam Kristus, Tuhan!
Paska yang dirayakan orang Yahudi sebagai peringatan
akan pembebasan dari perbudakan Firaun di Mesir.
Semua anak sulung mesir terbunuh. Tetapi Tuhan
melewati rumah orang Yahudi yang ditandai dengan darah
2
anak domba. Kurban domba telah diganti kurban Kristus
di dalam tubuh dan darah-Nya sendiri. Inilah kurban
terindah yang tak tergantikan. Dan sebelum memberikan
diri-Nya menjadi santapan Kristus memberikan teladan
cinta dengan membasuh kaki para rasul. Mari kita siapkan
hati kita untuk mendengarkan bacaan-bacaan berikut
dengan penuh iman.
2. Bacaan I: Kel 12:1- 8. 11-14
3. Antifon/ lagu antar bacaan
4. Bacaan II: 1 Kor 11:23-26
5. Bait Pengantar Injil
6. Bacaan Injil: Yoh, 13:1-15 ( Dramatisasi)
L : Petang hari menjelang paska Yesus tahu saatnya
sudah tiba untuk meninggalkan dunia ini dan pergi
kepada Bapa. Ia mengasihi murid-murid-Nya,
demikianlah sekarang ia mengasihi mereka sampai
kesudahannya. Yesus dengan para murid-Nya
sedang makan bersama. Setan berhasil membujuk
Yudas Iskariot anak Simon untuk mengkhianati Dia.
Yesus tahu bahwa Bapa Allah mempercaykan
sesuatu kepada-Nya. Bahwa Ia telah datang dari
Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Namun demikian………Yesus berdiri........
menanggalkan jubahnya...... lalu mengikat sehelai
kain pada pinggang-Nya……. Dituangkan air ke
dalam bejana…….dan ia mulai membasuh kaki
3
murid-murid-Nya……… serta mengusapnya dengan
kain yang terikat pada pinggang-Nya.
Demikianlah Ia sampai pada Petrus. Petrus
berkata:
P: “Tuhan hendak membasuh kaki saya ?”
L: Yesus menjawab,
†: “Apa yang Ku-perbuat sekarang ini belum kau
mengerti maknanya. Kelak kau akan pahami.”
L: Kata Petrus kepada-Nya
P: “Tidak pernah Tuhan boleh membasuh kaki saya.”
L: Tapi Yesus menjawab,
†: “Kalau aku tidak membasuh kaki mu, engkau tidak
lagi menjadi murid-Ku.”
L: Lalu kata petrus,
P: “Kalau begitu, jangan hanya kakiku, tetapi juga
basulah tangan dan kepala saya.”
L: Kata Yesus kepadanya,
†: “Siapa yang sudah mandi, sudah bersih
seluruhnya, ia tinggal membasuh kakinya saja.
Kamu sudah bersih namun tidak semuanya.”
L: Sesudah membasuh kaki para murid-Nya Yesus
mengenakan lagi pakaian-Nya dan duduk kembali
lalu Ia berkata kepada mereka:
†: “Mengertikah kamu arti perbuatan ini ? Kamu
menyebut Aku, guru dan Tuhan dan itu memang
tepat, sebab sungguh demikian. Maka dari itu, kalau
4
Aku Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu, kamu
pun harus membasuh kaki satu sama lain. Aku
memberikan teladan kepadamu, supaya kamu
berbuat seperti tadi Kuperbuat untukmu.”
L: Demikianlah Injil Tuhan
U: Terpujilah Kristus

7. Homili singkat
8. Doa umat:
I : Marilah bersama Yesus yang berada di tengah
kita memanjatkan doa kepada Allah Bapa kita:
P : Bagi Sri paus, para uskup dan para imam:
Ya Bapa, curahkanlah roh cinta kasih-Mu kepda
Sri Paus, para uskup dan para imam agar dapat
menunaikan tugas pelayanan mereka dengan
penuh cinta kasih.
Marilah kita mohon..........
P : Bagi mereka yang diserahi tanggung jawab:
Ya, Bapa bimbinglah mereka yang diserahi
tanggung jawab agar mendasarkan kewajiban
dengan persaudaraan dan pengabdian yang tulus
ikhlas.
Marilah kita mohon............
P : Bagi saudara-saudari kita yang menderita:

5
Ya Bapa, semoga para penderita mendapat
perawatan dan pengobatan yang memadai berkat
cinta kasih sesamanya.
Marilah kita mohon.......
P : Bagi kita yang berkumpul di sini:
Ya Bapa, semoga pesan-pesan Kristus yang baru
saja kami dengar benar-benar mengesan bagi
kami, sehingga menjadi buah bibir kami pada
masa ini.
Marilah kita mohon.............

I : Allah Bapa kami yang maha pengasih, kami


memberanikan diri memanjatkan permohonan ini,
karena dalam putera-Mu telah kau tunjukkan,
betapa besar cinta kasih-Mu kepada kami. Sebab
kata-kata ini dimaksudkan sebagai doa Yesus
Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

III. LITURGI EKARISTI


1. Komentator
Umat beriman yang terkasih!
Bersama kurban Kristus, mari kita mempersembahkan roti
dan anggur, hasil dari karya dan usaha kita.
2. Lagu Persembahan
6
3. Doa Persembahan
I : Allah Bapa yang mahakudus, ingatkanlah kiranya
akan perjanjian-Mu dengan kami pada saat kami
bersyukur kepada-Mu atas Yesus, Putera
kesayangan-Mu, yang telah mengorbankan diri bagi
kami agar dapat menjadi rezeki kehidupan bagi
seluruh dunia dan segala zaman. Sebab Dialah
Tuhan dan pengantara kami.
U: Amin
4. Prefasi
5. Lagu Kudus
6. Doa Syukur Agung
7. Bapa Kami
8. Embolisme
9. Doa damai
10. Anak domba Allah
11. Komuni
12. Doa sesudah komuni
I : Marilah Berdoa:
Allah Bapa kami di surga, ingatlah akan dunia
ciptaan-Mu ini yang Kau tentukan sebagai tempat
kediaman bagi semua orang dan peliharalah ikatan
dan hubungan kami dengan Dikau, agar kami tetap
hidup dengan harapan dan iman yang mantap,
bahwa tiada kekuasaan ataupun kekuatan, tiada
maut ataupun penderitaan, yang mampu memisah-
7
kan kami dari cinta kasih-Mu. Demi Kristus, Tuhan
dan pengantara kami.
U: Amin

IV. RITUS PENUTUP


1. Pengumuman
2. Perarakan Sakramen Dan Adorasi Bergilir
3. Komentar sebelum perarakan:
[Imam dan para ajuda akan mengosongkan altar, sebagai lambang
Yesus menjalani penderitaan sampai wafat di kayu salib] .

Umat beriman yang terkasih dalam Kristus!


Kristus telah menyerahkan diri-Nya sampai sehabis-
habisnya. Tidak ada yang tersisa pada Kristus. Ia
memberikan dirinya sampai pada titik nol kepemilikan.
Sekarang kita memasuki upacara perarakan dan adorasi
sakramen mahakudus. Mari kita mengikuti upacara ini
dengan penuh iman.
Urutan perarakan:
a. Ajuda pembawa lilin
b. Para rasul
c. Ajuda pembawa lonceng kayu
d. Ajuda pembawa ukup
e. Imam
Selama perarakan sakramen umat menyanyikan lagu-lagu
penghormatan sakramen maha kudus dan diselingi dengan doa-doa
yang sesuai ( mari kita puji Kristus)

4. Lagu “Tantum Ergo”


5. Lagu penutup
Imam dan ajuda mengosongkan antar dan dilanjutkan dengan adorasi
bergilir

8
JUMAT AGUNG
02 April 2010

SALIB KRISTUS:
TELADAN KESEJATIAN HIDUP

I. RITUS PEMBUKA
1. Komentar
Umat beriman yang terkasih dalam Kristus yang tersalib!
Tidak cukup bahwa Allah menjadi partner manusia, Dia
bahkan bertukar tempat dengannya; dalam Kristus yang
disalibkan. Allah mahakuasa, dalam diri Kristus menjadi
tak berdaya; Allah mahabijaksana, dalam diri Kristus
menjadi bodoh, Allah mahasuci, dalam diri Kristus menjadi
tumbal orang berdosa; Allah sumber keselamatan, dalam
diri Kristus menanggung kehilangan Allah; Allah
mahasempurna, dalam diri Kristus menjadi bukan apa-apa
dan kesia-siaan; Allah mahamulia menjadi kehinaan.
Namun Ia menjadi miskin supaya kita kaya karena
kemiskinan-Nya; Ia menanggung dosa kita dengan wafat
di atas salib agar kita selamat. Dari salib, Ia menarik
semua orang kepada-Nya. Dan pada puncak penderitaan-
Nya, Ia menyatakan cinta kasih-Nya. Mari kita mengikuti
upacara ini dengan penuh iman.
Urutan perarakan
a. Ajuda pembawa salib
b. Ajuda pembawa lilin
c. Konselebrasi
2. Tanpa lagu pembuka
9
( imam dan ajuda menuju altar. Imam tiarap di depan altar,
sedangkan ajuda mengambil tempat berdiri. Umat berdiri)

3. Kata Pembuka
5. Doa Pembuka
I : Marilah Berdoa:
Allah Bapa yang maha pengasih dan penyayang,
inilah saatnya Putera-Mu mengorbankan diri dan
wafat bagi kami; inilah saatnya pula Engkau
menjunjung tinggi dan memuliakan Dia; inilah
saatnya pula kami berseru kepada-Mu, agar
menarik kami semua kepada-mu serta
menunjukkan salib, satu-satunya harapan kami.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin.

II. LITURGI SABDA


1. Komentar
Umat beriman yang terkasih dalam Kristus yang tersalib!
Kristus, Hamba Yahwe yang menderita mendapat
penghinaan yang paling keji. Ia dianggap sebagai
penjahat berat, disiksa, dihina, ditolak dan ditinggalkan
sahabat-sahabat-Nya. Penderitaan-Nya mencapai puncak
ketika Ia digantung pada salib. Ia bergantung di antara
langit dan bumi. Di atas salib-Nya Ia membuat banyak
orang tercengang dan setiap orang yang memandang

10
kepada-Nya memperoleh selamat. Mari kita dengar
bacaan-bacaan suci berikut dengan penuh iman.
2. Bacaan I: Yes 52,:13-53:12
3. Mazmur Tanggapan
4. Doa Renungan
I : Tuhan Allah kami, orang yang amat kesepian, orang
yang dilanda duka Kau jadikan tanda kehidupan bagi
dunia. Kami mohon demi sengsara-Mu, teguhkanlah
iman kami bahwa Engkau takkan meninggalkan kami
seorang diri, bahwa kami dapat mengandalkan Dikau
dalam segala sesuatu yang menimpa diri kami, kini
dan selama-lamanya.
U: Amin.
5 Bacaan II: Ibr 4:14-16;5:7-9
6 Pengantar Injil
7. Doa Renungan
I : Tuhan Allah kami, segala ketidaktaatan, segala dosa
dan pengingkaran terhadapMu, telah diambil alih
menjadi beban tanggungan Putera-Mu, agar dapat
membebaskan kami dari dosa Adam, serta
menjadikan kami putera-puteri-Mu. Kami bersyukur
kepada-Mu atas jasa-Nya dan mohon, ajarilah kami
meluhurkan dan menghormati nama-Mu dan
mengimani Engkau sebagai pencipta dan
penyempurna hidup kami.
U: Amin.
11
8. Bacaan Injil: (Kisah sengsara Tuhan) Yoh 18:1-19:42
9. Homili (singkat)
10. Doa umat meriah
a) Bagi Gereja
I : Saudara-saudari terkasih, marilah kita berdoa
bagi gereja Allah yang kudus. Semoga Allah
Tuhan kita berkenan menganugerahkan damai
kepadanya, mempersatukan dan melindunginya di
seluruh dunia. Semoga Tuhan memperkenankan
kita hidup dengan aman sentosa dan memuliakan
Allah Bapa yang mahakuasa
(berdoa sejenak dalam hati)
Allah yang kekal dan kuasa, Engkau telah
memaklumkan kemuliaan dan kuasa, Engkau
telah memaklumkan kemuliaan-Mu kepada segala
bangsa dengan perantaran Kristus. Lanjudkanlah
karya belas kasih-Mu agar Gereja-Mu meluas ke
seluruh dunia dan bertekun mengimani nama-Mu
dengan mantap. Demi Kristus Tuhan dan
pengantara kami.
U: Amin.

b) Bagi Sri Paus


I : Marilah berdoa pula bagi santo bapa Paus
Benediktus XVI yang sudah dipilih Allah
memangku jabatan Paus. Semoga beliau dilin-
12
dungi Allah, tetap sehat walafiat dan dengan
bijaksana memimpin umat Allah
( berdoa sejenak dalam hati)
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, segala
sesuatu yang ada berdasarkan keputusan-Mu.
Dengarkanlah doa kami dan lindungilah Imam
Agung yang telah Kau pilih bagi seluruh Gereja-
Mu. Semoga umat Kristen yang dipimpin atas
nama-Mu semakin berkembang dalam iman. Demi
Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U: Amin
c) Bagi Pejabat Gereja dan seluruh lapisan umat
I : Marilah berdoa bagi uskup Agung kita, Mgr.
Petrus Turang dan bagi semua uskup, imam,
diakon, serta sekalian pejabat gereja dan
segenap umat beriman.
(berdoa sejenak dalam hati)
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau
memerintah dan menguduskan semua orang
yang termasuk anggota Gereja Mu, Tubuh Kristus.
Dengarkanlah doa kami bagi semua angota.
Semoga masing-masing sesuai rahmat yang Kau
anugerahkan kepadanya, mengabdi Engkau dgn
patuh setia dan penuh iman. Demi Yesus Kristus,
Tuhan dan pengantara kami.
U: Amin

13
d) Bagi para calon baptis
I : Marilah berdoa pula bagi para calon baptis.
Semoga Allah dan Tuhan kita berkenan
membuka pintu hati dan budi mereka terhadap
Sabda serta belaskasih-Nya. Semoga mereka
berkat sakramen Pembaptisan dilahirkan kembali,
menerima pengampunan dosa dan bersatu dgn
Yesus Tuhan kita.
( berdoa sejenak dalam hati)
Allah Bapa kami yang kekal dan kuasa, Engkau
senantiasa memberkati Gereja-Mu dengan
penambahan anggota-anggota baru. Sudilah
memperdalam iman dan pengetahuan para calon,
diterima sebagai putera dan puteri dalam
keluarga-Mu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara
Kami.
U: Amin
e) Bagi Kesatuan Umat Kristen
I : Marilah kita berdoa pula bagi semua saudara
yang mengimani Kristus. Semoga Allah Tuhan kita
berkenan menghimpun mereka yang setia dan
jujur berpengang teguh peda kebenaran dalam
Gereja-Nya.
(berdoa sejenak dalam hati)
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau
menghimpun mereka yang tercerai-berai serta

14
memelihara mereka yang telah bersatu dalam
Gereja-Mu. Pandanglah kawanan domba putera-
Mu. Semoga semua saudara kami yang telah Kau
kuduskan berkat pembaptisan, Kau persatukan
pula dalam iman dan cinta kasih. Demi Kristus
Tuhan dan pengantara kami
U: Amin.
f) Bagi Umat Yahudi
I : Marilah berdoa pula bagi Umat Yahudi, yang
telah mendahului kita menerima Sabda Allah.
Semoga Allah dan Tuhan kita menumbuhkan cinta
Allah. Semoga Allah dan Tuhan kita menumbuh--
kan cinta kasih mereka akan nama-Nya. Serta
kesetiaan akan perjanjian-Nya.
( berdoa sejenak dalam hati)
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah
mengikat janji dengan Abraham dan keturunannya.
Berkenanlah mengabulkan doa Gereja-Mu.
Semoga mereka yang pernah menjadi umat
pilihan-Mu dapat mencapai keselamatan secara
utuh. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.

U: Amin.
g) Bagi Mereka Yang Belum mengimani Kristus:
I : Marilah berdoa pula bagi saudara-saudari yang
belum mengimani Kristus. Semoga mereka pun
diterangi oleh Roh kudus dan dapat menemukan
jalan keselamatan.

15
( berdoa sejenak dalam hati)
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, bantulah
saudara-saudari yang belum mengimani Kristus,
agar dengan hidup jujur dihadapan-Mu dapat
menemukan kebenaran. Sedangkan kami sendiri
semoga saling menaruh cinta kasih dan berusaha
semakin memahami misteri hidup-Mu, sehingga di
tengah masyarakat, kami menjadi saksi cinta
kasih-Mu yang nyata. Demi Kristus Tuhan dan
pengantara kami .
U: Amin
h) Bagi mereka Yang Tidak Mengimani Allah
I : Marilah berdoa pula bagi saudara-saudari yang
belum mengenal dan mengimani Allah. Semoga
mereka dengan tulus iklas terus mencari kebaikan
dan kebenaran, sehingga akhirnya dapat
menemukan Allah.
( berdoa sejenak dalam hati)

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah


menciptakan manusia dengan hasrat mencarii
Engkau, serta menemukan ketentraman dalam
Dikau, kami mohon, semoga di dalam gelap
kehidupan ini, semua orang melihat titik cerah
cinta kasih-Mu dan tertarik oleh kesaksian hidup
umat beriman, sehingga akhirnya dengan gembira
mengimani Engkau, satu-satunya Allah yang

16
benar serta Bapa umat manusia. Demi Kristus,
Tuhan dan pengantara kami.
U: Amin.
i) Bagi Para Pemimpin Negara
I : Marilah berdoa pula bagi semua pemimpin
negara. Semoga Allah dan Tuhan kita menerangi
hati dan budi mereka, sehingga mereka
mengusahakan damai sejahtera bagi seluruh
umat manusia seturut kehendak-Nya.
( berdoa sejenak dalam hati)
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, nasib segala
bangsa berada dalam tangan-Mu. Dampingilah
para pemimpin negara semoga berkat bimbingan
dan perlindungan-Mu terjaminlah damai sejahtera
para bangsa dan kebebasan beragama senatiasa
dijunjung tinggi di mana-mana. Demi Kristus Tuhan
dan pengantara kami.
U: Amin.
j) Bagi Saudara-Saudara yang Menderita
I : Saudara-saudari yang terkasih, marilah kita
panjatkan doa pula kepada Allah Bapa yang
mahakuasa. Semoga Ia berkenan membersihkan
dunia dari segala kesesatan, melenyapkan segala
penyakit, menjauhkan kelaparan, melepaskan para
tahanan dan tawanan, mengembalikan para
pengungsi, melindungi orang-orang dalam

17
perjalanan, mengantar pulang para perantau,
menganugerahkan kesehatan kepada yang sakit
dan keselamatan bagi yang meninggal.
( berdoa sejenak dalam hati)
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, sumber
penghiburan mereka yang berduka serta kekuatan
para penderita, dengarkanlah semua yang berseru
kepada-Mu karena tertimpa kemalangan dan
sengsara. Semoga semua kegembiraan berkat
belaskasih dan bantuan rahmat-Mu. Demi Kristus
Kristus Tuhan dan Pengantara kami.
U: Amin.

III. UPACARA PENGHORMATAN SALIB


1. Komentar
Umat beriman yang terkasih dalam Kristus tersalib!
Kita memasuki upacara pengecupan salib, sebagai tanda
penghormatan kita kepada Kristus yang sengsara dan
wafat. Salib menjadi tanda kemenangan, tanda
keselamatan orang yang percaya kepada-Nya. Marilah
kita mengarahkan seluruh hati dan perhatian kita kepada
salib Kristus, sumber keselamatan.
(Salib diarak masuk ke dalam gereja oleh imam dan para ajuda.
Dengan tiga kali perhentian sambil membuka sedikit-sedikit kain
penutup salib)

2. Ajakan Penghormatan Salib


3. Pengecupan salib (dapat dinyanyikan lagu-lagu yang sesuai)
18
IV. UPACARA KOMUNI
(Imam mengambil sakramen mahakudus didampingi oleh dua orang
ajuda pembawa lilin).

1. Bapa Kami
2. Komentator
Umat beriman yang terkasih dalam Kristus tersalib!
Tuhan telah mencurahkan cinta sehabis-habisnya kepada
kita. Dia telah memberikan tubuh dan darah-Nya menjadi
santapan kehidupan kita. Maka marilah dengan penuh
rasa syukur kita menyambut tubuh dan darah–Nya.

3. Doa sesudah komuni


I : Marilah Berdoa:
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, pandanglah kami
yang menghadap Engkau dengan tangan kosong.
Kami berada di dunia yang penuh kebencian dan
perselisihan, kelaliman dan kesedihan. Kami
mohon, bebaskanlah kami dari semuanya itu berkat
daya cinta kasih yang lebih kuat dari segala
paksaan, demi Dia Sang cinta kasih, yang
berkenan menjadi Hamba penderita karena kami,
ialah Yesus, Putera-Mu satu-satunya harapan dan
cahaya hidup kami. Dialah Tuhan dan pengantara
kami .
U : Amin

19
V. UPACARA PENUTUP
1. Pengumuman
2. Berkat Penutup
(sambil merentangan kedua tangan ke arah umat, imam
mengucapkan doa ini)

I : Allah Bapa, sumber segala rahmat dan


penghiburan, kami umat-Mu telah mengenangkan
dan merenungkan sengsara dan wafat putera-Mu
di salib dalam rangka serta mengharapkan akan
kebangkita-Nya. Kami mohon, semoga kami umat-
Mu ini Kau curahi berkat berlimpah, Kau ampuni
dosa-dosanya, Kau hibur serta Kau tabahkan
dalam kesedihannya, Kau teguhkan imannya, Kau
hidupkan harapannya, dan Kau jamin
keselamatannya. Demi Kristus, Tuhan dan
pengantara kami.
U : Amin

4. Lagu Penutup.

20
HARI RAYA MALAM PASKA
03 April 2010

BANGKIT BERSAMA KRISTUS


DALAM KESEJATIAN HIDUP

I. UPACARA CAHAYA
1. Komentar
Umat beriman yang terkasih dalam Kristus, Tuhan yang
bangkit!
Pada malam suci dan penuh rahmat ini, cahaya
kebangkitan Kristus menjadi penerang yang menerangi
kegelapan dunia akibat dosa. Kristus yang wafat tidak
tinggal di dalam kubur kematian, tetapi Ia bangkit.
Kebangkitan-Nya membuka dunia yang penuh dosa dan
kematian menjadi dunia baru bagi kita dan menjadi tanda
keselamatan yang tak terkalahkan. Kita tidak dibebani lagi
oleh dosa. Berkat kebangkitan, dosa dan kematian telah
dikalahkan-Nya. Upacara malam paska ini dibagi dalam
empat bagian besar :
o Upacara Cahaya
o Upacara Sabda
o Upacara Baptis
o Upacara Ekaristi
Marilah kita mengawali upacara malam malam paska
dengan upacara cahaya.
Urutan perarakan:

21
a. Ajuda pembawa salib
b. Dua ajuda pembawa lilin
c. Dua ajuda pembawa bejana baptis
d. Dua ajuda pembawa ukup
e. Imam konselebrant
[lampu-lampu gereja dipadamkan; imam dan para ajuda bergerak
menuju api unggun di luar Gereja]

2. Tanda salib dan salam Pembuka


3. Kata pembuka
4. Pemberkatan api
† : Marilah berdoa:
Allah Bapa maha mulia, Engkau telah
menganugerahi kami cahaya kemuliaan-Mu
dengan perantaran Kristus. Kami mohon, [†]
berkatilah api baru ini. Semoga perayaan paska ini
meyakinkan kerinduan kami akan kehidupan
surgawi, sehingga kelak kami dapat merayakan
Paska dengan hati murni dalam cahaya-Mu yang
kekal. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
†: Amin
5. Pemberkatan lilin paska
Komentar:
Kini kita memasuki upacara pemberkatan lilin paska.
Lilin paska adalah lambang Cahaya Kristus yang bangkit
dari alam maut. Mari kita mengikuti upacara
pemberkatan lilin ini dengan penuh iman.
22
(Seorang putera altar memegang lilin dan imam menggoreskan
tanda-tanda pada lilin sambil mengucapkan kata-kata)

† : Kristus dahulu dan sekarang (dari atas ke bawa)


Awal dan Akhir (dari kiri ke kanan) А
Alfa (A)
2 0
Dan Omega (Ω)
Miliknya segala segala masa (2) 1 0
Dan segala abad (0)
Kepadanya kemuliaan dan kekuasaan(1)
Ω
Sepanjang segala masa(0)
(Kemudian ditancapkan lima biji dupa)
† : Demi luka-luka yang kudus
Dan mulia
Semoga kita dilindungi
Dan dipelihara
Oleh Kristus Tuhan .
U : Amin
(Dengan api baru lilin paska dinyalakan)
† : Semoga cahaya Kristus yang bangkit mulia
menghalaukan kegelapan dari hati dan budi kita.
6. Perarakan Lilin Paska
Tempat perhentian pertama di depan pintu gereja. Kedua di tengah
gereja ( lilin para putera altar dinyalakan). Ketiga di depan altar (api lilin
paska diteruskan kepada umat oleh para putera altar)
7. Pujian Paska
(Imam meletakan lilin paska pada tempat yang telah disediakan lalu
mendupainya. Setelah itu dilanjutkan dengan pujian paskah. Selama
nyanyian pujian paska umat berdiri sambil memengang lilin
bernyala.Pembawa Pujian Paskah tanpa memohon berkat kecuali
Diakon)

23
III. LITURGI SABDA
1. Komentar
Umat beriman yang terkasih dalam Kristus yang bangkit!
Pada malam ini, bacaan-bacaan suci menceritakan kita
tentang karya penyelamatan Allah yang sangat agung.
Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, Allah tidak
membiarkannya sendirian. Ia membebaskan umat pilihan-
Nya, Israel dari perbudakan Firaun. Di dalam diri Kristus,
Allah memilih menjadi manusia, wafat di atas salib dan
kemudian bangkit dari kematiaan untuk menyelamatkan
manusia dari dosa dan maut. Mari kita dengarkan bacaan-
bacaan berikut dengan penuh iman. (Lilin Umat
dipadamkan)
2. Bacaan I: Kej, 1:26-31a
3. Mazmur Tanggapan
4. Doa (oleh imam)
† : Marilah berdoa:
Allah Bapa yang maha agung, luhurkanlah karya
penciptaan manusia, tetapi lebih luhur lagi karya
penyelamatannya. Kami mohon, semoga kami tetap
bertahan melawan bujukan dosa agar layaklah
menikmati suka cita kekal. Demi kristus Tuhan dan
pengantara kami.
U: Amin
5. Bacaan II: Kel.14:15-15:1
6. Mazmur Tanggapan
24
7. Doa
† : Marilah berdoa:
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal
laksanakanlah bagi kami yang dahulu kala pernah
terjadi: Engkau dahulu menuntut saru bangsa
menyebrangi laut merah. Bebaskanlah kami kini
semua bangsa dari perbudakan dan bimbinglah
kami dan bimbinglah mereka menuju
keselamatan melalui air pembaptisan. Semoga
segala bangsa mengimani Dikau dan dilahirkan
kembali berkat kuasa Roh Kudus menjadi umat
baru kesayangan-Mu. Demi Kristus……..
U : Amin
8. Bacaan III: Yes, 54:5-14
9. Mazmur Tanggapan
10. Doa
† : Marilah berdoa:
Allah Bapa yang maha kuasa dan kekal, semoga
kami kau perkenankan mengalami pelaksanaan janji,
yang pernah Kauberikan kepada para leluhur dalam
iman. Semoga jumlah mereka yang kau angkat
menjadi Putera dan Puteri-Mu akan menyadari bahwa
harapan para kudus yang telah menghasilkan buah
dan bahwa keselamatan sudah mulai terwujud. Demi
Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U: Amin
25
11. Kemuliaan ( lonceng-lonceng gereja dibunyikan)
12. Doa Pembuka
† : Marilah Berdoa:
Allah Bapa yang mahamulia, Engkau menyemarakkan
malam suci dengan kebangkitan mulia Kristus, Putera-
Mu. Peliharalah di dalam Gereja-Mu semangat putera
dan puteri-Mu, yang telah Kauanugerahkan kepada
kami, serta baharuilah kami lahir batin, agar dapat
mengabdi Engkau dengan hati yang murni dan tulus
ikhlas. Demi Kristus,…….
U: Amin
13. Bacaan Epistola: Rom, 6:3-11
14. Bait pengantar Injil
15. Bacaan Injil: Luk 24:1-12
16. Homili

III. LITURGI BAPTIS


1. Komentar
Umat beriman yang terkasih dalam Kristus yang bangkit!
Sekarang kita memasuki upacara baptis. Pembaptisan
menggabungkan kita dengan Gereja, dibangun menjadi
kenisah Allah Roh Kudus dan menganugerahkan kita
imam dan raja sebagai umat kudus. Pembaptisan
merupakan sakramen pertama dan pintu masuk ke dalam
persekutuan murid-murid Kristus, yaitu Gereja. Maka

26
marilah kita membaharui janji setia kita kepada Allah yang
telah kita ikrarkan pada pembaptisan kita.
2. Litani para Kudus ( oleh : Koor dan umat)
3. Pemberkatan Air baptis
† : Saudara-saudari terkasih,
Marilah kita mohon kepda Tuhan Allah kita, supaya
Ia sudi memberkati air ini, yang akan direcikikan
pada kita sebagai peringatan akan pembaptisan.
Semoga Allah memperbaharuai kita, agar kita setia
kepada Roh Kudus, yang telah kita terima.
(diam sejenak)
† : Allah Bapa kami, sumber segala kehidupan,
dampingilah umat-Mu, yang berjaga pada malam
kudus ini. Berkatilah air, sebab kami memperingati
karya ciptaan-Mu yang agung dan karya penebu-
san-Mu yang lebih agung.
Engkau telah menciptakan air untuk menyuburkan
ladang dan untuk menyegarkan serta member-
sihkan tubuh kami. Engkau telah menciptakan air
untuk melaksanakan rencana penyelamatan-Mu.
Sebab lewat air Engkau membersihkan umat Israel
dari perbudakan, dan dengan air Engkau memuas-
kan dahaga mereka di padang gurun.
Dengan lambang air para nabi mewartakan
perjanjian Baru, yang hendak Kau ikat dengan
manusia. Akhirnya air itu pula dikuduskan Kristus di

27
sungai Yordan dan Engkau perbaharui hidup kami
yang rapuh dengan air baptis yang melahirkan
hidup baru.
Oleh sebab itu kami mohon, semoga air ini
mengingatkan kami akan pembaptisan yang telah
kami terima. Semoga kami bersatu dan bergembira
bersam saudara-saudara kami, yang dibaptis pada
hari raya paska ini. Demi Kristus, Tuhan dan
pengantara kami.
(Lilin paska dicelupkan ke dalam air tiga kali)

4. Pembaharuan janji baptis


† : Saudara-saudari terkasih, dalam misteri paskah kita
dikuburkan bersama Kristus, supaya bersama dia kita
hayati hidup yang baru dalam pembaptisan, manusia
kita yang lama, yakni cara berpikir kita yang lama,
cara kerja lama, singkatnya sikap kita yang lama yang
kurang baik, telah disalibkan bersama Kristus, supaya
selanjutnya kita mati terhadap dosa, lalu hidup
semata-mata bagi Allah dalam Gereja. Selama masa
prapaska kita telah menyiapkan diri untuk perayaan
agung ini dengan bersama-sama merenungkan
tema:.”KESEJATIAN HIDUP DALAM KELUARGA”
Karena itu jawablah pertanyaan-pertanyaan saya
sebagai berikut:

28
† : Sanggupkah saudara-saudara menentang kejahatan
dalam diri Saudara sendiri dan dalam masyarakat?
U : Ya kami sanggup
† : Sanggupkah saudara-saudari menolak godaan-godaan
setan dalam bentuk, perjudian dan hiburan yang tidak
sehat?
U : Ya kami sanggup
† : Sanggupkah saudara-saudari berjuang melawan
segala tindakan dan kebiasaan tidak adil dan tidak adil
dan tidak jujur yang melanggar hak-hak asasi
manusia?
U : Ya Kami Sanggup
† : Terima kasih atas janji dan kesanggupan saudara
saudari. Tetapi dengan menyatakan kesanggupan
tugas-tugas saudara-saudari belum selesai. Kini masih
harus dibuktikan kesanggupan itu; dan ini merupakan
tugas yang paling berat. Tetapi jangan berkecil hati.
Percayalah pada Tuhan! Dengan bimbinga-Nya lita
akan berhasil. Ingatlah akan penegasan Santo
Yohanes, “Inilah kemenangan yang mengalahkan
dunia, yakni iman kita.”
Maka marilah dengan keyakinan teguh membaharui
iman kita dan menyegarkan janji setia kita kepada
Allah sebagaimana kita ikrarkan ketika dibaptis:
† : Percayakah saudara-saudari akan Yesus Kristus,
Putera-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dilahirkan
29
oleh perawan Maria; yang menderita sengsara wafat
dan dimakamkan; yang bangkit dari antara orang
mati, dan naik ke Surga duduk di sisi kanan Bapa
yang mahakuasa?
U : Ya kami percaya.
† : Percayakah saudara-saudari akan Roh Kudus,
Gereja katolik yang kudus, persekutuan para kudus,
pengampunan dosa, kebangkitan badan, dan
kehidupan yang kekal?
U : Ya kami percaya.
† : Semoga Allah yang mahakuasa, Bapa Tuhan kita
Yesus Kristus, menguhkan kita kepada Putera-Nya
yang telah mengalahkan maut dan dosa. Semoga Ia
mengampuni dosa kita, dan memelihara kita dengan
karunia Roh Kudus sampai ke hidup yang kekal.
U : Amin.
5. Percikan Air suci kepada umat (sementara itu koor
menyanyikan lagu MB No:427 atau yang sudah disiapkan oleh koor)
6. Doa umat
† : Marilah kita memanjatkan doa kepada Bapa di surga,
yang telah membangkitkan Yesus Kristus, Putera-Nya,
dari kematian, agar kita dapat menemukan hidup sejati
pada-Nya.
P: Bagi para baptisan baru dan semua pengikut
Kristus:
Ya Bapa, ajarilah kami dalam menerima sakramen-
sakramen paska merasakan lagi hasrat dan niat kami,
30
untuk menghayati hidup sejati sesuai dengan janji
baptis kami.
Marilah kita mohon .......
P: Bagi seluruh tanah air kita:
Ya, Bapa, semoga kebangkitan Putera-Mu menjiwai
para pemimpin dan seluruh rakyat, agar mereka
bersama-sam bangkit dan berjung, membangun
masyarakat adil dan makmur merata.
Marilah kita mohon..................
P: Bagi saudara-saudari kita yang mengalami krisis
kepercayan, yang lengah dan acuh-tak acuh:

Ya bapa, Semoga pada malam ini mereka ikut


membaharui janji baptis dan menyadri kembali
tanggung jawab mereka, sebagai pengikut Putera-Mu.
Marilah kita mohon.............
P: Bagi semua orang yang meninggal sebagai
sebagai orang yang sudah ditandai oleh
pembaptisan:

Ya bapa, perkenankanlah mereka malam ini


menghayati suka cita paska sepenuhnya di surga.
Marilah kita mohon............
P: Bagi semua saja yang dalam perayaan paska
bersama ini berkempul di sini sebagai saudara
satu sama lain:
Ya bapa, semoga iman akan Kristus yang bangkit,
memperteguh kami dalam menunaikan tugas kami
masing-masing di dunia ini.
31
Marilah kita mohon............
†: Allah Bapa kami yang maha kuasa dan kekal, Bapa
Tuhan kami Yesus Kristus, kami telah dilahirkan
kembali dari air dan Roh Kudus, dan telah diampuni
dosa-dosa kami, bawalah kami berkat rahmat yang
telah diperoleh-Nya, memasuki paska raya abadi.
Demi Kristus………..
U: Amin

III. LITURGI EKARISTI


1. Komentar
Umat beriman yang terkasih dalam Kristus yang bangkit
mulia!
Persembahan merupakan bukti iman dan ketaatan kita
kepada Tuhan, Kristus yang bangkit. Marilah kita
menghantar bahan persembahan kita agar disatukan
dengan korban Kristus yang wafat dan bangkit menjadi
persembahan yang berkenan kepada Allah.
2. Perarakan persembahan
3. Doa persembahan
† : Allah Bapa yang mahakudus, berkenanlah
menerima permohonan serta persembahan umat-
Mu, yang diunjukan kepada-Mu. Semoga perayaan
Ekaristi yang berasal dari misteri paska, memberi
kami kekuatan untuk mencapai hidup yang kekal.
Demi Kristus …….
32
U : Amin
4. Prefasi Paskah
5. Lagu kudus
6. Doa syukur agung
7. Bapa kami
8. Doa damai
† : Kristus adalah Anak Domba Paskah yang telah
dikuburkan demi cinta kasih sebagai pemulih atas
dosa-dosa kita, untuk memperdamaikan Allah
dengan kita. Maka marilah kita berdoa kepada-
Nya…………

9. Lagu Anak domba Allah


10. Komuni
11. Doa penutup
† : Marilah Berdoa:
Allah Bapa semua orang, kami bersyukur atas
malam ini karena Engkau telah memancarkan
cahaya-Mu atas kami, yaitu Yesus Krisrus, Putera-
Mu terkasih. Kami bersyukur kepada-Mu atas
pengharapan akan hidup, yang telah kau
bangkitkan di dalam hati kami. Kami bersyukur
kepada-Mu karena Kau perkenankan
mendengarkan sabda-Mu dan memuji kasih setia-
Mu. Kami mohon, semoga tetap demikianlah
adanya, agar kami merasa bahagia atas hidup
33
yang Kau anugerahkan kepada kami; semoga
kami tetap menjadi umat-Mu dan Engkau Allah
kami. Demi Kristus…………….
U : Amin

IV. UPACARA PENUTUP


1. Pengumuman
2. Berkat meriah paskah
† : Dimuliakanlah nama Tuhan!
U : Mulai sekarang sampai selama-lamanya.
† : Pertolongan kita atas nama Tuhan!
U : Yang menjadikan langit dan bumi.
† : Damai bersamamu!
U : Dan bersama rohmu
† : Saudara-saudari yang berbahagia, malam ini
peringatan sengsara Tuhan kita Yesus Kristus
telah mencapai puncaknya dalam perayaan meriah
paska, yakni perayaan kebangkitan–Nya yang mulia.
Demikian pula hidup kita di dunia akan memuncak
dalam kebahagiaan abadi di surga bersama dan
bersatu dengan Kristus. Kebangkitan Kristus
memberi arti baru kepada hidup kita. Dari sebab itu
marilah kita mengakhiri perayaan ini dengan mohon
berkat Tuhan
(sambil mengulurkan kedua belah tangan ke arah umat)

34
† : Semoga karena perayaan meriah paska ini, Allah
yang mahakuasa dan maharahim melindungi
saudara terhadap segala dosa.
U : Amin
† : Semoga karena kebangkitan Putera-Nya yang
tunggal, Allah menganugerahkan kepada saudara
hidup abadi yang sempurna.
U : Amin
† : Semoga karena bimbingan Yesus Kristus yang jaya,
saudara dengan hati riang gembira sampai pada
perayaan paska abadi di surga
U : Amin
† : Dan semoga saudara sekalian dilindungi, dibimbing
dan diberkati oleh Allah yang mahakuasa: [ † ]
BAPA dan PUTERA dan ROH KUDUS
U : Amin

3. Pengutusan
† : Saudara sekalian, Misa sudah selesai alleluia-
alleluya
U : Syukur kepada Allah alleluya-alleluya
† : Marilah pergi kita diutus!
U : Amin.
4. Lagu penutup.

HARI RAYA PASKA


35
MINGGU, 04 April 2010

BANGKIT BERSAMA KRISTUS


DALAM KESEJATIAN HIDUP

I. PEMBUKA
1. Komentar
Umat beriman yang terkasih, Kristus telah bangkit,
Alleluya, Alleluya, alleluya!
Kegelapan maut dan dosa yang membinasakan manusia
telah dihancurkan-Nya. Kebangkitan-Nya merupakan
jawaban terhadap iman kita dan garansi menuju
kehidupan abadi. Para Rasul adalah jaminannya. Sebab
merekalah yang menjadi saksi sejati kita. Kita bertumpu
pada kesaksian mereka yang melihat dan percaya. Dan
kita pun hendaknya menjadi tanda-tanda hidup mengenai
kekuatan kebangkitan, yang dikerjakan Roh Kudus di
dalam Gereja-Nya. Maka, marilah kita memuji dan
memuliakan Kristus yang bangkit dengan memadahkan
lagu Pembuka.

2. Tanda salib
I : Dalam nama [ † ] BAPA dan PUTERA dan ROH
KUDUS
U: Amin
I : Tuhan bersamamu
U: Dan bersama rohmu

4. Kata pengantar dan seruan tobat


5. Lagu Tuhan kasihanilah

36
6. Kemuliaan
7. Doa Pembuka

II. LITURGI SABDA

1. Komentar
Umat beriman yg terkasih dalam Kristus yg bangkit mulia!
Para Rasul adalah orang-orang yang dipilih Tuhan
menjadi saksi kehidupan dan kebangkitan-Nya. Dalam
bacaan pertama, Santo Petrus menggambarkan
kehidupan Yesus yang berpuncak pada penderitaan dan
kebangkitan-Nya. Santo Paulus dalam bacaan kedua
mengatakan bahwa hidup baru adalah hidup kekal Kristus
yang telah bangkit. Dan Santo Markus dalam Injilnya
mengungkapkan bahwa Kristus sungguh telah bangkit.
Penampakan diri-Nya kepada para wanita merupakan
salah satu bukti kebangkitan. Mari kita mendengarkan
bacaan-bacaan berikut dengan penuh iman.

2. Bacaan I: Kis 10:34a 37-43


3. Masmur tanggapan/ lagu antar bacaan
4. Bacaan II: Kol 3:1-4
5. Bait pengantar Injil
6. Bacaan Injil Mrk, 16:1-8
7. Homili

37
8. Aku percaya

9. Doa umat
I : Kristus sumber kehidupan, telah dibangkitkan oleh
Allah. Kristus juga akan membangkitkan kita dengan
kekuatan-Nya. Maka, marilah kita berdoa:
P : Ya Kristus, Engkau awal dan akhir, engkau telah
wafat, namun hidup kembali. Semoga kami semua
yang telah dibaptis selalu berjuang melawan
kejahatan dan tetap setia sampai mati mengamalkan
semangat pengorbanan-Mu di tengah masyarakat.
Marilah kita mohon..............
U : Kristus sumber kehidupan selamatkanlah kami
P : Ya Kristus, Engkaulah cahaya dan keselamatan
segala bangsa. Terangilah kiranya para pemimpin
bangsa-bangsa agar menggalang persatuan dan
kerukunan di antara para bangsa demi perdamaian
dan kesejahteraan umat manusia.
Marilah kita mohon.............
U : Kristus sumber kehidupan selamatkanlah kami
P : Ya Kristus engkau kebangkitan dan kehidupan.
Tunjukanlah belas kasih-Mu kepada mereka yang
sakit, yang menderita dan yang menghadapi ajal,
agar mereka semua dikuatkan dan diteguhkan
berkat kebangkitan-Mu.
Marilah kita mohon....................
38
U : Kristus sumber kehidupan selamatkanlah kami

P : Ya Kristus Engkaulah batu yang di buang para


tukang, tetapi terpilih menjadi batu sendi.
Gunakanlah kami sebagai batu-batu hidup dalam
membangun masyarakat yang rukun dan adil
makmur merata.
Marilah kita mohon
U : Kristus sumber kehidupan selamatkanlah kami

III. LITURGI EKARISTI

1. Komentar
Umat beriman yang terkasih dalam Kristus yang bangkit!
Kristus telah mengurbankan diri-Nya menjadi santapan
yang terindah bagi kita. Maka, marilah bersama roti dan
anggur kita mempersembahkan seluruh diri dan niat hati
kita kepada Kristus yang bangkit mulia.

2. Perarakan persembahan
3. Lagu persembahan
4. Doa persembahan
5. Prefasi Paska
6. Doa syukur agung
7. Bapa kami

39
8. Embolisme
9. Doa damai
10. Salam damai
11. Anak domba Allah
12. Komuni
13. Doa sesuda komuni
I : Marilah kita berdoa:
Allah Bapa kami bersama, kami mengucapkan
syukur atas segala sesuatu yang Kau
anugerahkan kepada kami kini dan selanjudnya
melalui Yesus Kristus, Putera-Mu. Pengabdian-
Nya telahkau terima dan kini Ia duduk di sisi
kanan-Mu. Kami mohon, jagalah dan tandailah
hidup kami dengan salib serta kebangkitan Putera-
Mu, Tuhan dan pengantara kami…
U : Amin

IV. PENUTUP
1. Pengumuman
2. Berkat meriah
I : Tuhan bersamamu
U : Dan bersama rohmu
I : Saudara-saudari yang berbahagia, peringatan
sengsara Tuhan kita Yesus Kristus telah mencapai
puncaknya dalam perayaan meriah paska, yakni
40
perayaan kebangkitan–Nya yang mulia. Demikian
pula hidup kita di dunia akan memuncak dalam
kebahagiaan abadi di surga bersama dan bersatu
dengan Kristus. Kebangkitan Kristus memberi arti
baru kepada hidup kita. Dari sebab itu marilah kita
mengakhiri perayaan ini dengan mohon berkat
Tuhan
(sambil mengulurkan kedua belah tangan kearah umat)
I : Semoga karena perayaan meriah paska ini, Allah
yang mahakuasa dan maharahim melindungi
saudara terhadap segala dosa.
U : Amin
I : Semoga karena kebangkitan Putera-Nya yang
tunggal, Allah menganugerahkan kepada saudara
hidup abadi yang sempurna.
I : Amin
I : Semoga karena bimbingan Yesus Kristus yang jaya,
saudara dengan hati riang gembira sampai pada
perayaan Paska abadi di surga
U : Amin
I : Dan semoga saudara sekalian dilindungi, dibimbing
dan diberkati oleh Allah yang maha kuasa: [ † ]
BAPA dan PUTERA dan ROH KUDUS
U : Amin

4. Pengutusan

41
I : Saudara sekalian, misa sudah selesai alleluya-
alleluya
U : Syukur kepada Allah alleluya-alleluya.
I : Marilah pergi kita diutus!
U : Amin.

5. Lagu penutup

SENIN PASKA II
05 April 2010
42
BANGKIT BERSAMA KRISTUS
DALAM KESEJATIAN HIDUP

I. PEMBUKA
1. Komentar
Berkat kebangkitan Kristus, kini kita hidup sebagai orang-
orang merdeka. Kita hendaknya tetap berpegang teguh
pada iman akan Kristus yang bangkit dan hidup sebagai
saksi kebangkitan-Nya di tengah masyarakat kita. Mari
kita bangkit berdiri untuk memuji dan memuliakan Tuhan
yang bangkit dalam lagu Pembuka.

2. Tanda salib
I : Dalam nama [ † ] BAPA dan PUTERA dan ROH
KUDUS
U : Amin
I : Tuhan bersamamu
U : Dan bersama rohmu
4. Kata pengantar dan seruan tobat
5. Lagu Tuhan kasihanilah
6. Kemuliaan
7. Doa Pembuka
I : Marilah kita berdoa
Allah bapa yang kekal dan maha rahim, dalam masa
perayaan Paska ini Engkau meneguhkan dan
menguduskan umat-Mu. Tumbuhkanlah rahmat yang

43
kami terima daripada-Mu di dalam hati kami, agar
kami semakin memahami, betapa luhurnya Roh yang
melahirkan kami kembali dan betapa indahnya darah
yang telah menebus kami. Demi Yesus Kristus……
U: Amin

II. LITURGI SABDA


1. Komentar
Umat beriman yang terkasih dalam Kristus yang bangkit!
Roh Kristus yang telah bangkit akan memampukan kita
untuk menjadi saksi-Nya di dunia. Roh itu juga yang telah
mengumpulkan kita untuk menimba kekuatan dari Sabda-
Nya. Marilah kita membuka hati dan budi kita kepada
Sabda Allah yang akan kita dengar dalam bacaan-bacaan
berikut ini.
2. Bacaan I: Kis, 4:32-35
3. Mazmur tanggapan/ lagu anatar baacaa
4. Bacaan II:1Yoh, 5:1-6
5. Bait pengantar injil
6. Bacaan Injil:Yoh: 20:19-31
7. Homili
8. Aku percaya
9. Doa umat
I : Kita bergembira karena Kristus yang telah bangkit
hadir ditengah-tengah kita. Dalam suasana gembira

44
ini marilah kita bersam-sama memanjatkan doa
kepada bapa di surga:
P : Bagi Umat kita:
Ya Bapa, doronglah umat kami agar memancarkan
dan mewartakan sukacita dan damai sejahtera paska
Kristus kepada dunia, yang mendambakan masa
depan yang cerah.
Marilah kita mohon…….
P : Bagi bangsa yang sedang membangun:
Ya, Bapa semoga kemenangan Kristus Putera-mu
atas maut, menumbuhkan gairah dalam hati seluruh
bangsa, sehingga mereka tekun berjuang
menegakkan kebenaran, keadilan, kesejahteraan dan
kemakmuran. .
Marilah kita mohon…….
P : Bagi kita sendiri:
Ya Bapa, dampingilah kami agar sesungguhnya tak
henti-hentinya mewartakan dan memulihkan wafat dan
kebangkitan Putera-Mu di mana pun.
Marilah kita mohon…….
I : Allah Bapa kami yang mahabaik, Yesus Putera-mu
telah bersabda, Berbahagialah mereka yang tak
melihat, namun percaya juga. Kami pun belum pernah
melihat Yesus. Tetapi kami mau percaya kepada-Nya
sekarang dan selamanya.
U: Amin
45
III. LITURGI EKARISTI
1. Perarakan persembahan
2. Lagu persembahan
3. Doa persembahan
4. Prefasi Paska
5. Doa syukur agung
6. Bapa kami
7. Embolisme
8. Doa damai
9. Salam damai
10. Anak domba Allah
11. Komuni

IV. PENUTUP
1. Pengumuman
2. Doa penutup
I : Marilah berdoa:
Allah bapa kami yang maha penyayang, Engkau
telah berkenan datang kepada kami dalam diri
Yesus Putera-Mu yang telah bangkit jaya. Dalam
rupa roti dan anggur kami imani dia. Kami mohon,
ajarilah kami memberikan kesaksian atas iman ini
kepada siapa saja yang bertemu dengan kami
sepanjang hidup kami. Demi Kristus………
U: Amin

46
3. Berkat meriah
I : Tuhan bersamamu
U : Dan bersama rohmu
I : Saudara-saudari yang berbahagia, peringatan
sengsara Tuhan kita Yesus Kristus telah mencapai
puncaknya dalam perayaan meriah paska, yakni
perayaan kebangkitan–Nya yang mulia. Demikian
pula hidup kita di dunia akan memuncak dalam
kebahagiaan abadi di surga bersama dan bersatu
dengan Kristus. Kebangkitan Kristus memberi arti
baru kepada hidup kita. Dari sebab itu marilah kita
mengakhiri perayaan ini dengan mohon berkat
Tuhan
( sambil mengulurkan kedua belah tangan kearah umat)
I : Semoga karena perayaan meriah paska ini, Allah
yang mahakuasa dan maharahim melindungi
saudara terhadap segala dosa.
U : Amin
I : Semoga karena kebangkitan Putera-Nya yang
tunggal, Allah menganugerahkan kepada saudara
hidup abadi yang sempurna.
I : Amin
I : Semoga karena bimbingan Yesus Kristus yang jaya,
saudara dengan hati riang gembira sampai pada
perayaan Paska abadi di surga.
U : Amin

47
I : Dan semoga saudara sekalian dilindungi, dibimbing
dan diberkati oleh Allah yang maha kuasa: [ † ]
BAPA dan PUTERA dan ROH KUDUS
U : Amin

4. Pengutusan
I : Saudara sekalian, Misa sudah selesai alleluya-
alleluya
U : Syukur kepada Allah alleluya-alleluya
I : Marilah pergi kita diutus!
U : Amin

5. Lagu penutup

48
KAMIS PUTIH
(tdk jadi krn Fr. Edi Sabatudung yang kotbah)
MENGENANG PERJAMUAN MALAM TERAKHIR
Kel. 12 :1-8. 11-14 ; I Kor. 11 :23-26 ; Yoh. 13. 1-15

PENGANTAR
Ada sekian banyak jenis dan tindakan mengasihi. Orang
tua mengasihi anaknya, suami mengasihi istrinya. Tindakan
mengasihi ini bersifat kekeluargaan, ada ikatan darah. Seorang
pemuda jatuh cinta pada seorang pemudi. Kasih yang dirasakan
indah dapat diteruskan dalam hidup berkeluarga. Itulah kasih yang
biasa dialami oleh kebanyakan orang. Kasih Yesus kirannya
mengatasi semua itu, baik unsur keluarga, unsur keindahan
maupun hal-hal manusiawi lainnya. Yesus mengasihi dengan
memberikan seluruh hidupnya, sampai wafat bahkan wafat dikayu
salib. Mengasihi tanpa batas dan dengan cara yang luar biasa.
Barangkali pernyatan itu bisa mengung-kapkan inti peristiwa yang
dirayakan pada hari kamis putih ini. Yesus menunjukkan
kasihnya kepada para murid dalam bentuk perjamuan malam
terakhir. Sebelum mengadakan perjamuan ia membasuh kaki para
muridnya. Inilah ungkapan bentuk pelayanan yang penuh
kerendahan hati. Peristiwa ini mengajak kita untuk merenungkan :
bagaimana kita bisa meneladani Kristus itu, mengasihi tanpa
batas, bahkan dengan cara yang luar biasa.

49
Kotbah
KASIH YANG MELAYANI

Sdra/i...Pada malam hari ini kita mengenangkan saat Yesus


mengadakan Perjamuan Malam Terakhir bersama para muridNya.
Perjamuan itu sekaligus merupakan penetapan bagi perayaan
Ekaristi seturut kata-kata Yesus sendiri, „Lakukanlah ini sebagai
kenangan/peringatan akan Daku“. Menarik bahwa dalam Injil
(Yohanes) ini tidak disajikan suatu wejangan, nasihat dan pidato
perpisahan yang panjang-lebar dari Yesus kepada para murid
yang sedang duduk makan bersamaNya. Di sini, Yesus cuma
meninggalkan suatu „kenangan“ cinta-kasih dalam suatu tindakan
nyata. Ia hanya membuat suatu hal sederhana, namun
sesungguhnya yang tidak biasa dilakukan seorang guru terhadap
murid-murid, seorang pemimpin terhadap bawahan, seorang
boss/majikan terhadap para pelayan/ hambanya; Ia membasuh kaki
mereka. Yesus menjelaskan bahwa Ia membuat hal ini untuk
memberikan contoh kepada murid-muridNya: „Mengertikah kamu
apa yang Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan
Tuhan....Jadi, jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah
Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh
kakimu“. Dan justru hal ini dibuat pada saat perjamuan terakhir
Yesus dengan para muridNya. Lalu, apakah yang dimaksudkan
Yesus dengan tindakanNya ini? Ada dua hal yang dapat kita
renungkan:
50
Pertama: Yesus hendak mengingatkan para murid tentang
apa yang pernah dikatakanNya, yakni bahwa kebesaran seseorang
tidak terletak pada keinginan untuk dilayani melainkan sebaliknya
pada kerelaan yang tulus untuk melayani. (Kita bisa lihat contoh-
contoh kongkrit dalam hidup kita: seorang pemimpin di kantor
atau di sekolah atau ditempat kerja manapun sangat sulit
berkunjung kerumah bawahannya, sebaliknya lebih ingin kalau
dia yang dikunjungi. Beliau-Beliau ini juga lebih ingin dihormati
dari pada menghormati bawahan. Ada juga pemimpin yang sulit
mendengarkan nasehat dan teguran dari bawahannya, seolah
bawahan itu tidak tahu apa-apa. Pemimpin itu yang lebih tahu
semua, lebih benar, lebih pintar. Ada juga pemimpin yang lebih
banyak perintah dari pada turut bersama dalam kerja.
Mental-mental Boss seperti ini juga diterapkan secara
lurus dalam kehidupan menggereja. Lihat saja umat kita yang
bermental boss, maunya orang datang kerumahnya tetapi tidak
mau kerumah umat lain untuk sembayang rosario, katakese,
latihan nyanyi. Atau, berapa banyak umat di KUB yang bersedia
latihan nyanyi untuk melayani Tuhan dalam perayaan ekaristi.
Lihat saja koor-koor perayaan pekan suci ini, berapa banyak
orang dalam KUB yang tergerak hati untuk melayani Tuhan
dengan suarannya. Kita lebih suka tinggal dirumah dan nonton
sinetron kesukaan di TV. Selain itu ada juga mental Boss yang
lain dalam umat kita, berapa banyak petugas liturgi yang setia
51
latihan persiapan perayaan, kita lebih sering tunggu hari H Nya.
Tapi justru pada perayaan itu dialah yang berbuat salah. Dalam
rumah tangga. Berapa banyak suami sebagai pemimpin rumah
tangga yang bersedia melayani seisi rumah dengan membantu
istri masak, mencuci, menyapu rumah. Ataukah selalu pangku
kaki, baca koran dan perinta isri membuatkan secangkir kopi
kepadanya.
Dengan peristiwa pembasuhan kaki itu, Yesus ingin
menunjukkan contoh bagi para muridNya tentang pelayanan kasih,
yang menuntut semangat kerendahan hati, pengosongan dan
penyangkalan diri, penanggalan segala atribut, gelar, embel-embel
dan status, jabatan, kedudukan yang melekat pada diri. Pelayanan
kasih semacam ini juga menuntut penyesuian diri dengan orang-
orang yang dilayani, agar bersama mereka, kita bisa menemukan
kepenuhan hidup baru dan sejati. Singkatnya, peristiwa
pembasuhan kaki para murid merupakan tindakan profetis dan
berani dari pihak Yesus , yang menjadi tanda pelayananNya nyata
bagi kita manusia, dan yang sekaligus menjadi prasyarat untuk
menjadi murid-murid Kristus.
Kedua: unsur penting dalam „peringatan“ itu adalah korban
anak domba, yang mencurahkan hidupnya bagi banyak orang.
Dalam PL, darah anak domba menjadi tanda keselamatan dari
penderitaan dan penyakit (bdk. Kel. 12:21-22; 22:14-17; Im.
23:10-12). Pada perjamuan malam terakhir (perjamuan menjelang
52
paskah) yang diadakan Yesus , memang tidak ada korban anak
domba. Namun Yesus sendiri adalah „anak domba“ itu, yang rela
disembelih untuk keselamatan umat manusia. DarahNya
ditumpahkan demi pembasuhan dosa-dosa manusia. Pada saat
mengambil piala, Yesus sendiri bersabda: „Inilah darah perjanjian
baru dan kekal, yang ditumpahkan bagi banyak orang demi
pengampunan dosa. Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku“.
Seturut konsep Ibrani dalam PL, darah berarti kehidupan, jiwa,
atau roh Allah yang dihembuskan ke dalam diri manusia, karena di
dalam darah itu ada nyawa (bdk. Ul. 12:23; Im.17:11). Itu berarti,
dengan menumpahkan darahNya di salib, Yesus memberikan
kehidupan baru bagi manusia yang sebenarnya telah mati akibat
dosa-dosanya. Inilah darah perjanjian baru, yang melaluinya Allah
menawarkan suatu bentuk persahabatan baru dengan manusia
yang telah ditebus dosanya dan yang telah didamaikan kembali
dengan Allah berkat darah Putera TunggalNya sendiri (bdk. Mrk.
14:24; Rom. 3:25; Ibr. 12:24).
Sdra…Demikianlah hakekat/inti perayaan kita pada malam
hari ini, perayaan Perjamuan Malam Terakhir yang ditandai oleh
peristiwa pembasuhan kaki. Inilah malam Yesus diserahkan,
karena Dia mencintai kita sampai pada kesudahannya.
Pertanyaannya bagi kita adalah: Mengapa Yesus mengadakan
pembasuhan kaki pada Perjamuan Malam Terakhir itu? Apakah

53
hal itu perlu? Bukankah penyalibanNya sudah cukup untuk
memperlihatkan kasihNya kepada murid-muridNya?
Sdra...Saya sangka kita semua sepakat bahwa peristiwa
pembasuhan kaki itu perlu, bahkan tetap relevan dari zaman ke
zaman. Alasannya, karena manusia sering tidak mau (tidak rela)
menjadi hamba; tidak rela merendahkan diri untuk melayani orang
lain. Hal itu tampak dengan jelas sekali dari protes Petrus yang
sebenarnya adalah protes kita semua. Kita semua sebenarnya
adalah manusia yang kurang rendah hati, teristimewa dalam hal
melakukan perbuatan kasih yang merendahkan diri kita sendiri,
namun yang sangat berguna bagi keselamatan orang lain.
Peristiwa pembasuhan kaki ini memperlihatkan bahwa perayaan
Paskah yang kita buka secara meriah pada malam ini adalah
perayaan kasih Yesus yang merendahkan diri sehabis-habisnya
untuk menjadi hamba kita semua. Dia hadir di tengah-tengah kita
sebagai seorang hamba. Mengerikan memang, tetapi itulah
kenyataannya. Merayakan Paskah berarti menerima kasih ini dan
hanya dengan menerimanya kita mengambil bagian dalam Yesus
dan layak menjadi murid-muridNya.
Ada sebuah legenda mengenai fransiskus dari assisi. Pada
mulanya Fransiskus seorang yang sangat kaya. Tidak ada yang
baik baginya kecuali yang terbaik. Ia merupakan aristokrat dari
para aristokrat. Akan tetapi ia merasa tidak enak dan di dalam
jiwannya tidak ada kedamaian. Pada suatu hati ia sedang naik
54
kuda sendirian di luar kota, Ketika itu ia melihat seorang
penderita kusta, penuh dengan luka-luka. Suatu pemandangan
yang amat menjijikan dan mengerikan. Biasanya Fransisikus amat
kritis akan segera mengundurkan diri dari rongsokan manusia itu
yang teramat mengerikan itu. Akan tetapi kali ini ada sesuatu
yang menggerakan dia dari dalam dirinya; ia lalu turun dari
kudanya dan merangkul pendrita kusta itu. Dan waktu ia
merangkul orang itu, orang kusta itu berubah menjadi wujud
Yesus .
Semakin kita dekat dengan sesama semakin kita dekat
dengan Yesus .
Semoga kita meneladani kasih Yesus dalam hidup kita
masing-masing. Semoga.

55
Jumat Agung (Renungan singkat)

Sdr…Hari ini kita memperingati peristiwa peralihan Yesus


dari dunia ini kepada BapaNya dengan mati di kayu salib.
Kematian Yesus yang tragis ini disebabkan karena Dia ditolak
oleh orang-orang Yahudi, kaum sebangsaNya sendiri, dan dituduh
sebagai seorang yang mengancam keselamatan bangsa.
Jika direnungkan secara saksama maka kematian Yesus
pada kayu salib sebenarnya merupakan pengadilan atas dunia dan
pengadilan atas kita semua, para pengikutNya. Berulang-ulang
dalam kisah sengsara (yang telah kita dengar tadi) ditegaskan
bahwa orang Yahudi sebenarnya tidak punya satu alasan pun yang
cukup kuat untuk menghukum Yesus. Pilatus pun sampai tiga kali
menegaskan bahwa dia tidak menemukan satu kesalahan pun pada
Yesus. Namun toh akhirnya, Yesus diserahkan kepada orang-
orang Yahudi untuk disalibkan. Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Sdr…Semuanya itu bisa terjadi karena “Ia datang kepada
milikNya, tetapi orang-orang milikNya itu tidak menerimaNya”
(Yoh. 1:11). Ada yang mengkhianati Dia, yang lain menyangkal
dan menamparNya, dan yang lain lagi bahkan sama sekali
menolakNya. Mereka tidak menerimaNya karena gila uang
(seperti Yudas Iskariot), gila hormat atau gila kuasa (seperti
Pilatus). Itulah yang bisa kita lihat dalam seluruh kisah sengsara
Yesus tadi, mulai dari keputusan untuk menyingkirkan Yesus,

56
penangkapanNya di taman Getsemani dan pengadilan atasNya
oleh Pilatus. Seluruh kelemahan, dosa dan kebejatan manusia
dibeberkan dalam pengadilan ini. Di sini, kematian Yesus
sebenarnya adalah penghakiman atas dunia, penghakiman atas
dosa-dosanya. Kebenaran ditolak, dan orang benar dikorbankan.
Akan tetapi, hanya itukah makna kematian Yesus?
Yang jelas sdra/i..., bukan hanya itu. Makna kematian
Yesus pada kayu salib adalah saat Yesus ditinggikan dan
dimuliakan (Yoh. 12:32); saat Dia mengasihi orang-orang
milikNya di dunia ini sampai pada kesudahannya (Yoh. 13:1).
Kematian Yesus di kayu salib adalah bukti kasihNya
kepada kita sampai pada kesudahanNya. Yesus mati sebagai orang
yang tak bersalah agar kita keluar dari segala ketakutan kita dan
tidak mengulangi kejahatan yang serupa dalam dunia kita dewasa
ini. Kita perlu belajar mendakwa dosa dunia dengan tindakan dan
kata-kata kita (bdk. Yoh. 16:8). Tugas ini memang sangat berat,
namun kita yakin bahwa Tuhan tidak mau membiarkan kita
seorang diri. Kita tidak perlu takut seperti Petrus untuk menjadi
saksiNya. Dia sendiri telah meyakinkan kita bahwa dalam dunia
ini, kita memang akan mendapat penganiayaan, namun hendaknya
kita tak perlu takut, karena Dia sendiri telah mengalahkan dunia
(16:33). Ini berarti bahwa Dia berkuasa dan akan memberi
kekuatan kepada kita. RohNya sendiri akan dihembuskanNya
kepada kita (Yoh. 20:22-23). Dia tidak mau kalau kita diambil dari
57
dunia ini; Dia hanya mau agar kita dilindungi dari yang jahat.
Itulah doa Yesus bagi kita, para muridNya (Yoh. 17:15).
Salib Yesus adalah tanda keselamatan bagi kita, tanda
kekuatan, cinta dan perjuangan. Apabila kita percaya akan
semuanya ini, kita tidak akan lagi berjalan dalam kegelapan (Yoh.
12:35-36). Kita akan menjadi anak-anak terang yang menerangi
orang-orang di sekitar kita.
Ada seorang petani dan anaknya yang mempunyai seekor
kuda yang bagus. Ia amat sayang pada kudanya. ia senang
bermain-main dengan kudanya itu. Pada waktu kuda itu makan,
sang petani dan anaknya sering suka memberikan rumput denga
tangannya.
Suatu ketika, terjadilah krisis moneter berat yang
berkepanjangan di negerinya. Untuk menyokong hidupnya dan
keluargannya, terpaksalah petani itu menjual harta bendannya.
Meski harta bendannya sudah habis, namun krisis moneter
ternyata belum teratasi. Keadaan bukannya makin membaik,
sebaliknya malah makin memburuk. Dengan amat berat hati,
akhirnya petani itu mengambil keputusan untuk menjual kudannya
itu ke pasar
Hari berikutnya sang petani dan anaknya membawa kuda
kesayangan mereka ke pasar. Dalam perjalanan yang cukup jauh
dari rumah ke pasar. Sang petani menyuruh anaknya menunggangi
kuda sedangkan sang petani berjalan kaki sambil menarik kekang
58
kuda itu. Ketika berpapasan dengan beberapa orang mereka
mendengar orang-orang itu berkomentar. Anak macam apa ini?
duduk enak di atas kuda sedangkan bapa yang sudah tua ini harus
jalan kaki. Maka sangat malulah petani dan anaknya. Karena itu
sekarang sang petani yang menunggang kuda sedangkan anaknya
berjalan kaki sambil memegang kekangan tali kuda itu. Lewat
beberapa meter bertemulah mereka dengan bebeberapa orang
lain. Orang–orang itu berkomentar Bapa macam apa itu. Duduk
enak di atas kuda sedangkan anaknya yang masih kecil dipaksa
menarik kekangan. Sang petani semakin menjadi malu. Maka
disuruhlah anaknya untuk turut bersamanya menunggang kuda.
Sekarang keduanya menunggang bersama kuda kesayangan
mereka itu. Lewat beberapa meter bertemulah mereka dengan
sekelompok orang lain lagi. Orang–orang itu berkomentar. Bapa
dan anak itu tidak tau diri. Masah tega meyengsarakan kuda
peliharaannya dengan menyuruh memikul keduannya. Akhirnya
dengan malu-malu sang petani dan anaknya turun dari kuda
kesayangan mereka itu dan keduanya memikul kuda itu masuk ke
dalam pasar.
Ceritera fiktif ini sebenarnya adalah gambaran kita orang
Kristen yang tidak mempunyai pendirian. Kita sering ragu dengan
iman kepercayaan kita. Kita mungkin sering tidak percaya dengan
kematian Kristus di salib. Kita mungkin sangsi dengan kekuatan
salib yang menyelamatkan, hanya kerena omongan orang lain,
59
pendapat orang lain, penilaian orang lain. Ada orang yang
berkomentar orang katolik kalau berdoa selalu usir lalat. Membuat
tanda salib diaggap mengusir lalat, lantas kita orang katolik malu
dan tidak berani membuat tanda salib di tempat-tempat umum
dirumah makan atau disaat kita mengalami kasih Allah dan lain-
lain.
Sdr…Bagi orang-orang Yunani, salib adalah tanda
kebodohan. Bagi orang-orang Yahudi, salib adalah tanda siksa dan
hukuman bagi para penjahat. Sedangkan bagi Yesus sendiri,
kematianNya di salib adalah tanda solidaritas Allah terhadap nasib
malang manusia. Bagi kita orang kristen salib adalah jalan
keselamatan. Setiap orang yang mau mengikuti Kristus harus
bersedia menyangkal dirinya dan memikul salibnya. Apakah salib
bagi saya? Mampukah saya memanggul salib saya sendiri.
Setiakah saya memikul salib saya walau itu terasa menyakitkan
dan sangat tidak menyenangkan.
Semoga!!!!!!

60
SABTU ALELLUYA
(tdk jadi dibawkan krn Fr.Edi Sabtudung yang kotbah)
CAHAYA KRISTUS
MENGHALAU KEGALAPAN DUNIA

Rasa damai dan adil bagi kebanyakan orang masih sangat


mahal. Pertikaian, bencana dan perang masih mewarnai dunia
ciptaan Tuhan. Permusuhan antar manusia semakin menguat
karena perbedaan paham dan kepentingan politik, agama, sosial,
ekonomi, budaya. Kecendrungan mengutamakan kekeuasaan yang
bertujuan mengontrol dan mengobjekkan orang lain menjadi
sangat lasim bahkan cerita lama yang semakin dikuatkan
kualitasnya. Paham kebebasan mutlak dibarengi tuntutan hak-hak
asasi hadir dan turut mengubah tata dan sistim nilai manusia,
yang semakin sering merelatifkan nilai-nilai kodrati. Dan akibat
darinya, indifidualisme disatu sisi, sementara solidaritas dan rekan
sosial sebagai arah dari hidup bersama di lain sisi hilang.
Ada perang, ada tindakan kekerasan terhadap martabat
sesama, ada perampasan hak milik Allah dan sesama, ada
penjelajahan ketidak-adilan struktural dalam kebijakan-kebijakan
dan hukum publik. Semua peristiwa ini, menyatakan bagi kita
bahwa, memang dunia ini masih diselimuti oleh awan gelap. Ada
begitu banyak manusia harus menerima fakta bahwa penderitaan
merupakan satu realisasi ketidak-adilan, sembari yang lain, terus

61
menguatkan penjelajahan mencari keuntungan atas penderitaan
itu, bahkan menjadi pelaku lahirnya penderitaan banyak orang.
Dalam situasi dunia seperti ini, Yesus mengundang kita
masuk dalam paska-Nya. Dalam situsi ini, kita merayakan paska
sebagai peristiwa peralihan dari kegelapan kepada cahaya. Dalam
situasi seperti ini, kita diajak untuk berharap”. Yang masih
menderita harus berharap bahwa malam ini membuka jalan baru
kepada pembebasan. Yang dirampas hak-hak asasinya harus
berharap bahwa kepemilikannya akan dibayar oleh kebangkita
Yesus. Yang melakukan korupsi harus beralih dari kegelapan
kepada cahaya malam ini, melalui pertobatan dan perubahan
sikap. Yang masih tinggal terpisah (anak, orang tua, suami istri).
Malam ini harus menjadi cahaya untuk bertemu kembali. Yang
masih hidup dalam kecurigaan, malam ini harus menjadi cahaya
untuk bertemu kambali. Yang masih akrap dengan kekerasan,
malam ini harus menjadi malam kelembutan hati. Dan yang masih
tinggal dalam persaingan yang meruntukan, malam ini harus
menjadi malam solidaritas sosial. Inilah harapan paska. Inilah
malam peralihan dari jalan salib kemanusiaan menuju kepada
kemuliaan Allah.
Kristus bangkit, menghilangkan jalan maut. Kebangkitan
Yesus, menutup gerak maut dalam dunia. Cahaya malam ini telah
menghalau kegelapan dosa, dan maut. Allah menjadi pemilik
semesta, malam ini mengembalikan seluruh kepunyaan-Nya dari
62
rampasan dan pencuriaan si Iblis. Inilah malam bahagia. Manusia
menemukan kepastian dari ketidakpastian. Malam penemuan
kembali diri dari kesombongan dosa Eden. Malam yang memberi
harapan baru bahwa, tidak ada lagi selimut kegelapan karena
Kristus yang bangkit adalah pengharapan sejati dalam siarah
panjang umat manusia menuju kepada persekuatan dengan Allah.
Kebangkitan Yesus malam ini memperjelas keberpihakan Allah
kepada manusia. Suatu keberpihakan yang bukan karena gerakan
sosial manusia, tetapi karena Ia adalah kasih.
Kristus yang bangkit adalah gembala yang baik, yang
mengenal kebutuhan domba-domba-Nya. Ia mengenal domba-
domba beserta keluh-kesahnya oleh penindasan para pencuri. Ia
membuka pengharapan baru bagi domba-domba-Nya agar takut
akan kegelapan dunia tetapi berani menghalaunya dalam iman dan
kebenaran.
Malam ini adalah malam suka cita. Karena martabat
mansuai yang pecah dan hilang oleh dosa, ditemukan kembali.
Malam ini menegaskan bahwa perselisihan Eden bukanlah jalan
yang benar, tetapi sebuah angkara murka yang harus diatasi oleh
turunan adam. Dan Malam ini Yesus Adam baru menjawabi
ketidakpastian Eden dengan kebangkitan dari orang mati. Ia
menulis dalam Buku manusia bahwa Adam yang lama melahirkan
dosa, adam yang baru membawa pembebasan. Ia menulis dalam

63
hati manusia, bahwa hawa lama melahirkan Kutuk, hawa baru
mendatangkan rahmat.
Malam ini dunia disucikan oleh kebangkitan Yesus dalam
simbol Cahaya Lilin Paska. Cahaya yang tidak pernah akan
padam, yang memberi tanda kehidupan baru. Kehidupan yang
selalu disinari oleh kebaikan. Perayaan malam ini harus
memampukan kita melakukan perbuatan baik, perbuatan yang
dijiwai oleh cahaya Kristus. Peralihan hidup dari maut, dari
kegelapan kedalam cahaya, rahmat harus mendatangkan tindkan
nyata bagi kita yang mengalaminya. Kristus yang bangkit adalah
cahaya sejati, cahaya dunia yang merupakan jalan benar dan sejati
menuju kehidupan kekal. Melalui cahaya ini, kita akan
menemukan damai dan keadilan.
Cahaya malam ini adalah Kristus yang hadir dalam
pelayanan bagi dunia. Cahaya yang menyinari setiap orang
beriman untuk melakukan perbuatan- perbuatan Allah, yakni
kasih, keadilan, perhatian pengampunan, kebaikan dll. Melalui
perbuatan-perbuatan ini, kita menghadirkan Cahaya Kristus yang
bangkit bagi dunia dan menghalaukan kegelapan dalam dunia ini.
Kristus yang bangkit adalah Allah yang menang atas maut. Allah
yang tidak mengutamakan kehendak manusia dan kekuasaannya
tetapi kasih dan pengampunan. Semoga Paska mendorong kita
untuk berubah, menjadikan diri kita rahmat bagi orang yang
masih tinggal dalam perhambaan dosa. Amin.
64
MINGGU PASKAH (tdk jadi dibawakan krn fr edi sabatudung yg kotbah)
MENCARI ALLAH YANG HIDUP ATAU YANG MATI?
(Kis. 10:4a.37-43; Kol. 3:1-4; Yoh. 20:1-9)

Sdr...Berita tentang kebangkitan Yesus dari kubur, pada


awalnya memang tidak begitu gampang diterima. Ada dua sikap
yang dapat kita lihat:
Pertama: Ada keragu-raguan. Maria Magdalena yang
pertama dan lebih dahulu mendapati kubur Yesus yang kosong,
berpikir: “Tuhan diambil dari makam dan kami tidak tahu Ia
dibawa ke mana”. Berita ini disampaikannya kepada para murid
Yesus. Selanjutnya mereka bersama-sama pergi ke kubur. Yang
mereka lihat di sana cumalah kain kafan dan tudung untuk
menutupi kepala Yesus, tetapi jenazah Yesus tidak ada. Para
murid memang belum berpikir tentang kemungkinan Yesus
bangkit; mereka belum memahami apa yang pernah dikatakan
Yesus sebelum kematianNya, bahwa sesudah tiga hari Ia akan
bangkit. Lebih parah lagi, pada awalnya para murid sama sekali
tidak percaya bahwa Yesus sungguh telah bangkit. Hal ini lebih
jelas diungkapkan oleh penginjil Markus, di mana Yesus
menampakkan diri dan mengecam ketidakpercayaan mereka (lih.
Mrk. 16:14).
Kedua: (Namun) Ada satu hal yang istimewa dengan
murid yang dicintai Yesus (yaitu Yohanes): „Ia melihat dan
65
percaya“. Di sini, penginjil menampilkan suatu hal yang luar
biasa. Maria Magdalena, seorang pendosa kelas berat, yang
bertobat dan kemudian sungguh mencintai dan dicintai Yesus,
dialah yang pertama menyaksikan kubur Yesus yang kosong
(walaupun bukan yang pertama percaya akan kebangkitanNya).
Selanjutnya Yohanes, murid kesayangan Yesus dan yang
mencintai Yesus, dialah yang pertama percaya akan kebangkitan
Yesus dari kuburNya. Di sinilah letak kebesaran dan keunggulan
murid yang dikasihi, yang melihat lalu percaya. Di sini, CINTA
memberikan kepadanya mata hati yang jernih dan bening untuk
melihat dan membaca tanda-tanda kebangkitan Yesus. CINTA
memberikan kepadanya pikiran untuk memahami dan percaya
bahwa Kristus sungguh-sungguh telah bangkit dan hidup. Dengan
demikian, jelas bagi kita kebenaran dasar ini: bahwa di mana ada
hati dan cinta di antara dua orang, di sana ada kepercayaan teguh
akan kehidupan dan keselamatan. Cinta dapat menjelaskan apa
yang mungkin secara manusiawi tidak bisa dipahami. Cinta dapat
mewujudkan apa yang mungkin secara manusiawi sulit untuk
dilaksanakan. Cinta sejati membawa orang untuk melihat dan
percaya.
Sdr…Sekitar tahun 1960-an di Eropa dan America
berkembang sebuah teologi yang dikenal dengan “teologi
kematian Allah”, yang mengatakan bahwa “Allah telah mati dan
tidak ada lagi” (God ist tod). Para astronout mencari Allah hingga
66
ke luar angkasa, namun mereka tidak menemukan Allah. Lalu
mereka menyimpulkan bahwa Allah sebenarnya tidak ada.
Selanjutnya, manusia lalu menobatkan diri sebagai “allah” yang
hidup dan merajai dunia. Sikap dan pengalaman hidup manusia
yang ingin mengesampingkan Tuhan bahkan yang menganggap
Tuhan telah mati dalam hidupnya, diungkapkan dengan sangat
jelas oleh Kurt Marti dalam sebuah sajaknya sebagai berikut:
“Dalam segala kenanganku, segala yang lain ada, kecuali Tuhan.
Dalam segala pengalamanku, segala yang lain ada, kecuali
Tuhan. Dalam segala impianku, segala yang lain ada, kecuali
Tuhan. Segala sesuatu dalam hidupku, sudah menjadi segalanya,
kecuali Tuhan”.

Di sini, Tuhan tidak lagi menjadi pusat hidup manusia dan


tidak lagi menjadi tumpuan masa depannya. Singkatnya, Tuhan
telah mati dalam hati dan hidup manusia.
Akan tetapi, benarkah bahwa Allah telah mati? Benarkah
Allah tidak ada lagi? Benarkah Allah telah dikuburkan manusia?
Sdr…Sesungguhnya, yang mati itu bukan Allah, melainkan
manusia sendiri. Manusialah yang telah mengeluarkan Allah dari
dalam dirinya dan menguburkan Allah. Manusia membiarkan
Allah mati dalam suara hatinya, dalam pikirannya dan dalam
perbuatannya. Manusia lalu berpikir, bertindak dan hidup, seolah-
olah Allah telah mati. Inilah krisis iman yang sungguh mendasar,

67
bilamana manusia sampai pada suatu keyakinan bahwa Allah telah
mati dan tidak ada lagi. Dengan demikian, secara tidak sadar,
manusia sebenarnya ingin menggantikan posisi dan peranan Allah,
bahkan ingin menjadi allah, dan dengan demikian bertindak
sewenang-wenang terhadap sesama manusia dan ciptaan Tuhan
lainnya.
Sdr…Perayaan Paskah mengajak kita sekalian untuk
mencontohi sikap para murid yang percaya: tidak gegabah, namun
dengan mata cinta dan mata iman sanggup melihat dan percaya
bahwa Tuhan sungguh hidup dan tidak mati. Paskah mengajak
kita, bukan untuk mencari Allah yang mati, melainkan Allah yang
hidup. Ia mengajak kita untuk mewartakan bahwa Tuhan sungguh
ada, hidup dan berkarya dalam keseharian hidup kita. Dia
bukanlah Allah yang mati, yang jauh dan tak terlihat dalam hidup
dan tugas kita. Dia bukanlah Allah yang mati, yang tidak peduli
dengan permohonan, keluh-kesah dan nasib manusia. Sebaliknya
Tuhan adalah Allah yang hidup dan meraja dalam hati semua
mereka yang mencintaiNya. Semoga kita pun sungguh-sungguh
mencintai Tuhan, sebagaimana Yohanes dan Maria Magdalena,
agar diperkenankan untuk melihat dan percaya bahwa Tuhan
sungguh bangkit dan hidup kembali dari kegelapan kematian.
Selamat Pesta Paskah buat anda sekalian!!!

68
SENIN PASKAH KE II
Kis 4, 32 – 35
Yoh 20, 19 – 31

PENGANTAR

Kita rayakan Minggu ke-2 Paska yang lazim dikenal

sebagai Minggu Putih. Hari ini kita kembali kepada Tuhan,

menerima rahmat PaskaNya dalam rupa damai-sejahtera, Roh

Kudus dan pengampunan. Kita juga belajar beriman dan mencintai

seperti para Rasul agar kita sungguh menjadi orang-orang Kristen

sejati.

Kita sadari segala kekurangan dan dosa kita, dan kita

mohon ampun dari Tuhan.

HOMILI

69
WANITA – PENGIKUT YESUS – BANGKITLAH
Luk 24:1-12

Hai wanita, bangkitlah!


Hai pengikut Yesus, wartakanlah kebangkitan Tuhan!

“Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus


Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu....Terimalah
Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya
diampuni, dan jika kamu mengatakan dosa orang itu tetap ada,
dosanya tetap ada.“ Perjumpaan dengan Kristus, Tuhan Yang
Bangkit, senantiasa membawa pembalikan, perubahan radikal
dalam hidup. Para Rasul yang tadinya penakut, pengecut, hanya
tahu kunci diri dan sembunyi di dalam rumah, kini disuruh bukan
hanya untuk ke luar rumah, tapi untuk pergi ke dunia luas, menjadi
pewarta keselamatan universal. Lebih lagi, mereka dicurahi Roh
Kudus, yang menjadikan mereka berkuasa untuk mengampuni
orang, melepaskan dan mendamaikan manusia dengan Allah, atau
sebaliknya, menahan dosa orang itu! Inilah hasil nyata dari Paska:
Inilah Paska yang sungguh mengagumkan: Tuhan bangkit, Ia
mendatangi para murid, membaharui mereka, menjadikan mereka
siap untuk tugas-tugas besar yang Tuhan ingin percayakan kepada
mereka.
70
Mari kita fokus pada 3 hal mendasar yang merupakan hasil
dari Paska: Damai-sejahatera, Roh Kudus dan Pengampunan.
Inilah hasil dari Paska yang belum sepenuhnya terealisir di bumi
ini. Damai, keamanan, kenyamanan dan ketenangan hidup masih
sering terganggu oleh permusuhan, perselisihan, persengketaan,
konflik dan perang. Masih ada ketakutan, kecurigaan, rasa tidak
saling percaya, dst; yang membuat orang tersekat dalam
kelompok-kelompok eksklusif, tertutup dan terkungkung dalam
kepentingan yang sempit. Maka Damai-Sejahtera Allah harus kita
terima dan kita wartakan dengan cara dan nuansa baru, agar bisa
menjadi milik semua hati! Milik semua orang!
Roh Kudus adalah hasil dari Pentakosta yang terkait
langsung dengan Paska. Roh Kudus adalah kekuatan Allah yang
menghidupkan orang dan menghangatkan cinta dalam hati. Tanpa
Roh Kudus, dunia dan manusia akan mati, hati manusia jadi beku,
karena hanya dikuasai kerajaan maut, kerajaan kematian, kerajaan
kebencian, kerajaan iblis. Roh Kuduslah yang memampukan kita
untuk menerima hidup sejati, yaitu hidup yang dijiwai cinta dan
kekuatan Allah.
Pengampunan, pendamaian, rekonsiliasi, adalah hadiah
istimewa dari Paska yang memungkinkan kita masuk kembali
dalam hubungan yang serba baru dengan Allah. Kita dibebaskan
dari dosa dan dapat menghadap Allah sebagai orang-orang yang

71
telah disucikan oleh daya penebusan Kristus, yang terlaksana
berkat wafat dan kebangkitanNya dari alam maut.
Ternyata, di kalangan para Rasul sendiri, ada yang belum
siap untuk masuk ke dalam pembaharuan hidup yang dibawa oleh
Kristus, Tuhan. Dialah Thomas, Rasul yang tidak percaya, hanya
karena belum melihat Tuhan dengan mata kepala sendiri. Tetapi
dia berubah total saat disapa Tuhan sendiri: „Ya Tuhanku dan
Allahku!“ Iman berarti menerima dengan sepenuh hati dan dengan
cara sehidup-hidupnya bahwa Kristus itulah Tuhan dan Allah,
untuk pribadiku sendiri dan untuk seluruh dunia. Inilah yang
ditunjukkan oleh Rasul Thomas yang tidak gampang percaya, tapi
kalau sudah percaya, dia percaya tanpa reserve. Dia yakin, sekali
dia memperoleh iman sejati, terbukalah horizon ke alam hidup
yang jauh lebih mulia, yang mengatasi segala kefanaan, kerapuhan
dan keterbatasan dunia ini. Dia tahu, Tuhanku dan Allahku berarti
Kristuslah segalanya dalam hidup!

Barangsiapa beriman kepada Kristus dan berjumpa dengan


Dia dalam kehidupan, otomatis lahir dari Allah. Ia akan bebas dari
kekacauan hidup dan kegalauan batin yang seringkali buat kita
mata gelap, hati gelap, pikiran gelap. Hidup lalu jadi kacau, gelap-
gulita. Kita perlu Kristus, Terang Dunia, Jalan, Kebenaran dan
Hidup, untuk mengubah hidup kita jadi serupa dengan hidupNya.
Itulah makna Paska : makin serupa dengan Kristus! Mari kita

72
pasang cermin besar, yakni ALLAH untuk lihat muka kita: Jangan
sampai kita ini kristen tetapi lari jauh dari Kristus!
Paska hendaknya juga menghantar kita untuk menghayati
kasih sejati dengan cara yang benar. Bukan hanya cinta tingkat
manusiawi dan duniawi yang sering menjerumuskan, tapi cinta
sejati yang berakar dalam Allah: „Setiap orang yang mengasihi
Dia yang melahirkan, mengasihi Dia yang lahir daripadaNya.“
Kalau kita masih terus dihantui rasa takut dan cemas, egoistik
karena terkungkung dalam kesempitan diri, kita sebetulnya masih
jadi kristen kasasar, kristen Cuma proforma, tapi belum kristen
secara eksistensial. Kalau kita mampu mengimani dan mencintai
Allah tanpa kesulitan, dan mencintai saudara/i kita dengan
sepenuh hati, barulah kita jadi kristen sejati, kristen otentik. Kalau
demikian, kita boleh Paska dan terus-menerus jadi kristen.
Semoga.

73
74

Anda mungkin juga menyukai