PETRUS KANISIUS
11 April 2015
Pemimpin Ibadat: Yoh. Fillan Samosir
1. Lagu pembukaan : PS NO.542: 1-3
2. Tanda Salib dan Salam
P : Demi Nama Bapa
U : Amin
P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus
beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
3. Kata pengantar
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus.
Umat atau Gereja adalah perhimpunan atau persekutuan umat beriman yang dijiwai semangat
injil. Umat dalam kelompok kecil biasanya disebut lingkungan. Umat lingkungan merupakan
bagian konkret Gereja Universal, secara langsung hidup dan membaur di tengah-tengah
masyarakat umum. Oleh karena itu , secara langsung mereka dapat memberi kesaksian Injil
Yesus Kristus, sebagai garam dan terang bagi masyarakat sekitarnya. Umat semacam itulah
yang yang dapat menjadi inspirasi bagi kita, agar kegiatan lingkungan yang kita laksanakan
selama ini menjadikan kita semakin rukun bersatu, rela berkorban dan ikut terlibat dalam
kehidupan menggereja dan masyarakat.
Walaupun umat di lingkungan kita dapat dikatakan masih jauh dari idaman tersebut, tetapi
setiap langkah yang kita lalui ( misalnya umat yang mulai rajin berkumpul, kesadaran untuk
ikut serta dalam kegiatan gereja atau RT/RW, perhatian pada pelayanan kepada umat yg
membutuhkan berupa komunikasi, saling mengunjungi, melakukan aksi sosial, juga aktivitas
kita dalam kegiatan gereja baik kutunggu maupun non liturgis, termasuk memimpin ibadat
dalam pertemuan lingkungan, menjadi pengurus lingkungan, wilayah dan sebagainya perlu
kita syukuri. Marilah kita satukan hati kita dalam doa agar kita semu pantas menghadap
Tuhan.
Peringatan akan Santo/Santa Hari ini 11 April:4. Pernyataan Tobat
P: Tuhan Yesus Kristus, kami seringkali malas bersyukur dalam setiap tugas-tugas hidup
kami. Tuhan, kasihanilah kami
U: Tuhan, kasihanilah kami.
P: Tuhan Yesus Kristus, Engkau sungguh taat kepada Bapa, namun kami tidak banyak
mentaati kehendak Bapa yang begitu baik kepada kami. Kristus, kasihanilah kami
U: Kristus, kasihanilah kami.
P: Tuhan Yesus Kristus, pimpinlah kami agar mampu mengikuti jejakmu, bersyukur, dan
berani berkorban demi kepentingan bersama, sehingga pantas menjadi murid-muridmu.
Tuhan, kasihanilah kami
U: Tuhan, kasihanilah kami
P: Semoga Allah yang Mahakuasa dan Maharahim mengasihi kita, mengampuni dosa-dosa
kita, dan mengahantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.
5. Doa Pembukaan
Ya Allah, Bapa kami yang maharahim, kami bersyukur dan berterima kasih karena pada hari
ini Engkau berkenan mempersatukan kami dalam doa ini. Kami umat-Mu di lingkungan St.
Petrus Kanisius, telah engkau limpahi rahmat-Mu, sehingga kami dapat hidup rukun bersatu
dalam karsa dan karya. Semoga apa yang telah kami laksanakan , lebih-lebih dalam hal ikut
ambil bagian dalam kegiatan liturgis dan non liturgis utk membangun komunitas basis kami
dapat menambah semangat kami untuk membangun lingkungan yang semakin hidup dan
berkembang dalam iman. Ini semua kami mohon demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami,
dalam persekutuan dg Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin
6. Bacaan Kitab Suci
Bacaan pertama:
Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya
orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai
pengikut Yesus.Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping
kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya.Dan setelah
mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang, berundinglah mereka,dan
berkata: "Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata
kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mujizat yang
menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya.Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar
di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka
jangan berbicara lagi dengan siapa pun dalam nama itu."Dan setelah keduanya disuruh
masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam
nama Yesus.Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri
manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.Sebab tidak
mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah
kami dengar."Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan
mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan
orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi. (Kis
4:13-21)
Demikianlah Sabda Tuhan
Mazmur ( Mzm 118:1,14-15,18a-19,21)
Reff: Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik!
Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.Tuhan itu kekuatanku dan mazmurku; Ia
telah menjadi keselamatanku.Suara sorak-sorai dan kemenangan di kemah orang-orang benar.
Tuhan telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan aku kepada maut.
Bukakanlah aku pintu gerbang kebenaran, aku hendak masuk ke dalamnya, hendak
mengucap syukur kepada Tuhan.
Aku bersyukur kepada-Mu, sebab Engkau telah menjawab aku dan telah menjadi
keselamatanku.
Bacaan Injil:
P: Tuhan beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya.
Gemma Galgani lahir di Camigliano, Tuscany, Italia pada tanggal 12 Maret 1878.
Ketika berumur dua tahun, Gemma kecil tinggal di rumah seorang sanaknya karena
beberapa anggota keluarganya, terutama ayah dan ibunya penderita penyakit TBC
Sinkron. Hal ini ditempuh dengan maksud agar Gemma tidak terjangkiti penyakit
ganas itu. Di sana ia bertumbuh besar dengan baik. Pada umur sembilan tahun, ia
menerima komuni pertama. Semenjak itu ia bertekad menempa dirinya menjadi
orang yang rajin berdoa. Ia tampak sederhana dalam berpakaian namun menyimpan
dalam hatinya suatu kesucian hidup yang luar biasa. Pada suatu ketika tatkala
sedang berdoa di gereja untuk ayah dan ibunya yang sedang sakit, tiba-tiba ia
mendengar suata suara ajaib: Gemma, bolehkah ibumu Kuambil? Tanpa banyak
berpikir, Gemma menyahut suara itu: Ya, boleh Tuhan! Tetapi saya juga turut.
Tidak! Kali ini hanya ibumu. Kelak, Gemma boleh juga turut ke surga! balas suara
itu.
Ketika Gemma berumur 20 tahun, ayahnya meninggal dunia. Ia ditinggalkan
ayahnya dalam keadaan miskin dan melarat. Dalam keadaan itu, sebagai anak
perempuan tertua, ia harus mengurus adik-adiknya. Betapa berat beban yang
ditinggalkan orang-tuanya. Sementara itu penyakit TBC yang ganas itu mulai
perlahan-lahan menyerangnya juga. Penyakit inilah yang menjadi penghalang
terbesar baginya dalam melaksanakan tugas sehari-hari, terutama dalam
mewujudkan cita-citanya menjadi seorang suster Passionis. Permohonannya untuk
menjadi suster Passionis ditolak karena penyakit yang dideritanya itu. Tetapi ia tidak
putus asa.
Ia percaya bahwa penyakit itu bisa disembuhkan. Untuk itu ia berdoa untuk
memohon kesembuhan. Ia melakukan novena kepada Santo Gabriel Porssenti
(1838-1862), seorang imam Passionis, yang menjadi tokoh pujaannya. Tuhan
ternyata mengabulkan permohonan Gemma dengan memberikan penyembuhan
ajaib kepadanya. Meskipun demikian, kesehatannya tidak pulih seluruhnya,
sehingga cita-citanya untuk menjadi suster passionis tetap tidak terwujudkan. Oleh
karena itu, ia bertekad untuk menghayati hidup baktinya kepada Tuhan di rumah
seorang wanita Katolik, tempat ia bekerja sebegai pembantu rumah tangga. Dalam
cara hidup demikian, Gemma ternyata bisa mengalami suatu kedekatan yang
mendalam dengan Tuhan. Ia mengalami banyak peristiwa ilahi dalam hidupnya, dan
dikaruniai kelima luka Yesus (stigmata) pada kaki, tangan, dan lambungnya, serta
luka-luka pada kepala Yesus karena tusukan mahkota duri. Selain mengalami
penderitaan badani, Gemma juga mengalami penderitaan batin yang hebat karena
celaan orang-orang sekitar terhadap cara hidupnya.
Gemma sadar bahwa ia mendapat tempat istimewa dalam hati Tuhan. Namun ia
tetap rendah hati dan menganggap dirinya lebih rendah daripada orang-orang lain di
hadapan Tuhan. Akhirnya, sebagaimana pernah didengarnya sendiri dari suara ajaib
itu, Gemma dipanggil menghadap Tuhan pada tanggal 11 April 1903 di Lucca,
Tuscany, Italia. Dikemudian hari oleh Paus Pius XII (1939-1963) Gemma dinyatakan
Kudus pada tanggal 2 Mei 1940, gelar Kudus ini diberikan kepada Gemma bukan
karena pengalaman rohaninya yang luar biasa, melainkan karena kesucian hidup
dan kerendahan hatinya baik di hadapan sesamanya maupun di hadapan Tuhan.
3. Santo Stanislaus, Uskup dan Martir
Santo Stanislaus lahir di Szczepanow, Polandia selatan pada tanggal 26 Juli 1030.
Ketika itu ibu-bapanya sudah memasuki usia senja. Boleh dikatakan Stanislaus
adalah hadiah Allah kepada kedua orangtuanya yang tidak kunjung putus berdoa
untuk mendapatkan seorang anak. Ibu bapanya mempersembahkan kembali dia
kepada Allah yang telah mengabulkan permohonan mereka.
Ketika meningkat remaja, Stanislaus ternyata menunjukkan kepintaran yang luar
biasa. Cita-cita hidupnya hanya satu, yakni menjadi abdi Allah sebagai seorang
rahib. Cita-cita luhur ini baru terwujud setelah kedua orangtuanya meninggal dunia.
Sebagai anak tunggal, ia tidak mempunyai suatu keterikatan kepada siapapun. Ia
melepaskan segala-galanya, termasuk harta warisan orangtuanya lalu memasuki
pendidikan imamat.
dan merasakannya menjadi tertarik untuk mengikuti Yesus Kristus, Tuhan kita. Marilah kita
mohon .....
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
P: Bagi kita agar tidak menjauhkan diri dari Tuhan.
Semoga kita tidak pernah melupakan kebaikan Tuhan yang tidak menghendaki dan
membiarkan seorang pun anak-anak-Nya hilang. Marilah kita mohon .....
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
P: Bagi semangat kristiani yang sejati.
Semoga kita tidak sombong apabila berhasil dan juga tidak gampang menyerah manakala
menghadapi kesulitan dan tantangan. Marilah kita mohon ......
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
P: Bagisemua orang yang kita jumpai.
Semoga kita dapat menjadi tangan-tangan Tuhan yang melindungi dan menjaga orang-orang
yang lemah dan yang membutuhkan pertolongan sehingga kehadiran kita menjadi berkat bagi
siapapun yang kita jumpai. Marilah kita mohon .....
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
P: Bagi kita semua.
Semoga kita yang berhimpun disini senantiasa berusaha untuk saling meneguhkan dan
menguatkan dalam iman dan berjuang melaksanakan panggilan Tuhan menjadi garam dan
terang bagi sesama kita. Marilah kita mohon .....
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
P: Marilah kita hening sejenak kita sampaikan ujub pribadi kita masing-masing ke hadirat
Allah. ( hening sejenak ) Marilah kita mohon ......
U: Kabulkanlah doa kami ya Tuhan
P: Ya Bapa yang mahabaik, demikian curahan hati kami keluarga besar lingkungan St
Petrus Kanisius . Semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan doa-doa kami dan
melimpahi kami dengan berkat dan rahmat-Mu. demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami,
dalam persatuan dg Roh Kudus utk selama-lamanya.
U: Amin
10. Kolekte dan diiringi dg lagu persembahan:
KASIH
Kasih pasti lemah lembut, kasih pasti memaafkan
Kasih pasti murah hati, kasihMu kasihMu Tuhan
REFF.......2X
Ajarilah kami ini saling mengasihi
Ajarilah kami ini saling mengampuni
IBADAT SABDA
LINGKUNGAN ST. FRANSISKUS
1.
2.
Lagu pembukaan :
Tanda Salib dan Salam
P : Demi Nama Bapa
U : Amin
P : Semoga rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus
beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
3. Kata pengantar
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus. Umat atau Gereja adalah perhimpunan atau
persekutuan umat beriman yang dijiwai semangat injil. Umat dalam kelompok kecil biasanya
disebut lingkungan. Umat lingkungan merupakan bagian konkret Gereja Universal, secara
langsung hidup dan membaur di tengah-tengah masyarakat umum. Oleh karena itu , secara
langsung mereka dapat memberi kesaksian Injil Yesus Kristus, sebagai garam dan terang
bagi masyarakat sekitarnya. Umat semacam itulah yang yang dapat menjadi inspirasi bagi
kita agar kegiatan-kegiatan yang kita laksanakan selama ini menjadikan kita semakin rukun
bersatu, rela berkorban dan ikut terlibat dalam kehidupan menggereja dan masyarakat.
Walaupun kelompok doa lingkungan ini dapat dikatakan masih jauh dari idaman, tetapi
setiap langkah yang kita lalui perlu kita syukuri sebagai bentuk pembinaan iman yang
4.
mandiri. Marilah kita satukan hati kita dalam doa agar kita semu pantas menghadap Tuhan.
Pernyataan Tobat
P: Tuhan Yesus Kristus, kami seringkali malas bersyukur dalam setiap tugas-tugas hidup
kami. Tuhan, kasihanilah kami
U: Tuhan, kasihanilah kami.
P: Tuhan Yesus Kristus, Engkau sungguh taat kepada Bapa, namun kami tidak banyak
mentaati kehendak Bapa yang begitu baik kepada kami. Kristus, kasihanilah kami
U: Kristus, kasihanilah kami.
P: Tuhan Yesus Kristus, pimpinlah kami agar mampu mengikuti jejakmu, bersyukur, dan
berani berkorban demi kepentingan bersama, sehingga pantas menjadi murid-muridmu.
Tuhan, kasihanilah kami
U: Tuhan, kasihanilah kami
P: Semoga Allah yang Mahakuasa dan Maharahim mengasihi kita, mengampuni dosa-dosa
kita,
5.
dan
mengahantar
kita
ke
hidup
yang
kekal.
U: Amin.
Doa Pembukaan
Ya Allah, Bapa kami yang maharahim, kami bersyukur dan berterima kasih karena pada hari
ini Engkau berkenan mempersatukan kami dalam doa ini. Kami umat-Mu Lingkungan Santo
Fransiskus Nanga Bulik, telah Engkau limpahi rahmat-Mu, sehingga kami dapat hidup rukun
bersatu dalam karsa dan karya. Semoga apa yang telah kami laksanakan, lebih-lebih dalam
hal ikut ambil bagian dalam pembangunan gereja kami dan membangun komunitas basis
kami dapat menambah semangat kami untuk membangun lingkungan yang semakin hidup
dan berkembang dalam iman. Tak lupa juga kami berdoa bagi semua mereka yang hari ini
merayakan hari ulang tahun kelahirannya, secara khusus anak................semoga dengan
kelimpahan rahmat yang dia alami sepanjang perjalanan hidupnya ia semakin bertumbuh
dalam iman dan ketaqwaan kepada-Mu. Anugerahkanlah rahmat kesehatan jasmani dan
rohani dalam hidupnya sehingga ia boleh menjalani hidupnya dengan penuh kedamaian.
Berkati pula kedua orang tuanya yang telah membimbing, mengasuh dan membesarkannya
dengan penuh kasih sayang dan anugerahkan kesehatan jasmani dan rohani bagi mereka.
Dan juga berkatmu yang berlimpah bagi semua mereka yang dengan caranya masingmasing turut membantu dalam perjalan hidupnya. Ini semua kami mohon demi Kristus,
Tuhan dan Pengantara kami.
6. Liturgi Sabda
a. Bacaan Pertama: Efesus 2:4-10
b. Bacaan Injil: Yohanes 3:14-21
P: Tuhan beserta kita
U: Sekarang dan selama-lamanya.
P: Inilah InjilYesus Kristus, menurut Santo Yohanes
U: Dimuliakanlah Tuhan
P: Demikian sabda Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
c. Homili/Renungan Singkat
7.
DOA UMAT
Bapak/ibu saudara/i yang terkasih dalam Kristus Tuhan setelah kita merenungkan
sabda Tuhan dalam sebuah permenungan singkat, maka marilah kita menyatakan
iman kepercayaan kita kepada Allah Try Tunggal dengan mendoakan doa Aku
Percaya..................
1. Bagi Gereja: Semoga Bapa mendorong Gereja bertobat dan membarui diri, supaya
siapa
pun
merasa
bahagia
di
dalamnya.
Marilah
kita
mohon,...
Bagi mereka yang menderita: Semoga masa Prapaskah ini mendatangkan rezeki
bagi para papa sehingga tercukupi kebutuhan mereka akan sandang, pangan dan
papan berkat amal bakti umat-Mu. Marilah kita mohon,....
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
4.
Bagi diri kita: Semoga Bapa menggerakkan hati kami pada masa Prapaskah ini,
sehingga kami benar-benar mengingkari dosa dan sanggup memperjuangkan
keadilan
dan
kejujuran
bagi
masyarakat.
Marilah
kita
mohon,.....
Allah Bapa sumber kejujuran dan keadilan, kerukunan dan kedamaian, kami
mengakui kelemahan, kemiskinan dan kecondongan kami menyombongkan diri di
depan orang. Ampunilah kami dan dengarkanlah permohonan kami. Dan marilah
kita satukan semua doa permohonan kita ini dengan doa yang diajarkan Tuhan
Yesus kepada kita. Bapa Kami........................
8. Persembahan
a. Lagu Persembahan
9. Penutup
a. Doa Penutup :
Allah Bapa yang Maharahim, kami bersyukur karena dari Engkau sendiri kami semakin
mengenal-Mu melalui hidup dan karya Putera-Mu, Yesus Kristus. Semoga persekutuan
kami, komunitas basis kami, menjadi komunitas yang menyembuhkan, menjadi komunitas
yang mengembangkan, dan menjadi komunitas yang meneguhkan dalam hal kebaikan demi
Yesus Kristus Tuhan Allah kami yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
b. Berkat dan Pengutusan
Bapak, Ibu, Saudara, Saudari yang terkasih, sebelum kita akhiri ibadat kita malam ini,
marilah kita mohon berkat Tuhan.
P: Tuhan Beserta kita
U: Sekarang dan selamanya.
P: Semoga kita selalu dibimbing oleh berkat Alah Yang Maha Kuasa + Dalam Nama Bapa
dan Putera dan Roh Kudus.
U: Amin.
P: Dengan demikian ibadat kita malam hari ini sudah selesai.
U: Syukur kepada Allah.
c. Lagu Penutup
Renungan
Efesus 2:4-10
Yohanes 3:14-21
Kasih karunia Allah yang begitu besar itu tampak dalam diri putranya, yesus yang
menyerahkan diri sehabis-habisnya di atas palang penghinaan, tujuannya hanya untuk
menunjukan kepada kita manusia bahwa semua yang kita alami, pengampunan atas
kesalahan-kesalahan, pekerjaan baik, keluarga yang bahagia, kebahagiaan, kedamaian
adalah semata-mata berkat dari Tuhan.
Kehadiran Yesus mau membuktikan kasih Allah yang tak akan berkesudahan, baik
kemarin ,hari ini dan hari esok. Allah tidak menuntut balas jasa dari kita manusia, ia hanya
meminta kita untuk memilih terang atau kegelapan dalam hidup ini. Jika kita memilih terang
kita akan melihat kasih karuniah Allah yang tiada batasnya. Jika kita memilih kegelapan kita
akan dibutahkan oleh kesombongan yang menggelapkan mata dan akhirnya kasih karunia
Allah yang mengalir setiap hari melalui peristiwa-peristiwa hidup dan sesama berlalu begitu
saja dan kita akan menghukum diri kita sendiri dalam kegelapan. Tuhan menyertai kita
semua