Anda di halaman 1dari 4

Nama: Christian Syahputra

Kelas: X.E
Mapel: Agama
Judul tugas: buatlah artikel mengenai kesetian sebagai bagian utama sebagai
murid
Kristus

Nama guru: Pdt.Ficky benyamins

Kesetian sebagai bagian utama kehidupan sebagai murid


Kristus

Kesetian adalah kata yang paling penting dalam alkitab. Kata “setia” atau
“kesetian” muncul sebanyak 130 kali didalam seluruh alkitab. Di dalam
perjanjian lama kata “kasih setia” muncul sebanyak kasih setia muncul
sebanyak 167 kali dan “kesetian” 52 kali
Kata “setia” atau “kesetian” sangat erat hubungannya dengan
“kasih”
dalam bahasa ibrani. Kata “kasih” diterjemahkan menjadi khesed , yang di
dalam alkitab bahasa indonesia biasanya Diterjemahkan menjadi “kasih setia”.
Kasih tidak bisa berdiri begitu saja tanpa kesetiaan. Artinya, tidak cukup kalau
orang mengatakan “aku sayang kamu” tanpa menunjukan kesetian kepada
orang yang disayanginya. Dalam alkitab, kasih Allah digambarkan sebagai kasih
yang setia. Kasih Allah yang digambarkan sebagai kasih yang penuh kesetian ini,
dituliskan dalam ayat ayat seperti Mazmur 103:8-13 yang berbunyi:
“Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan penuh kasih
setia.tidak selalu Ia menuntut dan tidak selalu Ia mendendam. Tidak dilakukan-
Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalasnya-Nya dengan kita
setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besar
kasih setia-Nya kepada orang orang yang mengasihi Dia. Sejauh timur dari barat,
demikian di jauhkan-Nya pelanggaran kita. Seperti bapa sayang kepada anaknya,
demikian Tuhan sayang kepada orang orang yang mengasihi Ia.”
Dalam kitab ratapan 3:22 juga dikatakan,”tak berkesudahan kasih setia Tuhan,
tak habis habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi, besar kesetiaan-Mu.”
Allah juga menunjukkan kasih setianya dengan mengaruniakan
anaknya yang tunggal seperti dalam Yohanes 3:16 yang berbunyi:
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Dari sini kita bisa melihat betapa
besarnya kasih setia-Nya kepada kita
Dalam konteks Firman Tuhan, kita juga harus mengasihi dan
menunjukan
kesetiaan kepada-Nya. Kebanyakan manusia hanya akan nampak kesetiaannya
dengan nyata hanya pada waktu menghadapi ujian. Ketika badai kesulitan dan
tantangan datang maka jangkar kesetiaan itu akan diuji. Setia kepada seseorang
jika orang tersebut memberikan apa yang dicarinya. jika tidak, maka kesetian
itu pudar. Setia pada hal hal kecil lebih mudah daripada setia pada hal hal
besar. Kesetiaan bukan berarti ketaatan yang pasif, tetapi dari hal yang kecil
dalam kesetiaan dapat mengembangkannya menjadi sesuatu yang lebih besar
demi kemuliaan Tuannya (Mat. 25:14-30).Itulah gambaran kesetiaan manusia.
Kesetiaan yang di maksud dalam teks ini ialah kesetiaan di dalam melakukan
firman Tuhan dan Kesetiaan terhadap Allah pencipta serta pemilik alam
semesta. Di mana dalam mempertanggungjawabkan segala pekerjaan itu adalah
kepada Allah.
Seorang tabib diperlukan oleh orang yang sakit, begitu halnya firman
Dalam
Markus 10:45 berbunyi:
“karena anak manusia bukan datang untuk dilayani, melainkan untuk melayani
dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

melayani dan memberikan memang radikal sifatnya, dan kita pun


dipanggil
untuk melakukan hal ini Demikianlah Tuhan menunjukkan kesetiaan-Nya lewat
pengorbanan-Nya di atas kayu salib Menjadi seorang pengikut Yesus berarti
menjadi
murid Yesus. Seorang murid adalah seorang yang menjadi mirip dengan orang
yang
diikutinya, seseorang yang mencontoh gurunya dalam segala hal.Seperti halnya
juga seorang hamba dalam mengikuti tuannya dalam banyak hal. Dalam hal ini
pribadi yang perlu di tiru adalah Tuhan Yesus sendiri, dimana Ia menjadikan
Diri-Nya Hamba, dan taat sampai mati itulah bukti kesetiaan kepada Bapa.
Sebagai seorang pelayan haruslah melakukan seperti yang Tuhan lakukan.
Sebab Allah tidak menginginkan pengakuan di bibir tetapi nyata dalam pola
kehidupan setiap hari. Bagaimana mungkin seorang pelayan menyebut dirinya
setia, tetapi yang terlihat dari pola hidup setiap hari tidak sesuai dengan apa
yang dikehendaki Allah.

Kasih terhadap sesama menunjukkan karakter seorang


hamba lewat pola hidupnya sehari-hari. Kesetiaan dalam melayani sangat
ditentukan oleh kasih seorang kepada Tuhan. Demikian juga kesucian tetap
terpelihara bila seorang pelayan memiliki kasih yang sama itu. Paulus menyebut
unsur-unsur perkataan, tingkah laku, kesucian yang mencerminkan kata dan
perbuatan. Seorang pelayan harus seperti Timotius meskipun Timotius masih
muda sementara ia harus menghadapi sejumlah anggota jemaat yang mungkin
lebih tua untuk menerima nasehatnya. Tetapi dengan keteladanan itu ia
mewujudkan dengan kata dan perbuatan, memungkinkan ia melakukan
tugasnya.

Melalui pembacaan Kisah para rasul 2:41-47 yang berbunyi:


“Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada
hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.Mereka bertekun dalam
pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul
untuk memecahkan roti dan berdoa.Maka ketakutanlah mereka semua, sedang
rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.Dan semua orang yang
telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah
kepunyaan bersama,dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu
membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-
masing.Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari
dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara
bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,sambil
memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan
menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.”

Dengan menggunakan metode analisis deskriptif diperoleh beberapa


karakteristik, yakni: bertekun, berdoa, bersatu. kesimpulannya orang yang
percaya atau orang yang setia kepada Tuhan atau yang menyebut dirinya
sebagai murid Kristus harus memiliki karakteristik yang membedakannya
dengan orang yang mengikuti Tuhan sebagai kewajiban agamawi belaka.

Anda mungkin juga menyukai