Anda di halaman 1dari 16

MAKALA

TIGA PANGGILAN TUHAN

DISUSUN OLEH:

NAMA: VINI VALENZA NOVA SIMARMATA


KELAS: XI MIPA 3

SMAN 1 TUGUMULYO
TAHUN AJARAN 2022/2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PEMBAHASAN MATERI
A. PENGERTIAN DIAKONIA
B. PENGERTIAN KOINONIA
C. PENGERTIAN MARTURIA
BAB 2 PRAKTIK
A. KEGIATAN KOINONIA
1. IBADAH MINGGU
2. IBADAH KKR
B. KEGIATAN DIAKONIA
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN
BAB 1
PEMBAHASAN MATERI

Gereja adalah tentang perkumpulan orang yang sudah percaya Kristus


atau suatu komunitas tertentu yang tengah mengerjakan kehendak
dan kerinduan-Nya. Jadi, bila kita memiliki persekutuan di suatu
lingkungan, maka itu juga bisa dinamakan gereja.Gereja juga memiliki
arti yang dipanggil keluar dari dunia dan menjadi milik Tuhan. Karena
visi inilah sehingga gereja memiliki tugas sangat vital yang harus
dikerjakan. Dinamakan diakonia, koinonia, dan marturia.
Di sini, kami akan menjelaskan arti, pengertian, dan definisi diakonia,
koinonia, dan marturia Anda bisa menyimak ulasan lengkapnya pada
pembahasan di bawah berikut ini.Apa itu panggilan Tuhan? Seringkali
orang menyalah artikan "panggilan Tuhan" menjadi: profesi tertentu,
yaitu yang berkaitan dengan yang rohani: romo pastur, suster,
pendeta, penginjil, dan lain-lain. Padahal setiap kita dipanggil oleh
Tuhan untuk melakukan kehendak Tuhan dalam hidup ini.

Semua profesi, pekerjaan atau tanggung jawab adalah panggilan

Tuhan kepada setiap kita, dan Tuhan mau supaya kita

mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Namun, kita sering

seperti Yeremia dan Petrus. Menolak panggilan Tuhan, dan merasa

tidak layak. Kita semua diajak menyadari: apapun yang kita buat

adalah panggilan Tuhan kepada kita, termasuk apa yang kita kerjakan

saat ini. Kenapa kita harus sungguh-sungguh?

1. Tuhan sudah mempersiapkannya (ay.5), bahkan Tuhan berkata:

sejak semula diri kita, Tuhan sudah mempersiapkan setiap kita untuk

mengerjakan panggilan Tuhan kepada kita masing-masing.


2. Tuhan menjaga kita (ay. 8). Jangan takut. Sesulit apapun apa yang

kita hadapi, Tuhan menjaga kita. Dia pasti menolong kita dan

mempersiapkan jalan keluar terbaik.

3. Tuhan memperlengkapi kita kita (ay. 9). Tuhan tidak pernah

memanggil dan mengutus orang dengan tangan hampa. Pasti Tuhan

memperlengkapi setiap kita jika Dia memanggil kita untuk melakukan

panggilan-Nya.

Para murid pun menerima panggilan Tuhan. Petrus diajak untuk

menjadi penjala manusia dari profesinya menjala ikan.Mengapa kita

perlu menanggapi dengan positif panggilan itu? 1 Korintus 15:9-11

(TB) Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan

tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.

Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada

sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak

sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka

semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang

menyertai aku.

Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan

demikianlah kamu menjadi percaya. Paulus mengajak kita untuk

mengingat bahwa panggilan kita pertama-tama diawali dengan

pengampunan dosa kita; Tuhan melayakkan kita untuk menjadi

milik-Nya. Mari kita menanggapi dengan positif panggilan kita

dengan mengerjakan panggilan itu sepenuh hati. Pemazmur

mengatakan: semua kesediaan kita oleh karena ucapan syukur kita


atas apa yang Tuhan perbuat kepada kita. Mazmur 138:7-8 (TB) Jika

aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku;

terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tanganMu, dan

tangan kananMu menyelamatkan aku. TUHAN akan

menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk

selama-lamanya; janganlah Kau Tinggalkan perbuatan tanganMu!

A. PENGERTIAN DIAKONIA

Diakonia berasal dari Bahasa Yunani yaitu diakoneo yang


mempunyai arti melayani. Arti melayani yang
dikonsepkan Allah melalui Alkitab sangatlah
bertentangan dengan arti melayani yang dikonsepkan
dunia. Dunia berkata bahwa akan “melayani seseorang
jika…”. Artinya jika kondisi kita sedang tidak baik, kita
wajar tidak melayani. Atau disaat kondisi kita yang sedang
banyak problema, kita wajar hanya memikirkan diri
sendiri dan tidak mau ambil bagian atas permasalahan
orang lain sehingga arti melayani menurut apa kata dunia
ini membuat kita tidak bisa meninggalkan ego kita oleh
karena adanya pelayanan bersyarat yang dikerjakan.
Sementara arti melayani yang dikatakan oleh Allah, kita
memang harus meninggalkan keakuan kita dan bersedia
menempatkan kepentingan orang lain di atas kepentingan
kita. Inilah, beberapa pengertian dari diakonia yang sudah
dijelaskan dalam pelayanan sebagai berikut:
● Inilah arti melayani yang sebenarnya yaitu melakukan
segala sesuatunya seperti untuk Tuhan dan bukan seperti
untuk manusia. Jika kita melakukan segala sesuatunya
seperti untuk Tuhan, maka kita tak akan banyak alasan
tentunya untuk tidak melayani.
● Kita akan berjuang meninggalkan zona nyaman kita. Kita
tetap melayani sekalipun orang yang kita layani merespon
hal yang berbeda dengan yang kita harapkan atau orang
yang kita layani sepertinya tidak mengalami perubahan
apapun dari apa yang telah kita kerjakan sehingga kita
merasa sia-sia akan pelayanan yang kita kerjakan.
● Ingat, seperti untuk Tuhan dan bukan seperti untuk
manusia! Ketika mengingat apa yang Allah sudah kerjakan
di dalam kita maka hal inilah yang menguatkan kita dalam
mengerjakan pelayanan.
● Hal inilah yang membuat kita terus maju bersama
dengan-Nya menjadi rekan-Nya menyatakan kasih-Nya
melalui pelayanan kepada sesama.

Tetapi kita tetap perlu berhati-hati dalam menafsirkan


bagian ini. Segala sesuatu yang kita kerjakan seperti untuk
Tuhan memang benar adalah pelayanan. Tapi hendaklah
kita tak berpikir bahwa dengan kita belajar yang rajin,
mengerjakan studi dengan memberi yang terbaik untuk
Tuhan, atau bekerja dengan berintegritas, membuat kita
merasa sudah melayani Tuhan. Pelayanan adalah pelayanan
adanya jika keberadaan kita berdampak bagi orang lain dan
orang lain menikmatinya sebagai buah karya dari Kristus
melalui kita. Jadi ketika kita melayani tetaplah Kristus yang
menjadi puji-pujian bagi setiap orang karena kita yang
melayani hanyalah alat-Nya saja sehingga tak layak sedikit
pun kita menyombongkannya atau merasa hebat diri. Inilah
arti pelayanan yang sebenarnya. Sudahkah kita sebagai
tubuh Kristus mengerjakan pelayanan yang seperti ini?
Sudahkah kita melayani sesama kita dengan motivasi oleh
karena Kristus yang terus setia melayani kita sampai saat
ini juga? Dan sudahkah kita melayani orang lain dengan
mengerjakannya seperti untuk Tuhan? Kalau belum, masih
ada kesempatan bagi kita untuk menambahkannya. (Baca
juga: Menjadi murid Kristus)

B. PENGERTIAN KOINONIA

Koinonia adalah konsep teologi yang bermaksud persekutuan.

Dengan demikian, ini merujuk kepada persekutuan gerejawi dan

hubungan yang dihasilkannya antara anggota gereja Kristen dan

Tuhan.
Perkataan itu berasal dari Yunani Yunani, iaitu koinonía, yang

menerjemahkan 'persekutuan' atau 'penyertaan dalam kesamaan'.

Istilah ini muncul sembilan belas kali dalam Alkitab sebagai kata

nama (koinonía) dan lapan kali sebagai kata kerja (koinonéo), dalam

arti 'bahagian'; keduanya, pada gilirannya, berasal dari suara Yunani

διάός (koinonós), yang bermaksud 'rakan kongsi' atau 'peserta'.

The Koinonia, oleh itu, adalah akhir yang betul doktrin Kristen untuk
menetapkan penyertaan satu iman dan perhubungan menaklukkan
segala orang Kristen sebagai satu komuniti yang bergabung dengan
ajaran Yesus Kristus, tidak kira yang berada pengamal iman dalam
Gereja Katolik, yang berkaitan dengan Rom dan dunia barat, atau di
Gereja Ortodoks, dengan kehadiran yang lebih besar di Timur,
terutama di negara-negara Eropah Timur.Dalam pengertian ini,
koinonia adalah konsep yang dipanggil, dalam kerangka dialog
teologi, untuk merujuk kepada persekutuan gerejawi antara Gereja -
gereja Barat dan Timur, yang dipisahkan dari tahun 1054 dalam
sebuah peristiwa yang dikenal sebagai Perpecahan Besar, di yang
menghasilkan pecahnya antara Gereja Empayar Rom Barat, yang
berpusat di Roma, dan Gereja Empayar Byzantine, yang terletak di
kota Konstantinopel.Oleh itu, koinonia adalah istilah alkitabiah dari
mana ia berusaha menyelamatkan konsep kesatuan iman dalam
penyembahan Kristen, yang didasarkan pada tradisi umum Gereja
kuno, pada masa persekutuan penuh. Oleh itu, koinonia akan
merujuk, dari sudut pandang teologis, kepada persekutuan, pekerjaan
dan buah Roh Kudus, yang menyatakan hubungan baik dengan Tuhan
orang Kristen dan dengan saudara-saudara mereka.
C. PENGERTIAN MARTURIA

Marturia dalam kehidupan bergereja adalah bersaksi, yang biasanya


kita anggap sebagai tugas pendeta atau diaken saja. Padahal ini adalah
tugas sebagai orang yang telah ditebus. Apakah yang dimaksud
dengan marturia (bersaksi)? Panggilan ini terlalu jelas sanggup kita
melihat di Alkitab seperti di Matius 28:19-20 dan Markus 16:15.

Bersaksi yang dimaksud adalah membuktikan bakal kasih Kristus


yang sudi mengosongkan diri-Nya, tidak berasumsi kesetaraannya
sebagai hak yang harus dipertahankan, melainkan memilih setia dan
taat sampai mati, lebih-lebih sampai mati di kayu salib, bangkit, dan
naik ke surga dan dari surga Ia tawarkan kehidupan kekal kepada kita
yang cuma sanggup diterima lewat iman kepada Kristus. Bersaksi
mengenai Kristus bertujuan kepada semua manusia, di dalam alkitab
sebagai berikut.

● Di Markus 16:15 sesungguhnya dikatakan semua makhluk,


tetapi hati-hati bahwa makhluk yang dimaksudkan disini
bukanlah makhluk hidup seperti yang kita pelajari di
pelajaran Biologi. Makhluk yang dimaksud sekedar
manusia saja.
● Ingat, cuma manusia saja! Lalu, hewan dan tumbuhan
kemana? Kenapa tidak dibagikan Kasih Kristus pada
mereka? Hewan dan tumbuhan dan yang lainnya bakal
mati binasa kala kedatangan Yesus yang terakhir kalinya,
yang kedua kali untuk menghakimi orang yang hidup dan
yang mati.
● Ada yang mengatakan dibakar dan tersedia pula yang
mengatakan ditumpas habis-habisan. Belum tersedia
kejelasan sama sekali tetapi yang tentu cuma manusia saja
yang berbarengan bersama Allah di surga. Manusia yang
bagaimana? Yaitu mereka yang percaya kepada Kristus.

Seseorang hanya bisa melaporkan suatu momen atau menjadi saksi


dari suatu momen oleh dikarenakan ia melihatnya langsung. Begitu
pula kita hanya bisa mengerjakan tugas ini kalau kita sesungguhnya
sangat sudah mengalami kematian dan kebangkitan Kristus dan
dipenuhi oleh kasih-Nya.

Ibaratnya sebuah gelas. Jika gelas tersebut diisi dengan air maka
dikala waktunya sudah penuh, ia tak berhenti mengalir malah ia dapat
mengalir ke luar untuk isikan wadah-wadah yang rendah yang ada di
sekitarnya. Demikian termasuk kasih Kristus dapat konsisten kita
bagikan lewat kesaksian kita secara perkataan atau perbuatan kalau
kita terlebih dahulu sesungguhnya sangat sudah dipenuhi oleh
kasih-Nya.

Kalau kita sendiri belum penuh maka tak dapat kemungkinan bisa
isikan orang lain. Dan kerap sekali hambatan kita untuk mengerjakan
tugas marturia ini adalah oleh dikarenakan karakter kita yang
mengakibatkan kekhawatiran yang teramat sangat di di dalam
bersaksi. Kita ulang ulang ke ilustrasi gelas tadi.Apakah menurut kita
air di dalam gelas berikut kecuali sudah penuh dia dapat berhenti
mengalir oleh karena gagangnya yang patah atau rusak? Atau oleh
karena adanya keretakan di bibir gelas? Sekali-kali tidak. Begitu
termasuk dengan kita.
Masing-masing orang punya kelemahan tersendiri pastinya entah itu
dari dalam diri seperti sifat atau dari luar diri. Tetapi kelemahan atau
keterbatasan kita janganlah kiranya halangi kita mengerjakan tugas
kita sebagai saksi-Nya.Karena kecuali bukan kita yang sudah percaya
ini, siapa ulang yang mengumumkan perihal Kristus? Karena kecuali
bukan kita yang adalah jemaat-Nya atau tubuh-Nya, siapa ulang yang
memperkenalkan Kristus kepada mereka yang belum mendengar atau
sudah mendengar tetapi belum percaya?

BAB 2

PRAKTIK

A. KEGIATAN KOINONIA
1. IBADAH MINGGU

Nama Kegiatan :Ibadah Umum

Hari : Minggu

Waktu :08:00 WIB - SELESAI

Tempat : Gedung GBT Immanuel G.1 Mataram

Liturgos :Ibu Feri

Pengkhotbah :Bpk. Pdt. andi

Ayat Firman Tuhan : 1 Korintus 9: 23-27


Hari minggu tanggal 20 november 2022 saya mengikuti kegiatan
ibadah umum yang biasanya diadakan di hari minggu tepatnya di
gedung GBT (Gereja Bethel Tabernakel) Immanuel di desa G1
mataram . Pada ibadah kali ini dilakukan seperti ibadah biasanya .
Gereja kami sudah tidak menggunakan kertas sebagai pemandu tata
ibadah. Namun sudah menggunakan pemandu berjalannya ibadah
dengan menggunakan LCD proyektor dan operatornya adalah saudara
ANDREAS STEVEN PANGGABEAN . Di akhir ibadah dilakukan kegiatan
latihan untuk natal yang diadakan pada tanggal 18 desember 2022
rencananya gereja kami akan mengundang gereja lain untuk
merayakan natal bersama kami. Saya ikut dalam kegiatan merayakan
natal dengan mengisi acara dengan tampilan dance remaja putri dan
penyembahan pujian dari gereja kami. setiap hari minggu di akhir
ibadah selalu dihidangkan beberapa makanan seperti snack dan aqua.
2. Ibadah KKR (Kunjungan Kebaktian Rohani)

Nama Kegiatan : Kunjungan Kebaktian Rohani (KKR)

Waktu : Senin, 7 november 2022

Tempat : Gereja Bethel Tabernakel Immanuel

Liturgos : jimmy

Pengkhotbah : kak EVAN dan kak EVART

Pembicara : kak YOSUA

Ayat Firman Tuhan : Efesus 6:12; Wahyu 2:7,11,17,26


Lukas 10:12; Matius 10:1

Pada hari senin tanggal 7 November 2022 saya mengikuti suatu acara
kunjungan kebaktian rohani (KKR) yang berlokasi di Gereja Bethel
Tabernakel,desa G1 mataram .Tema kali ini adalah ‘.Kegiatan tersebut
dihadiri oleh remaja dan pemuda pemudi se musi rawas.Di awal
ibadah kami diajak menaikkan beberapa lagu pujian untuk Tuhan.Saya
sangat senang sekali ketika menaikkan pujian untuk Tuhan.Setelah
itu kami berdoa bersama agar acara nya dapat berjalan dengan
baik.Tak lupa juga kami yang berada diruangan itu membaca firman
Tuhan secara bersama-sama yang terambil dari efesus 6:12 ;wahyu
2:7,11,17,26; lukas 10:12;matius 10:1 . Kak evan dan evrat selaku
pembawa firman Tuhan menjelaskan firman tuhan tersebut dan
pengaruhnya di kehidupan kita dalam kehidupan sehari-hari.
B. KEGIATAN DIAKONIA

Di gereja saya telah melaksanakan tri panggilan tuhan yaitu diakonia.


dengan melakukan beberapa bantuan kepada orang yang sakit baik
jemaat GBT Immanuel atau pun bukan jemaat GBT Imanuel . bantuan
tersebut berupa bingkisan atau pun amplop . gereja kami tidak
membedakan jemaat GBT Immanuel ataupun bukan jemaat GBT
Immanuel contohnya seperti memberikan bantuan amplop kami
menyamakan nominal amplop tersebut tidak dibeda bedakan .
BAB 5

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Seringkali para pemuda , orangtua, atau jemaat gereja


mengabaikan ketiga hal tersebut yang sangat penting dalam
kehidupannya di saat yang mendatang . Akibatnya akan
berpengaruh buruk kepada kehidupan mereka dan perdamaian
di dunia.

Maka dari itu untuk menciptakan damai di dunia , kita harus


menjalankan ketiga panggilan tuhan tersebut bagi gereja yang
percaya dan menyebarkan injil atau berita keselamatan. Tanpa
ketiga hal tersebut, gereja tidak dapat hidup dan tidak dapat
bersaksi mengenai kebenaran tuhan yesus kristus.

TUGUMULYO, 21 NOVEMBER 2022

GURU PEMBIMBING

Pdt. imanuel (pak titus)

Anda mungkin juga menyukai