Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TRI TUGAS PANGGILAN GEREJA

N
Nama : parulian hotmatua sagala

Kelas : XI MIPA 3

Guru pembimbing : Titus

SMA NEGERI 1 MUSI RAWAS

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR
Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena anugerah-Nya
yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini guna memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran pendidikan agama kristen.
Sebelumnya penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada
bapak Pdt.Titus suwarno,S.Th selaku guru mata pelajaran pendidikan agama krisen
yang memberikan arahan dan bimbingannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
karena menyadari segala keterbatasan yang ada. Untuk itu, penulis sangat berharap
dukungan serta sumbangsih pikiran baik berupa kritik maupun saran yang
membangun.
Semoga Tuhan YME senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya selalu. Akhir
kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, baik bagi penulis pada
khususnya maupun bagi yang memerlukan.
Tugumulyo, 18 November 2022
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I PEMBAHASAN MATERI
A.Pengertian koinonia
B.Pengertian diakonia
C.Pengertian marturia
Bab 2 HASIL PRAKTIKUM KOINONIA
1.1 Kujungan Kebaktian Rohani (KKR)
1.2 Kegiatan beribadah tiap minggu
1.3 Kegiatan kebaktian rumah tangga (KRT)
1.4 Kegiatan persekutuan wanita (PW)
1.5 Kegiatan sekolh minggu
Bab 3
BAB I PEMBAHASAN MATERI
Sebelum kita membahas “Tri tugas panggilan gereja” kita harus lebih paham pengertian
dari gereja itu sendiri. Banyak orang memandang Gereja sebagai gedung. Ini bukanlah
pengertian Alkitab mengenai Gereja.Kata Gereja berasal dari kata dalam bahasa
Yunani “Ekklesia” yang didefinisikan sebagai “perkumpulan” atau “orang-orang yang
dipanggil keluar.” Akar kata ”Gereja” tidak berhubungan dengan gedung, tetapi dengan
orang.Menjadi ironis bahwa saat Saudara bertanya kepada orang mereka pergi ke
gereja mana, biasanya mereka akan mengatakan Baptis, Metodis, atau denominasi
lainnya. Seringkali mereka merujuk pada denominasi atau pada suatu bangunan.Roma
16:5 berkata, “Salam juga kepada jemaat di rumah mereka...” Paulus merujuk pada
Gereja di rumah mereka, bukan pada gedung gereja, namun kumpulan orang-orang
percaya.Gereja itu tubuh Kristus. Efesus 1:22-23 mengatakan, “Dan segala sesuatu
telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat
sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan
Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.”Tubuh Kristus terdiri dari semua
orang percaya, mulai dari Pentakosta sampai Pengangkatan. Tubuh Kristus terdiri dari
dua aspek:(1) Gereja universal/sedunia, yaitu Gereja yang terdiri dari semua orang
yang memiliki hubungan pribadi dengan Yesus Kristus. 1 Korintus 12:13-14
mengatakan “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang
Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita
semua diberi minum dari satu Roh. Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota,
tetapi atas banyak anggota.”Kita melihat bahwa siapa pun yang percaya langsung
menjadi bagian dari tubuh Kristus. Gereja Tuhan yang sebenarnya bukanlah bangunan
gereja atau denominasi tertentu. Gereja Tuhan yang universal/sedunia adalah semua
orang yang telah menerima keselamatan melalui iman di dalam Yesus Kristus.(2)
Gereja lokal digambarkan dalam Galatia 1:1-2, “Dari Paulus, seorang rasul, ... dan dari
semua saudara yang ada bersama-sama dengan aku, kepada jemaat-jemaat di
Galatia.”Di sini kita melihat bahwa di propinsi Galatia saat itu ada banyak gereja – apa
yang kita sebut sebagai gereja lokal. Gereja Baptis, gereja Lutheran, gereja Katolik, dan
sebagainya bukanlah gereja sebagaimana Gereja universal, namun hanyalah gereja
lokal.Gereja universal/sedunia terdiri dari mereka-mereka yang telah percaya pada
Yesus untuk keselamatan mereka. Anggota-anggota Gereja universal/sedunia ini
sepatutnya mencari persekutuan dan pembinaan dalam gereja lokal.

Menurut Alkitab, gereja itu Tubuh Kristus – setiap mereka yang telah menempatkan
iman kepada Yesus Kristus untuk keselamatannya (Yohanes 3:16; 1 Korintus 12:13).
Dalam gereja-gereja lokal terdapat anggota-anggota dari Gereja universal/sedunia
(Tubuh Kristus).Gereja juga memiliki arti yang dipanggil keluar dari dunia dan menjadi
milik Tuhan karena visi inilah sehingga gereja memiliki tugas sangat vital yang harus
dikerjakan dinamakan diakonia,koinonia dan marturia.Disini ,saya akan menjeaskan
arti pengertian ,dan definisi diakonia ,koinonia dan marturia anda bisa menyimak ulasan
lengkapnya pada pembahasan dibawah ini

A. Pengertian Koinonia
Koinonia adalah salah satu bagian tri tugas gereja. Koinonia menjadi implementasi dari
iman dan pengharapan dalam realitas kehidupan. Konionia juga didasarkan pada
sesuatu yang dimiliki bersama oleh orang-orang Kristen. Pada dasarnya, koinonia
dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru mengandung makna yang berbeda. Makna
pada Perjanjian Baru berubah karena melalui Yesus Kristus manusia dipersatukan
kembali dengan Allah. Koinonia berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Koinos” yang artinya
lazim atau umum. Kata ini juga mengandung arti “teman”, “sekutu”, “persekutuan”,
“persahabatan”, “kebersamaan”.
Dulunya, kata koinonia kerap digunakan masyarakat Yunani untuk menggambarkan
hubungan manusia dengan ilah-ilah. Hubungan tersebut dibayangkan seperti hubungan
antar teman. Sementara itu dalam Alkitab, khususnya Perjanjian Lama, koinonia
diartikan sebagai hubungan Allah dengan manusia. Di mana manusia sebagai hamba
Allah. Allah sebagai khalik dan manusia sebagai makhluk. Namun seperti dikatakan di
awal, pengertian koinonia berubah dalam Perjanjian Baru, berikut penjelasannya:
1. Mengambil Bagian Bersama-sama Orang Lain
Perjanjian Baru memaknai koinonia sebagai mengambil bagian bersama dengan orang
lain dalam suatu hal. Sebagaimana dikatakan dalam Lukas 5 ayat 10 yang berbunyi:
“Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus yang menjadi teman
Simon. Kata Yesus kepada Simon: “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan
menjala manusia.”
Ayat tersebut menggambarkan persekutuan para pekerja. Di mana Tuhan Yesus
menyuruh murid-murid-Nya untuk menjala ikan. Karena banyaknya ikan tersebut,
mereka harus mengambil bagian dalam hal menarik jala. Di samping itu, koinonia juga
dibahas dalam 1 Korintus 10:16, yaitu:
“Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah
persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah
persekutuan dengan tubuh Kristus?”
2. Memberi Bagian Kepada Seseorang
Makna koinonia yang kedua adalah memberikan bagian kepada seseorang. Seperti
dibahas dalam Filipi 4 ayat 15. Dalam pasal tersebut, dijelaskan Paulus memberikan
kesempatan bagi jemaat Filipi untuk mengambil bagian dalam mengajarkan Injil.
Sedangkan jemaat Filipi tanpa diminta memberikan Paulus bagian untuk
penghidupannya. Hal inilah yang disebut dengan koinonia, di mana mereka saling
memberi bagian kepada orang lain.
“Kamu sendiri tahu juga, hai orang-orang Filipi; pada waktu aku baru mulai
mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada satu jemaatpun
yang mengadakan perhitungan hutang dan piutang dengan aku selain dari pada
kamu,” (Filipi 4:15)
3. Persekutuan Absolut
Koinonia diartikan sebagai persekutuan absolut. Ini bisa dilihat dalam Galatia 2 ayat 9
yang menggambarkan Paulus dan Barnabas yang berjabat tangan sebagai tanda
persekutuan diterima secara penuh dalam persekutuan yang dijadikan oleh iman
bersama kepada Kristus.
“dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus,
Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan
dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi
kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang
bersunat,” (Galatia 2:9)
Secara garis besar, koinonia mengandung dua arti, yakni persekutuan dalam membantu
bidang material yang berdasarkan pada kasih Kristus dan menopang pemberitaan Injil.
Koinonia bertugas untuk memelihara persekutuan umat dengan tujuan peningkatan
iman dan pengabdian kepada Yesus. Dalam hal ini, gereja bisa memberikan kesempatan
pada warga gereja untuk berperan aktif sesuai karunia dan talenta yang dimiliki.

B.PENGERTIAN DIAKONIA
Diakonia adalah kata yang berasal dari Bahasa Yunani yaitu diakoneo. Artinya adalah
melayani. Arti melayani yang dikonsepkan Allah melalui Alkitab sangatlah bertentangan
dengan arti melayani yang dikonsepkan dunia.
Dunia berkata bahwa akan “melayani seseorang jika…”. Artinya jika kondisi kita sedang
tidak baik, kita wajar tidak melayani. Bisa juga saat kondisi kita sedang banyak masalah,
wajar bila akhirnya hanya memikirkan diri sendiri dan tidak mau ambil bagian atas
permasalahan orang lain sehingga arti melayani menurut apa kata dunia ini membuat
kita tidak bisa meninggalkan ego kita oleh karena adanya pelayanan bersyarat yang
dikerjakan.
Beberapa pengertian diakonia yang sudah dijelaskan dalam pelayanan sebagai berikut:

1.Diakonia adalah arti melayani yang sebenarnya yaitu melakukan segala sesuatunya
seperti untuk Tuhan dan bukan seperti untuk manusia. Jika kita melakukan segala
sesuatunya seperti untuk Tuhan, maka kita tak akan banyak alasan tentunya untuk
tidak melayani.

2.Kita akan berjuang meninggalkan zona nyaman kita. Kita tetap melayani sekalipun
orang yang kita layani merespon hal yang berbeda dengan yang kita harapkan atau
orang yang kita layani sepertinya tidak mengalami perubahan apapun dari apa yang
telah kita kerjakan sehingga kita merasa sia-sia akan pelayanan yang kita kerjakan.

3.Ingat, seperti untuk Tuhan dan bukan seperti untuk manusia! Ketika mengingat apa
yang Allah sudah kerjakan di dalam kita maka hal inilah yang menguatkan kita dalam
mengerjakan pelayanan.

4.Hal inilah yang membuat kita terus maju bersama dengan-Nya menjadi rekan-Nya
menyatakan kasih-Nya melalui pelayanan kepada sesama.

Segala sesuatu yang kita kerjakan seperti untuk Tuhan memang benar adalah
pelayanan. Tapi hendaklah kita tak berpikir bahwa dengan kita belajar yang rajin,
mengerjakan studi dengan memberi yang terbaik untuk Tuhan, atau bekerja dengan
berintegritas, membuat kita merasa sudah melayani Tuhan.
Pelayanan atau diakonia adalah pelayanan adanya jika keberadaan kita berdampak bagi
orang lain dan orang lain menikmatinya sebagai buah karya dari Kristus melalui kita.
Jadi ketika kita melayani tetaplah Kristus yang menjadi puji-pujian bagi setiap orang
karena kita yang melayani hanyalah alat-Nya saja sehingga tak layak sedikit pun kita
menyombongkannya atau merasa hebat diri. Inilah arti pelayanan yang sebenarnya.

C.PENGERTIAN MARTURIA
Marturia (dari bahasa Yunani: martyria) adalah salah satu istilah yang
dipakai gereja dalam melakukan aktivitas imannya, sebagai tugas panggilan gereja,
yaitu dalam hal kesaksian iman.[1] Kesaksian iman yang dimaksud adalah
pemberitaan Injil sebagai berita keselamatan bagi manusia.[1] Marturia biasanya
disandingkan dengan tugas gereja yang lain, yaitu koinonia yang berarti persekutuan
dan diakonia atau pelayanan.[1]
Kata "marturia" sendiri sangat dekat dengan kata "martir" (dalam bahasa Arab:
"syahid"), yaitu orang-orang yang mati karena memberitakan Injil pada zaman sesudah
Yesus Kristus.[1] Memang banyak orang Kristen perdana yang harus mengalami
penganiayaan karena kepercayaannya, dan pengorbanan ini terus berlanjut sampai
sekarang. Karenanya, istilah "marturia" dan "martir" itu banyak kali dirancukan, dan
diasosiasikan dengan para "syuhada", yaitu orang-orang Kristen yang disiksa sampai
mati karena imannya, atau para misionaris yang dibunuh dalam menjalankan tugasnya,
menyampaikan berita Injil ke tempat-tempat yang belum pernah mendengar berita itu.
Istilah "marturia" ini sekarang lebih sering digantikan dengan kata "Evangelisme"
yang berarti pengabaran Injil Kristen atau praktik penyampaian informasi mengenai
doktrin suatu kepercayaan Kristen kepada orang lain.[2] Istilah "evangelisme" ini tidak
terkait dengan tradisi Kristen manapun, dan tidak sama dengan istilah Evangelikalisme,
suatu kata yang dipakai untuk menyebut kelompok atau gereja "Protestan Evangelikal"
atau "Injili"
BAB 2 HASIL PRAKTIKUM KOINONIA

1.1 Kunjungan kebaktian rohani


Nama kegiatan : kunjungan kebaktian rohani
Hari : Senin
Tanggal :7 November 2022
Waktu : 14.30 WIB-selesai
Tempat : Gedung Gereja betel tarbenakel (GBT)
Alamat : G.1 mataram
Liturgos :Adek jimmy
Pengkotbah :kak evan , kak evart
Tema khotbah :
Ayat firman Tuhan : Efesus 6:12; Wahyu 2:7,11,17,26; Lukas 10:12 ; Matius 10:1

Pada hari senin tanggal 7 November 2022 saya mengikuti suatu acara kunjungan
kebaktian rohani (KKR) yang berlokasi di Gereja Betel Tarbenakel,desa G.1
mataram .Tema kali ini adalah ‘.Kegiatan tersebut dihadiri oleh remaja dan
pemuda pemudi se musi rawas.Di awal ibadah kami diajak menaikkan beberapa
lagu pujian untuk Tuhan.Saya sangat senang sekali ketika menaikkan pujian
untuk Tuhan.Setelah itu kami berdoa bersama agar acara nya dapat berjalan
dengan baik.Tak lupa juga kami yang berada diruangan itu membaca firman
Tuhan secara bersama-sama yang terambil dari efesus 6:12 ;wahyu
2:7,11,17,26; lukas 10:12;matius 10:1 . Kak evan dan evrat selaku pembawa
firman Tuhan menjelaskan firman tuhan teresbut dan pengaruhnya dikehidupan
kita dalam kehidupan sehari-hari.
1.2 Kegiatan beribadah hari minggu ( Remaja)
Hari : Minggu
Tanggal/ waktu : 20 November 2022 , 09.00- selesai
Liturgos : Bagas Yunus tama simanjuntak
Tema : Orang yang dengar-dengaran firman Tuhan
Pengkotbah : Kak ldyia munthe
Pemain Musik : Saudari cilla
Jumlah orang yang hadir : 19 orang
1.3 Kegiatan kebaktian rumah tangga (KRT)
Hari : jumat
Tanggal / waktu :11 November 2022 , 18.30 wib-selesai
Tempat : Kediaman rumah keluarga bpk Tiur S
Pembawa Khotbah :Pdt. Soeharto Dwi Putranto, M.th
Pemain musik : Kak lidya

1.4 Kegiatan persekutuan wanita (PW)


Hari : Sabtu
Tanggal/waktu :19 November 2022 , pukul 16.00-17.00 wib
Ketua : Ibu asri
Wakil :-
Tempat : Gereja Kristen Injii Indonesia (GKII)
Jumlah hadir : 17 orang

1.5 Kegiatan beribadah sekolah minggu


Hari : Minggu
Tanggal/waktu : 20 November 2022, pukul 08.00 – 11.30 wib
Guru sekolah minggu : Ibu yoel turnip,kak ldyia munthe.
Jumlah anak yang hadir :21

BAB 3 HASIL PRAKTIKUM DIAKONIA


Digereja kami sudah melaksanakan tri tugas panggilan gereja yaitu diakonia dengan
melakukan beberapa hal berikut :

1.Membantu fakir miskin / jemaat yang sedang mengalami kesusahan

2.Menolong janda dan duda

3.Menjenguk orang yang sedang sakit

Anda mungkin juga menyukai