Anda di halaman 1dari 9

BAB SATU

PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis memaparkan hal-hal pokok yang berkaitan dengan

pendahuluan, latar belakang masalah, pokok masalah penelitian, rumusan masalah,

tujuan penelitian, pentingnya penelitian, pembatasan penulisan, metode penelitian,

definisi istilah dan sistematika penulisan.

Latar belakang masalah

Kekristenan memiliki beberapa sakramen yang dipraktikkan oleh gereja, salah

satunya adalah sakramen baptisan. Baptisan pada umumnya dikenal sebagai upacara

yang melambangkan pembersihan dosa melalui air,1 walaupun ada beberapa

denominasi gereja mempraktikkan sakramen baptisan dengan elemen lainnya,

misalnya bendera dan lain-lain. Namun jika melihat ke dalam Alkitab terdapat tiga

macam baptisan, yaitu baptisan air, baptisan roh dan baptisan api.2

Baptisan merupakan salah satu dari dua aturan yang diberikan Yesus Kristus

kepada murid-muridnya. Sebelum kenaikanNya ke surga, Ia berkata, "Karena itu

pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa

dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah

Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai

kepada akhir zaman" (Matius 28:19-20). Dan baptisan tersebut tentunya merujuk pada

baptisan air.

Paulus, yang merupakan rasul yang dipilih oleh Yesus Kristus di luar dari

kedua belas rasul untuk program Allah bagi orang-orang non Yahudi, dalam surat-

1
Encyclopedia Britannica (Encyclopedia Britannica, Inc, 1978), 798. (diterjemahkan langsung
oleh penulis).
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Baptisan, diakses pada 17 September 2019 pukul 20.58.
suratnya beberapa kali menyebut mengenai baptisan. Hampir semua merujuk pada

“spiritual baptism” atau baptisan roh3 (Roma 6:3-4; 1 Korintus 12:13; Efesus 4:5; dan

Kolose 2:12), dan hanya satu pernyataannya yang merujuk pada baptisan air yaitu

dalam 1 Korintus 1:13-14, ketika ia menyebut bahwa ia “... mengucap syukur bahwa

tidak ada seorang pun juga diantara kamu yang aku baptis selain Krispus dan Gayus.”

Ada hal yang menarik dari konsep Rasul Paulus mengenai baptisan roh. Salah

satunya dalam suratnya yang pertama kepada jemaat Korintus ketika Rasul Paulus

menghadapi persoalan perpecahan dalam jemaat yang diawali dengan adanya

perselisihan karena para pemimpin dalam jemaat mulai berkembang. Beberapa

anggota gereja mulai lebih lekat kepada para pelayan Injil tertentu daripada dengan

Injil (1 Korintus 1:10-17). Dalam pasal 12 ia menyinggung tentang karunia-karunia

roh yang berlainan yang dipersatukan dalam konsep Tubuh Kristus yang ia

perkenalkan. Jemaat Korintus yang notabenenya merupakan jemaat heterogen,

dipersatukan menjadi satu tubuh melalui baptisan roh. Baptisan dalam Roh menjamin

kesatuan anggota-anggota yang merupakan tubuh Kristus. "Sebab dalam satu Roh kita

semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang

merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu

Roh."

Gereja Alkitab Anugerah adalah gereja yang menganut paham Injili,

Fundamental, serta Dispensasional. Gereja ini berdiri sejak 27 Juni 1979 melalui

gerakan-gerakan penginjilan dan pos-pos Pemahaman Alkitab. Di kalangan Kristen di

Indonesia, GAA tergabung di barisan kaum Injili dan termasuk anggota Persekutuan

Injili Indonesia (PII) sekarang dikenal dengan Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili

3
Walvoord and Zuck menyebutnya sebagai “spiritual reality” atau “realitas rohani”. John F.
Walvoord dan Roy B. Zuck. The Bible Knowledge Commentary. England: Victor Books, 1983.
Indonesia (PGLII). Pelayanan GAA berfokus pada penginjilan dan pengajaran doktrin

alkitabiah dengan prinsip Righly Dividing The Word of Truth yaitu membagi Alkitab

dengan baik dan benar.4

Mengenai doktrin baptisan, di dalam pernyataan imannya Gereja Alkitab

Anugerah percaya bahwa semua orang yang telah diselamatkan karena iman dalam

Kristus, menjadi anggota Tubuh Kristus oleh satu baptisan yakni baptisan rohani yang

dikerjakan oleh Roh Kudus pada waktu mereka percaya dalam Kristus, dimana Roh

Kudus sendiri membaptis orang percaya ke dalam Tubuh Kristus. Oleh satu baptisan

tersebut orang percaya diidentifikasikan dengan Kristus dalam kematian-Nya,

penguburan-Nya, dan kebangkitan-Nya (Efesus 4:5; Kolose 2:12; 1 Korintus 12:13;

Roma 6:3-4).5 Satu baptisan disini artinya bahwa baptisan rohani yang telah dikerjakan

Roh Kudus itu sudah cukup dan tidak perlu lagi adanya sakramen baptisan air. Dan

memang dalam prakteknya Gereja Alkitab Anugerah tidak melakukan sakramen

baptisan air seperti yang denominasi-denominasi gereja lakukan pada umumnya.6

Permasalahan yang ditemui dalam jemaat ialah bahwa beberapa dari jemaat

memandang satu baptisan yang dikerjakan oleh Roh Kudus ini adalah hanya bermakna

keselamatan saja. Pemahaman jemaat yang penulis dapatkan mengenai ungkapan “di

baptis dalam satu tubuh” dalam 1 Korintus 12:13 yaitu bahwa ketika seseorang dengan

sungguh-sungguh percaya dan membuka hati menerima Tuhan Yesus sebagai

Juruselamat maka ia dimasukkan ke dalam Tubuh Kristus dan secara otomatis ia pasti

4
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gereja Alkitab Anugerah (Jakarta: Sinode
GAA, 2013), 2.
5
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gereja Alkitab Anugerah, 5.
6
Wawancara dengan Pdt. Andarias Sandero selaku Gembala Sidang GAA “Solafide”
Balikpapan”, 11 Agustus 2019 pukul 14.34.
akan diselamatkan.7 Pemahaman jemaat lainnya bahwa baptisan tersebut dikerjakan

oleh Roh Kudus adalah supaya berkenan dan benar dihadapan Allah.8

Penelitian akan makna sebenarnya dari baptisan yang di maksud Rasul Paulus

dalam 1 Korintus 12:13 tentunya akan berdampak positif tidak hanya pada pemahaman

jemaat mengenai baptisan, namun juga pemahaman jemaat mengenai kesatuan orang-

orang percaya yang mempunyai karunia berlain-lainan di dalam satu tubuh, yaitu

Tubuh Kristus. Bertolak dari hal tersebut maka penulis akan mengadakan penelitian

dengan judul “MAKNA UNGKAPAN “DI BAPTIS DALAM SATU TUBUH”

BERDASARKAN 1 KORINTUS 12:13 DAN RELEVANSINYA BAGI GEREJA

ALKITAB ANUGERAH JEMAAT “SOLAFIDE” BALIKPAPAN”.

Pokok masalah penelitian

Pokok masalah penelitian yang akan diteliti adalah (1) Makna ungkapan “di

baptis menjadi satu tubuh berdasarkan 1 Korintus 12:13, (2) relevansinya bagi Gereja

Alkitab Anugerah Jemaat “Solafide” Balikpapan.

Rumusan masalah

Perumusan masalah menyangkut pokok-pokok yang akan dibahas dalam

tulisan ini adalah sebagai berikut:

Pertama, apa makna ungkapan “di baptis menjadi satu tubuh” berdasarkan 1

Korintus 12:13?

Kedua, bagaimana relevansinya bagi Gereja Alkitab Anugerah Jemaat

“Solafide” Balikpapan?

7
Wawancara dengan Bapak Ronald Rori, 17 September 2019 pukul 20.45.
8
Wawancara dengan Bapak _________, 17 September 2019 pukul 18.22.
Tujuan penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan dalam skripsi ini

adalah untuk memberi pemahaman kepada jemaat Gereja Alkitab Anugerah

“Solafide” Balikpapan bahwa makna dari ungkapan Rasul Paulus “di baptis menjadi

satu tubuh” berdasarkan 1 Korintus 12:13 itu bukan hanya menyangkut keselamatan

saja, melainkan lebih menekankan pada kesatuan gereja di dalam Tubuh Kristus

Pentingnya penelitian

Pertama, sebagai sumbangsih pemikiran bagi Hamba Tuhan, pengurus gereja

dan jemaat mengenai ungkapan Rasul Paulus “dibaptis menjadi satu tubuh”

berdasarkan 1 Korintus 12:13.

Kedua, memberi pemahaman kepada jemaat mengenai kesatuan orang-orang

percaya yang mempunyai karunia berlain-lainan di dalam satu tubuh, yaitu Tubuh

Kristus.

Ketiga, sebagai sumbangsih pemikiran dan tulisan bagi Sekolah Tinggi

Teologi Borneo sebagaimana skripsi ini akan menjadi buku tambahan dalam

perpustakaan untuk dijadikan bahan studi bagi mahasiswa STT Borneo dan

pengunjung perpustakaan lainnya.

Batasan Penulisan

Di dalam penulisan karya ilmiah ini penulis hanya berfokus mencari makna

ungkapan “di baptis menjadi satu tubuh” dalam 1 Korintus 12:13 tanpa mengabaikan

konteks dekat, yaitu ayat-ayat sebelum atau sesudah ataupun ayat-ayat yang

berdekatan, dan konteks jauh, yaitu surat-surat Rasul Paulus yang berkaitan dengan
teks, referensi silang, maupun keseluruhan Alkitab. Relevansinya hanya bagi Gereja

Alkitab Anugerah Jemaat “Solafide” Balikpapan.

Metode Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis akan menggunakan metode kualitatif.

Metode penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat deskripsi, cenderung

menggunakan analisis dan lebih menonjol proses makna. Dalam penelitian kualitatif

data yang dikumpulkan lebih banyak huruf, kata ataupun gambar dari pada angka.9

Prosedur dalam melaksanakan metode tersebut:

Pertama, Studi Kepustakaan. Studi kepustakaan adalah kegiatan yang

diwajibkan dalam penelitian, khususnya penelitian akademik yang tujuan utama yaitu

mengembangkan aspek teoritis maupun aspek manfaat praktis.10 Penulis akan

melakukan penelitian dengan melakukan eksegesis mengenai makna ungkapan “di

baptis menjadi satu tubuh” berdasarkan 1 Korintus 12:13. Tulisan ini merupakan

kajian hermeneutika yang mengikuti struktur eksegesis,11 yang disusun secara

deskriptif untuk mencapai sasaran dan tujuan penulisan.

Kedua, Penelitian Lapangan. Penelitian lapangan adalah usaha seseorang yang

dilakukan secara sistematis mengikuti aturan metodologi misalnya observasi secara

sistematis, dikontrol, dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan

gejala yang ada.12 Data-data diperoleh melalui wawancara.

9
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 2014),
5.
10
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, 33.
11
Hengki Wijaya, Metodologi Penelitian Pendidikan Teologi (Makassar: Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray, 2016). 12.
12
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, 4.
Definisi istilah

Pada bagian ini penulis akan membahas mengenai definisi istilah yang akan

dibahas dalam skripsi ini.

Makna

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia makna berarti maksud pembicara atau

penulis; pengertian yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan.13

Baptisan

Kata Baptisan dalam bahasa Yunani yaitu "Bapto" artinya "mencelupkan di

dalam atau dibawah" atau bisa juga berarti mencelupkan bahan-bahan untuk memberi

warna baru. Sedangkan "Baptizo" bisa berarti "membenamkan", "menenggelamkan"

atau "membinasakan".14

Tubuh

Tubuh yang dimaksud Rasul Paulus dalam 1 Korintus 12:13 mempresentasikan

mengenai Kesatuan Gereja, yang disebut sebagai Tubuh Kristus. Maksud tubuh disini

bukanlah hanya merujuk pada Kristus sebagai pribadi, tetapi juga orang-orang percaya

yang bersatu di dalam Dia.15 Mengenai Tubuh Kristus Baker berpendapat bahwa

Tubuh Kristus harus dibedakan dari tubuh jasmani dari Kristus sendiri, karena tubuh

jasmaniah Kristus tersebut hanya digunakan sebagai gambaran terhadap hubungan

secara rohaniah antara Kristus dan anggota-anggota.16 Dalam Kamus Istilah Teologi

13
“Makna” dalam Kamus Terbaru Bahasa Indonesia (Surabaya: Reality Publisher, 2008), 382.
14
R. Soedarmo, Kamus Istilah Teologi, 13.
15
Merril F. Unger, Unger’s Bible Handbook (Chicago: Moody Press, 1974), 637.
16
Charles F. Baker, A Dispensational Theology, 619.
menjelaskan Tubuh Kristus sebagai gereja yang tidak kelihatan.17 Guthrie berpendapat

bahwa gagasan gereja sebagai Tubuh Kristus menunjukan betapa eratnya ikatan yang

mempersatukan semua orang percaya.18 Jadi dapat disimpulkan bahwa Tubuh Kristus

yang dimaksud di sini adalah bukan tubuh jasmaniah Kristus, melainkan merupakan

sebuah gambaran terhadap kesatuan Kristus yang sebagai Kepala dan anggota-

anggotanya yaitu orang-orang yang sudah percaya Kristus, sebagai gereja yang tidak

kelihatan.

Relevansi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, relevansi diartikan sebagai kaitan atau

hubungan.19 Dalam The International Webster Standard Dictionary relevansi dalam

bahasa Inggris relevance berarti berlaku untuk masalah yang dihadapi. Relevansi

sendiri berasal dari kata relevan yang berarti bersangkut-paut atau berguna secara

langsung.20 Jadi relevansi berarti hubungan antara dua hal yang saling terikat, berguna

secara langsung, ataupun berlaku untuk masalah yang dihadapi.

Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis maka hasil penelitian telah

disusun dalam beberapa bab sebagai berikut:

Bab Satu Penulis memaparkan Pendahuluan, dimana bagian ini penulis

memaparkan latar belakang masalah, pokok masalah penelitian,

17
“Gereja” dalam buku R. Soedarmo, Kamus Istilah Teologi (Jakarta: Gunung Mulia, 2011),
30.
18
Donald Guthrie, Teologi Perjanjian Baru (Jakarta: Gunung Mulia, 2001), 71-72.
19
“Relevansi” dalam Kamus Terbaru Bahasa Indonesia (Surabaya: Reality Publisher, 2008),
550.
20
http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-relevansi/, diakses pada 14 Agustus
2019 pukul 02.01.
rumusan masalah, tujuan penulisan, pentingnya penelitian, pembatasan

penulisan, metode penelitian, definisi istilah, dan sistematika

penulisan.

Bab Dua Penulis akan memaparkan tentang latar belakang kota Korintus, tahun

penulisan, latar belakang Paulus sebagai penulis, latar belakang gereja

di Korintus, ciri khas surat 1 Korintus, teologinya, dan alasan mengapa

Paulus menulis surat 1 Korintus.

Bab Tiga Penulis akan mengeksegese makna ungkapan “di baptis menjadi satu

tubuh” berdasarkan 1 Korintus 12:13.

Bab Empat Penulis memaparkan data-data yang diperoleh dari riset.

Bab Lima Penulis memaparkan tentang relevansi makna ungkapan “di baptis

menjadi satu tubuh” bagi Gereja Alkitab Anugerah Jemaat “Solafide”

Balikpapan.

Bab Enam Berisi kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai