Roma 12:3-8
I. PUJIAN PERSAMA :
II. DOA :
III. PEMBUKA :
Bagikan:
Apa saja berkat rohani yang kita dapatkan dari pelayanan-pelayanan yang
dilakukan dalam ibadah-ibadah Umum, Komisi, Perkunjungan, Persekutuan Doa,
Diakonia, Penginjilan, Pemahaman Alkitab selama menjadi jemaat atau ketika
ambil bagian dalam semua atau salah satu pelayanan yang telah, sedang dan akan
dilakukan oleh gereja kita.
IV. PEMBAHASAN
Dalam Katekisasi Wesminster, pertanyaan pertama berbunyi? Apa tujuan utama
hidup manusia? Jawabannya adalah Untung menikmati dan memuliakan Allah. Ini
pertanyaan yang sangat penting yang harus kita ingat karena dalam pertanyaan ini
mengandung suatu tuntunan apa yang telah kita terima dan apa yang kemudian
berikan sebagai wujud dari berkat rohani yang telah kita terima sebagi orang
Percaya.
Dalam ayat tersebut Paulus oleh Ilham Roh Kudus menguliskan bahwa kita telah
menerima kemurahan Allah atau kasih karunia Allah yang artinya kita telah
menerima suatu berkat rohani yang sangat-sangat besar dari Allah. Paulus
selanjutnya menasehati kita agar mempersembahkan tubuh kita sebagai
persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah. Artinya
setelah kita menerima anugerah tersebut maka kita wajib mempersembahkan
tubuh atau hidup kita kepada Allah karena sekarang kita menjadi milik Allah yang
akan Dia gunakan bagi kemuliaanNya.
Setelah mengajarkan adanya suatu perubahan hidup yang yang terjadi dalam
hidup kita, maka Paulus melanjutkan dengan menguraikan apa yang harus
kerjakan dengan wujud hidup yang berubah itu dalam bentuk pelayanan kepada
Allah. (Efesus 2:15-17 ; Lukas 8:38-39). Oleh karena itu, maka kita harus
menyadari bahwa kita memiliki suatu kewajiban, panggilan, untuk menggunakan
karunia yang kita peroleh dari kemurahan Allah tersebut untuk digunakan, dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan ukuran iman yang Tuhan anugerahkan kepada kita.
Namun suatu kenyataan yang terjadi jaman sekarang adalah sedikit sekali orang
yang mau mengorbankan waktu senggangnya, waktu senangnya untuk digunakan
bagi Tuhan dalam pelayanan. Sering kemalasan pelayanan kita, ditutup dengan
rasa “tak mampu” “tak layak” dan “tak berani” dengan berbagai alasan yang kita
buat untuk menjauh atau menghindari apa yang seharusnya wajib kita kerjakan
sebagai orang percaya. Pelayanan yang Tuhan berikan kepada kita, bukanah suatu
piihan antara mau melakukannya atau menolaknya, tetapi suatu kewajiban yang
harus kita terima dengan penuh sukacita dan melakukannya dengan penuh
tanggungjawab sesuai karunia rohani yang telah diberikan kepada kita.
Jika kita telah menyadari hal ini dan menerima pelayanan yang Tuhan berikan,
maka ada beberapa persyaratan atau hal dalam pelayanan yang perlu ada dan kita
perhatikan, yaitu :
1. Kerendahan hati
2. Kesadaran peranan kita
3. Kesadaran adanya berbagai karunia
Dalam pelayanan perlu kita rendah hati (12:3) artinya kita tak boleh merasa kita
paling vital atau utama dalam pelayaan tetapi saat yang sama kita juga tidak boleh
meremehkan karunia yang tuhan berikan melalui kita yang akan diperlukan dalam
suatu pelayanan, tetapi kita harus memiliki pemahaman agar apa yang Tuhan
berikan kepada kita sebagai karunia harus digunakan sepenuhnya dan sebaik-
baiknya.
Sikap rendah hati sangat perlu dimiliki dalam dan ketika menjalankan suatu
pelayanan, sikap ini memiliki arti:
Mengingat setiap orang Kristen hanya dan merupakan satu bagian daripada suatu
tubuh, maka perlu ada kerendahan hati satu dengan yang lain, ada kehormatan
antar Kristen (12:4-5). Dengan demikian, jika seseorang menginginkan suatu
pekerjaan/menginginkan kedudukan yang utama, tanpa memiliki sikap rendah
hati, maka ini dapat membawa kematian dalam pertumbuhan ”tubuh” atau gereja.
Namun, jika ada angota tubuh yang tidak menyadari tanggung jawab atau memiliki
kemauan melaksanakan bagiannya atau justru mengerjakan pekerjaan yang
menjadi bagian orang lain, akan hal ini juga akan membawa kematian dalam
pelayanan. Jadi sangat perlu untuk masing-masing kita menyadari peranannya
dalam pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita.
Kita mungkin merupakan anggota tubuh yang pekerjaannya atau pelayanan yang
kita kerjakan kurang kelihatan atau bahkan tidak kelihatan, tetapi masing-masing
kita harus tetap memahami bahwa setiap peranan yang kita kerjakan dalam
pelayanan itu sangat penting bagi pertumbuhan iman jemaat atau tubuh Kristus.
Dalam pelayanan, kita juga tidak dibenarkan untuk memiliki adanya kekesalan,
kejengkelan, pertengkarkan dalam pelayanan, sebab pelayanan memang
merupakan pelayanan bersama yang bisa saja terjadi kesalapahaman karena
persepsi yang berbeda namun yang harus kita salalu perhatikan dan utamakan
adalah apa yang Tuhan Yesus pikirkan dan rencakan dalam suatu pelayanan
dimana kita dipanggil untuk turut ambil bagian didalam pelayanan tersebut,
dimana dalam hal ini Kristuslah yang harus selalu menjadi acuan kita dalam
pelayanan dan bukan diri kita secara pribadi.
Ada beberapa syarat agar tidak terjadi ketegangan atau kesalapahaman antara
orang percaya atau pekerja Kristus dalam pelayanan jemaat antara lain;
Sadari tak mungkin seseorang sanggup berbuat segala sesuatu dan dibiarkan
berbuat segala sesuatu sendiri. Masing-masing orang ada bagiannya. Paulus
selanjutnya cantumkan adanya 7 karunia pelayanan yang harus digunakan entah
sedang dalam fungsi resmi/tidak (12:6-8). Karunia-karunia tersebut antara lain:
Pengampunan harus berdasar kasih, yang sadar akan adanya kelemahan kita
sendiri, yang mau angkat dan diubahkan dan dipakai oleh Tuhan dalam
pekerjaan pelayanan yang Dia siapkan untuk kita kerjakan bagi
kemuliaanNya.
DOA PENUTUP.