Anda di halaman 1dari 5

BAGAIMANA MELAYANI

Roma 12:3-8

BAHAN PeKA JUNI 2021

I. PUJIAN PERSAMA :
II. DOA :
III. PEMBUKA :
Bagikan:
Apa saja berkat rohani yang kita dapatkan dari pelayanan-pelayanan yang
dilakukan dalam ibadah-ibadah Umum, Komisi, Perkunjungan, Persekutuan Doa,
Diakonia, Penginjilan, Pemahaman Alkitab selama menjadi jemaat atau ketika
ambil bagian dalam semua atau salah satu pelayanan yang telah, sedang dan akan
dilakukan oleh gereja kita.
IV. PEMBAHASAN
Dalam Katekisasi Wesminster, pertanyaan pertama berbunyi? Apa tujuan utama
hidup manusia? Jawabannya adalah Untung menikmati dan memuliakan Allah. Ini
pertanyaan yang sangat penting yang harus kita ingat karena dalam pertanyaan ini
mengandung suatu tuntunan apa yang telah kita terima dan apa yang kemudian
berikan sebagai wujud dari berkat rohani yang telah kita terima sebagi orang
Percaya.

Dalam Roma 12:1-2, Firman Tuhan berkata: Karena itu, saudara-saudara,


demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang
kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Dalam ayat tersebut Paulus oleh Ilham Roh Kudus menguliskan bahwa kita telah
menerima kemurahan Allah atau kasih karunia Allah yang artinya kita telah
menerima suatu berkat rohani yang sangat-sangat besar dari Allah. Paulus
selanjutnya menasehati kita agar mempersembahkan tubuh kita sebagai
persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah. Artinya
setelah kita menerima anugerah tersebut maka kita wajib mempersembahkan
tubuh atau hidup kita kepada Allah karena sekarang kita menjadi milik Allah yang
akan Dia gunakan bagi kemuliaanNya.

Setelah mengajarkan adanya suatu perubahan hidup yang yang terjadi dalam
hidup kita, maka Paulus melanjutkan dengan menguraikan apa yang harus
kerjakan dengan wujud hidup yang berubah itu dalam bentuk pelayanan kepada
Allah. (Efesus 2:15-17 ; Lukas 8:38-39). Oleh karena itu, maka kita harus
menyadari bahwa kita memiliki suatu kewajiban, panggilan, untuk menggunakan
karunia yang kita peroleh dari kemurahan Allah tersebut untuk digunakan, dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan ukuran iman yang Tuhan anugerahkan kepada kita.
Namun suatu kenyataan yang terjadi jaman sekarang adalah sedikit sekali orang
yang mau mengorbankan waktu senggangnya, waktu senangnya untuk digunakan
bagi Tuhan dalam pelayanan. Sering kemalasan pelayanan kita, ditutup dengan
rasa “tak mampu” “tak layak” dan “tak berani” dengan berbagai alasan yang kita
buat untuk menjauh atau menghindari apa yang seharusnya wajib kita kerjakan
sebagai orang percaya. Pelayanan yang Tuhan berikan kepada kita, bukanah suatu
piihan antara mau melakukannya atau menolaknya, tetapi suatu kewajiban yang
harus kita terima dengan penuh sukacita dan melakukannya dengan penuh
tanggungjawab sesuai karunia rohani yang telah diberikan kepada kita.

Jika kita telah menyadari hal ini dan menerima pelayanan yang Tuhan berikan,
maka ada beberapa persyaratan atau hal dalam pelayanan yang perlu ada dan kita
perhatikan, yaitu :
1. Kerendahan hati
2. Kesadaran peranan kita
3. Kesadaran adanya berbagai karunia

Dalam pelayanan perlu kita rendah hati (12:3) artinya kita tak boleh merasa kita
paling vital atau utama dalam pelayaan tetapi saat yang sama kita juga tidak boleh
meremehkan karunia yang tuhan berikan melalui kita yang akan diperlukan dalam
suatu pelayanan, tetapi kita harus memiliki pemahaman agar apa yang Tuhan
berikan kepada kita sebagai karunia harus digunakan sepenuhnya dan sebaik-
baiknya.

Sikap rendah hati sangat perlu dimiliki dalam dan ketika menjalankan suatu
pelayanan, sikap ini memiliki arti:

a) Semua kemampuan kita adalah pemberian karunia Tuhan, bukan kemampuan


diri kita sendiri.
b) Kita merupakan satu bagian daripada suatu tubuh yang hidup, suatu
organisme dari suatu prsekutuan jemaat yaitu Gereja.

Mengingat setiap orang Kristen hanya dan merupakan satu bagian daripada suatu
tubuh, maka perlu ada kerendahan hati satu dengan yang lain, ada kehormatan
antar Kristen (12:4-5). Dengan demikian, jika seseorang menginginkan suatu
pekerjaan/menginginkan kedudukan yang utama, tanpa memiliki sikap rendah
hati, maka ini dapat membawa kematian dalam pertumbuhan ”tubuh” atau gereja.

Namun, jika ada angota tubuh yang tidak menyadari tanggung jawab atau memiliki
kemauan melaksanakan bagiannya atau justru mengerjakan pekerjaan yang
menjadi bagian orang lain, akan hal ini juga akan membawa kematian dalam
pelayanan. Jadi sangat perlu untuk masing-masing kita menyadari peranannya
dalam pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita.

Kita mungkin merupakan anggota tubuh yang pekerjaannya atau pelayanan yang
kita kerjakan kurang kelihatan atau bahkan tidak kelihatan, tetapi masing-masing
kita harus tetap memahami bahwa setiap peranan yang kita kerjakan dalam
pelayanan itu sangat penting bagi pertumbuhan iman jemaat atau tubuh Kristus.
Dalam pelayanan, kita juga tidak dibenarkan untuk memiliki adanya kekesalan,
kejengkelan, pertengkarkan dalam pelayanan, sebab pelayanan memang
merupakan pelayanan bersama yang bisa saja terjadi kesalapahaman karena
persepsi yang berbeda namun yang harus kita salalu perhatikan dan utamakan
adalah apa yang Tuhan Yesus pikirkan dan rencakan dalam suatu pelayanan
dimana kita dipanggil untuk turut ambil bagian didalam pelayanan tersebut,
dimana dalam hal ini Kristuslah yang harus selalu menjadi acuan kita dalam
pelayanan dan bukan diri kita secara pribadi.

Ada beberapa syarat agar tidak terjadi ketegangan atau kesalapahaman antara
orang percaya atau pekerja Kristus dalam pelayanan jemaat antara lain;

a) Ketahui apa yang harus, yang perlu dan jangan diperbuat


b) Terima apa adanya setiap saudara yang ambil bagian dala pelayanan walau
ia mungkin diberi karunia untuk mengerjakan pekerjaan yang tak kelihatan
sekalipun
c) Sadari semua karunia atau kemampuan yang kita miliki berasal dan adalah
suatu pemberian yang diberikan atas kemurahan Tuhan saja.
d) Setiap karunia diberi Tuhan bukan untuk diri sendiri tetapi untuk
kepentingan umum.

Sadari tak mungkin seseorang sanggup berbuat segala sesuatu dan dibiarkan
berbuat segala sesuatu sendiri. Masing-masing orang ada bagiannya. Paulus
selanjutnya cantumkan adanya 7 karunia pelayanan yang harus digunakan entah
sedang dalam fungsi resmi/tidak (12:6-8). Karunia-karunia tersebut antara lain:

a) Bernubuat (12:6) = penyampaian kebenaran/ajaran kekristenan sesuai


pimpinan Tuhan atas inspirasi Tuhan. Pelayanan ini membutuhkan
kedudukan yang resmi.
b) Melayani (12:7) = diakonia = membantu kebutuhan sesama dalam
kebutuhannya.
c) Pengajaran (12:7) = apa yang disampaikan oleh nubuat kini diteliti, diselidiki
dan dijelaskan supaya menjadi terang.
d) Menasehati (12:8) = penetrapan dan penerangan ajaran Kristus secara
pribadi
e) Membagi-bagi sesuatu (12:8) = dalam Gereja Tuhan tentu ada yang
kaya/miskin. Kewajiban bagi yang kaya untuk mendukung pekerjaan Tuhan
dengan keuangan yang ada padanya. Pemberian tidak boleh terjadi dengan
maksud akan menguasai.
f) Pimpinan (12:8) = mengurus organisasi Gereja dengan memberi contoh
dalam perbuatannya sendiri. Hendaknya pimpinan diberi dengan rajin bukan
asal bertugas.
g) Kemurahan (12:8) = suka memberi ampun atau memaafkan suatu kesalahan
orang. Perlu disadari pengampunan yang diberi harus tulus dan penuh kasih
dan harus dijauhkan dari sikap yang disertai :
 Mengkritik secara tidak adil
 Merasa jijik
 Merasa diri lebih baik
 Mendorong kesumur (menjebak)

Pengampunan harus berdasar kasih, yang sadar akan adanya kelemahan kita
sendiri, yang mau angkat dan diubahkan dan dipakai oleh Tuhan dalam
pekerjaan pelayanan yang Dia siapkan untuk kita kerjakan bagi
kemuliaanNya.

V. APLIKASI DAN SHARING


A. Contohlah: Tuhan Yesus memilih kedua belas muridNya dari berbagai latar
belakang, karekter dan kemampuan. Namun mereka semua rela mengikuti
Yesus, belajar dari Yesus dan kemudian melayani dalam kapasitas dan iman
yang Yesus anugerahkan kepada mereka. Bandingkan (Matius 4:18-22, Markus
1;16-20, Lukas 5:1-11, Yohanes 1:35-51)
Refleksi:
1. Saat Yesus memanggil murid-muridNya mereka langsung mengikutiNya
tanpa memandang kemampuan mereka sendiri, bagimana dengan kita jika
diminta melayani, bersediakah?
2. Ketika sudah mengikuti Yesus kadang sikap pribadi mereka ditegur oleh
Yesusm namun mereka tetap mengikutiNya dan membiarkan diri mereka
diubah oleh Tuhan, bagimana dengan kita, maukah terus diubahkan oloeh
Tuhan ketika melayani dalam pelayanan jemaat?
B. Lakukanlah:
Setelah dipanggil menjadi murid-muridNya, kedua belas muridNya sering
diberikan kepercayaan untuk melakukan suatu tugas. Seringkali kita melihat
mereka masih sering bertanya dan tidak paham tujuannya, namun mereka
tetap melakukannya sampai Tuhan Yesus menunjukkan tujuannya.
Refleksi:
Maukah kita juga melakukan semua pelayanan yang diberikan kepada kita
walau kita sering tidak paham mengapa kita yang ditunjuk atau dipilih untuk
melakukannya?
C. Lihatlah:
Sebelum naik kesurga, Tuhan Yesus memerintahkan murid-muridNya untuk
tidak meninanggal Yerusalem sampai mereka dipenuhi dengan kuasa Roh
Kudus. Dan setelah pencurahan Roh Kudus, kita melihat bagimana semua
murid-murid dipakai secara luar biasa oleh Tuhan dalam pelayanan mereka.
Mereka memberitakan Injil dengan berani. Berkhotbah, menyembuhkan orang
sakit, memelihara dan menolong orang-orang miskin.
Refleksi:
1. Menurut apa persoalan utama dalam peleyanan yang sering membuat kita
ragu atau takut untuk mengambil bagian dalam pelayanan gereja?
2. Menurut saudara, apa yang seharusnya kita lakukan untuk menyingkirkan
semua perasaan takut, perasaan tidak mampu, takut membuat kesalahan
dalam pelayanan di gereja?
VI. KEBERSAMAAN
Proyek bersama:
1. Mari kita saling mendoakan satu sama lain serta saling mendukung
dengan memberikan semangat kepada sesama hamba Tuhan, Majelis,
Pengurus komisi agar Tuhan sendiri yang akan memakai kita dengan cara
Tuhan sendiri.
2. Mari saling kita mendukung dengan membagikan informasi-informasi
menarik yang dapat membantu kita untuk menambah pemahaman,
pengetahuan dan kemampuan kita untuk menggunakan karunia-karunia
yang kita dapatkan dari Tuhan, misalnya informasi buku rohani, seminar,
ret-reat, peralatan-perlatan dan hal-hal yang dapat dipakai untuk
mengupgrade kemampuan kita dalam pelayanan.

DOA PENUTUP.

Anda mungkin juga menyukai