Anda di halaman 1dari 4

KHOTBAH MINGGU

8 - 14 Januari 2023
Tema:
“Bekerja dan Lakukanlah Kebaikan”
2 Tesalonika 3:1-15.
Saudara-saudara yang diberkati Tuhan.
Kita bersyukur kepada Tuhan yang senantiasa menolong
dan memberkati kita di awal tahun 2023 ini. Sungguh banyak
pengalaman yang menyenangkan di tahun 2022 namun juga
banyak pergumulan atau masalah yang dialami di tahun 2022.
Kita sebagai Gereja yang merupakan suatu
persekutuan orang-orang percaya dipanggil untuk
menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah dan kebaikan
dalam kehidupan sehari-hari. Setiap tindakan yang kita
lakukan haruslah mencerminkan kehendak Allah. Dengan
kata lain segala aktifitas atau tindakan yang dilakukan oleh
gereja harus mengacu pada pola dan tindakan Yesus. Tema
khotbah kita minggu ini yaitu bekerja dan lakukan kebaikan
yang harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bekerja dan melakukan kebaikan adalah dua hal yang
sangat penting untuk dilakukan oleh orang percaya.
Mengapa? Karena hal itu merupakan panggilan iman
sekaligus anugerah yang harus disyukuri. Kejadian 1 dan 2
menjelaskan bahwa Allah bekerja menciptakan langit dan
bumi serta segala isinya. Demikian pula manusia di taman
Eden diperintahkan untuk mengusahakan dan memelihara
taman, itu berarti ia harus bekerja.
Saudara-saudara yang di kasihi Tuhan.

Bacaan kita sepanjang minggu ini terdapat dalam kitab 2


Tesalonika 3:1-15 yang mana Rasul Paulus memberi pengajaran
supaya jemaat Tesalonika bekerja dan melakukan yang baik.
Walaupun jemaat menghadapi persoalan yang cenderung
mempengaruhi kehidupan jemaat sebagai satu persekutuan.
Persoalan itu yakni adanya penganiayaan/penindasan
terhadap orang-orang percaya yang menyebabkan
penderitaan (2 Tes 1:4). Namun demikian sekalipun mereka
menghadapi penganiayaan dan penindasan tapi rasul Paulus
memuji jemaat Tesalonika karena mereka tabah
menghadapi segala penderitaan (2 Tes. 1:4). Bahkan lebih
dari pada itu di tengah pergumulan yang berat, iman mereka
justru makin bertambah dan kehidupan dalam kasih di
antara mereka semakin kuat (2 Tes. 1:3).
2 Tesalonika 3:1-15, Paulus menasihati jemaat agar
mereka tekun berdoa dan rajin bekerja (Latin: Ora et
Labora). Mengapa doa jemaat Tesalonika sangat penting
sehingga Paulus memohon untuk menopangnya dalam doa.
Tujuannya: Pertama, agar firman Tuhan beroleh kemajuan
dan dimuliakan. Dengan kata lain agar pemberitaan Injil
yang dilakukannya beroleh kemajuan dan berkembang
dengan pesat. Kemajuan yang dimaksud agar semakin
banyak orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus.
Kedua, agar ia terhindar dari para pengacau dan orang-orang
jahat (ay.1-2). Pengacau yang dimaksud yaitu orang-orang
yang mengajarkan ajaran sesat. Mereka yang memusuhi
pemberitaan Injil dan yang menganiaya orang percaya.
Orang-orang jahat adalah mereka yang melakukan
perbuatan-perbuatan jahat, melawan aturan dan hukum,
mereka itulah orang-orang yang belum percaya.
Selanjutnya Paulus menunjukkan keyakinannya bahwa
Tuhan akan menguatkan/meneguhkan hati mereka, dan
memelihara jemaat dari segala hal jahat. Bagi Paulus,
Tuhan itu setia terhadap janji-janji-Nya. Ia percaya pada
Tuhan, Dialah yang akan memampukan jemaat agar tetap
konsisten dalam keyakinan iman, tetap berpegang teguh
pada apa yang telah diajarkan oleh Paulus dan
melakukannya. Dan ia memohon pada Tuhan agar jemaat
memiliki hati untuk tetap mengasihi Allah dan meneladani
ketabahan Kristus dalam menjalani penderitaan (ay.3-5).
Kemudian Paulus berpesan agar jemaat menjauhkan diri dari
mereka yang tidak bekerja dan tidak melakukan ajaran yang
telah disampaikannya. Pesan ini bukan tanpa alasan, sebab
ia sendiri yang telah memberi teladan ketika berada
melayani di tengah jemaat. Ia bekerja (berusaha dan berjerih
payah) siang dan malam supaya tidak menjadi beban bagi
siapapun. Ia tegaskan bahwa mereka yang tidak melakukan
pekerjaannya adalah anggota jemaat yang bermalas-
malasan dan tidak mau bekerja. Mereka menyalahgunakan
kemurahan gereja (bd. 1Tes 4:9-10) dan menerima bantuan
dari saudara seiman yang bekerja (ay.6-9). Maka ia tegaskan
“jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan”. Ini
diingatkan Paulus karena ia mendengar bahwa ada jemaat
yang tidak tertib hidupnya, dan tidak melakukan pekerjaan
(ay.10-11). Mereka beranggapan bahwa hari Tuhan sudah
dekat dan karena itu tidak perlu bekerja lagi. Menghadapi
mereka yang tidak mau bekerja, Paulus mengingatkan agar
jemaat tetap tenang dan melakukan pekerjaan agar makan
dari hasil jerih lelah sendiri. Orang Kristen tidak boleh
menjadi pemalas, tetapi harus bekerja keras mencari nafkah
bagi diri mereka sekeluarga dan mempunyai cukup untuk
menolong orang lain yang memerlukannya (ay.12). Kemudian
Paulus mengajak jemaat agar tidak jemu-jemu berbuat baik
sebagai implementasi kasih dalam hidup bersama. Jika ada
yang tidak mau mendengar, tandai dan jangan bergaul
dengan mereka supaya mereka menjadi malu. Tindakan
kasih harus disertai dengan ketegasan sehingga
menimbulkan efek jerah bagi jemaat yang tidak tertib dalam
persekutuan. Namun bagi Paulus ketegasan jangan sampai
menciptakan permusuhan tapi dilakukan dalam semangat
persaudaraan. (ay.13-15).

Saudara-saudara yang di berkati Tuhan.


Kita bersyukur, karena Tuhan memberikan pekerjaan
atau profesi kerja kepada kita melalui lembaga Pemerintah,
gereja, swasta atau lembaga lainnya. Kita meyakini bahwa
bekerja adalah panggilan iman bagi orang percaya yang
harus dilakukan dalam hidup setiap hari. Apapun pekerjaan
yang ada pada kita adalah mulia dihadapan Tuhan, masing-
masing kita sudah diberikan talenta dan karunia yang
berbeda-beda. Tentu dalam bekerja hindari malas, korupsi,
menipu atau kejahatan lainnya. Jadi bekerja adalah sebuah
keharusan sebagai wujud ketaatannya kepada Tuhan.
Dengan bekerja orang percaya memenuhi kebutuhan
hidupnya secara pribadi atau keluarga dan tidak menjadi
beban bagi orang lain. Juga bekerja dan berdoa adalah dua
hal yang tak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Orang
percaya tidak mungkin bekerja hanya mengandalkan
kekuatan sendiri tanpa mengharapkan pertolongan Tuhan.
Sebaliknya tidak mungkin pula hanya berdoa saja tanpa
berusaha/bekerja. Antara berdoa dan bekerja harus berjalan
seiring, tidak boleh yang satu diutamakan dan yang lain
diabaikan. Jadi marilah kita Bekerja dan lakukan kebaikan untuk
hormat dan kemuliaan bagi nama Tuhan Yesus. Amin.

Sumber: MTPJ Edisi Desember 2022-Januari 2023 yang disadur


dalam bentuk dan bahasa khotbah.

Anda mungkin juga menyukai