Anda di halaman 1dari 3

PANGGILAN UNTUK MEMURIDKAN

(Materi Pemuridan HOME Minggu ke-1)

Tema Tahun 2022 : Mission in Action


Sub Tema April 2022 : Memuridkan

Nats Alkitab : Matius 28:16-20


Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus,dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (ayat 19-20)

Pendalaman Nats:
Injil Matius menyajikan akhir dari pelayanan Yesus dibumi dalam perpisahan dengan murid-
muridnya dibukit Zaitun dan Yesus telah menyelesaikan tugasNya dalam rangkaian penyelamatan atas
manusia dari dosa dan waktunya Dia harus kembali ke Sorga , Yesus memberikan tugas, dan tanggung
jawab kepada murid-muridNya untuk melanjutkan apa yang telah Dia lakukan selama ada di bumi ini yaitu
sebuah perintah yang dikenal dengan Amanat Agung .
Amanat Agung tersebut tidak hanya menitik beratkan kepada penginjilan saja, melainkan sebuah panggilan
atau tugas pemuridan yang diberikan kepada murid-muridNya waktu itu untuk selanjutnya diteruskan
kepada generasi penerusnya.
Yesus mengutus murid muridnya dengan kata “ pergilah” yang bisa mengandung arti untuk tidak
berdiam diri dan menjadi pasif, tetapi ada tindakan aktif untuk menjumpai semua orang tanpa batas
untuk menyampaikan berita keselamatan baik melalui gaya kehidupan yang benar atau pesan injil itu
sendiri, sehingga orang yang menjadi percaya dapat dimuridkan. “Jadikanlah semua bangsa muridKu”
tugas gereja melanjutkan panggilan ini untuk memultiplikasikan orang percaya menjadi murid, sehingga ini
seperti estafet dari generasi ke generasi. Pengabaran injil dan pemuridan tidak dapat dipisahkan. Gereja
harus sadar akan panggilan utama menjadikan semua bangsa murid Kristus. Dalam hal pemuridan perlu
dilakukan pelatihan dan pangajaran-pengajaran yang dapat memperlengkapi seorang murid. “dan ajarlah
mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” tugas gereja atau orang percaya
mau mengajarkan, memperlengkapi kembali apa yang Yesus perintahkan atau ajarkan kepada kita terus
menerus sampai orang itu menjadi cakap untuk mengajarkan kembali kepada orang lain.
Panggilan ini untuk setiap orang yang telah menjadi percaya dan bersedia untuk melalui proses
pemuridan , diajar, dididik sampai menjadi cakap dan dapat dipercayakan untuk mengajar kembali orang
lain. Proses pemuridan dan pelatihan dapat dilakukan di komunitas HOME, HOME harus menjadi tempat
saudara dimuridkan dan belajar memuridkan, agar terjadinya multiplikasi murid yang dapat berdampak
kepada kedewasaan rohani.

Aplikasi :
Mari datang kepada Kristus, terima dan pikullah kuk yang Dia berikan. Memikul kuk berarti taat
kepada-Nya dan bekerja sebagai pelaku kebenaran-Nya. Karena Kuk yang ia berikan seperti mahkota untuk
kepala Anda. Kristus berharap agar Anda memikul kuk ini dan berjalan didalam kelegaan yang Dia berikan.
dan memuliakan Allah.

Materi HOME MCC Mei


TELADAN SEORANG MURID
(Materi Pemuridan HOME Minggu ke-2)

Tema Tahun 2022 : Mission in Action


Sub Tema April 2022 : Memuridkan

Nats Alkitab: Titus 2:1-10


“Dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan
bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga
lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.”
(ayat 7-8)

Pendalaman Nats:
Titus adalah seorang Yunani (Galatia 2:3) yang bertobat dan menjadi pengikut Kristus. Bagi Paulus,
Titus bukan hanya sebagai teman sekerja dalam pelayanannya, tetapi juga diakuinya sebagai anak yang sah
menurut iman (1:4) dan sebagai saudara (2 Korintus 2:13). Paulus menaruh kepercayaan penuh kepada Titus
untuk menata pelayanan dan mengajarkan iman yang benar dan membimbing jemaat di Kreta agar tetap
hidup sesuai ajaran sehat. Kreta adalah sebuah pulau di sebelah selatan Yunani, dimana ada perkampungan
Yahudi. Orang Kreta pada umumnya terkenal sebagai orang-orang yang tidak hidup tertib (Titus 1:10), sulit
dikendalikan, seperti yang dikatakan Paulus, “Dasar orang Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang
malas (Titus 1:12). Akibatnya hal itu berdampak dalam pelayanan jemaat dan akan membuat perkembangan
injil di Kreta terancam karena munculnya ajaran yang tidak benar, ajaran tentang dongeng-dongeng dan
hukum-hukum manusia untuk mendapatkan keuntungan (1:14). Karena itu Titus diutus untuk mengajarkan
iman yang benar, yakni ajaran yang tidak menyimpang dari kebenaran Allah yang dibuktikan dalam
keteladanan.
Cara paling ampuh agar Firman kebenaran Allah tidak dihujat orang dan mengubahkan orang-orang
yang tidak mengenal Kristus dan tidak tertib hidupnya agar menjadi murid Kristus dan memuliakan Allah
adalah dengan menjadikan diri kita suatu teladan dalam mengajarkan kebenaran, memegang teguh iman
yang benar, tidak bercela dalam pengajaran kita baik dalam perkataan dan perbuatan. Artinya mengajar
dengan perkataan dan juga mengajar dengan perbuatan. Mengajar dengan keteladanan adalah ajaran yang
sehat. Jadi, Paulus lewat Titus 2:1-10 ini, mengingatkan bahwa kita semua memiliki tugas dan tanggung
jawab masing-masing dalam mengajarkan ajaran yang sehat. orang yang lebih tua harus menjadi pembina
ajaran sehat bagi anak-anak atau orang-orang yang lebih mudah dengan berperan sebagai pengayom bagi
yang lebih muda, bertanggungjawab, mengasihi anak-anak, saling mengasihi sebagai suami istri,
membangun hubungan harmonis setiap saat. Sebagai orang muda, menjadi pembina ajaran sehat dengan
hidup mampu mengendalikan diri untuk tidak tergoda dengan nafsu dunia, mempertahankan iman,
menjaga kekudusan hidup, teladan kebaikan, patuh dan hormat pada orang tua. Dan sebagai hamba atau
pekerja sebagai pelaku ajaran sehat harus menciptakan hubungan kerja yang baik dengan tuan atau
atasannya.

Aplikasi :
Mari memberi pengajaran yang benar dan sehat lewat keteladanan, karena Kita memiliki tanggung
jawab yang sama untuk menyatakan kemuliaan Allah, menjadi saleh, kudus, dan bijaksana .

Materi HOME MCC Mei


MURID YANG BERBUAH
(Materi Pemuridan HOME Minggu ke-3)

Tema Tahun 2022 : Mission in Action


Sub Tema Maret 2022 : Memulihkan

Nats Alkitab: Yohanes 15:1-8


“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah
murid-murid-Ku (ayat 8).”

Pendalaman Nats:
Bobot kehidupan seseorang adalah apabila ia memberi buah. Itulah intisari dari perumpamaan Yesus
tentang pokok anggur. Tidak penting berapa lama usia seseorang, yang terpenting adalah di usia yang
dijalaninya, ia memberikan buah. Tuhan membutuhkan buah, betapa pun kecil dan tidak elok, itu adalah buah
yang memperindah kehidupan dalam kerajaan Allah. Setiap kita dengan berbagai latar belakang juga
menginginkan memiliki hidup yang menjadi berkat yaitu hidup yang membuahkan kebaikan bagi sesama dan
tentu saja bagi Tuhan. Pertanyaannya, buah seperti apakah yang sudah kita hasilkan? Ataukah hidup kita belum
berbuah sama sekali?
Dalam perumpamaan tentang pokok anggur, Yesus menunjukkan dua hal untuk memiliki hidup yang
berbuah. Pertama, anggur barulah bisa berbuah kalau ranting dan seluruh daunnya dikerat atau dipotong.
Pemupukan dan penyiraman diperlukan untuk kesuburan tanaman anggur, tetapi untuk berbuah maka
keseluruhan tanaman harus mengalami proses pengeratan. Bagi tanaman anggur, pembersihan ranting dan
pengeratan cabang bersama daun-daun tentu merupakan kejadian yang menyakitkan karena mengakibatkan
adanya luka pada batang dan dahan. Proses penyembuhannya pun berlangsung lama.
Yesus menggambarkan hubungan antara diri-Nya dengan murid-murid-Nya seperti pokok anggur dan ranting-
rantingnya. Ranting-ranting ini adalah gambaran kehidupan kita juga pada saat ini. Bagaimana ranting-ranting
itu bisa berbuah ?
1. Rela dibersihkan oleh Tuhan (ayat 2)
“Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya,
supaya ia lebih banyak berbuah” (ayat 2). Ketika ranting dibersihkan, pasti terasa sakit tetapi itu baik untuk
pohon itu bisa bertumbuh sehat dan berbuah banyak. Kita juga perlu dibersihkan dari motivasi, cara-cara, dan
tujuan yang tidak benar sehingga hanya ada yang motivasi, cara dan tujuan pelayanan kita yang benar.
2. Tetap tinggal di dalam Dia (ayat 4)
“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri,
kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam
Aku” (ayat 4). Ranting harus selalu melekat pada pohon agar selalu terhubung dan mendapat makanan untuk
berbuah. Hidup kita juga harus tetap tinggal dalam Tuhan untuk tetap berbuah. Akibat jika kita dibersihkan dan
tetap tinggal di dalam Tuhan adalah berbuah (ayat 8).“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu
berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku” (ayat 8).

Aplikasi:
Mari kita membuktikan bahwa kita adalah murid Kristus dengan rela dibersihkan dan tetap tinggal di
dalam Tuhan sehingga kita berbuah banyak.

Materi HOME MCC Mei

Anda mungkin juga menyukai