Pendahuluan
Sabda Kristus di atas menjadi Visi Gereja Keuskupan
Tanjungkarang menurut amanat Perpasgelar III th. 2017: Gereja Katolik
Keuskupan Tanjungkarang, dengan menjadi Terang dan Garam Dunia
bersama Kristus Sang Jalan, Kebenaran dan Kehidupan, adalah
Sakramen Keselamatan bagi semua orang. Dalam Visi tersebut tercantum
predikat kita: Terang dan Garam Dunia. Terang dan Garam Dunia
sesungguhnya adalah predikat Kristus sendiri. Namun predikat itu, oleh
Kristus sendiri disematkan juga kepada kita.
Terang menjadikan orang tahu arah dan tujuan hidup, tidak akan
tersesat tetapi sampai pada tujuan. Garam adalah bumbu yang menyehatkan
dan membuat makanan tidak hambar melainkan berasa. Ketika orang
Kristen absen dari masyarakat, yakinlah kehidupan akan menjadi gelap,
hambar, menakutkan, penuh tindak kejahatan dan dosa. Ketika orang
Kristen hadir di masyarakat, kehidupan menjadi menyenangkan, penuh
harapan akan masa depan yang lebih baik dan penuh sukacita. Dengan
demikian orang Kristen tidak boleh absen dari masyarakatnya, karena dia,
sendiri maupun bersama adalah sakramen keselamatan bagi dunia (bdk. LG
1, 9, 59).
Penutup
Amanat agung Kristus kepada kita adalah, “Pergilah ke seluruh
dunia, beritakanlah Injil kepada segala mahluk” (Mrk 16: 15 ). Tuhan
menaruh kepercayaan besar kepada kita. Kita diberi tanggung jawab untuk
ambil bagian dan melanjutkan karya Kristus. Semoga kita dapat
melaksanakan tugas kita itu dengan baik dan menghasilkan buah berlimpah.
Tuhan memberkati.
Tanjungkarang, 25 Agustus 2021
Salam sehat berlimpah berkat,
10 | A d v e n Lingkungan 2021
Dalam seruan Apostoliknya, Santo Yohanes Paulus II menyebut
keluarga sebagai Gereja kecil. “Sebagai gereja kecil keluarga kristiani
dipanggil, seperti Gereja besar untuk menjadi tanda kesatuan bagi dunia
dan dengan demikian menunaikan peranan kenabiannya dengan
memberikan kesaksian tentang Kerajaan dan damai sejahtera Kristus,
yang menjadi tujuan perjalanan seluruh dunia.” (Familiaris Consortio, FC.
art. 48). Dalam keluarga nampaklah wujud Gereja yang paling kecil:
Persekutuan (Koinonia), doa peribadatan (Leiturgia), Pelayanan melalui
pekerjaan (Diakonia), memberi kesaksian dalam pergaulan (Martyria)
semuanya itu menjadi sarana penginjilan (Kerygma) yang baru. (Bdk.
Pedoman Pastoral Keluarga Konferensi Waligereja Indonesia, PPK KWI
No.17). Dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) No. 1656 ditegaskan
bahwa, “Dewasa ini, di suatu dunia yang sering kali berada jauh dari iman
atau malahan bermusuhan, keluarga-keluarga Kristen itu sangat penting
sebagai pusat suatu iman yang hidup dan meyakinkan. Karena itu Konsili
Vatikan II menamakan keluarga menurut sebuah ungkapan tua "Ecclesia
Domestica" [Gereja-Rumah tangga] (Lumen Gentium, LG. 11. Bdk. FC. art.
21). Dalam pangkuan keluarga, "Hendaknya orang-tua dengan perkataan
maupun teladan menjadi pewarta iman pertama bagi anak-anak mereka;
orang-tua wajib memelihara panggilan mereka masing-masing, secara
istimewa panggilan rohani" (LG. 11, 2).
11 | A d v e n Lingkungan 2021
kepada umat (minimal pada masa pra-Paskah, BKSN, dan Advent). Namun,
berbagai katekese tersebut sering hanya membuat umat sibuk dengan
kelompoknya sendiri atau supaya ada kegiatan untuk mengisi bulan-bulan
khusus tersebut. Katekese itupun sering tidak diikuti oleh semua umat.
Dan sebanyak apapun umat yang ikut, biasanya tidak lebih dari setengah
dari jumlah yang ada. Bahkan di sejumlah tempat sering tampak
keikutsertaan kaum perempuan dan anak-anak jauh lebih besar dalam
kegiatan-kegiatan umat. Tanpa menghilangkan besarnya peran mereka
yang bekerja ‘di belakang layar’, Komunitas Basis tidak cukup diwakili oleh
wajah perempuan dan anak-anak. Kita semua memiliki tanggung jawab
yang sama baik ke dalam Gereja maupun ke luar dunia.
13 | A d v e n Lingkungan 2021
dan saling tolong-menolong. Sedangkan pada tataran rohani – moral –
spiritual, KBG dapat mendorong umat mengadakan doa bersama secara
rutin, melakukan sharing Injil dan sharing iman, saling menjaga dan
meneguhkan, dan bersama saling mengingatkan untuk hidup benar, adil
dan jujur sebagai saksi-saksi Kristus. Dua dimensi tersebut tidak bisa
dipisahkan atau hanya salah satu saja yang mendapatkan penekanan.
Kedua dimensi tersebut harus seiring sejalan sedemikian sehingga Umat
Allah sungguh-sungguh bisa menjadi Garam dan Terang Dunia.
Komunitas Basis Gerejawi sering disebut cara baru menggereja
(new way of being Church). Cara baru ini dimaksudkan sebagai lawan dari
Gereja pasif, Gereja pastor sentris, Gereja yang belum mandiri. Cara baru
menggereja adalah cara mengungkapkan iman yang dinamis dimana Umat
Allah, sebagai komunitas umat beriman terlibat dalam suka-duka
perjalanan hidup Gereja dan sesamanya. Dengan cara baru menggereja
demikian, Gereja akan tetap hidup walau gembalanya berganti atau tokoh
panutannya meninggal dunia. Selalu ada regenerasi karena setiap
anggotanya berkualitas sama sebagai rasul-rasul Tuhan.
Dasar biblis KBG adalah Kisah Para Rasul 4: 32 – 37, “Adapun
kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati sejiwa, dan tidak
seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah
miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama
…sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka …”.
Situasi sangat ideal itu bagi banyak orang malah sering menakutkan.
Bagaimana mungkin segala sesuatu menjadi kepunyaan bersama? Apakah
KBG itu akan membentuk biara besar yang mencakup semua orang
beriman?
Dalam kenyataan sebenarnya tidaklah seharafiah seperti itu. Kita
tahu bahwa para rasul selalu berkeliling dan memecahkan roti dari rumah
ke rumah, sementara kaum beriman memecahkan roti di rumah masing-
masing secara bergiliran dan makan bersama (Kis. 2: 46). Itu berarti bahwa
setiap umat beriman masih memiliki rumahnya masing-masing. Masing-
14 | A d v e n Lingkungan 2021
masing keluarga masih juga mempunyai hartanya sendiri yang dapat
digunakan untuk kepentingan keluarganya dan untuk melakukan kegiatan
sosial. Namun karena saling mengenal, semua yang berlebih rela berbagi
dengan yang berkekurangan dan yang berkekurangan tidak perlu merasa
sungkan dan khawatir akan terlantar karena akan ada saudara lain yang
akan membantu dan memperhatikan. Persaudaraan dan kesetiakawanan
dalam komunitas Jemaat Perdana tersebut sungguh-sungguh nyata
sehingga Santo Lukas membahasakannya dengan kata-kata, “Mereka tidak
ada yang berkekurangan”.
Sebagaimana tertuang dalam Arah Dasar Pastoral Keuskupan
Tanjungkarang 2018-2027, Sasaran Prioritas Per-Tahun huruf 5), halaman
33: Hendaknya lingkungan atau kelompok umat yang besar berani
berbesar hati memekarkan diri menjadi kelompok atau lingkungan dengan
anggota yang tidak terlalu banyak (idealnya 10 – 15 KK setiap lingkungan).
Dengan demikian rumah-rumah warga akan cukup menampung semua
umat yang datang untuk doa lingkungan dan tidak ada alasan untuk
mangkir atau mewakilkan saja pada anggota keluarga tertentu.
17 | A d v e n Lingkungan 2021
beriman”. Dan inilah yang dimengerti sebagai katekese iman berjenjang:
usia, cara dan isinya. Mengapa dimulai dari usia dini? Dalam Injil Markus
digambarkan sangat indah tentang anak kecil, “Yesus mengambil seorang
anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia
memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut
seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan
barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia
yang mengutus Aku" (Mrk. 9: 36 – 37).
(Lukas 1 : 14 – 20)
18 | A d v e n Lingkungan 2021
Paus mengatakan bawah Kitab Suci itu “penuh dengan kisah keluarga,
kelahiran, cinta dan krisis keluarga” (AL. 8). Kenyataan ini mengajak kita
untuk merenungkan bahwa keluarga bukanlah sebuah bentuk hidup
abstrak dan ideal, tetapi lebih seperti sebuah “trade” (ketrampilan) praktis
yang ditularkan dari yang satu kepada yang lain (AL. 16) dengan penuh
kelembutan (AL. 28). Tetapi bentuk hidup yang juga ditantang oleh dosa,
ketika relasi kasih itu berubah menjadi dominasi (bdk. AL. 19). Menurut
Paus Fransiskus, Sabda Allah “bukanlah seri gagasan abstrak tetapi lebih
merupakan sumber penghiburan dan sarana berbagi hidup bagi setiap
keluarga yang mengalami kesulitan atau penderitaan. Kitab Suci
menunjukkan kepada mereka tujuan dari perjalanan hidup mereka…” (AL.
22).
Lebih lanjut, Paus Fransiskus sangat menekankan pentingnya
melihat kenyataan hidup keluarga yang sebenarnya; karena dengan
melihat dan mendalami situasi hidup yang senyatanya ini dan sehari-hari
ini, kita dapat melihat mana mana teori-teori penafsiran hidup yang dapat
diterima dan mana ideologi-ideologi yang tidak benar. Mengutip dari
Seruan Apostolik Familiaris Consortio, Paus Fransiskus menyatakan bahwa
“kita harus sungguh-sungguh fokus pada kenyataan konkret, karena
“panggilan dan tuntutan Roh bergema di dalam setiap peristiwa sejarah”,
dan melalui cara demikian ‘Gereja juga dapat dihantar untuk semakin
mendalami misteri perkawinan dan keluarga yang tiada habis-habisnya
itu” (AL. 31). Sebaliknya, jika kita gagal mendengarkan kenyataan, kita
tidak dapat memahami kehadiran atau gerakan Roh Kudus. Paus mencatat
bahwa individualisme yang merajalela itu menyulitkan seseorang untuk
memberikan diri kepada orang lain (bdk. AL. 33). Demikian gambaran
situasi sekarang ini: “Ketakutan akan kesepian dan kerinduan akan
kesetiaan dan stabilitas ada bersama-sama dengan tumbuhnya rasa takut
atas relasi yang membuat orang merasa terkurung, sehingga dapat
menghambat orang untuk meraih tujuan hidup pribadinya” (AL. 34).
19 | A d v e n Lingkungan 2021
Dengan sangat jelas, menghadapi situasi pandemi ini, penegasan
dari Paus Fransiskus rasanya sangat relevan,“Mereka yang mempunyai
kerinduan rohani yang dalam tidak seharusnya merasakan bahwa
keluarga, hidup berkeluarga menjauhkan mereka dari pertumbuhan
mereka di dalam Roh, tetapi melihatnya sebagai sebuah jalan yang dipakai
Tuhan untuk mengantar mereka secara lebih tinggi dalam kesatuan mistik”
(AL. 316). Segala sesuatu, “saat-saat sukacita, santai, perayaan, dan
bahkan seksualitas dapat dialami sebagai suatu ambil bagian dalam
kepenuhan hidup dalam kebangkitan” (AL. 317)”. Hal yang juga diharapkan
oleh Paus Fransiskus adalah setiap keluarga memiliki spiritualitas:
perhatian, penghiburan dan dukungan. Paus mengajarkan bahwa “seluruh
hidup keluarga adalah sebuah “penggembalaan” dalam belas kasih. Setiap
dari kita, melalui cinta dan perhatian, meninggalkan jejak dalam hidup
orang lain” (AL. 322). Hidup perkawinan dan keluarga adalah sebuah
“pengalaman rohani (yang membuat kita mampu) memandang orang yang
kita kasihi dengan mata Allah dan melihat Kristus di dalam mereka” (AL.
323).
Sukacita itu akan hadir bila setiap pribadi yang beriman, di dalam
keluarga, mengusahakan secara bersama-sama kerinduan untuk
bertumbuh dalam iman dan berkembang dalam kasih. Paus Fransiskus
menegaskan,“Tidak ada keluarga jatuh dari surga dalam bentuk yang
sempurna; keluarga perlu terus menerus bertumbuh dan dewasa dalam
kemampuan untuk mencintai… Kita semua dipanggil untuk terus
mengarah kepada sesuatu yang lebih besar dari kita dan keluarga kita, dan
setiap keluarga harus terus merasakan dorongan ini. Marilah kita berjalan
sebagai keluarga, marilah kita terus berjalan bersama. (…) Semoga kita
tidak patah semangat karena keterbatasan kita, atau berhenti mencari
kepenuhan kasih dan kesatuan dengan Allah yang menuntun kita” (AL.
325).
20 | A d v e n Lingkungan 2021
PENGANTAR ADVEN 2021
21 | A d v e n Lingkungan 2021
Tema ini akan dikonkretkan dalam 4 Sub Tema yang harapannya
direnungkan selama 4 pekan masa Adven:
22 | A d v e n Lingkungan 2021
Pertemuan Keluarga Membentuk Pribadi
Minggu Adven I
yang Militan
Tujuan:
Tanda Salib
P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U Amin.
Salam
P Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar
Bapak, Ibu, orang muda dan anak-anak yang terkasih dalam Kristus,
selamat memasuki masa Adven 2021 sekaligus memasuki Tahun Baru
Liturgi. Kata Adven berasal dari kata latin “Adventus” yang artinya
kedatangan. Oleh sebab itu, masa Adven menjadi masa persiapan akan
kedatangan Tuhan ke dalam dunia, sekaligus sebagai ungkapan iman akan
23 | A d v e n Lingkungan 2021
Tuhan Yesus yang hadir sekarang serta ungkapan penantian harapan akan
kedatangan-Nya yang kedua pada akhir zaman.
Sebagai kelanjutan tema ”Tahun Ekaristi” yang telah kita
renungkan selama Tahun Liturgi 2020 – 2021, Tahun Liturgi 2021 – 2022
ini sebagai Tahun Komunitas Basis Gerejawi (KBG) sesuai yang tertulis
dalam Ardas Pastoral keuskupan kita.
Selama masa Adven 2021 ini, kita diajak untuk merenungkan tema
“MEMBANGUN KELUARGA MENJADI KOMUNITAS BASIS GEREJAWI”.
Tema ini akan kita dalami dan renungkan dalam 4 pertemuan, yaitu:
Pertemuan I : Keluarga Membentuk Pribadi yang Militan (Kisah
Para Rasul 18: 24 – 28)
Pertemuan II : Keluarga Membangun KBG (Kisah Para Rasul 4: 32
– 37)
Pertemuan III : Keluarga Menghadirkan Katekese Iman
Berjenjang (Markus 9: 30 – 37)
Pertemuan IV : Sukacita Keluarga Dasar Hidup Bersama Pasca
Pandemi (Lukas 1: 14 – 20)
Ada ungkapan yang sangat menarik: “Yen wani ojo wedi-wedi. Yen
wedi ojo wani-wani”. Dalam ungkapan tersebut, mengandung makna
bahwa setiap dari kita adalah pribadi yang berkualitas: berani dan
sekaligus rendah hati. Dua kata tersebut mewakili apa yang disebut
sebagai pribadi yang militan.
24 | A d v e n Lingkungan 2021
(KBG). Menjadi jelas bagi kita, bahwa setiap keluarga hendaknya semakin
memiliki militansi dalam hidup berkeluarga dan beriman.
Doa Pembuka
P Marilah berdoa:
Allah Bapa yang Mahabaik. Kembali kami memasuki masa Adven,
masa persiapan menyambut kedatangan Putra-Mu, Sang
Juruselamat dunia. Berkatilah perjumpaan kami saat ini, agar melalui
Sabda-Mu yang hendak kami dengar dan renungkan, kami semakin
menyadari sebagai komunitas pribadi-pribadi yang semakin
berkualitas dalam hidup dan iman kami sehingga nyatalah militansi
kami dalam hidup bersama dengan yang lain.
25 | A d v e n Lingkungan 2021
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang
Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
Peneguhan
Apolos (Απολλως, Apollos; bisa jadi singkatan dari Apollonius) adalah
seorang Yahudi yang menjadi orang Kristen dan penginjil pada abad
pertama Masehi. Ia berasal dari Alexsandria. Ia seorang yang fasih
berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci. Ia telah menerima
pengajaran dalam Jalan Tuhan. Dengan bersemangat ia berbicara dan
dengan teliti ia mengajar tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui
baptisan Yohanes. Ia mulai mengajar dengan berani di rumah ibadat, dan
membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias sebagaimana yang tertulis
dalam Kitab Suci.
27 | A d v e n Lingkungan 2021
dan cara hidup berimannya: “Dengan bersemangat ia berbicara dan
dengan teliti ia mengajar tentang Yesus” (Kis. 18: 25b), “Ia mulai mengajar
dengan berani di rumah ibadat” (Kis. 18: 26), dan “Sebab dengan tak
jemu-jemunya ia membantah orang-orang Yahudi di muka umum dan
membuktikan dari Kitab Suci bahwa Yesus adalah Mesias (Kis. 18: 28).
Apolos sangat jelas dan tegas bahwa Yesus adalah Mesias, sebagaimana
yang tertulis dalam Kitab Suci. Seluruh tindakannya berdasarkan Kitab Suci
karena Apolos seorang yang fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-
soal Kitab Suci. Di sinilah kita bisa melihat dan mengerti militansinya
seorang Apolos.
Begitu juga militansi Pasutri Akwila dan Priskila sangat nampak dalam
koreksi, kritikan dan pengajaran yang dilakukan terhadap Apolos. Menurut
catatan Kisah Para Rasul, mereka mengkoreksi ajaran iman Apolos, “Tetapi
setelah Priskila dan Akwila mendengarnya, mereka membawa dia ke
rumah mereka dan dengan teliti menjelaskan kepadanya Jalan Allah”. (Kis.
8: 26b).
28 | A d v e n Lingkungan 2021
Membangun Niat
P Setelah membaca dan merenungkan Sabda Tuhan, kini saatnya kita
menanggapi-Nya dengan membuat niat untuk diri pribadi maupun
untuk keluarga kita masing-masing.
Saat Hening …
Bagaimana meningkatkan kualitas hidup, semakin militan dan berani
berbagi pengalaman iman? ..... dalam kesempatan apa dan dimana?
.... putuskan sendiri. Ambillah kesempatan yang ada dan beranilah
untuk memulainya.
Doa Umat
Pemimpin dapat menyiapkan doa pujian, syukur dan permohonan sendiri.
Baik juga bila diberi kesempatan untuk doa spontan dari umat yang hadir
dalam sarasehan.
Pemimpin mengawali dan mengakhiri doa umat.
Doa Ardas Tahun V–2022: “Tahun Komunitas Basis Gerejawi” (hal. 54)
Bapa Kami
P Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka
beranilah kita berdoa.
P+U Bapa kami yang ada di surga ...
Doa Penutup
P Marilah berdoa:
Allah Bapa di Surga. Terima kasih atas anugerah kesempatan
berjumpa bersama keluarga dan lingkungan kami di minggu adven
yang pertama. Semoga kami menjadi pribadi, keluarga dan
komunitas yang militan: mendasarkan hidup kami dalam nama Yesus
dan Kitab Suci. Berkatilah saudara-saudari kami yang belum bisa
29 | A d v e n Lingkungan 2021
hadir dalam perjumpaan kali ini sehingga mereka pun tetap menjadi
pribadi yang militan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang
Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
30 | A d v e n Lingkungan 2021
Pertemuan
Minggu Adven II Keluarga Membangun KBG
Tujuan:
Tanda Salib
P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U Amin.
Salam
P Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar
31 | A d v e n Lingkungan 2021
Kesadaran akan tanggung jawab dalam mewariskan nilai-nilai iman
dan kehidupan dalam keluarga, mengundang mereka untuk membangun
komunitas basis gerejawi (KBG). Maka melanjutkan pertemuan Adven I
tentang keluarga sebagai tempat hadirnya Yesus – Keluarga Membentuk
Pribadi yang Militan – kita hendak memasuki pertemuan Adven II ini.
Doa Pembuka
P Marilah berdoa:
Allah Bapa yang Mahabijaksana. Anugerahkanlah kebijaksanaan-Mu
dalam diri kami masing-masing sehingga melalui perjumpaan
minggu Adven yang kedua, semakin terbangun kesempatan dan
ruang berbagi hidup dan iman. Semakin merasakan pentingnya
32 | A d v e n Lingkungan 2021
dasar hidup berkeluarga dan berkomunitas sehingga semakin
terlibat secara aktif dan kreatif, bukan menjadi penonton dalam
Komunitas Basis Gerejawi yang hendak kami bangun bersama.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang
Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
4:32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan
sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari
kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu
adalah kepunyaan mereka bersama.
4:33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian
tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam
kasih karunia yang melimpah-limpah.
4:34 Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka;
karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual
kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
4:35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan
kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
4:36 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut
Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
4:37 Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan
meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
33 | A d v e n Lingkungan 2021
2. Mengapa mereka melakukan hal tersebut?
3. Atas dasar apa Yusuf atau Barnabas menjual ladang, miliknya?
4. Dari kisah di atas, apa yang Anda hendak lakukan?
5. Tantangan terbesar apa yang akan dihadapi untuk bisa
mewujudkan KBG di lingkungan?
(Umat diberi kesempatan bila ada yang mau sharing tentang tanggapan
diantara pertanyaan-pertanyaan refleksi tersebut)
Peneguhan
Setiap orang yang percaya, “Adapun kumpulan orang yang telah percaya
itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa
sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu
adalah kepunyaan mereka bersama” (Kis. 4: 32), hadir menguatkan satu
dengan yang lain (sehati dan sejiwa) dalam kebersamaan kelompok kecil.
Mereka menyadari diri sebagai pribadi yang senasib sepenanggungan,
tidak ada egoisme diri dalam memiliki, dan tidak ada ketakutan untuk
berbagi.
Buah dari tindakan itu sungguhlah luar biasa: “Sebab tidak ada seorang
pun yang berkekurangan di antara mereka”. (Kis. 4: 33a). Kebersamaan
yang menghadirkan kehidupan dan membawa sukacita. Setiap pribadi
34 | A d v e n Lingkungan 2021
mendapatkan ruang untuk bisa berbagi dan mendapatkannya sesuai
dengan keperluan, “lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai
dengan keperluannya”. (Kis. 4: 35b).
Seperti halnya Yusuf atau Barnabas (Kis. 4: 36), karena berjumpa dengan
para rasul dalam komunitas gereja perdana, selain semakin menjadi
pribadi yang percaya, semakin militan, juga menjual ladang miliknya, untuk
dibagikan kepada yang lain. Demikian pulalah kita, keluarga dan komunitas
kita, diundang untuk membangun komunitas basis gerejawi (KBG) sebagai
cara baru hidup menggereja (new way of being Church).
Cara baru ini dimaksudkan sebagai lawan dari Gereja pasif, Gereja pastor
sentris, Gereja yang belum mandiri. Cara baru menggereja adalah cara
mengungkapkan iman yang dinamis dimana Umat Allah, sebagai
komunitas umat beriman terlibat dalam suka-duka perjalanan hidup
Gereja dan sesamanya. Dengan cara baru menggereja demikian, Gereja
akan tetap hidup walau gembalanya berganti atau tokoh panutannya
meninggal dunia. Selalu ada regenerasi karena setiap anggotanya
berkualitas sama sebagai rasul-rasul Tuhan.
Dengan demikian mereka satu sama lain saling menjaga dan menguatkan.
Semoga akan dapat diatasi berbagai ketakutan atau kekuatiran bahwa ada
“domba-domba yang lompat pagar”. Dengan Komunitas Basis Gerejawi
diharapkan juga tidak ada umat Katolik yang menjadi penonton dalam
kehidupan iman dan bermasyarakat melainkan aktif berpartisipasi, ambil
bagian sepenuh hati dalam berbagai segi. KBG adalah paguyuban kaum
beriman dalam skala kecil.
Paguyuban dengan skala kecil itu akan sangat bermanfaat bagi Umat. Pada
tataran sosial dan ekonomi, KBG membuat umat satu sama lain saling
mengenal, hidup rukun, kompak, tidak ada orang yang menjadi asing bagi
yang lain, tidak ada yang bersembunyi, dan lupa akan tanggung jawabnya;
35 | A d v e n Lingkungan 2021
bisa merasa sehati seperasaan, peduli, senasib sepenanggungan dan saling
tolong-menolong. Sedangkan pada tataran rohani – moral – spiritual, KBG
dapat mendorong umat mengadakan doa bersama secara rutin,
melakukan sharing Injil dan sharing iman, saling menjaga dan
meneguhkan, dan bersama saling mengingatkan untuk hidup benar, adil
dan jujur sebagai saksi-saksi Kristus. Dua dimensi tersebut tidak bisa
dipisahkan atau hanya salah satu saja yang mendapatkan penekanan.
Kedua dimensi tersebut harus seiring sejalan sedemikian sehingga Umat
Allah sungguh-sungguh bisa menjadi Garam dan Terang Dunia.
Membangun Niat
P Setelah membaca dan merenungkan Sabda Tuhan, kini saatnya kita
menanggapi-Nya dengan membuat niat untuk diri pribadi maupun
untuk keluarga kita masing-masing.
Saat Hening …
Ruang perjumpaan: keluarga, komunitas atau paguyuban manakah
yang membawaku menghadirkan Tuhan Yesus yang bangkit? .....
apakah aku merindukan terjadinya komunitas basis gerejawi terlahir di
lingkunganku? .... putuskan sendiri. Ambillah kesempatan yang ada dan
beranilah untuk memulainya.
36 | A d v e n Lingkungan 2021
Doa Umat
Pemimpin dapat menyiapkan doa pujian, syukur dan permohonan sendiri.
Baik juga bila diberi kesempatan untuk doa spontan dari umat yang hadir
dalam sarasehan.
Pemimpin mengawali dan mengakhiri doa umat.
Doa Ardas Tahun V – 2022: “Tahun Komunitas Basis Gerejawi” (hal. 54)
Bapa Kami
P Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan oleh iman yang
sama. Maka, sebagai putra-putri Bapa yang satu dan sama, marilah
kita berdoa sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
P+U Bapa kami yang ada di surga ...
Doa Penutup
P Marilah berdoa:
Allah Sang Kehidupan. Betapa kami bahagia saat ini. Engkau
menganugerai kesempatan untuk meyakinkan kami dalam
kebersamaan bahwa kami rindu membangun komunitas basis
gerejawi sebagai cara hidup menggereja yang baru. Semoga
kerinduan dan harapan kami ini semakin terwujud dalam keluarga-
keluarga kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang
Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
37 | A d v e n Lingkungan 2021
P Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan
menghantar kita ke hidup yang kekal: Dalam nama Bapa dan Putra
dan Roh Kudus.
U Amin.
38 | A d v e n Lingkungan 2021
Pertemuan Keluarga Menghadirkan
Minggu Adven III
Katekese Iman Berjenjang
Tujuan:
Tanda Salib
P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U Amin.
Salam
PSemoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar
39 | A d v e n Lingkungan 2021
Proses untuk menjadikan semua orang tua mampu mewariskan
nilai tersebut adalah sebuah katekese. Dan semuanya berawal dari anak-
anak usia dini. “Praksis cara baru hidup menggereja, yakni aktif
berpartisipasi dalam dinamika hidup Gereja dan sesamanya, sebaiknya
ditanamkan sejak usia dini atau sejak seseorang menjadi katekumen dalam
Gereja Katolik. Sekolah Minggu atau pendidikan katekumen seharusnya
ada kelanjutannya dan tidak selesai setelah seseorang menerima komuni
pertama atau dipermandikan. Kelanjutan itu bukan katekese untuk
penerimaan Sakramen Krisma atau Pernikahan, melainkan lebih
merupakan pembinaan memperdalam kehidupan beriman”, demikian
penegasan Mgr. Yohanes Harun Yuwono dalam surat gembalanya.
Tema Adven III adalah “Keluarga Menghadirkan Katekese Iman
Berjenjang”. Harapannya melalui pertemuan Adven III ini, semakin
menghargai proses beriman mulai dari anak-anak usia dini (bahkan sejak
dalam kandungan) sampai orang tua atau orang dewasa yang akan
mengakhiri pertandingan dalam hidup dengan imannya.
40 | A d v e n Lingkungan 2021
Doa Pembuka
P Marilah berdoa:
Allah Bapa yang Mahasetia. Kami kembali bersyukur atas
perjumpaan kami memasuki minggu adven yang ketiga. Kami
sebagai orang tua semakin terpanggil untuk memberi keteladanan
hidup bersama dan hidup beriman dalam komunitas basis gerejawi
sehingga anak-anak kami semakin bertumbuh dalam iman dan
berkembang dalam kasih di tengah masyarakat yang majemuk.
Semoga suasana katekese iman yang mendalam dan berjenjang,
berkelanjutan senantiasa kami usahakan mulai dari keluarga kami
masing-masing.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang
Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
41 | A d v e n Lingkungan 2021
9:35 Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya
kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu,
hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan
dari semuanya."
9:36 Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya
di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan
berkata kepada mereka:
9:37 "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-
Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan
Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku."
(Umat diberi kesempatan bila ada yang mau sharing tentang tanggapan
diantara pertanyaan-pertanyaan refleksi tersebut)
Peneguhan
Dari Injil Markus di atas, Yesus memberi tema dalam pengajaran-Nya, “Ia
sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak
Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan
membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit" (Mrk.
9:31). Temanya adalah bagaimana akhir perjalanan Yesus di dunia? Dalam
katekese iman berjenjang, tentunya penting dibuat tema-tema yang
berkesinambungan dalam keseluruhan katekese. Tema untuk anak-anak
usia dini sampai dengan orang lanjut usia (lansia).
43 | A d v e n Lingkungan 2021
terbentuknya sikap hidup kristiani sejati di dalam pribadi penganut Kristus.
Sikap-sikap hidup itu berpegang teguh pada ajaran Kristus dan berusaha
mengikuti teladan Kristus. Maka pada tempat pertama harus diusahakan
agar umat benar-benar mengenal pribadi Yesus Kristus, ajaran-ajaran-Nya
dan mengetahui dengan baik teladan-teladan hidup-Nya. Untuk itu, unsur
pertama yang penting di dalam pembinaan iman umat adalah pengajaran
agama dan bentuk-bentuk lain penyajian ajaran dan teladan Kristus. Itulah
bentuk pewartaan Sabda atau bentuk penyampaian Kabar Baik yang
disebut Katekese.
Katekese yang demikian seyogyanya dimulai sejak kecil atau usia dini,
sebagaimana ditegaskan oleh Mgr. Yohanes Harun Yuwono dalam surat
gembala ARDAS Tahun ke V, “Praksis cara baru hidup menggereja, yakni
aktif berpartisipasi dalam dinamika hidup Gereja dan sesamanya,
sebaiknya ditanamkan sejak usia dini atau sejak seseorang menjadi
katekumen dalam Gereja Katolik. Sekolah Minggu atau pendidikan
katekumen seharusnya ada kelanjutannya dan tidak selesai setelah
seseorang menerima komuni pertama atau dipermandikan. Kelanjutan itu
bukan katekese untuk penerimaan Sakramen Krisma atau Pernikahan,
melainkan lebih merupakan pembinaan memperdalam kehidupan
beriman”. Dan inilah yang dimengerti sebagai katekese iman berjenjang:
usia, cara dan isinya. Mengapa dimulai dari usia dini? Dalam Injil Markus
digambarkan sangat indah tentang anak kecil, “Yesus mengambil seorang
anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia
memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut
seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan
barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia
yang mengutus Aku" (Mrk. 9: 36 – 37).
Membangun Niat
P Setelah membaca dan merenungkan Sabda Tuhan, kini saatnya kita
menanggapi-Nya dengan membuat niat untuk diri pribadi maupun
untuk keluarga kita masing-masing.
44 | A d v e n Lingkungan 2021
Saat Hening …
Sejak kapan aku menerima pengajaran tentang Yesus? ..... Apa yang
masih kuingat saat pelajaran agama atau katekese iman di masing-
masing jenjang? .... Akrabi diri. Apa yang aku bisa lakukan untuk
katekese iman berjenjang?
Doa Umat
Pemimpin dapat menyiapkan doa pujian, syukur dan permohonan sendiri.
Baik juga bila diberi kesempatan untuk doa spontan dari umat yang hadir
dalam sarasehan.
Pemimpin mengawali dan mengakhiri doa umat.
Doa Ardas Tahun V–2022: “Tahun Komunitas Basis Gerejawi” (hal. 54)
Bapa Kami
P Saudara-saudari seiman terkasih, kita telah mendengarkan sabda
Tuhan dan merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati dalam
doa-doa permohonan dan pujian. Marilah kita sekarang berdoa
seperti yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus.
P+U Bapa kami yang ada di surga ...
Doa Penutup
P Marilah berdoa:
Allah Sang Perancang kehidupan. Engkau menjadikan kami pribadi-
pribadi yang militan, yang terpanggil untuk berani berbagi
keteladanan: kasih dan iman. Mohon berkat-Mu, agar kami menjadi
katekis-katekis di jaman modern ini dengan aktif, kreatif dan
inovatif. Semoga katekese iman berjenjang terjadi melalui keluarga
dan komunitas basis gerejawi yang hendak kami bangun bersama.
45 | A d v e n Lingkungan 2021
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang
Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
46 | A d v e n Lingkungan 2021
Pertemuan
Sukacita Keluarga Dasar Hidup
Minggu Adven IV
Bersama Pasca Pandemi
Tujuan:
Tanda Salib
P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U Amin.
Salam
P Semoga kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U Sekarang dan selama-lamanya.
Pengantar
48 | A d v e n Lingkungan 2021
Doa Pembuka
P Marilah berdoa:
Allah Bapa yang Maharahim. Semakin dekatlah kelahiran Putra-Mu,
Sang Imanuel. Dalam suasana pandemi yang masih kami rasakan,
kami tetap bersyukur atas iman yang bertumbuh dan kami boleh
setia sampai saat ini. Itu semua menjadikan kami bersukacita dalam
hidup bersama dengan semua orang yang berkehendak baik.
Berkatilah kami yang hendak mendengarkan dan merenungkan
Sabda-Mu di minggu adven yang keempat ini. Semoga melalui
komunitas basis gerejawi, keluarga-keluarga kami menghadirkan
semangat hidup yang baru dalam menggereja. Semakin terlibat aktif
dan kreatif menjadi palungan bagi lahirnya kehidupan yang baru,
Sang Fajar, Imanuel.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang
Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
(Umat diberi kesempatan bila ada yang mau sharing tentang tanggapan
diantara pertanyaan-pertanyaan refleksi tersebut)
Peneguhan
Di tengah situasi krisis itu, Malaikat Tuhan hadir membawa kabar gembira.
“Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan
bersukacita atas kelahirannya itu” (Luk. 1: 14). Bagi orang beriman seperti
Zakharia, lebih lagi seorang Imam keturunan Harun, tidak perlu
disangsikan lagi dalam menghadapi krisis: penantian seorang anak, tetapi
kenyataannya, Zakharia meragukan atas kehadiran Tuhan lewat malaikat-
Nya. “"Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku
sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya" (Luk. 1: 18b). Zakharia tidak
percaya bahwa bagi Tuhan segalanya mungkin terjadi, tidak ada yang
mustahil bagi Tuhan. Seringkali krisis (pandemi) menjadikan orang kurang
peka, kurang menyadari kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Dalam seruan
Apostolik “Amoris Laetitia (AL): Sukacita Cinta”, Paus Fransiskus memulai
refleksinya dengan membahas bab-bab awal Kitab Suci berpangkal pada
renungan atas Mazmur 128 (Mazmur ini digunakan baik dalam liturgi
perkawinan Yahudi maupun dalam perkawinan katolik). Paus mengatakan
bawah Kitab Suci itu “penuh dengan kisah keluarga, kelahiran, cinta dan
krisis keluarga” (AL. 8).
Sukacita itu akan hadir bila setiap pribadi yang beriman, di dalam keluarga,
mengusahakan secara bersama-sama kerinduan untuk bertumbuh dalam
iman dan berkembang dalam kasih. Paus Fransiskus menegaskan,“Tidak
ada keluarga jatuh dari surga dalam bentuk yang sempurna; keluarga perlu
terus menerus bertumbuh dan dewasa dalam kemampuan untuk
mencintai… Kita semua dipanggil untuk terus mengarah kepada sesuatu
51 | A d v e n Lingkungan 2021
yang lebih besar dari kita dan keluarga kita, dan setiap keluarga harus
terus merasakan dorongan ini. Marilah kita berjalan sebagai keluarga,
marilah kita terus berjalan bersama. (…) Semoga kita tidak patah semangat
karena keterbatasan kita, atau berhenti mencari kepenuhan kasih dan
kesatuan dengan Allah yang menuntun kita” (AL. 325).
Membangun Niat
P Setelah membaca dan merenungkan Sabda Tuhan, kini saatnya kita
menanggapi-Nya dengan membuat niat untuk diri pribadi maupun
untuk keluarga kita masing-masing.
Saat Hening …
Bagaimana aku dan keluargaku mengelola krisis atau pandemi atau
persoalan hidup selama ini? ..... Bagaimana tetap merasakan kehadiran
Tuhan dan setia di tengah krisis atau pandemi yang sedang dihadapi?
.... Akrabi diri. Apa yang aku bisa lakukan untuk tetap bahagia dan
sukacita?
Doa Umat
Pemimpin dapat menyiapkan doa pujian, syukur dan permohonan sendiri.
Baik juga bila diberi kesempatan untuk doa spontan dari umat yang hadir
dalam sarasehan.
Pemimpin mengawali dan mengakhiri doa umat.
Doa Ardas Tahun V–2022: “Tahun Komunitas Basis Gerejawi” (hal. 54)
52 | A d v e n Lingkungan 2021
Bapa Kami
P Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran ilahi, maka
beranilah kita berdoa.
P+U Bapa kami yang ada di surga ...
Doa Penutup
P Marilah berdoa:
Allah Sang Sumber Sukacita Sejati. Terima kasih untuk penyertaan-
Mu sehingga kami boleh sampai pada akhir masa Adven dan siap
merayakan Kelahiran Putra-Mu, Sang Imanuel. Semoga sukacita
yang kami alami juga menjadi sukacita mereka yang masih hidup
dalam kegelapan: pandemi, sakit penyakit, beban hidup keluarga,
penolakan, kesendirian, ketidaksetiaan perkawinan, dan lain
sebagainya. Dan tidak lama lagi kami boleh bersukacita merayakan
Natal, bersama keluarga dan komunitas basis gerejawi yang kami
rindukan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang
Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persekutuan Roh Kudus,
Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
53 | A d v e n Lingkungan 2021
DOA ARDAS TAHUN V (2022): TAHUN KBG
54 | A d v e n Lingkungan 2021
Doa Penyerahan Keluarga kepada Tuhan Yesus (MB. 19A)
Tuhan Yesus,
Engkau menguduskan hidup keluarga
dengan hidup dalam keluarga
bersama Bunda Maria dan Santo Yosef di Nasaret.
Ya Yesus Kristus,
semoga kami hidup menurut pedoman Injil-Mu,
rukun, bijaksana, sederhana, dengan sayang menyayangi,
hormat menghormati, tolong menolong dengan senang
hati. Berilah supaya keramahan dan cinta kasih,
semangat pengorbanan, kerajinan dan penghasilan yang
cukup selalu berada dalam keluarga kami. Semoga keluarga
kami menjadi teladan serta terang bagi keluarga-keluarga
di sekitar kami.
Berkatilah kami,
agar janganlah di antara kami menjauh dari pada-Mu,
satu-satunya sumber kebahagiaan kami.
55 | A d v e n Lingkungan 2021
Doa Masa ADVEN (PS. 86)
56 | A d v e n Lingkungan 2021
DOA MOHON USKUP BARU
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
58 | A d v e n Lingkungan 2021
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
59 | A d v e n Lingkungan 2021
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
60 | A d v e n Lingkungan 2021