Pengantar
P Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, pada kesempatan
ini kita akan merenungkan Jalan Salib Tuhan kita Yesus Kristus.
Dengan Doa dan Renungan Jalan Salib ini, kita bersama-sama
merenungkan peristiwa-peristiwa Sengsara Yesus sampai Dia
wafat dan dimakamkan. Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk
memanggul salib-Nya dan mengikuti Dia (Mat. 16: 24). Inilah
syarat yang diminta Yesus agar kita pantas disebut murid-murid-
Nya yang sejati (Mrk. 8: 34). Semoga dengan teladan-Nya kita
dapat menjadi orang Katolik yang sejati dan senantiasa belajar
untuk saling mencintai dengan tulus hati, seperti Tuhan Yesus
sendiri yang telah memberikan teladan cinta-Nya kepada
manusia yang tanpa batas. Dia rela berkorban, menderita
sengsara dan wafat di kayu salib sebagai tanda nyata cinta-Nya
kepada kita manusia yang lemah dan berdosa, dengan harapan
supaya kita mau dan berani belajar untuk mencintai sesama kita
Doa dan Renungan Jalan Salib – Masa Prapaskah 2023
2
secara tulus dan sungguh-sungguh terlebih bagi mereka yang
lemah, miskin, tersingkir dan difabel. Mari kita belajar dari Tuhan
Yesus untuk mencintai keluarga kita, komunitas kita, sanak
saudara kita, teman, partner kerja, dan setiap orang yang kita
jumpai walaupun mereka berbeda banyak hal dengan kita.
Belajar mencinta adalah panggilan hidup kita sebagai orang
kristiani.
Maka melalui Doa dan Renungan Jalan Salib Tuhan, kita juga
diundang menyadari betapa berharganya penderitaan dan
sengsara yang dialami oleh Tuhan Yesus untuk menebus dosa-
dosa kita. Bilur-bilur yang ditanggung-Nya dan tetesan darah
yang dikucurkan-Nya memberi kita hidup kekal. Korban Kristus
mendamaikan kita dengan Allah, Ia ingin mengikutsertakan kita
dalam korban ini, karena kita adalah ahli waris-Nya (Mrk. 10: 39).
Melalui permenungan ini kita diajak bersyukur dan berterima
kasih atas pengorbanan dan kasih Yesus yang begitu besar
sebagai perwujudan cinta-Nya yang tanpa batas kepada kita
manusia. Selain itu Doa dan Renungan Jalan Salib ini juga
mengajak kita untuk “Membangun Sikap DEVOSI: Iman Kita
Sehat. Kita Selamat”. Semoga kita semakin melibatkan diri
secara utuh dalam karya untuk menghadirkan Kerajaan Allah
agar semakin bermakna dan bernilai bagi umat dan masyarakat.
DIHUKUM MATI
P “Oleh desakan para tua-tua, ahli Taurat dan seluruh rakyat, Pilatus
menjatuhkan hukuman mati, ia menyerahkan Yesus kepada rakyat
Yahudi untuk disalibkan”. (Yoh. 19: 16)
MEMANGGUL SALIB
PERTAMA KALINYA
BERJUMPA DENGAN
IBUNYA
DITOLONG SIMON
DARI KIRINE
DIUSAP OLEH
VERONIKA
UNTUK
KEDUA KALINYA
MENANGISINYA
UNTUK
KETIGA KALINYA
Pakaian-Mu dibagikan
Jubah utuh diundikan
Martabat-Mu dihina
DITANGGALKAN
DI SALIB
P Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas siang, lalu kegelapan
meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak
bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru
dengan suara nyaring, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan
nyawa-Ku”. Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan
nyawa-Nya (Luk. 23: 44 – 46).
Hening sejenak (berlutut) untuk menghormati wafat Yesus
DITURUNKAN DARI
SALIB
P Pada waktu itu hari mulai malam. Maka Yusuf dari Arimatea, yang
telah menjadi murid Yesus, memberanikan diri menghadap Pilatus
untuk meminta jenazah Yesus. Pilatus heran waktu mendengar
Yesus sudah mati. Setelah mendengarkan keterangan kepala
pasukan, Ia berkenan memberikan jenazah Yesus (Bdk. Mrk. 15:
42 – 45).
Jenazah-Nya dimakamkan
Rebah dalam penantian
Menyongsong kemuliaan
Doa dan Renungan Jalan Salib – Masa Prapaskah 2023
30
Perhentian 14
YESUS DIMAKAMKAN