Anda di halaman 1dari 8

IBADAT TUGURAN

2020

Amalkan Pancasila :
Kita Adil, Bangsa Sejahtera

Kerjasama Komisi Liturgi dan Komisi PSE – APP 2020


Tuguran, bisa diartikan berjaga-jaga dengan cara berdoa. Tuguran adalah
untuk mengenang peristiwa yang terjadi di taman Getsemani.
Setelah perjamuan terakhi, Yesus dan para murid-Nya pergi dan sampai di
Getsemani. Yesus kemudian mengajak tiga murid-Nya yaitu Petrus, Yakobus
dan Yohanes lalu meninggalkan yang lainnya. Ketiga murid diminta untuk
berjaga-jaga sementara Yesus pergi menyendiri untuk berdoa. Yesus berdoa
kepada Bapa-Nya, meminta agar cawan itu berlalu daripadanya, jika memang
Allah menghendaki.
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan;
roh memang penurut, tetapi daging lemah. (Markus 14:38)
Sama seperti peristiwa Yesus meminta murid-Nya, demikian juga di dalam
tuguran, kita diminta untuk berjaga-jaga dalam doa, dengan cara berdoa di
hadapan Sakramen Mahakudus yang tersimpan dalam sibori dalam diam dan
keheningan.
Dalam diam dan keheningan ini, kita menemani Yesus yang sedang takut
menghadapi saat-saat terakhir sebelum penderitaan-nya di kayu salib.

Tata cara :
1. Tuguran diadakan setelah Perayaan Ekaristi Kamis Putih (mengenangkan
Perjamuan Tuhan) selesai, yang ditutup dengan perarakan Sakramen
Mahakudus yang disimpan dalam SIBORI (bukan monstran).
2. Sibori sebaiknya diberi kain putih sebagai penutupnya agar kelihatan
indah dan anggun.
3. Tempat untuk meletakkan Sibori yang akan ditahtakan sebaiknya diberi
lampu dan bunga bernuansa putih yang sederhana, sehingga seluruh
pandangan terfokus pada SIBORI.
4. Untuk tetap menjaga keheningan, sebaiknya tidak menggunakan alat
musik yang terlalu keras.
5. Tuguran berakhir pukul 24.00, namun bila ada paroki yang karena jumlah
umatnya banyak atau Perayaan Ekaristi Kamis Putih yang berakhir kurang
lebih pukul 24.00, maka Tuguran dapat dilakukan sampai pukul 03.00. Hal
ini dapat dikomunikasikan dengan Pastor Paroki.
Lagu Pembuka : PS 557 – Allah yang Tersamar
Tanda Salib dan Salam
P : Dalam nama Bapa (ⴕ), dan Putra dan Roh Kudus
U : Amin

Pujian Pembuka
P : Terpujilah Allah untuk selama-lamanya.
U : Ya Yesus dalam Sakramen Mahakudus.
P : Salam, ya Tuhan Yesus Kristus yang hadir dalam Ekaristi Mahakudus
U : Engkaulah Roti yang turun dari surga, Engkaulah Roti yang memberi
hidup.
P : Salam, ya Tuhan Yesus Kristus yang hadir dalam Perayaan Ekaristi
U : Engkaulah sumber yang memberi kelegaan bagi mereka yang kehausan.
P : Salam, ya Tubuh Kristus yang diserahkan bagi kami sebagai kurban.
Salam, ya Darah Kristus yang ditumpahkan untuk keselamatan kami.
U : Engkaulah yang menebus kami dari segala dosa kami.
P : Bersama seluruh malaikat dan semua orang kudus
U : Kami menyembah Engkau ya Tuhan yang hadir dalam Sakramen
Mahakudus.

Doa Pembukaan
P : Marilah kita berdoa .. (hening sejenak)
Allah yang penuh belas kasih, Engkau menganungerahkan Putra-Mu
sendiri untuk mengalami penderitaan di kayu salib, karena dosa-dosa
kami. Perkenankanlah kami memberikan segala pujian, sembah dan bakti
kami serta upaya kami untuk berlaku dengan adil dan membawa
kesejahteraan bagi semua.
Saat ini, kami hadir di sini, menyediakan waktu kami, hendak
mengenangkan dan menemani Putra-Mu terkasih yang tengah
menghadapi ketakutan menghadapi sengsara-Nya. Mampukan kami
untuk setia pada kehendak-Mu sekalipun kami mengalami penderitaan.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami yang bersama
dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa Allah, kini
dan sepanjang segala masa.
U : Amin.
Bacaan
Allah adalah kasih (Yoh 15:9-17)
"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi
kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku,
kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku
dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya
sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah
perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi
kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang
memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku,
jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak
menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat
oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah
memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari
Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.
Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah
dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam
nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah
seorang akan yang lain."
P : Demikianlah Injil Tuhan
U : Terpujilah Kristus

Doa Silih kepada Hati Yesus Yang Mahakudus


P Yesus yang penuh kasih, Engkau begitu mengasihi dunia ini. Tetapi betapa
kami sering mengabaikan kasih-Mu. Maka kami akan melakukan silih atas
segala kelalaian dalam hidup kami yang amat melukai hati-Mu.
U Hati Yesus yang mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
P Kami mohon ampun atas dosa-dosa yang amat memalukan. Kami akan
melakukan silih bagi mereka yang tegar hati dalam ketidakpercayaan, bagi
mereka yang meninggalkan Engkau, dan bagi yang tersesat seperti domba
yang tanpa gembala, dan juga bagi mereka yang mengingkari janji
baptisnya, dan yang menghindari beban ringan perintah-Mu.
U Hati Yesus yang mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
P Kami ingin melakukan silih atas segala dosa masyarakat kami, atas nafsu
liar dan rendah, atas kecurangan umat-Mu, atas sikap tak peduli dan
sumpah serapah, atas sikap melawan Gereja-Mu, atas sikap tidak hormat
dan penghinaan terhadap kasih-Mu dalam Sakramen Mahakudus, dan
atas pelanggaran-pelanggaran terhadap hukum-Mu.
U Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
P Itulah dosa-dosa yang menyebabkan Engkau wafat. Tetapi kami ingin ikut
ambil bagian dalam penebusan-Mu dengan membawa ke altar kurban
hidup yang Kau laksanakan di Salib. Kami juga ingin ikut serta dalam
penderitaan Santa Perawan Maria, para kudus, dan seluruh Gereja-Mu.
U Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
P Karena rahmat-Mu kami ingin melakukan silih atas dosa-dosa kami, dan
juga atas dosa-dosa orang lain. Kami akan melakukan silih dengan menjadi
orang yang teguh iman, dengan hidup suci, dan dengan setia kepada
hukum Injil, yang hukum utamanya adalah Kasih.
U Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
P Kami juga berjanji untuk melakukan yang terbaik agar orang-orang tidak
menghina Engkau, dan agar orang-orang mengikuti Engkau.
U Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
P Yesus Tuhan, terimalah ungkapan cinta kasih kami ini bersama dengan
doa-doa Santa Perawan Maria, yang berdiri di dekat Salib-Mu, yang
menjadi teladan dalam berbuat silih. Jagailah kami agar setia sampai mati.
Bimbinglah kami agar setia kepada-Mu dan tuntunlah kami agar dapat
masuk ke tanah terjanji di surga, tempat Engkau bersama Bapa dan Roh
Kudus hidup dan meraja sepanjang masa.
U Hati Yesus yang Mahakudus, jangan memperhitungkan dosa kami.
Doa Penutup (dapat didoakan bersama-sama)
P : Yesus Kristus, dalam rupa yang tersamar, semoga dengan berjaga-jaga dan
menemanimu, kami semakin menyadari begitu besarnya kasih-Mu pada
kami orang yang berdosa dan kami mampu membagikan kasih itu kepada
sesama kami dengan perbuatan kami seturut ajaran-Mu. Sebab
Engkaulah Tuhan, pengantara kami yang bersama dengan Bapa, dalam
persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, kini dan sepanjang masa.
P : Dalam nama Bapa (ⴕ), Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
Lagu Penutup : PS 600 - O Rahmat yang Mengagumkan

Anda mungkin juga menyukai