Anda di halaman 1dari 6

TUGURAN

MASA PRAPASKAH 2024


MEMPERKUAT SOLIDARITAS DAN SUBSIDIARITAS

UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN BERSAMA

Kata tuguran bisa diartikan berjaga-jaga dengan cara berdoa. Karena itu
umat beriman menanti dengan penuh iman dan menunggu dengan penuh
harapan Sang Guru yang akan memulai penderitaan salib-Nya. Upacara
Tuguran secara khusus diadakan pada hari Kamis malam, dalam Pekan Suci,
setelah Perayaan Ekaristi peringatan Perjamuan Malam Terakhir selesai. Kita
sebagai umat beriman ikut ambil bagian dalam berdoa bersama Yesus di
Taman Getsemani. Tradisi kita menemani Yesus yang sedang berdoa di
Taman Getsemani ini kita lakukan dengan berdoa di hadapan Sakramen
Mahakudus yang disimpan di dalam Sibori.

Apa yang dilakukan selama tuguran itu?


Jawabnya sederhana sekali : diam dalam keheningan dan senantiasa
berjaga bersama Yesus dalam hati dan batin. Dalam diam penuh
keheningan ini, umat beriman berdialog dengan Yesus yang cemas menanti
saat saat pembantaian akhirnya. Dalam “hora sacra” (jam suci ini) ini umat
beriman diimbau untuk mempersatukan diri secara batiniah dengan Yesus
yang akan memulai penderitaan-Nya di kayu Salib.
Oleh sebab itu umat beriman hendaknya didorong untuk melanjutkan adorasi
(dalam keheningan) di depan Sakramen Mahakudus selama beberapa waktu
di malam hari itu, sesuai kondisi setempat.

Tata cara:
1. Tuguran diadakan setelah Perayaan Ekaristi Kamis Putih Malam
(Mengenangkan Perjamuan Tuhan) selesai yaitu dengan diadakannya
Perarakan Sakramen Mahakudus yang berada di dalam SIBORI (bukan
Monstran).

2. SIBORI sebaiknya diberi kain putih sebagai penutupnya agar kelihatan


indah dan anggun

3. Tempat untuk meletakkan SIBORI yang akan ditahtakan sebaiknya


diberi lampu dan bunga yang bernuansa putih.

4. Tuguran berakhir pada pukul 24:00, namun bila ada paroki yang karena
jumlah umatnya banyak dan Perayaan Ekaristi Kamis Putih Malam
berakhir kurang lebih pukul 24:00, maka dapat dilakukan Tuguran
sampai pukul 03:00. Silakan dikomunikasikan dengan Pastor Paroki.

Setelah sibori ditahtakan di tempat yang telah disediakan, maka Tuguran


dimulai.

Lagu Pembuka: Allah Yang Tersamar

Tanda Salib

P : Dalam nama † Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus


U : Amin
Pujian Pembuka

P : Terpujilah Allah untuk selama-lamanya


U : Ya Yesus dalam Sakramen Mahakudus
P : Salam, ya Tuhan Yesus Kristus yang hadir dalam Ekaristi Mahakudus
U : Engkaulah Roti yang turun dari surga, Engkaulah Roti yang memberi
hidup
P : Salam, ya Tuhan Yesus Kristus yang hadir dalam Perayaan Ekaristi
U : Engkaulah sumber yang memberi kelegaan bagi mereka yang kehausan
P : Salam, ya Tubuh Kristus yang diserahkan bagi kami sebagai kurban;
Salam, ya Darah Kristus yang ditumpahkan untuk keselamatan kami
U : Engkaulah yang menebus kami dari segala dosa kami
P : Bersama seluruh malaikat dan semua orang kudus
U : Kami menyembah Engkau, ya Tuhan yang hadir dalam Sakramen
Mahakudus.

P : Marilah kita berdoa (hening sejenak)


Tuhan Yesus, kami bersyukur atas kasih-Mu yang besar, kasih yang
senantiasa boleh kami alami setiap hari. Kasih yang Kau tunjukkan
dengan membasuh kaki para murid-Mu. Kasih yang memberikan diri
sehabis-habisnya, memberikan diri untuk dipecah-pecah dalam rupa
roti dan anggur.
Tuhan Yesus, malam ini kami hadir hendak mengenangkan dan
menemani-Mu yang tengah menghadapi sengsara demi manusia.
Utuslah Roh-Mu yang kudus, agar kami yang lemah ini sanggup
berjaga dan berdoa, serta menghayati pengorbanan-Mu. Sebab
Engkaulah Tuhan kami. Amin.

Bacaan Injil dari Yohanes (15:9-17)


Allah adalah kasih
"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi
kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku,
kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku
dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya
sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah
perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi
kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang
memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku,
jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak
menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat
oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah
memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari
Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.
Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah
dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam
nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu. Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah
seorang akan yang lain."
P : Demikianlah Injil Tuhan
U : Terpujilah Kristus

Saat Hening

Saat ini kita masing-masing secara pribadi berbincang-bincang dengan Yesus


yang ada di hadapan kita.
Refleksi kita agar dapat semakin memperkuat rasa solidaritas dan
subsidiaritas pada mereka yang lemah, kecil, miskin, tersingkir dan difabel
untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

Penyerahan Diri Kepada Yesus Kristus


P Yesus yang terkasih, penebus dunia, kami ini umat-Mu, dan ingin tetap
menjadi umat-Mu. Tetapi agar persatuan kami dengan Dikau menjadi
semakin erat, kini kami bersujud di hadapan-Mu dan menyerahkan diri
kepada-Mu.
U Terpujilah Engkau, Juruselamat kami.
P Kasihanilah semua orang yang belum pernah mengenal Engkau;
kasihanilah pula semua orang yang menolak Engkau dan tidak mau
menaati perintah-perintah-Mu. Tuhan yang Mahamurah, tariklah mereka
kepada-Mu.
U Terpujilah Engkau, Juruselamat kami.
P Rajailah kaum beriman yang belum pernah meninggalkan Engkau;
rajailah pula mereka yang menghambur-hamburkan harta warisannya
yakni anak-anak hilang yang kini kelaparan. Bawalah mereka kembali ke
rumah Bapa.
U Terpujilah Engkau, Juruselamat kami.
P Rajailah mereka yang tertipu oleh pengajaran sesat, atau yang terpecah-
belah karena perselisihan. Semoga segera tibalah saatnya kami menjadi
satu dalam iman dan kebenaran, menjadi satu kawanan, dengan Dikau
sendiri sebagai Gembala yang tunggal.
U Terpujilah Engkau, Juruselamat kami.
P Berilah Gereja-Mu kemerdekaan dan damai. Berilah segala bangsa
keadilan serta ketertiban, dan himpunlah mereka dalam persatuan yang
teguh. Semoga di seluruh dunia berkumandanglah satu seruan ini :
Kemuliaan kepada Hati Ilahi, pangkal keselamatan kita. Hormat dan
pujian bagi-Nya sepanjang masa.
U Amin.
Doa Penutup

P : Marilah kita berdoa bersama (hening sejenak)

P+U : Allah Bapa yang Mahapengasih, kami bersyukur karena Kau izinkan
kami berjaga menemani Putra-Mu malam ini. Kami semakin
menyadari begitu besarnya kasih-Mu pada kami. Semoga kami dapat
semakin memperkuat solidaritas dan subsidiaritas pada sesama yang
kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel tanpa memandang
perbedaan sehingga menjadi berkat bagi sesama yang kami jumpai
dan bagi alam ciptaan-Mu tempat kami hidup. Dan pada akhirnya
dapat meuwjudkan cita-cita kesejahteraan bersama sebagaimana
yang Engkau kehendaki. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami. Amin.

P : Saudara – saudari yang terkasih, sebelum mengakhiri Ibadat Tuguran


ini, marilah kita memohon berkat Tuhan.

Hening sejenak

Berkat dan Pengutusan

P : Tuhan beserta kita


U : Sekarang dan selama-lamanya
P : Semoga Tuhan memberkati kita, meneguhkan niat kita untuk
memperkuat solidaritas dan subsidiaritas di dalam hidup berkeluarga,
berbangsa bernegara serta dalam relasi dengan alam ciptaan tempat
kita hidup dalam nama, † Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus
U : Amin

P : Saudara – saudari sekalian, Ibadat Tuguran kita sudah selesai.


Marilah kita melaksanakan niat kita untuk memperkuat solidaritas dan
subsidiaritas demi kesejahteraan bersama.
U : Syukur kepada Allah

Tidak ada lagu penutup.

Seluruh umat meninggalkan tempat Tuguran dengan tenang.

Jika tempat yang sama dipakai untuk ibadat Jumat Agung, maka Sibori
dipindahkan ke Sakristi atau ke tempat yang aman dengan lilin / lampu
bernyala.

Anda mungkin juga menyukai