Pertanyaan umat :
mohon saya mendapat tambahan info/penjelasan historis perihal 'Ibadat Lamentasi' atau 'Ratapan
Yeremia' yang akan dilaksanakan di paroki kami dalam masa pekan suci, guna menambah
wawasan kepada umat. Terima kasih."
Kata 'lamentasi' mengandung makna: ekspresi kesakitan yg menekan dan sangat mengganggu.
Hali ini memang sejalan dengan apa yang terkandung dalam Ratapan Yeremia.
terima kasih bung Agus.... telah bantu mencerahkan tema ini. Sekarang saya jadi makin yakin
dengan apa yg sy duga sebelumnya, yakni ibadat Lamentasi ini merupakan jenis ibadat yang
dikembangkan oleh ordo/kongregasi tertentu sebagai salah satu ekspresi dari kharisma yg unik
dari ordo/kongregasi yg bersangkutan. Dan hal ini tersebar di tengah kaum beriman berkat misi
ordo/kongregasi itu di tengah2 dunia.
Lamentasi
bertobat serta menyesal terhadap segal ketidak setiaan dan dosa-dosa mereka.
Dalam penjanjian baru lamentasi mempunyai hubungan sangat mendalam dengan kisah
sengsara Tuhan Yesus Kristus yang dimulai dari Taman Geztmani hingga Golgata. Dalam
kisah ini Yesus mengajak Kita untuk setia bersam-Nya dalam doa dan berjaga bersamaNya dalam pergulatan maut yang dihadapi-Nya saat-saat terakhir hidup-Nya sebelum
ditangkap para musuh-Nya dan disalibkan. Dalam situasi ini Yesus sebagai manusia
merasa tidak mampu menghadapi kenyataan sangat tragis dalam hidup-Nya dan meminta
paara murid-Nya untuk setia berjaga bersama-Nya. Tidak sanggupkah kamu jaga bersama
aku satu jam saja ? Namun para murid yang adalah wakil dari kita semua adalah orangorang yang tidak setia dan pergi meninggalkan Yesus seorang diri satu persatu dan bahkan
menyangkal Yesus sebagaimana yan dilakukan Petrus di hadapan seorang wanita di istana
Pilatus. (Bdk Luk. 22:54-62).
Marilah kita menjadi manusia yang setia dalam merenungkan dan mengambil bagian dalam
kisah sengsara dan penderitaan Yesus dan Penderitaan kita masing-masing dalam
kekuatan doa dan mati raga
Sumber : http://panpas09.blogspot.com/2009/03/lamentasi.html