Anda di halaman 1dari 19

JALAN SALIB MINGGU KEENAM

“Semakin Mengasihi dan Lebih Peduli”

Lagu Pembuka

I : (†) Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.


U : Amin.
I : Semoga Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah
dan persekutuan Roh Kudus, beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.

Pengantar

I : Saudara-saudari yang terkasih, pada kesempatan ini kita ingin


merenungkan jalan salib Tuhan kita Yesus Kristus. Kita bersyukur
atas kesetiaan Tuhan Yesus yang rela mengorbankan diri-Nya
untuk menebus dosa-dosa kita. Lewat sengsara dan wafat-Nya, Ia
ingin membagikan apa yang masih ada pada-Nya, yakni nyawa-Nya
sendiri, demi keselamataan kita.
Doa Pembuka

I : Marilah berdoa :
Allah Bapa yang Maha baik, kami bersyukur kepada-Mu, karena
pada hari ini kami Kau kumpulkan untuk merenungkan jalan salib
Putera-Mu. Lewat jalan salib ini kami ingin mengenaang kembali
Yesus Kristus, yang menderita sengsara demi keselamatan kami.
Semoga Roh Kudus yang Kau curahkan ke dalam hati kami,
membuat kami semakin menyadari betapa besar cinta-Mu kepada
kami. Maka lewat jalan salib ini ajarilah kami, agar kami tidak takut
mencitai Engkau dan sesama kami, serta beri kami sikap peduli
akan saudara kami yang menderita dan berkekurangan. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Lagu: Marilah kita renungkan, Yesus yang menjadi kurban, karna
cinta kasih-Nya.

PERHENTIAN I
“YESUS DIHUKUM MATI”
P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu,
U : Sebab dengan salib suci-Mu Engkau telah menebus dunia.

P : Bagaikan penjahat Yesus dihadapkan kepada Pilatus untuk


diadili. Pilatus takut kehilangan simpati rakyat, maka Yesus didera.
Akhirnya demi kepentingan pribadi, Pilatus menjatuhkan hukuman
mati yang tidak adil. Namun Yesus dengan tenang, sabar dan rela
menerimanya. Apakah kita lebih baik dari Pilatus, bila kita
mengadili sesama ? Apakah kita sabar bila ada salah paham yang
merugikan kita? Apakah kita masih bisa mencinta bila dibenci
orang?
———————hening sejenak——————

Marilah berdoa (didoakan bersama):


Tuhan Yesus Kristus, Engkau rela diperlakukan tidak adil oleh
Pilatus. Dalam kehidupan ini, kami juga ada kalanya diperlakukan
secara tidak adil oleh sesama kami. Tetapi terkadang juga, kami
berada di posisi Pilatus. Kami sering memperlakukan orang lain
secara tidak adil melalui sikap, tindakan, perilaku dan tutur kata
yang menyakitkan. Kami tidak peduli bila saudara kami berada
dalam kelemahan tubuh, ditimpa musibah atau menderita . Semoga
dengan jalan salib ini, kami menyadari bahwa Engkau menghendaki
kami untuk hidup saling mengasih satu dengan yang lain dan
peduli akan segala makhluk ciptaan-Mu. Demi Kristus Tuhan dan
Pengantara kami. Amin.

P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,


U : Ya Tuhan, ampunilah kami orang berdosa.

Lagu : Sri Yesus penebus kami, dijatuhi hukuman mati agar umat-
Nya hidup.

PERHENTIAN II
“YESUS MEMANGGUL SALIBNYA”

P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu,


U : Sebab dengan salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia.

P : Yesus rela menerima hukuman mati atas diri-Nya. Kepala-Nya


siap bermahkotkan duri tajam dan pundak-Nya siap memanggul
beban salib. Tak ada suara pembelaan apalagi mencari dan
mengumpulkan pembelaan demi bebas dari hukuman. Menerima
dan mulai memanggul salib bagi Yesus menjadi pilihan bijaksana.
Berjalan dengan memikul salib merupakan tindakan penyelamatan
atas dosa manusia agar berdamai kembali dengan Allah.
———————hening sejenak——————

Marilah berdoa (didoakan bersama):


Tuhan Yesus Kristus, ajarilah kami memandang salib dari sudut
kerahiman Allah dan memikulnya dengan kasih. Semoga kami yang
Engkau kumpulkan dalam jalan salib ini, Engkau mencurahkan roh
Kudus-Mu agar kami semakin mampu untuk memikul salib ini dan
juga membantu saudara-saudra kami jika salib yang mereka pikul
terasa berat. Karena Engkau telah mengajarkan kepada kami,
tentang kasih yang besar dan tanpa pamrih melalui jalan salib ini.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,


U : Ya Tuhan, ampunilah kami orang berdosa.

Lagu: Salib berat dipanggulNya, agar kita ikutNya, memikul salib


kita.

PERHENTIAN III
“YESUS JATUH UNTUK PERTAMA KALINYA”

P : Kami menyembah dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu,


U : Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia.

P : Perjalanan Yesus ke Golgota semakin lama semakin jauh


meninggalkan kota. Banyak darah keluar dari luka-luka-Nya. Badan
lelah, penat dan lemah. Beban Salib pun terasa semakin berat.
Apalagi masih diperberat dengan penderitaan batin: ditinggalkan
oleh para murid-Nya, ditolak oleh bangsa-Nya, dan dijatuhi
hukuman mati sekalipun tidak bersalah.

Sungguh bukan hanya Salib yang dipanggul Yesus, melainkan juga


dosa-dosa kita. “Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia
diremukkan oleh karena kesalahan kita, hukuman yang
mendatangkan keselamatan kita ditimpakan kepada-Nya” (Yes
53:5).

———————hening sejenak——————

Marilah berdoa (didoakan bersama):


Tuhan Yesus Kristus, Engkau mengajarkan kepada kami sebagai
murid-Mu, kami harus menjaga hati dan pikiran agar tidak berbuat
dosa meski pun penderitaan datang di kehidupan kita. Jikalau kami
jatuh, Engkau menghendaki kami untuk bangkit kembali dan
melanjutkan dengan iman di jalan Tuhan dan tidak menuruti
kebiasaan duniawi. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.Amin.

P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,


U : Ya Tuhan, ampunilah kami orang berdosa.

Lagu: Sri Yesus tolonglah kami, bila kami jatuh lagi, tertindih salib
berat.

PERHENTIAN IV
“YESUS BERJUMPA DENGAN IBUNYA”

P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu,


U : Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia.

P : Dalam rangkaian jalan salib ke empat ini, Yesus berjumpa


dengan ibu-Nya Maria. Ditengah-tengah penderitaan dan siksaan
yang diterima-Nya, ditengah kesendirian karena ditingglkan murid-
Nya, perjumpaan ini menumbuhkan kekuatan dan semangat baru
untuk menyelesaikan jalan salib ini. Kehadiran Bunda Maria dalam
menapaki jalan salib ini menjadi kekuatan bagi Tuhan, namun
kepedihan yang sangat mendalam bagi Bunda Maria. Hati Maria
hancur melihat penderitaan putra-Nya, namun ia tetap setia
mendampingi Putranya, karena ia tahu bahwa melalaui jalan salib
inilah maka dosa-dosa kita manusia ditebus-Nya.

———————hening sejenak——————

Marilah berdoa (didoakan bersama):


Tuhan Yesus Kristus, semoga kami dapat mencontoh teladan
Bunda Maria dalam mendampingi Engkau. Berilah kami ketabahan,
kesabaran, kasih, sikap rendah hati dan kepercayaan sepenuhnya
pada rencana Tuhan.
Semoga karena teladan Bunda Maria, kami didorong untuk lebih
berani mengambil bagian dalam keprihatinan sesama, dan tidak
takut meskipun kami juga akan ikut menderita karenanya. Demi
Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Tuhan, ampunilah kami orang berdosa.

Lagu: Maria selalu setia pada Sang Kristus putranya, dalam suka
dan duka.

PERHENTIAN V
“SIMON DARI KIRENE DIPAKSA MEMIKUL SALIB
YESUS”

P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu,


U : Sebab dengan salib suci-Mu Engkau telah menebus dunia.

P : Yesus sangat letih dan lemah, padahal tempat yang dituju


masih jauh. “Maka para serdadu menahan seorang yang bernama
Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan
salib Yesus diatas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti
Yesus” (Luk23:25). Simon dari Kirene tidak punya pilihan lain, dia
menerima dan memanggul salibYesus yang berat itu.

Salib adalah beban yang harus kita pikul. Namun, kita akan mampu
memikul beban berat itu kalau kita saling membantu. “Bertolong-
tolonganlah menanggung bebanmu! Maka kamu memenuhi hukum
Kristus!” (Gal 6:2).

———————hening sejenak——————

Marilah berdoa (didoakan bersama):


Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memberikan kepada kami
masing-masing karunia yang berbeda, agar dengan karunia yang
berbeda itu kami dapat saling melengkapi satu dengan yang lain,
sehingga segala beban penderitaan yang dialami boleh menjadi
ringan karena dipikul bersama.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,


U : Ya Tuhan, ampunilah kami orang berdosa.
Lagu: Cinta bakti pada Tuhan, hanya dapat dibuktikan, dengan
saling mengabdi.

PERHENTIAN VI
“WAJAH YESUS DIUSAP OLEH VERONIKA”

P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu,


U : Sebab dengan salib suci-Mu Engkau telah menebus dunia.

P : Wajah Yesus kotor oleh darah, keringat dan debu. Semarak dan
ketampanan wajah-Nya terasa sirna. Tepatlah gambaran Yesaya,
“Banyak orang akan tertegun memandang Dia; begitu buruk rupa-
Nya, tidak seperti manusia lagi; dan tampaknya tidak seperti anak
manusia lagi. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada,
sehingga kita tidak tertarik untuk memandang Dia; dan rupa pun
tidak sehingga kita menginginkannya; Ia dihina dan dihindari
orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa
menderita kesakitan; Ia sangat dihina, sehingga orang menutup
mukanya terhadap Dia.” (Yes 52:14; Yes 53:2-3).

Kendati begitu masih ada orang yang bersimpati pada Yesus, yakni
Veronika, Ia maju mendekati Yesus, lalu mengusap wajah-Nya.
Dengan tindakannya yang sederhana Veronika telah menolong
orang yang menderita. Ia memberi contoh kepada kita
mengamalkan amanat salah seorang Rasul Yesus, “Bersukacitalah
dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang
yang menangis!” (Rom 12:15).

———————hening sejenak——————

Marilah berdoa (didoakan bersama):


Tuhan Yesus Kristus, ampunilah kami yang sering takut menolong
orang yang menderita. Semoga teladan Veronika membuat kami
berani berbuat sesuatu, meskipun kecil, untuk meringankan beban
mereka yang sedang menderita. Dengan demikian kami telah
meringankan pula beban-Mu. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara
kami. Amin.

P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,


U : Ya Tuhan, ampunilah kami orang berdosa.

Lagu: Lipuran yang meringankan, duka orang yang tertekan,


menghibur Kristus juga.

PERHENTIAN VII
“YESUS JATUH KEDUA KALINYA”

P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-MU,


U : Sebab dengan salib suci-Mu Engkau telah menebus dunia.

P : Meskipun Simon dan Veronika telah memberikan sedikit


bantuan kepada Yesus, namun Ia tetap merasa lelah. Untuk kedua
kalinya Yesus jatuh. Meskipun begitu dengan teguh hati Ia bangkit
kembali memikul salib yang berat dan menapaki jalan menuju
puncak Golgota tanpa mengeluh.
Apa yang dinubuatkan Yesaya kini menjadi kenyataan, “Dia
dianiaya, Dia membiarkan diri ditindas, dan tidak membuka mulut-
Nya, seperti anak domba yang dibawa ke tempat pembantaian;
seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang
menggunting bulunya, Ia tidak membuka mulut-Nya” (Yes 53:7).

———————hening sejenak——————

Marilah berdoa (didoakan bersama):


Tuhan Yesus Kristus, melalui sakramen tobat yang kami terima,
Engkau mebangkitkan kami yang jatuh karena dosa. Entah berapa
kali kami jatuh dalam dosa yang sama, namun Engkau selalu
memberikan pengampunan. Oleh karena itu jadikanlah kami saluran
belaskasih pengampunan dari-Mu, sehingga kami pun bisa memberi
pengampunan untuk orang-orang yang sudah menyakiti kami.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,


U : Ya Tuhan, ampunilah kami orang berdosa.

Lagu: Bilaman kami lemah, jatuh tercampak di tanah, tegakkan


kami lagi.

PERHENTIAN VIII
“YESUS MENGHIBUR PEREMPUAN-PEREMPUAN YANG
MENANGISINYA”

P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu,


U : Sebab dengn salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia.

P : Tatkala Yesus menapaki jalan Salib-Nya menuju Golgota,


banyak orang mengikuti Dia; di antaranya banyak wanita yang
menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan
berkata, “Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah Engkau menangisi
Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!” (Luk
23:28).

Kita sering tidak punya waktu dan hati untuk orang lain. Kita sibuk
dengan diri kita sendiri saja. Apalagi kita merasa bahwa
penderitaan kitalah yang paling berat, dan orang lainlah penyebab
penderitaan kita. “Kita sendiri susah, mana mungkin harus
menghibur orang lain?” Beginilah kita sering membela diri.

Yesus memberi teladan supaya kita menghibur orang lain,


meskipun kita sendiri sedang menderita. Tetapi lebih dari itu, kita
perlu menangisi diri kita sendiri. Kita perlu bertobat dan mengajak
orang lain untuk bertobat.

———————hening sejenak——————
Marilah berdoa (didoakan bersama):
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur karena Engkau
mengingatkan kami akan dosa kami. Memenuhi amanat-Mu,
semoga kami berani mengakui dan menyesali dosa-dosa kami serta
mohon ampun kepada-Mu. Bantulah kami untuk mengusahakan
hidup yang berkenan kepada- Mu dengan bersikap, bertingkah laku
yang baik, peduli akan penderitaan sesama dan berbagi dengan
yang berkekurangan. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.
Amin.

P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,


U : Ya Tuhan, ampunilah kami orang berdosa.

Lagu: Tobatkanlah jiwa kami, arahkanlah sikap hati, pada cinta


sejati.

PERHENTIAN IX
“YESUS JATUH UNTUK KETIGA KALINYA”

P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu,


U : Sebab dengan salib suci-Mu Engkau telah menebus dunia.

P : Hari semakin panas. Jalan menuju puncak Golgota semakin


menanjak. Tubuh Yesus yang semakin lemah tidak mampu
menahan beban salib yang berat. Untuk ketiga kalinya Yesus jatuh.
Tubuh-Nya terbanting di tanah yang berbatu-batu. Darah kembali
mengucur dari luka-luka-Nya. Dengan sisa tenaga-Nya, Yesus
berusaha bangun. Yesus mau menyelesaikan perjalanan sampai ke
puncak Golgota. Cinta-Nya kepada manusia dan ketaatan kepada
kehendak Bapa-Nya memberikan kekuatan yang begitu besar
kepada Yesus.

Beban Yesus semakin berat kalau kita sering jatuh ke dalam dosa;
atau kalau kita menjatuhkan orang lain. Dengan jatuh dan bangun
lagi, Yesus mengajarkan kepada kita untuk tidak putus asa. Kalau
kita jatuh dalam dosa, kita bangun lagi.
———————hening sejenak——————

Marilah berdoa (didoakan bersama):


Tuhan Yesus Kristus, untuk ketiga kalinya Engkau jatuh tertindih
salib yang berat. Jatuh untuk ketiga kalinya tidak membuat-Mu
menyerah. Untuk ketiga kalinya pula Engkau bangun kembali untuk
menyelesaikan perutusan yang diberikan Bapa kepada-Mu. Berilah
kami kekuatan ilahi-Mu yang selalu kami terima melalui Ekaristi
Suci, sehingga kami tidak mudah menyerah dan putus asa ketika
berulang kali mengalami kejatuhan. Tambahkanlah iman kami,
sehingga dalam kejatuhan yang kami alami, kami semakin
menyadari hidup kami bergantung pada cinta-Mu yaang
menyelamatkan. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,


U : Ya Tuhan, ampunilah kami orang berdosa.

Lagu: Bila hatiku gelisah, karna dosa atau susah ulurkanlah


tangan-Mu.

PERHENTIAN X
“PAKAIAN YESUS DITANGGALKAN”

P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu,


U : Sebab dengan salib suci-Mu Engkau telah menebus dunia.

P : Sesampai di puncak Golgota para prajurit menanggalkan


pakaian Yesus dengan paksa. Mereka mengambil pakaian Yesus,
lalu membaginya menjadi empat bagian; untuk tiap-tiap prajurit
satu bagian. Demikian juga jubah-Nya mereka ambil. Jubah itu
tidak berjahit, dari atas sampai ke bawah hanya satu tenunan.
Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain; “Janganlah
kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita
membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatkannya.”
Maka genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci, “Mereka
membagi-bagikan pakaian-Ku diantara mereka dan mereka
membuang undi atas jubah-Ku” (Yoh. 19:23-24).
Yesus telah menjadi manusia yang paling hina. Bagaimanakah
sikap kita terhadap-Nya?

———————hening sejenak——————

Marilah berdoa (didoakan bersama):


Tuhan Yesus Kristus, Engkau rela martabat-Mu dihina demi
keselamatan kami.
Ampunilah kami yang masih sering terbelenggu oleh
kesombongan. Jauhkanlah kami dari sikap angkuh dan tinggi hati.
Semoga kami berani untuk rendah hati, berani menanggalkan
kepentingan diri sendiri demi kepentingan hidup bersama. Demi
Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,


U : Ya Tuhan, ampunilah kami orang berdosa.

Lagu: PakaianMu dibagikan, jubah utuh diundikan, martabat-Mu


dihina.

PERHENTIAN XI
“YESUS DISALIBKAN”

P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu,


U : Sebab dengan salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia.

P : Sampailah mereka di tempat yang bernama Golgota, yang


berarti tempat tengkorak. Para serdadu memberikan anggur
bercampur mur kepada Yesus, tetapi Yesus menolaknya. Kemudian
mereka menyalibkan Dia (Mrk 15:22-24a). “Manusia lama kita telah
turut disalibkan bersama Yesus, supaya tubuh dosa kita hilang
kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa”
(Rm. 6:6).

———————hening sejenak——————

Marilah berdoa (didoakan bersama):


Tuhan Yesus Kristus, meski mengalami penderitaan fisik yang
demikian berat dan penghinaan yang tak terperihkan, Engkau tetap
mengalirkan belas kasih pengampunan. Cinta-Mu tidak akan pernah
kering mengalirkan belas kasih pengampunan. Anugerahkanlah
kami kerendahan hati untuk menyesali dosa dan menerima
pengampunan-Mu melalui sakramen Tobat yang berasal dari-Mu.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,


U : Ya Tuhan, ampunilah kami orang berdosa.

Lagu: Dari salibMu Kau lihat, tak terbilang yang menghujat,


berapakah yang setia?

PERHENTIAN XII
“YESUS WAFAT DI KAYU SALIB”

P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu,


U : Sebab dengan salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia.

P : Ketika itu hari sudah kira-kira pukul duabelas siang, lalu


kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai pukul tiga, sebab
matahari tidak bersinar; dan tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu
Yesus berseru dengan suara nyaring, “Ya Bapa, ke dalam tangan-
Mu Kuserahkan nyawa-Ku!” Dan sesudah berkata demikian, Yesus
menyerahkan nyawa-Nya (Luk. 23:44-46).
(semua umat berlutut, memberi penghormatan kepada Yesus yang
wafat di salib)

Kepala pasukan dan prajurit-prajurit yang menjaga Yesus menjadi


sangat takut menyaksikan wafat Yesus secara demikian. Mereka
berkata, “Sungguh orang ini adalah Anak Allah!” (Mat. 27:54).

———————hening sejenak——————

Marilah berdoa (didoakan bersama):


Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memberi teladan bagaimana
mewujudkan sabda-Mu: “Tidak ada kasih yang lebih besar daripada
kasih seseorang yang menyerahkan nyawanya untuk sahabat-
sahabatnya” (Yoh. 15:13). Buatlah kami mampu membalas cinta-
Mu dengan berbagi kasih yang nyata bagi sesama. Demi Kristus
Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,


U : Ya Tuhan, ampunilah kami orang berdosa.

Lagu: Benih yang mati hasilkan buah yang berkelimpahan, wafat-


Mu sumber hidup.

PERHENTIAN XIII
“YESUS DITURUNKAN DARI SALIB”

P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu,


U : Sebab dengan salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia.

P : Hari mulai malam. Maka Yusuf dari Arimatea, yang telah menjadi
murid Yesus, memberanikan diri menghadap Pilatus untuk
meminta jenasah Yesus. Pilatus heran waktu mendengar
Yesus sudah mati. Setelah mendengar keterangan kepala pasukan,
ia berkenan memberikan jenasah Yesus (Mrk. 15:42-46).

Maria menerima jenasah Yesus di pangkuannya. Betapa hancur


hati seorang ibu menerima jenasah anaknya di pangkuannya. Di
Betlehem, Bunda Maria menimang bayi Yesus dipangkuannya
dengan sukacita. Di Golgota Bunda Maria kembali memangku
jenasah Putranya yang penuh luka berdarah. Namun semuanya itu
diterimanya dengan sikap iman mendalam, “Aku ini hamba Tuhan,
jadilah kepadaku menurut perkataanmu” (Luk. 1:38). Maria memang
pantas menjadi teladan setia orang beriman. Ketika Yesus
menderita, ia tetap setia berada di samping-Nya.

———————hening sejenak——————

Marilah berdoa (didoakan bersama):


Tuhan Yesus Kristus, kami merasakan penderitan Bunda Maria
melalui jalan salib ini. Dengan setia penuh iman, bunda Maria telah
mengambil bagian yang paling dekat dengan jalan cinta Putranya.
Berilah kami kekuatan iman sehingga apapun peristiwa hidup yang
kami alami, kami tetap selalu mengalirkan rahmat yang
menguduskan dan menyelamatkan jiwa, melalui sakramen-
sakramen yang telah kami terima. Engkau telah memilih secara
khusus para Imam yang menggembalakan kami. Kami mohon
kiranya Engkau tetap menyertai para imam dalam kerapuhan dan
keterbatasan mereka, sehingga para imam pun bisa menjalani dan
menghayati panggialn sucinya. Bantulah kami agar dengan penuh
kasih selalu berdoa untuk para imam dalam pelayanan mereka.
Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,


U : Ya Tuhan, ampunilah kami orang berdosa.

Lagu: Salib tanda penghinaan, jadi lambang kemenangan, lantaran


wafat Yesus.
PERHENTIAN XIV
“YESUS DIMAKAMKAN”

P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu,


U : Sebab dengan salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia.

P : “Para murid mengambil jenasah Yesus dan mengafaninya


dengan kain lenan, dan memburatinya dengan rempah-rempah
menurut adat orang Yahudi bila menguburkan jenasah. Dekat
tempat Yesus disalibkan ada sebuah kubur baru yang di dalamnya
belum pernah dimakamkan seseorang. Maka mereka
membaringkan mayat Yesus disitu” (Yoh. 19:40-42).
“Kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis
dalam kematian-Nya. Oleh pembaptisan, kita telah dikuburkan
bersama-sama Dia, supaya, sama seperti Kristus dibangkitkan dari
antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan
hidup secara baru” (Rm. 6:3-4).

———————hening sejenak——————

Marilah berdoa (didoakan bersama):


Tuhan Yesus Kristus, Engaku telah turun ke bumi dan naik ke
surga dengan mulia. Semoga kami yang telah dikuburkan bersama
Engkau dalam pembaptisan, boleh bangkit pula bersama Engkau
untuk hidup abadi. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.
Amin.

P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,


U : Ya Tuhan, ampunilah kami orang berdosa.

Lagu: Jenasah-Nya dimakamkan, rebah dalam penantian


menyongsong kemuliaan.

Penutup

I : Saudara-saudari yang terkasih, walau pun dalam rupa Allah,


Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah, itu sebagai
milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya, Ia mengosongkan diri-
Nya, mengambil rupa hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
Ia merendahkan diri dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di
kayu salib.

Marilah berdoa (didoakan bersama):


Tuhan Yesus Kristus, terima kasih karena Engkau masih memberi
kami kesempatan untuk merenungkan jalan salib yang
membuahkan keselamatan jiwa kami. Bantulah kami supaya kami
tidak menjadi pribadi yang selalu membenarkan diri untuk
mempertahankan semua sifat buruk, namun menjadi pribadi yang
penuh kasih, kesabaran, kerendahan hati dan sikap mau berbagi
pada sesama. Dengan jalan salib dan sakramen tobat yang sudah
kami terima ini, kami ingin menjadi manusia yang tahu berterima
kasih atas kemurahan hati-Mu sehingga pengorbanan-Mu di kayu
salib tidak sia-sia.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.

U : Amin.

Anda mungkin juga menyukai