Mari, kita awali ibadat jalan salib kita ini dengan menyanyikan lagu pembuka.
Lagu Pembuka: Mari Kita Merenungkan
P: Dalam nama Bapa, dan Putera dan Roh Kudus
U: Amin
P: Semoga damai sejahtera dari Allah Bapa, cinta kasih Tuhan kita Yesus
Kristus dan penghiburan Roh Kudus senantiasa beserta kita..
U: Sekarang dan selama-lamanya
(Sapaan dan ajakan)
P: Saudara-saudara terkasih, pada hari ini kita berkumpul untuk
merenungkan sengsara Tuhan kita Yesus Kristus. Terdorong oleh cinta-
Nya kepada kita, Ia rela menderita sengsara sampai wafat. Lewat
sengsara dan wafat-Nya itu, Ia ingin membagikan apa yang masih ada
pada-Nya, yakni hidup-Nya bahkan nyawa-Nya, demi keselamatan kita
dari belenggu dosa. Dengan mengenangkan sengsara dan wafat Tuhan
Yesus, kita ingin semakin menyadari betapa besar kasih Tuhan kepada
kita. Maka marilah sepanjang jalan salib ini, kita mohon agar Tuhan
membangkitkan dalam diri kita teladan St. Yusuf yang tulus, sabar, dan
setia juga tekun mau ambil bagian dalam misteri ilahi penebusan kita.
Doa Pembuka:
P: Allah Bapa yang maha pengasih dan penyayang, kami bersyukur kepada-
Mu, karena pada hari ini Engkau mengumpulkan kami untuk napak tilas
perjalanan Tuhan Yesus ke puncak Golgota. Utuslah Roh Kudus untuk
mendampingi kami meniti Jalan Salib ini, agar berkat pertolongan-Nya,
kami semakin menyadari betapa besar cinta-Mu kepada kami. Bantulah
kami meneladani iman St. Yusuf yang berani membuka diri untuk terlibat
dalam karya agung penebusan umat manusia. Semua ini kami mohon
dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu Tuhan dan juru selamat
kami..
U: Amin.
P+U: Ya Tuhan, dengan rela Kau panggul salib-Mu yang berat karena
kelemahan kami. Berilah kami kekuatan untuk memanggul salib kami
yang kecil dibandingkan dengan salib-Mu yang berat. Juga berilah kami
semangat untuk melaksanakan tugas dan kewajiban kami sebagai umat
Lingkungan St. Yusuf Tambakbayan dan Paroki Babarsari, baik
tanggungjawab kecil maupun besar. Semoga dengan mengimani-Mu
kami mampu membuka diri untuk membangun keguyuban dan
kerukunan di Lingkungan kami dan semakin melibatkan diri dalam
pelayanan di Lingkungan maupun Paroki kami, amin..
P: Yesus sudah lelah. Raga-Nya yang perkasa sudah menjadi lemah. Beban-
Nya terlampau berat. Jalannya menanjak. Yesus jatuh di bawah salib yang
berat ini. Tetapi Yesus tidak berhenti disitu. Karena ditopang oleh
semangat dan cinta yang luar biasa kepada Bapa dan umat-Nya, Ia
berusaha bangun kembali dan melanjutkan perjalanan-Nya.
Jatuh memang pengalaman yang tidak enak. Lebih-lebih bila disaksikan
dan diketahui banyak orang. Apakah kita rela mengakui kesalahan dan
kelemahan kita waktu jatuh? Ataukah kita menutupinya dengan sombong?
Apakah kita berani bangun kembali dengan rendah hati, ataukah kita tetap
diam saja di tempat karena malu?
Hening.
P+U: Ya Tuhan, Engkau bersabda, Hanya yang memikul salib dan mengikut
Aku dapat menjadi murid-Ku. Dengan rela Kau panggul salib yang
berat karena kelemahan kami. Tolonglah kami memikul salib hidup kami
dan semangatilah kami bila kami jatuh agar kami dapat bangkit lagi dan
tidak malu mengakui kelemahan kami. Semoga dengan mengimani-Mu
kami mampu membuka diri untuk membangun keguyuban dan
kerukunan di Lingkungan kami dan semakin melibatkan diri dalam
pelayanan di Lingkungan maupun Paroki kami, amin..
P: Maria berdiri di pinggir jalan salib, yang dilewati oleh Putranya. Mereka
saling beradu pandang. Maria melihat kesedihan Putranya dan turut
menanggung segala penghinaan dan kesakitan bersama Dia.
Setia kepada orang yang kuat dan berkuasa, itu lebih mudah daripada setia
kepada teman yang namanya jelek dan dimusuhi banyak orang. Namun
kesetiaan ini yang dibutuhkan seseorang untuk tetap bertahan pada cita-
citanya. Beranikah kita setia dan mau bersatu dengan yang kecil, lemah,
miskin dan cacat? Apakah kita yang telah dipersatukan sebagai satu
paguyuban mau diutus untuk berbagi?
Hening.
P+U: Tuhan Yesus yang lembut hati, berilah kami semangat seperti Bunda
Maria. Berilah kami hati yang terbuka untuk mengerti dan menerima
keadaan orang lain seperti apa adanya. Jadikan kami peka untuk
menghargai perhatian dan cinta sesama kepada kami sendiri. Semoga
dengan mengimani-Mu kami mampu membuka diri untuk membangun
keguyuban dan kerukunan di Lingkungan kami dan semakin melibatkan
diri dalam pelayanan di Lingkungan maupun Paroki kami, amin..
P: Tuhan sendiri tidak sanggup lagi memanggul salib-Nya lebih jauh. Algojo-
algojo memaksa seorang petani yang baru pulang dari ladangnya untuk
membantu-Nya memanggul salib.
Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu, demikian kamu memenuhi
hukum Kristus, kata Santo Paulus. Saling menolong dan berbagi adalah
kata-kata yang mudah diucapkan namun tidak mudah dilaksanakan.
Apakah kita masih mempunyai hati yang mau berbagi untuk pengemis yang
lapar, orang yang berduka, teman yang terlalu banyak beban; ataukah hati
sudah menjadi benteng yang tertutup? Bantuan, meskipun kecil namun
sangat berarti bagi yang membutuhkannya.
Hening.
P+U: Ya Tuhan, kami takut terhadap salib, lembutkanlah hati kami yang
keras. Tumbuhkanlah sikap saling menolong dan berbagi, agar
masyarakat kami semakin damai dan sejahtera menurut kehendak-Mu.
Tuhan Yesus, Engkau menerima Simon dari Kirene untuk membantu
memanggul salib bersama Dikau, ajaklah kami juga untuk bersedia ikut
mengemban tugas-tugas pelayanan gerejawi di Lingkungan maupun
Paroki. Semoga dengan mengimani-Mu kami mampu membuka diri
untuk membangun keguyuban dan kerukunan di Lingkungan kami dan
semakin melibatkan diri dalam pelayanan di Lingkungan maupun Paroki
kami, amin..
P: Walau dibantu oleh Simon dari Kirene, namun karena beratnya beban dan
sakitnya badan, Yesus jatuh kedua kalinya di bawah salib. Lebih
menyedihkan dari yang pertama. Namun dengan tenaga yang tersisa,
Yesus berusaha berdiri kembali untuk menyelesaikan tugas-Nya.
Dengan enak kita jatuh kembali dalam kesalahan dan dosa yang sama.
Kita tidak tekun untuk bertahan dalam niat baik. Tuhan tidak suka dengan
orang yang puas dengan diri sendiri. Masih banyak yang harus kita
bereskan dalam diri kita, dalam keluarga, dalam masyarakat dan negara
kita, di Lingkungan dan juga Paroki kita. Masih ada banyak soal untuk
mewujudkan kesejahteraan antar kita.
Hening.
P+U: Ya Tuhan, karena kami membuat kesalahan dan dosa yang sama, maka
Engkau jatuh lagi. Berilah kami semangat untuk mulai merubah diri dan
mengambil langkah yang perlu untuk menghindari terjadinya kesalahan
yang merugikan Dikau dan sesama. Semoga dengan mengimani-Mu
kami mampu membuka diri untuk membangun keguyuban dan
kerukunan di Lingkungan kami dan semakin melibatkan diri dalam
pelayanan di Lingkungan maupun Paroki kami, amin..
P+U: Ya Tuhan Yesus, bebaskanlah kami dari rasa takut terhadap mereka
yang menderita. Janganlah kami menjadi kecil hati bila melihat orang lain
menderita. Bantulah kami agar dalam keadaan apa pun kami tidak
mudah mengeluh dan menangisi kegagalan kami melainkan mampu
berjuang dan merubah kegagalan kami menjadi kekuatan untuk berjuang
untuk lebih baik, dalam kehidupan jasmani maupun rohani kami.
Semoga dengan mengimani-Mu kami mampu membuka diri untuk
membangun keguyuban dan kerukunan di Lingkungan kami dan
semakin melibatkan diri dalam pelayanan di Lingkungan maupun Paroki
kami, amin..
P: Puncak bukit Golgota sudah nampak. Yesus sudah kehabisan tenaga sama
sekali. Karena berat penderitaan-Nya, Yesus jatuh tersungkur untuk ketiga
kalinya. Namun Ia tidak mau menyerah. Maka Ia berusaha bangun lagi dan
berjalan terus. Demi cinta-Nya kepada Bapa dan manusia, Ia ingin
menyelesaikan tugas-Nya. Juga untuk pendosa yang tidak mau bertobat, Ia
menderita untuk membuka jalan kembali kepada Bapa.
Kita pun belum sampai tujuan. Adakalanya ketika kita jatuh, kita merasa
semua kurban nampak sia-sia, sehingga semangat kita padam. Namun bagi
orang yang percaya kepada Kristus yang harus diingat adalah tidak ada
derita yang tanpa makna.
Hening.
P+U: Ya Tuhan, Engkau jatuh lagi di bawah salib yang berat. Namun Engkau
tidak menyerah melainkan bangun kembali. Kami kagum karena hasrat-
Mu untuk menyelesaikan jalan yang sia-sia ini. Maka kuatkanlah
semangat kami bila kami putus asa dan ingin menyerah. Ampuni kmai
bila kami patah semangat. Semoga dengan mengimani-Mu kami mampu
membuka diri untuk membangun keguyuban dan kerukunan di
Lingkungan kami dan semakin melibatkan diri dalam pelayanan di
Lingkungan maupun Paroki kami, amin..
PakaianMu dibagikan,
martabatMu direndahkan;
Kau tinggikan harkatku.
P: Tiga jam lamanya Yesus bergulat dengan maut. Tiga jam penuh sengsara,
sendirian. Sampai-sampai Ia merasa ditinggalkan oleh Bapa-Nya, sehingga
Ia berteriak dengan suara nyaring : Allah-Ku, ya Allah-Ku, mengapa
Engkau meninggalkan Daku? Namun Ia tetap taat kepada Bapa sampai
wafat dengan berkata, Ya Bapa, kedalam tangan-Mu Ku serahkan nyawa-
Ku.
(Semua hening sejenak merenungkan wafat Tuhan dan berlutut)
Ketaatan Tuhan Yesus inilah yang mendatangkan penebusan dosa bagi
manusia. Berkurban itu memang pahit, bila ditanya untuk apa?, namun
membahagiakan bila dilaksanakan dengan ikhlas. Kurban Kristus adalah
jaminan keselamatan kita.
Hening.
P+U: Ya Yesus yang mahabaik, tidak ada cinta yang lebih besar daripada
cinta seorang yang menyerahkan nyawanya bagi sahabatnya. Demikian
besar cinta-Mu kepada kami, sehingga Engkau rela berkorban
menyerahkan nyawa-Mu, untuk kami. Kami bersyukur dan berterima
kasih kepada-Mu. Tolonglah kami untuk berkurban bagi Engkau dan
sesama melalui pelayanan meskipun harus menderita. Semoga dengan
mengimani-Mu kami mampu membuka diri untuk membangun
keguyuban dan kerukunan di Lingkungan kami dan semakin melibatkan
diri dalam pelayanan di Lingkungan maupun Paroki kami, amin..
P: Maria setia ikut menderita bersama Putranya. Kini usaha yang terakhir
untuk menghormati putranya adalah dengan memakamkan-Nya secara
pantas. Yusuf dari Arimatea menurunkan Yesus dari salib dan
merebahkan-Nya pada pangkuan Maria Bunda-Nya.
Sekali lagi Maria memeluk Putranya dan dalam hati ia berkata, Aku ini
hamba Tuhan, jadilah padaku menurut kehendak-Mu.
Kita pun senantiasa didampingi Maria baik dalam suka mau pun duka, baik
dalam hidup mau pun dalam kematian. Apakah kita pun sabar
mendampingi sesama yang menderita? Apakah kita yang telah
dipersatukan dalam satu iman ini mau diutus untuk berbagi?
Hening.
P+U: Bunda Maria, kami kagum melihat sikapmu. Sikap cinta tanpa pamrih,
setia dan percaya kepada Allah. Doakanlah kami agar kami mampu
meneladan cintamu, bukan hanya dalam kata-kata hampa, tetapi nyata
dalam hidup dan perbuatan kami, karena iman tanpa perbuatan adalah
mati. Semoga dengan mengimani-Mu kami mampu membuka diri untuk
membangun keguyuban dan kerukunan di Lingkungan kami dan
semakin melibatkan diri dalam pelayanan di Lingkungan maupun Paroki
kami. Doakanlah kami ya Santa Bunda Allah, supaya kami dapat
menikmati janji Kristus, amin..
P: Karena Sabat akan mulai, maka Yesus diminyaki dan segera dimakamkan.
Namun maut tidak dapat menahan Tuhan. Dari kubur-Nya bangkitlah
kehidupan; cinta Yesus lebih kuat dari maut.
Kalau biji gandum tidak jatuh ke tanah dan mati, ia tinggal sendirian!
Namun bila ia mati, ia berbuah banyak. Bagi kita orang Kristen, maut tidak
boleh menakutkan; bila kita mengikuti Yesus pada jalan salib hidup kita,
maka Ia akan menyediakan pula bagi kita hari Paskah yang cerah.
Hening.