Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN JALAN SALIB

MASA PRAPASKAH TAHUN 2021

Tema APP 2021: “Semakin Beriman, Semakin Solider”


(Membangun Ekonomi Solidaritas)
Sub-Tema II: “Keserakahan Manusia Terhadap Sumber Ekonomi”

PAROKI
SANTA PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA
MAMAJANG TAHUN 2021
Lagu Pembuka
P : Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus
U : Amin
P : Tuhan beserta kita
U : Sekarang dan selama-lamanya

Pengantar
P : Saudara-saudari yang terkasih, hari ini kita kembali berkumpul, untuk merenungkan
sengsara Tuhan kita Yesus Kristus. Dengan merenungkan kisah sengsara Tuhan, kita
semakin menyadari betapa besar kasih Tuhan sampai mengurbankan Putera-Nya
untuk keselamatan kita. Lewat Aksi Puasa Pembangunan 2021, kita diajak untuk
melakukan Jalan Salib bersama Yesus dengan merenungkan tema, “Semakin
Beriman, Semakin Solider”(Membangun Ekonomi Solidaritas) dengan mengolah
rohani dan raga, dalam laku tapa yang layak dan pantas di hadapan Tuhan. Iman kita
kepada Sang Pencipta, hendaknya kita wujud nyatakan melalui semangat solidaritas
kepada sesama dan alam sekitar kita.

Doa Pembuka
P : Marilah berdoa
Allah Bapa Yang Maha Baik. Kami bersyukur kepada-Mu atas cinta-Mu yang tak
terbatas. Engkau menciptakan kami dengan dengan akal budi yang istimewa. Namun,
karena akal budi pula kami sering jatuh ke dalam dosa. Karena hawa nafsu akan
kenikmatan duniawi, kami sering kehilangan akal sehat dan tidak pernah merasa
puas. Kami sering berpaling dari-Mu dan memberi perhatian yang lebih untuk
kebutuhan hidup secara berlebihan. Kami kehilangan rasa syukur, selalu merasa
berkekurangan, sehingga kami ingin menguasai alam ciptaanmu untuk kepentingan
diri kami sendiri. Karena dosa dan kedurhakaan kami, Engkau mengurbankan Putera-
Mu untuk menyelamatkan kami. Maka melalui perenungan dalam Jalan Salib ini, bantu
dan sadarkan kami ya Tuhan, agar semakin mencintai Engkau, sesama, dan alam
ciptaan-Mu.
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami….
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa ini

Nyanyian: Marilah kita renungkan


Yesus yang menjadi kurban
Kar’na cinta kasih-Nya

Perhentian I : Yesus Dihukum Mati


P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U : Sebab dengan salib Suci-Mu, Engkau telah menebus dunia
P : Bagaikan seorang penjahat, Yesus ditangkap dan dihadapkan pada Pilatus untuk
diadili. Demi jabatan dan simpati rakyat, Pilatus menjatuhkan hukuman mati yang
tidak adil pada Yesus. Namun Yesus dengan tenang, sabar, dan rela menerima
hukuman itu. (hening)
P+U : Tuhan Allah Bapa kami. Engkau menghendaki agar kami hidup bahagia, maka Engkau
menciptakan kami dengan akal budi, agar kami dapat merawat dan memanfaatkan
segala yang telah Engkau sediakan di alam ciptaan-Mu. Namun karena keserakahan
kami, bukannya memelihara alam ciptaan-Mu, kami malah merusak untuk kepentingan
kami sendiri. Kami semakin jauh dari-Mu demi mengejar harta duniawi. Karena dosa-
dosa kami, Putera-Mu dijatuhi hukuman mati
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami…..
U : Ya, Allah, kasihanilah kami orang berdosa ini

Nyanyian: Anak Domba tak bersalah


Ajar kami pun berpasrah
Taat pada Bapa-Mu

Perhentian II : Yesus Memanggul Salib


P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U : Sebab dengan salib Suci-Mu, Engkau telah menebus dunia
P : Mendapat putusan hukuman mati, Yesus lalu dibawa ke luar dari persidangan. Salib
besar diletakkan di pundak-Nya, dan mahkota duri menghiasi kepala-Nya. Mulailah
Yesus melakukan perjalanan penuh sengsara menuju Golgota (hening)
P+U : Tuhan Yesus, dengan rela Engkau memanggul salib-Mu yang berat demi
menyelamatkan kami. Bukan hanya Engkau yang memanggul salib karena
keserakahan kami, sesama kami pun sering kami paksa memikul salib karena ulah
kami. Kami merampas harta benda, kebahagiaan, dan kedamaian sesama kami, demi
kebahagiaan hidup kami sendiri. Ajarilah kami untuk saling meringankan beban salib
kehidupan sesama kami
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami…..
U : Ya, Allah, kasihanilah kami orang berdosa ini

Nyanyian: Kayu Salib Dikau panggul


Mari kita pun memikul
Salib kita di dunia

Perhentian III : Yesus Jatuh untuk Pertama Kalinya


P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U : Sebab dengan salib Suci-Mu, Engkau telah menebus dunia
P : Perjalanan mendaki ke bukit Golgota dengan beban salib berat di pundak, sungguh
menguras tenaga Yesus. Raga yang perkasa itu akhirnya mulai melemah. Yesus
akhirnya terjatuh untuk pertama kalinya. Namun karena cinta yang tak terbatas, dan
semangat yang berkobar membangkitkan raga-Nya untuk meneruskan perjalanan
mencapai puncak penyelamatan-Nya. (hening)
P+U : Tuhan Yesus, Engkau jatuh di bawah salib-Mu yang berat. Namun Engkau bangkit
dan melanjutkan perjalanan-Mu menuju puncak Golgota. Maka kuatkanlah kami ya
Tuhan untuk bangkit kembali, manakala kami terjatuh. Ulurkanlah tangan, agar kami
selalu punya pegangan dan pengharapan untuk melanjutkan hidup kami
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami…..
U : Ya, Allah, kasihanilah kami orang berdosa ini

Nyanyian: Tuhan Yesus tolong kami


Bila kami jatuh lagi
Kar’na salib yang berat

Perhentian IV : Yesus Berjumpa dengan Ibu-Nya


P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U : Sebab dengan salib Suci-Mu, Engkau telah menebus dunia
P : Perjalanan ke puncak Golgota masih sangat jauh. Beban kayu salib di pundak Yesus
terasa semakin berat. Namun rasa lelah dan perasaan sendirian serasa terobati
dengan tatapan penuh kasih sang Bunda yang masih setia menemani perjalanan
penuh sengsara Yesus Sang Putera. Setia pada orang yang memiliki harta dan
kedudukan adalah hal yang biasa, tetapi setia pada orang yang sengsara dan penuh
penderitaan merupakan komitmen hati yang luar biasa. (hening)
P+U : Tuhan Yesus Kristus. Bunda-Mu begitu setia menemani perjalanan sengsara-Mu
menuju Golgota. Semoga kami mampu meneladan Bunda-Mu untuk solider pada
sesama kami yang menderita akibat ulah dari keserakahan manusia, yang dirampas
hak atas tanah, rumah, sawah, ladang, akibat keserakahan kami
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami…..
U : Ya, Allah, kasihanilah kami orang berdosa ini

Nyanyian: O Maria Bunda Kudus


Yang setia ikut Yesus
Kau teladan hidupku

Perhentian V : Yesus Ditolong Simon dari Kirene


P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U : Sebab dengan salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia
P : Di tengah perjalanan menuju Golgota, Yesus sungguh sudah kehilangan tenaga. Para
algojo memaksa seorang bernama Simon dari Kirene untuk membantu memikul salib
Yesus dan mengikuti Dia. Bagi kita pengikut Yesus, memikul salib adalah suatu
kelayakan , karena Yesus sendiri bersabda, “Barangsiapa yang tidak memikul
salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku” (hening)
P+U : Tuhan Yesus Kristus, melalui kehadiran Simon dari Kirene dalam perjalanan salib-Mu,
Engkau hendak mengajari kami untuk selalu siap saling membantu meringankan
beban salib kehidupan sesama kami. Semoga karena cinta kami kepada-Mu, kami
tidak takut menolong sesama kami yang sedang menderita
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami…..
U : Ya, Allah, kasihanilah kami orang berdosa ini

Nyanyian: Apapun yang kau lakukan


Bagi para penderita
Pada Tuhan berkenan

Perhentian VI : Veronika Mengusapi Wajah Yesus


P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U : Sebab dengan salib Suci-Mu, Engkau telah menebus dunia
P : Rupa Yesus sungguh semakin memilukan. Deraan para algojo mengucurkan darah
dari seluruh tubuh Yesus. Darah, peluh, dan debu menjadi satu. Wajah yang tampan
dan semarak sudah tidak ada lagi, tertutup oleh kepedihan dan kesengsaraan,
tertimbun oleh dosa dan kedurhakaan kita. Dalam konsisi yang memilukan, ternyata
masih ada yang bersimpati pada Yesus. Veronika tanpa takut dan malu mendekati
Yesus dan mengusapi wajah yang kotor dan berlumuran darah itu. Sebagai tanda
kasih-Nya, Yesus memberikan gambar rupa wajah-Nya kepada Veronika.(hening)
P+U : Tuhan Yesus Kristus, semoga teladan Veronika mengajari kami untuk tidak merasa
takut dan malu untuk menyatakan kebenaran dan membantu sesama kami yang
menderita, lewat kata-kata yang lembut, lewat senyuman yang menyegarkan, lewat
aksi peduli pada sesama
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami…..
U : Ya, Allah, kasihanilah kami orang berdosa ini

Nyanyian: Bila kita meringankan


Duka orang yang sengsara
Tuhan Allah berkenan
Perhentian VII : Yesus Jatuh Kedua Kalinya
P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U : Sebab dengan salib Suci-Mu, Engkau telah menebus dunia
P : Meskipun sudah dibantu oleh Simon dari Kirene dan wajah-Nya telah dibersihkan
oleh Veronika, namun karena beratnya beban dan sakitnya bekas deraan, Yesus jatuh
kedua kalinya di bawah salib. Dengan tenaga yang tersisa, Yesus bangun, memikul
kayu salib-Nya dan melanjutkan perjalanan untuk menyelesaikan kurban-Nya.
(hening)
P+U : Tuhan Yesus, karena kami selalu jatuh pada dosa yang sama, maka Engkau jatuh lagi.
Lingkungan alam beserta isinya yang kau ciptakan untuk kesejahteraan kami, kami
rusak. Kami menebang pohon semena-mena tanpa melakukan penanaman kembali,
mengeruk sumber daya laut, demi memperkaya diri sendiri. Ajarilah kami untuk
mencintai dan memelihara alam ciptaan-Mu, serta memanfaatkannya secara
bijaksana
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami…..
U : Ya, Allah, kasihanilah kami orang berdosa ini

Nyanyian: Bilamana kami goyah


Dan tercampak karena dosa
Ya Tuhan, tegakkanlah

Perhentian VIII : Yesus Menasihati Wanita-Wanita yang Menangis


P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U : Sebab dengan salib Suci-Mu, Engkau telah menebus dunia
P : Para wanita Yerusalem menangis histeris melihat kondisi Yesus yang sudah tidak
berdaya, namun tetap dipaksa untuk memanggul salib berat. Mereka meratap dan
berteriak memanggil Yesus. Melihat keadaan itu, Yesus berpaling dan menasihati
mereka katanya: “ Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku,
melain tangisilah dirimu dan anak-anakmu” (hening)
P+U : Tuhan Yesus, Engkau menasihati para wanita yang meratapi-Mu. Semoga kami pun
memperoleh nasihat yang sama jika kami mmenggunakan akal budi yang Engkau
karuniakan kepada kami secara tidak benar, terlebih jika akan mengakibatkan
kesengsaraan pada sesama kami
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami…..
U : Ya, Allah, kasihanilah kami orang berdosa ini

Nyanyian: Dalam tobat yang sejati


Kini akan kuratapi
Dosa dan pelanggaran
Perhentian IX : Yesus Jatuh yang Ketiga kalinya
P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U : Sebab dengan salib Suci-Mu, Engkau telah menebus dunia
P : Puncak Golgota sudah nampak. Jalan makin menanjak serta matahari kian terik, Yesus
makin lemah, pijakan kakinya sudah semakin goyah. Akhirnya Yesus jatuh yang ketiga
kalinya di bawah kayu salib. Luka yang sudah mulai mengering kembali mengucurkan
darah. Tubuh yang lunglai itu, perlahan bangkit kembali, melanjutkan perjalanan-Nya
menuju puncak penyelamatan-Nya. (hening)
P+U : Tuhan Yesus Kristus, Engkau jatuh ketiga kalinya di bawah salib, namun Engkau tidak
menyerah. Dengan semangat yang tersisa, Engkau melanjutkan langkah-Mu untuk
mencapai puncak penyelamat-Mu. Kobarkanlah semangat dalam diri kami untuk
berjuang memperbaiki hidup kami, agar lebih mencintai Engkau dan sesama kami
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami…..
U : Ya, Allah, kasihanilah kami orang berdosa ini

Nyanyian: Bila hatiku gelisah


Kar’na dosa atau susah
Tangan-Mu ulurkanlah

Perhentian X : Pakaian Yesus Ditanggalkan


P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U : Sebab dengan salib Suci-Mu, Engkau telah menebus dunia
P : Tibalah Yesus di puncak jalan salib-Nya, Golgota. Yesus disiapkan untuk disalibkan.
Para serdadu dengan kasar melancarkan penghinaan yang paling keji, menanggalkan
pakaian Yesus di muka umum. Luka-luka bekas penderaan, kini mulai berdarah lagi.
Mereka membuang undi atas jubah Yesus. Maka genaplah yang tertulis dalam Kitab
Suci, “Mereka membagi-bagikan pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang
undi atas jubah-Ku.” (hening)
P+U : Tuhan Yesus, martabat-Mu sungguh dihina. Pakaian-Mu dirampas dari tubuh-Mu. Kami
pun sering berlaku seperti algojo, merampas hak-hak sesama kami demi kepentingan
dan kebahagiaan kami sendiri.
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami…..
U : Ya, Allah, kasihanilah kami orang berdosa ini

Nyanyian: Pakaian-Mu dibagikan


Martabat-Mu direndahkan
Kau tinggikan harkatku
Perhentian XI : Yesus Disalibkan
P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U : Sebab dengan salib Suci-Mu, Engkau telah menebus dunia
P : Tibalah saat yang paling mengerikan. Para algojo mencampakkan tubuh Yesus yang tak
berdaya di atas kayu palang penghinaan, menembusi tangan dan kaki-Nya dengan
paku, lalu mereka menegakkan kayu salib itu. Tanpa mengeluh, Yesus mendoakan
para algojo: “Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka
perbuat” (hening)
P+U : Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah mengurbankan diri-Mu di kayu salib untuk
keselamatan kami. Curahkanlah rahmat-Mu agar kami berani berkorban untuk
mengupayakan pengelolaan sumber daya alam secara benar dan bijaksana, bukan
untuk diri kami sendiri, melainkan untuk kehidupan bersama
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami…..
U : Ya, Allah, kasihanilah kami orang berdosa ini

Nyanyian: Dari salib-Mu Kau lihat


Tak terbilang yang menghujat
Berapakah yang setia

Perhentian XII : Yesus Wafat di Kayu Salib


P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U : Sebab dengan salib Suci-Mu, Engkau telah menebus dunia
P : Tiga jam lamanya Yesus bergulat dengan maut di atas palang penghinaan. Kegelapan
mulai melanda daerah itu, sebab matahari tidak bersinar. Tabir Bait Suci terbelah
dua. Yesus Berseru: “Allah-Ku, ya Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Daku?”
Namun, Yesus taat sampai mati. Ia menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa-Nya
dengan berseru: “Ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku”
……………………………………………… hening …………………………………………………………….
P+U : Tuhan Yesus Kristus. Dengan sengsara, wafat, dan kebangkitan-Mu, Engkau telah
membaharui bumi. Semoga dengan bantuan Roh Kudus, kami dapat bertobat,
menjauhi sikap serakah dan semena-mena terhadap sumber-sumber ekonomi yang
telah Kau ciptakan bagi kami, dan mengupayakan hidup bersama yang bahagia dan
sejahtera
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami…..
U : Ya, Allah, kasihanilah kami orang berdosa ini
Nyanyian: Biji mati menghasilkan
Buah yang berkelimpahan
Wafat-Mu menghidupkan
Perhentian XIII : Yesus Diturunkan dari Salib
P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U : Sebab dengan salib Suci-Mu, Engkau telah menebus dunia
P : Hari sudah mulai gelap. Yusuf dari Arimatea menurunkan jenazah Yesus dan
merebahkan-Nya di atas pangkuan Maria Bunda-Nya, yang dengan setia mengikuti
jalan penuh sengasara Puteranya. Sekali lagi Maria memeluk dan menatap Puteranya
dengan tatapan penuh kasih seorang ibu, sebelum memakamkan-Nya secara layak.
Sekali lagi Maria menyatakan kepasrahannya di hadapan tuhan denga berkata, ”Aku
ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu” (hening)
P+U : Tuhan Yesus Kristus, kami kagum akan ketegaran hati dan kepasrahan Bunda-Mu.
Sikap yang penuh cinta tanpa pamrih. Semoga melalui Aksi Puasa Pembangunan,
kami boleh meneladan cinta Bunda Maria, yang selalu setia pada orang-orang yang
kecil dan menderita
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami…..
U : Ya, Allah, kasihanilah kami orang berdosa ini

Nyanyian: Salib tanda penghinaan


Jadi lambang kemenangan
Lantaran wafat Yesus

Perhentian XIV : Yesus Dimakamkan


P : Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu
U : Sebab dengan salib Suci-Mu, Engkau telah menebus dunia
P : Karena Sabat akan mulai, jenazah Yesus segera dibersihkan, dibaluri dengan rempah-
rempah, dikafani, lalu dimakamkan di sebuah makam yang letaknya tidak jauh dari
tempat penyaliban. Makam itu masih baru, dan belum ada orang yang dimakamkan di
situ. Dengan dimakamkan-Nya, Yesus sudah mengakhiri kemanusiaannya, untuk
menuju kemuliaan lewat kebangkitan-Nya. (hening)
P+U : Tuhan Yesus, melalui sengsara-Mu, Engkau telah menguatkan kami. Melalui wafat-
Mu, Engkau telah menghidupkan kami. Lewat kebangkitan-Mu, Engkau telah
menyelamatkan kami dari belenggu dosa. Maka kami mohon, sebagaimana Engkau
telah menyelamatkan kami, bantulah kami untuk merawat, menjaga, dan
menghormati lingkungan hidup kami, tempat kami hidup dan berkarya, dan demi
keberlangsungan hidup di bumi ciptaan-Mu, serta mengupayakan pengelolaannya,
sebagai sumber ekonomi bukan hanya bagi diri kami, melainkan bagi segala makhluk
ciptaan-Mu
P : Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami…..
U : Ya, Allah, kasihanilah kami orang berdosa ini

Nyanyian: Jenazahnya dimakamkan


Masuk alam kematian
Menyongsong kemuliaan
Penutup
P : Saudara-saudari yang terkasih. Kita telah merenungkan sengsara Tuhan kita Yesus
Kristus melalui Jalan Salib. Lewat perenungan kita pada hari kita, kita semakin
menyadari betapa besar kasih Tuhan kepada kita. Maka marilah kita melakukan
pertobatan, karena hanya dengan bertobat, kita memulihkan kembali relasi kita
dengan Allah, sesama, dan lingkungan alam sekitar kita, serta berupaya menciptakan
dan mengelola sumber-sumber ekonomi untuk kehidupan bersama
Doa Penutup
P : Marilah berdoa
Bapa Yang Maha Baik. Putera-Mu telah menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib untuk
keselamatan kami, karena Engkau begitu peduli dan mengasihi kami yang durhaka
dan penuh dosa ini. Bantulah kami untuk selalu mencintai Engkau, semakin peduli
dengan sesama dan lingkungan kami, sebagaimana Engkau mengasihi kami. Karena
Engkaulah Tuhan pengantara kami, kini dan sepanjang masa.
U : Amin
P : Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus
U : Amin
Lagu Penutup

Anda mungkin juga menyukai