Anda di halaman 1dari 14

Perhentian 1

Yesus dihukum mati

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu


U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Sesudah ditangkap Yesus mula-mula dihadapkan ke sidang Sanhedrin. Pada keesokan harinya Ia
dibawa ke Pengadilan Pilatus. Pilatus bertanya kepada orang-orang Yahudi, “Apakah tuduhanmu
terhadap orang ini?” Mereka menjawab dengan mengajukan saksi-saksi dusta. Kemudian Pilatus
memanggil masuk ke dalam Gedung Pengadilan dan memanggil Yesus untuk ditanyai tentang tuduhan
mereka.
Tetapi Pilatus tidak menemukan kesalahan apapun seperti yang dituduhkan mereka kepada Yesus.
Maka Pilatus berusaha melepaskan Yesus, namun oleh desakan para tua-tua, ahli-ahli Taurat dan
seluruh rakyat, Pilatus menjatuhkan hukuman mati; ia menyerahkan Yesus kepada rakyat Yahudi untuk
disalibkan (Cfr. Yoh 18:38 ; Yoh 19:16).
“Salib bagi orang-orang yang akan binasa memang merupakan kebodohan, tetapi bagi kita yang
diselamatkan Salib adalah kekuatan Allah.” (Cfr. 1Kor 1:18)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas pengurbanan-Mu demi keselamatan kami. Demi kami
Engkau telah setia kepada kehendak Bapa meskipun Engkau harus menghadapi hukuman mati di
Salib.
Semoga kami pun selalu setia kepada kehendak Bapa, juga kalau karena kesetiaan itu kami harus
menderita seperti Engkau. Sebab Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa. Amin
U: Amin
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Anakdomba tak bersalah
ajar kami pun berpasrah
taat pada Bapa-Mu
Perhentian 2
Yesus memanggul Salib

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu


U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Yesus tidak bersalah namun dijatuhi hukuman mati. Setelah diolok-olok, diludahi, dimahkotai duri dan
disesah, Yesus dibawa keluar dari balai pengadilan untuk disalibkan. “Sambil memikul salib-Nya
Yesus pergi ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota.” (Cfr. Yoh
19:17)
Dengan memanggul sendiri Salib-Nya, Yesus telah mengajar kita, “Setiap orang yang mau mengikut
Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” (Cfr. Luk 9:23)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur kepada-Mu karena boleh ambil bagian dalam Salib-Mu. Engkau
mengizinkan kami seperasaan dan sependeritaan dengan Dikau. Semoga kami setia memanggul salib
kami, yang kecil dan ringan jika dibandingkan dengan Salib-Mu, supaya kami patut disebut pengikut-
Mu, Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Kayu Salib Dia panggul
mari kita pun memikul
salib kita di dunia
Perhentian 3
Yesus jatuh untuk pertama kalinya

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu


U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Perjalanan Yesus ke Golgota semakin lama semakin jauh meninggalkan kota. Banyak darah keluar
dari luka-luka-Nya. Badan lelah, penat dan lemah. Beban Salib pun terasa semakin berat. Apalagi
masih diperberat dengan penderitaan batin:ditinggalkan oleh para murid-Nya, ditolak oleh bangsa-Nya,
dan dijatuhi hukuman mati sekalipun tidak bersalah.
Sungguh bukan hanya Salib yang dipanggul Yesus, melainkan juga dosa-dosa kita. “Dia tertikam oleh
karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena kesalahan kita, hukuman yang mendatangkan
keselamatan kita ditimpakan kepada-Nya.” ( Cfr. Yes 53:5)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau berkenan memanggul dosa-dosa
kami. Kami yang berbuat dosa, tetapi Engkau yang menanggung hukuman-Nya. Semoga kami tidak
lagi memperberat beban yang harus Kau tanggung. Sebaliknya semoga kami selalu berusaha
meringankan-Nya dengan bertobat dan dengan meringankan beban orang lain, agar langkah kami pun
lebih ringan mengikuti Engkau, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Tuhan Yesus tolong kami
bila kami jatuh lagi
karena salib yang berat
Perhentian 4
Yesus berjumpa dengan ibu-Nya

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu


U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Para murid Yesus telah lari, sehingga Yesus harus menapaki jalan sengsara-Nya seorang diri. Tetapi
dalam perjalanan sengsara ini ternyata masih ada Maria, ibu-Nya, yang setia menderita bersama Dia.
Ibu Yesus ternyata bukan hanya Maria. Yesus sendiri menegaskan, “Siapapun yang melakukan
kehendak Bapa-Ku di surga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku!”
(Cfr. Mat 12:50)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur atas teladan Bunda Maria dalam mendampingi orang yang
menderita. Semoga karena teladan Bunda Maria, kami didorong untuk lebih berani ambil bagian dalam
keprihatinan sesama, lebih-lebih yang berada disekitar kami. Bantulah kami menjadi sahabat sejati
bagi orang yang menderita, dan dengan demikian menjadi sahabat-Mu sendiri. Engkaulah Tuhan kami
kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
O Maria bunda kudus
yang setia ikut Yesus
Kau teladan hidupku
Perhentian 5
Yesus ditolong oleh simon dari Kirene

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu


U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Yesus sangat letih dan lemah, padahal tempat yang dituju masih jauh. “Maka para serdadu menahan
seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib Yesus
diatas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.” (Cfr. Luk 23:25)
Memanggul Salib merupakan ukuran kelayakan seorang pengikut Yesus, karena Yesus sendiri
bersabda barangsiapa tidak memikul salib-Nya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.” (Cfr. Mat
19:28)
Jadi, bagi orang Kristen salib sungguh tidak terelakkan. Salib adalah beban yang harus kita pikul.
Namun, kita akan mampu memikul beban berat itu kalau kita saling membantu. “Bertolong-tolonganlah
menanggung bebanmu! Maka kamu memenuhi hukum Kristus!” (Cfr. Gal 6:2)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, melalui Simon dari Kirene engkau mengajar kami untuk meringankan beban
penderitaan orang lain. Kami bersyukur karena, melalui hal-hal kecil yang kecil, kami Kau perkenankan
untuk ambil bagian dalam Salib-Mu yang berat. Semoga demi Engkau kami tidak takut menolong
sesama kami yang sedang menderita, apa pun resikonya, sebab Engkaulah Tuhan kami, kini dan
sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Apa pun yang kau lakukan
bagi para penderita
pada Tuhan berkenan
Perhentian 6
Wajah Yesus diusap oleh Veronika

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu


U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Wajah Yesus kotor oleh darah, keringat dan debu. Semarak dan ketampanan wajah-Nya terasa sirna.
Tepatlah gambaran Yesaya, “Banyak orang akan tertegun memandang Dia; begitu buruk rupa-Nya,
tidak seperti manusia lagi; dan tampaknya tidak seperti anak manusia lagi. Ia tidak tampan dan
semaraknya pun tidak ada, sehingga kita tidak tertarik untuk memandang Dia; dan rupa pun tidak
sehingga kita menginginkannya; Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan
yang biasa menderita kesakitan; Ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap Dia.”
(Cfr. Yes 52:14 ; Yes 53:2-3)
Kendati begitu masih ada orang yang bersimpati pada Yesus, yakni Veronika, Ia maju mendekati
Yesus, lalu mengusap wajah-Nya. Dengan tindakannya yang sederhana Veronika telah menolong
orang yang menderita. Ia memberi contoh kepada kita mengamalkan amanat salah seorang Rasul
Yesus, “Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang
menangis!” (Cfr. Rm 12:15)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, ampunilah kami yang sering takut menolong orang yang menderita. Semoga
teladan Veronika membuat kami berani berbuat sesuatu, meskipun kecil, untuk meirngankan beban
mereka yang sedang menderita. Dengan demikian kami telah meringankan pula beban-Mu. Sebab
Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Bila kita meringankan
duka orang yang sengsara
Tuhan Allah berkenan
Perhentian 7
Yesus jatuh untuk kedua kalinya

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu


U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Kendati sudah ditolong oleh Simon dari Kirene dan wajah-Nya sudah dibersihkan, tubuh Yesus tidak
bertambah segar. Salib yang menindih terasa semakin berat. Perjalanan masih jauh. Yesus semakin
payah
Untuk kedua kalinya Yesus jatuh. Meskipun begitu dengan teguh hati Ia bangun. Diangkat-Nya lah
kembali Salib berat itu; Ia meneruskan perjalanan tanpa mengeluh.
Apa yang dinubuatkan Yesaya kini menjadi kenyataan, “Dia dianiaya, Dia membiarkan diri ditindas, dan
tidak membuka mulut-Nya, seperti anakdomba yang dibawa ke tempat pembantaian; seperti induk
domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, Ia tidak membuka mulut-Nya.”
(Cfr. Yes 53:7)

Marilah berdoa,
Ya Yesus yang tabah, bantulah kami agar mampu bangkit dari kelemahan-kelemahan kami. Semoga
kami mampu memperbaiki diri, dan berani bangkit dari dosa-dosa kami, seperti Engkau bangkit
kembali ketika jatuh tertimpa Salib. Sebab Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Bilamana kami goyah
dan tercampak karena salah
ya Tuhan, tegakkanlah
Perhentian 8
Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu


U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Tatkala Yesus menapaki jalan Salib-Nya menuju Golgota, banyak orang mengikuti Dia; diantaranya
banyak wanita yang menangisi dan meratapi Dia. Yesus berpaling kepada mereka dan berkata, “Hai
puteri-puteri Yerusalem, janganlah Engkau menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan
anak-anakmu!” (Cfr. Luk 23:28)
Kita sering tidak punya waktu dan hati untuk orang lain. Kita sibuk dengan diri kita sendiri saja. Apalagi
kita merasa bahwa penderitaan kitalah yang paling berat, dan orang lainlah penyebab penderitaan kita.
“Kita sendiri susah, mana mungkin harus menghibur orang lain?” Beginilah kita sering membela diri.
Yesus memberi teladan supaya kita menghibur orang lain, meskipun kita sendiri sedang menderita.
Tetapi lebih dari itu, kita perlu menangisi diri kita sendiri. Kita perlu bertobat dan mengajak orang lain
untuk bertobat.

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus yang maharahim, kami bersyukur karena Engkau mengingatkan kami akan dosa
kami. Memenuhi amanat-Mu, semoga kami berani meratapi dosa-dosa kami. Bantulah kami bangkit
dari dosa dan kelemahan kami, lalu mengusahakan hidup yang berkenan kepada-Mu. Bantulah kami
untuk memperhatikan orang-orang yang menderita di sekitar kami. Sebab Engkaulah Tuhan kami, kini
dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Dalam tobat yang sejati
kini akan kuratapi
dosa dan pelanggaran
Perhentian 9
Yesus jatuh untuk ketiga kalinya

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu


U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Hari semkain panas. Jalan yang menuju puncak Golgota semakin menanjak. Tubuh Yesus yang
semakin lemah tidak mampu menahan beban Salib yang berat. Untuk ketiga kalinya Yesus jatuh,
Tubuh-Nya terbanting di tanah yang berbatu-batu. Darah kemblai mengucur dari luka-luka-Nya.
Dengan sisa tenaga-Nya, Yesus berusaha bangun. Yesus mau menyelesaikan perjalanan sampai ke
puncak Golgota.Cinta-Nya keapda manusia dan ketaatan kepada kehendak Bapa-Nya memberikan
kekuatan yang begitu besar kepada Yesus.
Beban Yesus semakin berat kalau kita sering jatuh dalam dosa; atau kalau kita menjatuhkan orang
lain. Dengan jatuh dan bangun lagi Yesus mengajar kita untu tidak putus asa. Kalau kita jatuh dalam
dosa, kita bangun lagi.

Marilah berdoa,
Ampunilah dosa-dosa kami ,ya Yesus yang maharahim. Bebaskanlah kami dari belenggu dosa yang
memenjarakan kami. Tuntunlah langkah kami mengikuti jalan-Mu; jalan menuju ke hidup kekal.
Engkaulah Tuhan kami kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Bila hatiku gelisah
karna dosa dan derita
tangan-Mu ulurkanlah
Perhentian 10
Pakaian Yesus ditanggalkan

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu


U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Sesampai di puncak Golgota para prajurit menanggalkan pakaian Yesus dengan paksa. Mereka
mengambil pakaian Yesus, lalu membaginya menjadi empat bagian; untuk tiap-tiap prajurit satu
bagian. Demikian juga jubah-Nya mereka amabil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas sampai ke bawah
hanya satu tenunan. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain; “Janganlah kita
membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa
yang mendapatkannya.” Maka genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci, “Mereka membagi-
bagikan pakaian-Ku diantara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku.” (Cfr. Yoh 19:23-24)
Yesus telah menajdi manusia yang paling hina. Bagaimanakah sikap kita terhadap-Nya? Sudahkah kita
melakukan seperti yang dikatakan Yesus pada hari penghakiman?- “Ketika Aku telanjang, kamu
memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku dalam penjara, kamu
mengunjungi Aku. Sebab sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang yang
paling hina ini kamu melakukannya untuk Aku.” (Cfr. Mat 25:36)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur karena dengan dihinakan di Salib Engkau telah memulihkan
martabat kami yang cemar akibat dosa. Semoga kami mampu menjaga martabat kami yang luhur dan
suci, serta menghindari hal-hal yang merendahkan martabat kami. Terlebih, semoga kami selalu
menaruh hormat dan menjaga martabat-Mu sendiri yang Kau pertaruhkan dalam diri sesama kami.
Engkaulah Tuhan kami, kini dan sepanjang segala masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Pakaian-Mu dibagikan
martabat-Mu direndahkan
Kau tinggikan harkatku
Perhentian 11
Yesus disalibkan

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu


U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Sampailah mereka di tempat yang bernama Golgota, yang berarti tempat tengkorak. Para serdadu
memberikan anggur bercampur mur kepada Yesus, tetapi Yesus menolaknya. Kemudian mereka
menyalibkan Dia. (Cfr. Mrk 15:22-24a)
“Manusia lama kita telah turut disalibkan bersama Yesus, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya,
agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.” (Cfr. Rm 6:6)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur Engkau berkenan menanggung sengsara di Salib untuk
membebaskan kami dari kekuasaan dosa. Berilah kami kekuatan untuk menyalibkan dosa-dosa kami,
agar kami kelak Kau bangkitkan dan boleh menikmati kebahagiaan bersama Engkau. Engkaulah
Tuhan kami kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Dari Salib Kau melihat
tak terbilang yang menghujat
berapakah yang taat
Perhentian 12
Yesus wafat di kayu Salib

P: Kami mneyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu


U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Ketika itu hari sudahkira-kira pukul duabelas siang, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai
pukul tiga, sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan
suara nyaring, “Ya Bapa , ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku!” Dan sesudah berkata
demikian, Yesus menyerahkan nyawa-Nya (Cfr. Luk 23:44-46)

hening sejenak untuk menghormati wafat Tuhan

Kepala pasukan dan prajurit-prajurit yang menjaga Yesus menjadi sangat takut menyaksikan wafat
Yesus secara demikian. Mereka berkata, “Sungguh orang ini adalah Anak Allah!” (Cfr. Mat 27:54)
“Jika kita telah mati bersama Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga bersama Dia. Maka
hendaklah kita semua sadar; kita telah mati bagi dosa, tetapi hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.”
(Cfr. Rm 6:8)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, melalui wafat-Mu di Salib, Engkau telah menyelamatkan kami. Semoga kami
yang telah mengenal misteri Salib dan mengamalkannya di dunia ini kelak boleh menikmati buah-buah
penebusan dalam Kerajaan Surga bersama Engkau Tuhan kami, kini dan sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Biji mati menghasilkan
buah yang berkelimpahan
wafat-Mu menghidupkan
Perhentian 13
Yesus diturunkan dari Salib

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu


U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

Di dekat Salib Yesus berdirilah Maria, ibu-Nya, saudara ibu-Nya Maria istri Kleopas, dan Maria
Magdalena. Salah seorang prajurit menikam lambung Yesus, dan segera keluarlah darah serta air
(Cfr. Yoh 19:25 ; Yoh 19:nbsp ; 34). Hari mulai malam. Maka Yusuf dari Arimatea, yang telah menjadi
murid Yesus, memberanikan diri menghadap Pilatus untuk meminta jenazah Yesus. Pilatus heran
waktu mendengar Yesus sudah mati. Setelah mendengar keterangan kepala pasukan, ia berkenan
memberikan jenazah Yesus (Cfr. Mrk 15:42-46)
Maria menerima jenazah Yesus di pangkuannya. Maria melaksanakan apa yang pernah dikatakannya,
“Aku ini hamba Tuhan, jadilah keapdaku menurut perkataanmu.” (Cfr..Luk 1:38) Maria memang pantas
menjadi teladan setia orang beriman. Ketika Yesus menderita, ia tetap setia berada di samping-Nya.

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memperbaharui dunia lewat sengsara-Mu yang mengagumkan.
Resapkanlah dalam diri kami karya belaskasih-Mu ini, sehingga kami selalu ingat akan misteri agung
ini, dan boleh mengabdikan diri kami sepenuhnya hanya kepada-Mu. Engkaulah Tuhan kami kini dan
sepanjang masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Salib tanda kehinaan
jadi lambang kemenangan
karena Tuhan t’lah menang
Perhentian 14
Yesus dimakamkan

P: Kami menyembah Dikau ya Tuhan dan bersyukur kepada-Mu


U: Sebab dengan Salib Suci-Mu Engkau telah menebus dunia

“Para murid mengambil jenazah Yesus dan mengafaninya dengan kain lenan, dan memburatinya
dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. Dekat tempat Yesus
disalibkan ada sebuah kubur baru yang didalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Maka
mereka membaringkan mayat Yesus disitu”. (Cfr. Yoh 19:40-42).
“Kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya. Oleh pembaptisan
kita telah dikuburkan bersama-sama Dia, supaya, sama seperti Kristus dibangkitkan dari antara orang
mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup secara baru.” (Cfr. Rm 6:3-4)

Marilah berdoa,
Tuhan Yesus Kristus, Engaku telah turun ke bumi dan naik ke surga dengan mulia. Semoga kami yang
telah dikuburkan bersama Engkau dalam pembaptisan, boleh bangkit pula bersama Engkau untuk
hidup abadi. Engkaulah Tuhan kami sepanjang segala masa.
U: Amin.
P: Tuhan, kasihanilah kami
U: Allah, kasihanilah kami, orang berdosa ini
Bapak Kami
Tuhan Yesus dimakamkan
masuk alam kematian
sampai bangkit mulia

Anda mungkin juga menyukai