Anda di halaman 1dari 5

ARTI DAN MAKNA SIMBOL LITURGI

PENGERTIAN SIMBOL SECARA UMUM


Simbol merupakan identitas. Mau bukti? Seandainya Anda melihat gambar apel
kroak di sisi kanannya, kemungkinan besar Anda akan langsung ingat pada sebuah
perusahaan Amerika penjual komputer dan berbagai piranti lunak. Perusahaan itu
ialah Apple. Atau misalnya, sebuah mobil melintas di depan Anda; di kap mesin
mobil itu bertengger seekor macan kecil—tentunya bukan macan beneran—yang
tengah menerkam mangsanya, niscaya Anda akan berdecak-decak. Mobil yang
punya lambang seperti itu adalah mobil merek Jaguar yang keren juga mahal.

Bukan saja dalam dunia niaga tetapi juga dalam dunia keagamaan, simbol punya
perananan penting yang dirancang dan dipublikasikan dengan dilindungi hak cipta
sehingga tidak boleh dipakai sembarangan. Contoh : “Umat Buddha keberatan jika
simbol agama kami menjadi simbol restoran komersial, yang menjual wine
(mimunan keras) dan daging. Nama Buddha kok digunakan untuk berjualan.
Mereka, kan dapat menggunakan banyak nama dagang lain selain nama Buddha,”
kata Ketua Umum Pengurus Pusat Magabudhi, Pendeta Surya Widya, seusai
pertemuan dengan pengelola restoran Buddha-Bar yang beralamat di Jalan Teuku
Umar Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat, yang memiliki 2 pintu masuk. Agama
Buddha di Indonesia adalah agama yang diakui oleh negara (dijamin
keberadaannya) selain agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Konghuchu
(sumber dari internet).

Arti dan Fungsi

Simbol berasal dari bahasa Yunani symbolon, kata kerja: symbalein yang berarti
tanda pengenal yang menjelaskan dan mengaktualisasikan suatu perjumpaan dan
kebersamaan yang didasarkan oleh suatu kewajiban atau perjanjian. Dapat juga
dikatakan bahwa simbol adalah tanda indrawi, barang atau tindakan, yang
menyatakan realita lain di luar dirinya. Simbol memiliki lingkup makna dan
kandungan isi yang amat luas, karena itu merupakan sarana ulung untuk
mengungkapkan sesuatu tentang APA YANG AKAN DITAMPILKAN. Simbol
melibatkan emosi individu, gairah, keterlibatan dan kebersamaan. Selain itu, simbol
juga terbuka terhadap berbagai arti dan tafsiran, tergantung bagaimana setiap
individu memaknai simbol itu sendiri. Simbol sebelum dipublikasikan biasanya
“diberkati” terlebih dahulu sebelum digunakan. Fungsi simbol yaitu menjembatani
masa sekarang dan masa lalu. Dengan demikian kita yang ada pada masa kini
dapat hadir pada masa lalu dan sebaliknya, mereka yang ada pada masa lalu dapat
hadir di tengah-tengah kita saat ini. Melalui dan dalam simbol dapat terungkap apa
yang disimbolkan. Simbol juga berfungsi sebagai salah satu bentuk komunikasi
antara pembuat simbol dan pemakai atau plihat simbol.

Tanda dan Lambang


Simbol dengan pengertian di atas berbeda dengan pengertian Tanda dan Lambang
meskipun berarti sesuatu yang bagi seseorang bisa mewakili suatu obyek tertentu,
namun sering apa yang yang ditampilkan dalam suatu tanda atau lambang lebih
bertujuan memberikan arah,petunjuk,peringatan dan penjelasan tentang maksud
dan tujuan yang diharapkan. Jadi Tanda atau lambang merupakan visualisasi dari
sesuatu yang hendak ditampilkan. Simbol lebih dari itu, karena antara pembuat
simbol, simbol pada dirinya dan pemanfaat simbol terjalin suatu ikatan perjanjian
dan kesepakatan yang mendalam. Memang rada sulit memisah-misahkan. Namun
kurang lebih semacam itu kita bisa membuat pembedaan di antara istilah-istilah itu.

SIMBOL SIMBOL DALAM KEAGAMAAN


Ruang lingkup agama adalah Allah dengan manusia. Allah adalah suatu substansi
yang transcedent / meta phisika. Dogmatis, Allah adalah Adi kodrati. Sesungguhnya
tak pernah seorangpun bisa berdialog dan berkomunikasi dengan Allah Sang
pencipta secara kasat mata ( Contoh : Ketika Musa meminta supaya Allah
memperkenankan diriNya mewujud secara phisik, Allah tidak bisa mememuhi
harapan Musa. Ketika Musa diminta menghadap Allah, Musa harus merebahkan diri
dan menutup matanya karena tidak mungkin bertahan terhadap kemuliaan Allah,
sebagai gantinya Musa hanya bisa melihat cahaya yang sangat kuat di antara
semak-semak. Contoh lain : Ketika Allah memperdengarkan suaraNya tanpa wujud
apapun , hanya ada burung merpati yang sedang terbang dalam peristiwa
pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis ).

Maka manusia menciptakan alat bantu komunikasi (Liturgi). Liturgi dipahami sebagai
sebuah gerak-dinamika supaya mampu terhubung dan berdialog dengan Allah,
untuk menerima message dari sang Ilahi dan menerima message dari umat. Gerak
dinamika itu kemudian divisualisasikan melalui berbagai simbol yang sangat khas
dan khusus. Sebuah teratai yang mengembang dan Patung Buddha misalnya
adalah simbol milik agama Buddha. Sedang agama Islam diwakili oleh simbol bulan
sabit dan bintang, dalam agama Hindu kita menjumpai swastika, dalam agama
Yahudi ada bintang bersegi lima yang sangat khusus.

MENGENAL BERBAGAI SIMBOL ( KHUSUS UNTUK KEKRISTENAN )


Tubuh manusia
Manusia dapat dikatakan sebagai simbol liturgis. Hal ini dikarenakan manusia dapat
mengungkapkan dan melaksanakan dirinya dalam bentuk simbol. Caranya dapat
berupa kegiatan indrawi maupun melalui gerakan dan bahasa tubuh. Kegiatan
indrawi yang dimaksud misalkan mendengarkan, melihat, menyentuh, merasakan
dan mencium. Gerakan dan bahasa badan seperti : berdiri, berlutut, penumpangan
tangan, pembasuhan tangan-kaki, gerakan dan sikap tubuh pada waktu berdoa dll.

Benda dan gambar


Benda dan gambar bisa juga menjadi simbol maupun dihayati sebagai simbol. Di
dalam gereja : patung salib, mimbar, altar ,gambar / ornamen / relief dan patung
misalnya mengandung arti dan dapat membangkitkan emosi. Selain itu benda-benda
lain seperti Roti dan Anggur, Air, Minyak, juga digunakan sebagai simbol liturgis.
Simbol benda pun dapat dibagi menjadi dua yaitu simbol yang berasal dari benda
alamiah dan yang berasal dari benda buatan.
Binatang/hewan
Walaupun sedikit namun ada beberapa yang dijadikan simbol. Domba dan Burung
Merpati, ikan juga dijadikan simbol kekristenan. Bahkan dikalangan umat Katolik
lebih banyak lagi ditampilkan seperi Naga, Kuda, Singa (untuk pelindung orang-
orang kudus, bdk. dengan aliran totemisme dari suku Indian, juga agama Hindu
yang mengistimewakan Lembu.

Tumbuhan/tanaman
Pohon Anggur, bunga Lily juga maenjadi simbol-simbol di dunia Kekristenan yang
masing-masing mempunyai arti dan makna yang menyentuh hati dan dihayati umat

Warna
Pemilihan warna liturgi dipengaruhi oleh penafsiran makna atas simbol tersebut. Di
dalam liturgi, warna melambangkan sifat dasar misteri iman yang dirayakan serta
menegaskan perjalanan hidup Kristiani sepanjang tahun liturgi. Warna-warna yang
biasanya dipakai antara lain warna putih, kuning, merah, hijau, ungu, dan hitam.

CONTOH-CONTOH SIMBOL

Simbol dari gerakan tubuh

Contoh simbol yang menggunakan gerakan tubuh antara lain :


 Penumpangan Tangan. Penumpangan tangan mempunyai makna pencurahan Roh Kudus.
Biasanya dilakukan pada penahbisan pendeta atau imam dan dalam kebaktian kebaktian
umat
 Bersalaman, mengungkapkan wujud dari Kasih dan Persaudaraan. Bersalaman dilakukan
oleh umat ketika kita saling memberikan Salam Damai.
 Berlutut, merupakan salah satu sikap doa yang mengungkapkan kerendahan hati
seseorang yang ingin memohon kepada Tuhan atau bersembah sujud kepada-Nya. Melipat
tangan, menengadahkan tangan juga merupakan simbol berdoa. Berdiri, merupakan sikap
tanggap dan responsif atas sesuatu yang Tuhan anugerahkan pada umat
 Pembahasuhan tangan/kaki, merupakan aktifitas pembersihan diri tapi juga sikap
merendahkan diri dan penyambutan yang baik (dalam tradisi Yahudi misalnya)
 Mengangkat tangan / melambai tangan menari, sikap mengagungkan Tuhan atau
kesukacitaan umat

Simbol dari benda alamiah

Roti dan Anggur, Air, Minyak, merupakan contoh simbol liturgis dari benda alamiah.
 Roti dan Anggur, yang digunakan dalam perayaan Ekaristi atau Perjamuan Kudus
menyimbolkan persekutuan dengan tubuh dan darah Kristus.
 Air, dipakai dalam berbagai macam perayaan liturgi. Misalnya dalam baptisan memiliki
makna simbolis yaitu untuk mengungkapkan pembersihan dosa dan penganugerahan
keselamatan dan penciptaan baru
 Minyak, yang biasa digunakan adalah minyak dari pohon zaitun (meskipun demikian,
menurut buku-buku pontifikal Romawi minyak liturgi bisa berasal dari tumbuhan lain).
Minyak dapat merupakan simbol bagi anugerah kepenuhan hidup dan kesuburan (Mazmur
128:3 dan Mazmur 133:2). Minyak dalam liturgi juga melambangkan daya kekuatan Allah
yang memberi kekuatan bagi perjuangan hidup dan penyertaan Allah dalam tugas
kepemimpinan (peminyakan raja-raja dalam PL).

Simbol dari benda buatan

Simbol-simbol yang berasal dari benda buatan seperti :


 Salib, merupakan simbol keselamatan. Pengorbanan Kristus yang rela mati untuk
meenebus dosa-dosa manusia.
 Lilin, sering dipakai juga dalam bermacam-macam perayaan liturgi dan salah satunya
adalah saat perayaan Paska. Lilin Paska menyimbolkan kehidupan yang baru yang
menyala. Api adalah lambang semangat yang berkobar-kobar. Yesus telah bangkit dan
lilin itu menyimbolkan kebangkitan Yesus. Lilin juga berfungsi sebagai pendorong dan
pembantu meditasi.

Simbol dengan memakai binatang/hewan


 Domba, merupakan simbol kawanan umat Isrel, umat milik Kristus, namun juga dipakai
sebagai simbol akelemahan ketidakberdayaan , kepolosan dan ketulusan
 Merpati, simbol kesetiaan, simbol kepercayaan. Ingat waktu Yesus dibaptis. “Inilah
AnakKu yang kukasihi, kepadanya Aku berkenan” demikian suara dari Allah Bapa.
Biasanya simbol ini dipakai pada saat hari raya Pentakosta.
 Ikan, adalah simbol Kristus yang dipopulerkan oleh orang-orang Kristen pada awal mula
kebangkitannya dan mendapatkan tekanan dan ancaman.

Simbol dengan memakai tumbuhan/tanaman


 Kebun Anggur, adalah simbol bangsa Israel. Memiliki kebun anggur adalah suatu
kebahagiaan dan simbol kebanggaan. Sayang sekali bangsa Israel sebagai kebun anggur
milik Tuhan| kerapkali tidak menghasilkan buah-buah kehidupan yang berkenan di hati
Tuhan
 Bunga Lily, simbol Paskah. Tumbuhan lily ini hanya akan tumbuh dan berbunga jika ia
ditanam, busuk dan mati dulu di tanah. Catatan : secara umum bunga lily diakui sebagai
simbol keabadian, ketulusan dan keangungan (dipakai dalam upacara2 kenegaraan,
perkawinan dll)

Simbol dengan memakai teori warna


Warna ternyata amat serius. Orang buta warna bisa gagal mendapat SIM, tidak bisa
diterima bekerja di bidang cetak mencetak / desain grafis dst. Dalam Ilmu Psikologi
sampai ada penelitian tentang pengaruh warna pada tingkah laku manusia
( Contoh : ketika berbusana, banyak sekali pilihan warna yang wajib diserasikan
bahkan warna tas, sandal, sepatupun kita seleksi ketat , ketika memilih warna cat
rumah, ketika memberi zat pewarna pada makanan tertentu, ketika memilih corak
warna pada barang-barang favorit )

 Warna putih
Warna putih mengungkapkan kegembiraan dan kesucian. Warna putih juga dikaitkan
dengan kehidupan baru. Selain itu juga warna putih dapat melambangkan sebuah
kesempurnaan, kejayaan dan kemuliaan abadi. Biasanya warna ini dipertukarkan atau
digunakan bersama-sama dengan warna kuning. Warna putih dapat dipakai pada hari raya
seperti Natal, Paska, Kamis Putih.
 Warna kuning
Hampir sama dengan warna putih, warna kuning mengungkapkan kemuliaan, kemenangan
dan kegembiraan. Warna kuning umumnya dilihat sebagai warna yang mencolok sehingga
lebih kuat menunjukkan makna kemuliaan. Warna ini juga dapat dipakai saat Natal, Paska,
Kamis Putih ,dll.
 Warna merah
Warna merah biasanya melambangkan api dan darah. Selain itu juga dapat menyimbolkan
Roh Kudus, cinta kasih, pengorbanan dan kekuatan. Di dalam tradisi Romawi kuno, warna
merah digunakan sebagai simbol kekuasaan tertinggi yaitu kaisar. Warna merah biasanya
digunakan pada saat hari raya Jumat Agung, Pentakosta, Minggu Palma.
 Warna hijau
Warna hijau pada umumnya menandakan sebuah ketenangan, kesegaran dan melegakan.
Selain itu juga dapat melambangkan harapan, syukur, dan kesuburan. Warna ini dipilih
dan dipakai dalam minggu biasa di dalam liturgi sepanjang tahun. Pada masa-masa itu
manusia dapat menghayati hidupnya dengan penuh ketenangan terhadap karya-karya
Tuhan.• Warna ungu
Warna ungu merupakan simbol bagi kebijaksanaan, keseimbangan, sikap berhati-hati dan
mawas diri. Selain itu warna ini juga mengungkapkan pertobatan. Digunakan pada masa
Prapaska dan Adven, ketika manusia diundang untuk bertobat, mawas diri dan
mempersiapkan diri bagi perayaan Natal dan Paska.
 Warna hitam
Warna hitam biasanya dipakai untuk melambangkan kematian, kegelapan ,kesedihan dan
kedukaan. Warna ini digunakan pada saat ibadah atau peristiwa kematian.

Anda mungkin juga menyukai