(substansi/sub·stan·si/ n 1 watak yang sebenarnya dari sesuatu; isi; pokok; inti; 2 unsur;
zat: pembakaran terjadi sebagai hasil persenyawaan sebuah -- dengan oksigen; dalam konferensi
akan dihimpun -- masalah yang akan kita bicarakan dalam pertemuan tingkat tinggi
mendatang; 3 kekayaan; harta: pikiran itu merupakan -- yang tidak kelihatan; 4 Ling medium
yang dipakai untuk mengungkapkan bahasa)
• Begitu pula dengan bahasa yang dipakai.
Agama A menggunakan bahasa A1 baik
dalam kitab sucinya, maupun dalam tata
cara ibadah. Di pihak lain, agama B memilih
menggunakan bahasa B1. Perbedaan simbolik
yang hanya terletak pada permukaan itu
dijadikan alasan untuk saling membenci, dan
memusuhi satu sama lain.
ARTI LITURGI
• Liturgi (leitourgia) pada awalnya berarti “karya publik”.
• Dalam sejarah perkembangan Gereja, liturgi diartikan
sebagai keikutsertaan umat dalam karya keselamatan
Allah.
• Di dalam liturgi, Kristus melanjutkan karya Keselamatan
di dalam, dengan dan melalui Gereja-Nya. ((lih.
Katekismus Gereja Katolik (KGK) 1069))
• Dalam kitab Perjanjian Baru, yaitu Surat kepada Jemaat
di Ibrani, kata leitourgia dan leitourgein disebut 3 kali
(lih. Ibr 8:6; 9:21; 10:11) yang mengacu kepada
pelayanan imamat Kristus.
• Maka, liturgi merupakan wujud pelaksanaan
tugas Kristus sebagai Imam Agung, di mana
Kristus menjadi Pengantara satu-satunya
antara manusia kepada Allah Bapa, dengan
mengorbankan diri-Nya sekali untuk selama-
lamanya (lih. Ibr 9:12; 1 Tim 2:5).
• Korban Kristus yang satu-satunya inilah yang
dihadirkan kembali oleh kuasa Roh Kudus,
dalam perayaan Ekaristi
• Dengan demikian, liturgi merupakan penyembahan
Kristus kepada Allah Bapa di dalam Roh Kudus, dan
dalam melakukan penyembahan ini, Kristus melibatkan
TubuhNya, yaitu Gereja.
• Karena itu, liturgi merupakan karya bersama antara
Kristus-Sang Kepala, dan Gereja yang adalah Tubuh
Kristus, ((lih. Konsili Vatikan II, Sacrosanctum
Concillium 7)) sehingga tidak ada kegiatan Gereja yang
lebih tinggi nilainya daripada liturgi karena di dalam
liturgi terwujudlah persatuan yang begitu erat antara
Kristus dengan Gereja sebagai ‘Mempelai’-Nya dan
Tubuh-Nya sendiri. ((lih. KGK 1070, SC 7))
• Jadi definisi liturgi, menurut Paus Pius XII dalam surat
ensikliknya tentang Liturgi Suci, Mediator Dei,
menjabarkan definisi liturgi sebagai berikut:
• “Liturgi adalah ibadat publik yang dilakukan oleh
Penebus kita sebagai Kepala Gereja kepada Allah Bapa
dan juga ibadat yang dilakukan oleh komunitas umat
beriman kepada Pendirinya [Kristus], dan melalui Dia
kepada Bapa. Singkatnya, liturgi adalah ibadat
penyembahan yang dilaksanakan oleh Tubuh Mistik
Kristus secara keseluruhan, yaitu Kepala dan anggota-
anggotanya.” ((Paus Pius XII, Mediator Dei 20))
• menurut Rm. Emanuel Martasudjita, Pr,
“Liturgi adalah perayaan misteri karya
keselamatan Allah di dalam Kristus, yang
dilaksanakan oleh Yesus Kristus, Sang Imam
Agung, bersama Gereja-Nya di dalam ikatan
Roh Kudus.” ((Rm. Emanuel Martasudjita,
Pr., Liturgi, Pengantar untuk Studi dan Praksis
Liturgi, (Yogyakarta: Kanisius, 2011), p.22))
SIMBOL-SIMBOL DALAM GEREJA
KATOLIK
Apakah IHS itu?
• Apa arti dari IHS sesungguhnya – Yesus
Nama Yesus, dalam bahasa Yunani, tertulis ιησους
dimana jika dialih bahasakan menjadi “ihsous” dan
pengucapannya adalah iēsous. Inilah Nama Yang
Tersuci seperti yang tertulis di Injil.
Di dalam bahasa Ibrani , nama “Yesus” tertulis ישוע
dimana jika dialih bahasakan menjadi “yeshu‘a” dan
pengucapannya adalah yeshūa.
• Piala/cawan : berasal
dari Bahasa Latin calix,
artinya piala. Piala ini
tempat anggur yang
pada saat misa
dikonsekrir menjadi
darah Kristus.
• PURIFIKATORIUM
• Purificatorium/kain piala :
merupakan kain kecil persegi
empat yang
digunakan untuk
membersihkan piala dan juga
alas untuk selubung bagi
tangan petugas liturgy.
• berasal dari bahasa
Latin “purificatorium”, yaitu
sehelai kain lenan berwarna
putih berbentuk segi empat
untuk membersihkan piala,
sibori dan patena. Sesudah
dipergunakan, purifikatorium
dilipat tiga memanjang lalu
diletakkan di atas piala.
PATENA
• Patena : sejenis piring kecil berbentuk bulat yang berlapis
emas, yang digunakan untuk meletakkan hosti besar.
• berasal dari bahasa Latin yang artinya “piring”. Patena,
yang sekarang berbentuk bundar,datar, dan dirancang
untuk roti pemimpin Perayaan Ekaristi, aslinya sungguh
sebuah piring. Dengan munculnya roti-roti kecil yang dibuat
khusus untuk umat yang biasanya disimpan dalam sibori,
fungsi dari patena sebagai piring menghilang. Maka
bentuknya menjadi lebih kecil (Sejak abad 11). Menurut
PUMR 2000, “untuk konsekrasi hosti, sebaiknya digunakan
patena yang besar, di mana ditampung hosti, baik untuk
imamdan diakon, maupun untuk para pelayan dan umat
• Patena, hendaknya dibuat serasi dengan pialanya, dari
bahan yang sama dengan piala, yaitu dari emas atau
setidak-tidaknya disepuh emas. Patena diletakkan di atas
purifikatorium.
CORPORALE