KISI-KISI LITURGIKA
Jelaskan warna, simbol dan sikap Jemaat dalam
1. Jelaskan pemahaman saudara terhadap istilah Liturgi dalam
Perjanjian Baru
Jawaban:
 Lukas 1:23; ibrani 9:21 dan ibrani 11:1
 Ibrani 8:2, 6 ibadah diartikan sebagai Kristus melakukan
perkerjaan sama seperti imam melayani ibadah.
 Roma 15:16 ibadah diartikan sebagai pekerjaan rasul dan
pekabaran injil kepada orang yang tidak percaya (kafir) –
diakonia –kainonia -apostolat
 Filipi 2:17 ibadah kiasan untuk al percaya
 Ibarani 1:7, 14 ibadah diartikan sebagai perkerjaan malikat-
malaikat yang melayani.
 Roma 13:6 ibadah sebagai jabatan pemerintah-memimpin-
mengayomi.
 Roma 15:27; 2 kor 9:12; filipi 2:25, 30 didalam ibadah
perlu dikumpulakn persembahan untuk pekerjaan Allah
(pelayanan).
 Kis 13:2 ibadah adalah persekutuan umat Allah yang
berdoa dan berpuasa.
2. Apa yang saudara pahami tentang Alkitab sebagai kitab
berliturgi? Jelaskan!
Jawaban:
ALKITAB ditulis mengunakan 3 bahasa yaitua Ibrani, Aram,
Yunani. Ketiga bahasa ini tidaklah mudah dipelajari atau
dipahami jika ada kesalahan dalam penafsiran (multi tafsir)
maka sesat. Bahasa ALKITAB menjadi suatu makna penting
dalam hidup manusia yaitu symbol, puitis, gaya bahasa
(metaforsis) dan mistik (jimat) konsep secara umum.
ALKITAB merupakan tidak hanya menyangkut mistik akan
tetapi holistic/ keseluruhan hidup manusia (yoh 4:24).
3.
berliturgi
Jawaban:
Putih: Petunjuk ke arah terang Allah dan kemuliaan Kristus;
lambang sukacita, kesucian dan kebahagiaan hidup di surga.
Warna ini dipakai pada minggu-minggu: Peringatan Kelahiran
Kristus, Epiphanias, Kebangkitan Kristus, dan hari Sabtu
malam sebelum hari Minggu Kebangkitan Kristus.
Merah: Simbol api kasih Roh Kudus. Biasanya dipakai pada
minggu: Pentakosta.
Hijau: Petunjuk tentang kehidupan, benih iman dan harapan.
Warna ini biasanya dipakai pada minggu-minggu: sesudah
Epiphanias, dan minggu-minggu setelah Trinitatis.
Ungu/Violet: Petunjuk tentang kerinduan akan terang dan
kehidupan, pertobatan. Warna ini dipakai pada minggu-
minggu: Advent, Prapaskah, dan masa puasa serta masa
permohonan untuk pengampunan akan dosa.
Hitam: Petunjuk bagi orang yang putus asa terhadap
kehidupannya dengan kondisi kesusahan dan perbuatan
kegelapan atau kejahatan. Warna ini dipakai pada hari Jumat
Agung (Kematian Tuhan Yesus Kristus), peringatan bagi
mereka yang telah meninggal (atau Akhir Tahun Gerejawi) dan
pada waktu kebaktian kesedihan atau kesusahan (1993: 171-
172).
Kemudian, tindakan atau gerak dalam ibadah merupakan
simbol yang bermakna, seperti: mendengarkan, melihat,
berjalan, berdiri, duduk, berkumpul.
 Mendengarkan: bukanlah suatu tindakan reseptif yang
hanya menerima saja, melainkan tindakan aktif.
Mendengarkan merupakan tindakan yang sedang membuka
diri untuk menerima dengan sadar sapaan, suara atau kata-
kata dari luar diri kita, untuk memberi perhatian dan mau
masuk ke dalam diri pribadi pembicara/pengkotbah/
pemimpin liturgi, serta sadar diri untuk mengambil bagian
dari peristiwa mendengarkan tersebut. Mendengarkan
berarti menunjukkan sikap dan kesiapan jemaat untuk taat
dan beriman kepada-Nya.
 Melihat: merupakan bentuk ungkapan liturgi untuk melihat
kemuliaan Allah (lih. 2 Kor.4:6). Dengan melihat, jemaat
menyadari tentang keberadaan dunia dan isinya, menjalin
relasi dengan sesama dan dunia. Melihat berarti menyadari
komunikasi dengan Allah yang tercermin lewat simbol-
simbol liturgi – menjalin relasi antar sesama jemaat dan
inter jemaat dengan Tuhan Allah.
 Berjalan: tindakan berjalan dalam liturgi bukanlah asal-
asalan, melainkan berjalan dalam arti teratur, dengan badan
dan kepala tegak, tenang dan agung. Karena berjalan
hendak mengemukakan hakikat Allah yang sedang
berziarah dan bergerak menuju tanah surgawi. Tindakan
berjalan biasanya terjadi prosesi masuk ke ruang ibadah,
perarakan persembahan, atau penutupan dalam liturgi
ekaristi, atau prosesi pada liturgi lainnya.
 Berdiri: memberikan perhatian, kepeduliaan, dan kesiapan
jemaat terhadap kehadiran Tuhan, baik melalui pemimpin
ibadah, maupun dalam sabda dan doa.
 Duduk: sikap yang menunjukkan sesuatu atau untuk
menanti sesuatu atau beristirahar. Dalam liturgi, sikap
duduk melambangkan kesiapan kita untuk mendengarkan
firman Allah dan dalam mendengarkan dibutuhkan sikap
tenang dan perhatian penuh kepada firman-Nya
(Martasudjita, 1998:15-21).
 Roti dan Anggur: sebagai simbol liturgi yang digunakan
pada masa Perjamuan Kudus. Maksudnya: bahwa
pemecahan roti menjadi simbol liturgi yang
mengungkapkan kesatuan dan kebersamaan jemaat,
pertama-tama dengan Allah dan kemudian atas dasar
kesatuannya dengan Allah itu, juga dengan sesama jemaat
sendiri. Sama halnya dengan anggur yang menekankan
persatuan dan kesatuan jemaat dengan berdasar pada
kesatuan perjamuan Kudus atau ekaristi tersebut.
 Air: salah satu sumber alam yang secara mutlak
dibutuhkan oleh setiap mahluk hidup. Air adalah simbol
kesuburan dan kehidupan. Air berfungsi untuk
membersihkan, membasuh dan mencuci diri dari kekotoran.
Namun, air juga bisa berfungsi sebagai sumber bencana
atau kehancuran (seperti: bencana banjir). Air diartikan
sebagai ungkapan pembersihan dosa dan penganugerahkan
keselamatan dan hidup baru.
4. Jelaskan perkembangan liturgi pada masa Gereja mula-
mula!
Jawaban:
 Pada dasarnya liturgi dipengaruhi oleh posisi
kepemimpinan ketika liturgi itu berada, sebagaimana liturgi
mula-mula haruslah berbicara bagaimana proses
kepemimpinan berbicara posisi kepemimpinan gereja pada
mulanya dapat dilihat pusatnya pada jabatan rasul.
Yesus mempersiapkan para rasul untuk menjalankan missi-
Nya di dunia ini. Para rasul kemudian menjadi pemimpin
dan gembala gereja dari hasil penginjilan mereka.
 Para Rasul itu tidak bekerja sendiri.
Sebab, sejalan dengan pertumbuhan jemaat-jemaat Kristen, 
bertumbuh juga bermacam-macam jabatan dalam
 gereja, seperti nabi, evangelis,
pengajar, diakon, penatua dan penilik atau uskup. Semua
mereka berfungsi sebagai pemimpin dan pelayan,
yang tidak bertindak sendiri-sendiri, melainkan dalam
kebersamaan.
 Liturgy mula-mula juga dapat dilihat sebagai amanat Yesus
Kristus sebelum naik ke sorga (matius 28:19-20).
5. Jelaskan perkembangan liturgy pada masa Pertengahan!
Jawaban:
 50-150: Keterkaitan liturgi dengan liturgi sinagoge – liturgi
berkembang berdasar pada ajaran Injil Kristus.
 150-300: Gereja dianiaya – diaspora dan hidup di dunia
kafir – pergumulan hidup membentuk liturgi terjadi sesuai
dengan situasi/keadaan.
 300-500: Gereja diijinkan oleh Kaisar Konstantin Agung
(gereja Negara) –liturgi bebas berkembang tetapi mengikuti
gaya kekaisaran.
6. Jelaskan hubungan antara Kebudayaan, Seni dan Liturgi
dalam berliturgi yang menggereja?
Jawaban:
7. Uraikan pemahaman saudara tentang liturgi dalam gereja
karismatik.
Jawaban:
A. Perayaan atau ibadah kharismatik tidaklah memiliki
liturgi formal atau baku seperti yang dimiliki oleh
gereja-gereja arus utama (telah tersusun dan tertata
sesuai dengan doktrin gereja-gereja arus utama masing-
masing)
B. Ibadah kharismatik menggambarkan pengajaran yang
bersifat cerita dan testimonies (banyak kesaksian).
C. Ibadah kharismatik bersifat fleksibel dan
membangkitkan suasana yang dinamis, dibarengi
dengan respons jemaat secara spontan lewat doa,
nyanyian atau pujian, tarian, kesaksian atau
membacakan sebuah teks Alkitab yang menurut jemaat
(secara personal) telah mempengaruhi hidupnya.
D. Percaya pada hubungan yang bersifat intuitif, yakni
suatu pengalaman atau kesaksian umat yang dirasakan
melalui mimpi atau penglihatan demi mengungkapkan
suatu hal atau ajaran kepada jemaat lainnya.
E. Tubuh dan Roh merupakan satu kesatuan. Ketika
seorang jemaat sakit, maka jemaat lainnya akan
melakukan doa penyembuhan dalam ibadah atau
perayaan komunitas kharismatik. adakalanya pemimpin
menggunakan ‘minyak urapan’ kepada jemaat yang
sakit sebagai unsur yang diyakini mampu memberi
kesembuhan.