Anda di halaman 1dari 18

NAMA : YOHANES DE BRITO WEO

SEMESTER : VII

UJIAN : LITURGIKA

SOAL

1. Sebutkan dan jelaskan secara singkat unsur-unsur Liturgy dalam ibadah Kristen
Jawab:
Secara umum ibadah adalah respon atau tanggapan orang percaya terhadap apa
yang telah dikerjakan Allah bagi orang percaya. Dimana Allah yang Agung telah
menyelamatkan orang percaya dari dosa dan mengangkat orang percaya menjadi
anakNya dan menginginkan bersekutu dalam ibadah. Dalam ibadah orang percaya dapat
memuji-muji, menyembah dan berdoa pada Tuhan dan Tuhan menghibur, menguatkan
dan memperbaharui orang percaya dengan FirmanNya. Sehingga ibadah dapat diuraikan
dalam lima bagian yaitu : pertama, orang percaya berkumpul, bersekutu sebagai umat
Allah (Kis. 2:41-47). Kedua, datang menghadap Allah dengan penuh keberanian, iman
yang teguh dan tulus iklas (Ibr. 10:19-22). Ketiga mempersembahkan persembahan
kepada Allah dalam bentuk Mazmur, pujian, nyanyian rohani, ucapan syukur, doa safaat,
kesaksian, persembahan, dan lain-lain (1 Kor. 14:26-28, Maz. 95:1 - 7; 96:1-9). Keempat,
kehadiran Allah di tengah-tengah umat (Maz. 22:4). Kelima, Kasih, kuasa dam karya
Allah serta FirmanNya dinyatakan di tengah - tengah umatNya (Yes. 33:3).

a) Liturgi Dan Unsur-Unsurnya


Liturgi memiliki peranan yang sangat penting dalam ibadah, sebab liturgi
merupakan alat untuk membawa setiap orang dalam jemaat menikmati dan
mengalami kasih dan kuasa Allah. Ada beberapa unsur dalam liturgi yaitu:
1) Votum
Bukanlah doa, melainkan keterangan hikmat, yang fungsinya seperti ketua
rapat membuka rapat. Dalam ibadat, Votum berfungsi mengubah jemaat yang
berkumpul menjadi persekutuan orang percaya. Sebab itu harus dilakukan pada
permulaan kebaktian.
 Votum
Bukanlah doa, melainkan keterangan hikmat, yang fungsinya seperti ketua
rapat membuka rapat. Dalam ibadat, Votum berfungsi mengubah jemaat yang
berkumpul menjadi persekutuan orang percaya. Sebab itu harus dilakukan pada
permulaan kebaktian.
Contoh keterangan hikmat:
Dalam Perjanjian Lama – bacaan Maz. 124:8 Dalam Perjanian Baru – bacaan Mat.
20:19
Cara pengucapannya: dengan mata terbuka, namun ada yang
mengusulkan dengan mata tertutup dengan alasan Votum sebagai doa.

2) Salam
Istilah dari kata ini adalah salutasi, diambil dari ibadah Yahudi. Rumusnya:
tercantum dalam 1 Sam. 25:6 dan Rut. 2:4 – 1 Sam. 25:6 – “Selamatlah kamu”
Rut. 2:4 – “Tuhan menyertai kamu” Pengarang Perjanjian Baru mengambil alih
dari ibadah Yahudi tersebut, dan pada Perjanjian Baru-lah kita kenal salam waktu ini.
Letaknya dalam ibadah:

3) Introitus
Istilah ini dipakai dalam ritus Romawi, dari asal nyanyian yang disebut inggressa
atau officium yang dipergunakan dalam ibadah Mozarabia di Spanyol dan Callia di
Prancis.
 Rumusnya : Nats pendahuluan (yang sebenarnya harus dinyanyikan)
yang berhubungan dengan tahun gereja dan nats khotbah.
 Prosesnya : Bila nats pendahuluan sudah diucapkan lalu jemaat
menyanyikan nyanyian masuk dan cukuplah dinyanyikan “gloria kecil”
yaitu hormat bagi Bapa, Anak dan Roh Kudus. Bila tidak dinyanyikan
nyanyian masuk jemaat perlu secara spontan (tanpa diberitahu)
menyanyikan suatu kidung atau Mazmur puji-pujian.
4) Pengakuan Dosa, Pemberitaan Anugrah, dan Hukum
Ketiga unsur kebektian ini mulai dipakai pada abad pertengahan. Sejak abad
sepuluh sesudah imam atau pendeta sampai di mimbar atau mezbah menundukkan diri,
menyembah dan mengaku dosa dihadapan Allah, pengakuan dosa itu disebut confesion.
• Pengakuan dosa
Menurut Van Ser Leeuww, begitu kita datang kehadirat Allah kita tak
boleh menunda-nunda untuk mengatakan bahwa kita adalah orang- orang berdosa
dan bahwa dosa-dosa kita menyedihkan hati kita. Jadi, harus segera mengakui
dosa. Tanpa dosa-dosa kita diampuni terlebih dahulu kita tidak dapat melanjutkan
kebaktian. Jadi, pengakuan umum bukan pengakuan dosa pribadi dalam
kebaktian. Dalam kebaktian bukan mengaku dosa saya pribadi tetapi kedosaan
yang saya punyai bersama-sama dengan anggota jemaat. Itulah sebabnya
pengakuan dosa merupakan hal yang sangat penting dilakukan dalam kebaktian.
Menurut E. Schweizer, sedikitpun tidak nyata dalam Perjanjian Baru
bahwa kebaktian jemaat adalah suatu “ulangan” drama keselamatan dengan
pemberitaan hukum, pengakuan dosa dan anugerah. Dalam kebaktian-kebaktian
jemaat Perjanjian Baru tidak ada pengakuan dosa, itu tidak berarti jemaat sudah
sempurna, malahan dengan sangat konkret dikatakan mengenai dosa jemaat baik
dosa sebelum dibaptiskan dan sesudah diampuni. Rom. 7:1-7; 1 Kor. 15:9; Tit.
1:15. Di Perjanjian Baru jemaat telah mendengar bahwa perbuatan Allah telah
berlangsung sehingga segala sesuatu tidak diulang-ulang lagi tiap-tiap minggu
didepan jemaat.

 Caranya : diucapkan atau dinyanyikan. Umumnya tidak keberatan


kalau diucapkan oleh liturgos dimulai dengan undangan: “ Marilah kita
mengakui dosa kita dihadapan Tuhan”, setelah itu akhirnya diaminkan
oleh jemaat: “Tuhan kasihanilah kami, Kristus kasihanilah kami”.
Tanggapan jemaat itu disebut Kyrie Eleison.
 Rumusnya : Diambil dari Alkitab – Maz. 25; 51; 130; Yes. 59;
63; 64; Dan. 9; Rom. 7.
 Pemberian Anugerah
Rumusnya : “Sebagai hamba Yesus Kristus” saya/kami memberitakan
pengampunan dosa terhadap setiap orang yamg dengan tulud ikhlas telah
mengakui dosanya dihadapan Allah. Kemudian disambung dengan nats yang
dipilih: Ef. 2:2 – 7; Rom. 1:4- 5; Yoh.3:16; Rom.8:31-39; 2 Kor. 5:17,21;
kemudian jemaat menjawab dengan pujian misalnya Mazmur.
Caranya : Harus diucapkan atau didengarkan oleh jemaat sambil berlutut
ketika dijawab dengan pujian jemaat berdiri.
 Hukum Musa
 Rumusnya : biasanya sepuluh hukum/ titah (Kel. 20:1-17) atau
ditambah dengan Maz.22:37-40.
 Caranya : dinyanyikan sebagai puji-pujian atau dibacakan kemudian
diaminkan jemaat dengan puji-pujian.

5) Doa, Baca Alkitab, Khotbah


 Doa Firman = Epikliese
Sejak abad ke-5 ditemukan dalam liturgi Gallia, persekutuan diluar
Romawi, yang artinya doa yang memohon kedatangan Roh agar firman Tuhan
dapat diberikan dan didengarkan dengan baik.
Contoh: Hederland “Ya Tuhan kami berdoa kepada-Mu, pimpinlah oleh Roh
Tuhan yang kudus dalam segala kebenaran dan tolonglah kami dengan segala
kemurahan-Mu, supaya beroleh terang oleh Roh-Mu yang kudus oleh Yesus
Kristus Tuhan kami”.
Penempatannya : sebelum khotbah, bahkan ada yang menginginkan sebelum
pembacaan Alkitab dengan alasan tanpa penerangan Roh Kudus Alkitab adalah
huruf yang mati.
 Pembacaan Alkitab
Mulai sejak ibadah synagoge dibacakan Taurat, Kitab nabi-nabi diteliti oleh
Perjanjian Baru. Lalu Taurat dan kitab nabi-nabi digabung dalam pembacaan
Perjanjian Lama. Oleh siapa Alkiatab dibaca? Didalam sejarah mengalami
perubahan-perubahan tentang siapa pembacanya. Mula-mula dibaca oleh seorang
yang disebut Lector, kemudian Diakon, akhirnya Liturgos bahkan dapat dilakukan
oleh siapa saja asal mereka anggota jemaat.
 Khotbah Konsentrasi dalam ibadah berhubungan dengan khotbah:
 Khotbah hanya harus merupakan sebagian dari ibadah, karena ibadahlah
yang terpenting.
 Karena itu durasi khotbah tidak boleh lebih dari 45 menit.
 Khotbah harus membangun jemaat untuk turut aktif mengambil bagian
dalam ibadah.
 Khotbah yang baik bertujuan mengisi pikiran, menyentuh perasaan dan
mengubah hidup jemaat.

6) Pengakuan Iman Rasuli


Asal-usul: Pengakuan Iman Rasuli pada mulanya berkaitan dengan baptisan. Pada
abad pertama kita melihaat orang-orang yang dibaptiskan perlu menjawab “aku
percaya”, lalu diselam. Pernyataan iman yang sifatnya
pribadi ini kemudian menjadi akte bersama, menjadi pengakuan jemaat mulai
dipakai abad ke-5.
Penempatan : Pada jaman Reformasi sebelum / sesudah khotbah atau sebelum doa
safaat. Alasan pengakuan iman sesudah khotbah yaitu
 Karena iman harus dapat diakui oleh orang-orang percaya.
 Karena sesuadh khotbah, sesuadh pengampunan, jemaat segera datang dengan
pengakuannya, kesediaan untuk melayani.

Cara : Sekalipun dapat dinyanyikan menurut Calvin dan Luther, namun sebaiknya
diucapkan sama-sama oleh pelayan maupun jemaat. Karena pengakuan iman ini
diikrarkan jemaat berdiri selaku tanda kesediaan untuk membaktikan diri untuk
pelayanan Tuhan.
Fungsi pengakuan iman : merupakan rangkuman dari Injil yang dijelaskan dan
merupakan jawab jemaat atas Firman yang diberikan.

7) Doa Syafaat
 Istilah Latinnya : Intersessi Isi Doa Syafaat:
 Untuk gereja (pejabat-pejabat, pendeta, diakon, yang sedang sakit, orang yang
melayani)
 Untuk anggota-anggota jemaat (yang baru dibaptiskan, yang sakit, yang
menderita karena nama Yesus)
 Untuk dunia (perdamaian, peperangan, kelaparan, penderitaan)
 Untuk pemerintah (raja, kaisar, tentara, dll) Penempatan:
Dari sejak gereja lama dari abad pertama sampai sekarang doa syafaat
ditempatkan sesudah khotbah, biasanya ditutup dengan Doa Bapa Kami.
Caranya
Bisa dilaksanakan dengan cara berdiri atau belutut, kedua sikap tersebut ada
dalam Perjanjian Baru.

Berdiri – Luk.18:11-15; Mark. 11:25; Mat. 6:5; Yoh. 11:41; 17:1.


Berlutut – Luk.22:41; Mark. 14:25; Mat. 26:39.

8) Persembahan Jemaat (Kolekte)


Asal usul : Persembahan jemaat merupakan unsur dari ibadah perayaan jamuan.
Dalam gereja lama sesuadh pengakuan iman dan doa syafaat biasanya dilanjutkan
dengan perayaan jamuan.
 Penempatannya : secara historis persembahan jemaat memiliki tempat
sesudah khotbah.
 Caranya : didahului dengan nas Alkitab dan doa. Doa itu dipakai dalam 1
Taw. 29:14. Kemudian diakon-diakon mengumpulkannya dan menyerahkan
kepada pelayan untuk diletakkan di meja perjamuan untuk dipersembahkan
kepada Tuhan.
 Bentuknya : berupa barang atau uang.
 Penggunaannya : dalam Kis. 6 pelayanan meja mengumpulkan perjamuan kasih
dan untuk orang miskin. Dalam abad pertama dibagikan bukan saja bagi orang-
orang miskin, janda, dll; melainkan juga kepada orang-orang asing (pendatang).
9) Penyembahan
Dalam gereja mula-mula, penyembahan sudah masuk dalam puji-pujian yang
dinyanyikan oleh jemaat.

10) Paduan Suara


Paduan suara belum mendapat tempat yang pasti dalam gereja protestan. Ada
yang mempergunakannya, kadang-kadang ada yang tidak mau. Pada abad-abad awal
memang paduan suara masuk dalam liturgy ibadah. Tetapi karena sering disalah gunakan
maka pada abad pertengahan ditiadakan. Ruang kesaksian ada kemungkinan masuk
dalam bagian ini.
11) Berkat
Maksud dari berkat :
 Suatu permohonan atau disebut permohonan berkat.
 Suatu pemberian Tuhan yang dikaruniakan kepada jemaat oleh pelayanan yang
ajaib dari seorang imam dan berkat itu riil.
Rumusan berkat untuk gereja lama:
“ kiranya Allah Yang Maha Kuasa, Bapa, Anak, dan Roh Kudus memberkati
kamu” (2 Kor.13:13; Bil. 6:24-26; I Kor. 16:2; Ibr. 13:20-21; Rom. 1:7b; Gal.
1:3-5; Ef. 1:2).
Caranya:
• Oleh pelayan diucapkan dan dengan tangan terulur dan telapak tangan
yang menghadap ke bawah.
• Dapat menyetujui sebagai lambing, pelayan memberkati dengan dua
tangan seolah-olah merangkumi jemaat seluruhnya, tetapi boleh juga
hanya satu tangan.
• Berkat diterima jemaat dengan berdiri dan kepala tertunduk dan
setelah diberkati mengucapkan AMIN.

2. Jelaskan makna Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus dalam Liturgy.


Jawab:
a. Makana barisan
Babtis merupakan sakramen yang sangat penting bagi umat Kristiani
karena menandakan bahwa seseorang benar-benar Kristen, yaitu pengikut Kristus.
Katolik memiliki empat jenis babtis yaitu babtis bayi, babtis dewasa, babtis rindu,
dan babtis darah. Sedangkan dalam Protestan hanya dikenal dua macam babtis,
yaitu babtis bayi dan babtis dewasa. Walaupun demikian, sebenarnya makna dari
jenis-jenis babtis tersebut hampir sama, yaitu sama-sama berpusat pada Yesus
Kristus. Kita tahu bahwa salah satu persamaan Protestan dan Katolik adalah
sama-sama mengakui Yesus Kristus sebagai Juru Selamat. Dan inilah yang akan
kita bahas dalam artikel ini, tidak lain dan tidak bukan adalah makna dari babtis
kudus, yang memiliki hubungan sangat erat dengan Yesus Kristus sebagai Juru
Selamat.
Namun, sebelum kita masuk ke poin-poinnya, mari kita ketahui terlebih
dahulu gambaran umum mengenai babtis kudus. Babtis kudus atau babtis Roh
Kudus adalah suatu karya Roh Allah yang mempersatukan orang-orang yang
percaya dengan Kristus. Banyak orang yang masih berpikir bahwa babtis dapat
menyelamatkan manusia. Namun, sebenarnya tidaklah demikian. Babtis, atau
yang biasa kita kenal dengan babtis air hanya merupakan suatu tanda atau simbol
dari babtis roh yang ada dalam diri kita. Jadi, apabila kita mengaku sudah dibabtis
namun kita tidak memiliki perubahan dan kesungguhan dalam Roh, maka babtis
tersebut sesungguhnya hanya merupakan ritual formalitas dan tidak ada artinya.
Dalam ajaran Protestan, babtis lebih diartikan sebagai gerbang awal saat
seseorang mulai hidup di dalam Yesus. Jadi, babtis bukanlah suatu jalan
keselamatan karena yang bisa menyelamatkan manusia hanyalah penebusan
Yesus di kayu salib, dan babtis merupakan sebuah langkah awal bagi mereka
yang mau hidup dalam Kristus.
makna babtis kudus, diantaranya :

1) Mengakui Dengan Segenap Hati Bahwa Yesus Adalah Juru Selamat


Makna babtis kudus yang pertama yaitu pengakuan bahwa Yesus
adalah Juru Selamat manusia. Apabila kita memutuskan untuk dibabtis, itu
artinya kita telah percaya sepenuhnya bahwa Yesus adalah Juru Selamat.
Ini merupakan salah satu alasan mengapa sebelum dibabtis seseorang
harus memastikan dirinya siap secara jasmani maupun rohani.
Dan sebelum dibabtis, dia juga harus mengikuti katekisasi, yaitu
pembinaan yang diadakan gereja kepada mereka yang akan dibabtis. Maka
dari itu, kita tidak boleh main-main dan harus berani
mempertanggungjawabkan iman kita. Apakah kita siap meninggalkan
kehidupan lama kita? Apakah kita siap meninggalkan kehidupan duniawi?
Apakah kita mau senantiasa hidup di dalam Kristus? Sebelum melakukan
babtis, sebaiknya yakinkan dulu diri kita.

2) Lambang Kematian dan Kebangkitan Yesus


Ketika kita dibabtis, pertama kita akan dibenamkan di dalam air.
Saat kita dibenamkan, itu tandanya kita ikut mati bersama dengan dosa-
dosa kita. Namun kemudian kita akan diangkat dari air. Dan inilah yang
menandakan kita telah lahir baru. Kita akan dibenamkan dan diangkat
selama tiga kali berturut-turut. Sama seperti Yesus yang mati dan bangkit
pada hari ketiga. Babtisan ini merupakan tanda bahwa kita ikut mati dan
bangkit bersama Yesus yang mengalahkan maut. Karena itulah, peristiwa
wafat dan kebangkitan-Nya memberikan pengharapan bagi kita yang
percaya bahwa kita sudah selamat. Kita sudah bebas dari maut.
Dan sekali lagi, babtisan ini tidak akan ada artinya apabila kita
tidak mengalami peristiwa babtis roh, yaitu babtis yang ada dalam diri
kita. Dasar untuk babtis kudus terdapat dalam Matius 29:19-20, dimana di
situ Yesus mengatakan kepada murid-Nya supaya menjadikan semua
bangsa menjadi murid-Nya dan membabtis mereka dalam nama Bapa,
Putera, dan Roh Kudus. Apabila kita sudah dibabtis dalam Roh, itu
tandanya kita telah lahir baru. Allah Tritunggal memandang kita seperti
bayi yang baru lahir yang masih suci. Ia ingin kita memiliki kehidupan
yang baru dan meninggalkan keburukan-keburukan kita di masa lalu.
Hidup dalam terang, menatap masa depan yang telah Ia sediakan, dan
mengejar visi yang Ia berikan.

3) Bukti Ketaatan Kita Kepada Yesus


Iman Protestan percaya, bahwa pada dasarnya babtis tidak
menyelamatkan manusia dari dosa. Babtis merupakan suatu penyerahan
diri kita kepada Tuhan Yesus Kristus. Kita telah ditebus oleh darah-Nya
dan itu tandanya kita sudah sepenuhnya menjadi milik-Nya. Itulah
sebabnya kita perlu melakukan segala hal sesuai kehendak-Nya dan hidup
di dalam-Nya. Dan apabila kita sungguh-sungguh percaya kepada Yesus
dan apabila kita mengakui keselamatan yang Ia berikan, kita akan hidup
seperti yang Rasul Paulus katakan pada Galatia 2:20, yaitu bahwa hidupku
bukannya aku lagi, tapi Yesus dalamku.

4) Bukti Bahwa Kita Adalah Saksi Kristus


Pada poin sebelumnya telah dikatakan bahwa apabila kita telah
dibabtis, maka kita sepenuhnya telah menjadi milik Kristus. Dan salah
satu visi orang percaya adalah menjadi mitra Kristus untuk memenangkan
hati orang-orang supaya mereka juga beroleh keselamatan. Kita akan
hidup di dunia dengan suatu tujuan besar, yaitu menyatakan Kristus
melalui perbuatan kita.
Dan agar dapat melakukan hal tersebut, tentunya kita harus hidup
dalam terang dan memiliki karakter Kristus. Hiduplah dengan
mengandalkan Roh Kudus, sehingga kita menghasilkan buah-buah Roh
yang akan bermanfaat bagi orang lain. Sehingga hal-hal positif dalam diri
kita dapat menjadi saksi bahwa Kristus ada di dalam kita.

b. Makna Perjamuan Kudus:


1) Roti melambangkan tubuh Yesus, Roti hidup dari surge, yang telah
diserahkan bagi kita menderita sengsara disiksa, dianiaya, mati disalib
ganti hukuman karena dosa kita, dan oleh Dia kita memperoleh hidup yang
kekal.
2) Anggur melambangkan darah Yesus yang dicurahkan di kayu salib sebagai
kurban Anak Domba Allah untuk pengampunan dan penyucian kita dari
dosa. Oleh darahNya kita dibawa masuk kedalam hadirat Allah yang
Maha Kudus.
3) Perjamuan Kudus dapat membawa kutuk bagi saudara yang mengambil
bagian dengan cara yang tidak layak.

3. Urutkan keuntungan dan kekurangan kebaktian yang diselenggarakan dengan Liturgy


maupun non Liturgy
Jawab :
a. Keuntungan kebaktian dengan Liturgy
 Dalam kutipan buku Pengantar Ibadah Kristen oleh James F. White, liturgi adalah
pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang demi manfaat orang lain. Dengan kata
lain, liturgi adalah contoh sejati dari imamat semua orang percaya yang
didalamnya seluruh komunitas imamat Kristen mengambil bagian. Menyebut
suatu ibadah bermakna “liturgis” adalah untuk mengindikasikan bahwa kegiatan
itu adalah sedemikian rupa sehingga semua orang yang beribadah itu mengambil
bagian secara aktif dalam menyajikan ibadah mereka bersama-sama. Sama halnya
dengan kutipan dari Rasid Rachan dalam bukunya Pembimbing ke dalam Sejarah
Liturgi dikatakan bahwa sebisa mungkin mengubah liturgi agar menjadi hidup.
Maka, peserta utama dalam liturgi yang dituju ialah umat, bukan imam. Dengan
demikian, liturgi sekadar Dalam kutipan buku Pengantar Ibadah Kristen oleh
James F. White, liturgi adalah pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang demi
manfaat orang lain. Dengan kata lain, liturgi adalah contoh sejati dari imamat
semua orang percaya yang didalamnya seluruh komunitas imamat Kristen
mengambil bagian. Menyebut suatu ibadah bermakna “liturgis” adalah untuk
mengindikasikan bahwa kegiatan itu adalah sedemikian rupa sehingga semua
orang yang beribadah itu mengambil bagian secara aktif dalam menyajikan ibadah
mereka bersama-sama. Sama halnya dengan kutipan dari Rasid Rachan dalam
bukunya Pembimbing ke dalam Sejarah Liturgi dikatakan bahwa sebisa mungkin
mengubah liturgi agar menjadi hidup. Maka, peserta utama dalam liturgi yang
dituju ialah umat, bukan imam. Dengan demikian, liturgi sekadar. tontonan,
melainkan ibadah yang hidup yang dirayakan oleh segenap umat dengan aktif dan
memiliki pengertian.

 Liturgi menurut pandangan Kristen Protestan Liturgi adalah sebagai


perjumpaan Allah dengan Umat dan umat dengan Allah untuk merayakan
dan mensyukuri karya keselamatan yang Allah lakukan. Dalam perjumpaan
Allah dengan manusia maka diperlakukan penataan, yang disebut sebagai
tata ibadah. Ibadah Kristen dipahami sebagai suatu ungkapan syukur atas
berkat yang Tuhan sudah berikan kepada umat-Nya; khususnya atas karya
penyelamatan Allah dalam Yesus Kristus. Karena itu, ibadah bukan upaya
umat untuk memperoleh atau menggapai keselamatan, melainkan sebagai
jawaban umat atas keselamatan yang telah dikaruniakan Allah. Peristiwa
yang diaktulisasikan dalam ibadah peristiwa kematian dan kebangkitan
Yesus. Walaupun telah terjadi di waktu lampau namun kematian dan
kebangkitan Kristus tetap actual di masa kini. Jelas bahwa ibada mempunyai
arti ganda, yakni ibadah sebagai perayaan (ritual) dan ibadah sebagai
kehidupan nyata (actual).

b. Kekurangan kebaktian dengan Liturgy


 Ibadah Menjadi Kaku
 Tidak Beraturan
 Menjadikan Ibadah Tampa Tujuan Dan
 Ibadah Menajdi Kacau
c. Keuntungan tanpa Liturgy
 Jemaat Bebas Ibadah Sesuka Hatinya Tampa Memikirkan
Ketidaknyamanan Orang Sekitarnya. Ia bisa beribadah sambil ngobrol,
main Hp dan sebagainya.
 Jemaat bebas dari atura gereja sehingga ia merasa tempat itu miliknya
sendiri.

Sebetulnya tidak ada keuntungan Tampa liturgi yang ada mmbuat jemaat
beribadah degar egois da tidak memikirkan orang sekitarnya.

d. Kekurangan tanpa Liturgy


 Kebaktian tidak memiliki tujuan yang jelas dan kacau

4. Faktor-faktor yang turut mempengaruhi Liturgy
Jawab:
Faktor-faktor yang mempengaruhi liturgi
 Alkitab.
Banyak gereja mengamini Tata cara liturgi dari Alkitab
 Ajaran gereja (dogma)
Dogma memiliki pengaruh mengatur tata cara liturgi ibadah.
 Persekutuan gereja.
 Sejarah gereja.
 Misioner.
 Kebudayaan.

5. Menurut 1 Korintus 11 : 2 – 14 : 40, sewaktu jemaat di Korintus bertemu untuk


beribadah, dan mencoba melakukan apa yang diajarkan Paulus kepada mereka. Ada tiga
kesulitan praktis timbul. Yaitu, kemerdekaan di dalam ibadah. Ahklak dan ibadah dan
karunia-karunia dan ibadah. Jelaskan apa maksudnya
Jawab:
1) kemerdekaan dalam ibadah
"Ajaran" merupakan petunjuk yang bersangkutan dengan doktrin, standar moral
dan hukum perilaku yang Paulus berikan kepada gereja dengan kekuasaan Kristus.
Perhatikanlah bahwa ajaran dalam pasal 1Kor 11:1-34 memberikan garis besar
mengenai kehendak Allah bagi umat-Nya dalam hal-hal seperti pakaian luar,
kesopanan, penampilan dan perilaku yang layak. Ajaran yang menyebutkan bahwa
Allah hanya peduli dengan sikap batin dan tidak peduli dengan hal-hal yang
"lahiriah" menyimpang dari penyataan Allah yang jelas dalam Alkitab. Berdandan
dengan pantas dan sopan adalah suatu prinsip alkitabiah yang absah secara kekal.
Paulus menaruh perhatian terhadap hubungan yang pantas antara pria dengan
wanita, dan ia berusaha untuk menegakkan hubungan itu sebagaimana yang
ditetapkan oleh Allah.
 Ia berpendapat bahwa dalam Kristus terdapat persamaan rohani antara pria dan
wanita sebagai ahli waris kasih karunia Allah, namun persamaan hak ini
meliputi tatanan dan ketundukan berkenaan dengan kekuasaan
Gal 3:28).. Gal 3:28]
Sebagaimana Allah adalah kepala Kristus, maka Kristus ialah kepala dari
laki-laki, dan laki-laki adalah kepala dari perempuan. Kata "kepala" kelihatannya
mengungkapkan baik kekuasaan maupun tatanan ilahi itu (bd. 1Kor 3:23; 11:8,10;
15:28; Hak 10:18; Ef 1:21-22; 5:23-24; Kol 1:18; Kol 2:10).
2) Paulus tidak mendasarkan peran kepala dari suami pada pertimbangan budaya,
melainkan pada tindakan penciptaan oleh Allah dan maksud-Nya dalam
menciptakan wanita untuk menolong pria (ayat 1Kor 11:8-9;
lihat Kej 2:18; 1Tim 2:13). Kej 2:18; 1Tim 2:13]

 Hal tunduk tidak merendahkan pribadi seorang, sebab dalamnya tidak tersirat
penindihan atau penindasan. Sebaliknya, dinyatakan bahwa suami harus
mengakui harkat wanita yang telah ditetapkan oleh Allah dan bahwa suami
bertanggung jawab untuk melindungi dan membimbing istrinya sedemikian
sehingga dapat memenuhi kehendak Allah bagi dirinya dalam rumah dan dalam
gereja.
 Sama seperti Kristus tidak lebih rendah atau lebih hina karena Bapa adalah
Kepala-Nya, demikianlah wanita bukanlah seorang yang rendah karena pria
adalah kepalanya. Apalagi, dalam Kerajaan Allah, kepemimpinan tidak pernah
mengandung arti menjadi "yang lebih besar". Sikap hamba dan ketaatan adalah
kunci kebesaran dalam kerajaan itu (Mat 20:25-28; Fili 2:5-9). Uraian Paulus
tentang hubungan pria dan wanita harus dipelajari dalam kaitan dengan
uraiannya tentang tanggung jawab istri dan suami dalam pernikahan

2) Akhlak dalam ibadah


Pada zaman Paulus, wanita menudungi kepalanya untuk menunjukkan kesopanan
dan sikap tunduk kepada suaminya dan demi menyatakan martabatnya. Tudung
itu mengandung arti bahwa ia harus dihormati dan dihargai sebagai seorang
wanita. Tanpa tudung, ia tidak memiliki martabat; kaum pria tidak menghormati
wanita yang tidak memakai tudung karena mereka seolah-olah memamerkan
dirinya di depan umum secara memalukan. Demikianlah, tudung itu berfungsi
sebagai suatu tanda harga diri dan kemuliaan kewanitaannya sebagaimana Allah
telah menciptakannya.

Prinsip di balik pemakaian tudung ini sampai sekarang pun masih diperlukan.
Seorang wanita Kristen harus berdandan dengan sopan dan dengan hati-hati,
mengenakan pakaian yang pantas dan bermartabat sehingga ia dapat pergi ke
mana saja dengan aman dan hormat. Ketika seorang wanita berdandan dengan
sopan dan pantas bagi kemuliaan Allah, dia mempertinggi tingkat martabat dan
kelayakannya sendiri yang telah dikaruniakan oleh Allah.

 TANDA WIBAWA DI KEPALANYA.


Sekali lagi Paulus menekankan bahwa seorang wanita harus bertudung di depan
umum, yaitu memakai lambang "wibawa" di kepalanya
Frasa "karena para malaikat" bisa menunjuk kepada kenyataan bahwa para
malaikat sangat memperhatikan tatatertib yang rapi dan akan terkejut melihat
perilaku yang tidak selaras dengan kehendak Allah (bd. 1Kor 4:9).
 JIKA IA BERAMBUT PANJANG.
Allah menginginkan agar perbedaan jasmani antara pria dan wanita diperhatikan.

 Paulus menggunakan rambut sebagai suatu contoh, dengan menyatakan


bahwa panjangnya rambut laki-laki dan perempuan harus diatur
sedemikian untuk membedakan satu dengan yang lain. Rambut seorang
wanita harus panjang dibandingkan dengan rambut laki-laki, untuk
melambangkan bahwa ia menerima martabat dan kelayakan
kewanitaannya sebagaimana Allah menciptakannya (lih. ayat 1Kor 11:6).
Rambut seorang laki-laki, berbeda dengan rambut perempuan, haruslah
pendek.
 Pada zaman PB, rambut panjang dianggap memalukan dan dihindari oleh
laki-laki Yahudi dan juga oleh mereka yang tinggal di Korintus pada abad
pertama. Gambar yang melukiskan Yesus dengan rambut panjang hanya
didasarkan pada imajinasi para pelukis dari Abad Pertengahan, bukan pada
bukti alkitabiah atau sejarah (beribu-ribu lukisan dan ukiran dari zaman
PB membuktikan hal ini). Rasul Paulus tidak akan menulis, "jika seorang
laki-laki berambut panjang, itu merupakan kehinaan baginya", jikalau
Kristus berambut panjang seperti wanita zaman itu. Karena itu, pernyataan
Paulus itu bertentangan, bukan dengan kebiasaan Yesus, tetapi dengan
khayalan para pelukis (bd. Kel 20:4).
3) Karuia – karunia dalam ibadah.

Dalam pasal 1Kor 12:1-14:40 Paulus menulis tentang karunia-karunia Roh


Kudus yang dianugerahkan kepada tubuh Kristus. Karunia ini adalah bagian yang
tak dapat dipisahkan dari kehidupan dan pelayanan jemaat yang mula-mula. Allah
berkehendak agar karunia ini akan terus bekerja sampai Kristus datang kembali
1Kor 1:7).[1Kor 1:7]

Maksud Allah dalam pemberian karunia rohani ini adalah sebagai berikut:

 Untuk menyatakan kasih karunia, kuasa, dan kasih Roh Kudus di antara
umat-Nya dalam pertemuan umum, rumah, keluarga, dan kehidupan
pribadi mereka (ayat 1Kor 12:4-7; 14:25; Rom 15:18-19; Ef 4:8);
 Untuk menolong supaya pemberitaan Injil menjadi efektif, dengan cara
memberikan peneguhan adikodrati kepada berita itu (Mr 16:15-20; Kis
14:8-18; 16:16-18; 19:11-20; 28:1-10);
 Untuk memenuhi kebutuhan manusia dan untuk menguatkan dan
membangun kerohanian jemaat (ayat 1Kor 12:7,14-30; 14:3,12,26) dan
juga orang percaya secara pribadi (1Kor 14:4) yaitu, untuk
menyempurnakan orang percaya dalam "kasih yang timbul dari hati yang
suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas" (1Tim
1:5; bd. 1Kor 13:1-13).
 Untuk berperang dengan efektif dalam peperangan rohani melawan Iblis
dan kuasa-kuasa kejahatan (Yes 61:1; Kis 8:5-7; 26:18; Ef 6:11-12). Ayat-
ayat yang berkenaan dengan karunia rohani meliputi Rom 12:3-8; 1Kor
1:7; 12:1-14:40; Ef 4:4-16; 1Pet 4:10-11.

 KARUNIA-KARUNIA ROHANI.
Istilah yang dipakai oleh Alkitab untuk karunia rohani menyatakan sifatnya.
 "Karunia-karunia rohani" (Yun. _pneumatika_, berasal dari kata
_pneuma_, artinya "Roh") menunjuk kepada manifestasi adikodrati yang
datang sebagai karunia dari Roh Kudus yang bekerja melalui orang
percaya demi kebaikan bersama (ayat 1Kor 12:1,7; 14:1).
 "Karunia-karunia" (Yun. _charismata_, berasal dari kata _charis_, artinya
"kasih karunia") menunjukkan bahwa karunia rohani mencakup baik
motivasi batin dan kuasa untuk menyelenggarakan pelayanan (yaitu,
pemberian kesanggupan), yang diterima dari Roh Kudus; karunia
semacam itu memberi kekuatan rohani kepada tubuh Kristus dan mereka
yang memerlukan pertolongan rohani (ayat 1Kor 12:4; Ef 4:11; 1Pet 4:10;
Rom 12:6; Rom 12:6]

 KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA).


 "Pelayanan" atau "pelayanan-pelayanan" (Yun. _diakoniai_, berasal dari
kata _diakonia_, artinya "pelayanan") menekankan bahwa ada berbagai
cara pelayanan dan bahwa karunia tertentu meliputi penerimaan
kesanggupan dan kuasa untuk menolong orang lain (ayat 1Kor 12:4-5,27-
31; Ef 4:7,11-13). Paulus menunjukkan bahwa segi pelayanan karunia itu
mencerminkan pelayanan yang bersifat "hamba" dari kehidupan Tuhan
Yesus. Demikianlah, pekerjaan karunia-karunia didefinisikan berkenaan
dengan kehadiran dan pekerjaan Kristus di antara kita (bd. ayat 1Kor 12:3;
1:4).
 "Pekerjaan" atau "pengaruh-pengaruh" (Yun. _energemata_, berasal dari
kata _energes_, artinya "aktif atau penuh tenaga") menandakan bahwa
karunia rohani itu adalah pekerjaan langsung dari kuasa Allah Bapa dan
membuahkan hasil-hasil tertentu (ayat 1Kor 12:6,10).
 "Manifestasi Roh" (Yun. _phanerosis_, berasal dari kata _phaneros_,
artinya "terwujud") menekankan bahwa karunia rohani itu menjadi
manifestasi langsung dari pekerjaan dan kehadiran Roh Kudus di dalam
perhimpunan jemaat (ayat 1Kor 12:7-11).

 KARUNIA-KARUNIA ROHANI ORANG PERCAYA).

 MEMBANGUN DIRINYA SENDIRI.


Nas : 1Kor 14:4 Bahasa roh tanpa penafsirannya akan membangun (yaitu,
mengokohkan iman dan kehidupan rohani seorang;
1Kor 14:26) 1Kor 14:26]
orang yang berbicara itu karena hal itu akan menghubungkan dia dalam
persekutuan yang langsung dengan Alah melalui Roh (bd. Ef 3:16; Yud 1:20),
sambil melampaui akal budi. Paulus menyatakan bahwa ia berdoa dan bersekutu
dengan Allah dengan cara ini dan juga dengan akal budi (ayat 1Kor 14:14-15).

God Bless

Anda mungkin juga menyukai