PERSIAPAN
Doa di Konsistori
Warta Jemaat
Lonceng 3x, Jemaat berdiri dan menyanyi……….
Prosesi Para Pelayan (Ketua MJ diikuti oleh Penatua dan Diaken yang akan ditahbiskan
serta Pendeta yang akan menumpangkan tangan)
2. Nas Pembimbing
P : "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan
kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk
memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-
orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan
tahun rahmat Tuhan telah datang", demikianlah firman Tuhan (Luk. 4:18,19)
J : Amin! (Duduk Spontan)
3. Nyanyian Jemaat
5. Pelayanan Firman
- Doa Pelayanan Firman: Oleh Penatua Bertugas
“Tuhan, berilah Roh Kudus dan lengkapilah kami dengan FirmanMu. Amin!”
- Pembacaan Alkitab: Oleh Penatua Bertugas
- Khotbah: Oleh Pendeta
- Nyanyian Jemaat
6. Pengakuan Iman
Pendeta : Marilah bersama semua orang percaya di segala tempat dan sepanjang sejarah gereja
ini, kita berdiri dan mengaku iman menurut Rumusan Pengakuan Iman Rasuli. Maka
baiklah tiap-tiap orang berkata: “Aku percaya kepada ….dst”
8. Persembahan Syukur
- Anjuran: Oleh Diaken Bertugas
“Karena itu, saudara-saudari, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya
kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan
yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati” (Roma 12:1).
Di dalam Alkitab juga tertulis bagaimana syarat yang layak bagi seorang Penatua dan
Diaken. Karena itu mereka harus hidup kudus dan memelihara kekudusan tubuh serta
seluruh tugas pelayanan mereka. Rumah tangga mereka pun harus menjadi rumah
tangga yang kudus, agar melaluinya jemaat beroleh pengajaran yang benar. Mereka
harus kedapatan cakap mengurus jemaat, dan rajin mengunjungi jemaat dan
memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang murni. Dengan begitu mereka akan
dapat bersaksi dengan leluasa (1 Tim.3:1-12).
Demikian juga tampak dalam Gereja kita, sesuai Tata Gereja Protestan Maluku,
bahwa Penatua dan Diaken adalah sama-sama para Pelayan Khusus bersama
Pendeta/Penginjil, yang sama-sama menerima berkat Penumpangan Tangan. Karena
itu mereka semua bertugas untuk memimpin dan mengarahkan pelayanan dalam
Jemaat. (TG GPM Bab VI - Pasal 14 & 15).
Karena itu, kepada saudara-saudari Penatua, saudara-saudari bertugas untuk:
- Membantu gembala dalam memimpin dan membina jemaat serta turut
memelihara ketertiban jemaat
- Memberitakan Injil selaku Kabar Baik dari Allah kepada semua orang
- Turut bertanggungjawab atas pelayanan firman dan sakramen
Di dalam kenyataan pelayanan, tugas saudara-saudari akan lebih banyak dan luas
daripada apa yang disebutkan di sini.
Di dalam kenyataan pelayanan, tugas saudara-saudari akan lebih banyak dan luas
daripada apa yang disebutkan di sini.
Pendeta : Baiklah sekarang kami mengundang saudara-saudari berdiri agar di hadapan Tuhan
dan JemaatNya, saudara-saudari mendengar dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut ini.
Kedua, Apakah saudara berjanji untuk melakukan tugas-tugas selaku Penatua dengan tekun,
tabah, setia kepada Yesus Kristus dan Kepala Gereja dan terbuka kepada Pimpinan Roh Kudus?
Ketiga, Apakah saudara berjanji untuk mendasarkan seluruh pekerjaan saudara pada Alkitab
sebagai satu-satunya Kitab yang menyaksikan perbuatan Tuhan dalam sejarah?
Keempat, Apakah saudara bersedia menjadi Penatua dalam Jemaat GPM yang berada dalam
ikatan Oikumenis dengan Gereja-gereja di segala tempat dan sepanjang sejarah ini?
Penatua: “ya, saya mengaku, berjanji dan bersedia dengan segenap hati”!
Kedua, Apakah saudara berjanji untuk melakukan tugas-tugas selaku Diaken dengan tekun,
tabah, setia kepada Yesus Kristus dan Kepala Gereja dan terbuka kepada Pimpinan Roh Kudus?
Ketiga, Apakah saudara berjanji untuk mendasarkan seluruh pekerjaan saudara pada Alkitab
sebagai satu-satunya Kitab yang menyaksikan perbuatan Tuhan dalam sejarah?
Keempat, Apakah saudara bersedia menjadi Diaken dalam Jemaat GPM yang berada dalam
ikatan Oikumenis dengan Gereja-gereja di segala tempat dan sepanjang sejarah ini?
Diaken: “Ya, saya mengaku, berjanji dan bersedia dengan segenap hati”!
10. Doa
P : Tuhan, kami bersyukur kepadaMu bahwa Engkau berkenan menetapkan jabatan
Penatua dan Diaken dalam rangka pembangunan tubuh Kristus. Karuniakanlah
RohMu memimpin saudara-saudari Penatua dan Diaken dalam JemaatMu di sini, agar
mereka beroleh hati yang teguh dan bijaksana dalam menunaikan tugas mereka
masing-masing. Kiranya mereka menjadi berani, jujur dan setia dalam menyaksikan
namaMu melalui pelayanan kepada sesama manusia dalam alam ciptaanMu. Amin
[Sambil Pendeta turun dari Mimbar. Penatua dan Diaken yang ditahbiskan berlutut untuk
menerima Penumpangan Tangan. Pada Jemaat yang dilayani beberapa Pendeta Organik, Akta
penumpangan tangan dilayani oleh para Pendeta]
13. PenumpanganTangan
P : Karena itu di dalam nama Tuhan, kami akan meneguhkan dan menahbiskan saudara-
saudari;
Terimalah Roh Kudus untuk jabatan Penatua dan Diaken dalam Gereja Kristus yang
dipercayakan kepada saudara-saudari dengan penumpangan tangan. Allah Bapa yang
Maha kuasa mengaruniai saudara-saudari dengan damai sejahteraNya supaya
saudara-saudari setia dalam tugas pelayananmu dan menghasilkan buah. Amin!
Jemaat: (Menyanyi)
1
Bagian ini, jika dilakukan Ibadah Pentahbisan Penatua/Diaken (sikondus) maka dilakukan Doa Pelepasan kepada
Penatua/Diaken yang melepaskan tugasnya karena permintaan sendiri.
P : (Pendeta melepaskan stola dari sejumlah penatua dan diaken lama yang melayani
liturgi dan memasang stola kepada sejumlah penatua dan diaken baru, khususnya
bagi yang akan melanjutkan peran liturgis, kemudian berkata:) Jemaat kekasih
Kristus, sambutlah saudara-saudari ini selaku hamba-hamba Allah yang diutus untuk
bekerja di antara kamu, agar melalui mereka kamu semua berlimpah dalam sukacita
dan imanmu dikuatkan oleh pelayanan mereka.
Kepada saudara-saudari Penatua dan Diaken yang telah mengakhiri tugas pelayanan
dalam Periode yang lampau, saya persilahkan berdiri:
Dengarlah nas ini: “Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu,
baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang
terakhir lebih banyak dari pada yang pertama” (Wahyu 2:19). Untuk itu, jadilah tiang-
tiang penopang rumah rohani, yaitu persekutuan Jemaat dan janganlah menjauhkan
dirimu dari ibadah dan persekutuan doa, sebagaimana selama ini telah dikerjakan.
(Majelis Jemaat yang mengakhiri tugas ke tempat duduk dibelakang tempat duduk
Majelis Jemaat yang ditahbiskan. Setelah itu, Majelis Jemaat yang baru ditahbiskan
diantar ke tempat duduk Majelis jemaat.)
J : (Menyanyi)
17. Pengutusan
P : Kamu adalah saksi-saksiKu, demikianlah Firman Tuhan (Yes.44:8b). Pergilah dan jadilah
saksi Tuhan di tengah-tengah hidupmu.
J : Inilah aku, utuslah aku Tuhan !
18. Janji Penyertaan
P : Akhirnya, saudara-saudariku, arahkanlah hati dan pikiranmu kepada Tuhan dan
terimalah janji penyertaan-Nya: “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Tuhan Yesus
Kristus, dan kasih setia Allah Bapa, dan persekutuan Roh Kudus menyertai jemaat”.
J : (Menyanyi) Amin….Amin….Amin.
(Para pelayan menuju pintu. Selanjutnya jabatan tangan antara para pelayan ibadah dan
jemaat, dan juga antara jemaat dengan jemaat diiringi dengan musik/Pujian oleh Kantoria atau
dipandu oleh Majelis bertugas).