Anda di halaman 1dari 18

PERAYAAN EKARISTI

BANDUNG DIOCESE YOUTH DAY 2011

Hari Minggu Biasa XIV - Tahun A

GOR Pajajaran - 02 Juli 2011

Tema :
“ORANG MUDA PEDULI BUDAYA”

Selebran Utama:
Mgr. Ign. Suharyo, Pr.

Konselebran:
Mgr. John Philip Saklil, Pr.
Mgr. Johannes Pujasumarta, Pr.
Rm. Dwi Harsanto, Pr.
Rm. Antonius Haryanto, Pr.
Rm. Basilius Hendra Kimawan, OSC
Dan Para Imam yang Hadir

Hal. 1 dari 18
Persiapan: Mozaik Aktivitas OMK Keuskupan Bandung
(Mozaik yang ditampilkan berupa slide-show foto-foto kegiatan OMK Keuskupan Bandung dengan tampilan tema:
pengetahuan(knowledge) : berupa kegiatan lomba(pidato, jurnalistik, foto); pelatihan kepemimpinan,
kebersamaaan(togetherness): berupa kegiatan OMK yang membangun keceriaan dalam aktivitasnya,
spiritualitas(spirituality): berupa kegiatan kerohanian(ibadat, misa OMK, KRK, dan sebagainya),
kemanusiaan(humanity): berupa kegiatan bakti sosial kemasyarakatan lintas iman atau relawan bencana
aktivitas berkaitan dengan BDYD 2011. Durasi waktu : 10 menit sebelum misa dimulai
Tampilan Mozaik tersebut sambil diiringi musik instrumental. setelah tayang disediakan Saat Hening

Ritus Pembuka
Saat Hening

01. Penyambutan Uskup&Perarakan Masuk berdiri


Sebelum perarakan dimulai, sebanyak 12 orang merepresentasikan perwakilan orang muda di wilayah Keuskupan
Bandung(Kacimeka, Palemsuci, Sarimawartoba, Katabapa, Wilayah Timur, dan Selatan) betujuan sebagai pembuka
jalan bagi perarakan dengan membawa panji-panji untuk dibawa dengan suatu tata gerak tertentu di sebelah kiri dan
kanan altar. Seusai panji-panji tersebut ditancapkan, lagu pembuka dinyanyikan. Urutan perarakan: Misdinar
Pembawa Dupa, Misdinar Pembawa Salib, Misdinar Pembawa lilin, Lektor, Imam Konselebran, Uskup Konselebran,
Uskup, Misdinar pembawa mitra dan tongkat uskup. Selama lagu pembuka, Uskup mendupai altar dan simbol-simbol
lainnya

Lagu Pembuka: Aliri Kami [ILSKI -I. Bambang Sugiharto]


Hidup Kaucipta berkembang dan tumbuh
Segala luka Kausentuh dan sembuh
Alam berputar, semesta bergetar
Denyut isyarat-Mu selalu berpendar
Dalam senyuman dan dalam tangisan
Berkelebat wajah-Mu berkelindan
Allah yang ramah, Allah yang terindah
Renggutkanlah kami, jadikan berserah
Reff: Allah yang ceria yang selalu muda.
Api-Mu membara sepanjang masa
Aliri kami Aliri Kami Semua. Allelu Allelu Alelluia

02. Tanda Salib dan Salam berdiri


Uskup : Dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus
Umat : Amin
Uskup : Rahmat Tuhan Kita Yesus Kristus, Cinta Kasih Allah
dan Persekutuan Roh Kudus besertamu
Umat : Dan sertamu juga

Hal. 2 dari 18
03. Pengantar berdiri
Uskup MENGARAHKAN umat kepada inti misteri yang dirayakan dengan beberapa patah kata atau
dengan lambang atau cara lain.
Menyambung pengantar di atas, uskup mengajak umat untuk menyesali dan mengakui dosa dengan kata-
kata berikut:

04. Ritus Tobat berdiri


Uskup : Saudara-saudari, marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa
supaya layak merayakan peristiwa penyelamatan ini.
Hening sejenak.
Uskup : Saya Mengaku,
Umat : kepada Allah yang mahakuasa
dan kepada Saudara sekalian
bahwa Saya telah berdosa
dengan pikiran dan perkataan
dengan perbuatan dan kelalaian.
Saya berdosa, Saya berdosa, Saya sungguh berdosa.
Oleh sebab itu, Saya mohon:
kepada Santa Perawan Maria,
kepada Para Malaikat dan Orang Kudus,
dan kepada Saudara sekalian
supaya mendoakan Saya kepada Allah Tuhan kita
05. Absolusi berdiri
Dengan tangan terkatup, Uskup berkata:
Uskup: Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita
mengampuni dosa kita,
dan mengantar kita ke hidup yang kekal
Setelah absolusi, dinyanyikan lagu Tuhan Kasihanilah
06. Tuhan Kasihanilah berdiri
[Lagu: Tuhan Kasihanilah - Misa Sunda (MB 183) ]
Koor : Tuhan, kasihanilah kami
Umat : Tuhan, kasihanilah kami
Koor : Kristus, kasihanilah kami
Umat : Kristus, kasihanilah kami
Koor : Tuhan, kasihanilah kami
Umat : Tuhan, kasihanilah kami

07. Madah Kemuliaan berdiri


Uskup : Marilah kita memuji dan meluhurkan Tuhan
[Lagu: Kemuliaan - Misa Damai]
Puji Luhurkan Allah di Surga, para malaikat bernyanyi merdu
Puji Luhurkan Allah di Surga, penghuni bumi turut berseru
Makhluk manakah semulia Tuhan? Marilah kita bersorak sorai
Luhurkan Allah di surga
Makhluk manakah semulia Tuhan? Marilah kita bersorak sorai
Luhurkan Allah di surga

Hal. 3 dari 18
08. Doa Pembuka(Collecta) berdiri
Uskup : Marilah berdoa.
(hening sejenak untuk menyampaikan intensi pribadi)
Allah Bapa yang kekal,
nyalakanlah cahaya-Mu, di dalam hidup kami,
serta bangkitkanlah harapan baru dengan sabda Yesus,
yang telah bangkit jaya dan yang Roh-Nya menguasai diri kami.
Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami,
yang bersama dengan Dikau dengan persekutuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Umat : Amin.

Liturgi Sabda

09. Bacaan I : 1 Tim 4 : 6b-16 duduk


L: Saudara-saudaraku terkasih,
Engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-
soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini. Tetapi
jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua. Latihlah dirimu beribadah. Latihan
badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena
mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya. Itulah sebabnya kita berjerih
payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang
hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya. Beritakanlah
dan ajarkanlah semuanya itu. Jangan seorang pun menganggap engkau rendah
karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam
perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan
dalam kesucianmu. Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca
Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar. Jangan lalai dalam
mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh
nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. Perhatikanlah semuanya
itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu,
karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua
orang yang mendengar engkau.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah

Menyusul MAZMUR TANGGAPAN. Umat melagukan refren, pemazmur mendaras ayat-ayat sambil
berdiri di mimbar.

Hal. 4 dari 18
10. Mazmur Tanggapan (Mzm 145:1-2.8.9) duduk
Reffren:

1 2 3 1 | 5 . . 5 | 4 3 2 5 | 3 . . 5 | 4 3 2 5 |?
Tu-han ra-ja-ku , A-gunglah nama-Mu. A - lam Ra-ya dan
3 1 1 2 | 3 4 3 2 | 1 . . . ||
makhluk-Mu ka-gum me-man-dang-mu
Ayat:
1. Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku
Aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya
Setiap hari aku hendak memuji Engkau,
Dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.
2. Tuhan itu pengasih dan penyayang
Panjang sabar dan besar kasih setianya.
Tuhan itu baik kepada semua orang,
Penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

11. Bacaan II : Rm. 8:9,11-13 duduk

L: Saudara-saudaraku terkasih,
Kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah
diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik
Kristus. Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati,
diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara
orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang
diam di dalam kamu. Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi
bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging. Sebab, jika kamu hidup
menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-
perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil (Alleluia 963) berdiri


1 2

0 5< | : 1 1 1 2 3 . 4 2 2 2 . . 2 | 4- 4 4 3 2 . 3 | 1 1 1 . 0 5< : || 1 . . ||
Al – le-lu-ia, Al-le-lu-ia, Al – le-lu-ia Al - le-lu-ia, Al ia

Ayat:
Terpujilah Engkau Bapa, Tuhan langit dan bumi.
Sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada Kaum Sederhana

Hal. 5 dari 18
13. Bacaan Injil (Mat. 11:25-30) berdiri
K1 : Tuhan sertamu
U : Dan sertamu juga
K1 : Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius
U : Dimuliakanlah Tuhan
K1 : Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit
dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang
pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang
berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak
seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa
selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi
kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena
Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."
K1: Berbahagialah orang yang mendengarkan Sabda Tuhan dan tekun
melaksanakannya.
U: Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
14. Homili umat duduk
15. Syahadat Singkat berdiri
16. Doa Permohonan berdiri
Para petugas pembaca doa umat tampil ke depan, kemudian satu persatu membacakan doa umat sesuai
dengan bahasanya masing-masing. Aklamasi Marilah Kita Mohon dinyanyikan oleh solis dan jawaban
umat dinyanyikan, lagu di bagian akhir masing-masing doa berikut ini:
Uskup: Marilah kita panjatkan doa kepada Bapa di surga yang memanggil kita semua
ikut serta dalam kemuliaan-Nya.
L : Kanggo Rama Paus, Sadaya Rama Uskup sareng Para Imam
Mugia Rama Paus sareng Sadaya Rama Uskup miwah sahumna para imam tiasa
ngawawarkeun kabar gumbira ti Yesus Kristus kalayan rendah hate, sareng basajan,
heunteu agung kumaggungan lantaran harkat sareng darajat anu diemban ku aranjeuna.

Solis: (BB 104) Do = D/Es


1 1 2 3. . |3 3 3 2 . 1 | 2 . . 6< . 6< | 1 . . 2 2 2 | 3 . . 3 . . ||
Kami mohon, ya Allah A-gung, ka-sih-a - ni-lah ka-mi
Umat :
1 . 1 2 | 3 . . 0 | 3 . 3 6 | 5 . . 0 | 3 2 1 | 6< 1 1 . ||
Al-lah cin-ta, Allah terang, Allah Bapa kami
Bagi Sri Paus, Para Uskup dan Para Imam : (Bahasa Sunda)
(Semoga Bapa Paus, para Uskup dan para Imam Kau limpahi semangat rendah hati dan sederhana,
dan tidak membanggakan kemegahan dan kejayaan, dalam mewartakan kabar gembira Kristus).

Hal. 6 dari 18
L : Kangge Para Pemimpin Mudha ing madyaning masyarakat
Mugi kaberkahana para pemimpin mudha ing madyaning masyarakat kanthi dayaning
Roh Dalem ingkang suci, amrih para pemimpin mudha punika boten namung
mentingaken angga priyangga, ananging sumadhia leladi dhumateng sadaya tiyang
ingkang dipun pimpin, miturut tuladha Dalem Sang Kristus.
Solis-Umat
Bagi Para Pemimpin Muda di dalam Masyarakat (Bahasa Jawa)
(Berkatilah pemimpin muda dalam masyarakat, kiranya pemimpin muda dimanapun mereka
berada, Kau berkati, Kau limpahi curahan roh kudus-Mu, agar mereka tidak menggunakan
kepemimpinan mereka untuk kepentingan diri sendiri, namun semakin mau menjadi pelayan bagi
orang-orang yang mereka pimpin seturut dengan teladan Yesus).

L : Kanggo Uwong Enom Katolik sing durung disapa karo kumpulan


Kula kabehan sembayang kanggo uwong enom katolik sing durung disapa, moga-moga
tangane Gusti ngejangkau, ngejamah karo ngetok lawang ati uwong-uwong enom katolik
sekabehan-nane supaya dewekan-nane gelem melu terlibat lan semanget kanggo
ngelayani Gusti ngenggo cara ngembangnang talenta sing di duwe dewek-dewek.
Solis-Umat
Bagi Orang Muda Katolik yang Belum Tersapa dalam Komunitas (Bahasa Cirebon)
(Kami berdoa bagi orang muda Katolik yang belum tersapa, kiranya tangan Tuhan menjangkau,
menjamah serta mengetuk pintu hati mereka agar mereka dapat ikut terlibat serta semangat dalam
melayani Tuhan dengan mengembangkan talenta mereka yang mereka miliki).

L : For all communities of Catholic young people of different category :


Please bless all Catholic young people communities of different category that each
community will grow and become a place of worship and glorify Your Name.
Solis-Umat
Bagi Komunitas Orang Muda Katolik dalam komunitas kategorial (Bahasa Inggris)
(Berkatilah Orang Muda Katolik yang terlibat dalam Komunitas Kategorial, kiranya setiap
komunitas ini semakin tumbuh dan berkembang sebagai sarana untuk memuji, meluhurkan serta
memuliakan nama-Mu).

L : Langed sangged ata uwa srani one neteng-neteng paroki, stasi agu lingkungan
maik ka’eng one beo dami ho’o jadi letang temba kudut todo sanggen molor agu bugu
neteng ami ata uwa. Maik ami wake caler ngger wa, saung bembang ngger eta, agu wua
wole ce’e tana Jawa Barat ho’o
Solis-Umat

Bagi Komunitas Orang Muda Katolik dalam komunitas teritorial[paroki, stasi,


lingkungan] (Bahasa Manggarai-Flores)
(Ya Bapa, semoga komunitas kami menjadi sarana pengembangan diri dalam
mengembangkan potensi pribadi serta pengembangan kreativitas minat dan bakat yang
kami miliki sebagai orang muda. Semoga kami menjadi semakin mengakar, mekar, dan
berbuah di tengah masyarakat Jawa Barat).

L : Lako kasatuan mentu’ komunitas to mangura Katolik


Na ma’din mentu to mangura bisa unbangun relasi melo lako sesamanna, sola na bisa
unporaikomi tarru’. Bukkai’ tu pamisa-pamisa to pa beda kan na ma’din bisa mendadi
misa’ kale Kristus lan gereja mi.

Hal. 7 dari 18
Solis-Umat

Bagi Kesatuan semua Komunitas Orang Muda Katolik (Bahasa Toraja)


(Kiranya setiap Orang Muda yang telah terlibat dapat membangun relasi yang lebih erat terhadap
sesama, serta semakin mencintai-Mu. Bongkarlah sekat-sekat perbedaan yang ada di antara kami
agar kami menjadi satu Tubuh Kristus dalam gereja-Mu).

L : Tatangianghon ma angka natorasta


Sai ramoti ma sude na niula natuatua nami, na naung rade mangaramoti hami angka
gelengna sahat tu sadari on. Lehonma pasupasuMi tu nasida asa boi mangajari hami
dohot gabe sitiruon dihami naposo Mon.
Solis-Umat
Bagi Orang Tua Kami : (Bahasa Batak – Toba)
(Berkatilah kerja keras serta semua usaha orang tua kami yang telah rela berkorban membimbing
kami sampai saat ini, curahkanlah roh kudus-Mu agar mereka senantiasa mendampingi kami serta
menjadi teladan bagi kami anak-anaknya).

L: Sanandrösa khö ndra sodapingi Iraono Sibohou ebua.


Ma’andrö saohagölö khöu börö meno Ö rorogö ndra talifusöma sino edöna modapingi
iraono sibohou egebua, ena’ö iraono sibohou egebua so khöra gera-gera ba amuata
sisökhi. Amualagö khöra howu-howu si’oroi GehehamÖ, ena’ö ira sodapingi iraono
sibohou egebua andre so khöra we hi’a dödö awö wa’abölö.
Solis-Umat
Bagi Para Pendamping/Pembina/Pemerhati Orang Muda (Bahasa Nias)
(Kami bersyukur bagi para pendamping, Pembina, dan pemerhati orang muda yang selalu setia
menjadi teman seperjalanan dalam membimbing dan membina kami menjadi orang muda yang
memiliki karakter yang baik. Curahkanlah Roh Kudus-Mu atas diri mereka, agar mereka semakin
bersemangat dalam mendamping, membina, serta memperhatikan orang muda).

L: Yak' diri babaro


Kiranya kami manjadi urakng' muda nang' ina' miloroat'n waktu muda kami nang' nak'
batantu rudu. man sumangat muda kami, mao ba' sarah ka kita' Jubata yak' jajia
pagalamputn' langan kita Pama Jubata, man kami baya jaji barakat ka saganap paribasa,
baik ka panuturatn' man palangkahatn' kami.
Solis-Umat
Bagi kita sendiri (Dayak Kanayatn-Kalimantan Barat)
(Semoga kami menjadi orang muda yang tidak menyia-nyiakan masa muda kami dengan percuma.
Dengan semangat muda, kami dapat menyerahkan diri kami kepada-Mu untuk menjadi
perpanjangan tangan-Mu, dan kami bisa menjadi berkat dalam setiap tingkah laku , perkataan, dan
perbuatan kami).
Uskup: Allah Bapa di surga, Engkau menjanjikan hidup kekal kepada kami.
Dengarkanlah doa permohonan kami dan doronglah kami dalam perjalanan
menuju cita-cita yang telah diwartakan oleh Kristus melalui para kudus-Mu. Demi
Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
Umat: Amin.

Hal. 8 dari 18
Liturgi Ekaristi

17. Persiapan Persembahan Duduk


Penari persembahan tampil ke depan altar, menari di depan altar dengan diiringi musik khas daerah
Kalimantan selanjutnya menjemput para petugas persembahan. Pada saat petugas persembahan mengantar
dan menyerahkan persembahan, diterima oleh Uskup di depan altar dan dibantu oleh Misdinar. Setelah
perarakan selesai. Koor menyanyikan lagu persembahan:

Lagu Persembahan : Bawalah Persembahan (MB 228)


Bawalah persembahanmu nanti ke altar yang suci
Semoga Allah Bapa berkenan mengambil tanda cintamu…
Bawalah hati indah berseri ke altar yang suci
Semoga Allah Bapa berkenan mengambil bunga hatimu…
Lenyaplah kesan hampa gulana. Semarak kini medan berbakti.
Berhiaskan niat warna-warni, bagaikan kembang mekar berseri…
Bawalah senandung pasrah diri ke altar yang suci
Semoga Allah Bapa berkenan mengambil bakti dirimu…
18. Menghunjukkan Persembahan
Setelah bahan-bahan persembahan selesai di atas altar, uskup berdiri di belakang altar, mengambil patena,
dengan roti di atasnya, lalu mengangkatnya sedikit sambil berdoa:
Uskup : Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah semesta alam,
Sebab dari kemurahan-Mu
kami menerima roti yang kami siapkan ini.
Inilah hasil dari bumi dan usaha manusia
Yang bagi kami akan menjadi roti kehidupan
Umat : Terpujilah Allah selama-lamanya
Uskup menaruh patena di atas korporale, kemudian mengambil piala berisi anggur, mengangkatnya sedikit
sambil berdoa:
Uskup : Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allah semesta alam,
Sebab dari kemurahan-Mu
Kami menerima anggur yang kami siapkan ini.
Inilah hasil dari pohon anggur dan dari usaha manusia
Yang bagi kami akan menjadi minuman rohani.
Umat : Terpujilah Allah selama-lamanya
Uskup menaruh piala di atas korporale, kemudian membungkuk khidmat dan berdoa dengan suara
pelan/dalam hati:
Uskup : Dengan rendah hati dan tulus, kami menghadap kepada-Mu, ya Allah, Bapa
kami. Terimalah kami, dan semoga persembahan yang kami siapkan ini
berkenan kepada-Mu.
Uskup mengisi pedupaan dan mendupai bahan persembahan, salib, dan altar. Kemudian Konselebran I
mendupai Uskup. Sesudah itu, putera altar mendupai umat, sementara Uskup membasuh tangannya di sisi
altar sambil berdoa dalam hati:
Uskup : ya Tuhan, bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku dan sucikanlah aku
dari dosaku.

Hal. 9 dari 18
Uskup berdiri di belakang meja altar, menghadap ke arah umat. Ia membuka tangan dan mengatupkannya
kembali sambil berkata:

19. Doa Persiapan Persembahan berdiri

Uskup: Berdoalah saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu ini


diterima oleh Allah, Bapa yang mahakuasa.
Umat: Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita,
serta seluruh umat Allah yang kudus.
Uskup: Allah Bapa kami Yang Mahakudus,
Jadikanlah roti dan anggur ini tanda keselamatan kami
dan anugerahilah kami harapan akan hidup
berkat sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Putra-Mu.
Karena Dialah, kini kami bersyukur kepada-Mu.
Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.
Umat : Amin.
Uskup mengajak umat untuk bersyukur (sebaiknya dinyanyikan), sambil merentangkan tangan
membawakan:

Doa Syukur Agung

20. Prefasi VIII (Hari Minggu Biasa) berdiri


Gereja yang Disatukan
Oleh Kesatuan Tritunggal
Uskup : Tuhan sertamu.
Umat : Dan sertamu juga.
Uskup : Marilah mengarahkan hati kepada Tuhan.
Umat : Sudah kami arahkan.
Uskup : Marilah bersyukur kepada Tuhan, Allah kita.
Umat : Sudah layak dan sepantasnya.
Uskup : Sungguh layak dan sepantasnya,
ya Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa,
bahwa di mana pun juga kami bersyukur kepada-Mu
Sebab
Berkat darah Sang Putra dan Kuasa Roh Kudus
Engkau telah menghimpun kembali anak-anak-Mu
Yang terpisah jauh dari-Mu akibat dosa.
Sebagaimana Bapa berstu dengan Putra dan Roh Kudus
Dalam Tritunggal yang mahakudus,
Demikian pula Engkau mempersatukan Gereja
Menjadi satu umat-Mu yang kudus,
Tubuh mistik Yesus Kristus
Dan tempat kediaman Roh Kudus,
Yang tak putus-putusnya
Memuliakan kebijaksanaan dan kasih sayang-Mu.
Dari sebab itu,
kami pun menggabungkan diri dengan paduan suara para malaikat,
dan melambungkan pujian sambil bernyanyi:

Hal. 10 dari 18
21. Kudus[Misa Begho – Gaya Keo Flores [MB 676]) berdiri
Allah segala kuasa, maha agunglah nama-Mu.
Kudus, Kudus Allah, Kudus, Kudus Allah, Allah yang mahakuasa, mahakuasa
Surga bumi, surga bumi, surga bumi, penuh kemuliaan-Mu.
Terpujilah Engkau, Terpujilah Engkau, Terpujilah Engkau di surga.
Terberkatilah yang datang dalam nama Tuhan,
Terpujilah Engkau, Terpujilah Engkau, Terpujilah Engkau di surga.

22. Doa Syukur Agung VII


Sambil merentangkan tangan, Uskup dan imam konselebran (imam konselebran tidak merentangkan
tangan) berkata:
SI: Sungguh kuduslah Engkau dan pantas dimuliakan, ya Allah, Penyayang umat
manusia, sebab Engkau senantiasa mendampingi kami dalam perjalanan hidup ini.
Sungguh terberkatilah Putra-Mu yang hadir di tengah kami karena oleh kasih-Nya
kami dihimpun, dan seperti dahulu bagi para murid-Nya, demikian pula kini bagi
kami Ia menjelaskan isi Kitab Suci dan memecah-mecah roti.

Uskup mengatupkan tangan. Kemudian, sambil mengulurkan tangan di atas roti dan anggur, sambil
berkata:
Maka, kami mohon kepada-Mu ya Bapa yang mahamurah, sudilah mengutus Roh
Kudus-Mu.

Uskup mengatupkan tangan, lalu membuat tanda salib satu kali atas roti dan anggur sambil berkata:
agar Ia menguduskan persembahan roti dan anggur ini supaya menjadi bagi kami
Tubuh(+) dan darah Putra-Mu terkasih Tuhan kami, Yesus Kristus.

Uskup mengatupkan tangan


SI : Pada hari sebelum menderita sengsara, dalam perjamuan malam terakhir,

Uskup mengambil roti, dan sambil mengangkatnya sedikit di atas meja altar, Uskup melanjutkan;
Yesus mengambil roti dan memuji Dikau, memecah-mecahkan roti itu, dan
memberikan-Nya kepada murid-murid-Nya seraya berkata:

Para konselebran membungkuk sedikit. Sabda Tuhan berikut hendaknya dibawakan dengan ucapan yang
jelas, sesuai dengan sifatnya.
TERIMALAH DAN MAKANLAH:
INILAH TUBUHKU YANG DISERAHKAN BAGIMU

Uskup memperlihatkan Hosti Suci kepada umat dan Misdinar membunyikan lonceng yang diikuti dengan
dupa, lalu meletakkannya kembali pada patena, kemudian berlutut menyembah-Nya. Sesudah itu, sambil
mengatupkan tangan, ia melanjutkan:

Hal. 11 dari 18
Sesudah itu, Uskup mengambil piala, dan sambil mengangkatnya sedikit di atas meja altar, serta
melanjutkan:
SI: Demikian pula, sesudah perjamuan, Ia mengambil piala, mengucap syukur kepada-
Mu lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya seraya berkata:
TERIMALAH DAN MINUMLAH:
INILAH PIALA DARAHKU,
DARAH PERJANJIAN BARU DAN KEKAL,
YANG DITUMPAHKAN BAGIMU DAN BAGI SEMUA ORANG
DEMI PENGAMPUNAN DOSA.
LAKUKANLAH INI
UNTUK MENGENANGKAN DAKU
Uskup memperlihatkan piala kepada umat, dan Misdinar membunyikan lonceng yang diikuti dengan dupa,
lalu meletakkannya di atas korporale, kemudian berlutut menyembahnya. Sesudah itu, imam mengajak umat
melagukan salah satu aklamasi anamnesis.
Anamnesis 4
1... 1 6< 5< 6< ‘ 5< ‘ 5< 6< 1 1... 2 3 ‘‘
Usk. : Setiap kali kita makan ro - ti i - ni dan mi-num dari piala i - ni,
3 5 3 2 1 2 2 1 6< 5< ||
Ki-ta me-nya-ta-kan i - man ki - ta.

Umat : Wafat-Mu kami kenang, Ya Tuhan, yang bangkit mulia.


Datanglah, umat-Mu menanti penuh iman dan harapan.
Sambil merentangkan tangan, Uskup berkata:

Usk.: Dari sebab itu, ya Bapa yang kudus, kami mengenangkan Yesus Kristus Putra-
Mu, Penyelamat kami. Melalui penderitaan dan kematian pada kayu salib, Ia telah
Engkau antar menuju kemuliaan kebangkitan dan Engkau beri tempat di sisi
kanan-Mu. Sambil mengenangkan Dia, kami mewartakan karya cinta kasih-Mu
sampai Ia datang kembali dan kepada-Mu kami mempersembahkan roti
kehidupan dan piala syukur.
K1: Ya Tuhan, perbaruilah Gereja-Mu dengan terang Injil. Teguhkanlah ikatan
persaudaraan antara kaum beriman dan para gembala umat-Mu, bersama Paus
kami Benediktus XVI, Administrator Apostolik kami Ignatius Suharyo dan
seluruh jajaran para uskup, agar di dunia yang terkoyak oleh perselisihan umat-
Mu menjadi tanda kenabian yang memancarkan persatuan dan kerukunan.
K2: Ingatlah akan Saudara-saudari kami, ... yang beristirahat dalam damai Kristus.
Ingatlah pula akan semua orang yang sudah meninggal; hanya Engkaulah yang
mengenal iman mereka. Perkenankanlah mereka menikmati cahaya wajah-Mu,
dan pada waktu kebangkitan, anugerahilah mereka kepenuhan hidup.

Hal. 12 dari 18
Usk.: Izinkanlah kami pula mencapai kediaman abadi setelah mengakhiri ziarah kami
di dunia ini. Di sana kami akan hidup abadi bersama Engkau, bersama Santa
Perawan Maria, Bunda Allah, para rasul dan para martir, bersama Santo/a .... dan
dalam kesatuan dengan semua orang kudus. kami akan memuji dan
mengagungkan Dikau demi Yesus Kristus, Putera-Mu.
Uskup dan Imam konselebran mengangkat piala dan patena dengan Hosti Suci di atasnya sambil
menyanyikan doksologi:
Doksologi
Do=A
6 1> 1 1> 7 6 6 7 7 |
SI: Dengan pengantaraan Kristus, bersama Dia dan da-lam Di - a,
6 1> 1> ’ 1> 1>
Ba-gi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa, dalam persekutuan dengan
76 67 7 777 7 65 56 7 67 6 ’
Roh Kudus, segala hormat dan kemuliaan
6 7 6 6 5 6 65 5 ||
Se-panjang se-ga-la ma-sa.
5 | 5 . 6 . | 1> . . 7 | 6 . . . | 3> . . | 2> . . | 3> . . ||
U: A - min, A - min, A- min.

23. Doa Tuhan


Doa Bapa Kami dinyanyikan tanpa Embolisme,
para petugas pembagi komuni, tampil ke depan berada di sekitar altar bersama Uskup dan imam konselebran
[Lagu: Bapa Kami( ACHM 26)] berdiri

3 2 | 3 3 0 3 | 5 4? 3 2 3 3 3 5 6 0 5 3 5 4/ 3 23 3.
Uskup: Sabda Kristus t’lah melimpahi ki-ta. Ma - ri ki- ta Kidungkan doa-Nya:
Umat: Bapa kami yang ada di surga dimuliakanlah nama-Mu
Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu
Di atas bumi seperti di dalam surga
Berilah kami rejeki pada hari ini
dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan.
Tapi bebaskanlah kami dari yang jahat
Sebab Engkaulah Raja yang mulia dan berkuasa sepanjang masa

Hal. 13 dari 18
24. Ritus Damai berdiri
Uskup : Saudara Saudari,
Tuhan Yesus Kristus bersabda kepada para rasul,
“Damai Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu.”
Tuhan Yesus Kristus, jangan memperhitungkan dosa kami,
Tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan restuilah kami
Supaya hidup bersatu dengan rukun
sesuai dengan kehendak-Mu.
Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
Umat : Amin.
Uskup : Damai Tuhan bersamamu
Umat : Dan bersama roh-mu
Lagu: Salam Damai [ACHM 166] berdiri
Saatnya kasih ditakhtakan dan dimuliakan s’bagai Raja.
Rasa amarah t’lah diredakan, sejuk berhembus pengampunan
Salam damai, oh, salam cinta, damai Kristus besertamu.

25. Pemecahan Roti berdiri

Setelah itu, Uskup memecahkan hosti besar dan memasukkan bagian kecilnya(fermentum) ke dalam piala
berisi anggur sambil berdoa dalam hati, sementara koor dan umat menyanyikan lagu Anak Domba Allah:

Uskup: Semoga percampuran Tubuh dan Darah Tuhan kita Yesus Kristus ini memberikan
kehidupan abadi kepada kita semua yang akan menyambutnya.
Anak Domba Allah (Gaya Keroncong [MB 686])
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia, Kasihanilah kami.
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia, Kasihanilah kami.
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia,
Berilah kami damai. Berilah kami damai.
Dengan tangan terkatup, uskup berdoa dalam hati. Umat mempersiapkan diri dengan SIKAP DOA
PRIBADI.
Uskup: Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga Tubuh dan Darah-Mu yang akan kusambut
melindungi dan menyehatkan jiwa ragaku.
Setelah berlutut, Uskup memperlihatkan kepada umat, Hosti Suci (besar) yang telah dipecahkan dengan
mengangkat sibori atau pialanya, sambil berkata:
Uskup: Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuannya.
Umat: Ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang pada saya. Tetapi bersabdalah saja,
maka saya akan sembuh.

26. Pembagian Komuni berarak


Pembagian Komuni: Uskup dan konselebran 1 membagi hosti di blok 1, konselebran 2 untuk koor, pemain
musik, para petugas pembagi komuni membagi di blok 2 dan 3 sebelah kiri dan kanan)

Hal. 14 dari 18
Lagu Komuni:
Berikan Daku Hati [ACHM 33]
Reff: Berikan daku Tuhan hati yang peka, Hati untuk mencinta

1. Telah Kautanam dalam diriku rasa percaya, sikap yang rela.


Mekarkan daku, matangkan daku, jadikan sabar seperti ibu.
2. Pohon yang kekar air yang deras dipermainkan angin jenaka.
Hidup janganlah terlalu kaku, jadikan daku ramai dan lucu.
3. Hidupku ini luas dan indah, hidupku ini ya anugerah.
Berikan daku hati terbuka, hati yang juga mau terluka.
4. Hidupku lagu serta tarian, tersirat arti, janji, harapan.
Harus digali dan dihayati, agar direguk dan dinikmati.
5. Jadikan kami seperti Kristus, orang yang lega, bebas, serius.
Berani mati, berani hidup, orang sempurna, orang yang utuh.

Tuhan Sumber Gembiraku [MB 477]


Reff : Semua bunga ikut bernyanyi gembira hatiku
Segala rumput pun riang ria, Tuhan sumber gembiraku

1. Semua jalan di dunia menuntunmu ke surga;


Desiran angin nan mesra, mengayunmu ke surga. Reff
2. Semua lorong di bumi haruslah kaujalani;
Bersama dengan sesama, menuju pada Bapa. Reff
3. Semua pematang sawah menanti telapakmu;
Derita ria bersama meringankan langkahmu. Reff
4. Semua roda hidupmu mendambakan iman;
Di perjamuan abadi, Bapa sudah menanti. Reff

Jangan Katakan ”Aku Masih Muda” [Album Sehati-SSCC]


Ah Tuhan Allahku, jangan utus aku, Sebab aku ini masih muda ooo
Tak pandai bicara, takut menderita, Aku lebih suka hura-hura

Ah Tuhan Allahku, jangan utus aku, Sebab aku ini masih muda ooo
Aku banyak dosa, maklum orang muda, Jadi aku harus bagaimana?

Reff;
Jangan katakan “ Aku masih Muda”. Kau berarti di masamu
Ingatlah “Aku Besertamu Slalu”. Sabda Tuhan menuntunmu

Kini aku mau jadi utusan-Mu, Karna Engkau telah memanggilku ooo
Engkau Tuhan Allahku, Slalu besertaku, Ajarku yakin akan janji-Mu

Kini kami satu, di bawah panji-Mu, Lentera kasih-Mu, jadi pandu ooo
Wartakan Injil-Mu, Penuh sukacita, Kepada dunia yang mendamba.

Hal. 15 dari 18
27. Doa Sesudah Komuni berdiri
Uskup : Allah Bapa kami Yang Maha Penyayang,
Engkau telah berkenan datang kepada kami
dalam diri Yesus Putra-Mu yang telah bangkit jaya.
Dalam rupa roti dan anggur kami imani Dia.
Kami mohon, ajarilah kami memberi kesaksian atas iman ini
kepada siapa saja yang bertemu dengan kami sepanjang hidup kami.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
Umat : Amin

RITUS PENUTUP
28. Pengumuman duduk

Sekarang dapat disampaikan beberapa PENGUMUMAN yang perlu diketahui oleh seluruh umat.

29. Deklarasi Kegembiraan duduk

Sebanyak 12(dua-belas) orang perutusan pembawa bendera, mengucapkan dengan lantang deklarasi
kegembiraan.

DEKLARASI KEGEMBIRAAN
Saya menyadari
bahwa hidup saya adalah sebuah kegembiraan
Saya mencari Rahmat dalam setiap keadaan
Karena diperbaharui oleh
hubungan kreatif saya dengan semesta alam,
dengan gagah berani
saya menempuh kehidupan saya dengan kegembiraan,
Kebaikan, keindahan, dan kegembiraan yang semakin bertambah
Karena saya hidup dalam kegembiraan saat demi saat,
Saya merupakan berkah bagi semua orang yang saya kenal,
semua yang saya dukung, dan semua yang saya kasihi
Saya melihat dunia saya melalui kacamata kegembiraan
dan saya menjadi ceria, dilindungi, dan dikasihi seutuhnya

30. Amanat Pengutusan duduk


Uskup dengan amanat singkat dapat menandaskan amanat perayaan
Lalu uskup memohon berkat(rahmat) Allah

Hal. 16 dari 18
31. Berkat berdiri
Uskup mengulurkan kedua belah tangan ke arah umat.
Uskup : Tuhan bersamamu
Umat : dan bersama rohmu

Hening

Uskup : Semoga Allah yang mahakuasa melimpahkan berkat-Nya,


dan menggerakan kaum muda keuskupan Bandung
agar semakin mekar, mengakar, dan berbuah.
Umat : Amin.
Uskup : Semoga Allah membuka hati kaum muda keuskupan Bandung
agar senantiasa peka budaya, cinta Gereja dan sesama.
Umat : Amin.
Uskup : Semoga segenap kaum muda dan saudara sekalian
memiliki sikap hidup yang baik dan benar,
setia mengikuti jalan yang diajarkan Tuhan,
dan bersedia menjadi tulang punggung Gereja.
Umat : Amin.
Uskup : Semoga Saudara sekalian dilindungi, dibimbing, dan diberkati oleh Allah yang
mahakuasa: (†) Bapa, Putera, dan Roh Kudus.
Umat : Amin.
Uskup mengutus umat
Pengutusan berdiri
Uskup : Saudara-saudara terkasih,
dengan ini Misa Perayaan Bandung Diocese Youth Day 2011 sudah selesai.
Umat : Syukur kepada Allah.
Uskup : Marilah pergi! Kita diutus.
Umat : Amin.

Perarakan Keluar
Para Konselebran, putera altar dan lektor menghormati altar, kemudian berarak meninggalkan panti imam
menuju sakristi, diiringi lagu penutup. Lagu penutup dibuat meriah dengan gerak tertentu.

Hal. 17 dari 18
Lagu Penutup: Mencari Wajah Tuhan
Mentari Bersinar Jingga, Membuat Pagi Jadi Indah
Kulihat Yesus Sedang Berlari
Di Langit Melayang Awan dan Burung Terbang Nan Riang,
Kulihat Yesus Sedang Menari

Reff: Mencari Wajah Tuhan, tak Perlu Jauh


Cukup Kau Memberi Senyum, Hatiku Menjadi Senang
Mencari Wajah Tuhan, Tak Perlu Jauh
Cukup Genggam Tanganku, Tuhan Ada Untukmu

Ketika Gelisah Resah, tak Perlu Menjadi Takut


Lihatlah Yesus Lewat Sahabat
Nyalakan Semangat Muda, Sampaikan Sabda Dari Surga
Lihatlah Yesus Ingin Kau Menang

Reff: ...
Coda:
Mencari Wajah Tuhan, tak Perlu Jauh
Cukup Kau Memberi Senyum, Hatiku Menjadi Senang
Mencari Wajah Tuhan, tak Perlu Jauh
Cukup Genggam Tanganku, Tuhan Ada Untukmu

Tuhan Ada Untukmu, Tuhan Ada Untukmu, Tuhan Ada Untukmu


Tuhan Ada, Tuhan Ada, Tuhan Ada, Untukmu

Karna Engkau Muda (Theme Song BDYD 2011)


Lyric : David Pasaribu Comp : Widi Music : Bumble Bee Band

Tiada yang sama antara 'tuk kita semua


lahir dan berawal dari segala perbedaan yang ada
mari berdiri dan melangkah bergandeng tangan
meniti langkah dalam satu asa,satu rasa, satu tujuan

Hidupmu adalah anugrah dari Sang Pencipta.


Hidup dalam budaya nilai yang telah tercipta
semua ini bukan untuk kita hancurkan
siapkan diri lestari budaya dengan cipta,rasa dan karsa

Reff : Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karna muda


Jadilah teladan bagi orang-orang yang percaya
Terus bersemangat... menebarkan cinta dan kasih di dunia
Serukan s'mangat orang muda dalam CINTA KASIH.

Aku dan kamu karya Tuhan dan Bait Allah


Jagalah hatimu karna kau adalah kemuliaan Tuhan
Siap diutus jadi Laskar panggul salib Yesus
dalam katamu,kesetiaan,kasih,tingkah laku, kesuciaanmu

Juni 2011
Liturgos:-rmyhcosc-rmdtosc-etvemp
Komisi Kepemudaan & Komisi Liturgi Keuskupan Bandung

Hal. 18 dari 18

Anda mungkin juga menyukai